• Tidak ada hasil yang ditemukan

Di masa yang akan datang, para murid akan menghadapi tantangan yang relatif berat lantaran kehidupan warga dunia yang selalu mengalami perubahan

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Di masa yang akan datang, para murid akan menghadapi tantangan yang relatif berat lantaran kehidupan warga dunia yang selalu mengalami perubahan"

Copied!
63
0
0

Teks penuh

Misalnya pada topik Pengalamanku, subtopik Pengalaman Bersama Teman, materinya membutuhkan media pembelajaran berupa audio visual untuk mencapai hasil belajar yang maksimal. Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul “Pemanfaatan Media Audio Visual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Sub Topik Pengalaman Bersama Teman Kelas I SDN Daramista I Tahun Pelajaran 2020/2021”. Bagaimana penggunaan media audio visual untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas 1 dengan topik Pengalaman saya sub topik Pengalaman bersama teman di SDN Daramista I.

Bagaimana meningkatkan hasil belajar siswa menggunakan media audiovisual untuk kelas 1 topik Pengalaman saya subtopik Pengalaman bersama teman di SDN Daramista I Mendeskripsikan bagaimana penggunaan media audiovisual meningkatkan hasil belajar siswa kelas 1 topik Pengalaman Saya subtopik Pengalaman bersama teman-teman di SDN Daramista I. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan media audiovisual kelas 1, topik Pengalamanku, sub topik Pengalaman bersama teman-teman di SDN Daramista I.

Secara teoritis penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman tentang penggunaan media audio visual yang diterapkan dalam proses pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar siswa pada tema “Pengalamanku” subtema Pengalaman Bersama Teman. Bagi siswa, untuk meningkatkan hasil belajar siswa. meningkatkan hasil belajar siswa.

Keterkaitan antara media audiovisual, subtema pengalaman bersama teman dan hasil belajar bagi siswa.

Keterkaitan antara Media Audio Visual, Sub Tema Pengalaman Bersama Teman-teman dan Hasil Belajar Siswa

Faktor pendekatan pembelajaran (approach to learning), yaitu jenis usaha belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan belajar tentang materi pelajaran. Dalam bahasa Indonesia terdapat KD yang menguraikan ungkapan-ungkapan untuk mengucapkan terima kasih, mohon maaf, mohon dan memberikan pujian, ajakan, pemberitahuan, perintah dan petunjuk kepada orang lain dengan menggunakan bahasa yang santun baik lisan maupun tulisan yang dapat dibantu dengan kosakata bahasa daerah. Latih ungkapan terima kasih, permintaan maaf, mohon, dan pujian, menggunakan bahasa yang sopan kepada orang lain secara lisan dan tulisan.

Dari kedua materi tersebut guru akan memberikan gambar-gambar pada setiap mata pelajaran untuk menarik atau memikat siswa, sehingga siswa antusias dan mempengaruhi hasil belajar siswa. Penulis memahami bahwa siswa yang akan dipelajari, hasil belajar sebagian besar siswa masih rendah atau belum memenuhi KKM yang telah ditetapkan oleh sekolah, sehingga sangat cocok jika dipadukan dengan penggunaan media audio visual karena dengan ini kombinasi. akan menciptakan hasil belajar siswa yang maksimal.

Peneletian yang Relevan

Jenis penelitian

Wina Sanjaya (2009:13) PTK merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan guru untuk meningkatkan kualitas peran dan tanggung jawab guru khususnya dalam pengelolaan pembelajaran. Tindakan yang direncanakan berupa penggunaan media audiovisual untuk meningkatkan hasil belajar siswa di kelas.

Subjek penelitian

Tempat dan Waktu penelitian

Kegiatan yang akan dilakukan dalam penelitian antara lain; persiapan penelitian, pelaksanaan penelitian, penyelesaian penelitian, penyelesaian penelitian dan penyusunan laporan.

Prosedur Penelitian

Pelaksanaan Tindakan (acting)

Segala sesuatu yang penulis dan guru siapkan pada tahap perencanaan diterapkan pada tahap tindakan, seperti penggunaan RPP sebagai pedoman dalam langkah-langkah proses pembelajaran, penggunaan media pembelajaran dan sebagainya.

Pengamatan (Observing)

Refleksi (Reflecting)

Teknik Pengumpulan Data

Observasi

Tes adalah rangkaian soal atau latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Suharsimi Arikunto. Dalam penelitian ini digunakan tes soal-soal dengan topik Pengalaman saya, subtopik Pengalaman dengan teman digunakan untuk menemukan mengetahui hasil belajar siswa, setelah pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yaitu pada akhir kampanye.

Dokumentasi

Instrumen Penilaian

Lembar Observasi

Ada 2 jenis lembar observasi yang akan digunakan yaitu lembar observasi aktivitas guru dan lembar observasi aktivitas siswa. Lembar observasi untuk mengamati kemampuan guru mengelola pembelajaran dan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran berkelanjutan.

Lembar Tes

Teknik Analisis Data

  • Hasil Belajar
  • Pengetahuan Nilai = 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
  • Hasil Penelitian Pada Siklus I
  • Hasil Penelitian Pada Siklus II

Dari persentase ketuntasan untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia yaitu 57% atau 4 siswa yang tuntas dari 7 siswa, sedangkan SBdP 71% atau 5 siswa yang tuntas dari 7 siswa. Adapun persentase ketidaktuntasan untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia yaitu 43% atau 3 siswa yang tidak tuntas dan SBdP 29% atau 2 siswa yang tidak lulus. Berdasarkan hasil tes formatif yang dilakukan guru pada siklus I dengan jumlah siswa 7 orang, 68% siswa lulus mata pelajaran Bahasa Indonesia, dan 71% lulus SBdP.

Berdasarkan hasil refleksi terhadap tindakan pembelajaran yang dicapai pada siklus I sebelumnya, pada siklus II ini. Perencanaan pada Siklus II peneliti melakukan perbaikan Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dalam pembelajaran yang sebelumnya dikonsultasikan dengan guru Kelas 1. Pelaksanaan Siklus II pada penelitian ini sudah sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan dalam RPP yang sebelumnya dikoreksi dan disusun dengan Pembelajaran Media Audio Visual pada topik yang relevan pada subtema Pengalaman.

Mengenai hasil observasi lembar observasi guru dan siswa pada proses pembelajaran pada siklus II pertemuan pertama. Berdasarkan Gambar 4.4 dan Gambar 4.5 di atas, guru pada Siklus II terlibat dalam kegiatan pembelajaran. Dari persentase ketuntasan mata pelajaran Bahasa Indonesia yaitu 85% atau 6 dari 7 siswa yang lulus dan SBdP 85% atau 6 dari 7 siswa yang lulus.

Sedangkan untuk mata pelajaran bahasa Indonesia persentase tidak tuntas yaitu dan SBdP sama-sama mendapat 15% atau 1 dari 7 siswa yang tidak tuntas. Ketika penggunaan media audio visual disesuaikan dan disesuaikan dengan mata pelajaran yang tepat yaitu pada saat diskusi, agar siswa dapat fokus pada materi yang diberikan yaitu Bahasa Indonesia dan SBdP. Setelah kesalahan pada siklus I diperbaiki salah satunya guru lebih memperhatikan lembar observasi yang kurang maksimal pada siklus I dan siswa lebih memperhatikan guru dalam penyampaian materi sehingga pada siklus II peningkatan tes hasil belajar siswa yaitu pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dan SBdP dengan ketuntasan keduanya sebesar 85% atau 6 siswa yang tuntas dari 7 siswa.

Mengenai persentase tidak tuntas untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia dan SBdP sama-sama mendapatkan 15% atau 1 siswa yang tidak tuntas. Hasil keterampilan siswa pada siklus II juga meningkat yaitu mendapatkan persentase ketuntasan sebesar 85%.

Pembahasan

Dari dua siklus di atas terlihat adanya perubahan atau peningkatan yang baik antara siklus I dan siklus II. Dengan demikian pada siklus I implementasi dengan media Audio Visual belum mencapai kriteria keberhasilan yang ditargetkan. Terjadi peningkatan aktivitas guru yaitu pada siklus I aktivitas guru yang diwujudkan dengan memperoleh persentase 66%.

Data yang diperoleh menunjukkan adanya peningkatan aktivitas guru dari Siklus I ke Siklus II. Dengan adanya peningkatan pada siklus II dapat dikatakan bahwa aktivitas guru dan siswa sudah mencapai kategori yang diharapkan. Pada saat menggunakan media audiovisual masih terdapat langkah-langkah yang belum selesai dan belum sesuai dengan mata pelajaran, sehingga hasil belajar pada siklus I belum memenuhi kriteria ketuntasan yang dimaksud.

Dikarenakan persentase ketuntasan siswa pada Siklus I belum mencapai target tujuan peneliti, diperoleh dari tes yang diberikan oleh guru selama pelaksanaan Siklus I yang terdiri dari dua mata pelajaran yaitu Bahasa Indonesia persentase ketuntasan , yaitu sebesar 57% dan SBdP 71%. Dalam II. siklus, peneliti merancang perbaikan pembelajaran sehingga keterbatasan sebelumnya pada II. mereka tidak mengulangi siklus tersebut. Dalam II. siklus, peneliti lebih memperhatikan (lembar observasi guru dan siswa) yang belum dilaksanakan pada siklus pertama, sehingga pada siklus kedua sudah

Setelah peneliti memperbaiki kesalahan pada siklus I, siklus II mengalami perubahan yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan Media Pembelajaran Audiovisual. Hal ini juga terlihat dari hasil keterampilan pada siklus II mendapatkan persentase penguasaan sebesar 85%. Dimana hasil belajar pada penilaian pengetahuan dan penilaian keterampilan siswa keduanya mengalami peningkatan pada siklus II.

Pada siklus I dengan jumlah siswa 7 orang, persentase ketuntasan dicapai dengan persentase tuntas 71% dan persentase tidak tuntas 29%. Hal ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan pada siklus II yaitu dengan persentase 85% dan persentase tidak tuntas 15% dari 7 siswa di kelas tersebut. Dengan demikian penelitian ini berhasil pada siklus II dan menjadikan pembelajaran terpisah antara guru dan siswa di SDN Daramista I yang sebelumnya hasil belajar siswa masih rendah.

PENUTUP

Saran

Penggunaan media audiovisual harus disesuaikan dengan KI, KD dan indikator yang akan dicapai siswa. Untuk melaksanakan pembelajaran dengan media audiovisual diperlukan persiapan yang matang, agar pembelajaran berjalan dengan baik, sebaiknya guru menyiapkan gambar-gambar yang lebih menarik dan video tari yang lebih baik untuk merangsang semangat siswa dalam belajar dan mencapai hasil belajar yang lebih baik. Dalam pelaksanaan pembelajaran tematik sebaiknya guru terlebih dahulu melihat materi yang akan diajarkannya agar mengetahui media apa yang akan digunakannya agar pembelajaran lebih bervariasi.

Referensi

Dokumen terkait

di atas, dapat diketahui bahwa keaktifan belajar pada siklus I mengalami peningkatan yang cukup pesat yaitu dari 23, 00% (sebelum dilakukan siklus I) menjadi 54, 17%