Determinan Struktur Modal (Studi Kasus Pada Perusahaan Properti Dalam Bursa Efek Indonesia Periode 2015-2017)
Nur Halimah1, Sukma Irdiana2, Ainun Jariah3 STIE Widya Gama Lumajang
Email: [email protected]
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh bukti secara empiris dan menemukan kejelasan tentang pengaruh variabel Return of Asset (ROA), Quick Ratio (QR), dan Ln (total aset) mempengaruhi Debt to Equity Ratio (DER) pada perusahaan properti dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2015-2017, baik secara parsial maupun simultan. Metode pemilihan sampel yang digunakan adalah purposive sampling dan model analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial Return of Asset (ROA) dan Ln (total aset) berpengaruh terhadap Debt to Equity Ratio (DER) sedangkan Quick Ratio (QR) tidak berpengaruh terhadap Debt to Equity Ratio (DER). Secara simultan hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara Return of Asset (ROA), Quick Ratio (QR), dan Ln (total aset) terhadap Debt to Equity Ratio (DER).
Sedangkan nilai R Square sebesar 0,435 atau 43,5% menunjukkan bahwa kontribusi pengaruh Return of Asset (ROA), Quick Ratio (QR), dan Ln (total aset) terhadap Debt to Equity Ratio (DER) sebesar 43,5% dan sisanya sebesar 56,5% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.
Kata kunci : Return of Asset (ROA), Quick Ratio (QR), dan Ln (total aset), dan Debt to Equity Ratio (DER).
Abstract
The purpose of this study was to obtain empirical evidence and find clarity about the effect of the variable Return of Assets (ROA), Quick Ratio (QR), and Ln (total assets) affecting the Debt to Equity Ratio (DER) in property companies in the Indonesia Stock Exchange (IDX) 2015-2017 period, both partially and simultaneously. The sample selection method used was purposive sampling and the analysis model used was multiple linear regression analysis. The results showed that partially Return of Assets (ROA) and Ln (total assets) had an effect on Debt to Equity Ratio (DER) while Quick Ratio (QR) had no effect on Debt to Equity Ratio (DER). Simultaneously the results of the study indicate that there is a significant effect between Return of Assets (ROA), Quick Ratio (QR), and Ln (total assets) to the Debt to Equity Ratio (DER). While the value of R Square of 0.435 or 43.5% shows that the contribution of the effect of Return of Assets (ROA), Quick Ratio (QR), and Ln (total assets) to Debt to Equity Ratio (DER) is 43.5% and the remainder is 56.5% is influenced by other variables not included in this study.
Keywords: Return of Assets (ROA), Quick Ratio (QR), and Ln (total assets), and Debt to Equity Ratio (DER).
PENDAHULUAN
Dalam perputaran roda perekonomian, sumber pembiayaan adalah hal paling penting dalam pengembangan usaha. Karena itu munculah solusi sumber dana yaitu pasar modal (Hadi, 2015:13). Bursa Efek Indonesia (BEI) Indonesia Stock Exchange (IDX) adalah pasar modal terbaik di Indonesia karena pasar modal ini kompetitif dengan kredibilitas tingkat dunia.
Seluruh lini industri dan segala bisnis perusahaan yang berada di seluruh Indonesia bisa mengakses pasar modal ini, dan mendapatkan pelayanan yang berkualitas dan konsisten untuk seluruh stakeholders perusahaan. Pada aspek keuangan pada perusahaan terdapat proses pengambilan keputusan pendanaan yang dihahapi oleh manajer keuangan untuk membiayai kegiatan usahanya. Keputusan pendanaan yang baik dapat dilihat dari struktur modalnya.
Struktur modal adalah gambaran dari bentuk proporsi keuangan perusahaan yaitu antara modal yang bersumber dari hutang jangka panjang (long-term-liabilities) dan modal sendiri (shareholders’ equity) yang menjadi sumber pembiayaan perusahaan (Fahmi, 2015:179).
Perusahaan yang memiliki keuntungan yang besar akan memberikan pengembalian yang besar terhadap dana internal perusahaan sehingga akan memakmurkan perusahaan. Ukuran likuiditas perusahaan yang melihat kemampuan perusahaan membayar hutang diukur dengan rasio cepat atau quick ratio hasil dari aset lancar dikurangi persediaan terhadap hutang lancar.
Semakin besar ukuran perusahaan maka semakin baik pula produktivitas perusahaan, sehingga menarik beberapa investor untuk turut menginvestasikan dananya pada perusahaan.
Terdapat beberapa variabel yang mempengaruhi struktur modal yaitu: profitabilitas, likuiditas, dan ukuran perusahaan. Hal ini didukung oleh penelitian (Ahmed, Ahmed, & Ahmed, 2010), (Khuong, Thi, & Thao, 2016), (Yodha, Irdiana, & Taufik, 2016) yang menyatakan bahwa profitabilitas, likuiditas dan ukuran perusahaan berpengaruh terhadap struktur modal.
Terdapat beberapa penelitian yang menyatakan jika profitabilitas berpengaruh terhadap struktur modal yakni penelitian (Ahmed et al., 2010), (Prasetya & Asandimitra, 2014), (Wirjawan, 2015), (Juliantika & S, 2016), (Primantara & Dewi, 2016), (Khuong et al., 2016), (Sari & Oetomo, 2016), dan (Yodha et al., 2016) yang menjelaskan bahwa profitabilitas memiliki pengaruh terhadap struktur modal dimana ketika profitabilitas tinggi maka struktur modal kurang optimal sedangkan ketika profitabilitas rendah struktur modal perusahaan cukup optimal. Namun hal ini berbanding terbalik dengan penelitian (Margaretha &
Rahmadhan, 2010) dan (Irdiana, 2016) yang menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan antara profitabilitas perusahaan dengan struktur modal perusahaan.
Terdapat beberapa penelitian yang menyatakan jika likuiditas berpengaruh terhadap struktur modal yakni penelitian (Ahmed et al., 2010), (Wirjawan, 2015), (Irdiana, 2016), (Juliantika &
S, 2016), (Khuong et al., 2016), (Primantara & Dewi, 2016), dan (Yodha et al., 2016) yang menyatakan bahwa likuiditas memiliki pengaruh terhadap struktur modal perusahaan dimana semakin tingginya rasio likuiditas maka hal ini mengakibatkan semakin menurunnya rasio struktur modal perusahaan. Namun pendapat tersebut berbanding terbalik dengan penelitian (Margaretha & Rahmadhan, 2010) dan (Prasetya & Asandimitra, 2014) yang menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan antara likuiditas perusahaan dengan struktur modal (long term laverage) perusahaan.
Serta terdapat beberapa penelitian terdahulu yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap struktur modal yakni penelitian (Ahmed et al., 2010), (Wirjawan, 2015), (Irdiana, 2016), (Juliantika & S, 2016), (Khuong et al., 2016), (Primantara & Dewi, 2016), dan (Yodha et al., 2016) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap struktur modal perusahaan dimana perusahaan besar cenderung mempunyai permodalan yang terdiversifikasi sehingga lebih mampu untuk melunasi hutangnya hal ini mengakibatkan perusahaan besar cenderung memiliki modal asing yang lebih besar dari
perusahaan kecil. Namun hal ini bertentangan dengan penelitian (Margaretha & Rahmadhan, 2010), (Prasetya & Asandimitra, 2014), dan (Irdiana, 2016) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan tidak memiliki pengaruh terhadap struktur modal perusahaan.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh terjadinya krisis subprime mortgage yakni krisis yang terjadi di sektor properti di amerika yang mana pada tahun 2007 krisis ini menjadi krisis keuangan global dan mengakibatkan kesulitan keuangan di seluruh dunia sehingga hal ini mempengaruhi keuangan pada perusahaan properti di Indonesia. Berdasarkan uraian masalah yang terjadi maka dapat diajukan penelitian yang berjudul “Determinan Struktur Modal (Studi Kasus pada Perusahaan Properti dalam Bursa Efek Indonesia Periode 2015-2017)”.
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat disimpulkan bahwa permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah profitabilitas, likuiditas, dan ukuran perusahaan berpengaruh secara signifikan dan simultan terhadap struktur modal perusahaan properti dalam bursa efek Indonesia?. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui profitabilitas, likuiditas, dan ukuran perusahaan berpengaruh secara signifikan dan simultan terhadap struktur modal perusahaan properti dalam bursa efek Indonesia.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif yang mencari hubungan antara dua variabel atau lebih dengan menggunakan hubungan kausal atau hubungan sebab akibat. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan properti yang tergabung dalam Bursa Efek Indonesia periode 2015-2017. Adapun kriteria yang telah ditentukan sebagai berikut:
1. Perusahaan properti yang tergabung dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) mulai tahun 2008 atau setelah krisis subprime mortgage.
2. Mempublikasikan laporan keuangan periodik selama periode pengamatan dari tahun 2015 hinga tahun 2017 dengan lengkap.
3. Memiliki informasi yang dibutuhkan peneliti dengan lengkap, yaitu neraca dan laporan laba rugi.
Teknik Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda model ini dipilih kareana penelitian ini memiliki beberapa variabel independen. Data penelitian ini diolah menggunakan program IBM SPSS Statistic 21.
Dalam penelitian ini variabel independen yang digunakan adalah profitabilitas (X1), likuiditas (X2), dan ukuran perusahaan (X3). Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah struktur modal (Y).
Persamaan regresi linear berganda dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Y = a + b1. X1 + b2. X2+ b3. X3 + e
Pengujian pertama yang dilakukan adalah pengujian asumsi klasik dengan beberapa pengujian yaitu: uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedatisitas, uji otokorelasi. Metode pengujian hipotesis yang dilakukan yaitu pengujian secara parsial (uji t) dan pengujian secara simultan (uji F) serta analisis koefisien determinasi (R2).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Data yang disajikan adalah berupa tabel yang mana data yang telah diolah oleh peneliti, berikut data penlitian yang diperoleh:
Analisis Regresi Linear Berganda
Tabel 1. Regresi Linear Berganda Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients
Standardize d Coefficient
s
t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Toleranc
e
VIF
1
(Constant) 5.282 1.134 4.659 .000
PROFITABILI TAS
3.116 1.386 .356 2.248 .032 .776 1.289 LIKUIDITAS -.008 .044 -.028 -.172 .864 .762 1.313 UKURAN
PERUSAHAA N
-.170 .042 -.659 -4.044 .000 .733 1.364
a. Dependent Variable: STRUKTUR MODAL Sumber data: Hasil olah data 2019
Analisis regresi linear berganda digunakanuntuk menguji seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil pengujian persamaan regresi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
DER = 5,282 + 3,116 ROA – 0,008 Quick Ratio – 0,170 Ln (total aset).
Hasil Pengujian Hipotesis
Hasil pengujian secara parsial (Uji t)
Uji statistik t digunakanuntuk melihat seberapa besar suatu variabel independen mempengaruhi variabel dependen. Uji t digunakan untuk menguji hipotesis pertama, kedua, dan kegita.
Berdasarkan hasil uji diatas dapat diambil kesimpulan tentang hipotesis pertama sampai dengan hipotesis ketiga yang dijelaskan sebagai berikut:
1. Berdasarkan tabel 1 didapatkan hasil estimasi variabel ROA nilai t hitung sebesar 2,248, dengan signifikansi 0,032. Dengan menggunakan batas signifikansi 5% atau 0,05 diperoleh t tabel sebesar 2,03951. Hal ini berarti t hitung 2,248 > t tabel 2,03951, dan sig 0,032 < α 0,05 menunjukkan bahwa variabel profitabilitas memiliki pengaruh positif signifikan terhadap struktur modal, sehingga dengan demikian hal ini berarti bahwa hipotesis Ha diterima dan H0 ditolak.
2. Berdasarkan tabel 4.9. didapatkan hasil estimasi variabel likuiditas (QR) yaitu nilai t hitung sebesar – 0,172 , dengan signifikansi 0,864. Dengan menggunakan batas signifikansi 5% atau 0,05 diperoleh t tabel sebesar 2,03951. Hal ini berarti t hitung (- 0,172) < t tabel (- 2,03951), dan sig 0,864 > α 0,05 menunjukkan bahwa variabel likuiditas tidak memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap struktur modal, sehingga dengan demikian hal ini berarti bahwa hipotesis H0 diterima dan Ha ditolak.
3. Berdasarkan tabel 4.9. didapatkan hasil estimasi variabel ukuran perusahaan (size) dengan nilai t hitung sebesar – 4,044 , dengan signifikansi 0,000. Dengan menggunakan batas signifikansi 5% atau 0,05 diperoleh t tabel sebesar 2,03951. Hal ini berarti t hitung (–
4,044) > t tabel (- 2,03951), dan sig 0,000 < α 0,05 menunjukkan bahwa variabel ukuran perusahaan memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap struktur modal, sehingga dengan demikian hal ini berarti bahwa hipotesis Ha diterima dan H0 ditolak.
Hasil Pengujian Secara Simultan (Uji F)
Tabel 2. Uji F ANOVAa
Model Sum of Squares
df Mean Square F Sig.
1
Regression 3.455 3 1.152 7.456 .001b
Residual 4.480 29 .154
Total 7.935 32
a. Dependent Variable: STRUKTUR MODAL
b. Predictors: (Constant), UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, LIKUIDITAS
Sumber Data: Hasil Olah Data 2019
Pengujian secara simultan (Uji F) dilakukan untuk melihat apakah secara keseluruhan variabel independen memiliki pengaruh terhadap variabel dependen. Berdasarkan uji simultan (Uji F), dapat diambil kesimpulan mengenai uji hipotesis keempat, yaitu:
Berdasarkan tabel 4.10. dapat dilihat bahwa model persamaan penelitian ini memiliki nilai F hitung sebesar 7,456 , dengan signifikansi 0,001. Dengan menggunakan batas signifikansi 5%
atau 0,05 diperoleh t tabel sebesar 2,93. Hal ini berarti t hitung 7,456 > t tabel 2,93, yang berarti Ha diterima dan H0 ditolak. Dengan tingkat signifikansi 0,001 < α 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh profitabilitas, likuiditas, dan ukuran perusahaan secara simultan signifikan terhadap struktur modal perusahaan properti dalam bursa efek Indonesia periode 2015-2017.
Tabel 3. Koefisien Determinasi (R2) Model Summaryb
Mode l
R R
Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Change Statistics Durbin - Watso
n R
Square Change
F Chang
e
df1 df2 Sig. F Chang
e
1 .660a .435 .377 .39304 .435 7.456 3 29 .001 2.277 a. Predictors: (Constant), UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, LIKUIDITAS b. Dependent Variable: STRUKTUR MODAL
Sumber Data: Hasil Olah Data 2019
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa besar kemampuan model penelitian dalam menerangkan variasi variabel terikat. Nilai koefisien determinasi adalah diantara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen sangat terbatas, nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Secara umum koefisien determinasi untuk data silang tempat relatif rendah karena adanya variasi yang besar antara masing-masing pengamatan, sedangkan untuk data runtut waktu biasanya mempunyai nilai koefisien determinasi yang tinggi (Kuncoro, 2007:84).
Pada tabel 4.11. menunjukkan bahwa koefisien determinasi yang ditunjukkan dari nilai R2 sebesar 43,5%. Hal ini berarti bahwa 43,5% variabel dependen yaitu struktur modal dapat dijelaskan oleh tiga variabel independen yaitu profitabilitas, likuiditas, dan ukuran perusahaan, sedangkan sisanya yakni sebesar 56,5% struktur modal dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini seperti struktur aktiva, pertumbuhan perusahaan, risiko bisnis, pengendalian perusahaan, biaya modal, kestabilan penjualan, peraturan undang- undang, dan preferensi stakeholder.
Hasil Pengujian Hipotesis
Hasil pengujian hipotesis pertama menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh secara positif signifikan terhadap struktur modal. Hasil ini berbanding lurus dengan penelitian (Hadianto, 2008), (Ahmed, Ahmed, & Ahmed, 2010), (Prasetya & Asandimitra, 2014), (Wirjawan, 2015), (Juliantika & S, 2016), (Primantara & Dewi, 2016), (Khuong, Thi, & Thao, 2016), (Sari & Oetomo, 2016), dan (Yodha, Irdiana, & Taufik, 2016) yang menunjukkan hasil bahwa profitabilitas yaitu Return of Asset memiliki pengaruh signifikan terhadap struktur modal dimana ketika profitabilitas tinggi maka struktur modal cukup optimal sedangkan ketika profitabilitas rendah struktur modal perusahaan kurang optimal.
Return Of Asset (ROA) merupakan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan bagi perusahaan yang dilihat dari seberapa besar tingkat pengembalian laba terhadap aset.
Aset merupakan sumber utama dalam sebuah perusahaan yang digunakan untuk menjalankan perusahaan yang mana total aset telah mencakup total dari hutang dan modal yang dimiliki perusahaan. Sehingga bisa disimpulkan jika ROA tinggi maka pengembalian terhadap modal juga tinggi.
Hasil ini didukung oleh teori signaling theory yang menyatakan bahwa berdasarkan signaling theory (teori sinyal), profitabilitas yaitu kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dari segala aktivitas operasional perusahaan. Terkait hubungan antara profitabilitas perusahaan dengan besar kecilnya hutang, suatu perusahaan yang memprediksi labanya rendah akan lebih menggunakan tingkat hutang rendah, karena hutang yang tinggi akan meningkatkan rasio keuangan perusahaan. Semakin sukses perusahaan kemungkinan perusahaan tersebut akan memiliki lebih banyak hutang. Perusahaan tersebut dapat menggunakan lebih banyak uang, serta bisa memanfaatkan bunga untuk mengurangi pajak atas laba perusahaan. Jika perusahaan aman dilihat dari segi pembiayaan, maka menambah hutang hanya akan memberikan sedikit tambahan terhadap risiko kebangkrutan. Bisa dikatakan, secara logika perusahaan akan menambah jumlah hutangnya jika hal itu bisa meningkatkan laba ketika laba meningkat maka pengembalian terhadap modal juga meningkat.
Hasil penelitian ini menyatakan profitabilitas berpengaruh secara positif signifikan terhadap struktur modal yakni berubahnya ROA akan membuat struktur modal juga ikut berubah, hubungan positif yang dimiliki oleh profitabilitas dan struktur modal menunjukkan jika perubahan yang terjadi antar keduanya searah, bisa dikatakan peningkatan ROA juga membuat peningkatan terhadap struktur modal. Ketika ROA meningkat maka terjadi peningkatan pengembalian modal yang akan menyebabkan terjadinya peningkatan investasi, dimana ketika perusahaan memiliki sumber dana internal yang cukup besar maka perusahaan akan dengan mudah mendapatkan modal asing untuk mengimbangi pengembalian agar tercapai struktur modal yang optimal juga untuk membuat perusahaan menjadi lebih besar.
Berdasarkan penjabaran diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa untuk mencapai struktur modal yang optimal maka perusahaan harus mampu untuk membuat keputusan pendanaan yang baik dan menyeimbangkan antara pengembalian dan resiko perusahaan.
Hasil ini berbanding terbalik dengan penelitian (Margaretha & Rahmadhan, 2010) dan (Irdiana, 2016) yang menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan antara profitabilitas perusahaan dengan struktur modal perusahaan. Hasil pengujian hipotesis kedua menyatakan bahwa likuiditas tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. Hasil ini sejalan dengan penelitian (Margaretha & Rahmadhan, 2010) dan (Prasetya & Asandimitra, 2014) yang menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh signifikan antara likuiditas dan struktur modal artinya besar atau kecilnya likuiditas yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk
membayar kewajiban jangka pendeknya yang segera jatuh tempo dengan menggunakan aset lancar yang dimiliki perusahaan tidak mempengaruhi penggunaan hutang dalam struktur modal yang optimal, yang dalam hal ini merupakan hutang jangka panjang karena investor tidak melihat besar atau kecilnya aset lancar yang dimiliki perusahaan dalam memberikan hutang jangka panjang.
Likuiditas artinya kemampuan perusahaan dalam membayar hutangnya baik hutang lancar atau hutang jangka panjang dengan menggunakan uang kas, aset lancar tertentu, atau menggunakan seluruh aset lancar yang dimiliki. Quick Ratio (QR) adalah perhitungan kemampuan perusahaan dalam membayar hutang jatuh temponya menggunakan aset lancar kecuali persediaan, persediaan tidak di ikutkan karena persediaan dirasa kurang lancar dalam pembayaran hutang maksudnya persediaan susah untuk dicairkan sehingga tidak mudah untuk digunakan sebagai pembayaran hutang. Maka hanya aset-aset yang paling lancar yang digunakan dalam Quick Ratio (QR) sehingga akan memperoleh hasil yang lebih realistis.
Sehingga hasil dari Quick Ratio (QR) akan memberikan gambaran yang lebih realistis dalam menunjukkan kemampuan perusahaan dalam membayar hutang yang jatuh tempo.
Hasil penelitian ini menyatakan jika Quick Ratio (QR) tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal, perubahan yang terjadi pada Quick Ratio (QR) disebabkan oleh berubahnya nilai aset lancar, persediaan, dan hutang lancar yang mana hutang lancar tidak memberikan pengaruh yang besar terhadap perhitungan struktur modal yang optimal karena hutang lancar adalah hutang yang memiliki umur kurang dari satu tahun sehingga bunga yang dimilikinya juga kecil sehingga bunga dari hutang lancar tidak banyak mengurangi biaya pajak yang dikenakan kepada perusahaan sehingga hal ini tidak mempengaruhi pengembalian laba maka investor tidak melihat kemampuan perusahaan dalam membayar hutang jangka pendeknya untuk menanamkan dana pada perusahaan. Berdasarkan keterangan diatas maka hasil dari Quick Ratio (QR) tidak akan turut mempengaruhi keoptimalan dari struktur modal.
Hasil ini tidak sejalan dengan penelitian (Ahmed et al., 2010), (Wirjawan, 2015), (Irdiana, 2016), (Juliantika & S, 2016), (Khuong et al., 2016), (Primantara & Dewi, 2016), dan (Yodha et al., 2016) yang menyatakan bahwa likuiditas memiliki pengaruh terhadap struktur modal perusahaan dimana ketika rasio likuiditas semakin tinggi maka hal ini akan menyebabkan semakin menurunnya rasio struktur modal perusahaan. Hasil pengujian hipotesis ketiga menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh negatif signifikan terhadap struktur modal. Hasil ini berbanding lurus dengan penelitian (Hadianto, 2008), (Ahmed et al., 2010), (Wirjawan, 2015), (Irdiana, 2016), (Juliantika & S, 2016), (Khuong et al., 2016), (Primantara
& Dewi, 2016), dan (Yodha et al., 2016) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap struktur modal perusahaan yang mana perusahaan yang besar akan cenderung melakukan diversifikasi usaha yang lebih banyak daripada perusahaan kecil sehingga perusahaan besar akan mencari modal yang lebih besar pula sehingga hal ini mengakibatkan perusahaan besar cenderung memiliki hutang lebih banyak karena perusahaan besar dinilai lebih mampu mengatasi terjadinya kebangkrutan jadi mereka lebih mudah untuk mendapatkan pinjaman modal asing.
Ln (total aset) artinya logaritma dari total aset, Ln (total aset) digunakan untuk mencari ukuran perusahaan yang dihitung berdasarkan aset yang dimiliki oleh perusahaan yang mana keseluruhan aset dapat dikatakan keseluruhan harta kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan dengan tidak melihat dari mana asal atau sumber guna untuk mendapatkan aset tersebut. Hasil penelitian ini didukung oleh teori pecking order memprediksikan terdapatnya hubungan yang negatif untuk kedua variabel ini (Hadianto, 2008). Ukuran berpengaruh negatif secara signifikan terhadap struktur modal hasil ini sesuai dengan hipotesis pecking order.
Berdasarkan data penelitian yang diperoleh hasil penelitian ini menyatakan jika ukuran perusahaan berpengaruh secara negatif terhadap struktur modal, karena dalam penelitian ini perusahaan semakin berkembang setiap tahunnya dilihat dari logaritma dari total aset yang semakin meningkat setiap tahunnya. Hal ini membuat banyak investor yang menginvestasikan dananya di perusahaan selain karena bidang properti adalah salah satu bidang yang menjanjikan dilihat dari peluang yang ada yang mana masyarakat terus bertambah sehingga mereka akan membutuhkan tempat tinggal baru, banyaknya investor yang masuk ke dalam perusahaan membuat peningkatan pada modal internal perusahaan sehingga perusahaan memiliki dana internal yang lebih besar dari hutang yang dimiliki. Maka hal ini mengakibatkan penurunan pada DER, DER yang rendah menjelaskan bahwa dana internal yang dimiliki perusahaan lebih besar dari hutang yang harus dibayar oleh perusahaan. Hasil penelitian ini berbanding terbalik dengan penelitian yang dilakukan oleh (Margaretha &
Rahmadhan, 2010), (Prasetya & Asandimitra, 2014), dan (Irdiana, 2016) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap struktur modal.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data penelitian dan pembahasan yang sudah diuraikan maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap struktur modal.
2. Likuiditas tidak berpengaruh terhadap struktur modal.
3. Ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap struktur modal.
4. Profitabilitas, likuiditas, dan ukuran perusahaan berpengaruh secara simultan signifikan terhadap struktur modal.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmed, N., Ahmed, Z., & Ahmed, I. (2010). Determinants of Capital Structure : A Case of Life Insurance Sector of Pakistan. European Journal of Economic, Finance and
Adminitrative Sciences, 24(24), 6. Retrieved from
http://www.eurojournals.com/ejefas_24_01.pdf
Fahmi, I. (2012). Pengantar Manajemen Keuangan, Teori, dan Soal Jawab. Bandung:
ALFABETA.
Hadianto, B. (2008). PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, UKURAN PERUSAHAAN, DAN PROFITABILITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL EMITEN SEKTOR TELEKOMUNIKASI PERIODE 2000-2006 : SEBUAH PENGUJIAN HIPOTESIS
PECKING ORDER. Manajemen, 15. Retrieved from
https://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=bram+hadianto&btnG=
Hanafi, M. M. (2016). Manajemen Keuangan. Yogyakarta: BPFE.
Indrianto, N., & Supomo, B. (2011). Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen. Yogyakarta: BPFE.
Irdiana, S. (2016). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Stuktur Modal Pada Perusahaan Katagori Saham Blue Chips Di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2011- 2014. Jurnal Penelitian Ilmu Ekonomi, 6(1), 12. Retrieved from http://ejournal.stiewidyagamalumajang.ac.id/index.php/wiga/article/view/94
Juliantika, N. L. A. A. M., & S, M. R. D. (2016). PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN, LIKUIDITAS, DAN RISIKO BISNIS TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN PROPERTY DAN REALESTATE.
Jurnal Manajemen, 5(7), 32. Retrieved from
https://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=PENGARUH+PROFITA
BILITAS%2C+UKURAN+PERUSAHAAN%2C+LIKUIDITAS%2C+DAN+RISIKO+
BISNIS+TERHADAP+STRUKTUR+MODAL+PADA+PERUSAHAAN+PROPERTY +DAN+REALESTATE&btnG=
Khuong, N. V., Thi, D., & Thao, T. (2016). Factors Effect on Capital Structure The Case of Delisted Companies on the Vietnam Stock Market. Journal of Science: Education Research, 32(5), 10.
Kuncoro, M. (2007). Metode Kuantitatif, Teori dan Aplikasi untuk Bisnis dan Ekonomi.
Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Margaretha, F., & Rahmadhan, A. R. (2010). Faktor-Faktor aang Mempengaruhi Struktur Modal pada Industri Manufaktur di BEI. Jurnal Bisnis Dan Akuntansi. Jakarta, 12(2), 1–
12. Retrieved from http://jurnaltsm.id/index.php/JBA/article/view/191
Prasetya, B. T., & Asandimitra, N. (2014). Pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Growth Opportunity, Likuiditas, Struktur Aset, Resiko Bisnis Dan Non Debt Tax Shield Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Sub-Sektor Barang Konsumsi. Jurnal Ilmu
Manajemen, 2(4), 1–13. Retrieved from
https://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=Pengaruh+Profiabilitas%
2C+Ukuran+Perusahaan%2C+Growth+Opportunity%2C+Likuiditas%2C+Struktur+Aset
%2C+Risiko+Bisnis%2C+dan+Non+Debt+Tax+Shield+terhadap+Struktur+Modal+pada +Perusahaan+Sub-Sektor+Baran
Primantara, A. A. N. A. D. Y., & Dewi, M. R. (2016). Pengaruh Likuiditas, Profitabilitas, Risiko Bisnis, Ukuran Perusahaan, Dan Pajak Terhadap Struktur Modal. Jurnal Manajemen, 5(5), 31. https://doi.org/ISSN 2302 - 8912
Putra, W. (2018). Perekonomian Indonesia. Jakarta: Rajawali Pers.
Riyanto, B. (2011). Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta: BPFE.
Sari, A. N., & Oetomo, H. W. (2016). PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, PERTUMBUHAN ASET DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP STRUKTUR MODAL. Jurnal Ilmu Manajemen, 2(April), 18. https://doi.org/ISSN : 1461-0593
Sudana, I. M. (2015). Manajemen Keuangan Perusahaan Teori dan Praktik. Jakarta:
Erlangga.
Umar, H. (2008). Desain Penelitian Akuntansi Keperilakuan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Utari, D., Purwanti, A., & Prawironegoro, D. (2014). Manajemen Keuangan, Kajian Praktik dan Teori dalam Mangelola Keuangan Organisasi Perusahaan. Jakarta: Mitra Wacana Media.
Widodo. (2017). Metodologi Penelitian Populer & Praktis. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Wirjawan, R. S. (2015). FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA. Jurnal Bisnis Dan Akuntansi, 17(1), 19.
Wiyono, G., & Kusuma, H. (2017). Manajemen Keuangan Lanjutan Berbasis Corporate Value Creation. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Yodha, A. M., Irdiana, S., & Taufik, M. (2016). Profitabilitas, Likuiditas, Dan Ukuran Perusahaan Pengaruhnya Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Blue Chips Di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2016, 1(1), 2016. Retrieved from http://proceedings.stiewidyagamalumajang.ac.id/index.php/progress/article/view/110 http://yuknabungsaham.idx.co.id/index.php. Diakses tanggal 3 Desember 2018 Jam 10.02 Kompasiana, (2015, 30 November). Bagaimana Debt to Equity Ratio Menjadi Tolak Ukur
Kinerja Keuangan, hlm. 2. Diakses tanggal 30 November 2018 Jam 12.10
https://www.idx.co.id/tentang-bei/laporan-tahunan/. Diakses tanggal 30 November 2018 Jam 12.10
https://www.sahamok.com/emiten/sektor-property-real-estate/sub-sektor-property-realestate/.
Diakses tanggal 10 Desember 2018 Jam 08.13