• Tidak ada hasil yang ditemukan

Di Daerah Istimewa Yogyakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Di Daerah Istimewa Yogyakarta "

Copied!
51
0
0

Teks penuh

Setelah Indonesia merdeka, media cetak menjadi sarana utama masyarakat dalam menyampaikan pendapat. Jika kita melihat persaingan di pasar, media cetak sebenarnya terbilang “non-kompetitif” dengan media massa lain seperti televisi dan media online. Kecanggihan kedua teknologi tersebut dapat mempengaruhi masyarakat sedemikian rupa sehingga beralih mengonsumsi media massa dibandingkan media cetak untuk memperoleh berita atau informasi yang cenderung cepat.

Faktanya, media cetak saat ini berada dalam suasana yang tidak menentu, seperti “Saya tidak ingin mati, saya bahkan tidak ingin hidup”. Era reformasi yang dimulai pada tahun 1998 juga terjadi di sektor media, sehingga terjadi ledakan di sektor media massa, termasuk media cetak. Seiring dengan ledakan industri media dan pertumbuhan media cetak di Indonesia pada era reformasi, negara ini menghadapi tantangan dari media lain seperti TV, Internet, dan media online.

Pertanyaan yang kini harus dipikirkan oleh media cetak adalah bagaimana bertahan dalam bisnis media yang kompetitif ini. Implikasinya, hal ini kini tersebar hampir merata di seluruh media massa di Indonesia, dan media cetak pun tidak kalah saingnya dengan hal tersebut.

MASA REVOLUSI KOMUNIKASI

Seperti halnya telepon, televisi juga mengalami perkembangan dan perubahan yang terjadi seiring dengan berkembangnya teknologi yang ada. Televisi tidak mengalami perubahan selama lebih dari 50 tahun, hanya program televisi yang terus mengalami perubahan dengan adanya satelit komunikasi. Pada akhir tahun 1980an, satelit komunikasi mulai masuk ke dalam rumah dan pada saat itu biaya menjadi lebih murah dengan pilihan saluran yang beragam.

Maka terjadilah revolusi televisi dengan perubahan nyata dalam pemilihan saluran dan peralihan ke televisi yang menggunakan sistem digital, bukan analog. Adanya satelit komunikasi juga memudahkan kehidupan manusia dalam menerima informasi dan biaya yang dikeluarkan pun tidak besar. Namun tidak hanya mempermudah, ada beberapa konsekuensi yang akan kita hadapi dalam transformasi teknologi ini, pertama, Internet dapat menggandakan daya komputasi dengan komputer yang berbeda.

Kedatangannya tidak hanya sekedar informasi global baru, artinya komunikasi tidak hanya menjadi sumber informasi global baru dalam skala besar. Revolusi komunikasi terjadi pada tiga alat komunikasi yaitu telepon yang merupakan teknologi komunikasi tertua, televisi dan komputer yang berguna dan membantu kehidupan manusia.

DINAMIKA INDUSTRI MEDIA

The medium and the message : Inseparable duo

Kami mencoba melepaskan diri dari lingkungan sosial tidak langsung, dan kami juga berintegrasi ke dalam lingkungan ini. Oleh karena itu, hal tersebut merupakan ancaman sosial terhadap privasi manusia, dan di sisi lain, hal tersebut merupakan kebutuhan untuk melengkapi komunikasi dan informasi sosial dalam kehidupan yang semakin pribadi ini.

Manufacturing content, manufacturing consent

TANTANGAN DAN PELUANG MEDIA CETAK

Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat tidak hanya membaca media cetak untuk mencari informasi dan berita, namun sudah menjadi kebiasaan rutin. Meski pemberitaannya tertunda sehari, keakuratan informasi dan isi media cetak dinilai lebih tinggi dibandingkan media online. Hal ini dikarenakan media cetak sudah lebih matang dalam menyampaikan informasi dan berita karena membutuhkan waktu yang lebih lama dalam mengolah dan mendapatkan keakuratan informasi dan berita.

Berbeda dengan media online yang terkadang hanya sekedar berburu jam tayang tanpa mempedulikan kualitas informasi dan berita. Sehingga masyarakat yang ingin mendapatkan atau mengonsumsi informasi dan berita yang berkualitas dan akurat akan tetap mengandalkan media cetak sebagai sumber utamanya. Mengingat tantangan media cetak untuk lebih menyelaraskan diri dengan teknologi Internet, seperti yang dilakukan Kompas dengan kode QR-nya, media cetak akan mendapatkan porsi yang sama seperti saat ini sebagai sumber informasi dan berita.

Namun jika media cetak masih tetap bersifat konvensional seperti yang masih terjadi pada beberapa media cetak di Indonesia, maka bukan tidak mungkin media online akan menjadi alternatif masyarakat dalam memperoleh berita dan informasi. Inovasi yang harus diterapkan oleh media cetak agar bisa bertahan dan tidak semakin kritis adalah pada tata letak yang dirancang menarik perhatian pembaca (berwarna-warni), bagian informasi lebih lengkap, isi berita lebih fenomenal-sebenarnya-menarik. , dan media cetak harus memiliki manajemen yang cerdas dalam mengelola distribusi, periklanan, produksi, dll.

INDUSTRI MEDIA DI INDONESIA

Kedua, konglomerat industri media di Indonesia. Industri media saat ini tidak hanya bergerak pada industri media saja, namun berkembang dan merambah ke bidang lain. Sama seperti bisnis real estat, seperti yang terjadi pada grup CT yang menangani transaksi perbankan dan real estat. Ketiga, media lokal merupakan media yang dinilai paling mendidik masyarakat dengan informasi yang lebih relevan.

Media pada akhirnya menjadi pertarungan antara berbagai kelompok kepentingan, mulai dari politisi hingga perusahaan yang bersaing untuk mendapatkan kendali dan pengaruh. Media kini tidak hanya digunakan sebagai kendaraan kepentingan politik, namun juga sebagai alat bisnis yang ampuh. Pasal 18 Tahun 32/2002 menyatakan bahwa kepemilikan bersama atas lembaga radio, televisi, dan media cetak harus dibatasi, namun tidak jelas bagaimana pembatasan tersebut dilakukan, baik dengan paksaan maupun dengan cara kepemilikan yang seharusnya dibatasi tersebut.

Sejak reformasi pada tahun 1998, media di Indonesia mengalami perubahan yang sangat drastis, pada tahun 1998 terdapat 279 perusahaan media dan hanya lima stasiun televisi, kemudian meningkat menjadi 20 stasiun televisi lokal dan tiga kali lipat perusahaan media cetak. Industri media di Indonesia telah berkembang pesat menjadi bisnis menguntungkan yang membentuk kebutuhan dan kepentingan publik. Industri inilah yang kemudian mengembangkan industri media di daerah, namun infrastruktur dan distribusi media masih belum merata.

Hal ini akhirnya mendorong TV dan radio lokal mengambil inisiatif dan menyebarkannya pada tahun 2005-2008. Dengan perkembangan seperti di atas, baik jumlah maupun jenisnya, mustahil semua media massa bisa menguasai seluruh pasar yang ada. Sebaliknya, sangat tidak mungkin hanya satu media massa saja yang bisa menguasai seluruh pasar, dalam artian memenuhi segala macam permintaan pasar, karena permintaan pasar juga sangat bervariasi.

Persaingan telah menjadi kata kunci dalam kehidupan media massa saat ini, keadaannya semakin kompleks, karena mencakup persaingan dalam tiga kelompok, yaitu: Pertama antara media cetak baik yang sejenis maupun yang berbeda jenis; Kedua, antara media elektronik, baik audio (radio) maupun audiovisual (televisi); dan Ketiga, antara media cetak di satu sisi dan media elektronik di sisi lain. Dalam perebutan pangsa pasar, persaingan media massa tidak hanya mencakup aspek konten, penyajian berita atau bentuk pemberitaan lainnya, tetapi juga aspek periklanan. Juga perubahan metode, gaya dan strategi persaingan yang digunakan masing-masing media massa dalam menanggapi tuntutan pasar.

VARIABEL PENELITIAN 1. Variabel Struktural

Variabel Non-Struktural

Jumlah pembaca (REA) adalah jumlah pembaca suatu surat kabar harian, variabel ini berbeda dengan jumlah pembaca dan pelanggan. Pendapatan iklan (ADV) merupakan penjumlahan pendapatan surat kabar harian yang berasal dari iklan, baik iklan baris maupun iklan lain yang terdapat di surat kabar tersebut.

JENIS DAN SUMBER DATA

Data diperoleh dari pemberitaan dan publikasi seperti Dewan Pers, AC Nielsen, data diperoleh dari alamat website bank yang bersangkutan dan data lain yang dianggap relevan dengan permasalahan yang akan diteliti. Surat Kabar Harian (SKH) yang dijadikan objek penelitian dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

ALAT ANALISIS 1. Metode Panel Data

  • Model Analisis
  • Uji R-Squared (R 2 )
  • Uji F
  • Uji t
  • Uji Normalitas
  • Uji Multikolinieritas
  • Uji Autokorelasi
  • Uji Heteroskedastisitas

Asumsi bahwa koefisien kemiringan dan intersep adalah konstan sepanjang waktu tidak realistis dalam menggambarkan realitas dinamis yang sebenarnya. Artinya metode ini tidak memperhitungkan 'sifat' perubahan yang terjadi pada setiap penampang, sehingga kompleksitas realitas yang sebenarnya tidak dapat tercermin dalam metode ini. Koefisien efek tetap pada setiap industri akan menunjukkan perbedaan atau keunikan antar objek penelitian (individu) atau antar tahun pengamatan.

Model yang digunakan dalam penelitian ini didasarkan pada model Weiss yang menyatakan bahwa model yang tepat untuk menganalisis persaingan dalam suatu industri adalah model yang menggabungkan variabel pangsa pasar dan konsentrasi dalam satu model. Pangsa pasar dan konsentrasi merupakan variabel independen sebagai proksi variabel struktur pasar yang akan diuji pengaruhnya terhadap kinerja industri SKH yang menjadi tujuan penelitian ini. Pengujian tersebut merupakan uji statistik terhadap model estimasi melalui uji F dan pengujian parameter regresi melalui uji t serta untuk melihat berapa persentase variabel independen yang dapat dijelaskan oleh variabel dependen melalui koefisien determinasi (R-squared) .

Sedangkan jika R2 satu maka terdapat kecocokan sempurna antara variabel terikat dan variabel bebas. Jika probabilitas F-statistik lebih kecil dari α (probabilitas<α), maka kesimpulannya adalah menolak H0 yang berarti minimal ada satu variabel independen yang berpengaruh signifikan terhadap ROA. Namun sebaliknya jika probabilitas F-statistik lebih besar dari α (probabilitas>α), maka dapat disimpulkan kita menerima H0 yang berarti tidak ada variabel independen yang mempengaruhi PCM.

Apabila probabilitas masing-masing variabel independen lebih kecil dari α (prob<α), maka dapat disimpulkan bahwa variabel independen mempunyai pengaruh yang nyata. Sebaliknya jika probabilitas lebih besar dari α (kemungkinan > α), maka variabel independen tidak mempunyai pengaruh terhadap ROA. Pengujian ini dilakukan jika sampel yang digunakan kurang dari 30, karena jika sampel lebih besar dari 30 maka error term akan berdistribusi normal.

Uji multikolinearitas dilakukan dengan melihat koefisien korelasi antar variabel independen yang terdapat pada matriks korelasi. Jika terdapat koefisien yang lebih besar dari │0,8│ maka dapat disimpulkan terjadi multikolinearitas pada model persamaan yang digunakan. Sebaliknya, jika nilai probabilitas obs*R-squared ternyata lebih besar dari taraf sebenarnya, maka tidak terjadi autokorelasi pada model persamaan yang digunakan.

SUSUNAN TIM PELAKSANA/PERSONALIA

Apabila saya tidak mengikuti seminar pendahuluan, seminar akhir atau kedua-duanya, saya dapat dikenakan sanksi administratif dari FE UNY. Dewan Nasional Pendidikan Ekonomi Amerika (NCEE). Pelatihan Guru Pendidikan Ekonomi, Seminar C di Durban, Afrika Selatan). Dewan Nasional Pendidikan Ekonomi Amerika (NCEE). Pelatihan guru pada Seminar Pendidikan Ekonomi B di Mexico City, Meksiko).

Pelatihan pengajaran inovatif mata pelajaran ekonomi bagi dosen PTN/PTS se Jawa, Bali dan Sumatera. Model pembelajaran kreatif dan inovatif pelatihan mata pelajaran ekonomi untuk guru ekonomi DIY. Pelatihan Model Pembelajaran Ekonomi Kreatif dan Inovatif bagi Guru Ekonomi Jawa Tengah dan DIY.

Kegiatan Penelitian

Seminar/Pelatihan/Lokakarya

Karya Ilmiah tidak Diterbitkan

Daftar Buku

Daftar Diktat Kuliah

Organisasi Sosial/Kemasyarakatan/Profesi

Jumlah Mahasiswa Bimbingan Tugas Akhir

  • Riwayat Pendidikan
  • Penelitian
  • Pengabdian Pada Masyarakat
  • Daftar Artikel
  • Pengalaman Yang Berkaitan dengan Kewirausahaan

Penerapan model pembelajaran ekonomi berbasis kompetensi dengan pendekatan kontekstual dalam meningkatkan kemampuan mahasiswa membangun konsep dasar ekonomi (studi kasus pada Program Studi Ilmu Ekonomi – FIS – UNY).

Referensi

Dokumen terkait