MAKALAH DIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR
“Treatment dan Tindak Lanjut (Follow Up) Terhadap Kes-Bel”
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Terstruktur Dalam Mata Kuliah Diagnosis Kesulitan Belajar
Oleh Kelompok 7 :
Nailatul Fadilah 2621049
Yelti Nurma Yenti 2621055
Sofia Lestari Siregar 2621044 Dosen Pengampu :
Dr. Hidayani Syam. M.Pd
BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SJECH M.DJAMIL DJAMBEK BUKITTINGGI
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
"Treatment dan Tindak Lanjut (Follow Up) Terhadap Kes-Bel"
dengan tepat waktu. Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata kuliah Diagnosis Kesulitan Belajar. Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang cara mengidentifiikasi kasus cara dan teknik mengidentifikasi kesulitan belajar bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada Ibu Hidayani Syam, selaku dosen mata kuliah Diagnosis Kesulitan Belajar. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah ini. Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
Bukittinggi, 16 Oktober 2022
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR...2
BAB I...4
PENDAHULUAN...4
A. Latar Belakang...4
B. Rumusan Masalah...5
C. Tujuan...5
BAB II...5
PEMBAHASAN...5
A. Pengertian Kesulitan Belajar...5
B. Mengenal dan Mengatasi Kesulitan Belajar...6
C. Langkah Konseling atau Treatment...9
D. Tindak Lanjut (Follow Up)...10
BAB III...11
PENUTUP...11
A. Kesimpulan...11
B. Saran...12
DAFTAR PUSTAKA...13
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Keberhasilan proses pembelajaran merupakan muara dari seluruh aktivitas yang dilakukan guru dan siswa. Artinya, apapun bentuk-bentuk kegiatan guru, mulai dari merancang pembelajaran, memilih dan menentukan materi, pendekatan, strategi dan metode pembelajaran, memilih dan menentukan teknik evaluas, semuanya
diarahkan untuk mencapai keberhasilan belajar siswa. Meskipun guru secara sungguh- sungguh telah berupaya merancang dan melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan baik, namun masalah-masalah belajar tetap akandijumpai guru. Hal ini merupakan pertanda bahwa belajar merupakan kegiatan yang dinamis sehingga guru perlu secara terus menerus mencermati perubahan-perubahan yang terjadi pada siswa di kelas.
Agar aktivitas-aktivitas pembelajaran yang dilakukan guru dapat terarah, dan guru dapat memahami persoalan-persoalan belajar yang sering kali atau pada
umumnya terjadipada kebanyakan siswa dalam berbagai bentuk aktivitas pembelajara, maka akan lebih baik bilamana guru memiliki bekal pemahaman tentang masalah- masalah belajar. Pemahaman tentang masalah belajar memungkinkan guru dapat mengantisipasi berbagai kemungkinan munculnya masalah yang dapat menghambat tercapainya tujuan pembelajaran. Dengan pemahaman itu pula guru dapat menemukan sosial tindakan yang dianggap tepat jika menemukan masalah-masalah di dalam pelaksanaan proses pembelajaran.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kesulitan belajar?
2. Bagamana cara pemecahan dalam kesulitan belajar?
3. Bagaimana treatment dan tindak lanjut (follow up) dalam kes-bel?
C. Tujuan
1. Apa yang dimaksud dengan kesulitan belajar.
2. Dapat mengetahui bagaimana cara pemecahan dalam kesulitan belajar.
3. Mengetahui treatment dan tindak lanjut dalam kes-bel.
BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Kesulitan Belajar
Kesulitan belajar adalah keterbelakangan yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk menafsirkan apa yang mereka pelajari. Kesulitan belajar juga merupakan ketidakmampuan dalam menghubungkan berbagai informasi yang berasal dari berbagai bagian otak mereka.kelemahan ini akan tampak dalam beberapa hal, seperti kesulitan dalam berbicara dan menuliskan sesuatu, koordinasi, pengendalian diri atau perhatian. Kesulitan-kesulitan ini tampak keteika mereka melakukan kegiatan-kegiatan sekolah, dan menghambat proses belajar membaca, menulis, atau berhitung yang seharusntya mereka lakukan.
Setiap individu memang tidak ada yang sama. Perbedaan individual ini pulalah yang menyebabakan perbedaan perbedaan tingkah laku belajar di kalangan anak didik. “Dalam keadaan di mana anak didik/siswa tidak dapat belajarsebagaimana mestinya, itulah yang disebut dengan “kesulitan belajar”.
Suatu pendapat yang keliru dengan mengatakan bahwa kesulitan belajar anak didik disebabkan rendahnya intelegensi. Karena dalam kenyataannya cukup banyak anak didik yang memiliki intelegensi yang cukup tinggi, tetapi hasil belajarnya rendah, jauh dari yang diharapkan.dan masih banyak anak didik dengan intelegensi rata-rata normal, tetapi dapat meraih prestasi belajar yang tinggi, melebihi kepandaian anak dengan intelegensi yang tinggi. Tetapi juga tidak disangkal bahwa intelegensi yang tinggi memberi peluang yang besar bagi anak didik untuk meraih prestasi belajar yang tinggi. Oleh karena itu, selain faktor intelegensi, faktor non-intelegensi juga diakui dapat menjadi penyebaba kesulitan belajar bagi anak didik dalam belajar.
B. Mengenal dan Mengatasi Kesulitan Belajar
Sebagai pembimbing belajar siswa, guru harus mengadakan pendekatan bukan saja melalui pendekatan instrusional, akan tetapi dibarengi dengan pendekatan yang bersifat pribadi (personal approach) dalam setiap proses belajar mengajar berlangsung. Melalui pendekatan pribadi, guru akan secara langsung mengenal dan memahami siswa secara lebih mendalam sehingga dapat memperoleh hasil belajar yang optimal.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa setiap guru adalah sebagai pengajar sekaligus berperan sebagai pembibmibng dalam proses belajar mengajar.
Sebagai pembimbing dalam proses belajar mengajar, seorang guru mampu : 1. Memberikan informasi yang diperlukan dalam proses belajar
2. Membantu setiap siswa dalam mengatsi setiap masalah pribadi yang dihadapinya.
3. Mengevaluasi hasil setiap langkah kegiatan yang telah dilakukannya.
4. Memberikan setiap kesempatan yang memadai agar setiap murid dapat belajar sesuai dengan karekteristik pribadinya.
5. Mengenal dan memahami setiap murid baik secara individual maupun secara kelompok.
Agar bimbingan belajar lebih terarah dalam upaya membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar, maka perlu diperhatikan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Identifikasi
Identifikasi adalah suatu kegiatan yang diarahakan untuk menemukan siswa yang mengalami kesulitan belajar, yaitu mencari informasi tentang siswa dengan melakukan kegiatan berikut :
1) Data dokumen hasil belajar siswa
2) Menganalisis absensi siswa didalam kelas 3) Mengadakan wawancara dengan siswa
4) Menyebar angket untuk memperoleh data tentang permasalahan belajar
5) Tes untuk memperoleh data tentang kesulitan belajar atau permasalahan yang sedang dihadapi.
b. Diagnosis
Diagnosis adalah keputusan atau penentuan mengenai hasil dari pengolahan data tentang siswa yang mengalami kesulitan belajar dan jenis kesulitan belajar yang dialami siswa. Diagnosis ini dapat berupa hal-hal sebagai berikut :
1) Keputusan mengenai jenis kesulitan belajar
2) keputusan mengenai faktor-faktor yang menjadi sumber sebab-sebab kesulitan belajar
3) keputusan mengenai jenis masalah apa yang dialami siswa.
Kegiatan diagnosis dapat dilakukan dengan cara :
1) Membandingkan nilai prestasi individu untuk setiap mata pelajaran dengan rata-rata nilai seluruh individu.
2) Membandingkan prestasi dengan potensi yang dimiliki oleh siswa tersebut
3) Membandingkan nilai yang diperoleh dengan batas minimal tujuan yang diharapkan.
c. Prognosis
Prognosis merujuk pada aktivitas penyusunan rencana atau program yang diharapkan dapat membantu atau mengatsi masalah kesulitan belajar siswa. Pronosis ini dapat berupa :
1) Bentuk treatment yang harus diberikan 2) Bahan atau materi yang diperlukan 3) Metode yang akan digunakan
4) Alat bantu belajar mengajar yang diperlukan 5) Waktu kegiatan dilaksanakan
d. Treatment
Treatment adalah pemberian bantuan kepada anak yang mengalami masalah kesulitan belajar sesuai dengan program yang telah disusun pada tahap prognosis. Bentuk treatment yang diberikan antara lain melalui :
1) Bimbingan belajar kelompok 2) Bimbingan belajar individual 3) Pengajaran remedial
4) Pemberian bimbingan pribadi 5) Alih tangan kasus
e. Follow-UP
Follow-UP adalah usaha untuk mengetahui keberhasilan bantuan yang telah diberikan kepada siswa dan tindak lanjutnya yanf didasari hasil evaluasi terhadap tindakan yang dilakukan dalam upaya pemberian bimbingan.
C. Langkah Konseling atau Treatment
Langkah konseling atau treatment adalah pelaksanaan pemberian bantuan kepada siswa, bantuan yang diberikan kepada siswa dalam langkah ini, sangat tergantung pada langkah diagnosis dan prognosis yang telah disusun sebelumnya.
1. Melaksanakan konseling
a. Tujuan utama konseling
Tujuan utama dari konseling ialah agar Arini memiliki pemahaman yang lebih baik tentang potensi- potensi yang dimilikinya. Sehingga ia mampu menyesuaikan diri dalam lingkungan sekoilah, serta terhadap dirinya sendiri. Jadi, Arini dapat mengatasi sendiri masalah-masalah yang dihadapainya saat ini dan diharapakan Desi akan dapat mengatasi sendiri masalah lain yang mungkin timbul di kemudian hari.
b. Dalam wawancara konseling, konselor haruslah dapat menciptakan hubungan yang akrab, sehingga Arini dapat bersifat terbuka.
c. Konselor membantu Arini memahami dirinya, bahwa ia tidak dipaksa untuk sekolah atau belajar, tetapi diberikan kebebasan untuk merencanakan dan melaksanakan kariernya di masa depan.
d. Konselor atau pembimbing memberikan advis atau saran agar Desi melakukan beberapa alternatif tindakan :
1) Cobalah mengikuti saran keluarga dalam hal menentukan serta merencanakan karier di masa depan.
2) Setiap ada kesempatan berusahalah untuk bergabung kembali dengan teman, apakah dalam
D. Tindak Lanjut (Follow Up)
Tindak lanjut adalah kegiatan melakukan pengajaran remedial (remedial teaching) yang diperkirakan paling tepat dalam membantu murid yang mengalami kesulitan belajar.
Kegiataan tindak lanjut ini dapat berupa:
1. Melaksanakan bantuan berupa pengajaran remedial (remedial teaching) pada bidang studi tertentu yang dilakukan oleh guru, pada mata pelajaran tertentu yang dilakukan oleh guru, yang dapat dibantu oleh guru pembimbing (konselor) dan pihak lain yang dianggap dapat menciptakan suasana belajar murid yang penuh motivasi
2. Pembagian tugas dan peranan orang-orang tertentu (wali kelas dan guru pembimbing) dalam memberikan bantuan kepada murid dan kepada guru yang sedang melaksanakan kegiatan pengajaran remedial.
3. Senantiasa recek dan mencek kemajuan yang dicapai murid baik pemahaman mereka terhadap bantuan yang diberikan berupa bahan, maupun mencek tepat guna dari program remedial yang dilakukan untuk setiap saat diadakan revisi.
Dalam pelaksanaan pemberian bantuan hendaknya dilakukan secara kontinyu dan setiap kegiatan seharusnya senantiasa disertai dengan pencatatan yang tepat.
4. Mentransfer murid yang diperkirakan tidak mungkin ditolong karena di luar kemampuan atau wewenang guru/konselor. Transfer kasus semacam itu bisa dilakukan kepada orang lain atau lembaga lain (psikolog, psikiater, lembaga psikologi dan sebagainya) yang diperkirakan dapat dan lebih tepat membantu murid yang bersangkutan.
Setelah murid mendapat bantuan maka dapat dilakukan tindak lanjut sebagai berikut:
1. Mentes hasil belajar murid dalam bidang studi yang dianggap sulit.
2. Melakukan wawancara dengan murid yang bersangkutan untuk mengetahui pendapat murid tentang kesulitannya.
3. Wawancara dengan guru dan orang tua mengenai perubahan yang telah terjadi.
4. Menganalisa hasil belajar yang telah dicapai dan informasi lainnya.
5. Obsevasi kegiatan murid dalam belajar.
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan
Kesulitan belajar adalah keterbelakangan yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk menafsirkan apa yang mereka pelajari. Kesulitan belajar juga merupakan ketidakmampuan dalam menghubungkan berbagai informasi yang berasal dari berbagai bagian otak mereka.kelemahan ini akan tampak dalam beberapa hal, seperti kesulitan dalam berbicara dan menuliskan sesuatu, koordinasi, pengendalian diri atau perhatian. Kesulitan-kesulitan ini tampak keteika mereka melakukan kegiatan-kegiatan sekolah, dan menghambat proses belajar membaca, menulis, atau berhitung yang seharusntya mereka lakukan.
Treatment adalah pelaksanaan pemberian bantuan kepada siswa, bantuan yang diberikan kepada siswa dalam langkah ini, sangat tergantung pada langkah diagnosis dan prognosis yang telah disusun sebelumnya.
Tindak lanjut adalah kegiatan melakukan pengajaran remedial (remedial teaching) yang diperkirakan paling tepat dalam membantu murid yang mengalami kesulitan belajar.
Kegiataan tindak lanjut ini dapat berupa:
B. Saran
Penyusun menyadari bahwa di dalam makalah ini masih banyak kekurangan,dan jauh dari kata sempurna.Dan dengan adanya makalah ini penulis berharap pembaca dapat memham iperkembangan islam pada masa Abu Bakar.
DAFTAR PUSTAKA
Djamarah, Syaiuful Bahri. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta Ahmadi, Abu, dkk. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta
Sukardi, Ketut Dewa, dkk. 2008. Proses Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah. Jakarta : Rineka Cipta Dimyati, dkk. 2009. Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta
Wood Derek, dkk. 2005. Gangguan Belajar. Jogjakarta : Katahati Anurrahman. 2009. Belajar Dan Pembelajaran. Bandung : Alfabeta