• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dampak Standar Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah dan Iklim Sekolah terhadap Kinerja Guru SMK Negeri 1 Tempeh

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Dampak Standar Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah dan Iklim Sekolah terhadap Kinerja Guru SMK Negeri 1 Tempeh "

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Progress Conference Volume 2, July 2019| 460

Dampak Standar Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah dan Iklim Sekolah terhadap Kinerja Guru SMK Negeri 1 Tempeh

Mohamad Robby Dhotul Vahim1, Sukma Irdiana2, Anisatul Fauziah3 Stie Widya Gama Lumajang

Email: mohamadrobby8@gmail.com1 Email: sukmapasah@gmail.com2 Email: anisatulfauziah3@gmail.com3

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh standar kompetensi manajerial kepala sekolah dan iklim sekolah secara parsial dan simultan terhadap kinerja guru SMK Negeri 1 Tempeh. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan kausal komparatif. Penelitian ini dilakukan dengan jumlah responden sebanyak 37. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik sampling jenuh. Pengujian hipotesis dilakukan dengan analisis regresi linier berrganda dengan menggunakan program SPSS 21 for windows. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa (1) standar kompetensi manajerial kepala sekolah secara parsial tidak berpengaruh signifkan terhadap kinerja guru (2)iklim sekolah secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru (3) namun secara simultan standar kompetensi manajerial kepala sekolah dan iklim sekolah berpengrauh signifikan terhadap kinerj guru. Besarnya pengaruh standar kompetensi manajerial kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja guru ditunjukkan oleh nilai determinasi (R2) sebesar 43.7% sedangkan sisanya sebesar 56.3% dipengaruhi oleh variabel lain seperti kemampuan guru dalam mengembangkan profesionalitasnya, dukungan moril dan material dari pimpinan sekolah dan lain-lain.

Kata Kunci : standar kompetensi manajerial kepala sekola, iklim sekolah, kinerja guru Abstract

The purpose of this study was to determine the effect of the principal managerial competency standards and school climate partially and simultaneously on the performance of teachers at SMK 1 Tempeh. This type of research is a quantitative study with a comparative causal approach. This research was conducted with a number of respondents as many as 37. The sampling technique used was a saturated sampling technique. Hypothesis testing is done by multiple linear regression analysis using SPSS 21 for Windows. Based on the results of the study, it was found that (1) the principal managerial competency standard partially had no significant effect on teacher performance (2) the school climate partially had a significant effect on teacher performance (3) but simultaneously the standard managerial competency of the principal and the school climate had a significant effect on teacher performance. The magnitude of the influence of the principal managerial competency standards and school climate on teacher performance is indicated by the value of determination (R2) of 43.7%

while the remaining 56.3% is influenced by other variables such as the ability of teachers to develop their professionalism, moral and material support from school leaders and others . Keywords : standard headmaster managerial competence, school climate, teacher performance

(2)

Progress Conference Volume 2, July 2019| 461 PENDAHULUAN

Kesuksesan organisasi tidak lepas dari keberadaan orang-orang hebat di balik organisasi tersebut. Manusia layaknya bahan bakar yang menjadi sumber energi bagi berjalannya suatu organisasi guna mencapai tujuannya (Hanggraeni, 2012:3). Pentingnya peran masnusia dalam kesuksesan organisasi, maka dalam sebuah organisasi harus memiliki pengelolaan sumber daya manusia yang efektif dan efisien. Pengelolaan sumber daya manusia perlu dilakukan dengan manajemen yang profesional. Artinya harus dilakukan sesuai dengan fugsi-fungsi manajemen yang ada. Pengelolaan sumber daya manusia yang benar, maka aktivitas organisasi akan berjalan sebagaimana mestinya sehingga mampu meningkatkan kinerja manusia tersebut. Dengan kinerja yang semakin baik, sebuah organisasi akan lebih cepat mencapai tujuan organisasinya. Guna mencapai semua itu, sumber daya manusia perlu dikelola dengan sebaik-baiknya mulai dari perencanaan sumber daya manusia, rekrutmen sampai dengan karyawan pensiun (Kasmir, 2016:5-6).

Pendidikan merupakan suatu proses pelatihan dan pengembangan pengetahuan, keterampilan, pikiran, dan karakter sebuah bangsa melalui persekolahan formal. Tanpa pendidikan, sebuah bangsa akan mengalami kehancuran dalam berbagai bidang, seperti bidang ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan. Karena itu, sebuah bangsa yang mengutamakan pendidikan, akan terwujud suatu pola pendidikan yang efektif dan efisien yang mampu menjawab segala tantangan zaman (Darmada, 2013:2).

Kepala sekolah merupakan pemimpin sebuah institusi pendidikan yang dapat mendorong sekolah untuk dapat mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran sekolah melalui program yang dilaksanakan secara terencana dan bertahap. Kepala sekolah juga berperan sebagai manajer yang melaksanakan tugas manajerial (Wirawan, 2014:550). Sehingga kepala sekolah dituntut memiliki berbagai kompetensi untuk pelaksanaan tugas. Standar Kompetensi Kepala Sekolah/Madrasah diatur oleh Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2007 tentang Standar Kompetensi Kepala Sekolah/Madrasah, meliputi kompetensi kepribadian, kompetensi manajerial, kompetensi kewirausahaan, kompetensi supervisi, dan kompetensi sosial (Wirawan, 2014:550-551). Seorang kepala sekolah juga harus memiliki kesiapan dalam mengelola sekolah dengan baik, kesiapan yang dimaksud disini adalah kompetensi manajerial. Kompetensi manajerial kepala sekolah meliputi kegiatan perencanaan, pengembangan, pengelolaan, monitoring dan evaluasi sekolah/madrasah (Wirawan, 2014:551). Dengan pelaksanaan kompetensi manajerial yang baik diharapkan setiap kepala sekolah mampumelaksanakan tugas-tugasnya sebagai manajer sekolah mulai dari perencanaan sampai pada evaluasi sekolah.

Berdasarkan beberapa penelitian yang telah dilakukan antara lain Darmada, dkk (2013) yang berjudul “Kontribusi Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah, Iklim Kerja dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Guru SMP Negeri Se-Kecamatan Mendoyo Kabupaten Jembrana”, Faisal (2012) yang berjudul “Pengaruh Kemampuan Manajerial Kepala Sekolah terhadap Kinerja Guru Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Kotagede Yogyakarta”, dan Karwety (2010) yang berjudul “Pengaruh Kemampuan Manajerial Kepala Sekolah dan Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Kerja terhadap Kinerja Guru SLB di Kabupaten Subang”, bahwa terdapat kontribusi/pengaruh positif dan signifikan antara Kompetensi manajerial kepala sekolah dengan kinerja guru. Dengan kata lain semakin baik kompetensi manajerial kepala sekolah maka semakin baik pula kinerja guru.

Iklim sekolah adalah persepsi sivitas akademika sekolah mengenai apa yang terjadi secara rutin di dalam lingkungan sekolah. Iklim sekolah terdiri dari iklim akademik dan iklim sosial.

(3)

Progress Conference Volume 2, July 2019| 462 Iklim akademik yaitu persepsi sivitas mengenai aktivitas pembelajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat serta prestasi akademik sekolah. Iklim sosial adalah persepsi interaksi antara anggota sivitas akademika Persepsi ini meliputi interaksi antara kepala sekolah dan guru, guru dan murid, guru dan pegawai administrasi danteknis (pustakawan, laboran, pemelihara fasilitas pendidikan), interaksi antara kepala sekolah, guru dengan orang tua dan masyarakat (Wirawan, 2014:549–550). Berdasarkan teori tersebut dapat dikatakan bahwa iklim sekolah akan kondusif jika terjadi interaksi/persepsi yang baik antar semua komponen dalam sekolah tersebut.

Teori di atas juga didukung beberapa penelitian yang telah dilakukan diantaranya Pratiwi (2013) yang berjudul “Pengaruh Motivasi Kerja, Kepuasan Kerja, Kepemimpinan Kepala Sekolah Menurut Persepsi Guru dan IKlim Sekolah terhadap Kinerja Guru Ekonomi SMP Negeri di Kabupaten Wonogiri”, Fitriana (2013) yang berjudul “Pengaruh Iklim Sekolah dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Guru SD di Kecamatan Muntilan Kabupaten Magelang”, Darmada, dkk. (2013) yang berjudul “Kontribusi Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah, Iklim Kerja dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Guru SMP Negeri Se-Kecamatan Mendoyo Kabupaten Jembrana”, dan Hasanah (2010) yang berjudul “Pengaruh Pendidikan Latihan (Diklat) Kepemimpinan Guru dan Iklim Kerja terhadap Kinerja Guru Sekolah Dasar Se- Kecamatan Babakancikao Kabupaten Purwakarta”, mengatakan bahwa iklim sekolah mempunyai pengaruh yang signfikan terhadap kinerja guru. Ini dibuktikan dengan adanya jaringan kerja yang kuat dan erat diantara guru dan kepala sekolah dan adanya interaksi yang saling mendukung dan profesional diantara para guru.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh standar kompetensi manajerial kepala sekolah dan iklim skeolah secara parsial dan simultan terhadap kinerja guru SMK Negeri 1 Tempeh.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan kausal komparatif.

Populasi dalam penelitian ini adalah guru SMK Negeri 1 Tempeh yang berjumlah 37 orang dan pengampilan sampel menggunakan Probability Sampling dengan teknik yang digunakan adalah sampel jenuh. Sehingga jumlah sampel yang digunakan sejumlah 37 orang. Langkah analisis data yang digunakan adalah Uji Instrumen, Uji Asumsi Klasik, dan Uji Statistik.

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Pengujian Instrumen

Berdasarkan hasil pengujian validitas dapat di ketahui besarnya koefisien korelasi dari seluruh butir pernyataan yang terdiri dari masing-masing 25 (dua puluh lima) butir pernyataan untuk variabel Standar Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah, 17 (tujuh belas) butir pernyataan untuk variabel Iklim Sekolah, dan 7 (Tujuh) butir pernyataan untuk variabel Kinerja Guru.

Dari hasil perhitungan koefisien korelasi, seluruh mempunyai rhitung yang lebih besar dari r minimal (0,30). Hal ini berarti bahwa seluruh butir pernyataan dinyatakan valid dan layak sebagai instrumen penelitian karena dapat menggali data atau informasi yang di perlukan.

Hasil pengujian reliabilitas dapat diketahui dari besarnya koefisien korelasi Cronbach’s Alpha dari seluruh variabel. Untuk variabel Standar Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah (X1) sebesar 0,755 yang dinyatakan reliabel, variabel Iklim Sekolah (X2) sebesar 0,754 yang dinyatakan reliabel, dan variabel Loyalitas pelanggan (Y) sebesar 0,790 yang dinyatakan reliabel. Dapat disimpulkan dari ketiga variabel memiliki reabilitass yang kuat sehingga kuesioner tersebut cukup handal dan dapat di percaya.

Hasil pengujian normalitas data dapat dilihat dari Grafik normal Probability Plot yang menunjukkan bahwa data menyebar di sekitar garis horizontal, maka dapat dikatakan berdistribusi normal. Dan pada grafik histogram yang memberikan pola distribusi yang

(4)

Progress Conference Volume 2, July 2019| 463 normal (tidak terjadi kemiringan) dan berbentuk lonceng. Kedua grafik sudah membuktikan bahwa model regresi layak dipakai karena memenuhi normalitas. Berdasarkan hasil pengujian multikolinieritas menunjukkan bahwa semua variabel yang di gunakan mempunyai nilai VIF

< 10 dan nilai tolerance mendekati 1. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semua variabel bebas pada penelitian ini bebas dari gejala multikolinieritas. Berdasarkan hasil pengujian heteroskedastisitas menunjukkan bahwa tidak terdapat pola yang jelas dari titik-titik tersebut.

Hal ini menunjukkan bahwa model regresi ini bebas dari gejala heteroskedastisitas.

Hasil pada analisis regresi dapat disusun suatu persamaan regresi berganda sebagai berikut:

Y = 8,493- 0,037X1+ 0,347X2

Hasil menunjukan hubungan Standar Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah dan Iklim Sekolah memiliki pengaruh positif (searah) terhadap Kinerja Guru SMK Negeri 1 Tempeh.

Tabel 1. Hasil Pengujian Regresi Linier Berganda

Sumber : Output Analisis Data SPSS, (2019) Hasil Pengujian Hipotesis.

Hipotesis pertama, hasil uji t untuk variabel standar kompetensi manajerial kepala sekolah (X1) dan iklim sekolah (X2) secara parsial. Hasil uji t untuk variabel X1 (Standar Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah) diperoleh nilai t hitung =-0.555 dengan tingkat signifikani 0,582.

dengan menggunakan batas signifikansi 0,05 didapat t tabel sebesar 2,03011. Ini berarti t tabel > t hitung, yang berarti H0 diterima dan Ha ditolak. Dengan demikian maka, hipotesis pertama tidak diterima, yang berarti bahwa standar kompetensi manajerial kepala sekolah tidak memiliki pengaruh secara parsial terhadap kinerja guru SMK Negeri 1 Tempeh. Hasil uji t variabel X2 (Iklim Sekolah) diperoleh nilai t hitung = 3.402 dengan tingkat signifikansi 0,002. Dengan menggunakan batas signifikansi 0,05 didapat t tabel sebesar 2,03011. Ini berarti t hitung > t tabel, yang berarti H0 ditolak dan Ha diterima.Dengan demikian maka, hipotesis kedua dapat diterima, yang berarti bahwa iklim sekolah memiliki pengaruh secara parsial terhadap kinerja guru SMK Negeri 1 Tempeh.

Tabel 4.21 Hasil Uji F (Uji Simultan) ANOVAa

Model Sum of

Squares

df Mean

Square

F Sig.

1

Regression 142,187 2 71,093 13,201 ,000b

Residual 183,111 34 5,386

Total 325,297 36

a. Dependent Variable: JML KINERJA

b. Predictors: (Constant), JML IKLIM, JML STD Sumber : Output Analisis Data SPSS, (2019)

Hasil uji F pada variabel penelitian diperoleh nilai F hitung = 13,201 dengan tingkat signifikansi 0,000. Dengan menggunakan batas signifikansi 5% atau 0,05, diperoleh F tabel

Coefficientsa Model Unstandardized

Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. Collinearity Statistics B Std.

Error

Beta Toleranc

e

VIF

1

(Constant) 8,493 4,356 1,950 ,060

JML STD -,037 ,066 -,124 -,555 ,582 ,333 3,001 JML IKLIM ,347 ,102 ,758 3,402 ,002 ,333 3,001 a. Dependent Variable: JML KINERJA

(5)

Progress Conference Volume 2, July 2019| 464 sebesar 3,28. Ini berarti F hitung >F tabel, yang berarti Hoditolak dan Ha diterima.Dengan tingkat signifikansi 0,000 yang berada di bawah batas signifikansi 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh standar kompetensi manajerial kepala sekolah dan iklim sekolah secara simultan terhadap kinerja guru SMK Negeri 1 Tempeh.

Tabel 4.22 Koefisien Determinasi (R2) Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

1 ,661a ,437 ,404 2,32069

a. Predictors: (Constant), JML IKLIM, JML STD b. Dependent Variable: JML KINERJA

Sumber : Hasil Pengolahan Data Kuesioner dengan SPSS, (2019)

Dari hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS dapat diketahui bahwa koefisien determinasi (RSquare) yang diperoleh sebesar 0,437. Hal ini berarti 43.7% kinerja guru dapat dijelaskan oleh variabel independen yaitu standar kompetensi manajerial kepala sekolah dan iklim sekolah, sedangkan sisanya yaitu 56,3% kinerja guru dipengaruhi oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian, hipotesis pertama pada penelitian ini dinyatakan tidak diterima, yang menyatakan bahwa standar kompetensi manajerial kepala sekolah secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru di SMK Negeri 1 Tempeh. Menurut responden kinerja guru tidak sepenuhnya dipengaruhi oleh kompetensi manajerial kepala sekolah yang baik, akan tetapi juga harus didukung oleh lingkungan dan suasana kerja yang nyaman.

Lingkungan kerja disini bukan hanya lingkungan antara guru saja akan tetapi lingkungan dalam proses pemebelajaran yang merupakan tugas utama dari seorang guru. Sehingga dengan kondisi seperti ini, standar kompetensi manajerial kepala sekolah secara parsial tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja guru SMK Negeri 1 Tempeh. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian terdahulu yang telah di lakukan oleh Darmada, dkk (2013), Faisal (2012) dan Karwety (2010) yang menyatakan terdapat kontribusi/pengaruh positif dan signifikan antara Kompetensi manajerial kepala sekolah dengan kinerja guru.

Sedangkan iklim sekolah pada penelitian ini dinyatakan diterima, yang menyatakan bahwa standar kompetensi manajerial kepala sekolah secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru di SMK Negeri 1 Tempeh.Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang telah di lakukan oleh Pratiwi (2013), Fitriana (2013), Darmada, dkk. (2013), dan Hasanah (2010)yang menyatakan bahwa iklim sekolah mempunyai pengaruh yang signfikan terhadap kinerja guru. Ini dibuktikan dengan adanya jaringan kerja yang kuat dan erat diantara guru dan kepala sekolah dan adanya interaksi yang saling mendukung dan profesional diantara para guru. Kinerja guru SMK Negeri 1 Tempeh dapat diukur dari penampilan fisik sekolah yang bersih, rapi, dan nyaman serta memperhatikan keamanan, sekolah menciptakan rasa memiliki sehingga guru dan peserta didik menunjukkan rasa bangga terhadap sekolahnya, sekolah menciptakan relasi kekeluargaan dan kebersamaan yang baik serta Seluruh staf dan guru berkomitmen untuk mengembangkan budaya mutu dalam menjalankan tugas guru sehari-hari

Hasil pengujian hipotesis kedua menunjukkan bahwa standar kompetensi manajerial kepala sekolah dan iklim sekolah memiliki pengaruh positif secara simultan terhadap kinerja guru SMK Negeri 1 Tempeh. Pada dasarnya untuk mewujudkan sekolah yang efektif dibutuhkan

(6)

Progress Conference Volume 2, July 2019| 465 kepala sekolah yang tidak hanya sebagai figur sebuah sekolah, tapi juga paham tujuan pendidikan, punya visi misi serta mampu menerapkan seluruh potensi yang ada menjadi suatu kekuatan yang bersinergi guna mencapai tujuan pendidikan. Kepala sekolah yang memiliki kemampuan manajerial yang baik harus mampu menata kegiatan sekolahnya berdasarkan keadaan sekarang menuju kepada kondisi yang lebih baik. Akan tetapi kinerja seorang guru tidak sepenuhnya dipengaruh oleh kompetensi manajerial kepala sekolah yang baik, salah satunya juga harus didukung oleh suasana kerja atau iklim sekolah yang kondusif, karena tanpa suasana kerja yang kondusif, kinerja seorang guru tidak akan nyaman melaksanakan pekerjaannya, seperti kurangnya fasilitas penunjang yang dapat menghambat pekerjeaan seorang guru. Sehingga diperlukan dua variabel tersebut, yaitu standar kompetensi manajerial sekolah yang baik dan iklim sekolah yang kondusif. Karena diantara dua variabel tersebut ada keterkaitan yang dapat meningkatkan kinerja guru. Dengan demikian tujua-tujuan sekolah akan tercapai seiring meningkatnya kinerja guru.

KESIMPULAN

Dari hasil pengujian hipotesis pertama menunjukkan tidak terdapat pengaruh standar kompetensi manajerial kepala sekolah secara parsial terhadap kinerja guru SMK Negeri 1 Tempeh. Hasil pengujian hipotesis kedua menunjukkan terdapat pengaruh iklim sekolah secara parsial terhadap kinerja guru SMK Negeri 1 Tempeh.

Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa adanya pengaruh standar kompetensi manajerial kepala sekolah dan iklim sekolah secara simultan terhadap kinerja guru SMK Negeri 1 Tempeh. Dengan koefisien determinan sebesar 43.7% dapat dijelaskan oleh variabel independen yaitu standar kompetensi manajerial kepala sekolah dan iklim sekolah. Sedangkan sisanya 56.3% kinerja guru di pengaruhi oleh variabel-variabel lainnya yang tidak di teliti dalam penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

Afrizal (2016). Metode Penelitian Kualitatif: Sebuah Upaya Mendukung Penggunaan Penelitian Kualitatif dalam Berbagai Disiplin Ilmu. Rajawali Pers: Jakarta.

Ahmadi, R. (2018). Profesi Keguruan: Konsep dan Strategi Mengembangkan Profesi dan Karier Guru. Jogjakarta: Ar-Russ Media.

Atmaja, L. s. (2009). Statistika untuk Bisnis dan Ekonomi. Yogyakarta: Andi.

Bangun, W. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Erlangga.

Depdiknas (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa. Jakarta: Gramedia.

Faisal, A. A. (2012). "Pengaruh Kemampuan Manajerial Kepala Sekolah terhadap Kinerja Guru Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Kotagede Jogjakarta." Manajemen Pendidikan.

Fitriana, D. N. I. (2013). "Pengaruh Iklim Sekolah dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Guru SD di Kecamatan Muntilan Kabupaten Magelang." 11.

Gunawan, I. (2017). Pengantar Statistika Inferensial. Jakarta: Rajawali Pers.

Hanggraeni, D. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

I Ketut Darmada, N. D., Nyoman Natajaya (2013). "Kontribusi Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah, Iklim Kerja dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Guru SMP Negeri Se Kecamatan Mendoyo Kabupaten Jembrana." 3: 12.

Ibrahim (2015). Metodologi Penelitian Kualitatif: Panduan Penelitian Beserta Contoh Proposal Kualitatif. Bandung: Penerbit Alfabeta.

(7)

Progress Conference Volume 2, July 2019| 466 Karweti, E. (2010). "Pengaruh Kemampuan Manajerial Kepala Sekolah dan Faktor Yang

Mempengaruhi Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru SLB di Kabupaten Subang."

Penelitian Pendidikan 11: 13.

Kasmir (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia (Teori dan Praktik). Jakarta: Rajawali Pers.

Kuncoro, M. (2015). Menulis Skripsi/Tesis dalam 60 Hari. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Mulyadi, D. (2015). Perilaku Organisasi dan Kepemimpinan Pelayanan. Bandung: Penerbit Alfabeta.

Mulyasa, H. E. (2011). Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah Jakarta: Bumi Aksara.

Paramitha, R. W. D. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif: Buku Ajar Perkuliahan Metodologi Penelitian Bagi Mahasiswa. Yogyakarta: Azyan Mitra Media.

Pratiwi, S. D. (2013). "Pengaruh Motivasi Kerja, Kepuasan Kerja, Kepemimpinan Kepala Sekolah Menurut Persepsi Guru, dan Iklim Sekolah terhadap Kinerja Guru Ekonomi SMP Negeri di Kabupaten Wonogiri." Jurnal Pendidikan Insan Mandiri1: 12.

Rivai, V. (2011). Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Bisnis: dari Teori ke Praktik.

Jakarta: Rajawali Pers.

Sugiyono (2012). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Penerbit Alfabeta.

Sugiyono (2015). Metode Penelitian Manajemen. Bandung: Penerbit Alfabeta.

Sunyoto, D. (2014). Praktik Riset Perilaku Konsumen (Teori, Kuesioner, Alat, dan Analisis Data). Yogyakarta: CAPS.

Sutrisno (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta, Prenadamedia Grup.

Umar, H. (2011). Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: Rajawali Pers.

UPI, T. D. A. P. (2010). Manajemen Pendidikan Bandung: Penerbit Alfabeta.

Wirawan (2014). Kepemimpinan: Teori, Psikologi, Perilaku Organisasi, Aplikasi dan Penelitian. Jakarta: Rajawali Pers.

Yusuf, M. (2014). Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian Gabungan.

Jakarta: Prenadamedia Group.

Hidayat, Z. (2016). Pengaruh Stres Dan Kelelahan Kerja Terhadap Kinerja Guru SMPN 2 Sukodono Di Kabupaten Lumajang. Wiga: Jurnal Penelitian Ilmu Ekonomi, 6(1), 36-44.

Referensi

Dokumen terkait

In Article 44 paragraph (1), rental rights for buildings are rights owned by Indonesian citizens, Indonesian legal entities, foreigners domiciled in Indonesia

In the context of teaching vocabulary, this game can improve students' memory of the words found while playing because games are able to leave an impression.. Wright et al