• Tidak ada hasil yang ditemukan

DETERMINAN MINAT PENGGUNAAN PEER TO PEER LENDING SYARIAH DI INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "DETERMINAN MINAT PENGGUNAAN PEER TO PEER LENDING SYARIAH DI INDONESIA"

Copied!
60
0
0

Teks penuh

Transliterasi kata-kata bahasa Arab yang digunakan dalam penulisan disertasi ini berpedoman pada Surat Keputusan bersama Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor: 158/1987 dan 0543b/U/1987. Dalam transkripsi ini, ada yang dilambangkan dengan huruf dan ada yang dilambangkan dengan tanda, dan ada pula yang dilambangkan dengan huruf dan tanda secara bersama-sama. Vokal bahasa Arab, seperti halnya vokal bahasa Indonesia, terdiri atas vokal tunggal atau monoftong dan vokal ganda atau diftong.

Vokal Rangkap

Ta’ Marbutah

Syaddah (Tasydid)

Kata Sandang

Hamzah

Penulisan Kata

Walaupun huruf besar tidak diketahui dalam sistem tulisan Arab, huruf tersebut juga digunakan dalam transliterasi ini. Penggunaan huruf besar adalah apa yang berlaku dalam EYD, antara lain: huruf besar digunakan untuk menulis huruf pertama nama seseorang dan permulaan ayat. Apabila nama peribadi didahului oleh kata nama, apa yang huruf besar sentiasa huruf pertama nama peribadi, bukan huruf awal kata nama.

Huruf besar Allah hanya terpakai apabila tulisan Arab begitu sempurna dan apabila skrip digabungkan dengan perkataan lain sehingga huruf atau tindakan ditiadakan, huruf besar tidak digunakan.

Tajwid

Harus diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan gelar sarjana di Jurusan Manajemen Ekonomi Islam, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta. Alhamdulillahirobbil'aalamin atas berkat rahmat Allah SWT dan bantuan dari semua pihak, akhirnya skripsi ini dapat diselesaikan. Muhammad Yazid Afandi, M.Ag., selaku Ketua Program Studi Manajemen Keuangan Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta.

Ibu Anniza Citra Prajasari, S.E.I., M.A., selaku pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan ilmu, arahan, bimbingan, motivasi, nasihat dan saran selama penulis menyelesaikan skripsi. Muhfiatun, S.E.I., M.E.I., selaku fasilitator akademik yang telah banyak memberikan ilmu, arahan, bimbingan, motivasi, nasihat dan saran serta dukungan sejak awal perkuliahan. Seluruh pengajar mata kuliah Manajemen Keuangan Syariah dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang telah ikhlas memberikan ilmu dan pengalamannya kepada penulis selama masa perkuliahan.

Seluruh pegawai dan tenaga kependidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Teman-teman yang kuliah di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Yogyakarta juga menjadi responden dalam penelitian ini.

DAFTAR TABEL

ABSTRAK

ABSTARCT

PENDAHULUAN

  • Latar Belakang
  • Rumusan Masalah
  • Tujuan Penelitian
  • Sistematika Penulisan

Secara umum, konsep sistem peer-to-peer lending mirip dengan online marketplace yang menyediakan tempat bertemunya penjual dan pembeli. Pinjaman peer-to-peer syariah tidak hanya menyediakan pinjaman berbasis syariah, tetapi juga investasi alternatif dengan keuntungan melalui mekanisme bagi hasil. Berdasarkan penelitian sebelumnya, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi minat menggunakan peer-to-peer lending syariah.

Jadi meskipun seseorang memiliki tingkat literasi keuangan yang tinggi, bukan berarti membuat seseorang tertarik untuk menggunakan peer to peer lending syariah karena tidak memiliki kebutuhan untuk menggunakannya (Khan et al. 2020). Faktor lain yang lebih berpengaruh adalah status pekerjaan, jika status pekerjaan seseorang bukan wiraswasta yang membutuhkan pinjaman atau menginvestasikan dana usaha, maka akan menurunkan minat untuk menggunakan peer to peer lending syariah (Anugrah 2018). Sehingga timbul keinginan untuk menggunakan atau menggunakan kembali peer-to-peer lending syariah (Rahma dan Sari 2021).

Dalam teori Technology Acceptance Model (TAM), variabel Perceived Usefulness dan Perceived Ease of Use merupakan faktor ketiga dan keempat yang mempengaruhi minat menggunakan pinjaman Syariah. Jika seseorang merasakan manfaat dari sistem layanan pinjam meminjam syariah, maka akan meningkatkan kepercayaan. Sebaliknya, jika keuntungan yang diperoleh dari sistem layanan peer-to-peer lending syariah kecil, maka kepercayaan pengguna terhadap sistem tersebut rendah.

Sehingga akan mempengaruhi keputusan seseorang untuk menggunakan layanan peer-to-peer lending syariah (Cho dan Sagynov 2015; Dahlberg dan Mallat 2002; Danurdoro dan Wulandari 2016). Kedua, memasukan variabel literasi digital karena belum ada penelitian yang mengkaji minat pinjam meminjam syariah satu sama lain dengan menggunakan variabel literasi digital. Oleh karena itu, penelitian ini mencoba menggabungkan beberapa variabel untuk dijadikan subjek penelitian, seperti literasi keuangan, literasi digital, persepsi manfaat, persepsi kemudahan penggunaan, dan norma subyektif terhadap minat menggunakan pinjaman peer-to-peer Syariah di Indonesia.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah literasi keuangan, literasi digital, persepsi manfaat, persepsi kemudahan penggunaan, dan norma subyektif mempengaruhi minat seseorang dalam menggunakan Peer Syariah untuk peer-to-peer lending dan juga untuk mengetahui hubungan faktor-faktor tersebut dengan minat menggunakan Peer Syariah untuk rekan-rekan. pinjaman di Indonesia. Untuk menguji apakah persepsi kemudahan penggunaan mempengaruhi minat menggunakan pinjaman syariah. Manfaat penelitian ini bagi peneliti sendiri adalah untuk menambah pengetahuan yang lebih mendalam dan luas tentang pengaruh literasi keuangan, literasi digital, persepsi manfaat, persepsi kemudahan penggunaan dan norma subyektif terhadap minat menggunakan pinjaman syariah di Indonesia.

Kami berharap para manajer perusahaan dapat menggunakan hasil penelitian ini sebagai bukti empiris dalam mengkaji literasi keuangan, literasi digital, persepsi manfaat, persepsi kemudahan penggunaan, dan norma subyektif terkait minat penggunaan pinjaman peer-to-peer syariah di Indonesia untuk bisnis. Manfaat penelitian ini bagi masyarakat adalah dapat memberikan pertimbangan bagi masyarakat terkait dampak literasi keuangan, literasi digital, persepsi manfaat, persepsi kemudahan penggunaan dan norma subyektif terhadap minat penggunaan peer-to-peer lending Syariah di Indonesia.

PENDAHULUAN

KAJIAN TEORI

METODE PENELITIAN

PEMBAHASAN

PENUTUP

Kesimpulan

Penelitian ini menguji pengaruh literasi keuangan, literasi digital, persepsi manfaat, persepsi kemudahan penggunaan, dan norma subyektif terhadap minat menggunakan produk tekfin. Objek penelitian ini adalah Peer To Peer Lending Syariah yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan tahun 2022. Sampel penelitian adalah seseorang yang pernah atau belum pernah menggunakan aplikasi/website Peer Lending Syariah, dengan jumlah 180 orang.

Literasi Keuangan terhadap Minat Penggunaan Peer-to-Peer Lending Syariah di Indonesia Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa literasi keuangan tidak berpengaruh signifikan. Hal ini mengindikasikan bahwa tingkat literasi keuangan belum cukup untuk meningkatkan minat penggunaan peer-to-peer lending syariah. Pengaruh literasi digital terhadap minat menggunakan peer-to-peer lending syariah di Indonesia tidak berpengaruh signifikan.

Hal ini menunjukkan bahwa tingkat literasi digital belum mampu memaksimalkan minat seseorang untuk menggunakan peer to peer lending syariah. Pengaruh Persepsi Kegunaan terhadap Minat Menggunakan Syariah Peer To Peer Lending di Indonesia menjelaskan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat perceived utility seseorang dapat memaksimalkan minatnya terhadap layanan keuangan Syariah Peer To Peer Lending, karena semakin tinggi perceived utility seseorang maka semakin besar minat untuk menggunakan layanan financial technology.

Pengaruh Perveived Ease Of Use Terhadap Minat Menggunakan Syariah Peer To Peer Lending di Indonesia menjelaskan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa persepsi kemudahan penggunaan website/aplikasi akan meningkatkan minat penggunaan Peer To Peer Lending syariah. Pengaruh norma subyektif terhadap niat menggunakan syariah Peer To Peer Lending di Indonesia menjelaskan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan.

Jadi semakin tinggi tingkat tarif subyektif, semakin tinggi minat seseorang untuk menggunakan Pinjaman Peer To Peer Syariah.

Keterbatasan dan Saran 1. Keterbatasan Penelitian

94 . Kebutuhan seseorang dalam menggunakan aplikasi/website Peer To Peer Len syariah jelas berbeda, seperti antara pelajar dan pengusaha. Hal ini dapat menjadi acuan bagi perusahaan terkait untuk terus mensosialisasikan keamanan dan legalitas Peer To Peer Lending Syariah, guna mengedukasi masyarakat Indonesia tentang literasi keuangan. Hal ini dapat menjadi evaluasi untuk perbaikan informasi dan menu pada halaman website/aplikasi Peer To Peer Lending Syariah agar lebih mudah digunakan oleh pengguna.

Keputusan investasi peer-to-peer untuk pinjaman kepada mahasiswa Universitas Muhammadiyah Palopo. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Palopo. Financial Technology Berbasis Syariah Peer-to-Peer Lending di Indonesia.” TAWAZUN: Jurnal Hukum Ekonomi Syariah 1(2):116. Pengaruh sikap, norma subyektif dan motivasi terhadap niat beli online di kalangan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis di Manado.” Jurnal Analisis Aplikasi EMBA Pemungutan Suara.

PENGARUH SIKAP, NORMA SUBJEKTIF DAN MOTIVASI TERHADAP INTENSI MEMBELI ONLINE PADA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS DI MANAD.” Jurnal EMBA. Pengaruh Persepsi Kegunaan, Persepsi Kemudahan Penggunaan, Norma Subjektif, dan Pengalaman terhadap Niat Siswa Menggunakan Internet Banking Jurnal Ekonomi dan Kajian Pembangunan Ekonomi 8(1):17-22 Pengaruh Self-Efficacy dan Subjektif Norma Minat Berwirausaha Pada Masyarakat Di Jabodetabek Jurnal Bisnis, Manajemen, dan Keuangan.

PENGARUH PENERIMAAN LAYANAN PEER-TO-PEER LENDING TERHADAP UMKM SEBAGAI PENGGUNA MENGGUNAKAN METODE TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM).” Journal of Socioeconomics and Humanities (JSEH. Pengaruh Sikap, Norma Subyektif, dan Perceptual Behavioral Control Matters dalam Penyusunan Laporan Keuangan Berdasarkan SAK EMKM (Studi pada Sentra Industri Keripik Sanan dan Tempe)." Jurnal Ekonomi dan Bisnis 9( 2 ):1–25 “Pengaruh Pengetahuan, Kenyamanan dan Risiko Terhadap Minat Bertransaksi Menggunakan Financial Technology (Fintech) di Kalangan Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu.” Journal of Islamic Banking and Finance.

Penerapan Prinsip Syariah dalam Teknologi Keuangan Berbasis Syariah Perspektif Peer-to-Peer Lending Hukum Bisnis Syariah.” 1–129. Pengaruh Literasi Keuangan, Literasi Digital, Ekspektasi Kinerja terhadap Perilaku Niat Menggunakan Peer-to-Peer Lending." Jurnal Profita: Studi Akuntansi 9(2). Digitalisasi Keuangan: Perhatian UMKM dalam Menggunakan Pembiayaan Peer-to-Peer Lending. " Ekonomi, Keuangan, Investasi dan Syariah (EKUITAS.

Pengaruh persepsi kemudahan penggunaan dan persepsi kegunaan terhadap keputusan penggunaan aplikasi Tokopedia melalui kepercayaan sebagai variabel intervening. Jurnal Ilmu Manajemen 9(2):708. Mekanisme dan Layanan Peer to Peer Lending Syariah dari Perspektif Ekonomi Islam (Studi Analisis terhadap 13 Fintech Syariah yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan per 19 Februari 2020). IAIN Ponorogo, Ponorogo, Indonesia 1–103.

Referensi

Dokumen terkait

Dengan belum adanya regulasi hukum yang tepat dan mumpuni untuk melindungi kepentingan konsumen di sektor jasa keuangan, dapat dikatakan bahwa faktor hukum atau