• Tidak ada hasil yang ditemukan

DI RIG T AREA PT XYZ TAHUN 2022

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "DI RIG T AREA PT XYZ TAHUN 2022 "

Copied!
96
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

04 Tahun 1980 tentang Persyaratan Pemasangan dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan dalam kaitannya dengan pemeriksaan, pengujian dan pemeliharaan pada proteksi kebakaran aktif. Menurut 04/MEN/1980 tentang Persyaratan pemasangan dan pemeliharaan alat pemadam api ringan tentang pemeriksaan, pengujian dan pemeliharaan proteksi kebakaran aktif dan sesuai NFPA 10 tahun 2013 tentang Alat Pemadam Api Ringan Portabel.

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

  • Tujuan Umum
  • Tujuan Khusus

Manfaat Penelitian

  • Bagi Penulis
  • Bagi Universitas Binawan
  • Bagi PT XYZ
  • Bagi Peneliti Lain

Ruang Lingkup Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA

Industri Minyak dan Gas Bumi

  • Pengertian Minyak dan Gas Bumi
  • Penyelenggaraan Kegiatan Minyak dan Gas Bumi
  • Kegiatan Usaha Minyak dan Gas Bumi

22 Tahun 2001 tentang Kegiatan Usaha Minyak dan Gas Bumi meliputi 2 kegiatan yaitu kegiatan usaha hulu (eksplorasi dan eksploitasi) dan kegiatan usaha hilir (pengolahan, pengangkutan, pengalihan dan perdagangan). 10 Kegiatan usaha hulu dan hilir minyak dan gas bumi dilaksanakan oleh badan usaha milik negara, badan usaha milik daerah, koperasi usaha kecil, dan badan usaha swasta.

Kecelakaan K3

  • Pengertian Kecelakaan Kerja
  • Penyebab Kecelakaan Kerja

Menurut Heinrich, penyebab kecelakaan adalah lingkungan sosial, kesalahan manusia, perilaku tidak aman, bahaya mekanis dan fisik, kecelakaan dan cedera. Menurut teori ini, kegagalan sistem adalah kegagalan manusia yang menyebabkan kecelakaan kerja karena kecelakaan tidak terjadi dalam lingkungan sistematik yang terisolasi.

Kebakaran

  • Pengertian Kebakaran
  • Klasifikasi Kebakaran
  • Penyebab Kebakaran

Semua jenis bahan bakar tidak dapat dipadamkan dengan satu jenis pemadaman karena terdapat perbedaan dalam penanganannya. Kebakaran dapat terjadi bila ada sebab-sebab yang dapat menimbulkan kebakaran yang tidak dapat dikendalikan oleh manusia.

Tabel 2.2 Klasifikasi Kelas Kebakaran NFPA
Tabel 2.2 Klasifikasi Kelas Kebakaran NFPA

Sistem Proteksi Kebakaran

  • Proteksi Kebakaran Aktif
  • Proteksi Kebakaran Pasif

Prinsipnya alat ini mempunyai unsur-unsur yang terdiri dari asap, api dan panas, karena api menghasilkan ketiga tanda tersebut. Sesuai dengan namanya, wadah kering tersebut tidak berisi air meskipun tersambung dengan sumber air. Alat ini dapat mengatur dan mengontrol tekanan yang dikeluarkan, baik kecil maupun besar, melalui grip atau pegangannya.

Tiub tekanan boleh dilihat, jika garisan hijau, alat ini mempunyai tekanan yang baik. Alat ini adalah hos pemadam api yang mempunyai tekanan yang berada di luar agen pemadam tetapi masih tertahan bersama. Alat ini berfungsi dengan memecahkan membran kartrij, kemudian gas boleh memasuki hos kebakaran.

Sesuai dengan namanya, proteksi ini dapat memadamkan api secara tidak langsung karena alat ini biasa digunakan pada kasus-kasus di lingkungan pemukiman sekitar.

Gambar 2.3 Stored Pressure  Sumber : endlessafe
Gambar 2.3 Stored Pressure Sumber : endlessafe

Inspection, Test, and Maintenance

  • Inspection (Inspeksi)
  • Testing (Pengujian)
  • Maintenance (Pemeliharaan)

Namun proteksi kebakaran pasif jenis ini dirancang untuk membantu jika terjadi kebakaran sesuai Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 26 Tahun 2008 yaitu. Pengujian digunakan sebagai prosedur untuk mengetahui status hasil pengendalian pada sistem proteksi kebakaran dan dapat ditindaklanjuti. Sesuai dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 04/MEN/1980 APAR, pengujian hidrostatik dilakukan oleh orang yang kompeten untuk melakukan prosedur pengujian tekanan.

APAR diuji secara hidrostatik tidak lebih dari sekali setiap 5 tahun dan harus cukup kuat untuk menahan tekanan. Menurut NFPA 10 2013, alat pemadam kebakaran diuji setiap 6 tahun dan alat pemadam api bertekanan yang disimpan memerlukan uji hidrostatis. Sesuai dengan Keputusan Menteri Tenaga Kerja nomor 04/MEN/1980 APAR, pemeliharaan dilakukan untuk jangka waktu paling lama 1 tahun terhitung sejak dilakukan uji hidrostatis.

Menurut NFPA 2013, alat pemadam kebakaran yang dilakukan oleh orang yang melakukan pemeliharaan dan pengisian ulang alat pemadam kebakaran harus bersertifikat.

Evaluasi

Alat pemadam kebakaran tersebut dipindahkan dari lokasinya untuk pemeliharaan dan mempunyai kartu atau label yang terpasang erat yang menunjukkan bulan dan tahun pemeliharaan dilakukan serta memberikan identitas petugas yang melakukan pemeliharaan.

Kerangka Teori

METODOLOGI PENELITIAN

  • Kerangka Konsep
  • Jenis dan Rancangan Penelitian
  • Objek dan Subjek Penelitian
    • Objek Penelitian
    • Subjek Penelitian
  • Sumber Data Penelitian
    • Data Primer
    • Data Sekunder
  • Instrumen Penelitian
    • Wawancara
    • Kamera atau Handphone
  • Teknik Pengumpulan Data
    • Data Primer
    • Data Sekunder
  • Pengolahan dan Analisis Data

ITM pada APAR di area Rig T PT XYZ juga mengacu pada Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Berdasarkan Tabel 4.4, pemeriksaan, pengujian dan pemeliharaan APAR di area Rig T PT XYZ dilaksanakan sesuai dengan peraturan menteri. Program penjadwalan pemeriksaan APAR di area T Rig PT XYZ telah sesuai dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.

Daftar pemeriksaan APAR di area Rig T PT XYZ telah sesuai dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Berdasarkan jumlah APAR di area Rig T PT. Dalam penerapan/implementasi pemasangan layout APAR di area Rig T PT

Penerapan/implementasi penempatan APAR di area T Rig PT

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Profil Perusahaan

PT Perusahaan ini menjalankan kegiatan usaha di bidang pengeboran dan pemeliharaan sumur (Drilling, Workover & Well Service) di wilayah Jawa Barat. Lokasi wilayah kerja pemboran di PT XYZ terdapat banyak, terdapat 26 wilayah kerja operasional dan terdapat 2 wilayah kerja rig well service (RWS).

Terdapat 19 unit APAR di area Rig T PT XYZ, terdiri dari 17 unit APAR serbuk kering dan 4 unit APAR CO2. Menjalankan usaha di bidang hulu minyak dan gas bumi dengan mengutamakan aspek komersial dan operasional yang baik serta tumbuh dan berkembang bersama-sama dengan lingkungan hidup.

Hasil Penelitian

  • Program Inspection, Test, and Maintenance pada APAR
  • Prosedur Inspection, Test, and Maintenance pada APAR
  • Penerapan/Implementasi Inspection, Test, and Maintenance

4 Tahun 1980 : Rig T area PT. Berdasarkan Tabel 4.1 pemeriksaan, pengujian dan pemeliharaan APAR di area Rig T PT

Pemeliharaan pada APAR area T Rig PT XYZ mempunyai prosedur berupa Tata Kerja Organisasi dan Pedoman Perusahaan. Tidak memenuhi syarat, karena APAR dengan luas 72 meter seharusnya mempunyai jumlah APAR sebanyak 5 buah (2 APAR vs 5 APAR) 2. Sesuai, karena APAR dengan luas 8 meter dengan jumlah keseluruhan 1 APAR sesuai dengan Tabel 4.3 Jumlah APAR berdasarkan area di area PT Rig T XYZ.

55 Berdasarkan Tabel 4.3, jumlah APAR di area Rig T PT adalah 4 dari tahun 1980: badan APAR dicetak dengan stiker atau tanda pemeriksaan APAR (tempat pemeriksaan, tanggal, nama, kondisi dan inisial petugas pemeriksaan terhadap tanggal, bulan dan tahun pengisian) Tabel 4.4 Hasil penelitian penggunaan/pelaksanaan pemeriksaan, pengujian dan pemeliharaan APAR di area anjungan T PT XYZ. 4 Tahun 1980: APAR di area T Rig pada PT XYZ tidak dimasukkan ke dalam kabinet, salah satu APARnya.

Tabel 4.2 Hasil Penelitian Prosedur Inspection, Test, and Maintenance pada APAR  di Rig T area PT XYZ
Tabel 4.2 Hasil Penelitian Prosedur Inspection, Test, and Maintenance pada APAR di Rig T area PT XYZ

Pembahasan

  • Program Inspection, Test, and Maintenance pada APAR
  • Prosedur Inspection, Test, and Maintenance pada APAR
  • Penerapan/Implementasi Inspection, Test, and Maintenance

Rig T area PT Pemeriksaan yang dilakukan berupa pengecekan kerusakan seperti tube, media, selang, nozzle, pressure, handle, lock dan label sesuai dengan checklist pemeriksaan APAR di area T Rig PT XYZ . Program pencatatan pemeriksaan APAR di area Rig T PT

Rig T zone PT Penerapan/penerapan label pemeriksaan pada pipa APAR di zona Rig T PT XYZ telah sesuai dengan Peraturan Menteri Energi. Hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan ITM (inspeksi, pengujian dan pemeliharaan) pada APAR di area Rig T PT XYZ telah berjalan dengan baik.

Berdasarkan hasil pengamatan dan penelitian yang dilakukan mengenai pemeriksaan, pengujian dan pemeliharaan pada APAR di area Rig T PT XYZ mengacu pada Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. 04 Tahun 1980 dan NFPA 10 Tahun 2013 telah berjalan dengan baik, namun perlu adanya perbaikan dan penyempurnaan terkait program, prosedur dan penerapan/implementasi APAR.

Gambar 4.2 Program Instruksi Pengoperasian  APAR di Rig T area PT XYZ
Gambar 4.2 Program Instruksi Pengoperasian APAR di Rig T area PT XYZ

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

  • Program Inspection, Test, and Maintenance pada APAR di
  • Prosedur Inspection, Test, and Maintenance pada APAR di
  • Penerapan/implementasi Inspection, Test, and Maintenance

Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan metode wawancara dan observasi di lapangan mengenai evaluasi pelaksanaan ITM (Inspeksi, Pengujian, dan Perawatan) pada APAR di area Rig T PT XYZ, maka dapat disimpulkan sebagai berikut. Program ini sudah berjalan dengan baik, namun masih perlu dilakukan perbaikan, seperti ada beberapa buku petunjuk/rambu APAR yang tidak terbaca jelas (perlu diganti) dan ada pula yang ditemukan tidak menghadap ke depan, sehingga tidak sesuai dengan Peraturan Menteri. Peraturan Tenaga Kerja dan Transmigrasi no .Prosedur ini sudah berjalan dengan baik namun masih perlu penambahan APAR pada ruang kerja tangki lumpur yang hanya memberikan 2 APAR VS 5 APAR dan ruang kerja Teknik Draw Work hanya memberikan 3 APAR VS 5 APAR, yang mana tidak sesuai dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi no.

Sedangkan hasil yang sesuai antara lain checklist pemeriksaan APAR yang terdiri dari pipa, media, selang, nozzle, tekanan, pegangan, kunci, atap dan pemeriksaan akhir. Penerapan/implementasi ini sudah berjalan dengan baik, namun masih perlu dilakukan perbaikan, seperti pada letak tata letak APAR yang sebagian ditemukan berada pada posisi yang tidak mudah terlihat jelas, yaitu terletak di balik pintu yang menjadi penghalang penglihatan. /kabel pada APAR, ada yang ditemukan tidak dilengkapi dengan penunjuk/rambu pemasangan APAR dan ada satu APAR yang tidak dilengkapi braket untuk dipasang pada lantai kerja, hal ini tidak sesuai dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. .04 Tahun 1980 dan NFPA 10 Tahun 2013 serta APAR yang dilengkapi braket kurang dari 15 cm di atas lantai tidak sesuai dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.

Namun terdapat beberapa program, prosedur dan aplikasi yang masih perlu diperbaiki dan disempurnakan sesuai dengan Peraturan No.

Saran

  • Bagi PT XYZ
  • Bagi Universitas Binawan
  • Bagi Peneliti Lain/Selanjutnya

Namun terdapat beberapa program, prosedur dan penerapan yang masih perlu diperbaiki dan disempurnakan sesuai Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Migrasi No. 04 Tahun 1980 dan NFPA 10 Tahun 2013. Kami berharap PT Jika label atau petunjuk pada tabung APAR lepas atau tidak terbaca, disarankan untuk menggantinya dengan yang baru dan transparan.

Jika APAR tersebut beku, maka Anda harus mengganti APAR tersebut dengan yang masih dalam kondisi baik di lokasi. Diharapkan dapat menjadi acuan dalam pelaksanaan ITM (Inspection, Testing and Maintenance) pada proteksi kebakaran aktif maupun pasif di Universitas Binawan sehingga dapat mengendalikan kebakaran sesuai standar Indonesia dan internasional. Diharapkan dapat menjadi referensi untuk penelitian selanjutnya terkait ITM (inspeksi, pengujian dan pemeliharaan) pada jenis proteksi kebakaran aktif atau pasif dan jenis detektor lebih lanjut.

Referensi

Dokumen terkait