DINAMIKA TEKNIK MESIN
JURNAL KEILMUAN DAN TERAPAN TEKNIK MESIN
Editorial Board
M. Mirmanto Universitas Mataram
Indarto Universitas Gadjah Mada
Agustinus Purna Irawan Universitas Tarumanagara
Dwi Aries Himawanto Universitas Sebelas Maret
I Made Londen Batan Institut Teknologi Surabaya
I Nyoman Suprapta Wiyana Universitas Udayana
Paryanto Dwi Setyawan Universitas Mataram
Yesung Allo Padang Universitas Mataram
I Made Wirawan Universitas Mataram
IGAK Chatur Adhi Universitas Mataram
I Gede Bawa Susana Universitas Mataram
Ahmad Iryanto Universitas Mataram
Reviewer/Mitra Bestari:
Ikhwanul Qiram Universitas PGRI Banyuwangi
Ida Bagus Alit Universitas Mataram
Sugiman Universitas Mataram
Nasmi Herlina Sari Universitas Mataram
I Made Suartika Universitas Mataram
I Gusti Ketut Puja Universitas Sanata Dharma
Salman Universitas Mataram
I Made Mara Universitas Mataram
Gatut Rubiono Universitas PGRI Banyuwangi
I Made Adi Sayoga Universitas Mataram
Agus Dwi catur Universitas Mataram
I Made Suartika Universitas Mataram
IGNK Yudhyadi Universitas Mataram
Agung Tri Wijayanta Universitas Sebelas Maret
Suyitno Suyitno Universitas Gadjah Mada
Yuli Panca Asmara Malaysia University Pahang, Malaysia
I Made Astika Universitas Udayana
S. Syahrul Universitas Mataram
Tri Rachmanto Universitas Mataram
Sujita Universitas Mataram
11/28/22, 11:28 AM Pengeringan biji jagung menggunakan pengkondisi udara | Mulyanto | Dinamika Teknik Mesin
https://dinamika.unram.ac.id/index.php/DTM/article/view/262 1/2
p-ISSN: 2088-088X e-ISSN: 2502-1729
IMPACT FACTOR
SUBMIT YOUR MANUSCRIPT
REGISTER YOURSELF
EDITORIAL TEAM
REVIEWERS
GUIDELINE FOR AUTHORS
AIMS, FOCUS, AND SCOPE
ETHICAL PUBLICATION
STATISTICS
ARTICLE PROCESSING CHARGE
REVIEW PROCESS
LICENSE
DOWNLOAD TEMPLATE
SAMPLE ISSUE
VISITOR STATISTICS
GUIDELINE FOR REVIEWERS OPEN ACCESS POLICY
Select Language English
OPEN JOURNAL SYSTEMS
FONT SIZE
LANGUAGE
Submit
USER Username Password
Remember me Login
NOTIFICATIONS View
Subscribe
ARTICLE TOOLS Print this article Indexing metadata How to cite item Review policy Email this article (Login required)
Email the author (Login required)
JOURNAL CONTENT
Search Scope All Search Browse By Issue By Author By Title By Sections By Identify Types Journal Help
HOME ABOUT LOGIN REGISTER SEARCH CURRENT ARCHIVES
ANNOUNCEMENTS COPYRIGHT WITHOUT RESTRICTIONS JOURNAL CONTACT ARCHIVING
Home > Vol 9, No 1 (2019) > Mulyanto
PENGERINGAN BIJI JAGUNG MENGGUNAKAN PENGKONDISI UDARA
A. Mulyanto, M. Mirmanto, I.G.B. Susana, I.B. Alit, I.M. Nuarsa
ABSTRACT
This study aims to determine the effect of air velocity on the rate of drying corn. Corn seeds were placed after the evaporator of an air conditioner, so that the air came out of the evaporator entered the drying chamber. The water in the corn was evaporated and sucked by dry cold air and then it was condensed in the evaporator. The results show that the mass of corn seeds decreases with the time; the drying rate also decreases with the time and mass-based drying rates at low air speeds are faster than at high air speed. The air conditioner can be used for drying seeds.
KEYWORDS
Corn; Drying; Air conditioner
FULL TEXT:
REFERENCES
Anonim1, 01-4483-1998, Standar Nasional Indonesia, Jagung bahan baku pakan, Badan Standarisasi Nasional, 1998.
Djaeni M., Asiah N., Sasongko S.B., 2015, Aplikasi sistem pengering adsorpsi untuk bahan pangan dan aditif, Unnes Press, Semarang.
Graciafernandy, Ratnawati, Buchori L., 2012, Pengaruh suhu udara pengering dan komposisi zeolit 3a terhadap lama waktu pengeringan gabah pada fluidized bed dryer, Jurnal Momentum., 8 (2), 6-10.
Syahrul S.*, Mirmanto M., Ramdoni S., Sukmawaty S., 2017, Pengaruh kecepatan udara dan massa gabah terhadap kecepatan pengeringan gabah menggunakan pengering terfluidisasi, Jurnal Dinamika Teknik Mesin, 7 (1), 54-59.
Taufiq M., 2004, Pengaruh temperatur terhadap laju pengeringan jagung pada pengerigan konvensional dan fluidized bed, Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Widjanarko A., Ridwan, Djaeni M., Ratnawati, 2012, Penggunaan zeolit sinstetis dalam pengeringan gabah dengan proses fluidisasi indirect contact, Jurnal Teknologi Kimia dan Industri, 1 (1), 157-167.
Yani E., Suryadi F., 2013, Karakteristik pengeringan biji kopi berdasarkan variasi kecepatan aliran udara pada solar dryer, Jurnal TeknikA, 20(1), 17-22.
DOI: https://doi.org/10.29303/dtm.v9i1.262
REFBACKS
There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2018 Dinamika Teknik Mesin: Jurnal Keilmuan dan Terapan Teknik Mesin
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
After being re-accredited, the Journal of Dinamika Teknik Mesin, still has sinta 3 (S3) which is valid until 2025, but certificates and decrees have not been issued.
11/28/22, 11:28 AM Pengeringan biji jagung menggunakan pengkondisi udara | Mulyanto | Dinamika Teknik Mesin
https://dinamika.unram.ac.id/index.php/DTM/article/view/262 2/2
Terakreditasi SINTA 3
p-ISSN : 2088-088X, e-ISSN: 2502-1729
Volume 9, Nomor 1, Januari 2019
DINAMIKA TEKNIK MESIN
JURNAL KEILMUAN DAN TERAPAN TEKNIK MESIN
DAFTAR ISI
Analisa surface defect pada baja slab (Studi kasus di slab steel plant PT. Krakatau Steel-Cilegon)
N.H. Sari, I.W. Yatra
1-6
Pengaruh variasi sudut terjunan terhadap unjuk kerja pompa hydram (hydraulic ram pump)
R. Sutanto, K. Wardani, M. Wirawan, S. Salman
7-14
Optimalisasi sistem pendingin berbasis termoelektrik berpendingin air B. A. Girawan, F. Ariyanto
15-22
Karakteristik aliran laminar melewati profil persegi berdasarkan komputasi dengan skema central difference dan hybrid difference
N. Nurpatria
23-30
Design and simulation of boat pulling system to improve productivity of the traditional fishermen in steep coastal region
I.G.N.K Yudhyadi, I.D.K. Okariawan, I.M. Suartika, I.G.A.K.C. Adhi
31-38
Pengaruh waktu dan jarak electroplating nikel pada baja karbon rendah terhadap kekerasan permukaan
S. Salman, I.M.A. Sayoga, I.D.K. Okariawan, S. Sinarep, R. Sutanto, A.
Wiranata
39-44
Analisis emisi gas buang kendaraan berbahan bakar etanol I.M. Mara, I.M. Nuarsa, I.B. Alit, I.M.A. Sayoga
45-57
Uji performance turbin Savonius dengan penambahan konsentrator pada aliran air I.B. Alit, I.M. Mara, I.G.B. Susana, S. Sapri
58-64
Pengeringan biji jagung menggunakan pengkondisi udara A. Mulyanto, M. Mirmanto, I.G.B. Susana, I.B. Alit, I.M. Nuarsa
65-70
Analisis pengaruh profil sudu dan jumlah sudu terhadap unjuk kerja turbin angin poros horizontal pada daerah kecepatan angin rendah
I.K. Wiratama, I.D.K. Okariawan, I.G.N.K Yudhyadi, I.M. Mara, A. Juliansah
71-79
DINAMIKA TEKNIK MESIN
JURNAL KEILMUAN DAN TERAPAN TEKNIK MESIN
PRAKATA
Jurnal Dinamika Teknik Mesin: Jurnal Keilmuan dan Terapan Teknik Mesin, Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Mataram telah berjalan selama kurang lebih 8 tahun yaitu mulai terbitan pertama vol. 1 no. 1, tahun 2011 dan hingga terbitan ini vol. 9 no. 1, tahun 2019. Namun mulai dari berdiri hingga terbitan vol. 5 no. 2, tahun 2015, jurnal ini berstatus belum online yaitu dengan p-ISSN 2088-088X, sedangkan mulai terbitan vol. 6 no. 1, tahun 2016, jurnal Dinamaika Teknik Mesin telah menjadi jurnal online dengan e-ISSN 2502-1729 yang dapat diakses di tautan ini http:// dinamika.unram.ac.id. Vol. 9, no. 1, tahun 2019 ini memuat beberapa artikel yang berasal dari dalam Teknik Mesin Universitas Mataram sendiri dan dari PT lain di Indonesia.
Pada kesempatan ini Editor mengucapkan banyak terimakasih kepada para penulis yang telah memberikan kontribusi berupa artikel yang dimuat pada vol. 9, no. 1, Januari 2019. Tidak lupa pula Editor memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada para reviewer, para penulis dan semua pihak yang telah membantu terbitnya vol. 9, no. 1, tahun 2019 ini.
Selanjutnya Editor mengajak para peneliti, pengajar, guru/pendidik, praktisi dan mahasiswa untuk mempublikasinkan hasil karya ilmiahnya melalui Dinamika Teknik Mesin: Jurnal Keilmuan dan Terapan Teknik Mesin agar segala karyanya dapat dilihat oleh dunia. Dinamika Teknik Mesin mulai tahun 2018, sudah terakreditasi Sinta 3, dengan SK. no. 34/E/KPT/2018. Aturan penulisannya dapat di download di tautan http:// dinamika.unram.ac.id.Akhirnya segala kritik yang konstruktif dari para penulis, pembaca dan semua pihak sangat diharapkan demi kemajuan jurnal Dinamika Teknik Mesin:
Jurnal Keilmuan dan Terapan Teknik Mesin.
Editor Dinamika Teknik Mesin
Dinamika Teknik Mesin. Mulyanto dkk.: Pengeringan biji jagung menggunakan pengkondisi udara
https://doi.org/10.29303/dtm.v0i0.262 65
Pengeringan biji jagung menggunakan pengkondisi udara
Drying corn using an air conditioner
A. Mulyanto*, Mirmanto, I.G.B. Susana, I.B. Alit, I.M. Nuarsa
Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Mataram, Jln. Majapahit No. 62 Mataram Nusa Tenggara Barat Kode Pos : 83125, Telp. (0370) 636087; 636126; ext 128 Fax (0370) 636087. HP. 087765006073
*Email: [email protected]
ARTICLE INFO ABSTRACT
Article History:
Received 29 November 2018 Accepted 10 December 2018 Available online 1 January 2019
This study aims to determine the effect of air velocity on the rate of drying corn. Corn seeds were placed after the evaporator of an air conditioner, so that the air came out of the evaporator entered the drying chamber. The water in the corn was evaporated and sucked by dry cold air and then it was condensed in the evaporator. The results show that the mass of corn seeds decreases with the time; the drying rate also decreases with the time and mass-based drying rates at low air speeds are faster than at high air speed. The air conditioner can be used for drying seeds.
Keywords:
Corn Drying Air conditioner
Dinamika Teknik Mesin, Vol. 9, No. 1, Januari 2019, p. ISSN: 2088-088X, e. ISSN: 2502-1729
1. PENDAHULUAN
Pangan adalah komoditi yang sangat penting. Kebutuhan pangan dunia semakin bertambah seiring dengan pertambahan penduduk dunia. Produksi pangan yang berupa buah, biji atau umbi suatu tanaman tidak dapat berlangsung dalam hitungan jam namun dalam hitungan beberapa bulan tanaman tersebut dapat menghasilkan bahan pangan. Kondisi ini membuat jumlah suatu bahan pangan tertentu melimpah ketika panen dan kekurangan ketika masih dalam masa tanam. Bahan pangan yang melimpah ketika panen ini harus dapat disimpan untuk dapat digunakan terus menerus sampai panen yang akan datang tiba.
Penyimpanan bahan pangan memerlukan pengeringan agar dapat bertahan lama. Pengeringan bertujuan menurunkan kadar air suatu bahan hingga batas tertentu sehingga dapat memperpanjang daya simpannya. Beberapa keuntungan melakukan pengeringan adalah meningkatkan daya simpan, menambah nilai ekonomis, dan memudahkan pengolahan lebih lanjut.
Jagung sebagai salah satu bahan pangan yang sangat dibutuhkan oleh manusia dan hewan dalam perdagangannya harus memenuhi persyaratan mutu kadar air sebesar 14% agar dapat tahan lama dan tidak rusak karena tumbuhnya jamur pada bahan pangan tersebut (Anonim1, 1998).
Beberapa penelitian yang pernah dilakukan untuk mengurangi kadar air bahan pangan telah dilakukan oleh para peneliti seperti berikut :
Syahrul dkk. (2016) telah meneliti pengaruh temperatur udara terhadap waktu pengeringan biji jagung dengan menggunakan alat fluidized bed. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa pengeringan tercepat terjadi pada suhu udara 60°C. Taufiq (2004) meneliti pengaruh temperatur pengeringan terhadap laju pengeringan bahan baku jagung pada pengering konvensional dan fluidized bed
Dinamika Teknik Mesin 9(1) (2019) 65-70
Dinamika Teknik Mesin. Mulyanto dkk.: Pengeringan biji jagung menggunakan pengkondisi udara
https://doi.org/10.29303/dtm.v0i0.262 66
memperlihatkan bahwa untuk pengering konvensional, efisiensi pengeringan terbesar terjadi pada suhu pengeringan 70°C sebesar 28,2% dan efisiensi total alat pengering terbesar juga terjadi pada suhu pengeringan 70°C sebesar 5 % sedangkan pada pengering fluidized bed, efisiensi pengeringan terbesar terjadi pada suhu 70°C sebesar 27,2% dan efisiensi total alat pengering terbesar juga terjadi pada suhu 70°C sebesar 4,9%.
Djaeni dkk. (2015) meneliti pengeringan dengan metode vakum dan berhawa dingin (freeze dryer), disertai kombinasi mikrowave dan oven. Metode ini cukup berhasil mempercepat proses pengeringan dan menghasilkan jagung dengan kadar 15%. Pengeringan sistim fluidisasi dengan pemanas buatan terkendala dengan rendahnya energi efisiensi proses pengeringan yang masih dibawah 50%, dan terdegradasinya kandungan protein pada jagung terutama jika suhu udara untuk proses pengeringan lebih dari 60°C
Widjanarko dkk (2012) dengan penelitian yang berjudul penggunan zeolite sintetis dalam pengeringan gabah dengan proses fluidisasi indirect contact menunjukkan bahwa semakin tinggi suhu udara pengering maka laju pengeringan semakin cepat dimana variabel suhu yang digunakan adalah 30°C, 40°C, 50°C, dan 60°C. Jika ditinjau dari laju aliran udara pengering, semakin tinggi laju aliran udara pengering maka laju pengeringan juga semakin cepat dimana variabel kecepatan udara pengering yang digunakan adalah 1 m/s, 1,5 m/s, 2 m/s, dan 2,5 m/s.
Syahrul dkk. (2017) telah meneliti pengeringan gabah dengan metode fluidisasi dengan variasi massa 1, 2 dan 3 kg dan variasi kecepatan udara 4, 5 dan 6 m/s. Hasil yang didapatkan bahwa variasi massa dan variasi kecepatan udara mempengaruhi kecepatan pengeringan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses pengeringan ada dua golongan (Taufiq, 2004) yaitu faktor yang berhubungan dengan udara pengering dan faktor yang berhubungan dengan sifat bahan yang dikeringkan. Faktor-faktor yang termasuk golongan pertama adalah suhu, kecepatan volumetrik aliran udara pengering dan kelembaban udara. Faktor-faktor yang termasuk golongan kedua adalah ukuran bahan, kadar air awal dan tekanan parsial di dalam bahan
Menurut Yani dan Suryadi (2013) kelembaban relatif udara pengering menunjukkan kemampuan udara untuk menyerap air. Udara panas di dalam ruang pengering secara perlahan akan memanaskan dan menguapkan massa air di dalam biji jagung. Pengeringan umumnya dilakukan pada kelembaban relatif yang rendah. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kecepatan difusi air.
Menurut Graciafernandy (2012) semakin tinggi suhu udara pemanas, makin besar energi panas yang dibawa dan semakin besar pula perbedaan antara medium pemanas dan bahan makanan. Hal ini akan mendorong makin cepatnya proses pemindahan atau penguapan air. Dampaknya waktu pengeringan akan menjadi lebih singkat. Prinsip ini tidak dapat diterapkan pada semua bahan yang akan dikeringkan. Untuk bahan pangan yang sensitif terhadap suhu tinggi, pemanasan seperti ini justru akan berpengaruh terhadap rendahnya kualitas bahan tersebut.
Kadar air merupakan salah satu sifat fisik bahan yang menunjukkan banyaknya air yang terkandung. Kadar air biji jagung ditentukan oleh cara pengeringan dan penyimpanannya. Pada proses pengeringan perlu diketahui berapa persen kadar air pada bahan saat basah dan pada bahan saat kering.
2. METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan adalah eksperimen. Skema alat penelitian ditunjukan pada gambar 1.
Alat penelitian ini terdiri dari satu unit air conditioner dan kotak pengeringan (ruang uji). Pada penelitian ini 1 kg biji jagung dikeringkan dengan menggunakan mesin pendingin udara. Udara yang mengalir mempunyai kecepatan rendah 1,5 m/s dan kecepatan tinggi 2,4 m/s yang diukur sewaktu belum terkena ice blocking. Proses pengeringan dilakukan tiap 1 jam, kemudian dibiarkan biji jagung didalam ruang pengering sampai suhunya mendekati suhu udara luar untuk menghindari infiltrasi uap air dari udara luar ketika biji jagung dikeluarkan untuk ditimbang dan diukur kadar airnya. Proses pengeringan dihentikan ketika kadar air sudah mencapai kisaran 12,5%.
Peralatan yang digunakan adalah Alat Pengkondisi Udara berdaya 1 PK dengan refrigerant R22, anemometer Huayi MS 6252B dengan akurasi ± 2,0 %, moisture meter TK100S dengan akurasi
± 0,5 % reading. Timbangan digital seri SF400, stopwach dan RH meter.
Dinamika Teknik Mesin. Mulyanto dkk.: Pengeringan biji jagung menggunakan pengkondisi udara
https://doi.org/10.29303/dtm.v0i0.262 67
Ruang uji
Kipas angin
Kondensor
Evaporator
Katup expansi
Kompresor
Rh4Rh3
Rh2 Rh1
Gambar 1. Skema penelitian
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada pelaksanaan penelitian pengambilan data diambil 1 jam setelah di alat dinyalakan, kemudian ditunggu satu jam untuk membiarkan temperature jagung yang diuji mendekati suhu kamar.
Bila jagung uji langsung dikeluarkan dan di timbang dapat menyerap uap air diudara karena temperature jagung uji masih dingin sedang temperature uap air diudara luar masih tinggi 30°C. Uap air di udara akan mengembun di jagung yang dingin sehingga hal ini diantisipasi dengan cara membiarkan jagung uji tetap di dalam tempat uji hingga temperaturnya sudah mendekati temperature udara luar.
Gambar 2. Massa biji jagung selama proses pengeringan
Gambar 2 memperlihatkan massa biji jagung selama proses pengeringan berkurang karena air yang terkandung di dalam biji jagung menguap dan keluar dari biji jagung. Semakin lama waktu pengeringan maka semakin sukar air yang dihilangkan dalam biji jagung. Laju pengeringan dapat dirumuskan sebagai selisih massa sebelum dan sesudah pengeringan dibagi dengan waktu pengeringan.
Dinamika Teknik Mesin. Mulyanto dkk.: Pengeringan biji jagung menggunakan pengkondisi udara
https://doi.org/10.29303/dtm.v0i0.262 68
Gambar 3. Laju pengeringan terhadap waktu berbasis massa
Gambar 3. Memperlihatkan laju pengeringan pada kecepatan rendah lebih tajam penurunannya dibandingkan laju pengeringan pada kecepatan tinggi. Hal ini terjadi pada kecepatan rendah pada kondisi 2 jam pengeringan mempunyai penurunan kecepatan yang tinggi, sedang kondisi pada waktu pengeringan lainnya terlihat hampir sama. Apabila data pada waktu pengeringan 2 jam di abaikan atau di tiadakan akan terlihat pola laju pengeringan yang mirip antara kecepatan rendah dengan kecepatan tinggi. Hal ini memperlihatkan bahwa variasi kecepatan pada penelitian ini tidak mempunyai perubahan yang signifikan dikarenakan daya mesin pendingin terlalu besar, temperature pendingin pada evaporator terlalu rendah dan tidak dapat diatur (menggunakan alat pendingin praktikum) sehingga uap air yang melewati sisi evaporator mengembun dan berubah menjadi es yang kemudian menghambat aliran udara. Kondisi hambatan aliran udara (ice blocking) terjadi pada kecepatan tinggi maupun kecepatan rendah. Ice blocking ditunjukan pada gambar 4. Sebagian besar evaporator ditunbuhi es, sehingga dapat menghambat aliran udara yang didinginkan. Gambar 5 menunjukan suhu yang mengontrol bagian evaporator dan suhu menunjukan nilai jauh di bawah nol derajad.
Gambar 4. Terjadi bunga es pada sisi evaporator penghambat aliran udara
Kadar air bahan uji menurun seiring dengan bertambahnya waktu pengeringan. Gambar 6 memperlihatkan penurunan kadar air yang hampir sama.
Dinamika Teknik Mesin. Mulyanto dkk.: Pengeringan biji jagung menggunakan pengkondisi udara
https://doi.org/10.29303/dtm.v0i0.262 69
Gambar 5. Temperatur evaporator jauh dibawah temperature beku
Gambar 6. Kadar air terhadap lama waktu pengeringan
Laju pengeringan berbasis kadar air pada variasi kecepatan tinggi mempunyai laju penurunan yang lebih tinggi dibandingkan pada variasi kecepatan rendah seperti terlihat pada gambar 7.
Gambar 7.Laju pengeringan terhadap waktu berbasis kadar air
Pada variasi kecepatan rendah, laju pengeringan mempunyai kencenderungan mendatar yang disebabkan oleh data terakhir yang terjadi lonjakan laju pengeringan yang tinggi. Kecenderungan laju pengeringan menunjukkan bahwa semakin lama waktu pengeringan maka semakin kecil laju pengeringannya atau dengan kata lain semakin lama waktu pengeringan maka semakin sukar mengeringkan bahan karena kadar air di dalam bahan semakin sedikit.
Dinamika Teknik Mesin. Mulyanto dkk.: Pengeringan biji jagung menggunakan pengkondisi udara
https://doi.org/10.29303/dtm.v0i0.262 70 4. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian, kemudian melakukan analisa data dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan bahwa Semakin lama waktu pengeringan maka laju pengeringan semakin kecil atau semakin susah mengeringkan.dan temperatur sisi evaporator yang terlalu rendah dibawah titik beku tidak baik digunakan untuk pengeringan
.
UCAPAN TERIMAKASIH
Penelitian ini didanai oleh DIPA BLU Universitas Mataram dan atas terselesainya jurnal ini diucapkan terima kasih kepada Rektor Universitas Mataram, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Dekan Fakultas Teknik dan semua yang telah membantu terselesaikannya jurnal dan penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim1, 01-4483-1998, Standar Nasional Indonesia, Jagung bahan baku pakan, Badan Standarisasi Nasional, 1998.
Djaeni M., Asiah N., Sasongko S.B., 2015, Aplikasi sistem pengering adsorpsi untuk bahan pangan dan aditif, Unnes Press, Semarang.
Graciafernandy, Ratnawati, Buchori L., 2012, Pengaruh suhu udara pengering dan komposisi zeolit 3a terhadap lama waktu pengeringan gabah pada fluidized bed dryer, Jurnal Momentum., 8 (2), 6- 10.
Syahrul S.*, Mirmanto M., Ramdoni S., Sukmawaty S., 2017, Pengaruh kecepatan udara dan massa gabah terhadap kecepatan pengeringan gabah menggunakan pengering terfluidisasi, Jurnal Dinamika Teknik Mesin, 7 (1), 54-59.
Taufiq M., 2004, Pengaruh temperatur terhadap laju pengeringan jagung pada pengerigan konvensional dan fluidized bed, Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Widjanarko A., Ridwan, Djaeni M., Ratnawati, 2012, Penggunaan zeolit sinstetis dalam pengeringan gabah dengan proses fluidisasi indirect contact, Jurnal Teknologi Kimia dan Industri, 1 (1), 157- 167.
Yani E., Suryadi F., 2013, Karakteristik pengeringan biji kopi berdasarkan variasi kecepatan aliran udara pada solar dryer, Jurnal Teknika, 20(1), 17-22.
11/28/22, 11:30 AM SINTA - Science and Technology Index
https://sinta.kemdikbud.go.id/journals/profile/1467?q=PENGERINGAN+BIJI+JAGUNG+MENGGUNAKAN+PENGKONDISI+UDARA 1/1
DINAMIKA TEKNIK MESIN JURUSAN TEKNIK MESIN, UNIVERSITAS MATARAM
P-ISSN : 2088088X E-ISSN : 25021729 Subject Area : Science, Engineering
Google Scholar Garuda Website Editor URL History Accreditation
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025
0.88571 4
Impact Factor
868Google Citations
Sinta 3Current Acreditation
Garuda Google Scholar
Pengeringan biji jagung menggunakan pengkondisi udara
Universitas Mataram Dinamika Teknik Mesin: Jurnal Keilmuan dan Terapan Teknik Mesin Vol 9, No 1 (2019): Dinamika Teknik Mesin, 10 Articles 65-70
2019 DOI: 10.29303/dtm.v0i0.262 Accred : Unknown
Page 1 of 1 | Total Records 1 Search...
clear search Results for "PENGERINGAN BIJI JAGUNG MENGGUNAKAN PENGKONDISI UDARA"
Previous 1 Next
Get More with
SINTA Insight Go to Insight
Citation Per Year By Google Scholar
Journal By Google Scholar
All Since 2017
Citation 868 797
h-index 14 14
i10-index 23 20