• Tidak ada hasil yang ditemukan

DESA WISATA

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "DESA WISATA"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

JAKARTA, KOMPAS.com - Wisatawan yang datang ke desa wisata menginginkan sebuah pengalaman untuk melihat keunikan dan kehidupan penduduk di desa tersebut. Misalnya, Desa Penglipuran atau Desa Tenganan di Bali. Namun, ada pula desa wisata yang berkaitan dengan PNPM Mandiri.

"Turis kalau di Desa Panglipuran melihat desa yang indah, lalu struktur

bangunan yang khas, dan kehidupan yang unik. Atau di desa adat Trunyan itu sudah jadi objek wisata yang menarik. Tapi ada juga yang kita kembangkan desa wisata, konsepnya bukan seperti. Tapi desa wisata yang berkaitan dengan PNPM Mandiri," ujar Direktur Pemberdayaan Masyarakat Kemenbudpar, Bakri, Selasa (12/4/2011). Ia menuturkan ada banyak orang miskin yang tinggal di desa yang sebenarnya masuk dalam destinasi wisata.

"Pariwisata harus memihak pada orang miskin. Nah, supaya tidak miskin diberi pekerjaan jadi bisa menaikkan ekonomi. menaikan ekonomi. Selama ini,

pariwisata sering dikaitkan dengan hal-hal glamor. Datang, makan-makan, lalu belanja. Padahal banyak desa yang masyarakatnya tidak seperti yang kita harapkan, mereka belum menikmati kue pariwisata," katanya. PNPM Mandiri yang dikaitkan dengan pariwisata mengupayakan masyarakat yang tinggal di desa-desa yang berada di destinasi wisata berperan aktif mengelola pariwisata setempat.

"Anggaran per desa Rp 55 juta. Kami bayar fasilitator yang mendampingi masyarakat untuk melakukan program itu. Juga petugas teknis dari dinas

pariwisata lokal untuk dampingi fasilitator. Fasilitator ini penduduk setempat yang harus tahu dan paham tentang pariwisata," jelasnya. Pendekatan pertama tentu saja dimulai dari level bawah yaitu masyarakat itu sendiri.

Bakri menuturkan diperlukan beberapa kali rembuk desa untuk program

pengembangan pariwisata dan melibatkan pemerintah daerah maupun industri pariwisata. "Saya tidak tentukan. Mereka yang tentukan sendiri semua," katanya.

Sebagai contoh di Alalak Selatan, Kalimantan, Bakri menuturkan salah satu tujuan adalah bagaimana supaya pasar terapung yang merupakan ikon dari Alalak Selatan tetap lestari.

"Setelah rembuk, uang dipakai untuk perbaikan perahu. Lalu diadakan pelatihan suvenir. Kendala para perajin itu ada di modal, kita berikan modal," jelasnya.

Contoh lain adalah di danau yang ada Dieng. Awalnya danau tersebut kosong saja. "Para pemuda sana kemudian membuat perahu. Mereka operasikan perahu wisata. Mereka dapat pekerjaan dan danau juga jadi terawat karena danau memberikan mereka penghasilan," ceritanya.

Sementara itu di Desa Banjar, Buleleng, penduduk setempat menggunakan anggaran untuk mengembangkan wisata spa. "Di sana ada air panas, mereka bangun spa memanfaatkan air panas," katanya.

(2)

Selain itu, beberapa desa juga akan dikembangkan homestay. "Konsepnya turis menginap di situ, makan kuliner yang ada di situ. Lalu lihat atraksi di desa atau ikut kegiatan di desa. Uang dari wisatawan bisa dinikmati oleh masyarakat,"

ungkapnya.

Karena itu, tambahnya, perlu pula pembinaan untuk pengelolaan homestay.

"Seperti di Yogyakarta dan Jateng lagi ramai homestay. Di Yogyakarta, wisatawan banyak banget yang masuk homestay," katanya.

Bakri juga menjelaskan bahwa pariwisata bisa berkembang apabila didukung sektor lain seperti pertanian, pekerjaan umum, kelautan, koperasi, kehutanan, dan sebagainya. "Pertanian misalnya untuk desa agro, penduduk perlu

dukungan bibit yang baik," ungkapnya.

Karena itu, ia berharap semua instansi dapat ikut berperan aktif dalam mendukung program desa wisata PNPM Mandiri. Sementara untuk monitor keberhasilan, lanjut Bakri, adalah peringkat kemiskinan berkurang dan gairah masyarakat untuk mengelola pariwisata tercipta. Secara fisik juga bisa terlihat yaitu peningkatan di infrastruktur. Di tahun 2009 terdapat 104 desa dan di tahun 2010 terdapat 200 desa. Sementara di tahun 2011 ada 569 desa dari 33 provinsi yang akan dilibatkan.

(3)

Desa Kasongan

Terletak di Desa Bangunjiwo, Kecamatan Kasihan, berjarak sekitar 6 km dari kota Yogyakarta, Dusun Kasongan sudah terkenal sejak lama. Terdapat banyak produk kualitas ekspor yang tersedia : peralatan rumah tangga seperti piring, mangkuk dan guci. Pengunjung tidak hanya dapat berbelanja tetapi juga dapat menikmati secara langsung proses pembuatan keramik sambil bertanya jawab dengan pengrajin.

Desa Wisata Pucung

Pucung dikenal sebagai desa perajin patung primitive. Desa tetangga Kasongan ini sangat produktif dengan patung primitive yang terbuat dari kayu mahoni dan jati. Ide dan desain patung-patung ini bersumber dari pola dan tema tradisional dari berbagai daerah seperti Asmat, Dayak, Aborigin dan sebagainya. Tema ini kemudian dikembangkan menjadi ornament benda fungsional seprti meja sudut, tempat lilin, dan lain-lain, atau berdiri sendiri sebagai elemen estetik.

Desa Wisata Tembi

Tembi adalah nama sebuah desa di Selatan Yogyakarta. Nama dsa ini kemudian diadaptasikan menjadi sebuah lembaga kebudayaan Rumah Budaya Tembi (Rumah Budaya TEMBI) menempati lahan seluas 3000 m2, memiliki fasilitas-fasilitas antara lain:

Pendopo, Ruang Galeri, Perpustakaan dan Ruang Baca Perpustakaan, Rumah Dokumentasi Budaya.

Desa Wisata Pundong

Pundong merupakan wilayah Kecamatan di Kabupaten Bantul yang memiliki sebuah Desa yang bernama Panjang Rejo. Dusun Panjang Rejo merupakan salah satu Dusun yang memiliki Potensi Industri Kerajinan Grabah dan merupakan mata pencaharian pokok masyarakat setempat dan unik, berupa Aksesoris (Vas Bunga, Asbak, Tempat pensil/lilin, dll) serta berupa mainan dan

(4)

cindera mata untuk pengantin.

Disamping sebagai pusat Industri Grabah dea Panjang Rejo dengan alam pedesaan karakter kehidupan masyarakat dan dilengkapi berbagai

kesenian tradisional. Keberadaan Pundong, Desa Panjang Rejo sangat strategis, disebelah timur ± 1 km. jalan menuju ke Parangtritis atau ± 25 km. arah selatan

Yogyakarta.

Untuk mencapai Pundong Desa Panjangrejo dijangkau dengan alat angkutan umum menuju Parangtritis.

Desa Wisata Krebet

Terletak di Desa Sendangsari, Kecamatan Pajangan, ± 12 km sebelah barat daya dari Yogyakarta. Terdapt ± 400 pengrajin yang bekerja di 14 Sanggar Seni dengan produk atau kerajinan utama, topeng, batik, patung kayu, patung asmat. Selain itu di dusun ini juga tersedia penginapan berbentuk khas tradisional dalam rangka menarik wisatawan untuk dating dan menginap. Setiap bulan September diadakan Upacara Ritual Bersih Dusun untuk mensyukuri hasil panen masyarakat setempat.

Desa Wisata Tanjung

Desa Wisata Tanjung terletak 5 km sebelah Utara Monumen Jogja Kembali (Monjali).

Disana terdapat rumah Joglo di Desa Wisata Tanjung.

Bangunannya yang besar serta halamannya yang luas dan Pendoponya yang dapat menampung 100-200 orang lesehan. Tiang penyangga di bagian depan bangunan tersebut terbuat dari kayu nagka yang sudah berumur ± 200 tahun, pada tiang dan dinding kayu di ruang bagian dalam terdapat relief gaya kuno.

Desa Tanjung meliputi 3 (tiga) pendukuhan yaitu:

Tanjung, Panasan, dan Bantarjo. Jumlah penduduknya ± 1.595 orang dan rumah penduduk ± 320 buah, dibagi dalam 6 RW dan 11 RT. Mayoritas penduduknya adalah petani.

(5)

Sawah yang ada disekitarnya untuk latihan Mluku, Nggaru, Tandur, Panen, Angon Bebek dan lain-lain. Sedangkan sawah atau jurit malam dipergunakan untuk Pramuka menguji mental dan dapat menjadi muatan local / local content untuk pelajaran-pelajaran di sekolah bagi bapak dan ibu guru.

Referensi

Dokumen terkait

Pelatihan Bahasa Inggris pariwisata ini dilaksanakan di desa wisata penglipuran Bangli yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan Bahasa Inggris pariwisata