• Tidak ada hasil yang ditemukan

DEWAN PENGUJI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "DEWAN PENGUJI"

Copied!
67
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

  • Bagi Penulis
  • Bagi Akademis
  • Bagi Institusi
  • Bagi Masyarakat

TINJAUAN PUSTAKA

  • Tiroid
    • Pengertian Tiroid
    • Fungsi Kelenjar Tiroid
    • Metabolisme Hormon Tiroid
    • Pemeriksaan Fungsi Tiroid
    • Kategori Umur
    • Faktor Resiko Penyakit Tiroid
  • Thyroid Stimulating Hormone (TSH)
  • Free Thyroxine (FT4)
  • Metode Pemeriksaan
  • Prosedur Kerja
  • Kerangka Teori
  • Hipotesis Penelitian

Pada keadaan normal, kelenjar tiroid tidak dapat teraba, sedangkan bila tidak normal maka akan terjadi pembesaran kelenjar tiroid dan dapat dirasakan adanya benjolan yang terletak pada pangkal atau samping jakun. Untuk memproduksi hormon tiroid, kelenjar tiroid membutuhkan yodium sebagai komponen makanan dan air. Setelah hormon tiroid digunakan, kira-kira yodium dalam hormon tersebut akan kembali ke kelenjar tiroid dan diubah untuk menghasilkan hormon tiroid lagi (11).

Fungsi kelenjar tiroid secara lebih rinci adalah kelenjar tiroid dapat menjaga tingkat metabolisme yang optimal pada berbagai jaringan sehingga jaringan tersebut mampu berfungsi dengan normal. Hormon tiroid dapat merangsang konsumsi O2 di seluruh sel tubuh, membantu mengatur metabolisme lemak dan karbohidrat, serta penting untuk pertumbuhan dan pematangan normal (12). Yodium merupakan bagian utama dalam produksi hormon tiroid, sehingga tubuh harus selalu memiliki persediaan yodium yang cukup dan stabil.

Keadaan fungsional kelenjar tiroid dapat ditentukan dengan memeriksa fungsi kelenjar tiroid. Konsentrasi hormon tiroid total tersedia secara luas dan akurat untuk mendiagnosis pasien dengan disfungsi tiroid dengan jelas. Dalam satu kasus, hipertiroidisme primer/sejati tidak tercermin pada nilai TSH serum normal.

Dan sebaliknya, ada juga kemungkinan kondisi di mana kadar tiroksin bebas mungkin tidak normal pada individu eutiroidisme 4. Hipotiroidisme terjadi ketika kelenjar tiroid tidak dapat memproduksi atau mensuplai kebutuhan tubuh akan hormon tiroid. Hipotiroidisme dibedakan menjadi 2 jenis kondisi, yaitu yang pertama hipotiroidisme primer, yaitu kelainan pada kelenjar tiroid yang menyebabkan produksi T4 dan T3 menurun dan umumnya diikuti dengan peningkatan kadar TSH.

Hipertiroidisme dapat diartikan sebagai respon jaringan tubuh terhadap efek metabolik dari peningkatan hormon tiroid yang besar. Eutiroidisme adalah suatu kondisi dimana fungsi kelenjar tiroid normal, namun bentuk kelenjar tiroid menunjukkan kelainan, seperti pembesaran kelenjar tiroid. TSH atau tirotropin adalah glikoprotein yang disintesis dan disekresikan oleh tirotrop dari kelenjar hipofisis anterior.

Kadar TSH normalnya adalah 0,5-5 mU/L. TSH dapat meningkat pada hipotiroidisme dan penurunan pada hipertiroidisme, yang disebabkan oleh asupan hormon tiroid oral yang berlebihan atau endogen. Serum Tiroksin Gratis adalah tes terbaik untuk mengukur hormon tiroid yang beredar bebas di aliran darah (plasma).

METODOLOGI PENELITIAN

Jenis dan Desain Penelitian

Tempat dan waktu penelitian

Populasi Penelitian

Sampel Penelitian

  • Teknik Pengambilan Sampel

Variabel Penelitian

  • Variabel Independen
  • Variabel Dependen

Kerangka Konsep

Definisi Operasional

Teknik Pengumpulan Data

Teknik Pengolahan Data

Teknik Analisis Data

Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Bhayangkara TK.I Raden Said Sukanto yang berlokasi di Jl. Rp. Polri Kramat Jati. Sejarah berdirinya RS Bhayangkara TK.I Raden Said Sukanto bermula pada saat masih ada sekolah polisi di Kramat Jati, kemudian bangunan bekas dan kavling dikembangkan seiring dengan dibangunnya RS Polri. Setelah dilakukan pengumpulan data kadar FT4 dan kadar TSH pada pasien tiroid di RS Bhayangkara Tk.

Hasil pemeriksaan kadar FT4 dan TSH menunjukkan jumlah sampel sebanyak 73 orang, diperoleh hasil kadar terendah 0,04 dan kadar tertinggi 16,7 ng/dl. Hasil uji normalitas menggunakan SPSS dengan uji Kolmogorov-Smirnov diperoleh Asymp.Sig (p) yaitu 0,000 sehingga dapat dilanjutkan dengan uji korelasi. Dapat dilanjutkan dengan uji korelasi menggunakan SPSS yaitu uji Spearman untuk melihat asosiasi atau hubungan antara kadar TSH dan FT4 pada pasien tiroid (7). Hasil uji korelasi menggunakan SPSS dengan uji Spearman menunjukkan nilai Sig (p) <0,001 lebih kecil dari.

Hasil uji korelasi kadar TSH dengan FT4 menggunakan SPSS dengan uji Spearman menunjukkan nilai Sig (p) <0,001 atau kurang dari <0,05 dan nilai koefisien korelasi (r) sebesar -0,820 membuktikan adanya hubungan antara kadar TSH dengan FT4. korelasi atau korelasi yang signifikan dengan nilai (p=<0,001), Berdasarkan tabel 4.4. Hasil tersebut menunjukkan bahwa variabel kadar TSH dan FT4 pada pasien tiroid di RS Bhayangkara Tk. Pada Raden Said Sukanto terdapat hubungan yang sangat kuat dan berlawanan arah, sehingga dapat diartikan semakin tinggi kadar TSH maka kadar FT4 akan semakin rendah dan sebaliknya jika kadar TSH semakin rendah maka kadar FT4 akan semakin rendah. menjadi lebih tinggi.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian (Ellies Tunjung Sari M, 2018) yang menyatakan bahwa ditemukan adanya hubungan antara kadar TSH dengan kadar FT4. Sedangkan penelitian lain tentang korelasi kadar T4 dan TSH pada penderita suspek hipertiroid (Renowati 2020) menyatakan bahwa kadar T4 dan TSH juga memiliki hubungan yang signifikan karena adanya efek umpan balik negatif peningkatan T4 pada hipofisis anterior (8). Berdasarkan hasil pemeriksaan diketahui bahwa peningkatan kadar FT4 diiringi dengan penurunan kadar TSH maka pasien akan mengalami hipertiroidisme, sebaliknya bila kadar FT4 menurun/rendah disertai dengan peningkatan kadar TSH maka pasien akan mengalami hipertiroidisme. hipotiroidisme.

Pengaruh peningkatan dan penurunan kadar FT4 dan kadar TSH masing-masing dipengaruhi oleh sistem umpan balik langsung dalam mekanisme hormonal. Sementara itu, pasien yang terdiagnosis hipertiroidisme mungkin mengalami gejala seperti penurunan berat badan, gemetar, intoleransi panas, jantung berdebar, dan kelainan mata (bengkak) (25). Berdasarkan penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang berlawanan arah antara kadar FT4 dengan kadar TSH pada pasien tiroid dengan nilai p = <0,001 dan nilai koefisien korelasi = - 0,820 yang berarti jika jika kadar FT4 tinggi maka kadar TSH rendah, dan jika kadar FT4 rendah maka kadar TSH tinggi.

Gambar USG Pasien Nodul Tiroid di Departemen Radiologi/SMF FK Unsrat RSUP Prof Dr. TSH dan FT4 dengan Indeks Massa Tubuh (BMI) pada pasien dewasa: studi cross-sectional di Klinik Litbankes Magelang.

Gambar 4.1 Rumah Sakit Bhayangkara Tk. I Raden Said Sukanto
Gambar 4.1 Rumah Sakit Bhayangkara Tk. I Raden Said Sukanto

HASIL DAN PEMBAHASAN

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Saran…

Hubungan dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan pasien sebelum tiroidektomi di Klinik Bedah RSD Mangusada Kabupaten Badung.

Gambar

Table 3.1. Definisi Operasional  Variabel  Definisi
Gambar 4.1 Rumah Sakit Bhayangkara Tk. I Raden Said Sukanto
Table 4.1. Hasil Pemeriksaan kadar FT4 dan TSH
Table 4.4. Tingkat Hubungan Korelasi  Coefisien corellation  Tingkat Keeratan

Referensi

Dokumen terkait

ii HALAMAN PENGESAHAN Tugas Akhir ini diajukan oleh : Nama : Lina Aulia NIM : 21120118120014 Departemen : Teknik Komputer Judul Tugas Akhir : PERANCANGAN APLIKASI