• Tidak ada hasil yang ditemukan

DENVER II - Spada UNS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "DENVER II - Spada UNS"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

Pendidikan Kesehatan Kepada Orang Tua Tentang Tumbuh

Kembang Pada Bayi Dan Balita (Denver Developmental Screening Test ).

(2)

Pengertian

• Metode pengkajian yang digunakan secara luas untuk menilai kemajuan perkembangan anak.

• DDST adalah singkatan dari Denver

Developmental Screening Test, yaitu sebuah perangkat skrining untuk melihat

perkembangan si kecil berdasarkan usianya.

Para praktisi kesehatan menggunakan DDST

untuk deteksi perkembangan anak.

(3)

• Tabel screening ini pertama kali

diperkenalkan di Denver, Amerika Serikat, pada tahun 1967 dan dipakai untuk

mendeteksi gejala permasalahan pada

perkembangan anak usia 0 hingga 6 tahun.

Ropitasari, S.SiT., M.Kes

(4)

• Skrining tumbuh kembang anak Denver II terdiri atas 125 item tugas perkembangan yang sesuai dengan usia anak yang terbagi menjadi empat sektor yang dinilai,

yaitu Personal Social (aspek perilaku

sosial), Fine Motor Adaptive (motorik

halus), Language (bahasa), dan Gross

Motor (motorik kasar).

(5)

POKOK BAHASAN

Pendahuluan

• Langkah Persiapan

• Langkah Pelaksanaan

• Langkah Mengambil Kesimpulan

• Tindak Lanjut

• Penutup

Ropitasari, S.SiT., M.Kes

(6)

PENDAHULUAN

• Perkembangan anak menggambarkan peningkatan kematangan fungsi individu

• Harus dipantau secara berkala.

• Bayi/ anak dengan risiko tinggi perlu mendapat prioritas, antara lain bayi prematur, berat lahir rendah, riwayat

asfiksia, hiperbilirubinemia, infeksi intrapartum, ibu diabetes melitus, gemelli, dll.

• Denver II merupakan salah satu alat skrining

perkembangan untuk mengetahui sedini mungkin

penyimpangan perkembangan yang terjadi pada anak

(7)

DETEKSI DINI GANGGUAN TUMBUH KEMBANG ANAK

• Definisi

• Pertumbuhan (growth)

• Bentuk dan ukuran tubuh

• Tinggi badan, berat badan, lingkar kepala dll

• Perkembangan (development)

• Kemampuan/ ketrampilan

• Sensorik, motorik, kognitif, berbahasa dll

Ropitasari, S.SiT., M.Kes

(8)

Faktor Pengaruh Gangguan Tumbuh Kembang

1. Faktor genetik

Keturunan : down syndrome, CDLS 2. Faktor lingkungan

a. Pre-natal : hiperemesis, bleeding

b. Peri-natal: persalinan sulit, vakum, operasi caesar, prematur

c. Post-natal : hipoxia, hiterus, BBLR, infeksi virus

(torch)

(9)

BAYI RESIKO TINGGI

a. Bayi lahir prematur, berat badan lahir rendah, dan bayi bermasalah pada proses kelahiran

b. Beresiko memiliki gangguan pada aktivitas minum atau penurunan kemampuan menghisap dan menelan (reflex hisap telan) c. Beresiko memiliki keterlambatan

perkembangan

d. Cara deteksi dini tumbuh kembang

Ropitasari, S.SiT., M.Kes

(10)

PERTUMBUHAN

• Timbang berat badannya (BB)

• Ukur tinggi badan (TB) dan lingkar kepalanya (LK)

• Lihat garis pertambahan BB, TB, dan LK

pada grafik

(11)

PERKEMBANGAN

• Cek perkembangan anak dengan KPSP (kuesioner pra skrining perkembangan) atau tes denver II

• Cek daya pendengarannya dengan TDD (tes daya dengar), penglihatannya dengan TDL (tes daya lihat)

• Cek masalah perilaku dengan kuesioner MME, autis dengan CHAT, gangguan pemusatan perhatian dengan kuesioner CONNERS

Ropitasari, S.SiT., M.Kes

(12)

TES DENVER/ DDST II

• Aspek pemeriksaan

• Personal sosial

• Motorik halus

• Bahasa

• Motorik kasar

(13)

LANGKAH PERSIAPAN

1. Tempat

Tempat yang tenang/ tidak bising, dan bersih.

Sediakan meja tulis dg kursinya dan matras.

2. Perlengkapan Test:

Gulungan benang wool berwarna merah (dg diameter 10 cm) Kismis

Kerincingan dg gagang yang kecil

10 bh kubus berwarna dg ukrn 2,5 cm x 2,5 cm Botol kaca kecil dengan diamater lubang 1,5 cm Bel kecil

Bola tenis

Ropitasari, S.SiT., M.Kes

(14)

Langkah persiapan…

Pinsil merah

Boneka kecil dengan botol susu

Cangkir plastik dg gagang/pegangan Kertas kosong

3. Formulir Denver II

– Deteksi dini penyimpangan perkembangan anak umur

< 6 th, berisi 125 gugus tugas yang disusun dalam formulir menjadi 4 sektor untuk menjaring fungsi berikut :

(15)

Ropitasari, S.SiT., M.Kes

(16)
(17)

Ropitasari, S.SiT., M.Kes

(18)

Video Tutorial

Pengerjaan form DDST

• https://www.youtube.com/watch?v=zXKeQ

JloqIk

(19)

BIDANG/ASPEK YANG DINILAI

1. Personal social (Personal sosial)

Penyesuaian diri dengan masyarakat dan perhatian terhadap kebutuhan perorangan

2. Fine motor adaptive (Adaptif-Motorik halus)

Koordinasi mata tangan, memainkan, menggunakan benda-benda kecil

3. Language (Bahasa)

Mendengar, mengerti dan menggunakan bahasa

4. Gross motor (Motorik kasar)

Duduk, jalan, melompat dan gerakan umum otot besar

Ropitasari, S.SiT., M.Kes

(20)

Keterangan

• Skala umur tertera pada bagian atas formulir yang terbagi dari umur dalam bulan dan tahun, sejak lahir sampai berusia 6 tahun.

• Setiap ruang antara tanda umur mewakili 1 bulan, sampai anak berumur 24 bulan. Kemudian mewakili 3 bulan, sampai anak berusia 6 tahun.

• Pada setiap tugas perkembangan yang berjumlah

125, terdapat batas kemampuan perkembangan

yaitu 25%; 50% dan 90% dari populasi anak lulus

pada tugas perkembangan tersebut.

(21)

Ropitasari, S.SiT., M.Kes

(22)

• Pada beberapa tugas perkembangan terdapat huruf dan angka pada ujung kotak sebelah kiri:

– R (Report)= L (Laporan) : tugas perkembangan tersebut dapat lulus berdasarkan laporan dari orang tua/

pengasuh. Akan tetapi apabila memungkinkan maka penilai dapat memperhatikan apa yang bisa dilakukan oleh anak.

– Angka kecil menunjukkan tugas yang harus dikerjakan sesuai dengan nomor yang ada pada formulir.

Keterangan

(23)

LANGKAH PELAKSANAAN

1. Sapa orang tua/ pengasuh dan anak dengan ramah

2. Jelaskan tujuan dilakukan tes perkembangan, jelaskan bahwa tes ini bukan untuk mengetahui IQ anak

3. Buat komunikasi yang baik dengan anak

4. Hitung umur anak dan buat garis umur

- Instruksi umum: catat nama anak, tanggal lahir, dan tanggal pemeriksaan pada formulir

- Umur anak dihitung dengan cara tanggal pemeriksaan dikurangi tanggal lahir

(1 thn = 12 bulan; 1 bulan = 30 hari; 1 minggu = 7 hari)

Ropitasari, S.SiT., M.Kes

(24)

Cara Menghitung Umur Anak

Tahun Bulan Hari

Tgl pemeriksaan (11 Maret 2004) 04 3 11 Tgl lahir (5 Januari 2003) -03 -1 -5

________________________ + Umur anak 1 2 6

14

02 2 41 Tgl pemeriksaan (11 Maret 2003) 03 3 11 Tgl lahir (20 Juli 2002) -02 -7 -20

________________________ + Umur anak 0 7 21

(25)

KOREKSI PREMATUR

Bila anak lahir prematur, koreksi faktor prematuritas

Untuk anak yang lahir >2 minggu sebelum tanggal perkiraan dan berumur kurang dari 2 tahun, maka harus dilakukan koreksi.

(1 thn = 12 bulan; 1 bulan = 30 hari; 1 minggu = 7 hari)

Tahun Bulan Hari Tgl pemeriksaan (11 Maret 2003) 03 3 11 Tgl lahir (4 Februari 2002) 02 2 4 _______________________ + Umur anak 1 1 7

Prematur 6 minggu -1 -14

Umur yang sudah dikoreksi 11 23

Ropitasari, S.SiT., M.Kes

(26)
(27)

Ropitasari, S.SiT., M.Kes

(28)

Langkah Pelaksanaan…

a. Bila anak tidak mampu untuk melakukan salah satu ujicoba pada langkah i (“gagal”; “menolak”; “tidak ada

kesempatan”), lakukan uji coba tambahan ke sebelah kiri garis umur pada sektor yang sama sampai anak dapat

“lulus” 3 tugas perkembangan.

b. Bila anak mampu melakukan salah satu tugas perkembangan pada langkah i, lakukan tugas

perkembangan tambahan ke sebelah kanan garis umur pada sektor yang sama sampai anak ”gagal” pada 3 tugas perkembangan.

(29)

Langkah Pelaksanaan…

• Beri skor penilaian

• Skor dari tiap ujicoba ditulis pada kotak segi empat.

– P: Pass/ lulus. Anak melakukan ujicoba dengan baik, atau ibu/ pengasuh anak memberi laporan anak dapat melakukannya.

– F: Fail/ gagal. Anak tidak dapat melakukan ujicoba

dengan baik atau ibu/pengasuh anak memberi laporan anak tidak dapat melakukannya dengan baik atau

anak tidak mampu melakukan uji coba dengan baik.

– No: No opportunity/ tidak ada kesempatan. Anak tidak mempunyai kesempatan untuk melakukan uji coba karena ada hambatan. Skor ini hanya boleh dipakai pada ujicoba dengan tanda R

– R: Refusal/ menolak. Anak menolak untuk melakukan ujicoba.

Ropitasari, S.SiT., M.Kes

(30)

Cara Skrining:

1. Ada satu tabel dan satu petunjuk yang harus disiapkan.

2. Tetapkan usia kronologis anak jika anak prematur.

3. Buat garis lurus (vertikal) dari atas sampai bawah sesuai dengan usia anak.

4. Uji semua item dengan cara:

o Pertama pada tiap sektor, uji 3 hal yang berada di sebelah kiri garis umur tanpa menyentuh batas usia

o Kedua uji hal yang berpotongan pada garis usia

o Ketiga hal sebelah kanan tanpa menyentuh garis usia sampai anak gagal

o Hitung berapa banyak yang Fail dan Pass.

(31)

Ropitasari, S.SiT., M.Kes

(32)
(33)

Langkah pelaksanaan…

• Selama tes perkembangan, amati perilaku anak. Apakah ada perilaku yang khas, bandingkan dengan anak lain.

Bila ada perilaku yang khas tanyakan apakah perilaku tsb merupakan perilaku sehari-hari yang dimiliki anak tsb. Bila tes perkembangan dilakukan sewaktu anak

sakit, merasa lapar, dll dapat memberikan perlaku yang menghambat tes perkembangan

TEST PERILAKU

– Khusus – Patuh

– Tertarik sekeliling – Ketakutan

– Lama perhatian

Ropitasari, S.SiT., M.Kes

(34)

LANGKAH MENGAMBIL KESIMPULAN

• Normal

– Bila tidak ada keterlambatan dan atau paling banyak satu caution  lakukan ulangan pada kontrol

berikutnya.

• Suspect/ Suspek

– Bila didapatkan > 2 caution dan/atau > 1

keterlambatan  lakukan uji ulang dalam 1-2 minggu untuk menghilangkan faktor sesaat seperti takut, sakit, atau kelelahan.

• Untestable/ Tidak dapat diuji

– Bila ada skor menolak pada > 1 uji coba terletak disebelah kiri garis umur atau menolak pada > 1 uji coba yang ditembus garis umur pada daerah 75-90%

(35)

PENUTUP

• Beri pujian kepada orang tua/pengasuh atas

tindakannya membawa anak untuk dilakukan tes perkembangan.

• Beri penjelasan mengenai hasil tes perkembangan,

kapan harus kembali, anjuran di rumah dan apabila ada anjuran tindak lanjut.

• Ucapkan terima kasih atas kunjungannya.

Ropitasari, S.SiT., M.Kes

(36)

Referensi

Dokumen terkait