• Tidak ada hasil yang ditemukan

dampak pembangunan pasar nagari terhadap

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "dampak pembangunan pasar nagari terhadap"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

1

DAMPAK PEMBANGUNAN PASAR NAGARI TERHADAP SOSIAL DAN EKONOMI MASYARAKAT JORONG LUNDAR

NAGARI PANTI TIMUR KABUPATEN PASAMAN

ARTIKEL

NOPRI PARANDIKA NPM: 11070142

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG

2016

(2)

2

(3)

3

Dampak Pembangunan Pasar Nagari Terhadap Sosial Dan Ekonomi Masyarakat Jorong Lundar

Nagari Panti Timur Kabupaten Pasaman Nopri Parandika1 Firdaus2 Isnaini3

*Mahasiswa Program StudiPendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat

**Staf Pengajar Prodi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRAK

Pembangunan merupakan suatu proses perubahan yang dilakukan berdasarkan rencana, dengan sengaja, dan memang dikehendaki, baik oleh pemerintah maupun masyarakat dalam memperbaiki kehidupan masyarakat. Di Jorong Lundar terdapat suatu pembangunan fisik berupa pembangunan pasar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan proses pembangunan pasar dan mendeskripsikan Dampak Pembangunan Pasar Nagari Terhadap Sosial Dan Ekonomi Masyarakat Jorong Lundar Nagari Panti Timur Kabupaten Pasaman.

Teori yang digunakan adalah teori Michael Todaro tentang dampak sosial dan ekonomi dan Teori Kartasasmita. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif dengan tipe deskriptif. Adapun informan diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling. Jumlah Informan 20 orang. Jenis data adalah data primer dan data sekunder. Metode pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, studi dokumen. Unit analisis yang digunakan adalah kelompok. analisis data menurut Miles & Huberman yang terdiri dari tahap pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Proses pembangunan pasar Lundar adalah:(1).Sebelum pembangunan diadakan perencanaan yaitu musyawarah.(2). Dalam proses pembangunan pelaksanaanya dengan gotong-royong.(3).Setelah pembangunan pasar dilakukan evaluasi membuat aturan tentang peraturan pasar.

Dampak sosial pembangunan pasar terhadap masyarakat Jorong Lundar adalah:(1). meningkatnya solidaritas sesama masyarakat Lundar dan juga dengan masyarakat luar. (2). lebih mudah mendapatkan informasi, dan (3).

Meningkatnya kerjasama antar masyarakat. Dampak pembangunan pasar terhadap ekonomi masyarakat Jorong Lundar adalah:(1). meningkatnya pendapatan ekonomi (2). perubahan mata pencaharian(3) masyarakat lebih mudah utuk mendistribusi barang dagangan.

Kata Kunci: Dampak, Pembangunan, Pasar

1 Mahasiswa Program StudiPendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat

2Pembimbing I, staf pengajar Prodi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat

3 Pembimbing II, staf pengajar Prodi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat

(4)

4 PENDAHULUAN

Pembangunan di Indonesia merupakan suatu usaha untuk memajukan kehidupan masyarakat dan warganya. Kemajuan yang dimaksud terutama adalah kemajuan material.

Maka, pembangunan seringkali diartikan sebagai kemajuan yang dicapai oleh sebuah masyarakat di bidang ekonomi. Pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia pada dasarnya adalah untuk meningkatkan taraf hidup masyarakatnya (Budiman, 2000:1-2).

Pembangunan akan memberikan efek terhadap masyarakat baik fisiknya maupun dimensi sosial. Efek fisik adalah efek samping dari proses pembangunan antara lain berupa masalah yang berkaitan dengan hubungan masyarakat. Hal ini menjadi masalah karena dalam jangka pendek akan membawa pengaruh pada kerapian, kebersihan, terutama pada kesehatan masyarakat, sedangkan dalam jangka panjang akan berpengaruh terhadap kelangsungan proses pembangunan itu sendiri.

Perubahan yang terjadi melalui proses pembangunan seringkali merupakan perubahan yang dipercaya dalam rangka mengatasi keterbelakangan dan kemiskinan. Sedangkan dimensi sosial berupa memudarnya nilai-nilai sosial masyarakat, merosotnya nilai budaya, norma- norma sosial sehingga menimbulkan bentuk perilaku menyimpang serta ketergantungan masyarakat terhadap pihak lain sebagai akibat sistem intervensi pembangunan yang kurang proporsional. Dengan demikian, dapat dipahami bahwa pembangunan memberikan dampak terhadap sosial ekonomi masyarakat (Soetomo, 2011: 165-167).

Selain itu Soekanto (2010:358-360) mengatakan bahwa pembangunan merupakan suatu proses perubahan yang dilakukan berdasarkan rencana, dengan sengaja, dan memang dikehendaki, baik oleh pemerintah maupun masyarakat dalam memperbaiki kehidupan masyarakat. Pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia pada dasarnya adalah suatu usaha meningkatkan taraf hidup masyarakatnya dengan cara mengadakan perubahan-perubahan sosial, budaya, dan ekonomi.

Pasar merupakan salah satu pembangunan fisik, matarantai yang menghubungkan antara produsen dan konsumen, ajang pertemuan antara penjual dan pembeli, antara dunia usaha dari masyarakat.

Menurut Geertz, pasar dilihat dalam tiga sudut pandang, yaitu (1) pasar sebagai arus barang dan jasa menurut pola tertentu, (2) pasar sebagai rangkaian mekanisme ekonomi untuk memelihara dan mengatur arus barang dan jasa tersebut, (3) pasar sebagai sistem sosial dan kebudayaan tempat mekanisme itu tertanam. Intinya, pasar merupakan suatu pranata ekonomi dan sekaligus cara hidup

dan gaya umum kegiatan ekonomi yang mencapai segala aspek dalam masyarakat (Greetz, 2007:39).

Bagi masyarakat di Minangkabau biasanya dikenal beberapa tingkatan pasar, menurut Bustari (dalam Syakli (2009:11) adalah sebagai berikut: 1) Pasar pada tingkatan kenagarian, biasanya diadakan sekali seminggu yang harinya berbeda untuk setiap nagari yang berdekatan.

Perbedaan hari bertujuan menjamin keramaian pasar, yang diharapkan dapat dikunjungi oleh anggota masyarakat nagari sekitarnya. 2) Pasar untuk tingkatan kecamatan, biasanya pasar untuk tingkat kecamatan diadakan pada ibu nagari kecamatan. Pasar ini cendrung lebih ramai dibanding dengan pasar untuk tingkat kenagarian.

Biasanya lebih banyak dikunjungi oleh pedagang yang berasal dari luar kecamatan. Dengan demikian, kesempatan pemasaran hasil produksi sampingan akan lebih luas dari pada tingkat kenagarian. 3) Pasar pada tingkatan kabupaten atau kota, biasanya terkantung pada kondisi dan situasi daerah. Pasar pada tingkat ini minimal diramaikan sekali dalam seminggu, karena pasar pada tingkat kabupaten atau kota ini pedagang-pedagang dari daerah, maka masyarakat pedesaan akan memperoleh manfaat yang lebih besar dan lebih luas dalam memasarkan hasil produksinya.

Biasanya hasil produksi yang dipasarkan adalah barang-barang yang tidak dipasarkan pada tingkat kenagarian dan kecamatan baik karena harganya yang kurang menguntungkan maupun karena jenis dan sifat barang tersebut tidak mungkin dipasarkan karena terbatasnya jumlah pembeli.

Di jorong Lundar terdapat suatu pembangunan fisik berupa pembangunan pasar.

Pasar ini biasa disebut pasar Lundar karena terletak di Jorong Lundar Nagari Panti Kabupaten Pasaman. Pasar dibangun oleh masyarakat Jorong Lundar, yang tepatnya di Jorong Lundar Nagari Panti Kabupaten Pasaman. Pasar nagari tersebut dibangun pada tahun 2013, pembangunan pasar merupakan ide dari ketua pemuda Jorong Lundar .Anggaran dana pembangunan pasar tersebut berasal dari uang kas pemuda, lama pembangunan pasar adalah lebih kurang 4 bulan dan Pasar Nagari Lundar beroperasi semenjak tahun 2014, dipasar tersebut terdapat kebijakan tertulis yang disepakati antara pedagang dan masyarakat. Kesepakatan itu berupa tiap masing-masing tempat kios dikontrakkan Rp100.000,- per tahun dan juga para pedagang dikenakan uang keamanan Rp3000,- per hari pasar untuk tiap pedagang. Uang tersebut dibayarkan kepada pekerja pasar yaitu Andi Lala.

Adapun jumlah kios yang terdapat dipasar Lundar Nagari Panti Kabupaten Pasaman yaitu berjumlah 7 kios.

. Berdasarkan latar belakang di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dan membahas lebih lanjut tentang Dampak

(5)

5 Pembangunan Pasar Nagari Terhadap Sosial Dan Ekonomi Masyarakat Jorong Lundar Nagari Panti Kabupaten Pasaman. Dengan adanya pembangunan pasar di Jorong Lundar maka akan memberikan dampak terhadap kehidupan masyarakat. Baik itu kehidupan sosial maupun kehidupan ekonomi masyarakat Lundar.

Penelitian yang relevan yang sesuai dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Siska (2014) di STKIP PGRI Sumatera Barat dengan judul “Keberadaan Pasar Nagari Sisawah Kabupaten Sijunjung Tahun 1998-2013’’. Tujuan penelitiannya adalah mendeskripsikan sejarah berdirinya pasar Nagari Sisawah Kabupaten Sijunjung dan mendeskripsikan perkembangan pasar Nagari Sisawah Kabupaten Sijunjung tahun 1998-2013. Hasil penelitian menunjukan bahwa perkembangan pasar nagari sisawah menjadi dua periode yakni tahun 1998-2005 dan 2006-2013.

Tahun 1998-2005, memiliki los permanen sebanyak 6 buah dengan kondisi pedagang dan pengunjung ramai baik dari jorong-jorong nagari sisawah maupun dari wilayah lain, serta pengelolaan pasar tahun 1998 dibawah Kerapatan Adat Nagari (KAN), kemudian tahun 2001 dikelola oleh nagari dibawah dinas koperindag kabupaten sijunjung. Periode tahun 2006-2013, bangunan los pasar nagari sisawah direnovasi tahun 2006, 2007, 2009, 2013. Namun pedagang dan pengunjung pasar mengalami penurunan atau sepi.

Selanjutnya Sari (2012) di STKIP PGRI Sumatera Barat dengan judul “Pasar Nagari Sungai Rumbai (1982-2011)” yang mengkaji tentang perkembangan pasar nagari sungai rumbai sejak tahun 1982-2011 dan dampak berdirinya pasar Sungai Rumbai terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat sekitar. Tujuan penelitiannya adalah untuk mendeskripsikan perkembangan pasar Nagari Sungai Rumbai terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat sekitar. Hasil penelitian menunjukan bahwa pasar Nagari Sungai Rumbai mengalami kemajuan dapat dilihat dari segi fisik, pengunjung yang semakin ramai, karena pasar sungai rumbai telah lebih lengkap barang yang diperdagangkan dibandingkan dengan pasar daerah lain yang ada dikecamatan sungairumbai.

Selanjutnya Zusmelia (2007) di IPB dengan judul “Ketahanan (persistence) Pasar Nagari Minang Kabau: kasus pasar kayu manis (cassiavera) di Kabupaten Tanah Datar dan Agam Sumatera Barat.” Bidang kajian dalam disertasinya tentang keberadaan pasar nagari sebagai urat nadi perekonomian masyarakat nagari, sedangkan bias dari kekuatan ekonomi dunia telah membawa perubahan dalam pasar nagari itu sendiri, baik dari segi aktor yang terlibat, regulasi yang tercipta ataupun jaringan kerja sosial yang hidup dan terbina didalamnya. Relevan penelitian penulis dengan disertasi ini sama-sama mengkaji tentang pasar nagari, penelitian penulis lebih memfokuskan

pada proses pembangunan pasar nagari dan dampak pembangunan pasar nagari terhadap sosial ekonomi masyarakat.

Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah menurut Kartasasmita (1997: 27) menjelaskan bahwa pembangunan merupakan proses manajemen yang secara garis besarnya meliputi tiga kegiatan besar antara lain:

perencanaan, implementasi kebijakan atau pelaksanaan dan evaluasi atau pengawasan pembangunan. Dan Todaro (Suroto, 1994: 23) menyimpulkan bahwa pembangunan adalah proses multi dimensi yang mencakup perubahan- perubahan penting dalam struktur sosial, sikap- sikap rakyat dan lembaga-lembaga nasional serta akselarasi pertumbuhan ekonomi, pengurangan kesenjangan (inequelity) dan pemberantasan kemiskinan absolut.

METODOLOGI PENELITIAN

Berasarkan latar belakang di atas maka dalam penelitian ini mengunakan pendekatan kualitatif karena metode kualitatif mempelajari data di lingkungan secara alamiah dan mengutamakan teknik observasi dan wawancara serta dokumen.

Observasi nonpartisipan dalam penelitian ini digunakan untuk mengamati aktivitas atau perilaku masyarakat setelah adanya pembangunan pasar.

Yang peneliti amati adalah keadaan bangunan pasar, kegiatan masyarakat Lundar yang sedang berdagang dipasar, dan juga kegiatan masyarakat yang sedang membeli di pasar Lundar.

Penelitian ini menggunakan observasi non- participant, karena peneliti tidak terlibat langsung dalam kegiatan yang dilakukan informan.

Observasi atau pengamatan ini gunanya untuk melihat dan mengidentifikasi proses dan dampak pembangunan pasar nagari terhadap sosial dan ekonomi masyarakat Jorong Lundar Nagari Panti Timur Kabupaten Pasaman. Observasi dalam penelitian ini adalah mengamati kegiatan masyarakat setelah adanya pembangunan pasar di Jorong Lundar.

Kegiatan observasi dilakukan pada hari Selasa dan Rabu pada pukul 10:00 WIB sampai dengan sore hari pada pukul 17:00 WIB. Batas waktu ini dikarenakan mulai dan berakhirnya aktivitas kegiatan pasar. Dalam hal ini, meneliti kegiatan masyarakat Lundar yang berdagang dipasar dan juga kegiatan masyarakat sedang membeli dipasar, dan melihat bagaimana keadaan bangunan pasar Lundar.

Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam, wawancara mendalam merupakan suatu cara mengumpulkan data atau informasi dengan cara langsung bertatap muka dengan informan, dengan maksud mendapatkan gambaran lengkap tentang

(6)

6 topik yang diteliti (Bungin, 2011:157-158).

Wawancara mendalam dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh jawaban mengenai Dampak Pembangunan Pasar Nagari Terhadap Sosial Dan Ekonomi Masyarakat Jorong Lundar Nagari Panti Timur Kabupaten Pasaman.

Proses penelitian ini dimulai dengan mengurus surat izin penelitian di KESBANGPOL Kabupaten Pasaman pada tanggal 23 Desember 2015. Setelah mendapatkan izin dari KESBANGPOL, pada hari itu juga surat izin tersebut dibawa ke kantor Wali Nagari Panti Timur, sambutan yang diperoleh di kantor wali nagari sangat baik, selain mendapatkan surat izin untuk melakukan penelitian, mereka juga mengarahkan dalam melakukan penelitian dan memberikan penawaran yaitu apa bila ada kendala yang didapat dilapangan mereka siap membatu.

Setelah mendapatkan izin dari KESBANGPOL, dan kantor wali nagari, pada hari itu juga peneliti melakukan wawancara yaitu bertepatan pada hari Rabu tanggal 23 Desember 2015 yang mana pada hari itu pasar berlangsung di Jorong Lundar. penelitian mulai dilakukan dengan cara wawancara dan observasi, wawancara dilakukan pada sore hari karena peneliti di pagi dan siang harinya sedang mengurus surat untuk penelitian, jadi disore harinya peneliti melakukan wawancara, pada waktu itu orang dipasar sudah tinggal sedikit dikarenakan pasar sudah mau tutup, hal itu tidak menyulitkan untuk melakukan penelitian dikarenakan yang mau diwawancara adalah masyarakat Lundar yang memanfaatkan pasar. Dan juga wawancara dilakukan pada malam harinya dirumah Ninik Mamak dan dirumah Kepala Jorong untuk menanyakan proses pembangunan pasar. Sebelum memulai proses wawancara, terlebih dahulu dilakukan pendekatan dengan informan penelitian dengan cara memperkenalkan diri, memberitahukan maksud dan tujuan wawancara serta menjelaskan alasan mengapa mereka dijadikan informan dalam penelitian tersebut, hal ini dilakukan untuk menghindari kesalah fahaman yang mungkin terjadi. Langkah selanjutnya ialah meminta persetujuan mereka untuk dijadikan sebagai informan, setelah mereka bersedia maka peneliti memberikan pertanyaan.

Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada informan saat melakukan wawancara dimulai dengan pertanyaan yang bersifat umum, konsentrasi yang tinggi juga diperlukan saat mendengarkan jawaban-jawaban yang diberikan oleh informan penelitian, agar bisa dicatat sehingga tidak meninggalkan informasi yang penting.

Jawaban yang didapatkan dari satu informan akan ditanyakan kembali pada beberapa informan lainnya, tujuannya ialah untuk mendapatkan data atau informasi yang benar-benar akurat terkait dengan tujuan penelitian, dan wawancara dihentikan ketika tidak ada lagi variasi jawaban

yang diberikan oleh informan penelitian. Selain wawancara dalam penelitian ini juga dilakukan observasi, jenis observasi yang dilakukan ialah observasi nonpartisipan. Observasi dilakukan saat pasar sedang berlangsung, saat melakukan observasi peneliti menggunakan catatan kecil yang digunakan untuk mencatat segala sesuatunya terkait dengan hasil pengamatan yang diperoleh di lapangan.

Kesulitan yang didapatkan dalam melakukan penelitian mengenai proses dan dampak pembangunan pasar ini ialah, jawaban yang diberikan oleh informan terkadang terlalu pendek dan tidak begitu jelas, dan untuk mengantisipasinya dibuatlah wawancara tersebut seperti percakapan sehari-hari, tetapi tidak melenceng dari tujuan penelitian, informan dibiarkan untuk menjawab sesuai dengan pengetahuannya, sehingga informan penelitian merasa lebih nyaman dan lebih antusias dalam menjawab pertanyaan yang dilontarkan, dan jika jawaban informan mengarah kepada hal-hal yang lain, maka percakapan diarahkan lagi kepertanyaan semula sesuai dengan tujuan penelitian. Penelitian ini dilakukan selama satu bulan yaitu dari bulan Desember sampai bulan Januari, tetapi pada dasarnya semua informan sangat membantu dalam memberikan informasi mengenai proses dan dampak pembangunan pasar terhadap kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat sehingga penelitian ini dapat dilakukan

.

DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

Jorong Lundar merupakan Jorong yang terdapat di Nagari Panti Timur Kecamatan Panti Timur Kabupaten Pasaman. Luas Nagari Panti Timur adalah 8.015 Hektar, Nagari Panti Timur terdapat empat Jorong yaitu Jorong Lundar, Jorong Lambak, Jorong Kuamang, dan Jorong Katimahar.

Jarak Jorong Lundar ke pusat pemerintahan Nagari adalah 4 (Km), sedangkan jarak Jorong ke Ibu Kota Kecamatan adalah 8 (Km), sedangkan jarak dari Jorong ke Ibu Kota Kabupaten adalah sekitar 42 (Km).

Secara administrasi, Jorong Lundar memiliki daerah perbatasan sebagai berikut:

a. Sebelah Utara berbatasan dengan Jorong Kuamang

b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Jorong Lambak

c. Sebelah Timur berbatasan dengan Jorong Sungai Lolo

d. Sebelah Barat berbatasan dengan Jorong Murni Panti.

Jorong Lundar merupakan salah satu Jorong yang terdapat di Nagari Panti Timur Kabupaten Pasaman. Jumlah kampung yang terdapat di jorong ini adalah dua kampung, yaitu Kampung Lundar

(7)

7 dan Kampung Mudik Air Lundar. Asal nama dan kependudukan Jorong Lundar menurut warih nan bajawek imanat nan bapacik dari urang tuo-tuo terdahulu berasal dari kata Londar. Dahulunya sekelompok orang yang berasal dari Palembang Tinggi yang bermaksud mencari tempat untuk membuka suatu kampung, dalam perjalanan mereka menggunakan perahu. Setelah sampai disuatu tempat yang penuh dengan rawa-rawa, namun mereka melihat adanya Londar (tanda- tanda/berkas orang yang sudah dulu bermukim didaerah tersebut). Inilah awal mulanya Kampung ini dinamakan Kampung Lundar karena adanya tanda-tanda/berkas orang yang sudah dulu bermukim sebelum rombongan Palembang Tinggi datang. (Sumber: H. Arbain Husen (Ninik Mamak) Kampung Lundar, Tanggal 11 Januari 2016).

Pada masyarakat Jorong Lundar terdapat tiga suku yaitu :

1. Suku Tanjung 2. Suku Melayu 3. Suku Ampu

TEMUAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Gambaran Umum Pasar Lundar

Di Jorong Lundar terdapat suatu pembangunan yaitu pembangunan pasar, pasar merupakan suatu tempat bertemunya antara penjual dan pembeli. Ide pertama kali untuk pembangunan pasar Lundar dikeluarkan oleh ketua pemuda saat itu yang bernama Dinar, ide tersebut muncul karena sebelum adanya pasar di Jorong Lundar masyarakat jauh untuk melakukan proses jual-beli, yang mana masyarakat Lundar pergi ke pasar tapus yang jaraknya lebih kurang 25 KM, pasar Panti yang jaraknya dengan Jorong Lundar lebih kurang 10 KM, dan masyarakat Lundar sering juga pergi ke pasar Kuamang yang berjarak lebih kurang 9 KM dari Lundar, dengan akses jarak yang jauh ini membuat masyarakat ingin mendirikan pasar di Jorong Lundar.

Pasar di Jorong Lundar dibangun di atas tanah seluas lebih kurang 70 x 40 M. Pasar ini terletak dipinggir jalan raya Lundar. Tempat berdagang dipasar ini dilakukan di pinggir jalan, yaitu antara bersebelahan jalan raya Lundar.

Tempat berdagang dipasar ini ada yang dikios dan ada juga yang membangun lapak dan beralaskan terpal. Lapak dibuat oleh para pedagang itu sendiri, lapak ini cuma pakai atap terpal dan di alas dengan terpal juga. Orang yang berjualan dilapak ini adalah pedagang yang menjual cabe dan pop ice. Dan juga pedagang ada juga yang berjualan di teras rumah.

hal ini dikarenakan pasar berdekatan dengan rumah salah seorang masyarakat, yang berdagang diteras rumah ini adalah pedagang pakaian.

Pasar Lundar ini berdekatan dengan Sekolah Dasar (SD N 04 LUNDAR), dan juga pasar Lundar

dekat dengan Masjid Mujahiddin. Dalam membangun pasar di Jorong Lundar memiliki bahan perlengkapan yang berupa bambu yang mana bahan bambu ini dipergunakan untuk tonggak bangunan pasar, atap bangunan yang ada dipasar Jorong Lundar masih menggunakan atap yang terbuat dari terpal, dan lantai los pasar belum disemen dan hanya pakai pondasi. Sekarang sudah ada perubahan yang mana bahan yang diperbaiki berupa tonggak pasar yang dahulunya, pasar Jorong Lundar mengunakan bahan dari bambu dan sekarang mengunakan papan. Papan ini terbuat dari pohon kelapa, atapnya dulu mengunakan terpal dan sekarang sudah mengunakan atap seng dan ada juga yang masih menggunakan atap dari terpal, dulu lantai pasar belum disemen masih beralaskan terpal dan sekarang sudah ada perubahan yaitu lantai sudah di buat pondasi tapi belum dilantai semen.

5.2 Proses Pembangunan Pasar

5.2.1 Perencanaan Pembangunan Pasar Langkah awal yang dilakukan oleh kelompok ketua pemuda sebelum pembangunan Pasar Lundar ialah mengadakan rapat dengan beberapa tokoh masyarakat yang ada di Jorong Lundar seperti Kepala Jorong, Niniak Mamak, kelompok ketua pemuda, dan beberapa orang masyarakat Jorong Lundar itu sendiri. Rapat pertama kali diadakan di Masjid Mujahiddin Lundar, hal ini dikarenakan masyarakat menganggap Masjid Mujahiddin merupakan tempat yang nyaman untuk mengadakan rapat, ditambah lagi Masjid ini bisa menampung anggota yang mengadakan rapat dengan jumlah yang cukup banyak.

Adapun agenda yang dibicarakan dalam rapat pertama ialah sebagai berikut:

1. Anggaran Dana

Hal pertama yang dibicarakan dalam rapat ialah mengenai anggaran dana, atau sumber dana untuk pembangunan pasar tersebut. Dari hasil rapat yang dilakukan dapat diketahui bahwa sumber dana untuk pembangunan pasar berasal dari uang kas pemuda, uang kas pemuda itu sendiri berasal dari hasil pelaksanaan kompetisi yang sering diadakan pemuda seperti volly dan bola pimpong, selain itu kas pemuda juga bersumber dari masyarakat Jorong Lundar itu sendiri.

2. Lokasi Pembangunan Pasar

Poin kedua yang dibicarakan dalam rapat ialah mengenai lokasi pembangunan pasar. Dari hasil pelaksanaan rapat tersebut dapat diperoleh informasi bahwa tanah yang dijadikan untuk lokasi pembangunan pasar ialah tanah milik salah seorang masyarakat Jorong Lundar yang bernama

(8)

8 Ibuk Jae, alasan pemilihan lokasi ini dikarenakan tempatnya sangat strategis yaitu terletak ditepi jalan. Perjanjian atau kesepakatan dari pemuda dengan pemilik tanah yaitu bagi hasil, dengan syarat keuntungan pasar yang diperoleh satu kali dalam satu minggu, harus disetor pada pemilik tanah ibuk Jae sebesar Rp 60.000,- per minggu.

3. Pekerja Pembangunan Pasar

Poin ketiga yang dibahas dalam rapat ialah mengenai pekerja pembangunan pasar. Dari hasil rapat tersebut dapat diperoleh informasi bahwa pembangunan pasar Lundar dilakukan dengan cara gotong royong, antara pemuda dengan masyarakat Jorong Lundar khususnya laki-laki, sedangkan untuk konsumsi seperti makan dan minum disediakan oleh kaum perempuan di Jorong Lundar itu sendiri. Dalam pembangunan pasar dilakukan dengan cara gotong royong.

4. Pemberian Nama Pasar

Poin terakhir yang dibahas dalam rapat pertama ialah pemberian nama pasar, dimana dalam rapat tersebut semua pihak sepakat memberi nama pasar tersebut dengan nama pasar Lundar, hal ini dikarenakan pasar tersebut merupakan satu-satunya pasar yang terdapat di Jorong Lundar.

5.2.2 Pelaksanaan Pembangunan Pasar

Pada hari pembangunan pasar yang telah ditentukan sebelumnya, tepatnya pada pagi hari, ketua pemuda dan beberapa anggotanya datang menemui pemilik tanah, dengan tujuan meminta izin untuk memulai pelaksanaan pembangunan pasar Lundar, setelah mendapatkan izin dari pemilik tanah barulah ketua pemuda beserta rombongan mulai membersihkan lokasi pembangunan pasar.

Dalam proses pekerjaan pembangunan pasar Lundar dilaksanakan pada bulan November 2013.

Dalam membangun pasar ini dilakukan dengan gotong-royong, yang dilakukan pada hari Minggu.

Gotong-royong dilakukan sekali seminggu, yang menjadi tukang atau yang bekerja dalam membangun pasar adalah para pemuda. Dalam pebangunan pasar yang mengawasinya adalah ketua pemuda, dan tokoh masyarakat lainnya. lama pembangunanya lebih kurang 4 bulan. pasar di Jorong Lundar beroperasi sejak bulan Maret 2014.

Dan yang menjadi tukang dalam pembangunan pasar Lundar adalah Junasri dan Padlan dan dibantu oleh para pemuda. Pasar Lundar bahan- bahan bangunannya berupa tiang pasar tebuat dari pohon kelapa yang dijadikan papan, atapnya adalah atap seng dan juga los ada yang beratap terpal, lanatai los pasar disemen.

Waktu yang di butuhkan dalam pembangunan pasar Lundar ialah lebih kurang selama 4 bulan, yaitu dari bulan November 2013 sampai dengan bulan Maret 2014. Pasar Lundar dinyatakan siap

pada pertengahan bulan Maret 2014. Proses pembangunan pasar Lundar dilakukan dengan gotong-royong. yang dilakukan sekali seminggu, gotong-royong dilakukan pada hari Minggu.

5.2.3 Evaluasi

Tahap evaluasi adalah suatu penilaian yang subjektif dan sistematik. hal ini dilakukan terhadap sebuah intervensi yang direncanakan, baik itu yang sedang berlangsung maupun yang telah diselesaikan. Dalam tahap evaluasi ini adalah hal yang terpenting dilakukan yaitu pengecekkan ulang dari suatu rencana pembangunan, sesuai atau tidaknya pembangunan dengan yang direncanakan.

Evaluasi pembangunan pasar dilakukan oleh ketua pemuda, Ninik Mamak, Kepala Jorong dan juga masyarakat setempat.

Adapun peraturan-peraturan yang terdapat di pasar Lundar ialah sebagai berikut:

a. Para penjual yang berada di los dikenakan uang kontrak sebesar Rp. 100.000,- per tahun masing-masing individu, hal ini berlaku untuk penjual dari dalam maupun luar Jorong Lundar.

b. Para pedagang dikenakan biaya keamanan sebesar Rp. 3000,- per masing-masing pedagang, demi kelancaran proses jual beli di pasar Lundar.

Dari keterangan di atas dapat dijelaskan bahwa setiap pedagang baik yang berasal dari Jorong Lundar maupun dari Jorong lain diperbolehkan berdagang dipasar Lundar dan juga kepada setiap pedagang membayar uang kontrak kios sebesar Rp.100.000,- per pedagang untuk satu tempat berdagang yaitu dalam jangka waktu satu tahun. Dan juga kepada para pedagang juga dikenakan uang keamanan sebesar Rp.3000,- per pedagang. Pemungutan itu gunanya untuk menambah uang kas dan juga untuk disetor kepada pemilik lahan sebesar RP.60.000,- per Minggu.

Dalam pemungutan uang keamanan tidak ada yang menungak. Dalam perjanjian untuk sistem kontrak kios, pemungutan biaya keamanan dan juga uang setoran yang diberikan kepada pemilik tanah sebesar Rp.60.000,- per minggu tidak ada perjanjian tertulis, melainkan cuma kesepakatan bersama antara masyarakat, pedagang dan juga pemilik tanah. Yang membuat kesepakatan adalah para pemuda dengan para pedagang yang berjualan dipasar Lundar. Uang yang didapat dari hasil kontrak kios dan uang keamanan digunakan untuk uang khas pemuda.

5.3 Sistem Tata Kelola Pasar

5.3.1 Pengelola Pasar Lundar

Setelah pembangunan pasar Lundar selesai, atau setelah pasar siap dioperasikan. Maka dibentuklah pengelola pasar Lundar, berdasarkan

(9)

9 observasi dan wawancara yang telah dilakukan, maka diperoleh informasi bahwa pengelola pasar diserahkan kepada para pemuda dan juga partisipasi masyarakat Jorong Lundar itu sendiri.

Baik pengelola uang keamanan, pengelola kebersihan, juga dilaksanakan oleh masyarakat setempat. Yang menjadi petugas meminta uang keamanan adalah Andi Lala, uang tersebut diminta waktu hari pasar yaitu hari Rabu. Uang keamanan yang diminta sebesar Rp.3000,- per pedagang.

Yang menjadi pengelola kebersihan pasar dilaksanakan oleh Safri dan juga pengelola parkir diserahkan kepada para pemuda. Dari penunjukan orang yang bekerja dipasar ditentukan oleh Dinar yang sewaktu itu selaku ketua pemuda kampung Lundar dan kesepakatan dari masyarakat Lundar.

yang menjadi tukang parkir tidak ditentukan orangnya melainkan berdasarkan inisiatif dari pemuda. Jadi siapa saja pemuda yang mau menjaga parkir dipersilahkan.

5.3.2 Operasi Pasar Lundar

Berdasarkan observasi dan wawancara yang telah dilakukan, diperoleh informasi bahwa pasar Lundar hanya beroperasi satu kali dalam satu minggu, lebih tepatnya pasar beroperasi pada hari Rabu. Proses jual-beli dipasar Lundar berlangsung lebih kurang dari pukul 10:00 WIB sampai dengan lebih kurang pukul 17:00 WIB.

Kegiatan yang dilakukan masyarakat Lundar dalam hari pasar adalah berdagang pakaian, sayur, gorengan, lontong dll. Ada juga yang memungut uang keamanan. Dan menjadi tukang parkir. Untuk para pedagang paginya jam 10:00 Wib.

Menyiapkan tempat untuk berdagang dan pada sore harinya sekitar jam 17:00 Wib. Para pedagang membereskan barang dagangan untuk dibawa pulang kembali.

5.4 Dampak Pembangunan Pasar Terhadap Sosial Dan Ekonomi Masyarakat Jorong Lundar

5.4.1 Dampak Sosial

1. Meningkatnya Solidaritas

Solidaritas adalah seorang individu hidup bermasyarakat memiliki rasa kebersamaan, rasa kepentingan serta rasa simpati antara sesamanya.

Sebelum pembangunan Pasar, masyarakat Jorong Lundar belum saling mengenal antara masyarakat lainnya, hal ini disebabkan kerena tempat tinggal masyarakat yang lainnya berjauhan, serta sibuk dengan kepentingan dalam memenuhi kebutuhan pokok masyarakat.

Sejak berdirinya pasar, terjadinya peningkatan solidaritas atau pola pikir masyarakat Jorong Lundar mengalami perubahan seperti

masyarakat yang dulunya jarang berinteraksi dengan masyarakat luar, setelah pasar ini ada, masyarakatnya saling berinteraksi antar sesamanya dan saling bertukar pendapat.

Jadi dengan adanya pasar solidaritas masyarakat menjadi meningkat baik dari masyarakat Jorong Lundar maupun masyarakat dari Jorong lain yaitu masyarakat bisa berdagang dipasar dengan tujuan untuk menambah kebutuhan ekonomi. Karena dengan adanya kebutuhan yang ingin dicapai jadi rasa kebersamaan semakin kuat antar masyarakat dikarenakan memiliki aktifitas yang sama dan memiliki tanggung jawab yang sama. Setelah peneliti melakukan penelitian di Pasar Jorong Lundar, peneliti menemukan solidaritas dalam masyarakat pasar Lundar seperti adanya rasa saling tolong Menolong.

Tolong menolong merupakan perbuatan yang dilakukan untuk membantu orang lain. Yang mana dengan adanya pembangunan pasar kegiatan tolong menolong di Jorong Lundar sudah semakin solid, yang mana tolong-menolong berupa tenaga yaitu para masyarakat ikut dalam pembangunan pasar yang mana pasar dibangun dengan bersama- sama yaitu proses pembangunanya dilakukan dengan gotong-royong, gotong-royong membersihkan kampung dan juga bersama-sama dalam kegiatan baralek. Gambaran kondisi dalam masyarakat Lundar sebelum adanya pasar dahulunya memang ada kegiatan gotong royong membersihkan kampung, namun sekarang tidak aktif lagi atau kegiatan tersebut tidak terlihat lagi.

Namaun setelah adanya pembangunan

pasar

masyarakat kegiatan gotong royong sudah diadakan kembali oleh masyarakar.

Dengan adanya pembangunan pasar di Jorong Lundar kehidupan masyarakat sudah solid yang mana dapat dilihat para masyarakat saling bantu-membantu atau kerjasama dalam pembangunan pasar, dengan adanya rasa kebersamaan dari masyarakat sehingga pasar dapat terbentuk. Sebelum sadanya pasar masyarakat juga sudah solid dalam kegiatan kemanusiaan, dengan adanya pasar solidaritas masyarakat juga sudah lebih meningkat, yaitu dapat dilihat apabila ada acara kegiatan agama yaitu maulid Nabi Muhammad SAW para masyarakat bersama-sama untuk mempersiapkan perlengkapan yang dibutuhkan supaya kegiatan acara berjalan dengan baik.

2. Bertambahnya Akses Informasi

Informasi sangat penting sekali dalam kehidupan bermasyarakat, dengan adanya informasi membuat kita mengetahui peristiwa atau hal-hal lain yang terjadi didaerah atau disekitar tempat tinggal kita. Dengan adanya pasar informasi

(10)

10 yang didapat akan semakin banyak, karena pasar tempat berkumpulnya orang yang menjual dam membeli. Dipasar ini pedagang dan pembeli banyak yang berasal dari daerah atau kampung lain.

Jadi disana terjadinya komunikasi, dengan adanya komunikasi akan membuat kita akan mengetahui peristiwa yang terjadi ditempat lain.

Dengan adanya pasar masyarakat dapat mengetahui banyak hal yang sebelumnya belum mereka ketahui, yang mana masyarakat mendapatkan informasi baik itu dari pengunjung dari daerah lain maupun pedagang yang datang dari kampung lain. Sebagai contohnya menanyakan bagaimana keadaan kampung sekarang, apa mata pencaharian, bagaimana kehidupan ekonomi dsb.

Jadi dengan adanya pembangunan pasar di Jorong Lundar memudahkan masyarakat untuk mendapatkan informasi yaitu berupa informasi ekonomi yaitu apa mata pencaharian, berapa pendapatan.

Informasi adalah sebuah pesan ucapan kata dari orang lain melalui komunikasi langsung maupun yang tidak langsung yang memiliki makna dan manfaat, yang dikumpulkan melalui beberapa serangkaian proses yang tidak terlalu panjang sehingga cepat disebarkan dari orang yang satu ke orang yang lain. (sumber:diakses melalui internet pada tanggal 22 Maret 2016). Dengan adanya pasar di Jorong Lundar masyarakat mengetahui informasi berupa naik atau turunya harga suatu barang contohnya harga cabe naik jadi orang seorang pedagang maupun seorang pembeli setelah pulang dari pasar memberitahukan kepada masyarakat yang lainnya bahwasanya harga cabe naik atau harga suatu barang naik. Jadi dengan adanya informasi tersebut para masyarakat lebih banyak mendapatkan informasi.

3. Meningkatnya Kerjasama

Kerjasama merupakan suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok manusia untuk mencapai satu atau beberapa tujuan bersama. Sebelum adanya pembangunan pasar dijorong Lundar, kerjasama dalam masyarakat ini sudah kompak. Dan dengan adanya pembangunan pasar kehidupan kerjasamanya bertambah lebih kompak, terlihat dalam proses pembangunan pasar dilakukan dengan gotong-royong dan masyarakat bersama-sama menjaga keaman pasar. Setelah adanya pembangunan pasar, yang mana pada dahulunya ada kegiatan seperti acara baralek maka masyarakat bersama-sama mencari perlengkapan makanan yaitu mencari rebung, paku, cubadak.

Yang mana kegiatan itu kelihatanya sudah hampir tidak ada lagi.

Adanya pembangunan pasar di Jorong Lundar juga meningkatkan kerjasama dengan

masyarakat lain yaitu dapat dilihat ketika adanya masyarakat dari kampung lain yang berdagang di pasar Lundar. Kalau tidak adanya kerjasama antara masyarakat Lundar dengan masyarakat lain mungkin tidak ada pedagang luar yang berdagang dipasar Lundar. Jadi dengan adanya pasar di Jorong Lundar terjalin kerjasama antara sesama masyarakat Lundar maupun mayarakat Lundar dengan masyarakat lain. Tanggung jawab secara bersama-sama menyelesaikan pekerjaan pembangunan pasar yaitu dengan pemberian tanggung jawab dapat tercipta kerjasama yang baik.

Dengan adanya rasa kebersamaan masyarakat Jorong Lundar maka terbangunlah sebuah pasar, yang mana pasar tersebut dibangun dengan cara gotong-royong oleh para pemuda dan juga masyarakat Lundar. Tanggung jawab diberikan kepada para pemuda supaya pasar siap untuk dibangun.

Saling berkontribusi baik tenaga maupun pikiran akan terciptanya kerjasama. Dalam proses pembangunan pasar Lundar para pemuda dan juga masyarakat setempat memberikan ide untuk pembangunan pasar supaya masyarakat tidak jauh lagi untuk membeli kebutuhan pokok dan supaya masyarakat ada penghasilan tambahan yang mana mereka bisa berdagang dipasar tersebut. dan juga memberikan tenaga untuk pembangunan pasar, yang mana pasar dibangun dengan adanya kerjasama antar masyarakat yaitu prosesnya pembangunannya dilakukan dengan cara gotong royong. Dengan adanya kontribusi tersebut pasar di Jorong Lundar dapat terselesaikan.

Setelah adanya pembangunan pasar kegiatan kerjasama tersebut sudah muncul kembali dan adanya pasar ini kerjasama dalam kehidupan masyarakat Lundar sudah mulai kompak lagi, apabila ada salah seorang masyarakat yang baralek maka para masyarakat ikut membantu kegiatan acara tersebut seperti mencari perlengkapan makanan yaitu mencari paku, cubadak, rebung dan perlengkapan yang lainnya, supaya kegiatan baralek tersebut dapat berjalan semestinya.

5.4.2 Dampak Ekonomi

1. Bertambahnya Pendapatan

Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat selalu melakukan berbagai macam usaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, begitu juga dengan masyarakat Jorong Lundar. Sebelum adanya pasar Lundar, sumber pendapatan masyarakat Lundar bergantung kepada hasil memotong karet dan hasil perkebunan, namun setelah adanya pasar Lundar sumber pendapatan masyarakat semakin meningkat, hal ini dikarenakan pekerjaan masyarakat Lundar sudah mulai beragam, seperti sudah ada masyarakat yang menjadi pedagang di pasar Lundar tersebut.

(11)

11 Sebelum adanya pasar penghasilan mereka sekitar lebih kurang Rp. 900.000,- per bulan yaitu dari hasil penjualan karet dan juga coklat. Dan setelah adanya pembangunan pasar, masyarakat sekarang bisa berdagang. Daganganya berupa menjual pakaian, ikan, lontong, gorengan, cabe, sayur, dan dengan adanya mata pencaharian baru tersebut maka penghasilan pendapatan masyarakat menjadi bertambah dan mendapatkan penghasilan lebih kurang Rp.1.500.000,- per bulan, jadi dengan adanya pasar penghasilan masyarakat menjadi bertambah.

2. Perubahan Mata Pencaharian

Mata pencarian merupakan keseluruhan kegiatan yang memanfaatkan sumber daya yang ada pada lingkungan fisik. Kehidupan masyarakat di Jorong Lundar sebelum dibangun pasar, masyarakat lebih bergantung kepada kehidupan sebagai petani, berkebun, perikanan dan sedikit berdagang. Aktifitas ini dilakukan sesuai dengan keadaan alam dan tempat tinggal masyarakat yang ada di Jorong Lundar.

Beberapa hal yang menyebabkan perubahan mata pencaharian hidup antara lain: Karena ada rasa tidak puas, Sadar karena adanya kekurangan dalam kebudayaan sendiri, Tingkat kebutuhan hidup manusia yang beraneka ragam dan semakin bertambah, Adanya usaha untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman, Adanya keinginan untuk meningkatkan taraf hidup agar menjadi lebih baik, dan adanya sikap terbuka terhadap hal- hal yang bersifat baru. Karena perubahan inilah maka mata pencaharian hidup masyarakat beranekaragam seperti: pertanian, peternakan, perbengkelan, perikanan, sektorindustri, sektor perdagangan,dan sebagainya (Anonim, 2015). Setelah adanya pasar, mata pencaharian masyarakat Lundar berubah menjadi pedagang, namun tidak meninggalkan pekerjaan yang lama yaitu sebagai petani dan pemotong karet.

Sejak berdirinya pasar, masyarakat Jorong Lundar mengalami perubahan aktifitas dalam mata pencaharian. Aktivitas baru yang dijalani masyarakat bukan menghilangkan aktifitas lamanya melainkan masyarakat memiliki pekerjaan tambahan. Berikut adalah beberapa perubahan aktifitas yang dialami oleh masyarakat Jorong Lundar seperti di bawah ini:

1. Mata Pencaharian Sebagai Petani Berubah Menjadi Pedagang

Sebelum berdirinya pasar, kebanyakan masyarakat Jorong Lundar banyak yang menekuni pekerjaan sebagai petani untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat. Hal itu disebabkan karena tempat tinggal mereka yang berada dilokasi alam yang memungkinkan untuk bertani. Sejak

berdirinya pasar, membuka ruang pekerjaan bagi masyarakat Jorong Lundar.

2. Mata Pencaharian Sebagai Pemotong karet Berubah Menjadi Pedagang

Sebelum berdirinya Pasar, kebanyakan masyarakat Jorong Lundar banyak yang menekuni pekerjaan sebagai Pemotong Karet, namun hal ini di sebabkan karena tidak memiliki keahlian lain.

Sejak berdiriya Pasar, memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menambah penghasilan dengan cara berdagang. Karena dengan adanya pasar menarik orang kampung lain untuk membeli dipasar ini dan banyak juga orang dari kampung lain yang berjualan di pasar Lundar ini.

S

ejak adanya pasar, masyarakat merasakan lebih diuntungkan dengan dibangunnya pasar terbukanya lapangan pekerjaan bagi masyarakat serta adanya perubahan mata pencaharian masyarakat Jorong Lundar. Hal ini, sesuai dengan tujuan pembangunan yaitu mensejahterahkan masyarakat.

Berdasarkan hasil wawancara di atas, perubahan aktifitas mata pencaharian masyarakat dari pembangunan pasar, mengalami beberapa perubahan tanpa meninggalkan aktifitas mereka sebelumnya, perubahan aktifitasnya meliputi, petani menjadi pedagang, pemotong karet menjadi pedagang.

3.Distribusi Barang Lebih Mudah Distribusi adalah salah satu aspek dari pemasaran. Distribusi juga dapat diartikan sebagai kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan jasa dari produsen kepada konsumen, sehingga penggunaannya sesuai dengan yang diperlukan (jenis, jumlah, harga, tempat, dan saat dibutuhkan).

Sebelum adanya pembangunan pasar di Jorong Lundar, masyarakat untuk mendistribusikan barang dilakukan dengan membawa barangnya ketempat yang lain yang tempatnya agak jauh dari Jorong Lundar, dengan adanya pembangunan pasar di Jorong Lundar untuk distribusi barang menjadi lebih mudah bagi masyarakat setempat dikarenakan orang-orang yang datang kepasar Lundar untuk membeli barang yang telah disediakan.

Dengan adanya pembangunan pasar di Jorong Lundar akan mempermudah masyarakat untuk mendistribusikan suatu barang. Sebelum adanya pembangunan pasar bagi masyarakat yang ingin mendistribusikan hasil panennya harus pergi kepasar Panti, pasar Kuamang dan juga pasar inpres Tapus yang jaraknya jauh dari Jorong Lundar.

KESIMPULAN

(12)

12 Berdasarkan pembahasan dan hasil penelitian yang telah dikemukakan pada bab-bab sebelumnya, dapat memperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Proses Pembangunan Pasar Lundar adalah:

Sebelum pembangunan pasar dilaksanakan di adakan perencanaan. Perencanaannya yaitu dilakukan musyawarah terlebih dahulu,musyawarah dilakukan dimasjid.

Dalam proses pembangunan pasar pelaksanaanya dilakukan dengan gotong- royong. Dan Setelah pembangunan pasar selesai dilakukan evaluasi yaitu membuat aturan tentang peraturan dipasar.

2. Dampak yang ditimbulkan dari pembangunan Pasar terhadap Sosial Ekonomi masyarakat Jorong Lundar adalah:

1. Dampak Sosial Dengan Adanya Pembangunan Pasar Di Jorong Lundar

Meningkatnya solidaritas masyarakat jorong Lundar dan juga dengan masyarakat lain. Lebih mudah mendapatkan informasi karena banyak orang yang berkunjung dipasar Lundar.

Dan Meningkatnya kerjasama antar masyarakat, berupa gotong-royong membersihkan kampung, dan juga bersama-sama dalam melaksanakan kegiatan baralek.

3. Dampak Ekonomi Dengan Adanya Pembangunan Pasar Di Jorong Lundar

Meningkatnya pendapatan ekonomi masyarakat jorong Lundar, biasanya pendapatan perbulan Rp 1.000.000,- per bulan, setelah pembangunan pasar pendapatan masyarakat menjadi Rp 2.000.000,- per bulan.

Perubahan mata pencaharian yang biasa kerjanya sebelum pembangunan pasar sebagai petani dan pemotong karet, setelah adanya pembangunan pasar menjadi pedagang. Dan setelah adanya pembangunan untuk mendistribusikan barang dagangan lebih mudah.

SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, peneliti menyarankan sebagai berikut:

1. Saran Akademik

Saran untuk peneliti selanjutnya sehubungan dengan keterbatasan peneliti ini, peneliti memberikan saran untuk memperluas wilayah populasai penelitian

tidak hanya sebatas Jorong Lundar Nagari Panti Timur saja, tapi hendaknya dapat memperluas lokasi penelitiannya berupa Nagari dan juga Kabupaten. Peneliti juga untuk menambahkan parameter atau dampak lain dengan adanya pembangunan pasar terhadap sosial dan ekonomi masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

Budiman, Arief. 2000. Teori Pembangunan Dunia Ketiga. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Bungin, Burhan. 2011. Metode Penelitian Kualitataif Aktualisasi Metodologis Ke Arah Ragam Varian Kontemporer. Jakarta : PT Rajagrafindo Persada.

Geertz. 2007. Penjaja Dan Raja : Perubahan Sosial Dan Modernisasi Ekonomi Di Dua Kota Indonesia. Jakarta:PT. Gramedia.

Kartasasmita, Ginandjar. 1997. Pembangunan Untuk Rakyat: Memadukan Pertumbuhan dan Pemerataan. Jakarta: Pustaka Cidesindo.

Soekanto, soerjono. 2010. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta.: Rajawali Pers.

Soetomo. 2011. Masalah Sosial dan Pembangunan.

Fisopol UGM: Pustaka Jaya.

Suroto. 1992. Strategi Pembangunan Dan Perencanaan Kerja. Yogyakarta: Gajah Mada University.

Syakli, Dwi Syerli. 2009. Fenomena Pasar Kaget Dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Para Pedagang Dikota Payakumbuh. Skripsi, Padang: FIS UNP.

Referensi

Dokumen terkait

Specifically, our study examines 1 the effect of GHRM on green work engagement and green creativity, 2 the influence of green work engagement on green creativity, 3 green work

Conversely, the causal effect of tobacco smoking, a harmful lifestyle behav- iour with increasing global awareness,7on ageing traits has been yet determined in a population scale