• Tidak ada hasil yang ditemukan

Diet Penyakit Hati Dan Kandung Empedu

N/A
N/A
Ade saputra nasution

Academic year: 2023

Membagikan " Diet Penyakit Hati Dan Kandung Empedu"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

GAMBARAN UMUM HATI

 Hati berperan dalam metabolisme KH, Protein, Lemak, dan Protein.

 Sebagian besar hasil pencernaan setelah di absorbsi , langsung dibawa ke hati untuk disimpan atau diubah menjadi bentuk lain dan diangkut ke bagian tubuh yang membutuhkan.

(4)

 Hati merupakan tempat penyimpanan mineral berupa zat besi dan tembaga yang dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah serta vitamin –vitamin larut lemak A, D, E, dan K.

 Hati mengatur volume dan sirkulasi darah serta berperan dalam detofikasi obat-obatan dan racun- racun.

(5)

 Kelainan atau kerusakan pada hati berpengaruh terhadap fungsi saluran cerna dan penggunaan makanan dalam tubuh sehingga sering menyebabkan gangguan gizi.

(6)

 Dua jenis penyakit hati yang sering ditemukan adalah Hepatitis dan Sirosis Hepatis.

 Hepatitis adalah peradangan hati yang disebabkan oleh keracunan toksin tertentu atau karena infeksi virus. Penyakit ini disertai anoreksia, demam, rasa mual dan muntah serta jaundice (kuning). Hepatitis dapat bersifat akut atau kronis.

(7)

 Sirosis Hepatis adalah kerusakan hati yang menetap, disebabkan oleh hepatitis kronis, alkohol, penyumbatan saluran empedu, dan berbagai kelainan metabolisme. Jaringan hati secara merata rusak akibat pengerutan dan pengerasan (fibrotik) sehingga fungsinya terganggu.

(8)

 Gejala Sirosis Hepatis adalah kelelahan, kehilangan berat badan, penurunan daya tahan tubuh, gangguan pencernaan, dan jaundice (kuning). Dalam keadaan berat disertai asites, hipertensi portal, dan hematemesis –melena yang dapat berakhir dengan koma hepatik.

(9)

TUJUAN DIET HATI

 Untuk mencapai dan mempertahankan status gizi optimal tanpa memberatkan fungsi hati, dengan cara : 1. Meningkatkan regenerasi jaringan hati, dan mencegah

kerusakan lebih lanjut dan / atau meningkatkan fungsi jaringan hati yang tersisa.

(10)

2. Mencegah katabolisme protein.

3. Mencegah penurunan BB atau meningkatkan BB bila kurang.

4. Mencegah atau mengurangi asites, variasi, esofagus, dan hipertensi portal.

5. Mencegah koma hepatik.

(11)

SYARAT DIET HATI

1. Energi tinggi untuk mencegah pemecahan protein, yang diberikan bertahap sesuai dengan kemampuan pasien, yaitu 40-45 kkal/kg BB.

2. Lemak cukup, yaitu 20-25 % dari kebutuhan energi total, dalam bentuk yang mudah dicerna atau dalam bentuk emulsi.

(12)

SYARAT DIET HATI

3. Protein diberikan agak tinggi, yaitu 1,25 – 1,5 g/kg BB agar terjadi anabolisme protein. Pada kasus hepatitis fulminan dengan nekrosis dan gejala ensefalopati yang disertai amoniak dalam darah, pemberian protein harus dibatasi untuk mencegah koma, yaitu sebanyak 30 – 40 g / hari.

(13)

SYARAT DIET HATI

4. Vitamin dan Mineral diberikan sesuai dengan tingkat defisiensi. Bila perlu diberikan suplemen Vitamin B, Vitamin C, dan K serta mineral seng dan zat besi bila ada anemia.

5. Rendah Natrium, tergantung edema & Asites.

6. Cairan lebih dari biasa, kecuali ada kontradiksi.

(14)

SYARAT DIET HATI

7. Bentuk makanan lunak bila ada keluhan mual dan muntah, atau makanan biasa sesuai dengan kemampuan saluran cerna..

(15)

JENIS DIET & INDIKASI PEMBERIAN 1. Diet Hati I

 Diberikan bila pasien dalam keadaan akut atau bila prekoma sudah dapat diatasi dan pasien sudah mulai mempunyai nafsu makan. Melihat keadaan pasien, makanan diberikan dalam bentuk cincang atau lunak.

(16)

SYARAT DIET HATI I

 Pemberiaan protein dibatasi (30 gr/hr) dan lemak diberikan dalam bentuk mudah cerna. Formula enteral dengan asam amino rantai cabang (Branched Chain Amino Acid) / BCAA) yaitu leusin, isoleusin, dan valin. Bila ada asites dan diuresis belum sempurna, pemberian cairan maksimal 1 liter / hari.

(17)

SYARAT DIET HATI I

 Makanan Diet Hati I rendah energi, protein, kalsium, zat besi, dan tiamin. Karena itu sebaiknya diberikan selama beberapa hari saja.

 Makanan diberikan diet rendah garam, jika terjadi acites berat dan tanda-tanda diuresis belum membaik.

 Diberikan pula makanan parenteral (Glucose Cair).

(18)

Contoh Bahan Makanan Padat Diet Hati 1 Beras (120 gr) Margarin (20 gr)

Telur Ayam (50 gr) Gula Pasir (100 gr) Maizena (20 gr) Nilai Gizi :

Daging (50 gr) E =1394 Kkal, P = 28 gr Sayuran (200 gr) KH= 244 gr, L = 37 gr

Buah (300 gr) Ca = 271 mg, Fe = 11,3 mg

(19)

Beras (100 gr) Margarin (20 gr) BCAA (750 ml) Gula Pasir (25 gr) Maizena (20 gr) Nilai Gizi :

Daging (50 gr) E =1264 Kkal, P = 54 gr Sayuran (200 gr) KH= 202 gr, L = 40 gr

Buah (300 gr) Ca = 395 mg, Fe = 12,3 mg

(20)

JENIS DIET & INDIKASI PEMBERIAN 1. Diet Hati II

 Diberikan sebagai makanan perpindahan dari Diet Hati I kepada pasien yang nafsu makannay cukup.

Menurut keadaan pasien, makanan diberikan dalam bentuk lunak atau biasa. Protein diberikan 1 gr/kg BB dan lemak sedang 20-25% dan mudah cerna.

(21)

SYARAT DIET HATI II

 Makanan pada diet hati II cukup mengandung energi, zat besi, Vitamin A dan C, tetapi kurang kalsium dan tiamin. Menurut beratnya retensi garam atau air, makanan diberikan sebagai Diet Hati II rendah garam

 Bila asites hebat dan diuresis belum baik, diet mengikuti pola Diet Garam Rendah I

(22)

Contoh Bahan Makanan Padat Diet Hati II Beras (200 gr) Margarin (20 gr)

Telur Ayam (50 gr) Gula Pasir (70 gr) Maizena (40 gr) Nilai Gizi :

Daging (100 gr) E =1973 Kal, P = 53 gr Sayuran (200 gr) KH= 318 gr, L = 55 gr

Buah (300 gr) Ca = 295 mg, Fe = 18,8 mg

(23)

JENIS DIET & INDIKASI PEMBERIAN 1. Diet Hati III

 Diberikan sebagai makanan perpindahan dari Diet Hati II kepada pasien hepatitis akut (Hepatitis Infeksiosa / A dan Hepatitits Serum / B) dan sirosis hati yang nafsu makannya telah baik, telah mendapatkan protein (Serosis Hepatis In Aktif).

(24)

SYARAT DIET HATI III

 Sesuai dengan kondisi pasien, makanan diberikan dalam bentuk lunak dan biasa.

 Makanan mengandung cukup energi, protein, lemak, mineral dan vitamin, namun tinggi KH

 Jika terjadi retensi garam dan air, maka diberikan diet hati III rendah garam I.

(25)

Contoh Bahan Makanan Padat Diet Hati II Beras (250 gr) Susu (200 gr)

Kac . Ijo (25 gr) Gula Pasir (70 gr) Maizena (20 gr) Nilai Gizi :

Daging (100 gr) E =2367 Kal, P = 78 gr Sayuran (200 gr) KH= 371 gr, L = 65 gr

Buah (300 gr) Ca = 676 mg, Fe = 28,9 mg

(26)

Bahan Makanan yang dibatasi, antara lain :

 Bahan makanan yang dibatasi untuk Diet Hati I, II dan III adalah dari sumber lemak, yaitu semua makanan dan daging yang banyak mengandung lemak dan santan serta bahan makanan yang menimbulkan gas seperti ubi, kacang merah, kol, sawi, lobak, ketimun, durian , dan nangka.

(27)

Bahan Makanan yang tidak dianjurkan, antara lain :

 Bahan makanan yang tidak dianjurkan untuk Diet Hati I, II dan III adalah bahan makanan yang mengandung alkohol, teh, maupun kopi kental.

(28)
(29)

GAMBARAN UMUM EMPEDU

 Fungsi utama dari kandung empedu adalah untuk mengkonsentrasikan dan menyimpan empedu yang diproduksi hati.

 Cairan empedu mengandung garam empedu dan kolesterol.

(30)

GAMBARAN UMUM EMPEDU

 Empedu membantu pencernaan serta absorbsi lemak dan vitamin larut lemak A, D, E, K, mineral, besi, dan kalsium.

 Penyakit kandung empedu yang membutuhkan diet khusus adalah Kolelitiasis, dan Kolesistitis.

(31)

KOLELITIASIS

 Terbentuknya batu empedu yang bila masuk ke dalam saluran empedu menimbulkan penyumbatan dan kram.

Penyaluran empedu ke duodenoum terganggu sehingga mengganggu absorpsi lemak. Ada 2 jenis batu empedu, yaitu : batu kolesterol dan batu pigmen yang terdiri dari polimer bilirubin dan garam kalsium.

(32)

Lanjutan...KOLELITIASIS

 Faktor resiko terjadinya batu kolesterol antara lain : gender perempuan, kegemukan, faktor etnik, obat- obatan, dan penyakit saluran cerna.

 Faktor resiko terjadinya batu pigmen antara lain adalah berat badan kurang, asupan lemak dan protein kurang, serta sirosis hepatis.

(33)

KOLESISTITIS

 Peradangan kandung empedu. Penyebab utamanya adalah batu empedu yang menyumbat saluran empedu.

Penyakit ini disertai jaundice (ikterus), karena cairan empedu yang tidak bisa masuk ke saluran cerna berubah warna menjadi bilirubin yang berwarna kuning, dan masuk ke peredaran darah.

(34)

Lanjutan...KOLESISTISIS

 Tindakan medik biasanya dilakukan berupa operasi pengeluaran batu atau kandung empedu.

(35)

TUJUAN DIET KANDUNG EMPEDU

Untuk mencapai dan mempertahankan status gizi optimal dan memberi istirahat pada kandung empedu, dengan cara

1. Menurunkan BB bila kegemukan (bertahap).

2. Membatasi makanan yang menyebabkan kembung atau nyeri abdomen.

3. Mengatasi mal absorbsi lemak.

(36)

SYARAT DIET KANDUNG EMPEDU

 Energi sesuai dengan kebutuhan. Bila kegemukan diberikan diet rendah energi. Hindari penurunan BB terlalu cepat.

 Protein agak tinggi 1-1,25 gr / kg BB

 Serat tinggi dalam bentuk pektin yang dapat mengikat kelebihan asam empedu dalam saluran cerna.

(37)

SYARAT DIET KANDUNG EMPEDU

 Pada keadaan akut, lemak tidak diperbolehkan sampai keadaan akutnya mereda, sedangkan pada keadaan kronis dapat diberikan 20 – 25 %. Bila ada steatorea (lemak dalam feses) dibatasi >25 gr/24 jam. Lemak dapat diberikan dalam bentuk asam lemak rantai sedang (MCT) yang dapat mengurangi lemak feses dan mencegah hilangnya vitamin dan mineral.

(38)

SYARAT DIET KANDUNG EMPEDU

 Bila perlu diberikan suplemen Vit. A, D, E, dan K.

 Hindari bahan makanan yang dapat menimbulkan rasa kembung dan tidak nyaman.

(39)

Jenis Diet dan Indikasi Pemberian Diet Rendah Lemak I

Diberikan pada pasien kolesistitis dan kolelitiasis dengan kolik akut. Makanan yang diberikan berupa buah – buahan dan minuman manis. Makanan ini rendah energi dan semua zat gizi kecuali Vitamin A dan C. Dan sebaiknya diet ini diberikan 1-2 hari saja.

(40)

Contoh Bahan Makanan Padat Diet Rendah Lemak I Buah Pepaya (1000 gr)

Sirup (400 gr) Gula Pasir (100 gr) Nilai Gizi :

E =996 Kal, P = 5 gr, Vit. A = 1100 RE KH= 244 gr, L = 0 gr, Tiamin = 0,4 mg Ca = 200 mg, Fe = 17 mg, Vit. C = 780 mg

(41)

Pembagian Menu Sehari

Pukul 07.00 = teh 1 gelas

Pukul 08.00 = pisang 1 bh sdg Pukul 10.00 = pepaya 2 ptg sdg

Pukul 12.00 = pisang + sirup 2 bh sdg + 1 gelas Pukul 15.00 = pepaya 2 ptg sdg

Pukul 18.00 = pisang + sirup 1 bh sdg + 1 gelas Pukul 20.00 = pisang + teh manis 1 bh sdg + 1 gelas

(42)

Jenis Diet dan Indikasi Pemberian Diet Rendah Lemak II

Diberikan secara berangsur –angsur bila keadaan akut sudah dapat diatasi dan perasaan mual sudah berkurang atau kepada pasien penyakit saluran empedu kronis yang terlalu gemuk.

Menurut keadaan pasien, makanan diberikan dalam bentuk cincang, lunak atau biasa. Makanan ini rendah energi, kalsium dan tiamin.

(43)

Contoh Bahan Makanan Pada Diet Rendah Lemak II Beras (100 gr) Margarin (10 gr)

Telur ayam (50 gr) Gula Pasir (30 gr) Tempe (100 gr) Nilai Gizi :

Daging (100 gr) E =1250 Kal, P = 56,2 gr Sayuran (200 gr) KH= 187 gr, L = 34 gr Buah (400 gr) Ca = 335 mg, Fe = 21 mg

(44)

Jenis Diet dan Indikasi Pemberian Diet Rendah Lemak III

 Diberikan kepada pasien penyakit kandung empedu yang tidak gemuk dan cukup mempunyai nafsu makan.

 Menurut keadaan pasien, makanan diberikan dalam bentuk lunak atau biasa.

 Makanan ini cukup energi dan zat gizi.

(45)

Contoh Bahan Makanan Pada Diet Rendah Lemak II Beras (250 gr) Margarin (10 gr)

Telur ayam (50 gr) Gula Pasir (80 gr) Tempe (100 gr) Nilai Gizi :

Daging (100 gr) E =2073 Kal, P = 74 gr Sayuran (250 gr) KH= 369 gr, L = 34 gr

Buah (200 gr) Ca = 700 mg, Fe = 21,8 mg

(46)

Bahan Makanan yang tidak dianjurkan, antara lain :

 Semua makanan dan daging yang mengandung lemak, gorengan, dan makanan yang menimbulkan gas seperti ubi, kacang merah, kol, sawi, lobak, ketimun, durian, dan nangka.

(47)

Referensi

Dokumen terkait