Penelitian ini dilatarbelakangi oleh belum adanya bahan ajar keterampilan motorik halus di sekolah, sehingga pelaksanaan pembelajaran kurang optimal. Hal ini mengakibatkan kemampuan anak dalam mempelajari motorik halus tidak berkembang secara maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan materi pembelajaran motorik halus berbasis pendekatan tematik pada pendidikan anak usia dini yang valid, praktis dan efektif.
Pengembangan bahan ajar motorik halus berbasis pendekatan tematik dinyatakan sangat praktis sebagai media pembelajaran, dengan rata-rata persentase kepraktisan sebesar 95,26%. Pengembangan bahan ajar motorik halus berbasis pendekatan tematik dinyatakan efektif sebagai media pembelajaran, dengan skor 85,7% (efektif). Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pengembangan bahan ajar motorik halus berbasis pendekatan tematik yang dilaksanakan di TK Negeri Pembina Kecamatan Tanjung Baru dinyatakan valid, praktis dan efektif.
Peneliti memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan karunia dan rahmat-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan penyusunan disertasi yang berjudul “Pengembangan Bahan Ajar Keterampilan Motorik Halus Berbasis Pendekatan Tematik pada Pendidikan Anak Usia Dini” sebagai satu kesatuan. tentang persyaratan untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan dari Program Pascasarjana Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang. Dadan Suryana selaku koordinator Program Studi Magister Pendidikan Anak Usia Dini yang telah mempermudah penyusunan skripsi ini dan bersedia bertindak sebagai validator ahli bahasa yang memberikan masukan dan saran guna menjadikan skripsi ini lebih baik lagi. Farida Mayar, M.Pd selaku pembimbing sekaligus validator ahli materi yang memberikan masukan dan saran demi kesempurnaan skripsi ini.
Nenny Mahyuddin, M.Pd selaku Kontributor I memberikan masukan dan saran demi kesempurnaan skripsi ini. Rakimahwati, M.Pd selaku Kontributor II yang memberikan masukan dan saran untuk penyempurnaan skripsi ini. Ibunda tercinta yang telah banyak membantu dalam penyelesaian disertasi ini, baik moril maupun materiil, serta doa-doanya yang tulus.
Latar Belakang Masalah
Aspek perkembangan jasmani-motorik terdiri dari pertumbuhan jasmani, motorik kasar, dan motorik halus. Keterampilan motorik halus merupakan salah satu aspek perkembangan yang mempunyai dampak besar terhadap kemampuan akademik anak pada pendidikan dasar. Salah satu aspek keterampilan dasar anak yang perlu dikembangkan, yang akan sangat mempengaruhi tumbuh kembang pada aspek lainnya, adalah perkembangan keterampilan motorik halus.
Keterampilan motorik halus (Danim, 2010) merupakan kegiatan yang menggunakan gerakan otot halus, seperti menggambar, menulis dan mengikat tali sepatu. Keterampilan motorik halus (Marfuah, 2018) merupakan keterampilan yang melibatkan otot-otot kecil pada bagian tubuh. Menurut (Muarifah & Nurkhasanah, 2019), keterampilan motorik halus merupakan salah satu aspek perkembangan yang mempunyai pengaruh besar terhadap kemampuan akademik anak sekolah dasar.
Perkembangan motorik halus dinilai penting untuk dipelajari karena secara langsung dan tidak langsung akan dipengaruhi oleh perilaku anak sehari-hari. Selain itu berdasarkan hasil penelitian (Kartikasari, 2013) pada anak usia dini terdapat beberapa aspek perkembangan yang perlu dirangsang, salah satunya adalah perkembangan motorik halus. Sejalan dengan hal tersebut, keterampilan motorik halus berdasarkan hasil penelitian (Khasanah, dkk. 2011) merupakan keterampilan yang berkaitan dengan keterampilan fisik yang melibatkan otot-otot kecil dan koordinasi tangan-mata.
Saraf motorik halus ini dapat dilatih dan dikembangkan melalui aktivitas terus menerus dan stimulasi secara rutin. Lebih lanjut menurut hasil penelitian (Gaul, 2016), keterampilan motorik halus merupakan komponen penting dalam berbagai aktivitas kehidupan sehari-hari seperti berpakaian, makan atau bermain. Keterampilan motorik halus pada anak usia dini sangat penting untuk tumbuh kembang anak.
Selain itu, kemampuan motorik halus anak juga mempengaruhi kesiapan anak dalam menulis yaitu memasuki jenjang yang lebih tinggi. Menurut Annisa, K dan Fauziddin, M (2019), motorik halus adalah gerakan tubuh yang melibatkan otot-otot kecil, misalnya otot jari tangan, otot wajah, dan lain-lain. Dan yang diharapkan tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran yang harus dicapai yaitu pada aspek perkembangan motorik halus anak sesuai tingkat perkembangannya.
Untuk mengatasi hal tersebut peneliti mencoba menggunakan bahan ajar pembelajaran motorik halus melalui pendekatan tematik, dengan harapan guru dan orang tua dapat menggunakan bahan ajar tersebut untuk memudahkan anak dalam mempelajari tentang motorik halus. Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengembangan bahan ajar motorik halus berbasis pendekatan tematik PAUD”.
Rumusan Masalah
Pembelajaran tentang perkembangan motorik halus pada anak belum terlaksana dengan baik karena guru belum mampu merencanakan dan merancang bahan ajar motorik halus yang tematik dan sesuai dengan tahap perkembangan anak sehingga mengakibatkan pelaksanaan pembelajaran kurang optimal. Untuk menambah pengetahuan guru dan meningkatkan kualitas kegiatan pembelajaran, maka diciptakanlah bahan ajar yang tepat guna sehingga memudahkan guru dalam kegiatan pengajaran.
Tujuan Penelitian
Spesifikasi Produk yang Diharapkan
Pentingnya Penelitian
Menyumbangkan ide untuk mengembangkan materi pembelajaran motorik halus berbasis pendekatan tematik PAUD yang memenuhi kebutuhan anak usia dini. Memberikan kontribusi ilmiah dalam pendidikan prasekolah yaitu menciptakan inovasi pengembangan materi pembelajaran motorik halus berbasis pendekatan tematik PAUD. Sebagai landasan dan referensi bagi penelitian selanjutnya terkait pengembangan bahan ajar motorik halus pengenalan seni pada anak usia dini berdasarkan pendekatan tematik PAUD.
Hal ini dapat dijadikan pedoman bagi guru dan orang tua untuk meningkatkan mutu pendidikan dan juga untuk memahami dan lebih kreatif dalam menciptakan suatu proses pembelajaran yang dapat mendorong anak untuk lebih antusias dalam menyikapi pembelajaran. Penulis lain dapat menjadikan penelitian ini sebagai inspirasi untuk memikirkan penyediaan dan pemenuhan kebutuhan fasilitas sekolah untuk meningkatkan mutu pendidikan.
Asumsi dan Batasan Penelitian
Definisi Operasional