DETERMINAN BANTUAN LANGSUNG TUNAI (BLT) DI MASA PANDEMI COVID – 19 DIMODERASI OLEH PENDUDUK MISKIN
(STUDI KASUS DI KECAMATAN SEI BINGAI )
Sri ertinaa , Afrah Junitab , Nasrul Kahfi Lubisc
a*,b,cFakultas Ekonomi, Universitas Samudra
c*Email : [email protected]
Abstract
This study aims to determine the effect of accountability on the management and allocation of village funds on direct cash assistance during the Covid-19 pandemic with the poor as moderators for case studies in Sei Bingai District.
The sampling technique used in this study was a purposive sampling technique, namely sampling with consideration, the type of data in this study was quantitative data, the number of samples used was 100 people, the researcher used the SPSS application as an assistant in processing the data. The results of this study indicate that management accountability has no effect on direct cash assistance. Allocation of village funds has a positive and significant effect on direct cash assistance. The poor have a significant and positive effect on direct cash assistance. Management accountability has a positive and significant effect on direct assistance with the poor as moderation. The limitations in this study are the difficulty of obtaining information about the large amount of Direct Cash Assistance funds and the difficulty of obtaining the number of beneficiaries and village officials who are reluctant to give the number of poor people in their respective villages. interviewed about money matters, they are very difficult to provide information. Suggestions for further research are expected to add variables outside of this study and add samples so that differences from one study to another can be seen.
Keywords : Accountability, Direct Cash Assistance, Allocation of Village Funds, Poor People
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh akuntabilits pengelolaan dan alokasi dana desa terhadap bantuan langsung tunai di masa pandemi covid – 19 dengan penduduk miskin sebagai pemoderasi studi kasus di Kecamatan Sei Bingai. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik sampling purposive yaitu pengambilan sampel dengan adanya pertimbangan, jenis data dalam penelitian ini ialah data kuantitatif jumlah sampel yang digunakan 100 orang, peneliti menggunakan aplikasi SPSS sebagai pembantu dalam mengolah data. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Akuntabilitas pengelolaan tidak berpengaruh terhadap bantuan langsung tunai.
Alokasi dana desa berpengaruh positif dan signifikan terhadap bantuan langsung tunai. Penduduk miskin berpengaruh signifikan dan bernilai positif terhadap bantuan langsung tunai. Akuntabilitas pengelolaan berpengaruh positif dan signifikan Terhadap Bantuan Langsung dengan penduduk miskin sebagai moderasi. Keterbatasan dalam penelitian ini yaitu susahnya mendapatkan informasi tentang besarnya jumlahh dana Bantuan Langsung Tunai dan sulit sekali mendapatkan jumlah penduduk penerima bantuan serta aparat desa enggan memberi jumlah penduduk miskin di desanya masing–
masing masalah lain yaitu susahnya mewawancarai masyarakat dikarenakan kesibukan masing – masing terlebih – lebih diwawancarai tentang masalah
uang, mereka sulit sekali memberikan informasi. Saran kepada penelitian selanjutnya diharapkan menambahkan variabel di luar dari penelitian ini serta menambah sampel agar terlihat perbedaan dari satu penelitian ke penelitian lainya.
Kata Kunci : Akuntabilitas, Bantuan Langsung Tunai , Alokasi Dana Desa, Penduduk Miskin
PENDAHULUAN Latar Belakang
Upaya pemerintah untuk menjaga serta membantu kehidupan masyarakat miskin dan terpapar wabah Covid-19, di lihat dari permasalahan yanag ada pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan kebijakan. Penetapan kebijakan ini di mulai dari peraturan desa yaitu Permendesa No. 06 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Pembangunan daerah Tertinggal, Peraturan Menteri Desa dan Transmigrasi. Dana Desa Tahun 2020 digunkan untuk memberikan Bantuan Langsung Tunai-Dana Desa (BLT-Dana Desa). Landasan utama pemerintah dalam menetapkan serta mengelurkan BLT-Dana Desa kepada penduduk yang miskin dan terpapar Covid-19 yaitu peraturan yang di keluarkan pemerintah tersebut, sehingga tidak ada lagi keraguan dan kesalahan dalam pembagian bantuan tersebut
Dasar hukum yang menjadi rujukan program BLT dana desa tentang perubahaan kedua tentang peraturan menteri keuangan nomor 205/PMK.07/2019 tentang pengelolaan Dana Desa yaitu PMK Nomor 50/PMK. 07/2020. Perubahaan PMK kedua prinsipnya untuk mempercepat proses pelaksanaan pembagian Bantuan Langsung Desa (BLT dana desa). Jumlah total anggaran yang disiapakan oleh BLT dana desa naik dari Rp.21,192 triliun menjadi Rp.31,789 triliun(https://setkab.go.id/kemenkeu-revisi-aturan-blt-dana- desa-lebih-sederhana-dan-besaran-naik/). Dana yang diberikan per orang sebesar Rp.
600.000,- untuk 3 bulan pertama.
Hampir 80% dana desa diolah untuk pandemi covid-19 dan sudah diberikan kepada masyarakat penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada masyarakat yang terserang wabah serta mayarakat tidak mampu , terdapat sedikit perbedaan dengan (Baso) 2020 yang mengatakan secara ekomomi memberikan dampak yang sangat signifikan dari adanya pemberian BLT untuk mempertahankan kelangsungan usaha dan daya beli serta meminimalkan adanya PHK, namun dari segi sosial dapat memicu konflik serta munculnya penindasan serta korupsi. Meskipun dana desa besar adanya dan dilakukan pengelolaanya secara mandiri tetapi masih ada saja pihak yang rawan melakukan korupsi.
Permasalahan terdapat pada ketidak sebandingan jumlah BLT yang diberikan pemerintah dan jumlah yang disalurkan kepada masyarakat.Besarnya jumlah BLT yang diberikan pemerintah kepada setiap desa yaitu sebesar Rp 531.960.000 Desa Telagah dan yang di salurkan yaitu 288.000.000 juta, Rp. 582.527.000 Desa Belintengn yang disalurkan 313.800.000 juta , Rp. 279.440.000 Desa Simpang Kuta Buluh yang disalurkan sebesar 89.400.000 juta,(sumber data Peraturan Bupati Langkat No. 10 Tahun 2021 tentang alokasi dana desa). Dengan data tersebut sudah jelas bahwa tidak adanya pengelokasian dana desa dengan benar hal tersebut membuat masyarakat miskin semakin tertekan.
Penduduk Miskin (M) Akuntabilitas
pengelolaan (X1)
Pengalokasian dana desa (X2)
Bantuan Langsung Tunai (BLT ) di pandemi Covid-19
(Y) KERANGKA TEORITIS DAN PEMBAHASAN HIPOTESIS
Teori Agency/keagenan
Teori agency dapat di asumsikan sebagai individu bertindak demi kepentinganya pribadi artinya dengan pangkat bawak lebih tunduk. Dengan ini dapat di simpulkan bahwa entitas yang memiliki pangkat atau kedudukan lebih tinggi lebih berkuasa. Teori agency(teori keagenan ) Contracting theory, merupakan salah satu aliran riset akuntansi terpenting dewasa ini Menurut Bastian (2013: 213). Asumsinya adalah suatu individu bertindak demi kepentingan sendiri. Teori agensi di dekatkan dengan para pekerja bertingkat tinggi membuat suatu keputusan dengan melihat aspek keuantungan diri sendiri tanpa melihat kerugian terhadap orang lain, khususnya pekerja kelas atas (kepala desa).
Menurut Purwanta (2014: 78) Dasarnya manusia selalu bertindak atas kepentingan sendiri sehingga perlu dibuat sebuah mekanisme dimana para pekerja ini tunduk pada kepentingan pemilik modal (pemerintah)
Kerangka Konseptual
Hypotesis
H1 : Akuntabilitas pengelolaan berpengaruh signifikan terhadap bantuan langsung tunai(BLT) di masa Covid – 19
H2 : Pengalokasian dana desa berdampak signifikan terhadap Bantuan Langusng Tunai (BLT)
H3 : Penduduk miskin memperkuat hubungan antara pengaruh akuntabilitas pengelolaan terhadap Bantuan Langsung Tunai(BLT)
H4 : Penduduk miskin memperkuat hubungan antara pengaruh pengalokasian dana desa terhadap Bantuan Langsung Tunai di masa Covid-19
H5 : Penduduk Miskin berpengaruh positif terhadap Bantuan Langsung Tunai di Masa Pandemi Covid 19
H6 : Akuntabilitas pengelolaan dan pengalokasian dana desa berpengaruh positif terhadap BLT dimasa Covid–19
METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel
Penelitian ini memiliki populasi penduduk yanag bertempat tinggal di Kecamatan Sei Bingai serta mereka yang mendapatkan bantuan langusung tunai di masa pandemi.
Teknik purposive sampling adalah teknik yang digunakan dalam penelitian ini teknik ini di artikan sebagai penarikan sampel dengan menggunakan kriteria dan menggunakan rumus slovyn sehingga sampel yang terpilih berjumlah 100 orang.
Metode Pengambilan Data
Upaya dalam menghasilkan data yang bermutu dan informasi yang berkualitas serta sesuai dengan yang diharapkana, maka penulis menetapkan motode yang dipakai dalam penelitian ini guna untuk pengumpulan data, metodenya yaitu 1. Observasi, 2.
Wawancara, 3. Kuesioner. Penelitian ini menggunakan data primer dan skunder Metode Analisis Data
Penelitian ini menggunakan aplikasi Statistical Package For Social Science (SPSS) yang di temukan pada aplikasi komputer. Penelitian ini menguji hipotesis menggunakan Moderate Regression Analysis(MRA) untuk mengetahui pengaruh akuntabiltas pengelolaan(X1) dan alokasi dana desa(X2) terhadap bantuan langsung tunai(Y) di masa pandemi dengan penduduk miskin(M) sebagai variabel moderasi di Kecamatan Sei Bingai.
HASIL PENELITIAN Uji Analisis Regresi
Tabel 1. Uji Analisis Regresi Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1(Constant) 19.261 3.880 4.964 .000
X1(akuntabilitas pengelolaan)
.168 .085 .207 1.387 .040
X2(aloaksi dana desa) .125 .141 .089 .887 .037
M(penduduk miskin) .175 .098 .183 1.783 .028
a. Dependent Variable: Y. Sumber : Data Primer 2022
Dilihat dari tabel, kita dapat memaparkan penejelasan sebagai berikut:
1. Nilai konstan sebesar 19,261 menunjukkan hasil bantuan langsung tunai (Y) apabila variabel akuntabiltas pengelolaan(X1) dan alokasi dana desa (X2) bernilai tetap.
2. Akuntabilitas pengelolaan(X1) menunjukkan pengaruh yang positif terhadap bantuan langsung tunai, yang apabila akuntabilitas pengelolaan mengalami peningkatan maka bantuan langsung tunai akan meningkat sebesar 0,168.
3. Variabel alokasi dana desa(X2) menunjukkan pengaruh yang positif terhadap bantuan langsung tunai ,berarti jika alokasi dana desa mengalami peningkatan maka bantuan langsung tunai akan meningkat sebesar 0,125.
4. Variabel penduduk miskin (M) menunjukkan pengaruh yang positif terhadap bantuan langsung tunai, yang berarti apabila penduduk miskin mengalami peningkatan maka bantuan langsung tunai akan meningkat sebesar 0,175.
Uji Koefesien Determinasi (R2)
Tabel 2. Uji Determinan Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .630 .568 .492 1.987
a. Predictors: (Constant), x2, x b. Dependent Variable: y Sumber : di olah oleh peneliti
Dapat kita lihat dari tabel di atas diketahui nilai Adjusted R Square sebesar 0.492 atau sebesar 49 .2%. Hal ini berarti variabel akuntabilitas pengelolaan, alokasi dana desa dan penduduk miskin sebagai moderasi dapat mempengarahui bantuan langsung tunai di masa pandemi Covid sebesar 49.2% sementara 50.8% sisanya dipengaruhi faktor lain yang tidak diteliti oleh peneliti.
Uji Parsial (T)
Tabel 3. Uji Partial Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 106.643 32.412 2.629 .004
x1(akuntabilitas pengelolaan) -1.184 1.055 -1.236 -1.129 .030
x2(alokasi dana desa) 2.240 1.551 1.623 1.244 .026
M(penduduk miskin) 3.607 1.389 4.173 2.596 .013
x1m(akuntabilitas
pengelolaan*penduduk miskin)
.057 .036 2.718 1.565 .025
x2m(alokasi dana desa*penduduk miskin)
.897 .061 2.978 1.
596
.018 a. Dependent Variable: y
Sumber : di olah oleh peneliti
1. Penerapan variabel akuntabilitas pengelolaan memiliki t hitung sebesar -1,129dengan nilai signifikan 0.030, nilai signifikan < 0,05 maka hipotesis di terima, yang berarti bahwa akuntabilitas pengelolaan berpengaruh negatif namun signifikan terhadap bantuan langsung tunai.
2. Penerapan variabel alokasi dana desa memiiki t hitung sebesar 1,244dengan nilai signifikan 0,026, dikarenakan nilai signifikan < 0,05 maka hipotesis diterima, yang berarti bahwa alokasi dana desa berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas bantuan langsung tunai.
3. Penerapan variabel penduduk miskin memiliki t hitung sebesar 2.596 dengan nilai signifikan 0,013, dikarenakan nilai signifikan < dari 0,05 maka hipotesis diterima, yang berarti bahwa penduduk miskin berpengaruh positif dan signifikan terhadap bantuan langsung tunai.
4. Penerapan variabel akuntabilitas pengelolaan dengan penduduk miskin sebagai moderasi memiliki t hitung sebesar 1.565 dengan nilai signifikan sebesar 0,025 dikarenakan nilai tersebut < dari 0,05 maka hipotesis diterima, yang berarti bahwa penduduk miskin dapat memoderasi akuntabilitas pengelolaan secara positif dan signifikan terhadap bantuan langsung tunai.
5. Penerapan variabel alokasi dana desa dengan penduduk miskin sebagai variabel moderasi memiliki nilai t hitung sebesar 1,596 dengan nilai signifikan sebesar 0,018<
0.05,maka hipotesis diterima, yang berarti bahwa penduduk miskin dapat memoderasi alokasi dana desa secara positif dan signifikan terhadap bantuan langsung tunai.
Uji Simultan (F)
Tabel 4. Uji F ANOVAb
Model Sum of
Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 62.976 3 11.992 1.417 .041a
Residual 833.934 96 8.687
Total 896.910 99
a. Predictors: (Constant), M, X2, X1 b. Dependent Variable: Y
Sumber : di olah oleh peneliti
Dari tabel di atas dapat di ketahui bahwa nilai f sebesar 1.417 dengan nilai signifikan sebesar 0.041, karena nilai signifikan < 0.05, maka hipotesis diterima , artinya penduduk miskin dapat memoderasi pengaruh akuntabilitas pengelolaan terhadap bantuan langsung tunai.
PEMBAHASAN
Pengaruh akuntabilitas pengelolaan terhadap bantuan langsung tunai
Penelitian ini mendapatkan hasil sebagai berikut akuntabilitas pengelolaan berpengaruh negatif namun signifikan terhadap bantuan langsung tunai di kecamatan sei bingai.
Hasil pemaparan di atas ditunjukkan dari hasil dari t hitung sebesar -1.129. Dengan nilai signifikan lebih kecil dari alpha yaitu 0.030< 0,05 yang berarti h1 ditolak, dengan demikian akuntabilitas pengelolaan berpengaruh negatif namun signifikan terhadap bantuan langsung tunai.
Penelitian ini berbanding terbalik dengan penelitian Heri Sutanto dan Pancawati(2021 yang menyatakan bahwa kemampuan pemerintah desa sangat diperlukan untuk mempertanggungjawabkan besarnya nilai bantuan dan kepada masyarakat yang benar-benar membutuhkan. Akuntabilitas pengelolaan BLT-Dana Desa akan mudah tercapai apabila penyajian laporan pertanggungjawaban disajikan dengan lengkap. Sesuai dengan hasil penelitian Heri Sutanto dan Pancawati(2021) bilitas pengelolaan berpengaruh signifikan terhadap bantuan langsung tunai(BLT) di masa Covid – 19.
Pengaruh alokasi dana desa terhadap bantuan langsung tunai
Dari hasil Penelitian yang sudah dilakukan maka di dapat hasil bahwa alokasi dana desa berpengaruh positif dan signifikan terhadap bantuan langsung tunai hal ini dapat dilihat dari perolehan data yang ada yaitu t hitung sebesar 1.244 dan nilai signifikanya sebesar 0.34, dimana sig < 0,05,dari data ini menunjukkan hipotesis(h2) diterima, dengan demikian alokasi dana desa dapat mempengaruhi bantuan langsung tunai di masa pandemi.
Penelitian ini sejalan dengan Agus Subroto(2008) yang menyatakan bahwa alokasi dana desa berpengaruh positif dan signifikan terhadap bantuan langsung tunai di katakana seperti berikut karena pengalokasian dana desa sudah menampakkan adanya pengelolaan yang akuntabel
Pengaruh Penduduk Miskin terhadap bantuan langsung tunai
Hasil penelitian menjelaskan bahwa penduduk miskin berpengaruh positif dan signifikan terhadap bantuan langsung tunai, hal ini ditunjukan dahi hasi t hitung sebesar 2.596 dengan nilai signifikan lebih kecil dari alpha yaitu 0.013 < 0,05 yang berarti hipotesis(h3) diterima, dengan demikian variabel penduduk miskin berpengaruh positif dan signifikan terhadap bantuan langsung tunai.
Penelitian ini sejalan dengan Sitiana Muslikah(2010) yang menyakatan bahwa penduduk miskin berpengaruh positif dan signifikan terhadap bantuan langsung tunai.
Pengaruh Akuntabilitas Pengelolaan Terhadap Bantuan Langsung Tunai Dengan Penduduk Miskin Sebagai Moderasi
Hasil penelitian menjelaskan bahwa variabel akuntabilitas pengelolaan dengan penduduk miskin sebagai variabel moderasi berpengaruh positif dan signifikan di tunjukan dari nilai t hitungsebesar 2.596 dan nilai signifikan lebih kecil dari alpha yaitu sebesar 0.013<
0,05 maka penelitian ini menunjukkan bahwa variable akuntabilitas pengelolaan dengan penduduk miskin sebagai variable moderasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap bantuan langsung tunai. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Nopi Noorhayanti (2021)
yang menyatakan bahwa dengan adanya penduduk miskin kinerja aparat desa lebih maksimal dalam bantuan langsung tunai tersebut.
Pengaruh Akuntabilitas dan Alokasi Dana Desa Terhadap Bantuan Langsung Tunai(BLT) dengan penduduk miskin sebagai moderasi di masa pandemi
Berdasarkan hasil uji F di atas dapat di ketahui bahwa nilai f sebesar 1.417 dengan nilai signifikan sebesar 0.041, karena nilai signifikan < 0.05, maka hipotesis diterima, artinya penduduk miskin memperkuat pengaruh akuntabilitas pengelolaan dan alokasi dana desa terhadap bantuan langsung tunai di Kecamatan Sei Bingai. Dapat di katakan bahwa dengan adanya penduduk miskin aparat desa lebih bertanggung jawab serta pengalokasian dana desa terhadap bantuan langsung tunai lebih transparan. Penelitian Heri Susanto dan Pancawati (2021) yang mengatakan penduduk miskin dapat memoderasi akuntabilitas pengelolaan dan alokasi dana desa terhadap Bantuan Langsung Tunai hal ini sejalan dengan hasil yang di teliti oleh penelti.
KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN
Kesimpulan yang kita dapat dari penelitian ini adalah bahwa variabel akuntabilitas pengelolaan berpengaruh negatif terhadap bantuan langsung tunai sedangkan variabel lainya berpengaruh positif terhadap bantuan langsung tunai.
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah susahnya mendapatkan data tentang bantuan langsung tunai serta kesulitan menemui bidang – bidang keuangan di kantor desa di kecamatan Sei Bingai. Saran bagi aparat desa mauapun masyarakat kecamatan sei bingai metode sebagai berikut yaitu perencanaan, penyusunan dan pelaksanaan serta pembagian tugas yang dapat memaksimalkan tugasnya masing – masing sehingga menghasilkan kerjasama yang baik dengan hal ini maka pengalokasian dana dapat di pertanggungjawabkan, di sisi lain aparat desa harus transparansi dengan adanya transparansi masyarakat dapat mengakses informasi tentang anggaran maupun masalah lainya sehingga terjadi hubungan yang selaras dan berarahan antara masyarakat dan apparat desa, informasi yang dibuat untuk masyarakat agar yang mudah dipahami agar tidak terjadi kesalah pahaman. Bagi masyarakat,agar melakukan beberapa hal sebelum melakukan komplain seperti mencari data serta menganalisis supaya tidak terjadi kesimpangsiuran informasi serta mencari kebenaran berita sebelum dikonsumsi dikarenakan banyak berita hoax yang menyebar serta saran bagi penelitian selanjutnya agar menambahkan variabel lain di luar dari variabel yang telah ada serta menambahkan sampel agar terlihat perbedaan dari penelitian satu ke penelitian lain. Keterbatasan dalam penelitian ini yaitu susahnya mendapatkan informasi tentang besarnya jumlahh dana Bantuan Langsung Tunai dan sulit sekali mendapatkan jumlah penduduk penerima bantuan serta aparat desa enggan memberi jumlah penduduk miskin di desanya masing – masing masalah lain yaitu susahnya mewawancarai masyarakat dikarenakan kesibukan masing – masing terlebih – lebih diwawancarai tentang masalah uang
DAFTAR PUSTAKA
Damayanti wienda, 2018, Transparansi dan akuntabilitas pemerintah desa dalam pengelolaan alokasi dana desa, universitas muhammadiyah , Surakarta.
Dewi ratna, Habib, 2021, Analisis pengaruh kenijakan bantuan langusung tunai (BLT) terhdap kemiskinan di Indonesia periode 2005 – 2015, jurnal Menara Ilmu, Vol XV No. 02
Ferezagla debrina, 2018, Analisis tingkat kemiskinan di Indonesi, jurnal sosial humaniora terapan, Vol 1. No 1.
Hidayah Nurul,Lin, 2017, Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa ( DD) studi us pada desa wonodadi kecamatan ngrayun, jurnal AKSI, Vol 2 edisi 1
Iping baso,2020, Perlindungan sosial melalui kebijakan bantuan langsung tunai ( BLT ) di Era pandemi Covid 19, jurnal manajemen pendidikan dan ilmu sosial, Vol 1, Issue 2.
Hidayah Nurul,Lin, 2017, Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa ( DD) studi us pada desa wonodadi kecamatan ngrayun, jurnal AKSI, Vol 2 edisi 1
Iping baso,2020, Perlindungan sosial melalui kebijakan bantuan langsung tunai ( BLT ) di Era pandemi Covid 19, jurnal manajemen pendidikan dan ilmu sosial, Vol 1, Issue 2.
La suhu bakri,Rahmat,Isman, 2021, Benang kusut BLT dana desa Tahun 2020 di pulau Gamumu Kecamatan Obi Selatan, jurnal governmnet of Archipelago, Vol 11 No 1 Mustika candra, 2011. Pengaruh PBD dan jumlah penduduk terhadap kemiskinan di
Indonesia periode 1990 – 2008, Jurnal paradigma ekonomika, Vol. 1, No. 4 Peraturan Bupati Langkat( Perbup)-No-10 Tahun 2021 tentang anggran BLT
Peraturan Bupati Langkat( Perbup) , No 30 Tahun 2018 tentang pengelolaan smart-regency bagian aSubroto Agus,2008,Akuntabilitas Pebgelolaan Dana Desa, universitas egoro, Semarang
Sunardi nardi, rosa, 2020, Pelaksanaan Alokasi Dana Desa terhadap manajemen keuangan Desa dalam meningkatkan efektivitas program desa sejahtera mandiri, Jurnal saham, ekonomi,keungan dan investasi Vol, 3, No. 3