• Tidak ada hasil yang ditemukan

Definisi 7.1 - LMS-SPADA INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Definisi 7.1 - LMS-SPADA INDONESIA"

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)

Definisi 7.1

(2)

Contoh 7.1

(3)

(4)

(5)
(6)

(7)

(8)

7.2 Distribusi-distribusi Pengambilan Sampel

KESIMPULAN :

Distribusi pengambilan sampel : Distribusi dari suatu statistik

(9)

7.2.1 Kombinasi Linear Peubah-peubah Normal

Bukti :

(10)

7.2.2 Distribusi Khi Kuadrat

(11)

7.2.2 Distribusi Khi Kuadrat

dan

(12)

Bukti :

(13)
(14)
(15)

Bukti :

(16)
(17)

dan

(18)
(19)

DISTRIBUSI t

(20)

Distribusi student t

(21)

(22)

(23)

(24)

(25)

(26)

0

α

t

t

1

  t

(27)

(28)

(29)

(30)

(31)

(32)

Distribusi Snedecor F

(33)

Definisi

Salah satu distribusi yang terpenting dalam

statistika terapan adalah distribusi F. Distribusi probabilitas Snedecor F diturunkan dari

distribusi probabilitas normal baku melalui distribusi khi-kuadrat. Distribusi probabilitas Snedecor F merupakan perbandingan dua

distribusi khi-kudrat yang bebas dalam bentuk

B A

B A

F

2 2

(34)

Teorema

Jika peubah-peubah acak dan saling bebas maka distribusi peubah acak

Berdistribusi Snedecor F dengan derajat kebebasan V

A

dan V

B

, dinotasikan F(V

A

, V

B

), dengan fungsi densitas peluang untuk x > 0

B A

B A

F

2 2

 

2 2

2 1 2

2

2 2

2 ) 2

(

A B

A B

A

B A

B A B

A

B A

F F F

f

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

(35)

Bukti Teorema

Transformasi ini satu - satu. Memetakan titik ke himpunan . Dengan menggunakan teorema 6.4 diperoleh distribusi peluang gabungan F dan W.

v w f v

v w v

v v

v

b a b

a b

a  

 

 

 

 

1

0

(36)

Lanjutan Bukti

 Distribusi F kemudian diperoleh dengan mengambil distribusi pias.

 

 

 

 

 

 



 

 

 

 



 











w f

lainya

e v w

fw v

w f g

b a b

b a a

b b a

a

v w v v

f w v

v v

b a v

v v v

0 , 0

, 0 2

1 )

, (

, 2 1

2 1 2 1

2 2 2

/

0

( , ) )

( f g f w dw

h

         

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 0

1 2

1 2

2 2 /

2 1 2

2 / 2

dw e

v v

v w v

b a

b b a

a

a a

v f w v

b v a

v v v

f v v

b

a

(37)

 bila

  

 

  

 

 

  1

2

a

v

b

f w v

z

 v f v  dz

dw

b a

 

 

       

 1

2 /

         

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 0

1 1 2

2 2 2

/

2 1 2

2 / 2

dw e

v v

v w v

b a

b b a

a

a a

v f w v

b v a

v v v

f v v

b

a

(38)

Teorema

 Jika X ~ F(V

A

, V

B

), maka

) 4 4 (

) 2 (

) 2 (

) 2

(

2

2

 

B

B B

A

B A

B

untuk

X

Var 

r V

V r V r

V X

E

B

B A

B A

r

B A

r

, 2

2 2

2 ) 2

( 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

  

B B

B

V

V X V

E 

  , 2 ) 2

(

(39)

 Persentil X ~ F(V

A

, V

B

), yakni f

(V

A

, V

B

) adalah suatu nilai yang didefinisikan sebagai

P(X ≤ f

(V

A

, V

B

)) = ᵞ

(40)

 Jika X ~ F(V

A

, V

B

), maka Y = 1/X ~ F(V

A

, V

B

). Dengan demikian

) ,

( (

1    P X  f

1

 V

A

V

B

) ,

( ( 1

1

V

A

V

B

Y f P



) ,

( ( 1

1

1

V

A

V

B

Y f P

(41)

Distribusi F kemudian diperoleh dengan mengambil distribusi bias.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

  

 

 

 

 

 

 

 

 

w f

lainya

e v w

fw v

w f g

b a b

b a a

b b a

a

v w v v

f w v

v v

b a v

v v v

0 , 0

, 0 2

1 )

, (

, 2 1

2 1 2 1

2 2 2

/

(42)

 Sehingga diperoleh

) ,

) ( ,

( 1

1

A B

B A

V V

V f V

f   

) ,

( ) 1

,

1 (

A B

B

A V f V V

V f

 

(43)

DISTRIBUSI BETA

(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)

1

7.3 Pendekatan-Pendekatan Sampel Besar

Teorema 7.15

Jika 𝑌𝑣 ~ 𝜒2(𝑣), maka

𝑍𝑣 = 𝑌𝑣 − 𝑣 2𝑣

𝑍~𝑁(0,1) 𝑑

Sebagaimana 𝑣 .

Bukti:

Pada teorema limit pusat, 𝑌𝑣 merupakan suatu barisan peubah acak dan 𝑣 merupakan rata-rata serta 2𝑣 merupakan varians. Pada pendekatan-pendekatan sampel besar nilai 𝑣 ∞ tidak diperhitungkan karena nilainya yang sangat besar, sehingga yang seharusnya nilai ragamnya:

𝑌𝑣~ 𝜒2(𝑣, 2𝑣/ 𝑣) menjadi 𝑌𝑣~ 𝜒2(𝑣, 2𝑣) Jadi, nilai

𝑍𝑣 = 𝑌𝑣− 𝑣

2𝑣/ 𝑣 menjadi 𝑍𝑣 = 𝑌𝑣− 𝑣

2𝑣

Sebagaimana 𝑣 . 𝑌𝑣 dikatakan memiliki distribusi normal dengan rata-rata 𝑣 dan variansi 2𝑣.

Referensi

Dokumen terkait