• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAMPAK HUTANG PIUTANG PADA KELOMPOK TANI NGUDI SANTOSO DITINJAU DARI EKONOMI ISLAM (Studi Kasus pada Kelompok Tani Dusun IV Desa Sidodadi

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "DAMPAK HUTANG PIUTANG PADA KELOMPOK TANI NGUDI SANTOSO DITINJAU DARI EKONOMI ISLAM (Studi Kasus pada Kelompok Tani Dusun IV Desa Sidodadi "

Copied!
99
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Untuk mendapatkan informasi mengenai transaksi hutang dagang kelompok tani Ngudi Santoso, peneliti melakukan wawancara dengan Bapak. Mars. Pak Mesro juga membuat hutang untuk pembelian sampah dan kebutuhan sehari-hari.

Pertanyaan Penelitian

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Berdasarkan pemaparan tersebut, maka peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian yang lebih mendalam tentang “Dampak Utang Terhadap Kelompok Tani Ngudi Santoso Ditinjau dari Ekonomi Islam (Studi Kasus Pada Kelompok Tani Dusun IV Desa Sidodadi Kabupaten Pekalongan)”. Pengurus dan anggota juga dapat mengelola hutang dan kredit dengan baik kepada Kelompok Tani Ngudi Santoso.

Penelitian Terdahulu yang Relevan

LANDASAN TEORI

Qardh (Hutang Piutang)

  • Pengertian Qardh
  • Dasar Hukum Qardh
  • Rukun dan Syarat Qardh
  • Etika dalam Qardh
  • Dampak Qardh

Adapun qardh secara terminologi adalah memberikan harta kepada orang yang akan menggunakannya dan membayar kembali biayanya di masa yang akan datang.7 Sedangkan menurut Sayyid Sabiq, hutang (qardh) adalah harta yang diberikan oleh kreditur (debitur) kepada debitur (hutang). pemilik) akan diberikan. , sehingga debitur mengembalikan sesuatu yang serupa dengan kreditur ketika mereka mampu melakukannya. Mereka percaya bahwa seorang wali tidak boleh berutang harta orang yang berada di bawah perwaliannya, kecuali dalam keadaan darurat.

Ekonomi Islam

  • Pengertian Ekonomi Islam
  • Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam

Menurut konsep ekonomi Islam, ilmu yang mempelajari perilaku umat Islam (orang yang beriman) dalam masyarakat Islam yang mengikuti Al-Qur'an, hadits kenabian, ijma' dan qiyas.36 Menurut Dawam Rahardjo (1999) ekonomi Islam adalah ekonomi yang didasarkan pada nilai-nilai atau ajaran Islam. Berdasarkan definisi di atas bahwa ekonomi Islam adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhannya berdasarkan prinsip-prinsip ekonomi yang sesuai dengan ajaran Islam. Implikasi ekonomi dari nilai ini adalah pelaku ekonomi tidak boleh mengejar keuntungan pribadi jika merugikan orang lain atau merusak alam.

Berdasarkan uraian di atas, bahwa pelaku ekonomi tidak boleh mengejar keuntungan pribadi saat membayar utang, tetapi harus memperlakukan pelaku ekonomi lainnya secara adil. Berdasarkan uraian di atas, pelaku ekonomi yang berutang hendaknya meneladani dan menerapkan sifat Nabi Muhammad SAW. Berdasarkan uraian di atas, khalifah adalah seorang pemimpin yang fungsi utamanya adalah menjaga ketertiban interaksi (mu'amalah) antar kelompok, termasuk dalam perekonomian, sehingga kekacauan dan kegaduhan dapat dihilangkan/dikurangi.

Berdasarkan uraian di atas, Ma'ad juga dimaknai sebagai ganjaran/pahala di dunia dan di akhirat. Dalam kehidupan ekonomi dan bisnisnya, pelaku ekonomi dalam pelaksanaan hutang harus sesuai dengan prinsip ekonomi Islam karena keuntungan yang dipusatkan bukan hanya keuntungan duniawi, tetapi juga keuntungan akhirat. Data yang diperoleh dari sumber data primer ini adalah data yang berkaitan dengan proses kreditur dan dampak kreditur terhadap Kelompok Tani Ngudi Santoso.

Teknik Pengumpulan Data

Purposive sampling yaitu pengambilan sampel hanya individu berdasarkan karakteristik tertentu 8 Karakteristik yang digunakan untuk menentukan sampel adalah anggota yang meminjamkan lebih dari satu kali dalam satu periode. Data yang akan dikumpulkan melalui wawancara ini adalah data tentang proses hutang piutang dan dampak hutang piutang pada Kelompok Tani Ngudi Santoso. Observasi adalah proses melihat, mengamati dan secara sistematis mengamati dan mencatat tingkah laku untuk tujuan tertentu 9 Dalam pelaksanaannya peneliti menggunakan metode observasi non partisipan.

Pengamatan dalam penelitian ini dilakukan dengan mengamati dan mencatat hal-hal yang diperlukan, dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode observasi non partisipan untuk mendapatkan data proses hutang piutang dan dampak hutang piutang pada Kelompok Tani Ngudi Santoso. Pada dasarnya metode dokumentasi adalah metode yang digunakan untuk menelusuri data historis 11 Metode dokumentasi merupakan pelengkap dari penggunaan metode wawancara dan observasi dalam penelitian kualitatif. 12. Metode dokumentasi dalam penelitian ini digunakan sebagai bahan pelengkap dari data tertulis mengenai proses hutang piutang dan dampak hutang piutang pada Kelompok Tani Ngudi Santoso.

Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan metode berpikir induktif (khusus-umum), yaitu analisis berdasarkan data yang diperoleh, yang kemudian dikembangkan menjadi hipotesis 14. Berdasarkan informasi tersebut, setelah data terkumpul , peneliti menganalisis data dengan menggunakan metode berpikir induktif yaitu menarik kesimpulan dari kasus-kasus khusus ke kasus-kasus umum. Analisis dalam hal ini menjelaskan tentang proses hutang dagang, yang kemudian dianalisis dan dibuat kesimpulan umum tentang dampak hutang dagang pada Kelompok Tani Ngudi Santoso ditinjau dari ekonomi Islam.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Sejarah Terbentuknya Desa Sidodadi Kecamatan

Banyak penduduk yang tidak kembali ke kampung Sidodadi karena migrasi, sehingga jumlah penduduk yang tinggal di kampung Sidodadi hanya tinggal 260 kepala keluarga atau 1650 jiwa pada akhir tahun 1945, yang berarti tersisa 190 jiwa. Pada tahun 1947 banyak penduduk dari Pacitan, Yogyakarta dan Gombong yang sengaja dibawa oleh kerabatnya ke desa Sidodadi untuk mengisi kekosongan penduduk. Kepala Keuangan : Suparman Kepala Dusun I : Sigit Purwoko Kepala Dusun II : Abdul Hayat Kepala Dusun III : Supiyanto Kepala Dusun IV : Nurwanto Kepala Dusun V : Tumidi Kepala Dusun VI : Jupriyanto Kepala Dusun VII Sarko : Aguswo : Agus. Kepala Dusun VIII : Sudarno.

Desa Sidodadi merupakan salah satu dari 12 desa yang ada di Kabupaten Pekalongan yang terletak di dekat selatan Kabupaten Pekalongan. Jumlah penduduk desa Sidodadi terdiri dari 1.682 KK dan 5.758 jiwa yang tersebar di 8 desa dengan perincian seperti pada tabel. Karena desa Sidodadi merupakan desa agraris maka sebagian besar penduduknya berprofesi sebagai petani, seperti terlihat pada Tabel 4 Mata Pencaharian Penduduk.

Jumlah usaha kecil dan menengah (UKM) dan usaha mikro (UM) di Desa Sidodadi, baik yang dijalankan oleh warga dari dalam maupun luar Desa Sidodadi, baik secara kelompok maupun mandiri, seperti terlihat pada Tabel 7 di bawah ini. Berdasarkan Peraturan Desa (Perdes) Desa Sidodadi nomor : 03 Tahun 2008 tanggal 15 tentang Pembagian Dusun, RW dan RT dalam Wilayah Desa Sidodadi, bahwa Desa Sidodadi terbagi menjadi 8 Dusun 21 RW dan 42 RT dengan rincian seperti pada Tabel 8 di bawah. Proses dan Dampak Hutang dan Piutang pada Kelompok Tani Ngudi Santoso Berbentuk Ekonomi Islam di Dusun IV Desa Sidodadi Kecamatan.

Proses dan Dampak Hutang Piutang Pada Kelompok Tani

Pasalnya, kelompok tani Ngudi Santoso membentuk transaksi utang yang hanya ditujukan untuk kepentingan kelompok. Menurut Bpk. Suparman selaku sekretaris kelompok tani Ngudi Santoso, tujuan pinjaman ini untuk memudahkan anggota dalam memenuhi kebutuhan pertanian. Menurutnya, anggota kelompok tani yang berutang tidak hanya berutang untuk kebutuhan pertanian, tetapi ada juga yang berutang untuk kebutuhan sehari-hari.

Menurut anggota yang berutang kepada kelompok tani, keberadaan hutang tersebut mempererat hubungan persaudaraan dalam kelompok dan memudahkan anggota mendapatkan pinjaman, tanpa harus menunggu lama dan mengajukan syarat pinjaman seperti di bank. Selain itu manfaat hutang dan kredit juga meningkatkan motivasi anggota untuk bekerja mencari uang. Dalam satu periode kelompok tani berutang sebanyak empat kali untuk kebutuhan sehari-hari dan.

Adanya hal ini sudah menjadi resiko bagi penerima hutang dan untuk menutup hutang pada saat jatuh tempo ada anggota yang terlebih dahulu harus meminjam kepada tetangganya dan mengembalikannya ketika mendapatkan kembali pinjaman dari kelompok tani. Namun, ada anggota yang tidak keberatan dengan penambahan tersebut, seperti Mr. Jumanto dan Bpk. Samin yang berutang dua kali kepada kelompok tani dalam satu periode tidak mempermasalahkan tambahan pembayaran utangnya karena itu merupakan keputusan bersama dan kesepakatan sejak awal. Analisis Dampak Utang dan Debitur Terhadap Kelompok Tani Ngudi Santoso Ditinjau dari Ekonomi Islam Di Dusun IV Desa Sidodadi Kecamatan.

Analisis Dampak Hutang Piutang Pada Kelompok Tani

Selain itu, adanya kewajiban pembayaran tersebut untuk meningkatkan laba/kas kelolaan juga berdampak positif bagi grup. Bagi anggota, keberadaan rekening membantu anggota memenuhi kebutuhannya, baik pertanian maupun konsumtif. Namun adanya utang tersebut dengan tambahan beban 5% memberatkan bagi sebagian anggota yang terlilit utang.

Kelompok tani Ngudi Santoso sudah menerapkan prinsip khalifah karena ada hutang dan debitur, tidak ada anggota dan pengurus yang membuat onar. Sehingga adanya hutang tersebut berdampak positif karena adanya transaksi tersebut memberikan kontribusi terhadap laba/kas kelolaan. Sehingga dalam pelaksanaan kewajiban utang tersebut ada paksaan dari anggota untuk mengadakan perjanjian utang.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa adanya hutang-hutang tersebut dengan memberikan tambahan beban sebesar 5% menyusahkan sebagian anggota yang membuat tagihan terutang. Dan kelompok tani Ngudi Santoso menerapkan prinsip khalifah karena ada hutang dan debitur, tidak ada anggota dan pengurus yang ribut. Sebaiknya hutang dan debitur kepada kelompok tani Ngudi Santoso dibuat dengan akad gotong royong, dan berdasarkan rasa keadilan sehingga dalam pelaksanaannya tidak ada yang merasa keberatan atau dirugikan atas hutang tersebut.

PENUTUP

Kesimpulan

Sehingga pada saat jatuh tempo ada beberapa anggota yang terpaksa melakukan pinjaman kepada tetangganya untuk menutupi hutangnya sementara. Adanya hal tersebut berdampak negatif bagi anggota yang melakukan pinjaman karena merugikan nama baik keluarga, dan terganggu dengan rekening hutang yang tidak terbayar. Selain itu, utang piutang juga memberikan dampak positif yaitu terpenuhinya kehendak Tuhan untuk saling tolong menolong dalam kebaikan dan ketakwaan serta mempererat tali ukhuwah (persaudaraan) dengan memberikan bantuan kepada orang-orang yang membutuhkan dan mengalami kesulitan.

Selain itu, juga tidak menerapkan prinsip Ma'ad karena golongan tersebut masih disibukkan dengan keuntungan duniawi tanpa memperhatikan keuntungan di akhirat.

Saran

Sedangkan dalam kegiatan ekonomi (bisnis) dari sudut pandang tauhid harus didasarkan pada prinsip-prinsip ketuhanan yang bermuara pada kesejahteraan jasmani dan rohani manusia. Dalam pemberian pinjaman kepada anggota sebaiknya berdasarkan kebutuhan pertanian saja, sehingga uang yang ada di Kelompok Tani Ngudi Santoso digunakan untuk kemajuan pertanian. Dalam pelaksanaan piutang sebaiknya tidak meminta tambahan uang, karena memberatkan sebagian anggota pemberi pinjaman, selain itu menurut ekonomi Islam penambahan ini termasuk riba, kecuali debitur memberikan uang tambahan. tanpa diminta pada saat penutupan akad, melainkan karena keikhlasan orang yang berutang.

Rastini, Kajian Tesis Ekonomi Islam tentang Praktik Utang Antara Petani dan Pemilik Penggilingan Padi (Studi Kasus di Desa Purwosari Kecamatan Tanjung Lago Kabupaten Banyuasin), (Palembang: UIN Raden Fatah, 2016), gedownload op 24 mei 2019.

Referensi

Dokumen terkait

Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi syarat untuk meraih gelar Sarjana Ekonomi di Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam pada jurusan Perbankan Syariah Institut Agama