• Tidak ada hasil yang ditemukan

View of DATABASE UMKM BERBASIS GIS SEBAGAI PENUNJANG KEGIATAN PARIWISATA DI KALURAHAN SENDANGTIRTO, BERBAH, SLEMAN, DIY

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "View of DATABASE UMKM BERBASIS GIS SEBAGAI PENUNJANG KEGIATAN PARIWISATA DI KALURAHAN SENDANGTIRTO, BERBAH, SLEMAN, DIY"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

121

DATABASE UMKM BERBASIS GIS SEBAGAI PENUNJANG KEGIATAN PARIWISATA DI KALURAHAN SENDANGTIRTO,

BERBAH, SLEMAN, DIY

Nursetiawan1*, Asroni1

1Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Jl. Brawijaya, Geblagan, Tamantirto, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia, Phone (0274) 387656/Fax. (0274)387646

*e-mail: nursetiawan@umy.ac.id

Abstrak

Pandemi Covid-19 yang telah berjalan 2 tahun ini, telah berdampak terhadap kondisi ekonomi global termasuk membawa perekonomian nasional dan global ke arah resesi ekonomi. Hal ini terlihat dari pertumbuhan ekonomi nasional dan global yang negatif atau kontraksi. UMKM di Indonesia merupakan potensi basis ekonomi nasional yang kuat karena jumlahnya, terutama usaha mikro yang sangat banyak dan daya serap tenaga kerja sangat besar. Basis usaha ini telah menjadi bukti kuat dalam menghadapi krisis ekonomi. Desa Sendangtirto yang merupakan bagian dari Wilayah Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman- DIY juga memiliki potensi UMKM yang cukup besar. Jumlah UMKM serta karakteristiknya belum terdata dan terpetakan dengan baik. Dalam rangka promosi kegiatan pariwisata yang berada di wilayah Sendangtirto, keberadaan UMKM ini perlu lebih ditonjolkan sebagai penunjang pariwisata dan sebagai sarana pemasaran yang efektif untuk meningkatkan pendapatan dari usaha-usaha UMKM tersebut. Salah satu langkah untuk dapat melakukan pemberdayaan ekonomi suatu daerah adalah dengan memetakan potensi di dalamnya, dalam hal ini padukuhan-padukuhan yang ada di Desa Sendangtirto. Solusi yang ingin dikembangkan yaitu pembuatan database dan peta berisi Sistem Informasi Geografis (SIG), lokasi UMKM, jenis usaha UMKM, permasalahan, serta pemanfaatan Teknologi Tepat Guna (TTG) yang telah digunakan oleh UMKM tersebut. Dengan datanya database dan peta sebaran UMKM ini, masyarakat dapat mengetahui potensi SDA UMKM, dan pemanfaatan TTG dalam rangka meningkatkan ekonomi seperti mempercepat akses dan lain-lain. Solusi tersebut akan memberikan manfaat bagi banyak pihak dan pergerakan ekonomi desa akan berkembang bagi masyarakat Desa Sendangtirto, dan lebih luas lagi hingga wilayah DIY.

Kata Kunci: Ekonomi Desa; GIS; Potensi Desa; TTG; UMKM Abstract

The Covid-19 pandemic, which has been running for 2 years, has had an impact on global economic conditions, including bringing the national and global economy into an economic recession. This can be seen from the negative national and global economic growth or contraction. The Micro, Small and Medium Enterprises (MSMEs) in Indonesia are potential strong national economic bases by reason of their large numbers, especially micro- enterprises and very large labor absorption capacity. This business base has become strong evidence in dealing with the economic crisis. Sendangtirto Village, which is part of the

(2)

122

Berbah Sub-District, Sleman Regency, DIY also has quite large potential of MSMEs.

However, the number of MSMEs and their characteristics have not been recorded and mapped properly. In the context of promoting tourism activities in the Sendangtirto area, the existence of these MSMEs requires to be highlighted as tourism support and as an effective marketing tool to increase income from these MSMEs businesses. One of the steps to enable of empowering the economy of a region is to mapping the potential one, in this case the is smaller villages (dukuh) in Sendangtirto Village. The solution to be developed is the creation of a database and map containing a Geographic Information System (GIS), the location of MSMEs, the type of MSME business, problems, and the use of Appropriate Technology (AT) that has been used by the MSMEs. With the data from the MSME database and distribution map, society can find out the potential of MSMEs natural resources, and the use of TTG in order to improve the economy, such as accelerating access and etc. This solution will provide benefits to many parties and the village economic movement will develop for the people of Sendangtirto Village, and in wider scope, to the DIY region.

Keywords: Appropriate Technology; Village Economy; Village Potential; GIS; MSME

A. Pendahuluan

Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) menyatakan COVID-19 sebagai pandemi global pada 11 Maret 2020, namun hingga saat ini dunia masih merasakan sisa-sisa dampaknya. Diketahui muncul dan berasal dari Tiongkok, wabah ini dengan cepat menyebar ke seluruh dunia, mendorong penerapan tindakan tegas oleh berbagai pemerintah di dunia dalam upaya mengisolasi kasus dan membatasi tingkat penularan virus antar individu.

Pandemi Covid-19 telah berdampak terhadap kondisi ekonomi global termasuk membawa perekonomian global dan nasional ke arah resesi ekonomi. Tak terkecuali Indonesia, ketika pandemi COVID-19 melanda negara ini, seluruh sektor kehidupan masyarakatnya, sama seperi mayoritas negara lain, turut mengalami kesulitan dan keterpurukan. Tidak ada opsi selain untuk mengurangi dan memutus rantai pandemi, pemerintah mengambil kebijakan dengan menetapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar secara nasional. Sejak kebijakan pembatasan itu, perekonomian nasional mandek dan mengalami resesi. Penutupan sebagian besar bisnis dilakukan. Seiring dengan resesi, tindakan PHK oleh banyak perusahaan meningkat. Jumlah pengangguran sukar dipastikan dengan data. Hal ini terlihat dari pertumbuhan ekonomi nasional yang negatif atau kontraksi. Tidak diragukan lagi, prioritas utama memang masih tetap pada jaminan kesehatan masyarakat supaya terhindari dari COVID-19, namun di sisi lain aspek selanjutnya yaitu upaya pemulihan ekonomi yang juga sama pentingnya memerlukan tantangan ketika pemerintah di

(3)

123

seluruh dunia memperkenalkan cara-cara stimulus untuk membantu upaya pemulihan ekonomi.

Salah satu stimultan ekonomi dimulai dari masyarakat itu sendiri. Hal ini dibuktikan dengan masih adanya individu-individu yang mampu mengubah bencana menjadi keberuntungan dengan jiwa wirausaha mereka. Salah satu pengusaha adalah mereka yang menjadi penggerak Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di semua jenis usaha kecil.

Dapat diambil contoh, yang termasuk di antara bisnis yang paling tangguh menghadapi pandemi dan resesi adalah bisnis kuliner dan usaha kecil lainnya.

UMKM memiliki dampak potensial dalam mencapai banyak tujuan pembangunan berkelanjutan yang pendapatannya bisa jadi jauh lebih besar daripada ukuran UMKM itu sendiri. UMKM di Indonesia merupakan potensi basis ekonomi nasional yang kuat karena jumlahnya, terutama usaha mikro yang sangat banyak dan daya serap tenaga kerja sangat besar. Basis usaha ini telah menjadi bukti kuat dalam menghadapi krisis ekonomi.

Dalam konteks implementasi UMKM, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merupakan salah satu daerah dengan pelaku UMKM yang besar di Indonesia. UMKM di Yogyakarta didominasi oleh sektor manufaktur, perdagangan, dan masih banyak sektor lain.

Desa Sendangtirto yang merupakan bagian dari Wilayah Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman, DIY juga memiliki potensi UMKM yang cukup besar. Jumlah UMKM serta karakteristiknya belum terdata dan terpetakan dengan baik. Dalam rangka promosi kegiatan pariwisata yang berada di wilayah Sendangtirto, keberadaan UMKM ini perlu lebih ditonjolkan sebagai penunjang pariwisata dan sebagai sarana pemasaran yang efektif untuk meningkatkan pendapatan dari usaha-usaha UMKM tersebut.

Salah satu langkah untuk dapat melakukan pemberdayaan ekonomi suatu daerah adalah dengan memetakan potensi di dalamnya, dalam hal ini padukuhan-padukuhan yang ada di Desa Sendangtirto. Solusi yang ingin dikembangkan yaitu pembuatan database dan peta berisi Sistem Informasi Geografis (SIG), lokasi UMKM, jenis usaha UMKM, permasalahan, serta pemanfaatan Teknologi Tepat Guna (TTG) yang telah digunakan oleh UMKM tersebut. Dengan datanya database dan peta sebaran UMKM ini, masyarakat dapat mengetahui potensi SDA UMKM, dan pemanfaatan TTG dalam rangka meningkatkan ekonomi seperti mempercepat akses dan lain-lain. Solusi tersebut akan memberikan manfaat bagi banyak pihak dan pergerakan ekonomi desa akan berkembang bagi masyarakat Desa Sendangtirto, dan lebih luas lagi hingga wilayah DIY.

(4)

124

Oleh karena itu kelompok-kelompok UMKM di wilayah Sendangtirto penting untuk dapat disinergikan dengan obyek-obyek wisata yang ada. Selain itu untuk juga, kegiatan ini dapat menghidupkan aktivitas ekonomi masyarakat yang dapat dikembangkan melalui usaha kreatif masyarakat dalam produk unggulannya. Kegiatan ini akan menambah aktivitas ekonomi dalam mata pencaharian masyarakat desa melalui UMKM.

UMKM mendorong usaha masyarakat mulai dari usaha industri rumahan, usaha mikro, dan usaha menengah. Sementara itu, menurut Inskeep (1991) daya tarik daerah wisata dibagi menjadi tiga yaitu natural attraction, cultural attraction, dan special types of attraction. Desa Sendangtirto sudah memiliki ketiga jenis daya tarik di atas sehingga dapat dikatakan sebagai suatu objek wisata. Natural attraction dapat dilihat dari sumber air yang digunakan berasal dari berbagai mata air yang terjaga keasliannya. Cultural attraction yang ada yaitu pagelaran tari gambyong, kirab budaya, dan kesenian. Special types of attraction yaitu adanya campur tangan manusia dalam pengembangannya, khususnya penambahan bangunan penunjang seperti akses masuk wisata, bangunan, restoran, panggung, toko oleh- oleh dan lain-lain. Indikator tersebut dapat dikembangkan lagi oleh Desa Sendangtirto misalnya dengan memperluas pemasaran dan promosi berkala melalui media sosial dengan tagar obyek wisata baru, melibatkan partisipasi masyarakat lokal sehingga membentuk SDM yang produktif dan tepat guna, membuat kalender event wisata, melakukan inovasi yang unik sebagai daya Tarik.

Gambar 1. Peta Kalurahan Sendangtirto, Berbah, Sleman - DIY

B. Masalah

(5)

125

Berangkat dari hal tersebut, maka perlu diadakan pemetaan yang tepat untuk pemberdayaan ekonomi supaya pengalokasian dana desa yang ada dapat di olah sehingga menambah pemasukan. Permasalahan lain yaitu pemberdayaan UMKM. Banyak masyarakat sudah memiliki kegiatan produktif dengan membuka UMKM mandiri, namun barang dan jasa yang ditawarkan kebanyakan belum berdasar dari SDA yang ada di Desa Sendangtirto.

Selain itu dalam menjalankan pekerjaanya unit UMKM telah memanfaatkan TTG seperti metode dan alat bantu pekerjaan, namun di rasa belum teridentifikasi. Oleh karena itu rekomendasi penggunaan TTG yang efektif dan efisien akan diterapkan.

C. Metode Pelaksanaan

Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian dengan mitra pihak masyarakat yang ada di Desa Sendangtirto ini meliputi langkah-langkah sebagai berikut:

1. Observasi dan analisis situasi awal 2. Pembuatan proposal

3. Koordinasi dengan pihak mitra 4. Penyusunan kuisioner

5. Survei potensi UMKM dan TTG 6. Pembuatan peta dan Sistem Informasi 7. Konsultasi dan sosialisasi ke mitra 8. Penyerahan hasil akhir

9. Evaluasi pelaksanaan program 10. Pembuatan laporan

11. Publikasi

Bentuk partisipasi mitra adalah berupa keterlibatan di setiap tahapan kegiatan baik melalui pertemuan-pertemuan, partisipasi saat pengisian data UMKM, maupun swadaya pendanaan oleh masyarakat.

D. Pembahasan

Hasil penelitian dalam pendataan UMKM berbasis GIS sebagai penunjang kegiatan pariwisata di Kalurahan Sendangtirto, Berbah, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta menunjukkan bahwa Kalurahan Sendangtirto memiliki potensi UMKM yang cukup besar, dilihat dari data berikut:

(6)

126

Tabel 1. Database Tahun Berdiri UMKM di Kalurahan Sendangtirto

No. Tahun Berdiri UMKM Frekuensi

1 2019 8

2 2018 7

3 2010, 2017, 2020 4

4 2015, 2021 3

5 2001, 2011, 2013, 2016 2

6 1989, 1995, 1998, 2003, 2012, 2014 1

0 2 4 6 8 10 12

Cepo r Dawuka

n Gand

u Minggiran

Sribit Sendang

Klakah Kemasan

Munggon Sekarsuli Karang Ngasem

Klondangan Gam

elan Jetak Tempungan

Kadipolo Noyoker

ten Meredan

Gambar 1. Grafik Lokasi dan Jumlah UMKM pada Tiap Dusun di Kalurahan Sendangtirto

27, 56%

21, 44% Sudah

Belum

1st Qtr 2nd Qtr 3rd Qtr 4th Qtr

Gambar 2. Grafik Status Terdaftar dan Kepemilikan Nomor Induk Berusaha (NIB)

UMKM di Kalurahan Sendangtirto

Gambar 3. Grafik Jenis Produk UMKM di Kalurahan Sendangtirto

(7)

127 (a)

(b)

Gambar 4. (a) & (b) Foto Produk UMKM di Kalurahan Sendangtirto

Gambar 5. Grafik Kepemilikan Izin Produk Industri Rumah Tangga (P-IRT) UMKM di Kalurahan Sendangtirto

11, 35%

20, 65%

Sudah Belum

(8)

128 0

2 4 6 8 10 12 14 16

Pisang Ketela/Ubi Tepung Kacang-

kacangan

Daging/ayam Ikan Lainnya

Gambar 6. Grafik Bahan Baku Utama UMKM Olahan Makanan di Kalurahan Sendangtirto

0 0,5 1 1,5 2 2,5

Logam Kain Kulit Kayu Plastik Barang

bekas/limbah

Lainnya

Gambar 7. Grafik Bahan Baku Utama UMKM Kerajinan di Kalurahan Sendangtirto

0 1 2 3 4 5 6 7

Kaos Kain Batik Lainnya

Gambar 8. Grafik Bahan Baku Utama UMKM Fashion di Kalurahan Sendangtirto

0 5 10 15 20 25

Lingkup Desa Lingkup Kecamatan Lingkup Kabupaten Lingkup Propinsi Nasional Internasional (Ekspor)

Gambar 9. Grafik Pemasaran UMKM di Kalurahan Sendangtirto

(9)

129 0

5 10 15 20 25 30 35

Media Digital (Instagram, Facebook,

WhatsApp, dll)

Marketplace (Shopee, Tokopedia, Lazada, dll)

Kios/Toko Manual Door to Door Lainnya

Gambar 10. Grafik Pemanfaatan Media Penjualan Produk UMKM di Kalurahan Sendangtirto

Tabel 2. Alat/Teknologi yang Telah Digunakan UMKM di Kalurahan Sendangtirto

No. Alat/Teknologi yang Telah Digunakan UMKM Frekuensi

1 Handphone 15

2 Mesin (umum) 13

3 Mixer, laptop 4

4 Mesin jahit 3

5 Oven, blender 2

6 Spinner, sealer, alat press, freezer, penggiling, magic jar, komputer (PC), obras, bor, printer, kamera, dsb.

1

Tabel 3. Alat/Teknologi yang Masih Diperlukan UMKM di Kalurahan Sendangtirto

No. Alat/Teknologi yang Masih Diperlukan UMKM Frekuensi

1 Handphone 8

2 Mixer, oven, spinner, sealer, vakum, alat press, obras, bor, freezer, penggiling, magic jar, mesin jahit, kamera, printer, komputer (PC), laptop dsb.

1

0 5 10 15 20 25 30 35 40

SDM Inovasi &

Teknologi

Kemasan Pemasaran Manajemen Modal Peralatan Bahan Baku Lainnya

Gambar 11. Permasalahan yang Dihadapi UMKM di Kalurahan Sendangtirto

(10)

130 45; 94%

3; 6%

Terdampak Tidak terdampak

Gambar 12. Grafik Dampak Pandemi Covid-19 terhadap UMKM di Kalurahan Sendangtirto

Gambar 13. Peta sebaran UMKM di Kalurahan Sendangtirto

(11)

131

Gambar 14. Tampilan Database UMKM di Kalurahan Sendangtirto

E. Kesimpulan

Berdasarkan data yang diperoleh, Kalurahan Sendangtirto memiliki banyak potensi UMKM dibuktikan dengan jumlahnya yang banyak dalam satu kalurahan. UMKM di Kalurahan Sendangtirto dibagi dalam tiga kategori yaitu usaha olahan makanan, fashion, dan kerajinan ini kebanyakan masih tergolong baru karena baru berdiri 1-3 tahun belakangan.

Lebih dari separuh UMKM di Kalurahan Sendangtirto juga telah memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB) meski masih sedikit UMKM yang memiliki Izin Produk Industri Rumah Tangga (P-IRT).

Kendala yang dihadapi mayoritas UMKM di Kalurahan Sendangtirto adalah pemasaran yang mana berbanding lurus dengan data bahwa pemasaran produk lebih banyak fokus di lingkup desa. Meskipun demikian, pelaku UMKM di Kalurahan Sendangtirto sudah banyak menggunakan media digital dalam memasarkan produk mereka untuk kemudahan dalam pengiklanan dan transaksi. Di samping itu, sebagian besar UMKM di Kalurahan Sendangtirto sudah menggunakan teknologi yang menunjang usaha mereka.

Meskipun demikian hampir seluruh UMKM di Kalurahan Sendangtirto yang didata terdampak COVID-19 dan menyebabkan usaha para pelaku UMKM cenderung menurun dan mendapat profit kecil dibandingkan sebelum pandemic.

(12)

132

F. Ucapan Terima Kasih

Ucapan terima kasih diberikan kepada Hibah Pengabdian Lembaga Pengabdian Masyarakat Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (LPM UMY).

DAFTAR PUSTAKA

Aqli, W., "Analisa Buffer Dalam Sistem Informasi Geografis Untuk Perencanaan Ruang Kawasan”, Informasi dan Ekspose Hasil Riset Teknik Sipil dan Arsitektur, Vol 6 No 2, 2010.

Endris, E., Kassegn, “A. The Role of Micro, Small and Medium Enterprises (Msmes) to The Sustainable Development of Sub-Saharan Africa and Its Challenges: A Systematic Review of Evidence from Ethiopia”, Journal of Innovation and Entrepreneurship, Vol 11 No 20, 2022, https://doi.org/10.1186/s13731-022-00221-8

Faris Zakaria & Rima Dewi Suprihardjo, “Konsep Pengembangan Kawasan Desa Wisata di Desa Bandungan Kecamatan Pakong Kabupaten Pamekasan”, Jurnal Teknik Pomits, Vol 3 No 2, 2014, http://ejurnal.its.ac.id/index.php/teknik/article/view/7292.

Minarni & Delfia, “Sistem Informasi Geografis Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Di Kota Padang Berbasis Web”, Jurnal Momentum, Vol 18 No 1, 2016.

Morrish, S. C., & Jones, R., “Post-disaster Business Recovery: An Entrepreneurial Marketing Perspective”, Journal of Business Research, Vol 113, 2020.

Putra, P., Liriwati, F. Y., Tahrim, T., Syafrudin, S., & Aslan, A., “ The Students Learning from Home Experiences during Covid-19 School Closures Policy In Indonesia”, Jurnal Iqra’ : Kajian Ilmu Pendidikan, Vol 5 No 2, 2020, https://doi.org/10.25217/ji.v5i2.1019

Radic, A., Lück, M., Ariza-Montes, A., & Han, H., “Fear and Trembling of Cruise Ship Employees: Psychological Effects of the COVID-19 Pandemic”, International Journal of Environmental Research and Public Health, Vol 17 No 18, 2020.

Siti Rahma Novikasari, Duc Quang Ly, Kerry Gershaneck, “Taxing Micro, Small and Medium Enterprises in Yogyakarta: Regulation and Compliance”, Jurnal Bestuur, Vol 9 No 1, 2021, https://jurnal.uns.ac.id/bestuur/article/view/49184/pdf

T. Ibn-Mohammed, K.B. Mustapha, J. Godsell, Z. Adamu, K.A. Babatunde, D.D. Akintade, A. Acquaye, H. Fujii, M.M. Ndiaye, F.A. Yamoah, S.C.L. Koh, “A Critical Analysis of The Impacts of COVID-19 on The Global Economy and Ecosystems and Opportunities for Circular Economy Strategies”, Resourced, Conservation and

Recycling, Vol 164, 2021,

https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0921344920304869

(13)

133

Sudarmo, S., “Understanding The Challenges and Opportunities of Micro, Small, and Medium Enterprises During Covid-19 Pandemic in Indonesia: A Systematic Review”, International Journalof Business, Economics & Management, Vol 4 No 1, 2021, https://doi.org/10.31295/ijbem.v4n1.825

Referensi

Dokumen terkait

Perlu diketahui bahwa perkembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan proses yang sangat baik untuk membawa suatu bangsa menuju kemakmuran.

Pengaruh Modal, Jam Kerja dan Lama Usaha Terhadap Pendapatan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kabupaten Tabalong. Skripsi, Program Studi Ekonomi Syariah,