• Tidak ada hasil yang ditemukan

DEWAN PENGUJI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "DEWAN PENGUJI "

Copied!
137
0
0

Teks penuh

Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada para guru dari sekolah dasar hingga universitas. Sebagai anak terakhir dari tujuh bersaudara, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada kakak-kakak penulis yang telah berpartisipasi.

SUASANA KOMUNIKASI INTERPERSONAL KIAI-

NUANSA DAN MAKNA KOMUNIKASI INTERPERSONAL

Latar Belakang Masalah

Dari jumlah tersebut, 2/3nya masih berupa pesantren tradisional, sedangkan sisanya sebagian besar merupakan pesantren campuran dan pesantren modern yang jumlahnya masih terbilang kecil. 5 Kenyataan menunjukkan bahwa jumlah pesantren tradisional dan pesantrennya cenderung meningkat, namun peningkatan pesantren campuran lebih tinggi.

Rumusan Masalah

Oleh karena itu, penelitian ini akhirnya mengambil judul Komunikasi Interpersonal Kiai-Santri: Kajian Keberlanjutan Tradisi Pesantren di Era Modern. Berdasarkan jawaban atas pertanyaan penelitian tersebut, maka dibangunlah sebuah teori tentang tradisi komunikasi interpersonal kiai-santri di pesantren.

Kajian Pustaka

Dalam penelitian-penelitian tersebut dijelaskan pola hubungan kiai-santri, namun tidak komprehensif karena tidak menjadi fokus utama penelitian. Karena bukan fokus utama penelitian, pola komunikasi kiai-santri tidak dijabarkan secara komprehensif dan fokus.

Kerangka Teori

  • Teori Habituasi (Bourdieu) didukung Strukturasi (Giddens)
  • Teori Reproduksi dan Transformasi Sosial (Bourdieu dan Giddens) Teori habituasi dan strukturasi lebih lanjut menjadi mode elaborasi
  • Teori Distinksi Sosial (Bourdieu)
  • Teori Dominasi Bourdieu, Giddens dan Foucault
  • Komunikasi Pedagogis dan Tindakan Komunikatif

Kolaborasi teori-teori tersebut digunakan untuk memahami keberlangsungan tradisi komunikasi interpersonal kiai-santri di pesantren di era modern dengan menemukan pola, mekanisme, makna dan faktor sosial budaya yang mendukung keberlangsungannya. Masing-masing teori memberikan kontribusi khusus terhadap penelitian, analisis dan pemetaan fenomena komunikasi interpersonal kiai-santri. Teori reproduksi sosial digunakan untuk menganalisis reproduksi tradisi komunikasi interpersonal kiai-santri, sedangkan teori transformasi sosial digunakan.

Teori mekanisme dominasi dan distribusi kekuasaan/modal (Bourdieu) digunakan untuk memahami mekanisme, faktor pendukung dan pengaruh distribusi kekuasaan, yang berkaitan erat dengan sistem akumulasi modalitas (simbolis, sosial, budaya dan ekonomi) yang dilakukan oleh para elite pesantren khususnya para kiai dan keluarganya, dimana hal ini tentu saja berdampak pada sistem hubungan kiai-santri. Akibatnya, reproduksi tradisi komunikasi antarpribadi kiai-santri terjadi melalui dualitas struktur dan praktik sosial yang mendukung sekaligus mendukung akumulasi modalitas, terpeliharanya kelas dan status sosial, serta dominasi kekuasaan. kiai di pesantren dan masyarakat. Selain itu, teori kontrol kekuasaan Foucault juga dikembangkan untuk memahami fenomena mempertahankan dominasi dalam hubungan kiai-santri.

Untuk melihat lebih dekat perkembangan konstruksi teoritis fenomena komunikasi interpersonal kiai-santri dalam iklim modernisasi sosial budaya hunian Islam, digunakan juga teori tindakan komunikatif Habermas, bersamaan dengan teori reproduksi dan.

Gambar 1: Kedudukan Dominasi dan Kekuasaan dalam  Skema Hubungan antar Struktur, Modalitas dan Interaksi 63  Struktur  Signifikasi  I~  ·I  Dominasi  H  Legitimasi
Gambar 1: Kedudukan Dominasi dan Kekuasaan dalam Skema Hubungan antar Struktur, Modalitas dan Interaksi 63 Struktur Signifikasi I~ ·I Dominasi H Legitimasi

Definisi Operasional

Yang dimaksud dengan “pondok pesantren” dalam penelitian ini adalah suatu sistem pendidikan bagi santri yang tinggal di pesantren yang dikelola oleh kiai untuk mempelajari ilmu agama dan ilmu pengetahuan lainnya, baik melalui pengajian, pesantren, pendidikan formal maupun paparan ilmu agama dan agama. perilaku sosial dalam totalitas kegiatan.pendidikan. 34 “Tradisi pesantren” yang disebutkan dalam penelitian ini fokus pada tradisi komunikasi interpersonal antara kiai dan santri. Sebagai sebuah tradisi, perilaku komunikasi interpersonal telah lama dipraktikkan sebagai suatu kebiasaan mekanis dan sekaligus identitas masyarakat. perilaku budaya komunitas pesantren.

34;Komunikasi antarpribadi” yang dimaksud adalah komunikasi antarpribadi secara verbal dan nonverbal yang terjadi antara kiai dan santri serta menekankan pada hubungan personal antarmanusia atau sosial. 34;Era modern” adalah era penerapan prinsip-prinsip dan mekanisme kerja modern pada berbagai tingkatan. dan permasalahan penerimaan mereka oleh pihak pesantren. Keberlangsungan tradisi pesantren dalam komunikasi interpersonal kiai-santri di zaman modern ini dilihat dari empat dimensi yaitu pola, mekanisme, makna dan faktor sosial budaya yang mendukung tradisi komunikasi interpersonal kiai-santri dalam setting penelitian ini. yaitu Pondok Pesantren Futuhiyyah dan Pondok Pesantren Komplek Suburan Mranggen Keluarga Futuhiyyah.

34; Komunikasi Interpersonal Kiai-Santri: Kajian Keberlanjutan Tradisi Pesantren di Era Modern” merupakan penelitian tentang keberlangsungan tradisi komunikasi interpersonal kiai-santri di era modern dilihat dari dimensi pola, mekanisme, makna. dan faktor sosial budaya pendukung yang ada di Pondok Pesantren Futuhiyyah serta lembaga lembaga pendidikan yang dikembangkannya bersama dengan Pondok Pesantren keluarga Futuhiyyah di kawasan Suburan Mranggen Demak.

Metode Penelitian

  • Obyek dan Setting Penelitian
  • Pendekatan Metodologi
  • Metode Pengumpulan Data
  • Metode Analisis Data

Berdasarkan penelitian pendahuluan, 78 studi 1 juta menetapkan Pondok Pesantren Futuhiyyah dan Pondok Pesantren di kawasan Suburan Mranggen Demak sebagai setting penelitian. Ketiga, Pondok Pesantren Futuhiyyah telah berhasil mengembangkan banyak pondok pesantren di kompleks Suburan Mranggen yang dikelola oleh anggota keluarga secara mandiri dengan tetap terhubung dengan pendidikan formal yang dikembangkan Pondok Pesantren Futuhiyyah. Dalam penelitian ini, lingkungan utama komunikasi antarpribadi kiai-santri adalah pesantren Futuhiyyah yang seluruh santrinya laki-laki, sedangkan pesantren lain di wilayah Suburan umumnya terlihat pada beberapa konteks komunikasi antarpribadi di arena pesantren. .dari asrama. Pendidikan formal Futuhiyyah dan lingkungan sosial di Suburan Mranggen.

Alasan lainnya yang keempat adalah Pondok Pesantren Futuhiyyah dan Pondok Pesantren lainnya di wilayah Suburan Mranggen Demak menggunakan bahasa Jawa bersama dengan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar dalam beberapa proses pengajaran kitab kuning dan kehidupan sehari-hari di kancah pesantren. sekolah. . Keenam, pelestarian beberapa ciri tradisional dan budaya yang ada di Asrama Islam Futuhije, serta adopsi unsur modernitas yang terlihat secara kasat mata membuat peneliti memilihnya sebagai latar penelitian ini. Observasi partisipatif dan wawancara mendalam merupakan metode utama untuk menggambarkan fenomena komunikasi interpersonal kiai-santri.

Wawancara dalam jumlah besar dilakukan kepada pengurus dan santri Pondok Pesantren Futuhiyyah sebagai setting utama penelitian.

Sistematika Tulisan

Keenam, hasil teori dianalisis kembali sehingga membentuk teori alternatif sebagai dekonstruksi realitas sosial terkait komunikasi interpersonal kiai-santri. Berdasarkan penjelasan pada bab-bab sebelumnya, penelitian ini sampai pada kesimpulan utama bahwa pola komunikasi interpersonal kiai-santri di Pondok Pesantren Futuhiyyah Mranggen Demak adalah komunikasi etis-pedagogis. Komunikasi etis-pedagogis merupakan komunikasi interpersonal antara kiai dan santri yang mengandung mekanisme dominasi (komunikasi pedagogis), namun diterima karena dibalut dengan nilai-nilai etika yang berkembang dalam tradisi pesantren.

Secara kasat mata, pola komunikasi etis-pedagogis muncul dalam kinerja komunikasi jarak dekat kiai-santri. Oleh karena itu, pola komunikasi etis-pedagogis pada akhirnya menjadi kebiasaan kolektif dalam komunikasi interpersonal antar kiai-santri dan menjadi bagian dari tradisi bermukim Islam. Penghapusan tradisi sedikit mengurangi kualitas dimensi etika dan hegemonik dalam komunikasi interpersonal antara kiai dan santri, seperti sedikit menipis.

34; Abrasi tradisi menunjukkan dinamika perubahan tradisi komunikasi interpersonal kiai-santri seiring dengan modernisasi di kancah pesantren dan masyarakat pada umumnya.

Saran Pengembangan

Namun komunikasi etis-pedagogis masih tetap bertahan karena sudah menjadi habitus kolektif dan sedimentasi tradisi pesantren dalam kurun waktu yang lama dengan didukung faktor sosial budaya khususnya hubungan guru-siswa dengan isnad dan ijazah, kharisma. atau kiai, simbolisasi tokoh-tokoh searah kiai dan konsep. sebuah berkat. Hal ini sangat penting untuk dipertahankan dalam dunia pesantren dan hendaknya diadopsi dalam dunia pendidikan pada umumnya untuk meningkatkan efektivitas pendidikan dan hubungan interpersonal antara guru dan santri. Namun nada hegemonik dalam komunikasi kiai-santri hendaknya diubah ke arah komunikasi yang lebih setara guna mempercepat proses transformasi diri siswa, yaitu pengembangan aktivitas pribadinya.

Artinya, dimensi etika dan pedagogi ditransformasikan ke dalam komunikasi yang transformatif secara etis sehingga memenuhi standar nilai tradisional hunian Islami dan sekaligus iklim egaliter hubungan sosial modern. Nilai-nilai dan praktik komunikasi interpersonal kiai-santri mengembangkan nuansa kedekatan pribadi, keterhubungan, tujuan dan transformasi. Untuk mencapai pola komunikasi yang transformatif secara etis diperlukan tumbuhnya kesadaran reflektif di kalangan masyarakat tempat tinggal Islam ke arah tersebut.

Dengan demikian, tradisi pesantren Islam dapat berkembang dan menawarkan ciri-ciri: bagi proses globalisasi dalam bidang hubungan guru-siswa, interaksi dan komunikasi dalam dunia pendidikan; dan dalam skala besar membantu proses berkembangnya komunikasi etis-transphonic di masyarakat.

Kata Penutup

Kudus, Abdul Jalil Hamid (ed. dan trans.), Abkdm al-Fuqdha' fi Muqarrarat mu 'tamarat Nahdlatul 'Ulam a: Kumpulan Masalah Diniyyah dalam Mu'tamar NU 1-15, Semarang: Toha Putera bekerjasama dengan pengurus Nahdlatul Ulama Agung, t,th. Ruang, waktu dan konteks sosial yang spesifik dalam komunikasi interpersonal kiai-santri (di pesantren, pendidikan formal dan di luar pesantren). Aktivitas dan perilaku sosial para tokoh khususnya kiai, keluarga kiai dan santri yang terlibat dalam pengamalan, pelestarian dan pengembangan pola komunikasi interpersonal antara kiai dan santri.

Wawancara ini bersifat acak dan dipadukan dengan observasi sehingga menyesuaikan dengan fenomena komunikasi interpersonal kiai-santri yang terjadi atau didasarkan pada kebutuhan pencarian data tertentu. Faktor sosiokultural yang mendukung terpeliharanya dan berkembangnya komunikasi interpersonal kiai-santri yang terjadi pada fenomena sosial pesantren. Reaksi dan tindakan komunitas pesantren (kiai, santri dan komunitas pesantren secara keseluruhan) terhadap perkembangan pola komunikasi kiai-santri pasca proses modernisasi.

Perasaan dan tanggapan santri mengenai tradisi komunikasi interpersonal kiai-santri diamalkan dan dikembangkan di pondok pesantren. Praktik tradisi komunikasi interpersonal kiai-santri dinilai ideal dan bermanfaat dan patut dilestarikan di pesantren. Pola komunikasi interpersonal kiai-santri yang diamalkan dan dilestarikan di pesantren, serta mekanisme, makna, dan faktor sosial budaya yang mendukungnya.

ANGKET

  • Masjid an-Nur sebagai Salah Satu Pintu Gerbang Pesantren Futuhiyyah
  • Rumah Kiai Hanif Berhadapan dengan Pesantren Futuhiyyah
  • Rumah Kiai Hanif Berhadapan dengan MTs F1 dan Kantor Yayasan
  • Jalan di Depan Pesantren Futuhiyyah Diberi Tenda Permanen
  • Kantor Pesantren dengan Foto Tokoh dan Ikon Tradisi Pesantren, Garuda
  • Keadaan Kamar Santri 8. Dinding Kamar Dipasang Gambar Kiai Futuhiyyah dan Ulama Karismatik
  • Foto Kiai Futuhiyyah Ditempel di Dinding Kantor Yayasan Futuhiyyah
  • Pesantren al-Amin, Rumah Pengasuh sebagai Kantor Pesantren
  • Pesantren KH. Murodi, terpisah
  • Pesantren Nurul Burhani, Menyatu dengan Rumah Pengasuh
  • Hasan dan Husain Membaca al-Qur'an Sambil Duduk Di Panggung Pengajian
  • Kiai Muhadi, Sambutan Alumni Santri al-Mubarok dengan Berdiri di
  • Kiai Hanif , Sambutan Sesepuh Futuhiyyah dengan Duduk di Kursi
  • Seorang Qari' Membaca al-Qur'an Sambil Duduk di Panggung Futuhyyah
  • Kiai Sya'roni dari Kudus Memberikan Ceramah di Panggung
  • Kursi Bagian Depan Menjadi Tempat Duduk Kiai dan Pejabat
  • Keluarga Futuhiyyah Duduk di Barisan Depan Jamaah Putri
  • Para Mursyid Futuhiyyah Duduk di Depan Para Badal/Khalifah Tarekat pada
  • Wali Santri Futuhiyyah Memesrahkan Anaknya Kepada Kiai Hanif
  • Para Wali Santri Berpamitan Kepada Kiai Hanif Setelah Selesai
  • Suasana Santri Bertamu di Rumah Gus Hilmi (Menantu Kiai Hanif)
  • Ruang Tamu Kiai Basyir Hamzah 34. Santri Mengimami Shalat Jamaah di Shaf Belakang Pengimaman
  • Santri Menunggu Kiai Lathif Sedang Membaca Wirid
  • Santri Bersalaman Dengan Kiai Lathif Makmun (Pengasuh al-Murtadlo)
  • Kiai Hanif Bersalaman dengan Kiai Sya'roni Kudus
  • Gus Hilmi Bersalaman dengan Habib Syekh Abdul Qadir (Solo)
  • Habib Syekh Menuangkan Minyak Wangi di Tangan Kiai Hanif
  • Para Santri Bersalaman dengan Habib Bahirun, Rektor Jamiah Ahqaf Yaman dan
  • Santri/Komuniti Pesantren Berjalan Bersama Kiai Hanif
  • Suasana Pembelajaran al-Qur'an di Pesantren Futuhiyyah
  • Suasana Pembelajaran Madrasah Diniyyah di serambi Masjid
  • Pembelajaran Madrasah Diniyyah Pesantren Futuhiyyah model ruang kelas
  • Santri Duduk di Teras Rumah Kiai Abdul Hadi Ketika Pengajian Libur
  • Siswa MTs Futuhiyyah 1 Bersalaman dan Mencium Tangan
  • Santri Bersalaman dengan Para Kiai Selesai Acara Khataman al-Qur'an
  • Khataman al-Qur'an di al-Mubarok
  • Pengajian Tarekat (Putra) Setiap Senin Pagi di Masjid an-Nur
  • Pengajian Tarekat (putri) Setiap Kamis Pagi di Masjid an-Nur Futuhiyyah
  • Peserta Tawajjuhan Akbar Putri Berada di Sebelah Utara Masjid
  • Masyarakat Ziarah di Makam Keluarga Futuhiyyah pada Acara Haul KH
  • Suasana Santri Futuhiyyah Berdoa di Makam KH. Khudlori Magelang
  • Kiai Hanif Melauncing WEBSITE Futuhiyyah
  • Pesantren Futuhiyyah Menerima SMA Muhammadiyah 2 Surakarta
  • Siswa MAF 1 Naik Sepeda di Depan kantor Pesantren Futuhiyyah
  • Sebagian Santri Menyaksikan Kegiatan Ektra dari Atap Masjid
  • Santri Menonton Televisi saat Libur Pengajian (Setelah Kegiatan Ektra) Malam
  • Kegiatan Kerja bakti Santri di Lingkungan Pesantren
  • KH. Abdurrahman Qashidil Haq (Perintis/Pengasuh I Futuhiyyah)
  • KH. Utsman Abdurrahman (Pengembang Pendidikan Pesantren/

Hasan dan Husain mengaji sambil duduk di panggung pengajian sambil duduk di panggung pengajian. Seorang Qari membaca Al-Qur'an sambil duduk di panggung Futuhyjeh sambil duduk di panggung Futuhyjeh. Para Mursyid Futuhija duduk di depan para Badal/Khalifah Tareqat Di depan para Badal/Khalifah Tareqat no.

Santri duduk di teras rumah Kiai Abdul Hadi saat pengajian sedang berlibur Abdul Hadi saat pengajian sedang berlibur. Para santri berjabat tangan dengan Kiai di akhir acara Khataman al-Quran.Menyelesaikan acara Khataman al-Quran. Pengajian tarekat (pria) Setiap Senin pagi di Masjid an-Nur Senin pagi di Masjid an-Nur.

Pengajian tarekat (wanita) setiap Kamis pagi di Masjid an-Nur Futuhiyyah. Pagi hari di Masjid an-Nur Futuhiyyah.

Lampiran 7: Foto Situasi Pesantren dan Suasana Komunikasinya
Lampiran 7: Foto Situasi Pesantren dan Suasana Komunikasinya

Futuhiyyah: 1926-1935)

KH. Muslih Abdurrahman Pengembang Utama/Pengasuh III

KH. Murodi Abdurrahman Direktur Madin Futuhiyyah

KH. Hanif Muslih Pengasuh Futuhiyyah V

KH. Said Lafif Luthfi Hakim Pengasuh Pendukung V

PONDOK PBSANTKBN FUTUHIYYAH

SURAT KETERANGAN

34;Tafsir Ilmiah Tentang Penciptaan Manusia dalam Alkitab dan Al-Qur'an", Jurnal Penelitian Keagamaan STAIN Purwokerto, Vol. 34;Respon Guru PAl terhadap Teori Evolusi: Kajian Guru SMA dan MA PAl di Kabupaten Banyumas" , Penelitian Agama Tydskrif STAIN Purwokerto, Vol. 34; Asal Usul Alam Semesta: Antara Kosmologi Ilmiah dan Pandangan Al-Qur'an", Jurnal Penelitian Keagamaan STAIN Purwokerto, Vol.

34;Strategi Sosio-Budaya Pesantren untuk Membangun Masyarakat (Perspektif Sosio-Historis)", Jurnal Ibda Kajian Islam dan Budaya, STAIN Purwokerto, Vol. 34;Melampaui Trinitas dan Tauhid: Menjelajahi Tuhan Dalam Perspektif Teologi Global" , Jurnal Ibda Kajian Islam dan Budaya, STAIN Purwokerto, Vol. 34; Menggali Implikasi Pedagogik Kisah Al-Qur’an”, Jurnal Pemikiran Pendidikan Alternatif Insania, STAIN Purwokerto, Vol.

34; Islam dan Kebudayaan: Strategi Kebudayaan Walisongo Dalam Membangun Masyarakat Muslim Indonesia", Komunika: Jurnal Dakwah dan Komunikasi Jurusan Dakwah STAIN Purwokerto, Vol.

Gambar

Gambar 1: Kedudukan Dominasi dan Kekuasaan dalam  Skema Hubungan antar Struktur, Modalitas dan Interaksi 63  Struktur  Signifikasi  I~  ·I  Dominasi  H  Legitimasi
Gambar 2:  Pengembangan Mekanisme Dominasi dalam  Empat Tipologi Institusi Sosial 64
Gambar 3:  Hubungan antara
Lampiran 7: Foto Situasi Pesantren dan Suasana Komunikasinya
+2

Referensi

Dokumen terkait

Al-M uttaqien UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 32 Rr.. DIREKTUR JENDERAL, Direktur Pendidikan

Disampaikan dengan hormat, setelah melakukan bimbingan, arahan, dan koreksi terhadap naskah disertasi berjudul: SISTEM PENGUPAHAN DI YOGYAKARTA DALAM PANDANGAN ISLAM Studi

1 Pim pinan Jurnal UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA Jurnal Penelit ian Agam a 2 Al M akin UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA Al-Jamiah.. 3 Sapt oni UIN SUNAN KALIJAGA

Dengan hormat disampaikan bahwa mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, akan melaksanakan Kuliah Kerja Komunikasi di

Dengan hormat disampaikan bahwa mahasiswa Program Studi Psikologi Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, akan melaksanakan tugas mata kuliah ……….. dengan

KEPUTUSAN DIREKTUR PASCASARJANA UIN ALAUDDIN NOMOR 285 TAHUN 2021 TENTANG PENGUJI UJIAN DISERTASI TERBUKA PROMOSI DOKTOR PASCASARJANA UIN ALAUDDIN MAKASSAR DENGAN RAHMAT TUHAN

KEPUTUSAN DIREKTUR PASCASARJANA UIN ALAUDDIN NOMOR 1024 TAHUN 2020 TENTANG PENGUJI UJIAN DISERTASI TERBUKA PROMOSI DOKTOR PASCASARJANA UIN ALAUDDIN MAKASSAR DENGAN RAHMAT TUHAN

KEPUTUSAN DIREKTUR PASCASARJANA UIN ALAUDDIN NOMOR 1567 TAHUN 2021 TENTANG PENGUJI UJIAN DISERTASI TERTUTUP PASCASARJANA UIN ALAUDDIN MAKASSAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA