• Tidak ada hasil yang ditemukan

disintegrasi sosial (studi regulasi perlindungan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "disintegrasi sosial (studi regulasi perlindungan"

Copied!
107
0
0

Teks penuh

Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada orang-orang yang paling berharga dalam hidup penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada kakak, adik, sahabat dan kerabat tercinta di asrama HIPPMAL Makassar yang selalu setia mendampingi dan membantu beliau selama menempuh studi kuliah hingga penulisan skripsi ini.

Latar Belakang

Perlu diketahui bahwa pari manta merupakan salah satu jenis ikan yang dilindungi sepenuhnya oleh pemerintah Indonesia melalui Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 4 Tahun 2014. Terbitnya Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 4 Tahun 2014 tentang perlindungan penuh terhadap pari manta ditolak oleh masyarakat Desa Lamakera.

Rumusan Masalah

Dengan hadirnya peraturan perlindungan ikan pari manta di Selat Lamakera Kabupaten Flores Timur, masyarakat Lamakera merasa tidak diperbolehkan menangkap ikan pari manta di lepas pantai Selat Lamakera, hal ini merupakan salah satu bentuk konflik yang terjadi di masyarakat dan masyarakat Lamakera. disintegrasi sosial. Secara umum keberadaan masyarakat Lamakera hanya melakukan penangkapan ikan (manta ray spearing), hal ini merupakan tradisi yang diturunkan oleh nenek moyang masyarakat Lamakera untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan sudah menjadi budaya.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Bagi peneliti itu adalah ilmu dan pengalaman serta latihan berpikir, bagi peneliti dalam mengaplikasikan ilmu yang diperoleh selama perkuliahan. Selain itu, peneliti diharapkan mampu memotivasi rekan-rekan mahasiswanya untuk melakukan penelitian dari sudut pandang yang berbeda dan menjadi referensi bagi peneliti selanjutnya.

Kajian Teori

Hasil Penelitian Yang Relevan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penyebab konflik antara nelayan tradisional dan nelayan modern di Kota Bengkulu dan bagaimana konflik kedua kelompok nelayan tersebut diselesaikan oleh Pemerintah Kota dan Pemerintah Provinsi Bengkulu. Penelitian-penelitian tersebut dijadikan acuan berdasarkan persamaan pokok bahasannya yaitu mengenai konflik sosial yang ada di masyarakat.Penelitian ini juga mempunyai perbedaan antara lain lokasi penelitian dan tujuan penelitian yang ingin dicapai.

Konsep Disintegrasi Sosial

Reintegrasi terjadi ketika norma-norma atau nilai-nilai baru telah dilembagakan dalam diri anggota masyarakat. Pada dasarnya setiap perubahan dapat menimbulkan reaksi atau penafsiran yang berbeda-beda. Jadi disintegrasi sosial adalah keadaan tidak adanya keutuhan atau kesatuan dan timbul perpecahan dalam suatu masyarakat akibat memudarnya norma-norma dan nilai-nilai dalam masyarakat yang disebabkan oleh perubahan-perubahan yang terjadi pada pranata-pranata sosial.

Bentuk-bentuk Disintegrasi Sosial

Kelompok tersebut dapat berupa kelompok ormas, gerakan mahasiswa, serikat buruh, serikat guru, dan lain-lain. Saat ini, kejahatan tidak hanya terlihat, misalnya perampokan, pembunuhan, pencurian, perampokan, perampokan, dll.

Faktor Terjadinya Disintegrasi Sosial

Saat ini, polisi telah membentuk departemen khusus untuk menangani kasus-kasus berbasis internet. Pancasila merupakan alat pemersatu bangsa Indonesia, dalam penghayatan dan pengamalannya masih belum sepenuhnya sesuai dengan nilai-nilai dasar Pancasila dan saat ini sering menjadi perdebatan.

Regulasi Perlindungan Ikan Pari Manta

Ketentuan perlindungan ikan pari manta tertuang dalam peraturan, Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia No. 4/Kepmen-Kp/2014 tentang Penetapan Status Perlindungan Penuh Pari Manta.

Masyarakat Nelayan

Masyarakat nelayan sendiri secara geografis adalah masyarakat yang hidup, tumbuh dan berkembang di wilayah pesisir yaitu daerah peralihan antara wilayah darat dan laut (Kusnadi. Sedangkan menurut M. Khalil Mansyur, masyarakat nelayan dalam hal ini bukan berarti mereka yang berorganisasi. mengatakan kehidupan mereka hanya mencari ikan di laut untuk menghidupi keluarganya, tetapi juga masyarakat yang merupakan bagian integral dari lingkungan tersebut. Masyarakat nelayan dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tinggal di daerah pesisir pantai dan berprofesi sebagai nelayan yaitu dengan menangkap ikan. di laut dengan menggunakan alat tangkap seperti jaring, joran, dan lain-lain.

Dari berbagai definisi masyarakat nelayan dan definisi nelayan tersebut di atas, dapat diambil suatu pemahaman bahwa:

Landasan Teori Sosiologis

Kehidupan sosial pada dasarnya merupakan arena pertentangan atau konflik antara dan di dalam kelompok yang berlawanan. Akibat khas dari konflik ini adalah terbaginya masyarakat menjadi kelompok-kelompok yang ditentukan secara ekonomi dan kelompok-kelompok subordinat. Pola sosial dasar suatu masyarakat sangat ditentukan oleh pengaruh sosial kelompok-kelompok yang merupakan kelompok penentu ekonomi.

Baginya, kehidupan sosial sampai batas tertentu merupakan konflik untuk mendapatkan kekuasaan dan dominasi sebagian individu dan kelompok tertentu terhadap yang lain, dan ia tidak menganggap konflik sebagai cara untuk memperoleh keuntungan ekonomi.

Kerangka Pikir

Apabila struktur pemerintahan Kabupaten Flores Timur yang ada berperan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai atau diharapkan, maka struktur tersebut berperan baik dalam arti positif dan disebut fungsional. Sebaliknya jika peran struktur menimbulkan hal negatif, maka peran sistem dan struktur yang ada menjadi tidak berfungsi.

Gambar 1. Bagan Kerangka Pikir
Gambar 1. Bagan Kerangka Pikir

METODE PENELITIAN

  • Jenis Penelitian
  • Lokasi dan Waktu Penelitian
  • Informan Penelitian
  • Fokus Penelitian
  • Instrument Penelitian
  • Jenis dan Sumber Data
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Analisis Data
    • Teknik Keabsahan Data

Fokus penelitian ini adalah bentuk kerusakan sosial dan dampak sosial dari peraturan perlindungan pari manta di Lamakera, Kabupaten Flores Timur. Hasil wawancara dengan informan diperoleh data berupa disintegrasi sosial masyarakat Lamakera Kabupaten Flores Timur. Implikasi Sosial Peraturan Perlindungan Pari Manta di Lamakera, Kabupaten Flores Timur, Kabupaten Flores Timur.

Bentuk disintegrasi sosial masyarakat Lamakera, Kabupaten Flores Timur, terjadi akibat keluarnya Keputusan Menteri No. 04 Tahun 2014 tentang Perlindungan Pari Manta.

Tabel 4.2. Pemekaran Kecamatan Lomblen dan Solor
Tabel 4.2. Pemekaran Kecamatan Lomblen dan Solor

DESKRIPSI UMUM DAERAH PENELITIAN DAN DESKRIPSI

Kondisi Geografis dan Iklim

Penelitian ini menggunakan pendekatan deskripsi kualitatif yang memberikan gambaran dan informasi mengenai disintegrasi sosial kajian peraturan konservasi pari manta pada masyarakat Lamakera Kabupaten Flores Timur. Berdasarkan seluruh informasi yang diungkapkan oleh seluruh informan tersebut di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa bentuk disintegrasi sosial masyarakat Lamakera Kabupaten Flores Timur terjadi akibat keluarnya Keputusan Menteri Nomor 04 Tahun 2014 tentang Perlindungan Manta. sinar. Berdasarkan topik disintegrasi sosial, kajian terhadap peraturan perlindungan ikan pari manta bagi masyarakat Lamakera di Kabupaten Flores Timur, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut.

Bentuk disintegrasi sosial masyarakat Lamakera Kabupaten Flores Timur adalah keresahan daerah yaitu keretakan kebijakan politik mengenai adanya peraturan tentang perlindungan ikan pari manta di Lamakera oleh Pemerintah Kabupaten Flores Timur sehingga mengakibatkan konflik sosial. .

Tabel 4.6.  Luas wilayah Kabupaten menurut Kecamatan
Tabel 4.6. Luas wilayah Kabupaten menurut Kecamatan

Topografi, Geologi dan Hidrologi

Kondisi Demografi

Deskripsi khusus Lamakera sebagai Latar Penelitian

  • Sejarah singkat Lamakera
  • Tingkat pendidikan
  • Mata pencaharian
  • Kondisi sosial Budaya
  • Kehidupan keberagaman

Informan ini memberikan informasi terkait fokus penelitian yaitu terkait bentuk disolusi sosial masyarakat Lamakera Kabupaten Flores Timur dan implikasi sosial dari peraturan perlindungan pari manta. Dimana pemerintah melakukan sosialisasi terkait SK Menteri tersebut, namun masyarakat tidak menerimanya karena tidak ada solusi yang cocok untuk menggantikan setan, dan di sini ada masyarakat yang menginginkannya. Implikasi sosial dari adanya Ordonansi Perlindungan Pari Manta di Lamakera Kabupaten Flores Timur adalah dampak negatif yang terjadi yaitu: Implikasi yang timbul karena adanya Ordonansi Perlindungan Pari Manta di Lamakera adalah pertama membuat masyarakat resah, ingin pergi. ke laut, mereka takut dikejar, diinterogasi, sehingga pergi ke tempat tujuan.Akibatnya tidak sama seperti sebelumnya, karena harus menghindari pihak berwajib.

Harus ada solusi dari pemerintah mengenai peraturan perlindungan pari manta di Lamakera agar tidak terjadi konflik di masyarakat yang menyebabkan disintegrasi sosial.

Tabel  4.12. Tingkat Pendidikan Lamakera
Tabel 4.12. Tingkat Pendidikan Lamakera

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bentuk disintegrasi sosial masyarakat Lamakera

Awalnya ada konflik karena keputusan menteri, kami dilarang menangkap ikan pari manta, kami dilarang makan, itu saja kami ada. Soal pari manta, Watobuku sebenarnya bisa dikatakan punya tujuan, namun ada segelintir orang yang memanfaatkan kepentingan individu sehingga berujung pada perpecahan kelompok. Sebenarnya bagi LSM ini tujuan pemberdayaan pari manta baik, namun dilakukan secara terburu-buru, waktu sosialisasinya tidak rutin sehingga terjadi keresahan.

Dari pendapat informan diatas dikatakan bahwa bentuk disintegrasi masyarakat Lamakera Kabupaten Flores Timur adalah adanya lembaga LSM yang ingin melakukan pemberdayaan masyarakat namun hanya dilakukan secara terburu-buru. dan dari sini ada segelintir orang yang melakukannya untuk kepentingan pribadi dan disini mereka menginginkan Keputusan Menteri No. 04 Tahun 2014 tentang perlindungan pari manta disosialisasikan dan masyarakat menganggap larangan penangkapan pari manta tidak ada solusinya. menyebabkan konflik dan disintegrasi.

Implikasi sosial regulasi perlindungan ikan pari manta

Adanya Peraturan Menteri Nomor 04 Tahun 2014 di lingkungan masyarakat Lamakera tentunya akan berdampak pada kehidupan masyarakat itu sendiri. Sebelum adanya Peraturan Menteri Nomor 04 Tahun 2014, masyarakat aman dan kemudian dalam rangka mensukseskan Peraturan Menteri ini, berbagai kegiatan seperti seminar diadakan di sini. Oleh karena itu saya mohon maaf termasuk saya sendiri, pelaku yang berujung pada detloknya forum seminar disana. Kemudian kita paham bahwa di komunitas ini juga ada yang melakukan aksi untuk mensukseskannya, ini dimobilisasi, dipimpin oleh LSM karena masyarakat tahu ada sebagian dari komunitas yang merespon untuk mendukungnya. Ujung-ujungnya justru masyarakat yang pro pemerintah di mata masyarakat yang menolak menjadi sesuatu yang tidak aman bagi masyarakat yang menolak, disitulah terjadi komunikasi yang buruk bahkan hampir berujung pada yang namanya konflik kontak fisik.

Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa dengan hadirnya Peraturan Menteri Nomor 04 Tahun 2014 di Lamakera menyebabkan terjadinya perpecahan antara masyarakat dengan masyarakat dan masyarakat dengan pemerintah, hal ini terjadi karena sebagian dari masyarakat tersebut tergabung dalam kelompok tersebut. LSM mencoba.

Pembahasan

  • Bentuk disintegrasi sosial masyarakat Lamakera
  • Langkah Prefentif atau pencegahan Disintegrasi Sosial

Dimana pemerintah melakukan sosialisasi sehubungan dengan keputusan menteri tersebut, masyarakat tidak menerima karena belum ada solusi yang cocok untuk menggantikan pari manta dan disini ada masyarakat yang mau menerima keputusan menteri tersebut karena akan mendapat bagian dari pari manta. sinar nanti. Pemerintah dan masyarakat yang menolak tidak menerima masyarakat yang menerimanya sehingga menimbulkan konflik yang berujung pada disintegrasi. Kebutuhan ekonomi masyarakat semakin berkurang atau stagnan karena masyarakat takut menangkap ikan pari manta. Masyarakat Lamakera bermata pencaharian hanya dengan menombak pari manta karena, mengingat kondisi geografis alam Lamakera, hal ini tidak mendukung pertanian. Cara mencegah terjadinya disintegrasi sosial masyarakat Lamakera Kabupaten Flores Timur adalah pemerintah harus mengambil kebijakan yang harus sesuai dengan kondisi sosial masyarakat agar tidak timbul konflik dan berujung pada disintegrasi, dan harus dicari jalan keluarnya. mengatasi. Disintegrasi sosial di Lamakera terkait dengan pengaturan perlindungan pari manta adalah ketika ada suatu kegiatan adat, maka pihak-pihak yang berkonflik dikumpulkan menjadi satu dan.

Disintegrasi sosial yang terjadi pada masyarakat Lamakera bermula dari konflik akibat hadirnya peraturan tentang perlindungan ikan pari manta, dan disinilah sebagian masyarakat sepakat ingin mensukseskan keputusan menteri tersebut, sehingga karena masyarakat mengetahui bahwa ada orang yang menanggapinya dengan mendukung, pada akhirnya orang-orang yang pro pemerintah di mata orang-orang yang menolak untuk melakukan apa pun. Yang tidak aman bagi orang yang menolak adalah betapa buruknya komunikasi yang terjadi bahkan hampir berujung pada konflik kontak fisik.

PENUTUP

Kesimpulan

Seperti konflik yang terjadi antara masyarakat Lamakera dengan Pemerintah Kabupaten Flores Timur serta masyarakat dan masyarakat yang berujung pada disintegrasi.

Saran

  • Lembar Observasi
  • Pedoman Wawancara
  • Data Informan dalam Wawancara
  • Data Hasil Wawancara
  • Poto-poto
  • Administrasi Penelitian

Ada sebagian masyarakat yang mengamini adanya kepentingan pribadi, sedangkan di sisi lain pemerintah desa tidak ingin terjadi keresahan di tengah masyarakat karena salah satu hasil dari Lamakera adalah tertangkapnya ikan pari manta yang diturunkan dari nenek moyang. jadi paling tidak karena kelompok tersebut mempunyai unsur kepentingan-kepentingan pribadi sehingga bisa terjadi disintegrasi'. Awalnya terjadi konflik antara masyarakat dengan masyarakat dan pemerintah akibat adanya peraturan menteri tentang perlindungan pari manta. Konflik ini terjadi ketika pemerintah mensosialisasikan peraturan menteri tersebut dan ada masyarakat yang menerima peraturan menteri tersebut. Kalau memang keputusan/peraturan menteri itu harus disosialisasikan secara tingkat, maka kita lihat saja tingkat penerimaan masyarakatnya seperti apa, apakah seluruh masyarakat Indonesia menerimanya, negara ini terdiri dari berbagai suku, berbeda daerah dan tingkat penghidupannya. Beda juga kalau kemudian ikan pari manta ini dilarang untuk masyarakat khususnya seluruh Indonesia menurut saya ada semacam bahasa kasar yang mengebiri.

Kalau pari manta dilindungi tidak boleh diburu, kalaupun ditangkap dengan izin dilarang, artinya masyarakat harus merantau, bahasa kasarnya, untuk pekerjaan lain, sekarang tidak ada solusi untuk pekerjaan lain itu. "

Foto dengan Bapak Kepala Kesbangpol Kabupatern Flores Timur
Foto dengan Bapak Kepala Kesbangpol Kabupatern Flores Timur

Gambar

Gambar 1. Bagan Kerangka Pikir
Tabel 4.2. Pemekaran Kecamatan Lomblen dan Solor
Tabel 4.3. Tahun 1999 Kecamatan terdiri dari.
Tabel 4.4. Tahun 2001 Kecamatan terdiri dari.
+7

Referensi

Dokumen terkait

This is an excellent book for anyone want- ing to understand the ‘‘why’’ of good screen design and then learn the ‘‘what.’’ Laura Leventhal, Julie Barnes, Usability Engineering: