• Tidak ada hasil yang ditemukan

Debt to Equity Ratio (X

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Debt to Equity Ratio (X"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Pengaruh Faktor Fundamental Terhadap Harga Saham Perusahaan Properti dan Real Estate yang Listend di BEI Periode 2014-2017

Dasia Julianti1

STIE Widya Gama Lumajang email:dasiajulianti@gmail.com

Emmy Ermawati 2 STIE Widya Gama Lumajang email:emmy.ermawati01@gmail.com

Muhaimin Dimyati3 STIE Widya Gama Lumajang email:dimyati@stie_mandala.ac.id

Abstrak

Berbagai cara dapat dilakukan investor dalam berinvestasi, salah satunya adalah berinvestasi di pasar modal. Melalui pasar modal investor dapat melakukan investasi di beberapa perusahaan melalui pembelian surat-surat berharga yang ditawarkan atau diperdagangkan di pasar modal.

Sementara itu, perusahaan atau yang sering di sebut emiten dapat memperoleh dana yang dibutuhkan dengan menawarkan surat-surat berharga tersebut. Salah satu informasi yang digunakan investor dalam menganalisa prospek perusahan kedepan adalah laporan keuangan tahunan perusahaan. Laporan keungan ini dapat dijadikan alat analisis dalam melihat kondisi keuangan yang sesungguhnya. Analisis fundamental mencakup suatu pengujian terhadap prospek atau aktivitas perusahaan melalui laporan keuangan yang dipublikasikan dan juga sumber-sumber informasi lain yang berkenaan dengan perusahaan, produk yang dihasilkan, tingkat persaingan pasar, dan kondisi perekonomian secara umum.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor fundamental terhadap harga saham baik secara simultan maupun secara parsial. Pengambil sampel dalam penelitian ini menggunaka purposive sampling, dengan sampel terpilih sebanyak 14 sampel dari 48 populasi dengan kreteria pempunyai laporan keuangan lengkap, memiliki EPS yang positif serta membagikan deviden secara berturut-turut selama periode penelitian 2014-2017. Variabel independen terdiri dari DER, ROE, DPR, dan PER. Untuk variabel independen yaitu harga saham. Pengolaan data dan analisis data menggunakan analisis regresi linier berganda dengan bantuan SPSS 16.Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial variabel DER dan ROE berpengaruh signifikan terhadap harga saham sedangkan variabel DPR dan PER tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Sedangkan secara parsial semua variabel fundamental berpengaruh signifikan terhadap harga saham.

Kata kunci: DER, ROE, DPR, PER dan harga saham Abstract

Various ways investors can do in investing, one of which is investing in the capital market. Through the capital market investors can invest in several companies through the purchase of securities offered or traded in the capital market. Meanwhile, companies or often called issuers can get the funds needed by offering these securities. One of the information used by investors in analyzing the prospects of the company in the future is the company's annual financial statements. This financial report can be used as an analytical tool in seeing the real financial condition. Fundamental analysis includes a test of the prospects or activities of a company through published financial statements and also other sources of information relating to the company, products produced, level of market competition, and general economic conditions.This study aims to determine the effect of fundamental factors on stock prices either simultaneously or partially. The samples taken in this study used purposive sampling, with 14 selected samples from 48 populations with the criteria of having complete financial report, having positive EPS and distributing dividend respectively during the study period 2014-2017. The independent variable consists of DER, ROE, DPR, and PER. For independent variable that is stock price. Data management and data analysis using multiple linear regression analysis with the help of SPSS 16. The results showed that partially variable DER and ROE have a

(2)

significant effect on stock prices while the variable DPR and PER have no significant effect on stock prices. While partially all fundamental variables significantly influence the stock price.

Keywords: DER, ROE, DPR, PER and stock price

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Investasi merupakan suatu hal yang sudah tidak asing lagi terutama bagi pihak-pihak yang mempunyai kelebihan dana, atau yang disebut dengan pemilik modal. Berbagai cara dapat dilakukan investor dalam berinvestasi, salah satunya adalah berinvestasi di pasar modal. Melalui pasar modal, investor dapat melakukan investasi di beberapa perusahaan melalui pembelian surat-surat berharga yang ditawarkan atau diperdagangkan di pasar modal. Sementara itu, perusahaan atau yang sering di sebut emiten dapat memperoleh dana yang dibutuhkan dengan menawarkan surat-surat berharga tersebut.

Salah satu informasi yang digunakan investor dalam menganalisa prospek perusahan kedepan adalah laporan keuangan tahunan perusahaan. Laporan keuangan(financial statement) adalah gambaran yang menjelaskan tentang kondisi keuangan suatu perusahaan, bagi investor atau pemodal laporan keuangan merupakan sumber berbagai macam informasi yang dibutuhkan dalam berinvestasi dan disinilah bagian yang paling banyak dan paling diteliti investor untuk mengetahui sehat atau tidaknya kondisi suatu perusahaan.Selanjutnya laporan keungan ini dapat dijadikan alat analisis dalam melihat kondisi keuangan yang sesungguhnya. Analisis yang digunakan oleh banyak pihak untuk memahami kondisi pergerakan saham dalam berbagai perspektif, Namun secara umum terdapat dua perspektif pemahaman yang sering dipakai untuk dijadikan rujukan, yaitu analisis fundamental dan analisis teknikal.

Salah satu fungsi utama dalam pendekatan penilaian fundamental adalah analisis yang berkaitan dengan laporan keuangan perusahaan, informasi keuangan secara rutin digunakan dalam penilaian perusahaan. Jika di kaitkan dengan saham, maka analisis fundamental adalah suatu tehnik yang mencoba untuk menentukan atau menetapkan nilai suatu sekuritas dengan memfokuskan dasar (fundamental) yang mempengaruhi secara nyata usaha atau kinerja perusahaan dan prospek masa depannya.Dengan dasar para investor atau pemodal rasional memilih faktor fundamental menjadi dasar penilaian yang utama sebagai seorang fundamentalis, argumen dasarnya adalah bahwa nilai saham mewakili nilai perusahaan.

Beberapa peneliti telah melakukan penlitian tentang pengaruh terhadap terhadap harga saham sudah banyak dilakukan diantaranya Teguh Jiwandono (2014) melakukan penelitian analisis pengaruh faktor fundamental terhadap harga saham sektor perbankan yang go public di indeks kompas 100. dengan hasil penelitian bahwa Earning Per Share (EPS) berpengaruh terhadap harga saham, Return On Asset berpengaruh terhadap harga saham, Return On Equity (ROE) tidak berpengaruh terhadap harga saham, Return On Investment (ROI) tidak berpengaruh terhadap harga saham, Asset Growth (AG) tidak berpengaruh terhadap harga saham, dan Capital Adequacy Ratio (CAR) tidak berpengaruh terhadap harga saham. Selanjutnya Khairuddin dan Wardita melakukan penelitian analisis pengaruh rasio profitabilitas, Debt to equity Ratio (DER) dan Price to Book Value (PBV) terhadap harga saham perusahaan pertambangan di indonesia, dengan hasil penelitian Return On Asset (ROA) berpengaruh terhadap harga saham, Earning Per Share (EPS) berpengaruh terhadap harga saham, Price to Book Value (PBV) tidak berpengaruh terhadap harga saham.

Sedangkan penelitian yang dilakukan Oktavia Dewi dan Ervita Safitri (2017) pengaruh faktor-faktor fundamental terhadap harga saham LQ45 di Bursa Efek Indonesia, dengan hasil penelitian menunjukkan secara parsial variabel EPS, ROA, dan BV signifikan mempengaruhi harga saham sedangkan ROE, CR, PER, dan OPM tidak signifikan mempengaruhi harga saham, dan secara simultan variabel EPS, ROA, ROE, BV, CR, PER, dan OPM berpengaruh signifikan terhadap harga saham.

Dari uraian diatas terlihat bahwa rasio-rasio keuangan dan resiko pasar berpengaruh terhadap harga saham. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berkaitan dengan faktor fundamental perusahaan terhadap harga saham, dalam hal ini peneliti melakukan penelitian tentang pengaruh faktor fundamental terhadap harga saham perusahaan sektor proprti dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia priode 2014-2017.

Batasan Masalah

Faktor fundamental diproyeksikan DER (Debt to Equity Ratio), ROE (Return On Equity), DPR (Dividend Payout Ratio), dan PER (Price Earning Ratio) terhadap harga saham perusahaan properti dan real estate yang listend di BEI periode 2014-2017.

(3)

Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah Debt to Equity Ratio berpengaruh terhadap harga saham perusahaan properti dan real estate yang listend di BEI periode 2014-2017?

2. Apakah Return On Equity berpengaruh terhadap harga saham perusahaan properti dan real estate yang listend di BEI periode 2014-2017?

3. Apakah Dividend Payout Ratio berpengaruh terhadap harga saham perusahaan properti dan real estate yang listend di BEI periode 2014-2017?

4. Apakah Price Earning Ratio berpengaruh terhadap harga saham perusahaan properti dan real estate yang listend di BEI periode 2014-2017?

5. Apakah Debt to Equty Ratio, Return On Equty, Dividend Payout Ratio, dan Price Earning Ratio secara bersama-sama berpengaruh terhadap harga saham perusahaan properti dan real estate yang listend di BEI periode 2014-2017?

Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah diatas maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengaruh Debt to Equty Ratio terhadap harga saham perusahaan properti dan real estate yang listend di BEI periode 2014-2017.

2. Untuk mengetahui pengaruh Return On Equty terhadap harga saham perusahaan properti dan real estate yang listend di BEI periode 2014-2017.

3. Untuk mengetahui pengaruh Dividend Payout Ratio terhadap harga saham perusahaan propertidan real estate yang listend di BEI periode 2014-2017.

4. Untuk mengetahui pengaruh Price Earning Ratio terhadap harga saham perusahaan properti dan real estate yang listend di BEI periode 2014-2017.

5. Untuk mengetahui Debt to Equty Ratio, Return On Equty, Dividend Payout Ratio, dan Price Earning Ratio secara bersama-sama berpengaruh terhadap harga saham perusahaan properti dan real estate yang listend di BEI periode 2014-2017.

Kegunaan Penelitian

Dalam penelitian ini diharapkan ada kegunaan atau manfaat sebagai berikut:

1. Bagi penulis

Untuk mempraktekkan teori-teori yang sudah didapat dalam kuliah serta sebagai tambahan referensi untuk menambah wawasan intelektual akademis, mulai dari dasar hingga penerapannya.

2. Bagi perguruan tinggi

Dapat menambah referensi perpustakaan dan menjadi bahan bacaan bagi mahasiswa yang ingin mengadakan penelitian terhadap masalah yang serupa.

3. Bagi pihak-pihak lain

Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan atau perbandingan khususnya bagi para peneliti selanjutnya yang tertarik mendalami dunia investasi, untuk mendapatkan penemuan-penemuan baru yang berguna bagi kemajuan dan pengembangan ilmu pengetahuan.

4. Bagi Investor

Dapat di jadikan sebagai bahan salah satu masukan dan pertimbangan bagi investor dalam melakukan penanaman modal atau pembelian saham dan juga dalam melakukan penjualan kembali saham.

KAJIAN PUSTAKA

Pengertian dan Definisi Saham

Saham adalah surat berharga yang merupakan tanda kepemilikan seseorang atau badan terhadap suatu perusahaan. Investor menyertakan modalnya dalam suatu perusahaan dengan demikian kalau seorang investor membeli saham suatu perusahaan maka investor tersebut juga pemilik atau pemengang saham. dengan demikian investor memiliki hak atas pendapatan dan kekayaan perusahaan setelah dikurangi pembayaran semua kewajiban perusahaan.Menurut Fahmi (2012 : 271) Saham merupakan kertas yang tercantum dengan jelas nilai nominal, nama perusahaan dan diikuti dengan hak dan kewajiban yang dijelaskan kepada setiap pemengangnya.

Investasi

Investasi merupakan hal yang sudah tidak asing lagi terutama bagi pihak-pihak yang mempunyai kelebihan dana, atau yang disebut dengan pemilik modal. Investasi adalah penundaan konsumsi sekarang untuk dimasukkan ke aktiva produktif selama priode waktu yang tertentu (Jogiyanto, 2015:5).Aktiva produktif dapat berbentuk aktiva nyata (seperti rumah, tanah, dan emas) atau

(4)

berbentuk aktiva keuangan (surat-surat berharga) yang diperjual belikan diantara investor (pemodal).Tujuan orang melakukan investasi pada dasarnya adalah untuk mengembangkan dana yang dimiliki atau mengharapkan keuntungan dimasa mendatang.

Pasar Modal

Pasar modal merupakan salah satu alternatif investasi bagi masyarakat. Melalui pasar modal, investor dapat melakukan investasi di beberapa perusahaan melalui surat-surat berharga yang ditawarkan atau yang diperdagangkan di pasar modal. Sementara itu, perusahaan atau sering disebut sebagai emiten dapat memperoleh dana yang dibutuhkan dengan dengan menawarkan surat-surat berharga tersebut.Pasar modal merupakan tempat bertemunya pembeli dan pembeli dengan resiko untung dan rugi (Jogiyanto, 2015:29).

Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan suatu informasi mengenai keadaan keuangan suatu perusahaan kepada pihak pengguna. Informasi tersebut dapat memprediksi apa yang akan terjadi dimasa yang akan mendatang. Dengan pengelolaan lebih lanjut laporan keuangan melalui proses perbandingan evaluasi dan analisis tren, akan mampu memprediksi apa yang mungkin akan terjadi dimasa mendatang. Laporan keuangan dibuat berdasarkan hasil proses akuntansi agar bisa menginformasikan keuangan perusahaan dengan pihak dalam maupun pihak luar yang terkait.Menurut Fahmi (2012:21) menyatakan bahwa Laporan keuangan merupakan suatu informasi yang menggambarkan kondisi keuangan suatu perusahaan, dan lebih lanjut informasi tersebut dapat dijadikan sebagai gambaran kinerja keuangan perusahaan tersebut.

Analisis fundamental

Analisis fundamental memperkirakan harga saham dimasa yang akan datang dengan mengestimasikan faktor-faktor fundamental yang mempengaruhi harga saham. Faktor-faktor fundamental tersebut nantinya diperoleh taksiran harga saham.Analisis fundamental mencakup pendugaan atas nilai saham atau ekuitas suatu perusahaan tanpa menggunakan informasi harga saham sebagai acuan dalam menilai saham suatu perusahaan yang diperdagangakan di pasar modal (Tatang 2011:308). Menurut Hermuningsih (2012 :194) menyatakan bahwa analisis fundamental merupakan usaha untuk menganalisis berbagai faktor yang berhubungan dengan saham yang akan dipilih melalui analisis perusahaan, analisis industri, analisis ekonomi makro serta metode-metode analisis lain untuk mendukung analisis saham yang akan dipilih.

Debt to Equity Ratio (DER)

Hery (2016:78) Menyatakan utang tehadap modal (DPR) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur besarnya proporsi utang terhadap modal. Rasio ini dihitunga sebagai hasil bagi antara total utang dengan modal. Rasio ini berguna untuk mengetahui besarnya perbandingan antara jumlah dana yang disediakan oleh kreditur dengan jumlah dana yang berasal dari pemilik perusahaan. Rumus dari Debt to Equity Ratio (DER) adalah sebagai berikut:

Return on Equity (ROE)

Hermoningsih (2012 :197 ) menyatakan ROE (Return on Equity) merupakan rasio yang penting karena ROE adalah sumber pertumbuhan. Secara teori, besarnya pertumbuhan (g) adalah RE dikali rasio retensi. Rasio retensi adalah rasio laba atau 1-rasio laba dibagikan (devidend payout ratio), belilah perusahaan dengan ROE yang tinggi namun memiliki utang yang rendah yaitu dibawah 1 (kecuali perusahaan finansial). Rumus dari Return on Equity (ROE) adalah sebagai berikut:

Dividend Payout Ratio (DPR)

Devidend Payout Ratio (DPR) merupakan besarnya laba yang dibayarkan kepada pemengang saham dalam bentuk deviden. Jumlah deviden yang dibayarkan akan mempengaruhi harga saham atau kesejahteraan pemengang saham. Hery (2016:27) menyatakan Dividend Payout Ratio merupakan rasio yang menunjukkan hasil perbandingan antara deviden tunai perlembar saham dengan laba perlembar saham. rasio ini menggambarkan jumlah laba dari setiap lembar saham yang dialokasikandalam bentuk deviden.Rumus dari Dividend Payout Ratio (DPR) adalah sebagai berikut:

Price Earning Ratio (PER)

Menurut Hery (2016 : 37) Price Earning Ratio merupakan rasio yang menunjukkan hasil perbandingan antara harga pasar per lembar saham dengan laba perlembar saham. Lewat rasio ini, harga saham sebuah emiten dibandingkan dengan laba bersih yang dihasilkan oleh emiten tersebut dalam setahun.

Dengan mengetahui besaran PER tersebut, calon investor potensial dapat mengetahui apakah harga

(5)

sebuah saham tergolong wajar atau tidak (secara nyata) sesuai kondisi saat ini dan bukannya berdasarkan perkiraan dimasa mendatang. Rumus dari Price Earning Ratio (PER) adalah sebagai berikut:

Harga Saham

Harga saham salah satu indikator pengelolaan perusahaan. harga saham mengalami pergerakan yang signifikan dari waktu kewaktu dan perubahan tersebut bergantung pada permintaan dan penawaran. pada saat saham saham mengalami kelebihan permintaan maka harga saham tersebut akan cenderung naik. Sebaliknya, apabila kelebihan penawan maka harga saham tersebut cenderung mengalami penurunan. Harga pasar saham menunjukkan nilai dari perusahaan itu sendiri. Harga saham menurut Agun Santoso (2001 : 70) dalam Ratna Wijayanti (2010 : 16) harga saham terbentuk melalui mekanisme permintaan dan penawaran dipasar modal..

Kerangka Pemikiran

Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui pengaruh faktor fundamental terhadap harga saham. faktor fundamental di proyeksikan dengan rasio Debt to Equity Ratio (DER), Return On Equity (ROE), Devidend Payout Ratio (DPR) dan Price Earning Ratio (PER). Sehingga diperoleh kerangka pemikiran sebagai berikut:

Sumber: Data diolah, 2018

Gambar. 1 Kerangka penelitian Hipotesis

Berdasarkan rumusan masalah dan kerangka pemikiran yang telah diuraikan diatas, maka hipotesis dalam penelian ini sebagai berikut:

H1 :Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh secara persial terhadap harga saham.

H2 :Return On Equity (ROE) berpengaruh secara persial terhadap harga saham.

H3 :Devidend Payout Ratio (DPR) berpengaruh secara persial terhadap harga saham.

H4 :Price Earning Ratio (PER) berpengaruh secara persial terhadap harga saham.

H5 :Debt to Equity (DER), Return On Equty (ROE), Devidend Payout Ratio (DPR), Price Earning Ratio (PER) berpengaruh simultan terhadap harga saham.

METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian

Penelitian ini dirancang untuk menguji hepotesis dari hubungan pengaruh DER (Debt to Equity Ratio), Return On Equity (ROE) , DPR (Dividend Payout Ratio), dan PER (Price Earning Ratio) terhadap harga saham.Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor fundamental DER (Debt to Equity Ratio), Return On Equity (ROE) , DPR (Dividend Payout Ratio), dan PER (Price Earning Ratio) terhadap harga saham, adapun yang menjadi lokasi penelitian ini adalah perusahaan properti dan real estate yang listend di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2017.

Sumber Data dan Jenis Data

Sumber data yang digunakan adalah laporan keuangan perusahaan yang sudah dipublikasikan, laporan keuangan tersebut di peroleh melalui Idx, sahamoke dan yahoo finance.Data penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data yang sudah tersedia dan dikumpulkan oleh pihak terkait. Dan dengan tersedianya data tersebut peneliti tinggal memanfaatkannya sesuai dengan kebutuhan seperti laporan keuangan perusahaan.

Popolasi dan Teknik Pengambilan Sampel

Debt to Equity Ratio (X

1

) Return On Equity (X

2

) Devidend Payout Ratio (X

3

)

Price Earning Ratio (X

4

)

Harga Saham

(Y)

(6)

Populasi dalam penelitian ini perusahaan sektor propertidan real estate yang sudah terdaftar di BEI dengan periode tahun 2014-2017.Teknik pengumpulan sample dalam penelitian ini adalah purposive Sampling. Pemilihan “sampel bertujuan” ini dilakukan karena peneliti memahami bahwa informasi yang dibutuhkan dapat diperoleh pada kelompok atau sasaran tertentu yang memenuhi kreteria yang ditentukan peneliti sesuai dengan tujuan penelitian.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Dokumentasi yang dilakukan dengan cara mengakses situs resmi Bursa Efek Indonesia berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan dalam periode 2014-2017.

Teknik analisis Data

Teknik analisi data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda, Pada dasarnya regresi linier berganda merupakan peluasan dari regresi linier sederhana yaitu menambah variabel bebas dari satu menjadi dua atau lebih variabel bebas. Untuk mengetahui pengaruh faktor fundamental terhadap harga saham perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di BEI periode 2014-2017 sepenuhnya dibantu oleh Software SPSS.Dalam analisis regresi perlu dilakukan pengujian asumsi klasik yang bertujuan untuk menghindari adanya kemungkinan penyimpangan-penyimpangan asumsi-asumsi klasik. Ada 4 masalah yang sering muncul yang menyebabkan tidak terpenuhinya asumsi dasar diantaranya yaitu uji normalitas, uji autokorelasi, uji multikonieritas, dan uji heteroskedastisitas.

Adapun persamaan regresi yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Analisis Data

Analisis data penelitin, pengujian hipotesis dan pembahasannya dengan menggunakan analisis SPSS 16. model regresi tersebut harus memenuhi asumsi dasar klasik untuk menghasilkan suatu analisis data yang akurat.

Uji Normalitas

Gambar 2 Uji Normalitas

Berdasarkan pada gambar di 4.1 di atas normal p-plot diketahui bahwa data menyebar di sekitaran garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Dengan demikian uji normalitas pada gambar menunjukkan bahwa data berdistribusi secara normal dan dengan kata lain model regresi memenuhi asumsi normalitas.

Uji Autokorelasi

Tabel 1 Uji Autokorelasi Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Change Statistics

Durbin- Watson R

Square Change

F

Change df1 df2

Sig. F Chang

e

1 .524a .274 .218 5751.429 .274 4.823 4 51 .002 2.530

(7)

Sumber: Hasil output SPSS

Berdasarkan hasil uji yang ditampilkan pada tabel di atas diperoleh bahwa nilai Durbin Warson dihasilakan sebesar 2,530 yang merupakan lebih besar dari 2,350 atau tidak dapat disimpulkan, dan berdasarkan Durbin Warson sebesar 2,530 sedangkan dl dan du sebesar (1.420 dan 1.724) nilai dari 4-dl dan 4-du (2,579 dan 2,276) dan dengan demikian Durbin Warson dapat disimpulkan bahwa dl<DW<4-du atau 1.420<2.530<2,276 yang berarti ragu-ragu atau tidak dapat disimpulkan.

Uji multikolinieritas

Tabel 2 Uji multikolinieritas Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -670.405 1981.608 -.338 .737

DER -4010.128 1838.855 -.349 -2.181 .034 .556 1.798 ROE 42963.755 10445.184 .534 4.113 .000 .843 1.187

DPR 2278.444 3777.187 .101 .603 .549 .510 1.960

PER 76.728 51.493 .201 1.490 .142 .780 1.283

a. Dependent Variable: HARGA SAHAM Sumber: Hasil output SPSS

Berdasarkan hasil tabel diatas dapat dilihat nilai varians inflation faktor (VIF) dari keempat variabel bebas yaitu sebesar DER (1,789), ROE (1,187), DPR (1,960), dan PER (1,283) yang mana dasil tersebut ke empat variabel nilai VIF kurang dari 10. Sedangkan nilai tolerance dari masing-masing ke empat variabel diperoleh DER (0,556), ROE (0,843), DPR (0,510) dan PER (0,780) yang mana dari hasil tersebut ke empat variabel nilai tolerance lebih besar dari 0,1. Sehingga dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pada model regresi pada penelitian ini tidak terjadi masalah multikolinieritas.

Uji heteroskedasitas

Tabel 3 Uji heteroskedasitas Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -4.223E-13 1981.608 .000 1.000

DER .000 1838.855 .000 .000 1.000 .556 1.798

ROE .000 10445.184 .000 .000 1.000 .843 1.187

DPR .000 3777.187 .000 .000 1.000 .510 1.960

PER .000 51.493 .000 .000 1.000 .780 1.283

a. Dependent Variable: RES2 Sumber: Output SPSS

Berdasarkan pada Tabel di atascoefficients diatas dapat dilihat bahwa nilai profitabilitas tingkat kesalah lebih besar daro 0,05 (5%) dengan tingkat signifikan 1,00 pada masing-masing variabel independen. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada uji regresi pada penelitian ini tidak terjadi Heteroskedastisitas.

a. Predictors: (Constant), PER, ROE, DER, DPR b. Dependent Variable: HARGA SAHAM

(8)

Pengujian Hipotesis

Tabel 4

Hasil persamaan regresi Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -670.405 1981.608 -.338 .737

DER -4010.128 1838.855 -.349 -2.181 .034 .556 1.798 ROE 42963.755 10445.184 .534 4.113 .000 .843 1.187

DPR 2278.444 3777.187 .101 .603 .549 .510 1.960

PER 76.728 51.493 .201 1.490 .142 .780 1.283

a. Dependent Variable: HARGA SAHAM Sumber: Hasil output SPSS

Adapun persamaan regresi yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:

Y= -670,405 – 4010,128x1 + 42968,755x2 + 2278,444x3 +76,728x4 + e

Berdasarkan hasil uji regresi diatas dapat diinterprestasikan apabila debt to equity ratio dinaikkan satu angka maka harga saham akan mengalami penurunan sebesar 4010,128. Apabila return on equity dinaikkan satu angka maka harga saham akan mengalami kenaikan sebesar 42963,755. Apabila deviden payout ratio dinaikkan satu angka maka harga saham akan mengalami kenaikan sebesar 2278,444. Dan apabila price earning ratio dinaikkan satu angka maka harga saham akan mengalami kenaikan sebasar 76,728.

Berdasarkan hasil uji diatas selanjutnya uji hipotesis akan dijelaskan dibawah ini:

Hipotesis 1

Berdasarkan pengajuan Hipotesis 1 yang menyatakan bahwa debt to equity ratio secara parsial memiliki pengaruh signifikan terhadap harga saham. Dengan nilai signifikan sebesar 0,034 adanya nilai tersebut lebih kecil dari tingkat kesalahan atau nilai konstanta sebesar 0,05. Dari hasil tersebut maka variabel debt to equity ratio berpengaruh terhadap harga saham dan dapat disimpulkan hasil uji hipotesis 1 diterima.

Hipotesis 2

Berdasarkan pengajuan Hipotesis 2 yang menyatakan bahwa return on equity secara parsial memiliki pengaruh signifikan terhadap harga saham. Dengan nilai signifikan sebesar 0,000 adanya nilai tersebut lebih kecil dari tingkat kesalahan atau nilai konstanta sebesar 0,05. Dari hasil tersebut maka variabel return on equity berpengaruh terhadap harga saham dan dapat disimpulkan hasil uji hipotesis 2 diterima.

Hipotesis 3

Berdasarkan pengajuan Hipotesis 3 yang menyatakan bahwa deviden payout ratio secara parsialmemiliki pengaruh signifikan terhadap harga saham. nilai signifikan sebesar 0,549 adanya nilai tersebut lebih besar dari tingkat kesalahan atau nilai konstanta sebesar 0,05. Dari hasil tersebut maka variabel deviden payout ratio tidak berpengaruh terhadap harga saham dan dapat disimpulkan hasil uji hipotesis 3 ditolak.

Hipotesis 4

Berdasarkan pengajuan Hipotesis 4 yang menyatakan bahwa price earning ratio secara parsialmemiliki pengaruh signifikan terhadap harga saham. Dengan nilai signifikan sebesar 0,142 adanya nilai tersebut lebih besar dari tingkat kesalahan atau nilai konstanta sebesar 0,05. Dari hasil tersebut maka variabel price earning ratio tidak berpengaruh terhadap harga saham dan dapat disimpulkan hasil uji hipotesis 4 ditolak.

Hipotesis 5

Uji F digunakan untuk mengetahui apakan semua variabel independen (DER, ROE, DPR, PER) mempunyai penagruh signifikan simultan terhadap variabel dependen yaitu harga saham. Berikut adalah hasil uji simultan pada penelitian ini yang dapat dilihat pada tabel ANOVA di bawah ini.

(9)

Tabel 5 Pengujian simultan (F)

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 638222890.158 4 159555722.539 4.823 .002a Residual 1687025969.396 51 33078940.576

Total 2325248859.554 55

a. Predictors: (Constant), PER, ROE, DER, DPR b. Dependent Variable: HARGA SAHAM

Sumber: Hasil output SPSS

Berdasarkan pengajuan Hipotesis 5 yang menyatakan bahwa debt to equity ratio, return on equity, deviden payout ratio, dan price earning ratio berpengaruh secara simultan terhadap harga saham.

Pembahasan Hasil Penelitian

Pembahahasan hipotesis 1 pengaruh debt to equity ratio terhadap harga saham

Berdasarkan hasil uji hipotesis 1 menunjukkan bahwa DER secara parsial berpengaruh terhadap harga saham, hal tersebut sejalan dengan teori yang menyebutkan bahwa semakin besar DER menunjukkan resiko pasar yang semakin tingi maka semakin kecil rasio ini semakin baik. Hal ini selaras dengan hasil hipotesis 1 penelitian yang menunjukkan kenaikan 1 angka maka harga saham mengalami penurunan. Semakin tinggi DER maka harga saham akan semakin turun karena perusahaan harus membayar hutangnya terlebih dahulu sebelum membagikan deviden kepada para pemegang saham dan hal tersebut membuat saham semakin tidak diminati. DER yang tinggi berarti semakin tinggi hutang yang yang digunakan perusahaan dalam mendanai kegiatan operasi perusahaan yang berarti pula menunjukkan resiko pasar yang semakin yang harus dihadapi. hal tersebut akan mempenagruhi harga saham karena investor akan menjahui saham-saham yang memiliki tingkat resiko pasar yang tinggi.Hasil penelitian ini sejalan hasil penelitian sebelumnya yang menyebutkan bahwa debt to equity rasio berpengaruh terhadap harga saham, yaitu peneltian yang dilakukan oleh Vera (2013) dengan hasil penelitian yang diperoleh adalah Debt to Equity Rati (DER) secara parsial memiliki pengaruh terhadap harga saham.

Pembahahasan hipotesis 2 pengaruh return on equityterhadap harga saham

Berdasarkan hasil uji hipotesis 2 menunjukkan bahwa ROE berpengaruh secara parsial terhadap harga saham, hal tersebut sejalan dengan teori yang menyebutkan ROE yang tinggi berarti semakin optimal penggunaan modal sendiri dalam suatu perusahaan dalam menghasilkan laba. semakin besar laba yang dihasilkan maka semakin besar pula minat investor dalam menginvestasikan dana pada perusahaan sehingga peningkatan ROE dapat meningkatkan harga saham. ROE yang tinggi mencerminkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan yang tinggi bagi pemengang saham. Keuntungan yang tinggi akan semakin akan menarik investor untuk memiliki saham perusahaan dan akan menyebabkan kenaikan permintaan saham. Kenaikan permintaan saham akan mempengaruhi tinggi harga saham. Dengan demikian ROE berpengaruh terhadap harga saham.Hasil penelitian ini sejalan hasil penelitian sebelumnya yang menyebutkan bahwa return on equity berpengaruh terhadap harga saham, Yaitu peneltian yang dilakukan Khairuddin dan warda (2017) dengan hasil penelitian yang diperoleh adalah ROE (Rerurn On Equity)secara parsial memiliki pengaruh terhadap harga saham.

Pembahahasan hipotesis 3 pengaruh deviden payout ratioterhadap harga saham

Berdasarkan hasil uji hipotesis 3 menunjukkan bahwa DPR secara parsial tidak berpengaruh terhadap harga saham, hal tersebut mengindikasikan bahwa investor tidak begitu tertarik dengan perusahaan yang membagikan deviden terlalu tinggi karena hal tersebut akan membuat perusahaan menahan laba, laba yang ditahan akan dgunakan perusahaan untuk mengembangkan perusahaan. Deviden yang dibagikan tergantung pada rapat umum pemengang saham (RUPS) apabila pada rapat disetujui untuk membagikan deviden maka akan dilakukan pembagian deviden, dan sebaliknya jika pada rapat umum pemengang saham (RUPS) tidak disetuji pembagian deviden maka deviden akan dikembalikan pada perusahaan dan digunakan oleh perusahaan untuk mengembangkan usaha.Hasil penelitian ini sejalan hasil penelitian sebelumnya yang menyebutkan bahwa deviden pauout ratio secara parsial

(10)

tidak berpengaruh terhadap hargasaham, Yaitu penelitian yang dilakukan oleh I Gede dan Anak A (2017) dengan hasil penelitian yang diperoleh adalah DPR (deviden pauout ratio)secara parsial tidak memiliki pengaruh terhadap harga saham.

Pembahahasan hipotesis 4 pengaruh price earning ratio terhadap harga saham

Berdasarkan hasil uji hipotesis 4 menunjukkan bahwa PER secara parsial tidak berpengaruh terhadap harga saham, hal tersebut mengindikasikan investor tidak tertarik dengan harga saham yang semakin tinggi karena hal tersebut bisa saja merupakan batas tertinggi harga saham dan harga saham tidak akan naik lagi atau dengan kata lain potensi selanjutkan adalah harga saham akan turun. hal ini sejalan dengan teori yang dinyatakan David Sukardi Kodrat dan Kurniawan Indonanjaya (2010 :240) Menyatakan PER yang tinggi menunjukkan perusahaan ini mempunyai prospek yang tinggi untuk bertumbuh. Sebaliknya perusahaan yang diharapkan mempunyai pertumbuhan yang rendah. Dari segi investor, PER yang terlalu tinggi tidak menarik karena harga saham akan sulit untuk naik lagi. Ini berarti kemungkinan memperoleh capital gain akan lebih kecil lagi. Hasil penelitian ini sejalan hasil penelitian sebelumnya yang menyebutkan bahwa price earning ratio secara parsial tidakberpengaruh terhadap harga saham, Yaitu peneltian yang dilakukan Ocky Ainun Rochmah (2017) dengan hasil penelitian yang diperoleh adalah PER (price earning ratio)secara parsial tidak memiliki pengaruh terhadap harga saham.

Pembahahasan hipotesis 5 pengaruh debt to equity ratio, return on equity, deviden payout ratio, dan price earning ratio terhadap harga saham

Berdasarkan hasil uji hipotesi 5 menunjukkan variabel fundamental debt to equity ratio, return on equity, deviden payout ratio, dan price earning ratio berpengaruh secara simultan terhadap harga saham. Hasil penelitian ini sejalan hasil penelitian sebelumnya yang menyebutkan bahwa variabel fundamental debt to equity ratio, return on equity, deviden payout ratio, dan price earning ratio berpengaruh secara simultan terhadap harga saham, Yaitu penelitian yang dilakukan Ratna wijayanti (2010) dan penelitian yang dilakukan oleh Harahap (2013) dengan hasil penelitian yang diperoleh yang menyebutkan bahwa variabel fundamental debt to equity ratio, return on equity, deviden payout ratio, dan price earning ratio berpengaruh secara simultan terhadap harga saham.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis penelitian dengan objek penelitian yaitu perusahaan sektor properti dan real estate yang listend di BEI pada periode penelitian 2014-2017 dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Variabel debt to equity ratio secara parsialberpengaruh signifikan terhadap harga saham pada perusahaan sektor properti dan real estate yang listen di BEI, Hal tersebut dapat diartikan bahwa variabel debt to equity ratio dapat dijadikan dasar pertimbangan dalam memilih saham.

2. Variabel return on equity secara parsialberpengaruh signifikan terhadap harga saham pada perusahaan sektor property dan real estate yang listen di BEI, Hal tersebut dapat diartikan bahwa variabel return on equity dapat dijadikan dasar pertimbangan dalam memilih saham.

3. Variabel deviden payout ratio secara parsialtidakberpengaruh signifikan terhadap harga saham pada perusahaan sektor properti dan real estate yang listen di BEI, Hal tersebut dapat diartikan bahwa variabel deviden payout ratio tidakdapat dijadikan dasar pertimbangan dalam memilih saham.

4. Variabel price earning ratio secara parsialtidakberpengaruh signifikan terhadap harga saham pada perusahaan sektor properti dan real estate yang listen di BEI, Hal tersebut dapat diartikan bahwa variabel price earning ratio tidakdapat dijadikan dasar pertimbangan dalam memilih saham.

5. Variabel fundamental debt to equity ratio, return on equity, deviden payout ratio, dan price earning ratio berpengaruh secara simultan terhadap harga saham pada perusahaan sektor properti dan real estate yang listen di BEI, Hal tersebut menunjukkan bahwa pola pergerakan harga saham dapat dipengaruhi faktor fundamental debt to equity ratio, return on equity, deviden payout ratio, dan price earning ratio.

Saran

Bagi Investor

Investor dalam menanamkan modalnya hendaklah mempertimbangkan faktor fundamental perusahaan dengan tujuan memaksimalkan keuntungan dan meminimalkan kerugian. Bagi para investor agar memperhatikan pilihan investasi, investor bisa memilih perusahan dengan nilai DER

(11)

yang rendah karena dengan memililih perusahan yang tingkat hutangnya rendah maka investor akan memperoleh return yang tinggi. Investor juga bisa memilih perusahaan dengan tingkat ROE yang tinggi, ROE yang tinggi mencerminkan kemampuan kinerja manajemen yang baik, sehingga dengan memilih perusahaan dengan tingkat ROE yang tinggi akan memperoleh return yang tinggi.

Bagi Peneliti Lain

Untuk Penelitian selanjutnya di harapkan memperluas sampel penelitian mencakup seluruh populasi perusahaan BEI. Penelitan selanjutnya juga di harapkan untuk memperpanjang periode penelitian sebab dengan memperpanjang periode penelitian diharapakn diperoleh hasil yang maksimal. Dan juga untuk penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan raio-rasio keuangan yang berbeda dan lebih beragam dan banyak digunakan untuk memprediksi harga saham.

DAFTAR PUSTAKA

Darmadji, Tjipto Dan Hendy M Fahruddin. 2006. Pasar Modal Di Indonesia Pendekatan Tanya Jawab.

Salemba Empat: Jakarta

Fahmi, Irfan. 2014. Manajemen Keeuangan Dan Pasar Modal Edisi Pertama. Mitra Wacana Media:

Jakarta

. 2015. Pengantar Teori Portofolio Dan Analisis Investasi. Alfabeta: Bandung

Fahmi, Irfan Dan Yovi Lavianti Hadi. 2009. Teori Portofolio Dan Analisiss Investasi Teori Dan Soal Jawab. Alfabeta: Bandung

Hadi, Adiatma Banau dan Willy Sri Y. 2014. Analisis Faktor Fundamental Terhadap Harga Saham Lq45 di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2012. E-proceding of Managemen: Vol.2, No 1 Hadi, Noor. 2013. Acuan Teoritas Dan Praktis Investasi Intrumen Keuangan Pasar Modal Edisi

Pertama. Graha Ilmu: Yogyakarta

Hanafi, Mahmud M. 2012. Analisis Laporan Keuangan Edisi Keempat. Unit Penerbit. Yogyakarta Hartono, Jogiyanto. 2015. Teori Portofolio Dan Analisis Infestasi Edisi Sepuluh. BPFE. Yogyakarta Hermoningsih, Sri. 2012. Pengantar Pasar Modal Indonesia.UPP STIM YKPN: Yogyakarta

Hery. 2016. Financial Ratio For Busines Analisis Keuangan Untuk Menilai Kondisi Finansial Dan Kinerja Keuangan. Grasindo: Jakarta

Hidayati, Nur (2016) Pengaruh faktor fundamental dan resiko sistematik terhadap harga saham studi kasusu pada perusahaan sektor industri dasar dan kimia yang listed di BEI tahun 2011-2014.

Dokumentasi Karya Ilmiah

Jiwandono. Analisis faktor fundamental terhadap harga saham sektor perbankan yang go public di indeks kompas 100. Jurnal Ilmu Manajemen: Volume 2 Nomor 3

Kasmir. 2007. Pengantar Manajemen Keuangan. Kencana: Yogyakarta .2012. Analisa Laporan Keuangan. Rajawali Pers: Jakarta

Khairudin dan Wandita. 2017. Analisis Pengaruh Rasio Profitabilitas, Debt To Equity Ratio (DER) Dan Price to Book Value (PBV) Terhadap Harga Saham Perusahaan Pertambangan di Indonesia.

Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol. 8, No 1

Kodrat, David Sukardi dan Kurniawan Indojaya.. 2010. Manajemen Investasi Pendekatan Teknikal dan Fundamental untuk Analisis Saham. Graha Ilmu: Yogyakarta

Murhadi, Werner R. 2013. Analisis Laporan Keuangan: Proyeksi Dan Valuasi Saham. Salemba Empat: Jakarta

Puspitasri. 2013. Pengaruh faktor fundamental dan resiko sistematik terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa efek indonesia periode 2007-2009. Dokumen Karya Ilmia

Sanusi, Anwar . 2011. Metodelogo Penelitian Untuk Bisnis Edisi Keempat Buku Satu. Salemba Empat: Jakarta.

Sari, Yuni Indra dan Suhermin. 2016. Pengaruh Faktor Fundamental Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Telekomonikasi. Jurnal Ilmu Dan Riset Manajemen: Volume 5, Nomer 7

Wijayanti Ratna. 2010. Pengaruh Faktor Fundamental Dan Resiko Sistematik Terhadap Harga Saham Pada Industri Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI. Dokumentasi Karya Ilmiah

Sumber data http://www.idx.com http://sahamoke.com

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh Earning Per Share (EPS), Price Earning Ratio (PER), dan Debt to Equity Ratio (DER) Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Kosmetik dan Rumah Tangga yang

Pengaruh Current Ratio, Return On Assets, Earning Per Share, Debt to Equity Ratio, Dan Tingkat Inflasi Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman