Pengembangan modul IPS berbasis lingkungan Topik: Pemanfaatan sumber daya alam di sekitar siswa SDN Baratan 02 Jember; Dini Amalia Citra;. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana proses dan hasil pengembangan modul IPS berbasis lingkungan dengan topik pemanfaatan sumber daya alam di sekitar siswa SDN Baratan 02 Jember. Berdasarkan permasalahan yang telah ditetapkan, maka tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan proses dan menghasilkan suatu produk berupa modul IPS berbasis lingkungan hidup yang materi pokoknya pemanfaatan sumber daya alam di sekitar siswa SDN Baratan 02 Jember. .
Proses pengembangan modul IPS berbasis lingkungan terdiri dari tiga tahap yaitu tahap pendefinisian, tahap perancangan dan tahap pengembangan yang dilaksanakan dengan membuat produk berupa modul IPS berbasis lingkungan. Hal ini menunjukkan bahwa modul IPS berbasis lingkungan valid dan siap digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Berdasarkan hasil analisis reaksi siswa terhadap modul IPS berbasis lingkungan tergolong positif pada seluruh aspek yang meliputi perasaan siswa terhadap materi dan modul, pendapat siswa terhadap petunjuk penggunaan modul, materi dan bahasa yang digunakan dalam modul, dan minat siswa untuk mengikuti pembelajaran selanjutnya.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa 1) proses pengembangan modul telah dilakukan sesuai dengan tahapan pengembangan model 3D 2) Hasil pengembangan modul IPS lingkungan valid sehingga dapat digunakan. Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengembangan Modul IPS Berbasis Lingkungan Hidup. Topik Pemanfaatan Sumber Daya Alam Pada Siswa Kelas IV SDN Baratan 02 Jember”.
PENDAHULUAN
Salah satu cara untuk mengenalkan konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungan hidup, di kelas IV terdapat KD yang menunjukkan jenis dan sebaran sumber daya alam serta pemanfaatannya untuk kegiatan perekonomian di lingkungan setempat. Hasil wawancara dengan guru kelas IV SD Negeri Baratan 02 Jember pada tanggal 22 September 2017 mengungkapkan bahwa guru hanya menggunakan buku teks dan LKS sebagai bahan ajar. Pada buku teks dan LKS terdapat KD yang menjelaskan pemanfaatan sumber daya alam namun masih sangat terbatas dalam menjelaskan pemanfaatan sumber daya alam di lingkungan siswa.
Guru harus memodifikasi metode pembelajaran dengan menggabungkan suplemen untuk mengembangkan bahan ajar yang digunakan untuk mendukung keberhasilan siswa dalam belajar. Hasil analisis angket jawaban siswa menunjukkan bahwa buku teks yang digunakan oleh guru dan siswa sudah memuat materi pemanfaatan sumber daya alam, namun sumber daya alam yang terdapat dalam buku teks tersebut masih terbatas, misalnya beras dijadikan sebagai bahan pangan. makanan pokok. Hasil angket respon siswa menunjukkan bahwa 40% siswa sudah mengetahui tentang sumber daya alam yang ada disekitarnya, namun masih belum mengetahui cara pemanfaatannya, dan 60% siswa belum mengetahui tentang sumber daya alam yang ada disekitarnya.
Permasalahan tersebut memerlukan solusi, salah satunya dengan mengembangkan bahan ajar berbasis lingkungan untuk modul pemanfaatan sumber daya alam sekitar. Menurut Sungkono, salah satu komponen penting yang menunjang keberhasilan siswa dalam belajar di sekolah adalah bahan ajar.
TINJAUAN PUSTAKA
Penelitian Terdahulu
Rusmiati (2013) berjudul “Pengembangan Modul IPA dengan Pendekatan Kontekstual untuk Kelas V SD Negeri 2 Semarapura Tengah”. Artinya nilai rata-rata hasil belajar sebelum dan sesudah menggunakan modul IPA kontekstual tidak sama. Istilah lain dapat dikatakan terdapat perbedaan nilai rata-rata hasil belajar siswa setelah menggunakan modul dan sebelum menggunakan modul.
Nilai rata-rata posttest sebesar 81,67 berada pada kategori baik, sehingga dapat dikatakan modul IPA kontekstual dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Habibi (2014) berjudul “Pengembangan Modul Pecahan Berbasis Konstruktivisme Sisipan Karikatur IV. kelas sekolah dasar” hasil penelitian menunjukkan berada pada kategori valid baik dari segi didaktik, struktural, dan teknis. Modul pecahan berbasis konstruktivis dengan sisipan karikatur dikembangkan agar praktis dan efektif digunakan sebagai media pembelajaran matematika.
Hutama (2016) berjudul “Pengembangan Bahan Ajar IPS Berbasis Nilai Budaya Osing Bagi Siswa Sekolah Dasar”. Tingkat keefektifan yang diukur dari aktivitas belajar siswa memperoleh persentase hasil sebesar 91,56% (sangat aktif) dan hasil belajar siswa memperoleh persentase sebesar 80,49% (tuntas). Hasil angket respon tingkat keterlaksanaan modul yang dikembangkan memperoleh persentase poin dari siswa sebesar 76% (cukup baik) dan persentase dari guru sebesar 93,18%.
Yuliati (2013) berjudul “Pengembangan Modul Pembelajaran IPA Berbasis Islam Bagi Siswa Difabel MI/SD Kelas 5 Semester 2 Materi Inti Bumi dan Alam Semesta”. Modul pembelajaran IPA yang dihasilkan mempunyai ciri-ciri proses pengembangan berbasis integrasi ilmu keislaman, dan ciri-ciri produk yaitu dicetak menggunakan huruf Braille layak digunakan karena mempunyai kualitas yang baik dengan persentase yang ideal. sebesar 74,31%. Gandasari (2009) dengan judul “Modul Pembelajaran IPA SD dengan Pendekatan Teori Multiple Intelligence”.
Modul ini juga dapat memfasilitasi kecerdasan majemuk siswa yaitu berdasarkan analisis angket minat siswa, 83,33% siswa sangat tertarik mempelajari IPA menggunakan modul pembelajaran IPA dengan pendekatan teori kecerdasan majemuk (MI). Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya dengan mengembangkan modul berbasis lingkungan dan penelitian menunjukkan bahwa pengembangan modul pembelajaran layak untuk dikembangkan, sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang pengembangan modul berbasis lingkungan.
METODE PENELITIAN
Peneliti berpendapat perlu dikembangkan modul pembelajaran IPS berbasis lingkungan untuk meningkatkan minat siswa dalam mempelajari IPS. Berikut tabel spesifikasi tujuan pembelajaran yang akan digunakan dalam penelitian pengembangan modul IPS berbasis lingkungan. Siswa dapat menyebutkan jenis dan pemanfaatan sumber daya alam lahan disekitarnya setelah membaca materi pada modul.
Menganalisis jenis dan pemanfaatan sumber daya alam bumi di sekitar siswa setelah membaca materi pada modul. Menganalisis jenis dan pemanfaatan sumber daya air alam di sekitar siswa setelah membaca materi pada modul. Siswa dapat menyebutkan jenis dan pemanfaatan sumber daya alam hutan disekitarnya setelah membaca materi pada modul.
Setelah membaca materi pada modul, siswa menganalisis jenis dan pemanfaatan sumber daya alam hutan di sekitar siswa. Siswa dapat menyebutkan jenis dan kegunaan sumber daya alam hewani disekitarnya setelah membaca materi pada modul. Setelah membaca materi pada modul, menganalisis jenis dan pemanfaatan sumber daya alam hewani yang ada di sekitar siswa.
Tes dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar siswa yang digunakan untuk mengukur tingkat kognitif setelah menggunakan modul pembelajaran IPS berbasis lingkungan. Tes hasil belajar mengacu pada Kompetensi Dasar (KD), indikator dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada mata pelajaran pemanfaatan sumber daya alam sekitar. Validasi ahli merupakan proses validasi isi yaitu penilaian tingkat validitas oleh ahli modul pembelajaran IPS berbasis lingkungan.
Modul pembelajaran IPS berbasis lingkungan dapat dilanjutkan pada tahap uji coba pengembangan setelah dilakukan revisi dan validasi ahli. Peneliti melakukan uji pengembangan untuk mendapatkan masukan langsung dari lapangan terhadap modul pembelajaran IPS berbasis lingkungan. Pada tahap uji pengembangan, peneliti memperoleh data validasi empiris yaitu hasil belajar siswa setelah menggunakan modul IPS berbasis lingkungan.
PENUTUP
Saran
Bagi peneliti lain, 1) Penelitian pengembangan ini sebaiknya dikembangkan lebih lanjut dengan materi atau topik yang berbeda. 2) Penelitian pengembangan ini sebaiknya dilanjutkan ke tahap pendistribusian ke beberapa sekolah (berskala besar) untuk dapat menentukan kelayakan umum di beberapa sekolah . sekolah. Bagi guru, modul IPS berbasis lingkungan ini digunakan sebagai bahan ajar mandiri, untuk itu guru harus memantau pembelajaran siswa agar tujuan dari modul IPS berbasis lingkungan ini dapat tercapai. Mengetahui pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar terhadap gaya belajar dan pemahaman konsep IPS pada siswa kelas IV SD Gugus Yudistira Kecamatan Negara.
Model role-playing untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS di sekolah dasar. Pengaruh pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar menggunakan metode inkuiri terhadap hasil belajar siswa di SDN 1 Sribit. Modul IPS berbasis lingkungan hidup Topik pemanfaatan sumber daya alam sekitar bagi siswa IV. kelas SDN Baratan 02 Jember.
Data validasi uji diperoleh melalui dua penelitian yaitu validasi teori dan validasi pengguna. Data validasi ahli teori diperoleh dari dosen mata pelajaran IPS Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Jember yaitu Ny. Dr. Yayuk Mardiati, M.A, sedangkan otentikasi pengguna diperoleh dari guru kelas IV SD Negeri Baratan 02 Jember yaitu Ny. Wiwik Sri Rejeki S.Pd.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa instrumen tes hasil belajar dalam pelaksanaan pembelajaran IPS berbasis lingkungan adalah valid.
Kesesuaian
Kelayakan
Format
Bahasa
Kompetensi dasar: 1.3 Mendemonstrasikan jenis dan sebaran sumber daya alam serta pemanfaatannya untuk kegiatan ekonomi di lingkungan setempat. Pasangan yang tepat untuk menunjukkan jenis sumber daya alam dan hasil dari sumber daya alam tersebut.