• Tidak ada hasil yang ditemukan

DI SMA NEGERI 1 TANGGUL SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "DI SMA NEGERI 1 TANGGUL SKRIPSI "

Copied!
111
0
0

Teks penuh

Tujuan penelitian ini adalah: 1) Untuk mendeskripsikan nilai-nilai karakter religius yang ditanamkan melalui kegiatan keagamaan di SMA Negeri 1 Tanggul. 2) Mendeskripsikan proses penanaman nilai-nilai karakter religius melalui kegiatan keagamaan di SMA Negeri 1 Tanggul. . Temuan penelitian ini adalah 1) Nilai-nilai karakter religius yang ditanamkan melalui kegiatan keagamaan di SMA Negeri 1 Tanggul adalah nilai ibadah, nilai sopan santun, nilai moral dan kedisiplinan. Hal ini berdampak besar pada proses implementasi dan evaluasi. Dari latar belakang di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Menanamkan Nilai Karakter Religius Melalui Kegiatan Keagamaan di SMA Negeri 1 Tanggul”.

Untuk mendeskripsikan nilai-nilai karakter religius yang ditanamkan melalui kegiatan keagamaan di SMA Negeri 1 Tanggul. Untuk mendeskripsikan proses penanaman nilai-nilai karakter religius melalui kegiatan keagamaan di SMA Negeri 1 Tanggul. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan informasi nyata dan dapat menambah wawasan dan kesadaran masyarakat mengenai penanaman nilai-nilai karakter religius melalui kegiatan keagamaan dalam pembentukan karakter religius siswa. e.

Tabel 2.1  Persamaan dan Perbedaan Penelitian Terdahulu ......................   20  Tabel 4.1  Program Kegiatan Kerohanian Islam  (Rohis) Remaja Masjid
Tabel 2.1 Persamaan dan Perbedaan Penelitian Terdahulu ...................... 20 Tabel 4.1 Program Kegiatan Kerohanian Islam (Rohis) Remaja Masjid

PENDAHULUAN

  • Fokus Penelitian
  • Tujuan Penelitian
  • Manfaat Penelitian
  • Definisi Istilah
  • Sistematika Pembahasan

Kemudian dilanjutkan dengan saran bagi pihak-pihak yang secara khusus terlibat dalam penelitian ini atau pihak-pihak yang membutuhkan secara umum.

KAJIAN KEPUSTAKAAN

Kajian Teori

Menurut Lickona, pendidikan karakter mencakup tiga unsur utama, yaitu mengetahui yang baik (knowing the good), mencintai yang baik (desiring the good) dan melakukan yang baik (doing the good).”25 Tiga pilar karakter yang diharapkan menjadi kebiasaan (habis), yakni kebiasaan pikiran (habis of mind), kebiasaan hati (habis of the heart), dan kebiasaan bertindak (habis in action). Untuk lebih memantapkan pelaksanaan pendidikan karakter pada satuan pendidikan. Teridentifikasi 18 nilai-nilai pembentuk karakter bangsa yang bersumber dari Agama, Pancasila, Kebudayaan dan Tujuan Pendidikan Nasional.Menurut Doni Koesoema dalam Asmani menjelaskan bahwa pendidikan karakter mampu menjadi penggerak sejarah menuju cita-cita. Indonesia emas.30 Dalam pendidikan karakter, masyarakat dipandang mampu mengambil keputusan di luar dirinya.

Dengan demikian, nilai-nilai yang diyakini individu, yang diwujudkan dalam keputusan dan tindakan, menjadi pendorongnya. Pendidikan karakter yang diterapkan secara sistematis dan berkelanjutan merupakan upaya yang dirancang dan dilaksanakan secara sistematis untuk membantu peserta didik memahami nilai-nilai perilaku manusia yang berkaitan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan hidup, dan kebangsaan. Kemudian nilai-nilai tersebut dituangkan dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan dan tindakan berdasarkan norma agama, hukum, dan budaya.

Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa karakter religius adalah budi pekerti, budi pekerti, akhlak atau kepribadian yang terbentuk dari proses internalisasi nilai-nilai yang diperoleh dari proses mengetahui, menghayati, dan menerapkan. Secara umum nilai-nilai tersebut menjadi acuan untuk bertindak dan berperilaku sesuai dengan keyakinan agama yang dianutnya. Yang perlu dikembangkan pada diri peserta didik dari segi nilai-nilai keagamaan adalah pengembangan pikiran, perkataan dan tindakan peserta didik yang senantiasa berlandaskan pada nilai-nilai ketuhanan atau yang timbul dari ajaran agama.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa nilai-nilai agama merupakan nilai-nilai vital yang mencerminkan tumbuh kembangnya kehidupan beragama yang terdiri dari tiga unsur pokok yaitu: aqidah, ibadah dan akhlak. Pendekatan klarifikasi nilai: Pendekatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan mengembangkan kemampuan siswa dalam mengidentifikasi nilai-nilai karakter dirinya dan nilai-nilai orang lain. Penanaman nilai-nilai karakter memang patut dilakukan dan patut mendapat perhatian karena berdampak pada masa depan bangsa. Karakter dapat ditanamkan melalui berbagai kegiatan kurikuler dan ekstrakurikuler. 46 Lanjut Furqon, proses pengenalan nilai-nilai karakter Islami. itu bisa dilakukan dengan kebiasaan dan teladan.

Para pelajar sudah tidak asing lagi dengan kegiatan keagamaan yang dimaksud, karena nilai-nilai keagamaan tersebut sudah ditanamkan dalam diri mereka sejak awal.53.

Lokasi Penelitian

Subyek Penelitian

Teknik Pengumpulan Data

Data terkait nilai karakter religius yang ditanamkan melalui kegiatan keagamaan di SMA Negeri 1 Tanggul. Data terkait proses penanaman nilai karakter religius melalui kegiatan keagamaan di SMA Negeri 1 Tanggul. Menurut Arikunto, wawancara adalah “dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari wawancara tersebut.”60.

Oleh karena itu kreativitas pewawancara sangat diperlukan untuk mengetahui pelaksanaan kegiatan keagamaan untuk membentuk karakter siswa di SMA Negeri 1 Tanggul. Data terkait proses pembentukan nilai-nilai karakter religius melalui kegiatan keagamaan di SMA Negeri 1 Tanggul.

Keabsahan Data

Teknik Analisis Data

Menurut Miles dan Huberman, “Reduksi data adalah proses memilih, memfokuskan, berhati-hati dalam menyederhanakan, dan mentransformasikan data “mentah” yang muncul dari catatan tertulis di lapangan.” 66 Setelah memperoleh data secara keseluruhan, peneliti segera menyeleksi data dari lembar observasi, naskah transkrip wawancara dan pemilihan data harus dilakukan secara terus menerus sepanjang penelitian kualitatif. Penyajian data merupakan kumpulan informasi terstruktur yang memungkinkan penarikan kesimpulan dan tindakan. Setelah peneliti menyajikan data, langkah selanjutnya adalah menarik kesimpulan dari data yang telah disajikan, sejalan dengan pernyataan Miles dan Huberman bahwa “peneliti yang berkompeten akan menangani kesimpulan secara longgar, tetap terbuka dan skeptis, awalnya tidak jelas, tetapi dengan meminjam.

Reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data merupakan gambaran keberhasilan yang berurutan sebagai suatu rangkaian yang saling mengikuti. Reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data merupakan gambaran keberhasilan yang berurutan sebagai suatu rangkaian yang saling mengikuti.

Tahapan-Tahapan Penelitian

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti untuk mengetahui tentang implementasi kegiatan keagamaan dalam pembentukan karakter siswa di SMA Negeri 1 Tanggul. Adapun proses penanaman karakter religius melalui kegiatan ekstrakurikuler keagamaan dan melalui pembelajaran PAI di SMA Negeri 1 Tanggul sebagai berikut. Masjid di SMA Negeri 1 Tanggul menjadi tempat berkumpul dan musyawarah para siswa peserta.

Peneliti penasaran dengan kegiatan guru SMA Negeri 1 Tanggul yang berkaitan dengan karakter religius melalui kegiatan keagamaan umat Islam. Untuk lebih jelasnya, di bawah ini peneliti menjelaskan melalui tabel temuan data mengenai penanaman nilai karakter religius melalui kegiatan keagamaan di SMA Negeri 1 Tanggul. Proses penanaman nilai-nilai karakter religius Islami melalui kegiatan keagamaan di SMA Negeri 1 Tanggul dilakukan melalui kegiatan pembelajaran di kelas dan kegiatan ekstrakurikuler.

Dalam proses penanaman nilai-nilai karakter religius melalui kegiatan keagamaan di SMA Negeri 1 Tanggul melibatkan para guru, baik kepala bagian kesiswaan, kurikulum, humas, dan lain-lain. Nilai-nilai karakter religius yang ditanamkan melalui kegiatan keagamaan di SMA Negeri 1 Tanggul adalah nilai ibadah, nilai sopan santun, nilai akhlak dan kedisiplinan. Proses penanaman nilai-nilai karakter religius melalui kegiatan keagamaan di SMA Negeri 1 Tanggul dilakukan melalui kegiatan pembelajaran di kelas dan kegiatan ekstrakurikuler.

Diharapkan kepada pengawas kegiatan keagamaan di SMA Negeri 1 Tanggul untuk berperan aktif dalam kegiatan yang dilaksanakan oleh penyelenggara kegiatan keagamaan. Nilai-nilai karakter religius apa yang ditanamkan melalui kegiatan keagamaan di SMA Negeri 1 Tanggul.

PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS

Penyajian Data dan Analisis

Untuk memperoleh data tentang SMA Negeri 1 Tanggul serta data kualitatif yang berimbang juga dilakukan dengan metode dokumenter. Setelah data hasil observasi mengenai penanaman nilai-nilai karakter religius melalui kegiatan keagamaan di SMA Negeri 1 Tanggul sebagaimana terungkap di atas, maka peneliti mencoba menggali data yang dapat mendukung hasil observasi tersebut melalui wawancara. Selanjutnya peneliti melakukan penelusuran terkait teknik yang digunakan kepala sekolah untuk memberikan pelayanan yang optimal dan memuaskan kepada seluruh komponen di SMA Negeri 1 Tanggul termasuk tenaga pengajar dan pembelajaran.

Berdasarkan penjelasan di atas maka penanaman nilai-nilai karakter religius melalui kegiatan keagamaan di SMA Negeri 1 Tanggul dilakukan dengan salat Dzuhur berjamaah, salat ruh dan pembacaan Asmaul Husna setiap kali pelajaran dimulai dan pada saat pergantian kelas. . Dalam konteks ini, SMA Negeri 1 Tanggul berupaya menyelenggarakan berbagai kegiatan untuk membangun karakter siswa yang bermartabat dan handal sebagai generasi penerus bangsa. Berdasarkan data yang tersaji di atas, kegiatan keagamaan dalam membentuk karakter religius siswa SMA Negeri 1 Tanggul dilakukan melalui upacara keagamaan dan melakukan kegiatan keagamaan seperti Isra’ Miraj, Maulid Nabi, zakat dan penyembelihan hewan kurban. .

Dalam pengamatan peneliti, proses penanaman karakter religius Islami melalui kegiatan keagamaan di SMA Negeri 1 Tanggul melibatkan seluruh pemangku kepentingan di SMA Negeri 1 Tanggul seperti kepala sekolah, guru dan siswa sebagai pelaksana. Selain wawancara diatas, peneliti juga mengkaji data kegiatan yang berkaitan dengan program kerja ekstrakurikuler keagamaan di SMA Negeri 1 Tanggul. Materi yang diberikan berkaitan dengan isu-isu perempuan.90 Dari pemaparan kegiatan ekstrakurikuler keagamaan di atas berupa observasi, wawancara dan dokumenter menunjukkan bahwa pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler keagamaan dalam pembentukan kepribadian muslim di SMA Negeri 1 Tanggul berjalan dengan baik. Dan .

Kegiatan ini juga memberikan dampak positif bagi para guru SMA Negeri 1 Tanggul karena diadakannya kholmil Quran seminggu sekali dan kajian agama Islam pada hari Jumat. Berdasarkan kondisi tersebut, menurut peneliti, hidup berkepribadian muslim sudah tertanam di kalangan pemangku kepentingan di SMA Negeri 1 Tanggul.

Temuan Penelitian

Pembahasan Temuan

Karakter adalah kualitas mental, moral, atau etika yang dapat membedakan seseorang dengan orang lain.93 Dalam bahasa Yunani, karakter berarti menandai dan memusatkan perhatian pada bagaimana menerapkan nilai-nilai baik dalam tindakan atau tindakan nyata. Implementasi pendidikan karakter religius saat ini sudah mutlak diperlukan, tidak hanya di sekolah saja, namun di rumah dan di lingkungan sosial juga perlu adanya pendidikan karakter religius. Karena karakter religius merupakan kualitas yang melekat pada diri seseorang sebagai identitas, ciri, ketaatan atau risalah keislaman.

Karakter Islami yang melekat pada diri seseorang akan terlihat dari cara berpikir dan bertindak yang selalu dijiwai nilai-nilai Islam. Kegiatan ekstrakurikuler khusus kegiatan keagamaan untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dapat dibagi menjadi empat bagian yaitu kegiatan harian, mingguan, dan tahunan. Kegiatan ekstrakurikuler keagamaan di atas dibenarkan oleh pernyataan Abdul Rachman Shaleh, kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan pembelajaran yang diadakan di luar jam sekolah, yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa akan pengetahuan, pengembangan, bimbingan dan pembiasaan agar mempunyai keterampilan penunjang dasar.

Dari penjelasan di atas maka penanaman nilai-nilai karakter religius melalui kegiatan keagamaan di SMA Negeri 1 Tanggul merupakan langkah konkrit sekolah untuk pembentukan karakter berdasarkan ajaran syariat Islam. Kepala SMA Negeri 1 Tanggul selalu meningkatkan penanganannya terhadap pengembangan keagamaan siswa di SMA Negeri 1 Tanggul agar lebih optimal. Tenaga pengajar di SMA Negeri 1 Tanggul harus senantiasa memberikan motivasi, bimbingan dan bantuan kepada penyelenggara ekstrakurikuler agama agar dapat melaksanakan tugas dan fungsinya dengan baik.

Peran Kepemimpinan Kepala Madrasah dalam Membudayakan Sholat Dzuhur Berjamaah di SMA NEGRI 1 Cerme Gersik.

PENUTUP

Saran

Referensi

Dokumen terkait