LAPORAN PEMBACA MULAI PENCARIAN 1. Pendanaan pensiun dengan metode manfaat proporsional dolar konstan dan metode proporsional manfaat persentase konstan. Judul penelitian: Pendanaan Pensiun dengan Constant Dollar Benefit dan Constant Proportional Benefit Percentage. Metode ini terbagi menjadi dua, yaitu metode proporsional laba dolar konstan dan metode proporsional laba persentase konstan.
Identifikasi masalah
Metode pembahasan
Dana Pensiun
dana pensiun yang didirikan oleh orang atau badan yang mempekerjakan pegawai sebagai pendiri untuk menyelenggarakan program pensiun bagi kepentingan sebagian atau seluruh pegawainya sebagai peserta, dan menimbulkan kewajiban kepada pemberi kerja; DPPK dapat menjalankan PPIP atau PPMP. Dana pensiun yang dibentuk oleh bank atau perusahaan asuransi jiwa untuk menyelenggarakan program pensiun bagi perorangan, baik karyawan maupun wiraswasta, yang terpisah dari dana pensiun pemberi kerja untuk karyawan bank atau perusahaan asuransi yang bersangkutan.
Asumsi Aktuaria
Fungsi-fungsi dasar aktuaria
Dalam bidang ilmu aktuaria, peubah acak 𝑇 biasanya ditulis 𝑇(𝑥), biasa disebut sebagai masa hidup orang yang berumur 𝑥 di masa depan. Dalam penerapan pendanaan program pensiun, manfaat pasti biasanya tidak terbatas pada karyawan yang tercakup dalam program pensiun, tetapi juga dapat diberikan kepada karyawan. Pada bagian sebelumnya kita telah membahas fungsi distribusi dan fungsi survival dari variabel acak 𝑇(𝑥) yang menyatakan waktu hidup dari 𝑓(𝑥).
Dalam sistem reduksi berganda, kita menggabungkan variabel acak 𝑇(𝑥) dengan variabel acak 𝐽(𝑥) = 𝐽 yang menyatakan penyebab penurunan. Fungsi kepadatan probabilitas gabungan 𝑇(𝑥) dan 𝐽 dapat diturunkan sebagai berikut :. 2.51) Jika fungsi-fungsi dalam sistem reduksi berganda di atas dikaitkan dengan fungsi-fungsi dalam sistem reduksi sederhana, pertama-tama kita harus menentukan notasi tpx' j dan tqx' j, yang pada dasarnya adalah fungsi probabilitas dalam sistem penurunan sederhana sebagai didefinisikan dalam persamaan (2.2) dan (2.3). Karakter superskrip (') digunakan untuk membedakan bahwa probabilitas yang dimaksud adalah probabilitas berdasarkan sistem pengurangan tunggal yang digunakan dalam sistem pengurangan berganda.
Mengenai sistem double drop, maka :. 2.53) Berdasarkan hal di atas, persamaan (2.28) dapat diterjemahkan menjadi. Akumulasi gaji seseorang dengan usia y (pertama kali masuk peserta pensiun) sampai dengan usia x-1 dilambangkan dengan 𝑆𝑥, dirumuskan sebagai berikut. Fungsi manfaat digunakan untuk menentukan besarnya manfaat pensiun yang akan diterima oleh peserta program pensiun pada saat akan pensiun.
Berdasarkan rumus manfaat ini, bx adalah manfaat pensiun tahunan yang dibayarkan dengan jumlah tetap setiap tahun masa kerja. Pembayaran dapat dilakukan pada awal tahun ax atau akhir tahun ax, bergantung pada lamanya waktu pembayaran dilakukan, sehingga diperoleh perbandingan sebagai berikut. Jika pembayaran dilakukan pada setiap awal periode m kali per tahun dengan total pembayaran 1, maka rumusnya adalah 2,71) kedua persamaan ini dapat digunakan dalam metode perhitungan biaya pensiun terkait dengan asumsi aktuaria yang telah dibahas sebelumnya.
Kewajiban aktuaria (actuarial liability)
Namun, sebagai gambaran singkat, model nilai anuitas berdasarkan Tabel Mortalitas Anuitas Kelompok (GAM) 1971 akan disajikan. Dengan kata lain kewajiban aktuaria adalah dana yang harus tersedia saat ini untuk membayar manfaat pensiun Bx kepada peserta sebesar x. Nilai tunai masa depan didefinisikan sebagai nilai tunai yang diharapkan dari total manfaat pensiun dan ditunjukkan oleh PVFB.
Manfaat pensiun masa depan adalah jumlah manfaat yang diperoleh saat ini ditambah manfaat yang mungkin diperoleh selama masa kerja karyawan di masa depan. Secara teoritis, jika program memiliki aset/kekayaan yang dapat memenuhi kewajiban PVFB, maka akan cukup uang untuk membayar semua manfaat yang masih harus dibayar sekarang dan di masa depan bagi peserta program yang masih menjadi anggota dana pensiun, asalkan semua asumsi aktuaria sejalan dengan realitas. Br : besarnya manfaat pensiun yang diterima pada saat pensiun. r x px : peluang seorang karyawan berumur x terus bekerja sampai berumur r tahun. vr x : discount rate dari umur x sampai umur pensiun r ar. nilai sekarang dari anuitas seumur hidup yang pembayarannya dimulai pada usia r tahun.
Berdasarkan metode proportional share of earning, ada dua cara untuk menentukan biaya kewajiban aktuaria. Pekerjaan yang diharapkan mencapai usia pensiun normal (yaitu r – y) dapat dituliskan dalam persamaan berikut,. Notasi BD pada persamaan (2.75) dan (2.76) di atas menunjukkan rasio pendapatan dolar konstan, yaitu metode yang digunakan untuk menentukan bagian berdasarkan masa kerja peserta. Kedua, bagian nilai sekarang dari proyeksi total pensiun peserta dianggap sebagai rasio dari gaji kumulatif peserta pada usia x (Sx) dengan perkiraan gaji kumulatif peserta pada usia pensiun normal (Sr) dan dapat didefinisikan sebagai berikut.
Notasi BP pada persamaan (2.77) dan (2.78) di atas merupakan persentase konstan dari bagian manfaat, yaitu metode yang digunakan dalam menentukan bagian berdasarkan gaji peserta.
Biaya Normal (Normal Cost)
Persamaan terakhir sama dengan persamaan (2.80), sehingga terbukti bahwa biaya normal yang dibayarkan mulai dari masuk kerja y tahun sampai usia pensiun r tahun dapat sesuai dengan nilai tunai manfaat pensiun masa depan. Berdasarkan pengertian di atas, aktuarial liability (AL) dapat ditentukan dengan menggunakan pendekatan prospektif dan pendekatan retrospektif. Dengan pendekatan retrospektif, tanggung jawab aktuaria didefinisikan sebagai akumulasi biaya normal yang telah dibayarkan sejak masuk usia y tahun sampai dengan usia x-1 tahun; rAVPNCx dengan AVNC adalah nilai akumulasi dari biaya normal yang lalu.
Dari persamaan (2.85) dapat disimpulkan bahwa Actuarial Liability (AL) dengan pendekatan retroaktif adalah jumlah biaya normal yang dibayarkan peserta dari usia masuk y tahun sampai dengan usia x-1 tahun diakumulasikan dengan bunga. tingkat i dan hasil akumulasi dibagikan kepada peserta yang masih aktif sampai usia x tahun. Jenis pertama adalah metode yang menentukan besarnya manfaat pensiun Br yang konstan selama masa kerja karyawan. Sedangkan tipe kedua adalah metode yang menentukan Br sebagai persentase tetap dari gaji, yang disebut dengan metode persentase tetap prorata tunjangan.
Konsep dasar pendanaan program pensiun
- Persyaratan untuk mendapatkan manfaat pensiun
- Asumsi penurunan populasi peserta
- Asumsi kenaikkan gaji
- Data peserta
Menggunakan metode dolar manfaat konstan pro-rata dan persentase manfaat konstan pro-rata dalam menentukan model program pensiun. Setelah dilakukan pengolahan data dengan menggunakan metode pro-rate constant dollar benefit dan constant pro-rate benefit percentage, penulis dapat menentukan besarnya manfaat/manfaat dari program pensiun yang akan diterima oleh peserta/pegawai pada saat pensiun, besarnya iuran/kewajiban yang harus ditanggung oleh peserta/pegawai dalam setiap - setiap tahun kepesertaan dan besarnya tambahan iuran ditanggung oleh perusahaan. Dalam mendirikan program pensiun, langkah pertama yang harus dilakukan adalah menentukan aturan pokok program pensiun, yang pada dasarnya berisi pengaturan mengenai persyaratan yang harus dipenuhi, baik persyaratan yang berkaitan dengan kepesertaan maupun persyaratan untuk memperoleh manfaat pensiun, pengaturan mengenai besarnya manfaat pensiun yang akan diberikan, serta besarnya iuran yang harus dibayar oleh peserta program pensiun.
Setelah menetapkan aturan dasar program pensiun, selanjutnya dilakukan penilaian aktuaria untuk menghitung besarnya biaya pensiun yang diperlukan dan sekaligus mempersiapkan serta menentukan bagaimana menutup biaya yang dikeluarkan dengan mendirikan program pensiun tersebut. Keputusan pertama yang harus dibuat pemberi kerja mengenai rencana penyelenggaraan program pensiun bagi karyawannya adalah memilih sekelompok karyawan untuk diikutsertakan dalam program pensiun. Persyaratan ini biasanya dikaitkan dengan usia minimum dan usia maksimum peserta pada saat mengikuti program pensiun.
Pentingnya pengambilan keputusan ini dilatarbelakangi oleh fakta bahwa mengikutsertakan karyawan dalam skema pensiun menimbulkan beban administrasi, terutama yang berkaitan dengan aspek aktuaria, karena sudah menjadi kebiasaan dalam ketentuan dasar skema pensiun untuk menetapkan persyaratan usia minimum dan maksimum dan masa kerja minimum untuk mencegah cakupan karyawan yang memiliki tingkat turnover tinggi. Namun, dalam hal dana pensiun yang baru dibentuk, pemberi kerja tidak perlu memaksakan persyaratan ini terlalu ketat untuk menghindari diskriminasi terhadap karyawan dan untuk melindungi karyawan, karena program pensiun pada dasarnya dibentuk untuk menambah jumlah karyawan. . motivasi dengan harapan kinerja perusahaan akan meningkat. Dalam penelitian ini diasumsikan bahwa skema pensiun baru saja ditetapkan sehingga persyaratan masuk peserta hanya didasarkan pada persyaratan usia minimum untuk karyawan, yaitu peserta program pensiun adalah karyawan yang berusia minimal 18 tahun dan tidak lebih dari 40 tahun.
Penilaian aktuaria untuk pendanaan program pensiun melibatkan beberapa asumsi, antara lain asumsi penurunan populasi peserta (asumsi penurunan), asumsi suku bunga (asumsi bunga), asumsi kenaikan gaji (skala gaji). asumsi), dan asumsi beban (biaya). Wooil Indonesia, dana pensiun ini merupakan dana pensiun pemberi kerja yang menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti. Dana pensiun ini adalah dana pensiun yang sistem iurannya adalah sistem membayar iuran, sedangkan sistem iuran adalah sistem dana pensiun yang iurannya dibayar bersama oleh pemberi kerja dan karyawan (peserta).
Kesimpulan
Bagi peserta program dana pensiun yang memiliki usia yang sama untuk bekerja, semakin tinggi usia masuk program dana pensiun maka semakin tinggi pula iuran yang harus dibayarkan setiap tahunnya. Bagi peserta dengan usia masuk kerja yang berbeda dan usia masuk pada program dana pensiun yang sama, semakin tinggi usia seseorang masuk, semakin rendah manfaatnya. Akumulasi iuran tahunan dengan menggunakan metode persen manfaat konstan prorata lebih besar daripada menggunakan metode dolar manfaat konstan prorata.
Dalam hal ini, pemberi kerja kemungkinan akan memilih untuk menentukan kontribusi tahunan menggunakan metode pembayaran persentase konstan prorata. Karena cadangan dana yang besar akan menciptakan rasa aman terhadap kenaikan inflasi dan ketidakpastian suku bunga di masa depan. Untuk mengatasi kelemahan tersebut, perlu dikembangkan dana pensiun dimana pembayaran premi pensiun tahunan bagi peserta aktif yang ditempatkan di dana pensiun dapat diinvestasikan dalam bentuk usaha yang menguntungkan dengan tetap memperhatikan prinsip investasi dan penerapan manajemen risiko. .
Kondisi yang selalu berubah tentunya akan mempengaruhi cadangan dana pensiun yang sangat mempengaruhi manfaat peserta dan iuran pemberi kerja. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambahkan asumsi-asumsi yang bervariasi terkait dengan perkembangan di masyarakat.