• Tidak ada hasil yang ditemukan

Design stages is stages that is done to design module is based on module Contextual Teaching and Learning

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Design stages is stages that is done to design module is based on module Contextual Teaching and Learning"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN MODUL BERBASISCONTEXTUAL TEACHING AND LEARNINGUNTUK MATERI HIMPUNAN PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII

SMP MUHAMMADIYAH 6 PADANG Ruri Guchania*), Rahmi**), Melisa**)

*) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat

**) Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRACT

The background of this research is teaching material that less maximize the students understanding concept in material set, texts books less take the students in finding concept and language book that is difficult to understand by the students. This research is purposed to know validation and practicality from module is based Contextual Teaching and Learning that is developed for material set. Kind of this research is development using 4-D module. That is define stages, design stages, develop stages, and desseminate stage. In this case, this research is only done in three stages. These are define stages, design stages, and develop stages. Define stages consist of analysis syllabus, analysis texts books, analysis literature, analysis the students characteristics and interviews with teachers and students. Design stages is stages that is done to design module is based on module Contextual Teaching and Learning. Develop stages consist of validation stges and practicality stages. In conclisions, module is based Contextual Teaching and Learning that have been developd is valid and practical based on the result of validation and practicality.

Keywords: Development, Module, Contextual Teaching and Learning, Set

PENDAHULUAN

Matematika merupakan salah satu ilmu yang mempunyai peran penting dalam membentuk pola pikir siswa dan bertujuan untuk membekali siswa berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif. Himpunan adalah salah satu pokok bahasan yang diajarkan pada tingkat sekolah menengah khususnya dalam

pembelajaran matematika di kelas VII SMP. Menurut Nuharini dan Wahyuni (2008: 164) ”Himpunan adalah kumpulan benda atau objek yang dapat didefenisikan dengan jelas, sehingga dengan tepat dapat diketahui objek yang termasuk himpunan dan yang tidak termasuk dalam himpunan tersebut”.

(2)

Peranan himpunan dalam pembelajaran matematika sangat penting, diantaranya membantu siswa dalam pemecahan masalah dan memudahkan siswa memahami materi lain. Karena pentingnya materi himpunan pada matematika, maka diperlukan pemahaman siswa dalam mempelajari himpunan.

Berdasarkan observasi yang dilakukan di SMP Muhammadiyah 6 Padang pada tanggal 23-27 Januari 2014, dari hasil wawancara dengan guru diperoleh informasi bahwa materi himpunan merupakan materi yang sulit dipahami oleh siswa. Pada materi ini banyak ditemui notasi- notasi himpunan dan jenis-jenis himpunan yang sulit dibedakan dan dipahami oleh siswa. Pada materi ini siswa juga masih sulit dalam menyelesaikan operasi-operasi himpunan. Disamping itu apabila diberikan soal-soal yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari siswa tidak mampu menyelesaikannya dan apabila diberikan soal yang sedikit berbeda dengan contoh soal sebelumnya siswa sudah sulit memahaminya, sehingga siswa cendrung melihat jawaban temannya

tanpa bertanya terlebih dahulu kepada guru mengenai materi yang mereka belum paham.

Berdasarkan masalah di atas salah satu kendala adalah siswa sulit memahami materi pelajaran karena keterbatasan sumber bahan ajar. Guru mengatakan dari buku teks yang digunakan kurang memaksimalkan pemahaman konsep khususnya pada materi himpunan. Buku teks yang digunakan kurang menuntun siswa dalam menemukan konsep. Selain itu bahasa buku pada buku teks masih sulit dipahami oleh siswa.

Selain masalah di atas, masalah lain juga ditemukan dalam buku siswa kurikulum 2013 pada uraian materi khususnya materi himpunan masih kurang maksimal dalam membangun pengetahuan siswa untuk memahami materi. Ketersediaan buku teks yang ada di perpustakaan sekolah juga belum mencukupi kebutuhan masing- masing siswa. Hal ini mengakibatkan pembelajaran matematika masih didominasi oleh guru dan menghandalkan LKS. Sedangkan LKS yang digunakan belum dapat memaksimalkan pemahaman konsep

(3)

siswa karena pada LKS uraian materi yang disampaikan sangat singkat.

Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan siswa kelas VII, siswa mengatakan mereka sulit dalam memahami bahasa pada buku teks yang digunakan. Selain itu LKS yang digunakan uraian materi pelajaran hanya secara garis besar saja, sehingga siswa sulit untuk memahami materi pelajaran. Akibat dari persoalan di atas dalam proses belajar siswa hanya menunggu penjelasan dari guru, sehingga pembelajaran masih berpusat pada guru.

Berdasarkan permasalahan yang ada, maka guru harus berupaya membuat

bahan ajar yang mampu

memfasilitasi siswa untuk belajar mandiri agar pembelajaran lebih efektif dan efisien. Siswa mampu memahami materi dan mampu menyelesaikan soal secara mandiri tanpa sepenuhnya bantuan dari guru.

Bahan ajar yang dapat menfasilitasi siswa belajar secara mandiri yaitu berupa modul. Modul memberikan kesempatan kepada siswa untuk lebih aktif dan mandiri dalam kegiatan pembelajaran, sehingga mampu

mengembangkan ide-ide kreatif dan memecahkan permasalahan matematika dalam menemukan konsep matematika.

Supaya modul yang digunakan benar- benar dapat melibatkan siswa secara penuh dalam memahami suatu materi, maka modul yang dikembangkan berbasis Contextual Teaching and Learning. Menurut Trianto (2011: 11) ContextualTeaching and Learning adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimiliki dengan penerapan kehidupan sehari-hari. Sehingga pengetahuan yang diperoleh bertahan lama dan bermakna bagi siswa.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui validitas dan pratikalitas modul berbasis Contextual Teaching and Learning yang dikembangkan untuk materi himpunan pada pembelajaran matematika siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 6 Padang.

Penelitian yang relevan dengan penelitian yang dilakukan adalah penelitian yang dilakukan oleh Maria

(4)

(2012) dengan judul ”Pengembangan Lembaran Kerja Siswa (LKS) dengan Pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL) Pada Materi Keliling dan Luas Bangun Datar” dengan hasil pengembangan yang valid dan praktis.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian pengembangan (Research and development). Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah modul berbasis Contextual Teaching and Learning untuk materi himpunan.

Model pengembangan yang digunakan dalam mengembangkan modul berbasis Contextual Teaching And Learning adalah model 4-D yang dikemukakan oleh Thiagarajan, dkk dalam Trianto (2012: 189). Model pengembangannya terdiri atas 4 tahap yang meliputi: pendefinisian (define), perancangan (design), pengembangan (develop), dan penyebaran (desseminate). Pada penelitian ini dilakukan hanya sampai tahap ketiga, yaitu tahap pendefinisian (define), perancangan (design), pengembangan (develop). Tahap keempat yaitu tahap

penyebaran tidak dilakukan karena memerlukan waktu yang panjang dan jumlah sekolah sampel yang banyak.

Prosedur Penelitian yang dilakukan yaitu pada tahap define yang dilakukan adalah analisis silabus, analisis buku rujukan, analisis literatur, analisis karakteristik siswa dan wawancara guru dan siswa.

Tahap design yang dilakukan adalah merancang modul berbasis Contextual Teaching and Learning untuk materi himpunan. Tahap Develop yang dilakukan adalah validasi modul dan uji coba pratikalitas modul yang telah selesai dirancang.

Instrumen yang digunakan dalam pengembangan ini adalah instrumen validasi dan intrumen pratikalitas.

Instrumen validasi berupa lembar validasi dan instrumen pratikalitas berupa angket pratikalitas dan pedoman wawancara. Data yang diperoleh dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif.

Teknik analisis data dari lembar validasi adalah hasil validasi dari validator terhadap seluruh aspek yang dinilai dan disajikan dalam bentuk tabel. Selanjutnya dicari rerata skor

(5)

seperti yang dikemunkakan oleh Walpole (1993: 24). Teknik analisis data dari uji coba pratikalitas adalah dengan menghitung presentase dari angket pratikalitas yang diisi oleh siswa yang dikemunkakan oleh Riduwan (2012: 22) dan menganalisis hasil dari wawancara sehingga ditarik suatu kesimpulan.

HASIL DAN PEMBAHASAN Modul berbasis Contextual Teaching and Learning yang telah dirancang divalidasi oleh 3 orang pakar.

Validasi modul dilakukan dalam bentuk mengisi lembaran validasi dan diskusi sampai diperoleh modul berbasis Contextual Teaching and Learningyang valid dan layak digunakan. Hasil validasi secara umum menunjukkan bahwa modul matematika berbasis Contextual Teaching and Learning dikategorikan sangat valid dengan rerata 3,4.

Setelah memperoleh modul berbasis Contextual Teaching and Learning yang valid, selanjutnya dilakukan uji coba terbatas kepada 9 orang siswa.

Uji coba dilakukan untuk melihat praktikalitas modul berbasis Contextual Teaching and Learning

untuk materi himpunan yang dikembangkan. Data hasil angket kepraktisan oleh siswa secara umum menunjukkan bahwa modul matematika berbasis Contextual Teaching and Learning diketegorikan sangat praktis dengan persentase 87%.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan siswa diperoleh informasi sebagai berikut.

1. Siswa merasa materi yang disajikan dalam modul jelas dan mudah dipahami.

2. Siswa mendapatkan kemudahan dalam memahami materi yang ada dalam modul.

3. Siswa menemukan kendala dalam memahami soal latihan.

4. Waktu yang tersedia cukup dan relatif singkat untuk memahami materi pada modul. Siswa merasa kalimat dalam modul baik dan jelas untuk dipahami.

5. Siswa berpendapat bahwa modul mempunyai peranan dalam memahami materi dan penganti bahan ajar lain.

Berdasarkan hasil validasi dan praktikalitas yang dilakukan diperoleh modul berbasis Contextual

(6)

Taching and Learning untuk materi himpunan pada pembelajaran matematika siswa kelas VII SMP Muhammdaiyah 6 Padang yang valid dan praktis.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa modul berbasis Contextual Teachnig and Learning yang dikembangkan untuk materi himpunan memiliki validasi yang sangat valid dan sudah sangat praktis digunakan menurut siswa setelah diuji cobakan secara terbatas.

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Maria. (2011). Pengembangan Perangkar Pembelajaran Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Contextual Learning (Cl) Pada Materi Bangun Ruang Di Smp Kelas Viii Semester II. Padang:

Jurusan Matenatika FMIPA Universitas Negeri Padang.

Nuharini, Dewi dan Tri, Wahyuni.

(2008). Matematika Konsep Dan Apilikasi Untuk Kelas VII SMP dan MTs. Jakarta: PT Karsa Mandiri Persada.

Riduwan & Achmad, Engkos. (2012).

Cara Mudah Menggunakan dan Memaknai Path Analysis (Analisis Jalur).Bandung: Alfabeta.

Trianto. (2011). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif Konsep, Landasan, dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

. (2012). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif Konsep, Landasan, dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Walpole, Ronald E. (1993).

Pengantar Statistik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Referensi

Dokumen terkait

Tahap analisis merupakan tahap yang dilakukan penulis untuk menganalisis perlunya pengembangan media pembelajaran. Tahap analisis yang dilakukan penulis mencakup