• Tidak ada hasil yang ditemukan

desain pengembangan mutu perguruan tinggi berbasis iaps 4.0

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "desain pengembangan mutu perguruan tinggi berbasis iaps 4.0"

Copied!
125
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Penelitian Relevan

LANDASAN TEORI

  • Konseptual Mutu
  • Pengembangan Perguruan Tinggi Melalui
  • Instrumen Akreditasi Program Studi (IAPS)
  • Desain Penelitian
  • Prosedur Penelitian
  • Jenis dan Sumber Data
  • Instrumen Penilaian
  • Teknik Analisis Data

Perguruan tinggi penanggung jawab adalah perguruan tinggi yang berorientasi pada standar mutu dan memiliki penjaminan mutu. Dalam mengevaluasi data dan informasi, BAN-PT menggunakan instrumen akreditasi program studi dan perguruan tinggi yang dikenal dengan instrumen akreditasi program studi (IAPS) dan instrumen akreditasi program studi tinggi (IAPT). Evaluasi administrasi perguruan tinggi, khususnya fakultas, merupakan bagian dari IAPS 4.0, karena akreditasi program studi akan meningkatkan kualitas fakultas dan mendukung akreditasi perguruan tinggi.

Penelitian dan pengembangan ini dilakukan untuk menghasilkan rancangan strategi pengembangan kualitas fakultas di perguruan tinggi berbasis IAPS 4.0. Rancangan yang dihasilkan merupakan strategi pengembangan mutu perguruan tinggi yang layak dan dapat dijadikan acuan dalam pengembangan mutu di IAIN Metro. Penelitian ini dilakukan untuk menghasilkan rancangan pengembangan mutu program studi di perguruan tinggi berbasis IAPS 4.0.

Data yang dibutuhkan terkait dengan data bagaimana desain pengembangan mutu universitas IAIN Metro saat ini dan kebutuhan dokumen akreditasi yang dibutuhkan oleh program studi di lingkungan IAIN Metro. Peraturan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Nomor 2 Tahun 2019 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Evaluasi Diri dan Pedoman Penyusunan Laporan.

Gambar 3.1. Prosedur Pengembangan Produk Borg dan Gall  Berdasarkan  langkah  yang  dikembangkan  Borg  dan  Gall  penelitian ini akan dilakukan multiyears  yang terbagi  dalam dua fase  penelitian  yaitu  tahun  2019  dan  tahun  2020
Gambar 3.1. Prosedur Pengembangan Produk Borg dan Gall Berdasarkan langkah yang dikembangkan Borg dan Gall penelitian ini akan dilakukan multiyears yang terbagi dalam dua fase penelitian yaitu tahun 2019 dan tahun 2020

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Analisis Kebutuhan

Berdasarkan hasil analisis kebutuhan tersebut diketahui bahwa aspek kebutuhan Akademik dan sosial memiliki persentase tertinggi pada skala sangat baik dengan nilai 1%, baik sebesar 58%, cukup sebesar 32%, tidak baik sebesar 5%, dan sangat buruk pada 4%. Dari aspek suasana akademik yang baik diperoleh informasi dengan skala sangat baik masih 0%, baik 61%, cukup 32%, kurang baik 4%, dan sangat buruk 3%. Selanjutnya aspek Humanistic sense of diversity mendapatkan skor sangat baik pada skala 1%, baik sebesar 35%, cukup sebesar 57%, tidak baik sebesar 3%, dan sangat buruk sebesar 4%.

Sub aspek akuntabilitas di IAIN Metro mendapatkan informasi bahwa tingkat baik sebesar 59%, tingkat cukup sebesar 31%, kurang baik sebesar 8% dan sangat buruk sebesar 2%. Selain itu, hasil kuisioner analisis kebutuhan sub aspek infrastruktur (sarana dan prasarana) berada pada taraf baik 37%, cukup 46%, kurang baik 10%, dan sangat buruk 7%. Hasil yang diperoleh untuk subaspek SDM adalah 63% dalam derajat baik, 32% dalam derajat cukup dan 3% dalam derajat buruk dan sangat baik.

Informasi yang diperoleh pada subaspek dokumen formal terkait akademik dan pelaksanaannya adalah skala baik sebesar 54%, skala cukup sebesar 41%, dan skala sangat kurang sebesar 5%. Aktivitas kolaboratif diketahui berperingkat sangat baik sebesar 1%, berperingkat baik sebesar 35%, berperingkat cukup sebesar 57%, berperingkat buruk sebesar 3%, dan berperingkat sangat buruk sebesar 4%.

Tabel 4.1. Hasil Angket Analisis Kebutuhan pada 3 Aspek Mutu  Aspek  Sangat
Tabel 4.1. Hasil Angket Analisis Kebutuhan pada 3 Aspek Mutu Aspek Sangat

Perencanaan Produk

Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi No. 50 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Peraturan No. 44 Kemenristekdikti Tahun 2017 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi. Peraturan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Nomor 2 Tahun 2019 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Penilaian Mandiri dan Pedoman Penyusunan Laporan Kinerja Program Studi dalam Instrumen Akreditasi Program Studi. Peraturan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Nomor 59 Tahun 2018 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Penilaian Mandiri dan Pedoman Penyusunan Laporan Kinerja Perguruan Tinggi dan Matriks Evaluasi Dalam Instrumen Akreditasi Perguruan Tinggi.

Keputusan Presiden no. 8 Tahun 2012 tentang KKNI dan Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi No. 50 Tahun 2018 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi No. 44 Tahun 2017 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi, serta Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi No. 55 Tahun 2017 tentang Standar Pendidikan Guru (khusus Fakultas Tarbiyah dan Fakultas Keguruan) digunakan sebagai acuan dalam menentukan prestasi. Peraturan Komisi Nasional Akreditasi Perguruan Tinggi No. 4 Tahun 2017 tentang Pedoman Penyusunan Instrumen Akreditasi, Peraturan Komisi Nasional Akreditasi Perguruan Tinggi No. Instrumen akreditasi program digunakan untuk menentukan sasaran mutu dalam Instrumen Akreditasi Program Studi (IAPS) 4.0. Hal itu dilakukan mengingat BAN-PT belum merilis matriks penilaian Instrumen Akreditasi Studi (IAPS) 4.0.

Key performance index (KPI) diturunkan dari gambaran pencapaian sasaran mutu dengan skor tertinggi pada IAPT 3.0. Sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi nomor 32 Tahun 2016 tentang akreditasi program studi dan perguruan tinggi, pencapaian IPK sebagai wujud pemenuhan Standar Nasional Pendidikan Tinggi minimal standar perolehan program studi. status terakreditasi dengan peringkat yang baik.

Pengembangan Produk

Indikator kinerja tambahan (IKT) dalam rancangan pengembangan ini didasarkan pada ketentuan kelembagaan berdasarkan Peraturan Dewan Nasional Akreditasi Perguruan Tinggi No. 59 Tahun 2018 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Evaluasi Diri, Pedoman Penyusunan Laporan Kinerja Perguruan Tinggi dan Matriks Penilaian IAPT, Permenristekdikti No. 50 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Peraturan No. 44 Permenristekdikti Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi. Lengkapi uraian pencapaian jumlah poin tertinggi dalam kriteria visi, misi, tujuan dan strategi dalam Peraturan Komisi Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi no. 59 Tahun 2018. Melengkapi uraian pencapaian jumlah poin tertinggi dalam kriteria tata kelola, manajemen dan kerjasama dalam peraturan badan akreditasi.

Melengkapi uraian pencapaian nilai maksimal kriteria mahasiswa pada Peraturan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Nomor 59 Tahun 2018. Melengkapi penilaian Sumber Daya Manusia yang dikembangkan dari Peraturan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi nomor 4 Tahun 2017 tentang Kebijakan Penyusunan Instrumen Akreditasi . Lengkap dengan uraian pencapaian nilai maksimal kriteria Sumber Daya Manusia dalam Peraturan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Nomor 59 Tahun 2018.

Melengkapi uraian pencapaian poin maksimal kriteria Keuangan, Sarana dan Prasarana pada Peraturan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Nomor 59 Tahun 2018. Lengkapi uraian pencapaian poin maksimal kriteria Pendidikan pada Permendiknas Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Nomor 59 Tahun 2018. Lengkap dengan uraian capaian poin maksimal kriteria Pengabdian Masyarakat pada Peraturan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Nomor 59 Tahun 2018.

Lengkapi dengan uraian pencapaian nilai maksimal kriteria kriteria capaian dan kinerja Tridharma Perguruan Tinggi dalam peraturan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi. Penetapan standar ditetapkan berdasarkan ketentuan pada Lampiran 1 Peraturan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Nomor 2 Tahun 2019 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Evaluasi Diri. Tujuan program/kegiatan didasarkan pada tujuan penilaian yang dikembangkan dari peraturan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi No. 4 Tahun 2017 tentang kebijakan penyusunan instrumen akreditasi.

Penetapan KPI didasarkan pada penjabaran pencapaian nilai maksimal dalam Peraturan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Nomor 59 Tahun 2018. Dan sasaran kegiatan diisi dengan kegiatan yang menghasilkan dokumen hasil KPI dan TIK. Desain sampul dibuat dengan garis lurus sedemikian rupa sehingga menonjolkan ketegasan universitas dalam kaitannya dengan IAPS 4.0.

Tabel 4.5. Pedoman Kesiapan Dokumen IAPS 4.0
Tabel 4.5. Pedoman Kesiapan Dokumen IAPS 4.0

Uji Coba/ Validasi Produk

ANALISIS KEBUTUHAN INSTRUMEN PENGEMBANGAN MUTU PEMBANGUNAN MUTU PENDIDIKAN TINGGI BERBASIS IAPS 4.0. STUDI PENGEMBANGAN DI IAIN METRO).

Tabel 4.6. Rekapitulasi Penilaian Validator Luar
Tabel 4.6. Rekapitulasi Penilaian Validator Luar

Revisi Produk

KESIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Saran

Gambar

Tabel 1. Hasil Audit Mutu Internal (AMI) Tahun 2018
Gambar 3.1. Prosedur Pengembangan Produk Borg dan Gall  Berdasarkan  langkah  yang  dikembangkan  Borg  dan  Gall  penelitian ini akan dilakukan multiyears  yang terbagi  dalam dua fase  penelitian  yaitu  tahun  2019  dan  tahun  2020
Tabel 4.1. Hasil Angket Analisis Kebutuhan pada 3 Aspek Mutu  Aspek  Sangat
Tabel 4.2. Hasil Angket Analisis Kebutuhan pada 3 Aspek Mutu  Academic and
+6

Referensi

Dokumen terkait

윈도우즈 커널 병행성 기법 • 객체 아키텍처의 일부분으로 동기화 기법 제공 – Executive 디스패처 객체 대기 함수Wait functions 사용 – 임계영역 Critical Section – Slim 읽기-쓰기 락 – 조건 변수 병행성: 교착상태와 기아 39 윈도우즈 커널 병행성 기법 • 대기 함수 Wait