• Tidak ada hasil yang ditemukan

DESAIN PENGUAT COMMON EMITER

N/A
N/A
Novia Safitri

Academic year: 2023

Membagikan "DESAIN PENGUAT COMMON EMITER"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN LABORATORIUM

PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI

PERCOBAAN 08

DESAIN PENGUAT COMMON EMITER

NAMA PRAKTIKAN : MUHAMMAD AULIA ILHAM NAMA REKAN KERJA : 1. ADELIA PRATIWI

2. JUANDIKA ARDIANSYAH

KELAS/KELOMPOK : TT-2B/04

TANGGAL PERLAKSANAAN PRAKTIKUM : 03 JULI 2023 TANGGAL PENYERAHAN LAPORAN : 17 JULI 2023

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

2023

(2)

DAFTAR PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 TUJUAN ... 1

1.2 DASAR TEORI ... 1

BAB II PROSEDUR PRATIKUM ... 4

1.3 ALAT YANG DIGUNAKAN ... 4

1.4 DIAGRAM RANGKAIAN ... 4

1.5 LANGKAH PERCOBAAN ... 5

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ... 6

1.6 DATA HASIL PERCOBAAN ... 6

ANALISA DAN PEMBAHASAN ... 1

BAB IV PENUTUP ... 2

1.7 KESIMPULAN ... 2

DAFTAR PUSTAKA ... 3

2 LAMPIRAN ... 4

(3)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 TUJUAN

• Menentukan titik kerja melalui pemberian tegangan basis sesuai dengan jenis transistor dan arus output.

• Mengamati tegangan output dan menghitung penguatan tegangan.

• Menentukan respon frekuensi dan lebar bidang frekuensi.

1.2 DASAR TEORI

TRANSISTOR

Transistor merupakan komponen semikonduktor yang paling banyak digunakan dirangkaian – rangkaian elektronika. Salah satu fungsi transistor yang paling umum dalam rangkaian elektronika adalah sebagai sakelar atau switch yang dapat menghidupkan (ON) atau mematikan (OFF) sebuah perangkat DC yang bertegangan rendah (2022, Kho).

Salah satu fungsi transistor adalah sebagai saklar yaitu bila berada pada dua daerah kerjanya yaitu daerah jenuh (saturasi) dan daerah mati (cut-off). Transistor akan mengalami perubahan kondisi dari menyumbat ke jenuh dan sebaliknya. Transistor dalam keadaan menyumbat dapat dianalogikan sebagai saklar dalam keadaan terbuka, sedangkan dalam keadaan jenuh seperti saklar yang menutup.

• Titik Saturasi Transistor.

Daerah jenuh transistor Daerah kerja transistor saat jenuh adalah keadaan dimana transistor mengalirkan arus secara maksimum dari kolektor ke emitor sehingga transistor tersebut seolah-olah short pada hubungan kolektor – emitor. Pada daerah ini transistor dikatakan menghantar maksimum.

• Titik Kerja Transistor.

Daerah aktif transistor Pada daerah kerja ini biasanya transistor digunakan sebagai penguat sinyal. Transistor dikatakan bekerja pada daerah aktif karena transistor selalu mengalirkan arus dari kolektor ke emitor walaupun tidak dalam proses penguatan sinyal, hal ini ditujukan

(4)

2

untuk menghasilkan sinyal keluaran yang tidak cacat. Daerah aktif terletak antara daerah jenuh (saturasi) dengan daerah mati (cut-off).

• Titik Cut-off Transistor.

Daerah mati transistor Daerah cut-off merupakan daerah kerja transistor dimana keadaan transistor menyumbat pada hubungan kolektor-emitor. Daerah cut-off sering dinamakan sebagai daerah mati karena pada daerah kerja ini transistor tidak dapat mengalirkan arus dari kolektor ke emitor. Pada daerah cut-off transistor dapat dianalogikan sebagai saklar terbuka pada hubungan kolektor-emitor.

COMMON EMITER

Gambar 1.1 Common Emitter

Common emitter (CE) atau emitor bersama merupakan hubungan transistor yang paling sering digunakan, terutama pada penguat yang membutuhkan penguatan tegangan dan arus secara bersamaan. Hal ini dikarenakan hubungan transistor dengan common emitter ini menghasilkan penguatan tegangan dan arus antara sinyal input dan sinyal output. Common emitter adalah hubungan transistor dimana kaki emitor transistor di-ground-kan dan dipergunakan bersama untuk input dan output. Pada hubungan common emitter ini, sinyal input dimasukan ke basis dan sinyal output-nya diperoleh dari kaki kolektor. Pada gambar 1.1 memperlihatkan penguat emitor, dimana sinyal output lebih besar dari sinyal input dan berbalik fasa.

(5)

3 Sifat-sifat common emitor sebagai berikut:

• Impedansi input rendah

• Impedansi output tinggi

• Penguatan tegangan besar

• Penguatan daya besar

• Output mengalami perubahan fase 180° terhadap input (Rasyid. 2020).

PENGUAT COMMON EMITER

Rangkaian penguat common emitter adalah rangkaian yang memiliki sifat menguatkan tegangan puncak amplitude dari sinyal masukan (input). Faktor penguatan dari transistor dilambangkan dengan symbol beta (β). Pada penguat common emitter, kaki emitor transistor digroundkan, lalu input dimasukan ke basis dan output diambil pada kaki kolektor. Pada emitter digroundkan melalui basis dan emitor dihubungkan dengan ground, sedangkan output diambil dari kolektor. Kaki emitter digroundkan (common emitter) mempunyai impedansi masukan 2kali lebih besar dari pada common base, dan impedansi keluaran lebih kecil dari common base. Impedansi masukan yang tak terlalu besar dan impedansi keluaran yang tak terlalu kecil membuat common emitter sering digunakan dalam beberapa tahap tanpa banyak ketidaksesuaian impedansi pada alih tegangan dari satu tahap ke tahap berikutnya. Dalam rangkaian penguat emitter terdiri atas terminal kolektor (Output) terhubung untuk tegangan VCC melalui kolektor resistor RC, terminal dasar dilengkapi dengan sinyal AC yang perlu diperkuat.

(6)

4

BAB II PROSEDUR PRATIKUM

1.3 ALAT YANG DIGUNAKAN

• Power Supply : 1 buah

• Multimeter analog/Digital : 1 buah

• Rb = ….Ω : 1 buah

• Rc = …..Ω. : 1 buah

• R1 = ….. Ω : 1 buah

• R2 = ….Ω : 1 buah

• RE = ….Ω : 1 buah

• Kapasitor 10uF : 2 buah

• Protoboard : 1 buah

• Kabel-kabel penghubung : secukupnya.

1.4 DIAGRAM RANGKAIAN

Gambar 1.1

Diagram rangkaian bias pembagi tegangan analisa DC

(7)

5 Gambar 1.2

Diagram rangkaian penguat common emiter

1.5 LANGKAH PERCOBAAN

Langkah percobaan Tabel 1 “Rangkaian bias tegangan penguat transistor common emitter”

1. Catatlah karakteristik transistor BC107 dari datasheet !

2. Transistor BC107 digunakan sebagai penguat transistor common emitter dengan bias pembagi tegangan.

3. Hitunglah nilai Resistor yang akan digunakan R1,R2,RC,RE, bila VCC = 10v dan Ic = 1mA.

4. Buatlah rangkaian seperti Gambar 1.1 rangkaian bias pembagi tegangan.

5. Masukan Vcc = 10v, dan R1, R2, RC,Re berdasarkan hasil perhitungan.

6. Ukurlah Ib, Ic,Ie, Vbe, dan Vce dan catatlah hasil pengukuran pada Tabel 1.

(8)

6

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN

1.6 DATA HASIL PERCOBAAN

TITIK KERJA TRANSISTOR (ANALISA DC)

➢ VCC = 10 Volt

➢ Ic(Q) = 1mA

➢ Transistor BC107

➢ HFE (β). = 130

➢ Pdmax =

➢ R1 = 82k Ω

➢ R2 = 15k Ω

➢ RC = 3k9 Ω

➢ RE =1k Ω

TABEL 1 “RANGKAIAN BIAS TEGANGAN”

Ib (mA) Ic (mA) Ie (mA) Vb VBE VCE

Ukur 0,0227 1,2971 0,2971 1,6535 0,6054 3,5

HIT 0,0076 1 1,0076 1,7 0,7 5

(9)

1

ANALISA DAN PEMBAHASAN

Pada percobaan 11 tabel 1 praktikan merangkai rangkian bias tegangan transistor penguat common emitter yang menggunakan 2 resistor yaitu R1 dan R2 yang saling pararel.

Seluruh nilai resistor yang digunakan diperoleh berdasarkan perhitungan yang diperoleh dari persamaan output dan input.

Dengan nilai resistor yang digunakan : R1 = 82k Ω

R2 = 15k Ω RC = 3k9 Ω RE = 1k Ω

(10)

2

BAB IV PENUTUP

1.7 KESIMPULAN

Dalam perobaan ini Praktikan mendapatkan beberapa hasil perhitungan dengan pengukuran yang memiliki selisih yang lumayan besar. Perbedaan ini disebabkan oleh beberapa factor yaitu :

• Hasil pengukuran dengan perhitungan memiliki selisih yang lumayan besar karena praktikan menggunakan resistor yang ada pada standarisasi resistor dan tidak sesuai dengan perhitungan.

• Human Error, menjadi factor kedua dari perbedaan hasil ini dalam percobaan kali ini bisa jadi dikarenakan praktikan kurang memahami standarisasi resistor yang cocok digunakan untuk hasil perhitungan.

• Teknis, factor terakhir adalah teknis dari perangkat ukur yang digunakan.

(11)

3

DAFTAR PUSTAKA

• Anonym, 2022. “Transistor sebagai saklar” Fungsi Transistor Sebagai Saklar (s- gala.com) .diakses pada 2 Juli 2023 pukul 10.53 WIB.

• Rasyid, Abdurrahman. 2020 “ Transistor sebagai penguat emitor (common emittor)”.

https://www.samrasyid.com/2020/04/transistor-sebagai-penguat-emitor.html . diakses pada Minggu 16 Juli 2023.

(12)

4

2 LAMPIRAN

Referensi

Dokumen terkait

Based on the result of the study, the English teachers are suggested to use English as the medium of language instruction in teaching the students’ reading skill because it can