• Tidak ada hasil yang ditemukan

DI DESA BRAJA SAKTI KECAMATAN WAY JEPARA KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "DI DESA BRAJA SAKTI KECAMATAN WAY JEPARA KABUPATEN LAMPUNG TIMUR "

Copied!
105
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Berdasarkan ayat di atas, keharmonisan keluarga adalah hubungan antara anggota keluarga yang saling mencintai dan menghormati selain dapat menciptakan suasana bahagia, tenang dan damai dalam kehidupan. Kedua landasan ini menjadi acuan bagi setiap keluarga untuk selalu menjaga dan memelihara keluarganya agar tercipta keluarga yang harmonis. 5 Dari pernyataan tersebut dapat dipahami bahwa keluarga yang bahagia akan membentuk mental yang sehat pada anak.

Sebaliknya, keluarga yang tidak bahagia akan membentuk mentalitas yang tidak sehat atau rendahnya tingkat kesehatan mental anak. Hubungan keluarga yang mungkin berisiko, misalnya hubungan yang tidak harmonis dalam rumah tangga, perceraian dan perpisahan, disfungsi keluarga, pola asuh dan konflik kekerasan biasanya menjadi faktor pemicu munculnya perilaku menyimpang dan penyakit mental pada anak-anaknya. Seperti halnya di Desa Braja Sakti, masih ada keluarga yang memiliki ketidakpercayaan sehingga menimbulkan konflik yang membuat keluarga tidak damai.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan penulis pada hari Senin tanggal 26 Desember 2017 dengan 5 keluarga yang memiliki anak usia 6-12 tahun yang penulis lakukan di Desa Braja Sakti Kecamatan Way Jepara Kabupaten Lampung Timur.

Identifikasi Masalah

Batasan Masalah

Rumusan masalah

Pembinaan Mental Pemuda dalam Pendidikan Islam (Kasus Stadi di Desa Ratna Daya Kecamatan Raman Utara Kabupaten Lampung Timur, 2014). Fokus penelitian ini adalah Pembinaan Mental Remaja dalam Pendidikan Islam di Desa Ratna Daya Kecamatan Raman Utara Kabupaten. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pendidikan Islam dalam membangun mentalitas pemuda dan untuk mengetahui konsep Islam dalam mewujudkan pembinaan mental remaja melalui orang tua.

Edukasi keluarga dalam membentuk kesehatan jiwa remaja (studi kasus di Desa Bumiharjo Kecamatan Batanghari Kabupaten Lampung Timur). Dalam penelitian ini, fokus pendidikan agama dalam keluarga sangat besar pengaruhnya terhadap pembentukan kepribadian dan kesehatan jiwa seseorang, karena agama mengatur seluruh aspek kehidupan seseorang. Studi ini melihat kesehatan mental dan lebih fokus pada anak-anak, sedangkan kedua studi fokus pada remaja.

Edukasi Keluarga dalam Membentuk Kesehatan Mental Remaja (Tahap Kasus di Desa Bumiharjo Kecamatan Batanghari Kabupaten Lampung Timur), Skripsi, (Metro: Stain, 2012).

LANDASAN TEORI

  • Kesehatan Mental Anak
    • Pengertian Kesehatan Mental Anak
    • Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesehatan Mental
    • Ciri-Ciri Kesehatan Mental
    • Prinsip-Prinsip Kesehatan Mental
    • Pengertian Anak dan Batasan Usia Anak
  • Keharmonisan Keluarga
    • Pengertian Keharmonisan Keluarga
    • Bentuk-Bentuk Keluarga
    • Aspek-aspek Keharmonisan Keluarga
    • Faktor faktor Penyebab Keharmonisan Keluarga
  • Pengaruh Keharmonisan dalam Keluarga terhadap Kesehatan
  • Kerangka Konseptual Penelitian
  • Hipotesis Penelitian

Berdasarkan pendapat di atas tentang 5 ciri kesehatan jiwa, maka penulis mengambil 3 unsur utama indikator kesehatan jiwa. Prinsip-prinsip kesehatan jiwa merupakan dasar yang harus dijaga dalam diri seseorang untuk mendapatkan kesehatan jiwa yang baik dan terhindar dari gangguan kejiwaan. Untuk menjaga kesehatan mental dan penyesuaian diri yang baik, perilaku manusia harus konsisten atau konsisten dengan kodratnya sebagai makhluk biologis, sosial, dan psikologis.

Kesehatan mental dan penyesuaian membutuhkan integritas dan pengendalian diri, yang mencakup pengendalian pikiran, imajinasi, keinginan, kemauan, ambisi, dan perilaku. Mencapai dan memelihara kesehatan mental dan penyesuaian membutuhkan pengetahuan diri yang luas (wawasan diri). Kesehatan mental dan penyesuaian membutuhkan pemahaman yang sehat tentang diri sendiri, yang mencakup penerimaan diri dan penilaian yang realistis tentang status dan harga diri seseorang.

Untuk mencapai dan memelihara kesehatan mental dan penyesuaian perlu untuk belajar dan mengembangkan kebiasaan yang baik i. Kesehatan dan penyesuaian mental bergantung pada hubungan manusia yang sehat, terutama hubungan dalam kehidupan keluarga. Kesehatan mental dan penyesuaian diri memerlukan sikap realistis dengan menerima kenyataan tanpa memutarbalikkannya dan menerima hal-hal yang objektif dan sehat.

Kesehatan mental dan kedamaian batin membutuhkan hubungan yang aktif dan konstan dengan Tuhan melalui penerimaan dan pelaksanaan perintah-Nya dan meninggalkan larangan-Nya. Nah, dari beberapa tahapan perkembangan di atas, penulis memfokuskan penelitian pada perkembangan kesehatan jiwa antara usia 6-12 tahun. Demikian juga keharmonisan keluarga harus dijaga dan dijaga agar tidak berdampak negatif pada kesehatan mental anak.

Pencegahan terhadap berbagai pengaruh negatif lingkungan sangat penting dilakukan dalam rangka menjaga kesehatan, terutama kesehatan mental. Iklim keluarga yang kurang baik seperti hubungan yang kurang harmonis antar anggota keluarga menyebabkan gangguan kesehatan jiwa.

METODOLOGI PENELITIAN

Rancangan Penelitian

Definisi operasional variabel memandu peneliti dalam menginterpretasikan variabel yang akan diteliti yaitu pengaruh keharmonisan dalam keluarga terhadap kesehatan mental anak. Keharmonisan keluarga adalah terjalinnya keluarga yang baik, interaksi yang baik antar anggota keluarga, hubungan yang hangat dalam lingkungan keluarga dan tidak adanya sifat mementingkan diri sendiri dalam keluarga. Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau merupakan akibat dari variabel independen.41 Berdasarkan pengertian di atas, variabel dependen dalam penelitian ini adalah kesehatan mental.

Kesehatan jiwa (mental hygiene) adalah ilmu yang mencakup sistem prinsip, peraturan dan prosedur untuk meningkatkan kesehatan jiwa. Masalah kesehatan mental meliputi pengetahuan dan prinsip yang terdapat dalam bidang psikologi, kedokteran, psikiatri, biologi, sosiologi, dan agama. Kesehatan jiwa anak yang dimaksud adalah terhindarnya anak dari gejala-gejala gangguan jiwa seperti mudah emosi, mudah frustasi, perasaan was-was, takut, cemas dan khawatir.

Dengan demikian, populasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah seluruh subjek yang akan menjadi fokus perhatian dalam melakukan penelitian. Populasi penelitian ini adalah beberapa keluarga yang memiliki anak usia 6-12 tahun dari Desa 1 sampai Desa 7 Desa Braja Sakti Kecamatan Way Jepara Kabupaten Lampung Timur dengan jumlah 188 anak. Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi.44 Jadi sampel adalah sebagian dari populasi yang sengaja diambil untuk mewakili seluruh populasi dalam penelitian.

Sampel berdasarkan teknik sampling di atas diambil dalam penelitian ini sebanyak 25% dari jumlah keseluruhan anak di Desa Braja Sakti Kecamatan Way Jepara Kabupaten Lampung Timur yaitu 47 anak usia 6 sampai 12 tahun dari dusun 1 sampai 7 Sedangkan dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah stratified random sampling, yaitu pemilihan anggota sampel secara acak dari populasi47. Dengan demikian, diambil sampel sebanyak 47 anak dari 188 populasi yang ada. Kuesioner langsung, yaitu kuesioner yang diberikan atau diisi langsung oleh orang yang akan ditanya tentang dirinya.

Angket tidak langsung, yaitu angket yang diberikan dan diisi oleh bukan orang yang akan dimintai jawaban. Metode ini digunakan penulis untuk mendapatkan data profil Desa Braja Sakti Kecamatan Way Jepara Kabupaten Lampung Timur.

Tabel 1  Jumlah Sampel
Tabel 1 Jumlah Sampel

Instrumen Penelitian

Kampung Braja Sakti dibuka pada tahun 1956, Kantor Transmigrasi di Jalan Jepara yang pada waktu itu di pimpin oleh Bpk. Abdullah Nuh. Sebagai transmigran, warga desa Brajë Sakti mendapat jaminan hidup selama setahun berupa beras dan minyak kelapa. Hasil Penyebaran Kuesioner Keharmonisan Keluarga di Desa Braja Sakti Kecamatan Way Jepara Kabupaten Lampung Timur.

Distribusi Frekuensi Kuesioner Keharmonisan Keluarga di Desa Braja Sakti Kecamatan Way Jepara Kabupaten Lampung Timur. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa hasil keharmonisan keluarga di Desa Braja Sakti Kecamatan Way Jepara Kabupaten Lampung Timur tergolong baik. Skor hasil penyebaran kuesioner kesehatan jiwa anak di Desa Braja Sakti Kecamatan Way Jepara Kabupaten Lampung Timur.

Distribusi Frekuensi Kuesioner Kesehatan Mental Anak di Desa Braja Sakti Kecamatan Way Jepara Kabupaten Lampung Timur. Berdasarkan tabel distribusi frekuensi di atas terlihat bahwa dari 47 anak yang menjadi sampel penelitian, 23 anak menjawab baik, 14 anak menjawab cukup dan 10 anak menjawab kurang baik (21,28%). Dari data tersebut dapat diketahui bahwa hasil keharmonisan keluarga Desa Braja Sakti Kecamatan Way Jepara Kabupaten Lampung Timur tergolong baik. Langkah selanjutnya adalah mengolah data dengan menggunakan teknik analisis data untuk mengetahui apakah ada keharmonisan keluarga terhadap kesehatan jiwa anak di Desa Braja.

Sakti, Kecamatan Way Jepara, Kabupaten Lampung Timur yang nantinya dapat dijadikan sebagai langkah pembuktian hipotesis dalam penelitian. Dengan demikian dapat diketahui bahwa ada pengaruh keharmonisan keluarga terhadap kesehatan jiwa anak di Desa Braja Sakti Kecamatan Way Jepara Kabupaten Lampung Timur. 56 Karena keharmonisan dalam keluarga menciptakan kesehatan mental yang cukup besar dan sangat berpengaruh, baik dalam pengobatan gangguan kejiwaan maupun dalam pencegahan gangguan kejiwaan.

Kemampuan membedakan berkaitan dengan kemampuan dalam perkembangan kognitif, sedangkan hubungan anak dengan orang tua merupakan dasar perkembangan sosial dan afeksi anak.57 Banyak faktor yang mempengaruhi kesehatan jiwa antara lain faktor biologis, faktor psikologis, dan faktor lingkungan. Oleh karena itu, hubungan antara keharmonisan keluarga dengan kesehatan jiwa sangat erat, karena keharmonisan keluarga mampu menjaga dan memelihara kesehatan jiwa keluarga, khususnya anak-anak. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh antara keharmonisan dengan kesehatan jiwa anak di Desa Braja Sakti Kecamatan Way Jepara Kabupaten Lampung Timur.

Bagi masyarakat, masyarakat mengetahui peran dan tugas betapa pentingnya meningkatkan kesehatan jiwa pada anak sebagai penerus bangsa agar dapat menjalankan perannya sebagaimana mestinya.

Teknik Analisis Data

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pembahasan

Untuk mengetahui hipotesis penelitian ini ditolak atau diterima, peneliti menggunakan tabel r, sehingga harga Chi-square yang dihitung harus diganti dengan koefisien kontingensi yang bersimbol C atau KK sehingga diperoleh harga KK sebesar 0,694 kemudian diinterpretasikan ke Phi (Ø) untuk mendapatkan nilai 0,694 sehingga nilai Ø dapat dibandingkan dengan tabel r untuk mengetahui bazar atau nilai kecil rtabel yang berada pada tingkat signifikan dan pada tingkat signifikan sehingga rtabel (5% ) < Ø > rtabel (1%) adalah 0,294 < 0,694 > 0,380. Karena nilai KK atau C yang telah diinterpretasikan sebagai Phi (Ø) lebih besar dari rtabel, maka hipotesis alternatif (Ha) diterima dan hipotesis nol (Ho) ditolak. Kehidupan keluarga tidak hanya berfungsi untuk memberikan ketahanan pangan bagi anak sehingga hanya memperhatikan pertumbuhan fisik anak, tetapi juga menjalankan fungsi lain yang penting bagi perkembangan mental anak.

Anak memerlukan dua keterampilan dasar yang menjadi dasar perkembangan selanjutnya, yaitu kemampuan membedakan dan hubungan anak dengan orang tuanya. Berdasarkan pengujian hipotesis dengan menggunakan chi square diperoleh hasil sebesar 22,62, yang selanjutnya untuk menentukan ditolak atau diterimanya hipotesis tersebut peneliti menggunakan r tabel, sehingga harga chi square yang dihitung harus diganti dengan koefisien kontinjensi. dengan simbol C atau KK, maka untuk mendapatkan harga KK dan kemudian menafsirkannya dalam phi Ø, kita dapat membandingkannya dengan tabel r untuk mengetahui besarnya nilai ini sebagai rtabel yang besar (tingkat signifikan dan pada tingkat signifikan jadi ttabel(5%) < Ø > rtabel(1%) adalah 0,294 < 0,694 > 0,380 Bagi keluarga, diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi keluarga untuk mewujudkan keluarga yang penuh kedamaian, ketenangan, kebahagiaan dan keharmonisan dalam keluarga , untuk memperoleh kesehatan jasmani dan rohani bagi keluarga, khususnya bagi anak-anak.

PENUTUP

Saran

  • Kisi-kisi Angket Keharmonisan Keluarga dan Kesehatan mental anak
  • Keadaan Sosial Desa
  • Struktur Organisasi Pemerintah Desa Braja Sakti
  • Skor Hasil Penyebaran Angket Keharmonisan Keluarga
  • Distribusi Frekuensi Angket tentang Keharmonisan Keluarga
  • Skor Hasil Penyebaran Angket Kesehatan MentalAnak
  • Distribusi Frekuensi Angket tentang Kesehatan Mental Anak
  • Kategorisasi untuk Keharmonisan Keluarga dan Kesehatan Mental
  • Tabel Silang antara Keharmonisan Keluarga terhadap Kesehatan Mental
  • Tabel Perhitungan ChiKuadrat tentanf Pengaruh Keharmonisan Keluarga

Gambar

Tabel 1  Jumlah Sampel

Referensi

Dokumen terkait

Dengan mengucap puji syukur kepada Allah SWT, karena hanya atas anugerah dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Akhir ini dengan judul “Aplikasi