• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Metro DiTempat

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Metro DiTempat"

Copied!
96
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Dari segi jumlah, BMT merupakan lembaga keuangan syariah terbanyak dibandingkan dengan lembaga keuangan syariah lainnya. Namun, terdapat dua faktor atau variabel yang cukup dominan mempengaruhi keputusan masyarakat (konsumen) untuk menabung di lembaga keuangan syariah.

Tabel 1.1 Data Lembaga Keuangan Syariah  di Kecamatan Seputih Surabaya
Tabel 1.1 Data Lembaga Keuangan Syariah di Kecamatan Seputih Surabaya

Rumusan Masalah

MASYARAKAT MENABUNG DI BAITUL MAAL WA TAMWIL (Studi Kasus Desa Gaya Baru VII Kecamatan Seputih Kota Surabaya Kabupaten Lampung Tengah).

Tujuan dan Manfaat Penelitian

  • Tujuan Penelitian
  • Manfaat Penelitian

Bagi peneliti, penelitian ini mampu memberikan pengetahuan seberapa jauh pengaruh lokasi dan religiusitas masyarakat dalam memilih dan menabung di lembaga keuangan syariah. Bagi lembaga keuangan syariah di Kecamatan Seputih Surabaya, sebagai sarana informasi untuk mengetahui seberapa besar kontribusi lokasi dan religiusitas terhadap minat masyarakat untuk menabung di lembaga keuangan syariah.

Penelitian Relevan

Skripsi yang berjudul “Pengaruh Pendapatan, Religiusitas, dan Informasi Terhadap Niat Menabung di Bank Syariah Di Kalangan Mahasiswa Santri PP. Skripsi ini membahas tentang pengaruh Pendapatan, Religiusitas, dan Informasi terhadap Niat Menabung di Bank Syariah di Kalangan Mahasiswa.

LANDASAN TEORI

  • Perilaku Konsumen dan Menabung
    • Perilaku Konsumen
    • Pengertian menabung
  • Budaya
    • Pengertian Umum Budaya
    • Fungsi Budaya
  • Religiusitas
    • Pengertian Umum Religiusitas
    • Dimensi-dimensi Religiusitas
    • Faktor-faktor yang mempengaruhi Religiusitas
  • Baitul Maal wa Tamwil
  • Kerangka Pemikiran
  • Hipotesis Penelitian

Berdasarkan berbagai uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian yang dimaksud dengan perilaku konsumen adalah perilaku yang diperlihatkan konsumen pada saat mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan membelanjakan produk untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya. Sikap dan perilaku konsumen juga merupakan bagian dan cerminan dari konsep perilaku konsumen lainnya. Budaya meliputi aspek pengetahuan, nilai dan kepercayaan, artinya pengetahuan, nilai dan kepercayaan merupakan bagian penting yang tidak dapat dipisahkan dari budaya dan akan mempengaruhi perilaku konsumen yang merupakan warga negara yang hidup dalam budaya tertentu.

Istilah Baitul Maal wal Tamwil (BMT) sebenarnya berasal dari dua kata yaitu baitul maal dan baitul tamwil. Sedangkan baitul maal dari istilah fiqh adalah lembaga atau badan yang bertugas mengelola kekayaan negara, khususnya keuangan, baik yang berkaitan dengan urusan pendapatan dan pengelolaan maupun yang berkaitan dengan urusan pengeluaran dan lain-lain. Baitul Maal Wa Tamwil merupakan lembaga keuangan mikro yang dalam kegiatan operasionalnya membantu menumbuhkembangkan usaha mikro dan kecil untuk mengangkat harkat dan martabat kaum dhuafa, tidak lupa kegiatan operasionalnya juga menerapkan prinsip bagi hasil sesuai dengan tata cara syariat Islam. al-Qur'an dan Al Hadits.

17 Tahun 2012 menyebutkan bahwa Baitul Maal Wat Tamwil belum memiliki legalitas tersendiri, oleh karena itu Baitul Maal Wat Tamwil tunduk pada aturan kerjasama. H1 : Diduga budaya (X1) berpengaruh signifikan terhadap perilaku masyarakat Desa Gaya Baru VII untuk menabung di lembaga keuangan syariah. H3 : Diduga budaya (X1) dan religiusitas (X2) berpengaruh signifikan terhadap perilaku menabung masyarakat di lembaga keuangan syariah.

Tabel 2.1 Model Perilaku Konsumen Assael
Tabel 2.1 Model Perilaku Konsumen Assael

METODOLOGI PENELITIAN

  • Desain Penelitian
  • Rencana Penelitian
  • Definisi Operasional Variabel
  • Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Insterumen Penelitian
  • Teknik Analisis Data

Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat Gaya Baru VII yang menggunakan jasa Baitul Maal wa Tamwil. Jumlah sampel Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa pertanyaan tentang kebiasaan yang mempengaruhi nasabah dalam memilih tabungan di Baitul Maal wa Tamwil, 8% sangat setuju, 24%. setuju, 52% ragu-ragu dan 16% sangat tidak setuju. Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa pertanyaan tentang peran keluarga dalam menabung di Beitul Maal wa Tamvil, 52% sangat setuju, 35% setuju dan 12% tidak yakin.

Berdasarkan tabel di atas, tampak pertanyaan terkait pemahaman Baitul Maal wa Tamwil, 12% sangat setuju, 16% setuju, 48% ragu-ragu, dan 24% tidak setuju. Tabel di atas menunjukkan bahwa pertanyaan tentang Baitul Maal wa Tamwil lebih dekat dengan nasabah/anggotanya, 8% sangat setuju, 24% setuju, 52% belum memutuskan dan 16% kadang tidak setuju. Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa pertanyaan pada Baitul Maal wa Tamwil memberikan informasi yang lengkap, 52% sangat setuju, 28% setuju, 16% belum memutuskan dan 4% tidak setuju.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan warga Desa Gaya Baru VII untuk mengungsi ke Baitul Maal wa Tamwil. Besarnya pengaruh variabel budaya dan agama terhadap keputusan masyarakat untuk menabung di Baitul Maal wa Tamwil adalah sebesar 74%. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan terkait keputusan masyarakat menabung di Baitul Maal wa Tamwil.

HASIL PENELITIAN

Deskripsi Objek Penelitian

  • Gambaran Umum Desa Gaya Baru VII
  • Gambaran Umum Responden

Kampung Gaya Baru VII yang dulunya merupakan hutan belantara, kemudian dibuka oleh penjajah dari Jawa pada masa pemerintahan Belanda pada tahun 1964. Sesuai dengan perkembangan zaman, Kampung Gaya Baru VII dan kampung-kampung pendatang lainnya mengalami kemajuan yang sangat pesat dengan dukungan dari pemerintah setempat, sehingga desa tersebut dibebaskan pada tahun 1974. Kampung Gaya Baru VII terdiri dari 4 (delapan) dusun, 8 (delapan) RT (rumah tangga) dan 4 (empat) RW (warga desa).

Kampung Gaya Baru VII awalnya merupakan kelurahan Seputih Surabaya dan kelurahan Bandar Surabaya. Gaya Baru VII adalah sebuah desa di Kecamatan Seputih, Surabaya, Kabupaten Lampung Tengah. Desa Gaya Baru VII merupakan kawasan yang kondisi alamnya berupa dataran rendah dengan ketinggian 57 meter di atas permukaan laut.

Curah hujan di Gaya Baru, Kecamatan Seputih, Surabaya terjadi sepanjang tahun, sekitar bulan Oktober-Desember. Luas Kampung Gaya Baru VII menurut penggunaan ditunjukkan pada tabel berikut. Sumber: Hasil wawancara dengan Sentot selaku Kepala Desa Pemanfaatan kawasan menunjukkan bahwa mayoritas penduduk Gaya Baru VII adalah petani yang hasil produksinya berupa beras, jagung, ubi kayu dan tanaman hortikultura.

Tabel 4.1 Data Penggunaan Lahan Gaya Baru VII Kecamatan Seputih  Surabaya, Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2017
Tabel 4.1 Data Penggunaan Lahan Gaya Baru VII Kecamatan Seputih Surabaya, Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2017

Deskripsi Hasil Tanggapan Responden

  • Deskripsi Variabel Budaya
  • Deskripsi Variabel Religiusitas
  • Deskripsi Variabel Keputusan

Dari tabel di atas terlihat bahwa pertanyaan tentang koperasi desa kali ini sudah berjalan dengan baik, 20%. sangat setuju, 20% setuju, 24% ragu-ragu dan 36% tidak setuju. B. Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa pertanyaan tentang nilai-nilai leluhur dan pendidikan akhlak dari orang tua mempengaruhi saya untuk menabung di Baitul Maal wa Tamwil, 20% sangat setuju, 48% setuju, 16% ragu-ragu dan 16%. Saya tidak setuju. Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa pertanyaan tentang keyakinan adanya kehidupan setelah mati (akhirat), 24% sangat setuju, 48% setuju, 16% ragu-ragu dan 12% tidak setuju. 59.

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa 40% sangat setuju dengan pertanyaan mendirikan sholat wajib tepat waktu, 24% setuju, 28% tidak yakin dan 8% tidak setuju. Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa 40% sangat setuju, 36% setuju dan 24% tidak yakin tentang pertanyaan memberikan sebagian hartanya untuk zakat/zakat. Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa 16% sangat setuju dengan pertanyaan tentang ilmu hukum Islam (riba), 40% setuju, 40% ragu-ragu dan 4% tidak setuju.

Berdasarkan tabel di atas, pertanyaan memilih Baitul Maal wa Tamwil karena pegawai berkinerja baik adalah 16% sangat setuju, 32% setuju, 32% ragu-ragu, dan 20% tidak setuju. B. Berdasarkan tabel di atas, ketika ditanya memilih Baitul Maal wa Tamwil karena puas dengan produk yang ditawarkan, 20% sangat setuju, 20% setuju, 24%. ragu-ragu dan 36% tidak setuju. Berdasarkan tabel di atas pertanyaan Baitul Maal wa Tamwil memiliki kualitas pelayanan yang baik, 12% sangat setuju, 56% setuju, 24% belum memutuskan dan 8% tidak setuju. 63c. Indikator layanan.

Uji Asumsi Klasik

  • Uji Normalitas
  • Uji Heteroskedastisitas
  • Uji Multikolinearitas
  • Uji Autokorelasi

Hasil pada tabel di atas menunjukkan bahwa variabel religiusitas tidak memiliki gejala heteroskedastisitas karena variabel independen memiliki nilai signifikansi > 0,05. Nilai VIF dan toleransi merupakan indikator kuat dalam menyimpulkan fenomena multikolinearitas (interkoneksi variabel bebas). Jika nilai VIF kurang dari 10 dan nilai tolerance lebih besar dari 0,01 maka dapat disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas.

Hasil pada tabel di atas menunjukkan nilai VIF kurang dari 10 dan nilai tolerance lebih besar dari 0,01, sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas. Untuk mengetahui terjadinya autokorelasi, dilakukan perbandingan antara DW yang dihitung dengan dL dan dU, dL dan v diperoleh dari nilai perhitungan yang sudah ada pada tabel Durbin-Witson (DW). Jika nilai DW > dU maka dapat dikatakan tidak ada autokorelasi, hasil pada tabel menunjukkan bahwa DW < dU (1,521 < 1,5495). Dengan demikian, kita dapat berargumen bahwa ada autokorelasi.

Tabel 4.24 hasil Uji Heteroskedastisitas
Tabel 4.24 hasil Uji Heteroskedastisitas

Uji Regresi Linier Berganda

Nilai konstanta 3,997 berarti variabel budaya dan agama dianggap konstan, sehingga keputusan masyarakat untuk menabung di Baitul Maal wa Tamwil adalah 3,997. Nilai 0,858 merupakan koefisien regresi yang menunjukkan bahwa setiap ada upaya peningkatan satu satuan untuk variabel budaya maka akan terjadi peningkatan keputusan menabung sebesar 0,442. Nilai -0,064 merupakan koefisien regresi yang menunjukkan bahwa setiap ada upaya peningkatan satu satuan untuk variabel agama maka akan terjadi penurunan keputusan menabung sebesar 0,591.

Uji Signifikasi

  • Uji Validitas
  • Uji Reabilitas
  • Analisis Regresi Linier Berganda

Nilai tersebut dapat membuktikan bahwa hipotesis pertama diterima, sehingga dapat diketahui bahwa budaya secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan masyarakat untuk menabung di Baitul Maal wa Tamwil. Nilai tersebut dapat membuktikan bahwa hipotesis kedua ditolak, sehingga dapat diketahui bahwa religiusitas secara parsial tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan masyarakat untuk menabung di Baitul Maal wa Tamwil. Dengan demikian, religiusitas harus berperan dalam partisipasi masyarakat dalam lembaga keuangan syariah. Namun kualitas religiusitas masyarakat Desa Gaya Baru VII tergolong rendah. Hal ini disebabkan kurangnya pengetahuan masyarakat Desa Gaya Baru VII tentang riba dan Baitul Maal wa Tamwil serta terbiasa dengan sistem bunga.

Masyarakat yang terkena hukum riba akan menerapkannya dengan beralih ke tabungan di Baitul Maal wa Tamwil yang tidak ada sistem bunga. Berdasarkan hasil analisis data dengan uji T di atas, dimana terdapat pengaruh positif budaya terhadap keputusan masyarakat desa Gaya Baru VII meloloskan diri ke Baitul Maal wa Tamwil, sedangkan agama berpengaruh negatif terhadap keputusan warga desa Gaya Baru VII untuk menabung di Baitul Maal wa Tamwil Berdasarkan fakta tersebut dapat disimpulkan bahwa budaya merupakan faktor utama dibandingkan dengan agama warga desa Gaya Baru VII untuk menabung di Baitul Maal wa Tamwil. Berdasarkan hasil analisis penelitian dan pembahasan pengaruh budaya dan agama terhadap keputusan masyarakat untuk menabung di Baitul Maal wa Tamwil dengan menyebarkan kuesioner kepada masyarakat desa Gaya Baru VII yang terkait dengan lembaga keuangan.

Hal ini dibuktikan dengan tercapainya nilai signifikansi sebesar 0,000 atau kurang dari 5% (0,05), sedangkan variabel religiusitas berpengaruh negatif signifikan terhadap keputusan masyarakat Desa Gaya Baru VII untuk menabung di Baitul Maal wa Tamwil. Rizqa Ramadhaning Tyas dan Ari Setiawan, Pengaruh Lokasi dan Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Pelanggan Berhemat Dalam Keputusan. Nasabah Menabung di BMT Sumber Mulia Sumber Mulia Tuntang, Jurnal Muqtasid Vol 3 Nomor 2 Desember 2012, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga.

Tabel 4.29  Hasil Uji Reabilitas
Tabel 4.29 Hasil Uji Reabilitas

Interprestasi Data

PENUTUP

Kesimpulan

Saran

Dalam buku HA Djazuli dan Yadi Janwari, Lembaga Perekonomian Umat, istilah “lembaga” dalam lembaga keuangan Islam lebih mengacu pada pengertian sosiologis, yaitu sebagai proses sosial yang menjelma menjadi suatu sistem. Irham Fahmi, Teori Manajemen, Kasus, dan Solusinya, Bandung: Alfabeta, 2012 Jalaludin, Psikologi Agama, Jakarta: Rajawali Pres, 2010. Roni Andespa, “Pengaruh Budaya dan Keluarga Terhadap Minat Menabung Nasabah di Bank Syariah”, dalam Maqdis: Jurnal Studi Ekonomi Islam - Volume 2, Nomor 1, Januari-Juni 2017.

Gambar

Tabel 1.1 Data Lembaga Keuangan Syariah  di Kecamatan Seputih Surabaya
Tabel 2.1 Model Perilaku Konsumen Assael
Tabel  2.2  Skema  hubungan  nilai,  norma,  sanksi,  dan  pola  konsumsi
Tabel 4.1 Data Penggunaan Lahan Gaya Baru VII Kecamatan Seputih  Surabaya, Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2017
+7

Referensi

Dokumen terkait

Konsumsi serat pada remaja sebagian besar masih kurang disarankan kepada pihak sekolah agar bekerja sama dengan instansi terkait, dalam memberikan edukasi tentang pendidikan gizi

Analisis proses keputusan pembelian perumahan syariah non bank (Bachelor's thesis, Fakultas Ekonomi dan Bisnis uin jakarta).. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Transaksi Rumah