• Tidak ada hasil yang ditemukan

3.4.2 Definisi Operasional Kemampuan regulasi emosi subjek yang diteliti dapat diketahui dari total skor skala regulasi emosi berdasarkan skala yang digunakan yaitu The Emotion Regulation Questionnaire (ERQ) oleh (Gross & John, 2003)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "3.4.2 Definisi Operasional Kemampuan regulasi emosi subjek yang diteliti dapat diketahui dari total skor skala regulasi emosi berdasarkan skala yang digunakan yaitu The Emotion Regulation Questionnaire (ERQ) oleh (Gross & John, 2003)"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

19 BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan kuisioner sebagai alat untuk mengumpulkan data. Penelitian kuantitatif menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka yang diolah) dengan metode statistika (Azwar, 2009). Data yang didapat dari kuesioner akan dihitung dengan menggunakan analisis statistika.

3.2 Rancangan dan Tipe Penelitian

Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian non eksperimen dengan metode penelitian korelasional, yaitu bertujuan untuk mengetahui keeratan hubungan di antara variabel–variabel yang akan diteliti tanpa melakukan intervensi terhadap variasi variabel–variabel yang bersangkutan (Azwar, 2009). Pada penelitian ini, peneliti ingin mengetahui peran regulasi emosi terhadap perilaku agresi pada mahasiswa pecinta alam.

3.3 Identifikasi Variabel

Variabel pertama :Regulasi Emosi Variabel kedua :Agresivitas

3.4 Definisi Variabel

3.4.1 Definisi Konseptual

Regulasi emosi merupakan suatu strategi yang mencakup pikiran alam bawah sadar dan sadar untuk mengkontrol respon emosi pada situasi tertentu. Individu yang memiliki regulasi emosi dapat mempertahankan atau meningkatkan emosi yang dirasakannya baik maupun negatif (Gross, 1999).

Agresivitas adalah perilaku atau kecenderungan perilaku yang berniat untuk menyakiti orang lain, baik secara fisik maupun psikologis

(2)

20 untuk mengekspresikan perasaan negatifnya sehingga dapat mencapai tujuan yang diinginkan (Buss dan Perry, 1992).

3.4.2 Definisi Operasional Kemampuan regulasi emosi subjek yang diteliti dapat diketahui

dari total skor skala regulasi emosi berdasarkan skala yang digunakan yaitu The Emotion Regulation Questionnaire (ERQ) oleh (Gross & John, 2003). Skala ini terdiri dari 2 aspek yaitu cognitive reappraisal dan expressive suppression.

Pengukuran agresi subjek yang diteliti dapat diketahui dari total skor skala agresi berdasarkan skala yang digunakan yaitu The Aggression Questionnaire oleh (Buss & Parry, 1992). The Aggression Questionnaire terdiri dari empat skala utama yaitu, Physical, Aggression, Verbal Aggression, Anger, Hostility. Jika semakin tinggi total skor pada setiap dimensi menunjukkan bahwa individu memiliki agresivitas yang tinggi dan sebaliknya jika pada setiap total skor pada setiap dimensi rendah manunjukkan bahwa individu memiliki agresivitas yang rendah.

3.5 Hipotesis Penelitian

Ha: Terdapat hubungan strategi regulasi emosi pada dimensi cognitive reappraisal dan strategi regulasi emosi pada dimensi expressive suppression dengan agresivitas pada mahasiswa pecinta alam.

Ho: Tidak terdapat hubungan strategi regulasi emosi pada dimensi cognitive reappraisal dan strategi regulasi emosi pada dimensi expressive suppression dengan agresivitas pada mahasiswa pecinta alam.

3.6 Partisipan Penelitian 3.6.1 Populasi

Populasi ialah wilayah generalisasi yang terdiri atas subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,

(3)

21 2011). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa anggota organisasi pecinta alam yang berlokasi di wilayah DKI Jakarta.

3.6.2 Sampel dan Karakteristik Sampel

Sampel merupakan representatif dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2009). Sampel akan diambil dari populasi yang representative (mewakili). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah anggota MAPALA.

Menurut Guilford & Fruchter (2004) jumlah minimal sampel adalah 30 orang dan akan lebih baik jika subjek yang didapatkan lebih banyak dari jumlah tersebut. Karakteristik sampel yang digunakan pada penelitian ini yaitu, laki – laki dan perempuan yang berumur 18 – 24 tahun, mahasiswa anggota organisasi Pecinta Alam di Universitas yang berlokasi di DKI Jakarta.

3.6.3 Teknik Pengambilan Sampel

Penelitian ini menggunakan teknik sampling yaitu non probability sampling, dimana semua anggota populasi tidak mempunyai kesempatan yang sama untuk menjadi subjek penelitian. Teknik non probability sampling yang digunakan adalah dengan menggunakan desain incidental sampling . Menurut sugiyono (2014) incidental sampling adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan kebetulan bertemu dengan peneliti, dan dipandang sesuai dengan kriteria subjek.

Pada penelitian yang dilakukan oleh peneliti, peneliti membuat janji terlebih dahulu dengan salah satu anggota mahasiswa pecinta alam.

Setelah itu peneliti mengubungi kembali salah satu anggota mahasiswa pecinta alam tersebut untuk memastikan diwaktu kapan peneliti dapat mendatangi sekertariat mahasiswa pecinta alam. Setelah itu peneliti memberikan kuesioner dan menjelaskan tujuan dari pengambilan data yang dilakukan, peneliti menitipkan beberapa kuesioner untuk diisi oleh anggota lainnya.

(4)

22 3.7 Instrumen Penelitian

3.7.1 Alat Ukur Regulasi Emosi

Alat ukur regulasi emosi dalam penelitian ini menggunakan The Emotion Regulation Questionnaire (ERQ) yang disusun oleh (Gross &

John, 2003). Skala ini terdiri dari 10 item yang terdiri dari nilai 1 untuk sangat tidak setuju, nilai 7 untuk sangat setuju. Skala ERQ menggunakan pengukuran berdasarkan dua dimensi utama yaitu, Cognitive reappraisal, Expressive suppression.

Tabel 3.1 Blue Print Alat Ukur Regulasi Emosi No Dimensi Nomor item Contoh Aitem 1. Cognitive

reappraisal

1,2,3,4,5,6 Saat saya ingin merasakan emosi yang lebih positif (misal:

gembira, senang), saya mengubah apa yang sedang saya pikirkan

2. Expressive suppression.

7,8,9,10 Saat saya ingin merasakan emosi yang lebih positif, saya mengubah cara pikir saya tentang situasi yang saya hadapi

Total 10

(5)

23 Tabel 3.2 Skor Alat Ukur Regulasi Emosi

Pilihan jawaban Favorable Unfavorable

Sangat setuju 7 1

Setuju 6 2

Agak setuju 5 3

Netral 4 4

Agak tidak setuju 3 5

Tidak setuju 2 6

Sangat tidak setuju 1 7

3.7.2 Alat Ukur Agresi

Alat ukur agresi dalam penelitian ini menggunakan The Aggression Questionnaire yang disusun oleh Buss, A. H. & Perry, M. P. (1992). Skala ini terdiri dari 29 item yang terdiri dari nilai 1 untuk yang paling tidak mendekati sampai skor 7 yang paling mendekati. Skala menggunakan pengukuran The Aggression Questionnaire berdasarkan empat dimensi utama yaitu,. Physical, Aggression, Verbal Aggression, Anger, Hostility.

(6)

24 Tabel 3.3 Blue print Alat Ukur Agresi

Dimensi Nomor item Contoh Aitem Aitem

Unfavorable

Physical Aggression

1,2,3,4,5,6,7,8,9 Terkadang saya

tidak bisa

mengendalikan diri untuk menyerang orang lain

7

Verbal Aggression

10,11,12,13,14 Saya memberitahu teman-teman saya secara langsung ketika saya tidak sependapat dengan mereka

Anger 15,16,17,18,19,20 ,21

Saya tersulut amarah dengan cepat tetapi amarah saya mereda dengan cepat juga

18

Hostility. 22,23,24,25,26,27 ,28,29

Terkadang saya dikuasai oleh rasa cemburu

TOTAL 29 item

(7)

25 Tabel 3.4 Skor Alat Ukur Agresi

Pilihan jawaban Favorable Unfavorable

Sangat tidak sesuai 1 7

Tidak sesuai 2 6

Agak tidak sesuai 3 5

Netral 4 4

Agak sesuai 5 3

Sesuai 6 2

Sangat sesuai 7 1

3.7.3 Hasil Uji Keterbacaan

Peneliti melakukan uji keterbacaan mengenai data diri, alat ukur ERQ dan alat ukur The Aggression Questionere kepada tiga orang mahasiswa pecinta alam.

Peneliti menjelaskan terlebih dahulu cara pengisian dari masing–masing alat ukur.

Hasinya didapatkan bahwa partisipan sudah mengerti aitem dari masing–masing alat ukur.

3.8 Teknik Uji Reliabilitas dan Uji Validitas 3.8.1 Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah sejauhmana hasil dari suatu tes atau pengukuran dapat dipercaya Menurut Azwar (2012). Dalam menguji reliabilitas, peneliti menggunakan teknik pendekatan konsistensi internal. Pendekatan konsistensi internal data skor diperoleh melalui prosedur satu kali tes

(8)

26 kepada kelompok subjek. Analisa dilakukan terhadap distribusi skor aitem-aitem dalam tes. Analisa yang dilakukan untuk melihat konsistensi antara aitem-aitem dalam tes sebagai indikasi bahwa tes yang bersangkutan memiliki fungsi pengukuran yang reliabel. Metode ini bertujuan untuk melihat konsistensi antar bagian dari tes tersebut (Azwar, 2012).

Reliabilitas suatu alat ukur dapat terlihat melalui nilai koefisien reliabilitas Cronbach’s Alpha. Hasil perhitungan dianggap reliabel atau moderat jika koefisien reliabilitas yang didapat adalah sama dengan atau lebih dari ≥ 0,7 (Kaplan & Saccuzzo, 2005). Perhitungan Cronbach’s Alpha melalui hasil perhitungan menggunakan SPSS for Windows 20.0.

3.8.2 Uji Validitas

Menurut Anastasi dan Urbina (2007) menyatakan bahwa validitas suatu tes itu menggambarkan apa yang hendak diukur oleh tes dan seberapa tepat dan baik tes tersebut mengukurnya. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan validitas konstruk, yaitu dengan membuktikan apakah hasil pengukuran yang diperoleh aitem – aitem berkolerasi tinggi dengan konstruk teoritik yang mendasari tes tersebut. Uji validitas aitem dalam penelitian ini menggunakan analisis aitem tes yang dilihat melalui corrected item total correlation. Menurut Azwar (2012) standar nilai koefisiensi korelasi aitem adalah ≥ 0,2. Semua aitem yang mencapai koefisien korelasi aitem total minimal 0,2 dinyatakan memenuhi syarat sedangkan aitem yang dibawah 0,2 harus direvisi atau mengganti aitem tersebut dengan aitem yang baru dan melakukan uji coba kembali.

3.5 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

Dalam pengujian uji reliabilitas dan uji validitas, peneliti menggunakan uji coba terpakai pada alat ukur The Emotion Regulation Questionnaire (ERQ) dan The Aggression Questionnaire yang telah dilakukan pada 100 partisipan. Partisipan penelitian ini yaitu laki – laki

(9)

27 dan perempuan berusia 18 -24 tahun, berstatus mahasiswa dan menjadi bagian dari mahasiswa pecinta alam dan berkuliah di universitas di daerah DKI Jakarta.

Berikut adalah tabel hasil uji coba pertama:

Tabel 3.5 Hasil Uji pertama Validitas dan Reliabilitas

Alat Ukur Α Aitem yang

dihapus The Aggression

questioner

0,886 7 dan 18

The Emotion Regulation Reapprasial

0,559

The Emotion Regulatin Suppression

0,691

Tabel 3.6 Hasil Uji Kedua Validitas dan Reliabilitas

Alat ukur Reliabilitas

statistics uji coba pertama

Reliabilitas statistics uji coba kedua

Corrected item-total correlation Cronbach’s Alpha Cronbach’s

Alpha The Aggression

Questioner

0,886 0,898 0,288-0,623

The Emotion Regulation Reaprasial

0,559 0,559 0,221-0,643

The Emotion Regulation Suppression

0,691 0,691 0,381-0,528

(10)

28 Alat ukur The Emotion Regulation Questionnaire (ERQ) memiliki koefisien reliabilitas pada dimensi Reaprasial sebesar α= 0,559 dan pada dimensi Suppression sebesar α= 0,691 sehingga alat ukur dinyatakan memiliki reliabilitas yang baik. Aitem – aitem yang memiliki rentang nilai validitas yang baik (r = 0,221 – 0,643) untuk Reaprasial, sedangkan pada Suppression memiliki rentang nilai validitas yang baik (r = 0,381 – 0,528).

Alat ukur The Aggression pada uji coba pertama memiliki koefisien reliabilitas (α= 0,886), namun dikarenakan aitem nomor 7 dan 18 memiliki validitas kurang dari 0.2, maka dilakukan penghapusan aitem.

Setelah pemghapusan, diperoleh α=0,898. Aitem – aitem memiliki rentang nilai validitas ≥0,2 (r = 0,288 – 0,623). Analisis aitem yang menunjukkan bahwa nilai corrected item correlation ≥ 0,2 dapat digunakan dalam alat ukur untuk pengambilan data.

3.9 Metode Analisis 3.9.1 Uji Normalitas

Penelitian uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah data yang didapatkan memenuhi distribusi normal atau tidak (Sugiyono, 2013).

Pada Penelitian ini menggunakan uji normalitas Kolmogorov-Smirnov Test (Sunjoyo, 2013). Hasil perhitungan menggunakan program SPSS for windows 20.0. Persyaratan sebuah data berdistribusi normal apabila nilai signifikasi (p > 0,05) (Sunjoyo,2013).

3.9.2 Uji Korelasi

Menurut Sugiyono (2012) Uji korelasi dilakukan untuk melihat apakah kedua variabel saling berkorelasi. Teknik analisis Korelasi Pearson Product Moment data dinilai memiliki hubungan apabila nilai signifikansinya 0,05 (p < 0,05).

Referensi

Dokumen terkait

Children who are going to transition from home to preschool or are returning after a three-month summer break likely don’t have the same routine they’ll need once the first day

Berdasarkan keterbatasan penelitian ini, untuk peneliti berikutnya disarankan untuk menganalisis hubungan antara regulasi emosi dan kecemasan subjek lebih dalam