103 Upaya Peningkatan Pemahaman Tentang Materi Peran Indonesia Dalam Lingkungan Negara-Negara Di Asia Tenggara Melalui Metode Diskusi Kelompok
Pada Siswa Kelas VI SD Negeri 8 Setia Bakti
Asni Zuraida
Guru SD Negeri 8 Setia Bakti Aceh Jaya
ABSTRAK
Berdasarkan data hasil evaluasi belajar siswa tentang Peran Indonesia dalam lingkungan negara-negara di Asia Tenggara dapat diketahui bahwa kualitas proses dan hasil pembelajaran siswa Kelas VI Sekolah Dasar Negeri 8 Setia Bakti masih rendah.
Hal ini dapat diamati dari nilai hasil evaluasi belajar siswa tentang Peran Indonesia dalam lingkungan negara-negara di Asia Tenggara yang target KKM adalah 70 yang peneliti ditentukan. Nilai tersebut dapat mengidentifikasikan bahwa siswa Kelas VI Sekolah Dasar Negeri 8 Setia Bakti masih mengalami kesulitan dalam memahami tentang materi Peran Indonesia dalam lingkungan negara-negara di Asia Tenggara dengan benar. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas yang terdiri dari dua siklus. Pada masing-masing siklus dilakukan tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi. Subyek penelitian menggunakan siswa Kelas VI (Enam). Kesimpulan Hasil penelitian dengan menggunakan metode diskusi kelompokini pada Sekolah Dasar Negeri 8 Setia Bakti dapat melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran, siswa dapat belajar mengajukan pertanyaan, mengembangkan pendapat, menghargai pendapat teman, dan belajar bekerjasama dengan teman, hal ini akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa menjadi lebih baik.
Kata kunci : Indonesia dalam lingkungan, Metode diskusi kelompok.
PENDAHULUAN
Pendidikan Kewarganegaraan kemudian disingkat PKn merupakan usaha untuk membekali siswa dengan pengetahuan dan kemampuan dasar berkenaan dengan hubungan antara warga negara dengan negara serta pendidikan pendahuluan bela negara. Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan disusun secara sistematis, komprehensif, dan terpadu dalam proses pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan dalam kehidupan di masyarakat. Adapun fungsi mata pelajaran Kewarganegaraan di SD adalah membentuk warga negara yang cerdas, terampil, dan berkarakter, serta setia kepada bangsa dan negara Indonesiayang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Berdasarkan karakteristiknya, penyampaian materi pelajaran PKn sangat cocok apabila menerapkan metode diskusi. Namun, selama ini sebagian besar guru dalam memberikan pelajaran PKn kepada siswanya dengan cara yang monoton, Guru hanya menjelaskan materi pembelajaran apa yang tertulis pada buku sumber dan LKS tersebut. Guru tidak memberi tambahan pengalaman atau pengetahuan lain. Pada saat proses pembelajaran berlangsung, kelas didominasi oleh guru. Siswa hanya berperan sebagai pendengar setia saja. Akibatnya muncul berbagai tingkah laku siswa yang kurang baik diantaranya ada yang mengantuk karena tidak berminat sudah merasa bosan dan capek mendengarkan ceramah guru, ada yang pasif terhadap penjelasan guru. Begitu selesai menjelaskan materi pelajaran, guru langsung memberi tugas kepada siswa untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada pada LKS. Begitu
104 mengerjakan, siswa mengalami kesulitan dalam menjawab pertanyaan karena kurang atau tidak memahami maksud dari pertanyaannya. Setelah dikoreksi ternyata hasil yang diperoleh adalah sebagian siswa mendapatkan nilai dibawah KKM yaitu 70 atau 7.0 untuk mata pelajaran PKn di SDN 8 Setia Bakti..
Oleh sebab itu sebagai upaya meningkatkan hasil belajar siswa, peneliti menerapkan metode diskusi pada mata pelajaran PKn dengan harapan penerapan metode diskusi dapat membuat siswa untuk selalu berpikir kritis dan terarah dalam memecahkan suatu masalah, baik masalah yang berhubungan dengan pelajaran di sekolah maupun masalah dalam kehidupan sehari-hari sebagai tujuan jangka panjangnya. Sedangkan bagi guru sendiri, penerapan metode diskusi akan memotivasi untuk lebih kreatif dan inovatif dalam menyiapkan diskusi, membimbing diskusi, dan menyimpulkan hasil diskusi. Sehingga ketika pembelajaran berakhir, siswa benar-benar memperoleh hasil belajar yang bermakna.
KAJIAN PUSTAKA Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran (instruction) secara sederhana berarti upaya untuk membelajarkan seseorang atau sekelompok orang melalui satu/lebih strategi, metode dan pendekatan tertentu ke arah pencapaian tujuan yang telah direncanakan.. Menurut Zainul dan Mulyana (2005:48) dalam Strategi Belajar Mengajar mengemukakan bahwa pembelajaran merupakan kegiatan formal yang dilakukan di sekolah. Dalam pembelajaran terdapat dua kegiatan yaitu belajar dan mengajar.
T. Raka Joni (1985:92) merumuskan pengertian mengajar sebagai pencipta suatu sistem lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar. Sistem lingkungan ini terdiri dari komponen-komponen yang saling mempengaruhi yaitu tujuan instruksional yang ingin dicapai, guru dan peserta didik yang memainkan peranan senada dalam hubungan sosial tertentu, materi yang diajarkan, bentuk kegiatan yang dilakukan serta sarana dan prasarana belajar mengajar yang tersedia. Davis (1971:68) mengungkapkan bahwa pengertian mengajar sebagai suatu aktivitas profesional yang memerlukan keterampilan tingkat tinggi dan menyangkut pengambilan keputusan.
Metode yang Dikembangkan
Dalam metode diskusi, guru dan peserta didik sama-sama aktif. Namun demikian keaktifan peserta didik patut mendapat perhatian yang sungguh-sungguh sehingga hal itu tidak harus banyak tergantung pada keaktifan guru. Sifat atau rasa ingin tahu anak usia sekolah dasar harus ditumbuhsuburkan dan sekaligus mendapat penyaluran yang wajar. Karena itu, guru tidak hanya dituntut untuk menguasai teknik-teknik bertanya dan jenis-jenis pertanyaan, tetapi juga semangat tinggi di dalam membangun situasi yang kondusif bagi terjadinya diskusi. Sumantri (1999) dalam bukunya “Strategi Belajar Mengajar” mengemukakan tentang pengertian, tujuan, serta alasan penggunaan metode diskusi.
Para ahli diantaranya Gilstrap & Martin, 1975 : 18 ; Gage & berliner, 1984 : 517 ; Davies, 1987 : 237-239 menyimpulkan bahwa metode diskusi memiliki keunggulan sebagai berikut :
a. Metode ini memberikan kesempatan langsung kepada para siswa untuk berpartisipasi secara langsung, baik sebagai partisipan, ketua kelompok, atau penyusun pertanyaan diskusi;
b. Metode ini dapat digunakan secara mudah sebelum, selama, ataupun sesudah metode – metode yang lain;
105 c. Metode ini mampu meningkatkan kemungkinan berpikir kritis, partisipasi demokratis, mengembangkan sikap, motivasi, dan kemampuan berbicara yang dilakukan tanpa persiapan;
d. Metode ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk menguji, mengubah, dan mengembangkan pandangan, nilai, dan keputusan yang diperlihatkan kesalahannya melalui pengamatan yang cermat dan pertimbangan kelompok;
e. Metode ini memberikan kesempatan kepada para siswa untuk memahami kebutuhan memberi dan menerima (take and give ), sehingga siswa dapat mengerti dan mempersiapkan dirinya sebagai warga negara yang demokratis;
f. Metode ini menguntungkan para siswa yang lemah dalam pemecahan masalah.
METODE PENELITIAN
Penelitian dilakukan di SD Negeri 8 Setia Bakti kelas VI (Enam). Penelitian ini dilakukan pada tanggal 15 April sampai dengan 05 Mei 2019 (semester II tahun pelajaran 2019/2020) dengan Standar Kompetensi Memahami peran Indonesia dalam lingkungan negara-negara di Asia Tenggara. Kompetensi Dasar (KD) Memberikan contoh peran Indonesia dalam lingkungan negara-negara di Asia Tenggara dengan pelaksanaannya terjadi tiga siklus. Subjek PTK ini adalah siswa kelas SD Negeri 8 Setia Bakti yang berjumlah 14 orang, 9 laki-laki dan 5 orang perempuan. Teknik pengumpulan data berupa tes hasil belajar dan lembar observasi. Analisis hasil beljar dengan menggunakan analisis deskriptif komporatif yaitu dengan membandingkan nilai test antara siklus, sedangkan Observasi dengan analisis deskriptif berdasarkan hasil observasi aktifitas siswa dan observasi PBM guru serta refleksi.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Siklus Pertama (Tanggal 15 April 2019)
Dalam pelaksanaan siklus pertama peneliti menguraikan yaitu sebagai berikut:
a. Perencanaan
Berkaitan dengan masalah penelitian ini sudah dirumuskan perencanaan tindakan yang akan dilaksanakan untuk memecahkan masalah dalam penelitian ini. Materi pelajaran yang dibahas pada siklus satu ini adalah ”Globalisasi” dengan perencanaan sebagai berikut : 1) Menyiapkan rencana pembelajaran, 2) Menyiapkan alat peraga dan sarana lain yang akan digunakan, 3) Kelengkapan alat pengumpulan data, 4)Memilih teman sejawat yang akan membantu dalam proses pembelajaran.
b. Pelaksanaan
Berikut ini akan dijelaskan kondisi rill yang akan di alami selama proses pembelajaran mengajar berlangsung.
1. Pendahuluan (Membuka Pelajaran). Guru melakukan apersepsi dan memberi motivasi kepada siswa melakukan tanggung jawab tentang pokok bahasan sehingga siswa mampu menghubung dengan topik yang akan dibahas.
2. Kegiatan Inti. Siswa menyimak penjelasan guru tentang indikator yang akan dicapai melalui kegiatan pembelajaran kemudian siswa membaca materi pembelajaran untuk meningkatkan pemahaman materi.
3. Kegiatan Penutup. Siswa dengan bimbingan guru menarik kesimpulan setelah selesai pembelajaran. Guru membuat kelompok untuk persiapan pembelajaran selanjutnya.
Pada akhir pelajaran siswa diberikan Apersepsi, Pre test, memberikan penjelasan serta memberikan acuan terhadap pembelajaran untuk hari ini dilanjutkan pembentukan kelompok diskusi yang tediri dari empat orang untuk setiap kelompok, dari analisis
106 terhadap hasil belajar yang dicapai oleh siswa diperoleh data bahwa siswa yang memperoleh nilai 70 ke atas sesuai dengan KKM 70 berjumlah 7 orang. Siswa dari keseluruhan 14 orang, maka jumlah siswa-siswi yang mengalami ketidaktuntasan atau belum memperoleh nilai menurut tuntutan KKM 7 orang.
Tabel 1. Hasil Belajar Siswa Siklus I
Siklus I
Peroleh hasil belajar (KKM 70) Ketuntasan (%) Nilai 70 ke atas Nilai 70 ke bawah Tuntas Tidak tuntas
7 Orang 7 Orang 50 % 50 % c. Observasi.
Penelitian ini dilakukan dengan teman sejawat pada tanggal 15 April 2019, pada siklus I (satu). Hasil penelitian dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2. Pengelolaan Data Lembaran Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I No Aktivitas Yang Diamati Jumlah Siswa
Keterangan Pertemuan I
1 Mengajukan pertanyaan 6 43 %
2 Menjawab pertanyaan siswa maupun guru 5 36 %
3 Memberi saran 4 28 %
4 Mengumukakan pendapat 5 36 %
5 Mengajukan pertanyaan kelompok 7 50 %
6 Mempresentasikan hasil kerja kelompok 7 50 %
Rata-rata aktifitas siswa % 41 %
Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa pada pertemuan satu peneliti belum menggunakan model Kooperatif. Dengan media pembelajaran, tetapi hanya berbentuk ceramah bervariasi disertai penugasan. Di akhir pembelajaran baru peneliti membentuk kelompok dengan media pembelajaran. Pada awal pembelajaran terlihat pada siswa.
Dalam mengikuti pelajaran dengan baik karena ada motivasi yang diberikan para guru saat membuka pelajaran. Membuat siswa terbawa suasana belajar apalagi guru dalam menjelaskan pembelajaran yang menyenangkan. Di sertai dengan cerita yang berkaitan dengan materi pembelajaran. Sehingga timbullah minat belajar siswa dengan metode pembelajaran yang dibawakan. Sehingga muncul permasalahan-permasalah tersebut :
1) Siswa tidak mampu menyelesaikan evaluasi berupa tes soal di akhir pembelajaran.
2) Banyak siswa yang tidak mengerjakan soal yang diberikan.
3) Siswa cenderung mencatat tanpa memahami konsep-konsep yang telah dijelaskan.
4) Frekuensi bertanya maupun menjawab pertanyaan masih terlalu rendah.
5) Pada saat presentasi hanya tiga orang yang berani memberi saran.
Tabel. 3. Data Kemampuan PBM Guru Siklus I
No Aspek yang diamati Katagori
1 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran Cukup
2 Guru memotivasi siswa untuk mengikuti pelajaran dengan baik Kurang 3 Guru mengelola PBM dengan menggunakan media belajar Kurang 4 Guru membimbing siswa dalam berdialog secara berkelompok Cukup 5 Guru membimbing siswa bermain peran dengan benar Kurang 6 Guru memberikan penjelasan akhir dan penguatan Cukup
7 Guru melakukan penilaian Kurang
Rata-rata Katagori Kurang
107 Menurut data yang diperoleh rata-rata, kemampuan guru dalam melakukan PBM adalah termasuk dari katagori Kurang dan perlu perbaikan dalam PBM disemua aspek untuk nilai maksimal.
d. Refleksi.
Berdasarkan kesimpulan data yang diperoleh dari kolaborasi teman sejawat serta catatan lapangan yang ada pada peneliti ternyata sebagian besar siswa belum mampu menyelesaikan tugas dengan optimal setelah pembelajaran selesai. Tingkat keaktifan siswa sangat rendah dalam pembelajaran. Menurut mengamatan peneliti kegagalan siswa nampak dengan jelas karena tidak menggunakan metode diskusi yang sangat peran oleh masing-masing kelompok. Penjelasan guru masih umum sehingga siswa tidak memahami konsep-konsep yang akan dijelaskan. Siswa belum mampu memanfaatkan waktu sesuai dengan yang alokasikan dan siswa sibuk dengan bermain, agar siswa dapat menyelesaikan tugas-tugas tersebut, maka perlu dilakukan tindak lanjut oleh guru secara menyuluruh, penjelasan guru harus spesifik. Alokasi waktu yang sesuai dan diarahkan oleh guru. Keaktifan siswa dalam menyelesaikan soal-soal yang telah diberikan. Bila dicermati penyebab dari kegagalan siswa dalam menyelesaikan evaluasi diakhir pembelajaran adalah sebagai berikut :
1. Siswa belum memahami penjelasan materi.
2. Model diskusi kelompok ini dilakukan oleh guru masih dianggap oleh siswa belum begitu mengarah kesuasana permainan sebenarnya.
3. Penjelasan materi yang disampaikan oleh guru masih kurang sehingga anak-anak tidak memahami materi yang diajarkan.
Berdasarkan permasalahan dan kegagalan siswa dalam menjawab soal-soal diakhir pembelajaran maka penelitian mencari solusi yaitu dengan mejelaskan kembali konsep-konsep dasar dan langkah-langkah dalam menggunakan model diskusi kelompok ini dapat membantu kegiatan pada siklus berikutnya dapat berjalan dengan lancar seperti yang diharapkan.
Tabel 4. Analisis Soal Siklus I
No NISN Nama L/P Perbaikan siklus I
KKM Nilai Keterangan
1 0098363367 Alfidar L 70 70 Tuntas
2 0096006053 Alissa Widiati P 70 75 Tuntas
3 0093609372 Ahmad Ramzi L 70 60 Tidak Tuntas
4 0086173469 Ikram Maulana L 70 60 Tidak Tuntas
5 0082399825 Ilham Maulana L 70 75 Tuntas
6 0098011585 Kanza Lusiana P 70 60 Tidak Tuntas
7 0065854080 M. David L 70 60 Tidak Tuntas
8 0096823799 M. Raffa Alqais. AZ L 70 70 Tuntas 9 0099409037 M. Raffi Alfat. AZ L 70 50 Tidak Tuntas
10 0092244686 Muhammad Kadafi L 70 75 Tuntas
11 0077645345 Nur Rohim P 70 60 Tidak Tuntas
12 0098646644 Rifaul Khairi L 70 70 Tuntas
13 0081669492 Rozatul Ayni P 70 75 Tuntas
14 0087100442 Uswatul Oula P 70 60 Tidak Tuntas
Nilai Rata-rata 70 66 Tidak Tuntas
108 Deskripsi Pelaksanaan Siklus II (Dua)
Pertemuan ke II Pogram Perbaikan I (Tanggal 22 April 2019) a. Perencanaan
Pada siklus II ini dilakukan tindakan seperti pada siklus pertama materi pelajaran yang di bahas adalah “Peran Indonesia dalam lingkungan negara-negara di Asia Tenggara” siklus kedua ini terdiri dari satu kali pertemuan 2 x 35 menit. Seluruh perangkat pembelajaran disusun sesuai dengan tindakan yang dilaksanakan adalah : Menyiapkan rencana pembelajaran untuk sekali pertemuan, Menyiapkan wacana/tugas dalam bentuk LKS, dan Membentuk format obsevasi aktivitas siswa dalam PBM.
Berdasarkan hasil refleksi siklus satu maka tindakan tambahan yang akan direncanakan pada siklus II ini adalah :
a. Guru member penjelasan dan contoh-contoh yang bisa ditemukan sendiri pengetahuan oleh siswa.
b. Guru menyuruh siswa untuk mencatat pengaruh dan manfaatnya.
c. Penanaman konsep-konsep kepada siswa harus sesuai dengan metode strategi pembelajaran.
b. Pelaksanaan
Siswa memperhatikan penjelasan-penjelasan guru dengan baik saat membuka pelajaran. Mulai dari mengabsensi siswa, memberi motivasi, menyampaikan kompetensi, dan indikator yang ingin dicapai kemudian guru membentuk kelompok belajar dan menjelaskan bagaimana cara Pengaruh globalisasi dalam kehidupan sehari- hari.
Tabel 5. Hasil belajar siswa siklus II
Siklus I
Peroleh hasil belajar (KKM 70) Ketuntasan (%) Nilai 70 ke atas Nilai 70 ke bawah Tuntas Tidak tuntas
13 Orang 1 Orang 92 % 8 %
Dari tabel diatas terlihat sudah terjadi perubahan yang cukup berarti skor nilai yang diperoleh siswa. Pada hasil belajar siswa di siklus II sudah mencapai 92% nilai rata-rata dari 14 orang siswa yang mampu mendapat nilai 70 keatas dari target KKM dan untuk dibidang aktivitas belajar siswa mencapai nilai 75%, kalau dibandingkan dalam pada siklus I prestasi aktivitas siswa pun sangat rendah hanya mencapai 41 %.
c. Observasi
Observasi dilaksanakan pada tanggal 22 April 2019 Tabel observasi sebagai berikut :
Tabel 6. Pengelolaan Data Lembaran Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus II No Aktivitas Yang Diamati Jumlah Siswa
Keterangan Pertemuan I
1 Mengajukan pertanyaan 10 71 %
2 Menjawab pertanyaan siswa maupun guru 11 78 %
3 Memberi saran 8 57 %
4 Mengumukakan pendapat 9 64 %
5 Mengajukan pertanyaan kelompok 13 92 %
6 Mempresentasikan hasil kerja kelompok 12 85 %
Rata-rata aktifitas siswa % 75 %
Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa pada pertemuan satu peneliti sudah menggunakan model diskusi ini, namun belum sesaksimal mungin seperti yang diharapkan. Sebagaimana pada siklus I dan siklus II saat membuka pelajaran secara keseluruhan siswa tertarik mengikuti pelajaran. Permasalahan yang muncul pada siklus
109 I dan siklus II sudah jauh berkurang. Secara rinci kondisi proses pembelajaran dan keaktifan siswa sebagai berikut : Siswa sudah dapat menyelesaikan tugas sesuai dengan alokasi yang telah ditentukan. Secara komprehensif belum sepenuhnya mampu menyelesaikan konsep-konsep yang dibahas secara utuh.
Tabel 7. Data Kemampuan PBM Guru Siklus II
No Aspek yang diamati Katagori
1 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran Baik
2 Guru memotivasi siswa untuk mengikuti pelajaran dengan baik Cukup 3 Guru mengelola PBM dengan menggunakan media belajar Baik 4 Guru membimbing siswa dalam berdialog secara berkelompok Baik 5 Guru membimbing siswa bermain peran dengan benar Baik 6 Guru memberikan penjelasan akhir dan penguatan Cukup
7 Guru melakukan penilaian Baik
Rata-rata Katagori Baik
Menurut data yang diperoleh rata-rata, kemampuan guru dalam melakukan PBM adalah termasuk dari katagori Baik dan perlu perbaikan dalam PBM disemua aspek untuk nilai maksimal.
d. Refleksi.
Berdasarkan kumpulan data yang diperoleh dari koloborosi dengan teman sejawat serta catatan lapangan yang ada ternyata penelitian sebagian besar siswa belum mampu menyelesaikan tugas dengan optimal. Setelah pembelajaran selesai, hal itu terbukti dengan munculnya permasalahan diakhir pertemuan siklus I dan siklus II telihat bahwa : Siswa belum sepenuhnya menguasai konsep-konsep pembelajaran. Siswa belum berani menyampaikan hasil peran yang akan dipilih.
Berdasarkan permasalahan dan kegagalan siswa. Pada siklus kedua didalam menjawab soal-soal diakhir pembelajaran maka peneliti mencari solusi dengan yang sebenarnya dan mudah dipahami oleh siswa, guru melatih siswa memperoleh pengetahuan dengan penjelasan yang disampaikan supaya siswa dapat memperoleh pengetahuan dengan optimal pada siklus berikutnya.
Tabel 8. Analisis soal siklus II
No NISN Nama L/P Perbaikan siklus II
KKM Nilai Keterangan
1 0098363367 Alfidar L 70 75 Tuntas
2 0096006053 Alissa Widiati P 70 80 Tuntas
3 0093609372 Ahmad Ramzi L 70 70 Tuntas
4 0086173469 Ikram Maulana L 70 70 Tuntas
5 0082399825 Ilham Maulana L 70 80 Tuntas
6 0098011585 Kanza Lusiana P 70 70 Tuntas
7 0065854080 M. David L 70 70 Tuntas
8 0096823799 M. Raffa Alqais. AZ L 70 75 Tuntas 9 0099409037 M. Raffi Alfat. AZ L 70 60 Tidak Tuntas
10 0092244686 Muhammad Kadafi L 70 80 Tuntas
11 0077645345 Nur Rohim P 70 70 Tuntas
12 0098646644 Rifaul Khairi L 70 75 Tuntas
13 0081669492 Rozatul Ayni P 70 80 Tuntas
14 0087100442 Uswatul Oula P 70 70 Tuntas
Nilai Rata-rata 70 73 Tuntas
110 Deskripsi Pelaksanaan Siklus III
Pertemuan ke III Pogram Perbaikan II (Tanggal 05 Mei 2019) a. Perencanaan
Seluruh perbaikan pembelajaran disusun sesuai dengan tindakan yang dilakukan.
Sedangkan rencana tindakan yang dilakukan adalah : Menyiapkan rencana pembelajaran. Menyiapkan media pembelajaran dalam bentuk LKS. Membentuk kelompok kecil berkisar 4 orang. Memikirkan bagaimana mengatasi bila ada keributan, sedang dilakukan proses pembelajaran. Kelengkapan alat pengumpulan data.
Berdasarkan hasil refleksi siklus satu dan siklus dua maka tindakan bahan yang direncanakan pada siklus tiga ini adalah : Menjelaskan pembelajaran dengan model pembelajaran diskusi kelompok. Membentuk kelompok kecil. Membagikan lembaran kerja kelompok (LK). Siswa menghayati dan mempelajari tentang Peran Indonesia dalam lingkungan negara-negara di Asia Tenggara menurut pokok bahasan.
b. Pelaksanaan
Pada siklus tiga dilakukan tindakan seperti pada siklus pertama dan pada siklus kedua. Materi yang dibahas adalah materi seperti materi siklus pertama dan materi siklus kedua yaitu Peran Indonesia dalam lingkungan negara-negara di Asia Tenggara.
Siklus ketiga ini terdiri dari satu kali tatap muka 2 x 35 menit. Pada siklus ketiga ini siswa dapat menjawab soal-soal diakhir pembelajaran mencapai nilai rata-rata berbobot mencapai (79 %). Kemudian memberi penjelasan dan memotivasi dilengkapi dengan media pembelajaran. Siswa sudah dapat menjawab pertanyaan rata-rata nilai berbobot adalah sebagai berikut :
Tabel 9. Hasil belajar siswa siklus III
Siklus I
Peroleh hasil belajar (KKM 70) Ketuntasan (%) Nilai 70 ke atas Nilai 70 ke bawah Tuntas Tidak tuntas
14 Orang 0 Orang 100% 0 %
c. Observasi
Pengamatan observasi guru kolaborator mengamati hal-hal sebagai berikut dalam pembelajaran :
Tabel 10.Data Lembaran Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus III
No Aktivitas Yang Diamati Jumlah Siswa
Keterangan Pertemuan II
1 Mengajukan pertanyaan 12 85 %
2 Menjawab pertanyaan siswa maupun guru 14 99 %
3 Memberi saran 12 85 %
4 Mengumukakan pendapat 11 78 %
5 Mengajukan pertanyaan kelompok 14 99 %
6 Mempresentasikan hasil kerja kelompok 13 92 %
Rata-rata aktifitas siswa % 90 %
Data hasil observasi terhadap aktivitas siswa terjadi peningkatan dari siklus II 75 % ke silkus III 90 % terjadi Kenaikan persentase aktivitas siswa menjadi 15% ini disebabkan dengan adanya tindakan guru yang terus membimbing siswa secara individu ikut mempengaruhi kenaikan aktivitas tersebut, selanjutnya hasil juga dilakukan oleh guru yang sama di siklus II, dan siklus III untuk lebih jelas dapat dilihat pada table dibawah ini :
111 Tabel 11. Data Kemampuan PBM Guru Siklus III
No Aspek yang diamati Katagori
1 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran Amat Baik 2 Guru memotivasi siswa untuk mengikuti pelajaran dengan
baik
Baik 3 Guru mengelola PBM dengan menggunakan media belajar Amat Baik 4 Guru membimbing siswa menulis secara individu Amat Baik 5 Guru membimbing siswa membaca dengan benar Amat Baik 6 Guru memberikan penjelasan akhir dan penguatan Baik
7 Guru melakukan penilaian Amat Baik
Rata-rata Katagori Amat Baik
Catatan : Dari data yang diperoleh rata-rata, kemampuan guru dalam melakukam PBM adalah termasuk dari katagori Amat Baik, ini disebabkan karena telah dilakukan perbaikan terhadap proses PBM pada siklus III.
d. Refleksi
Berdasarkan pengamatan guru kolaborator yang terlihat pada table kedua maka pelaksanaan tindakan direfleksikan sebagai berikut : Semua tindakan dapat berlangsung dengan baik. Keaktifan siswa dalam kelompok tampak lebih aktif dan meningkat.
Siswa lebih meningkat dalam menemukan konsep. Hasil belajar siswa pada siklus III mencapai ketuntasan. Pada siklus III ini nilai belajar siswa mencapai target ketuntasan, dalam hal ini guru peneliti di anggap berhasil membimbing siswa apabila sudah melebihi hasil KKM yang yang ditargetkan, hasil ketuntasan yang diperoleh di siklus III tenyata sudah mencapai target 100 % dari KKM yang ditentukan 70.
e. Evaluasi
Sebagaimana yang dilakukan pada siklus I, pada siklus II dan pada siklus III telah dilakukan penjelasan yang mendalam disertai media pembelajaran yang sesuai dengan metode diskusi kelompok terhadap deskripsi data yang dipaparkan diatas. Dimana pada lembaran observasi aktifitas belajar siswa terjadi perubahan kreatifas yang cukup berarti.
Tabel 12 Analisis Soal Siklus III
No NISN Nama L/P Perbaikan siklus III
KKM Nilai Keterangan
1 0098363367 Alfidar L 70 80 Tuntas
2 0096006053 Alissa Widiati P 70 85 Tuntas
3 0093609372 Ahmad Ramzi L 70 70 Tuntas
4 0086173469 Ikram Maulana L 70 75 Tuntas
5 0082399825 Ilham Maulana L 70 85 Tuntas
6 0098011585 Kanza Lusiana P 70 80 Tuntas
7 0065854080 M. David L 70 75 Tuntas
8 0096823799 M. Raffa Alqais. AZ L 70 80 Tuntas
9 0099409037 M. Raffi Alfat. AZ L 70 70 Tuntas
10 0092244686 Muhammad Kadafi L 70 95 Tuntas
11 0077645345 Nur Rohim P 70 75 Tuntas
12 0098646644 Rifaul Khairi L 70 80 Tuntas
13 0081669492 Rozatul Ayni P 70 85 Tuntas
14 0087100442 Uswatul Oula P 70 70 Tuntas
Nilai Rata-rata 70 79 Tuntas
112 KESIMPULAN
Berdasarkan data-data yang dihimpun oleh peneliti dari pelaksanaan pembelajaran siklus I, siklus II, dan siklus III peneliti menarik beberapa kesimpulan yaitu peningkatan hasil belajar peserta didik kelas V SD Negeri 8 Setia Bakti ada mata pelajaran PKn dalam memahami tentang Peran Indonesia dalam lingkungan negara- negara di Asia Tenggara.telah tercapai; Penerapan metode pembelajaran yang bervariasi dan penggunaan alat peraga sangat efektif bagi tercapainya tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
DAFTAR PUSTAKA
BNSP. 2006. Standar Isi KTSP Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Sekolah Dasar. Jakarta :
Rus Ernawati, Imtam, dkk. 2005. Pendidikan Kewarganegaraan Kelas IV. Klaten:
Cempaka Putih
Bestari, Prayoga., Sumiati, Ati. 2008. Menjadi Warga Negara Yang Baik Kelas IV. Surabaya : Media Utama
Sumantri, Mulyani. 1999. Setrategi Belajar Mengajar. Jakarta : Depdikbud Dirjen Dikti Proyek PGSD.
Suprabowo, Drs, dkk. 2009. Kreasi Kelas IV. Kediri : Ekklesia
Suryadi, Didi. 1997. Alat Peraga dan Media Pengajaran Matematika. Jakarta : Ditjen Dikdesmen Depdikbud.Kurnika UT.
Undang – Undang Dasar 1945 hasil amandemen.