• Tidak ada hasil yang ditemukan

DIVISI 3 PERKERASAN TANAH DAN GEOSINTETIK

N/A
N/A
thel mining

Academic year: 2024

Membagikan "DIVISI 3 PERKERASAN TANAH DAN GEOSINTETIK"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

Profil penggalian yang diperlukan diperoleh dengan penimbunan kembali dengan material yang dipadatkan dengan persetujuan manajer pekerjaan. Permukaan batuan atau bebatuan harus dibersihkan dengan tangan jika dianggap perlu oleh pengelola pekerjaan. Semua perbaikan yang tidak disebutkan secara khusus dalam Gambar harus mendapat persetujuan terlebih dahulu atau sesuai petunjuk Direksi Pekerjaan.

Dalam permohonannya, penyedia jasa harus menyerahkan gambar yang menunjukkan usulannya tentang metode konstruksi untuk pekerjaan konstruksi, untuk disetujui oleh inspektorat konstruksi.

Tabel 3.1.2.1) Perbaikan Tanah Dasar dan Tipikal Lapisan Penopang
Tabel 3.1.2.1) Perbaikan Tanah Dasar dan Tipikal Lapisan Penopang

PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN 1) Galian yang Tidak Diukur untuk Pembayaran

Dasar penghitungan jumlah penggalian harus berupa gambar penampang profil tanah asli yang disetujui sebelum penggalian dan gambar penggalian akhir dengan garis, kemiringan, dan kemiringan yang disyaratkan atau diterima. Cara perhitungannya adalah metode rata-rata luas akhir dengan menggunakan ruas kerja umum dengan jarak maksimal 25 meter atau jarak 50 meter untuk medan datar. Bidang atas adalah bidang mendatar selebar bidang alas pondasi yang melalui titik terendah dari medan tanah asal.

Di atas garis mendatar tersebut, penggalian tanah dihitung sebagai penggalian biasa atau penggalian batuan menurut sifatnya. Pengukuran volume tidak diperhitungkan di luar area yang dijelaskan di atas atau sebagai perluasan tanah selama pemagaran, penggalian tambahan karena tanah longsor, tanah longsor, keruntuhan atau karena alasan lainnya. Kuantitas penggalian yang diukur menurut ketentuan di atas akan dibayar dalam satuan ukuran dengan harga yang tercantum dalam Daftar Besaran dan Harga untuk setiap item pembayaran yang tercantum di bawah ini, dimana harga dan pembayaran tersebut merupakan kompensasi penuh atas seluruh pekerjaan, termasuk cofferdam, pendukung. , penguat dan pekerjaan terkait, serta biaya yang diperlukan untuk menggali dan membuang bahan galian sebagaimana dijelaskan dalam Bagian ini.

TIMBUNAN

  • BAHAN 1) Sumber Bahan
  • PENGHAMPARAN DAN PEMADATAN TIMBUNAN 1) Penyiapan Tempat Kerja
  • JAMINAN MUTU 1) Pengendalian Mutu Bahan
  • PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN 1) Pengukuran Timbunan

Bahan timbunan harus dipilih dari sumber bahan yang disetujui sesuai dengan Bagian 1.11 "Bahan dan Penyimpanan" dari persyaratan spesifikasi ini untuk digunakan dalam pekerjaan permanen sebagaimana dijelaskan dalam Pasal 3.1.1.1) spesifikasi ini. Jenis material yang dipilih dan disetujui oleh insinyur akan bergantung pada kecuraman lereng yang akan dibangun atau diisi atau pada tekanan yang harus ditahan. Waktu pengeringan minimal 14 hari juga diperlukan sebelum penimbunan kembali di sekitar struktur penahan yang terbuat dari beton, pasangan bata atau pasangan batu dengan mortar. e) Apabila tanggul jalan akan diperlebar, maka kemiringan tanggul lama harus dipersiapkan dengan menghilangkan seluruh vegetasi pada permukaan lereng dan harus diinjak (atau dipunggung) sehingga tanggul baru terkunci pada tanggul lama sampai diperkenankan oleh Pemeriksa Pekerjaan untuk diperpanjang harus dibentangkan secara mendatar selapis demi selapis sampai ke permukaan tanah, yang selanjutnya harus sesegera mungkin ditutup dengan lapisan pondasi bawah dan atas sampai ke permukaan jalan yang lama, sehingga memanjang sebagian dapat dimanfaatkan oleh lalu lintas secepat mungkin, sehingga pembangunan dapat dilanjutkan ke pinggir jalan yang lain apabila diperlukan. f) Lapisan penyangga pada tanah lunak harus dipasang sesegera mungkin dan tidak lebih dari tiga hari setelah penggalian atau pembersihan dan pengupasan disetujui oleh pengawas pekerjaan.

Lapisan pendukung dapat disebar dalam satu lapisan atau beberapa lapisan dengan ketebalan antara 0,5 dan 1,0 meter, tergantung pada kondisi lokasi dan sesuai perintah atau persetujuan Pengawas Kerja. a) Segera setelah penempatan dan penghamparan timbunan, setiap lapisan harus dipadatkan dengan menggunakan peralatan pemadatan yang memadai dan disetujui oleh Pengawas Kerja, sampai kepadatan yang disyaratkan dalam Pasal 3.2.4 tercapai. b) Pemadatan tanah hanya boleh dilakukan bila kadar air bahan berada antara 3% di bawah kadar air optimum dan 1% di atas kadar air optimum. Jika kondisi memerlukan penempatan timbunan atau... timbunan pada satu sisi jauh lebih tinggi dari sisi yang lain, material tidak boleh ditambahkan ke sisi yang lebih tinggi sampai disetujui oleh inspektur pabrik dan tidak ada timbunan yang boleh dilakukan sampai struktur berada di tempatnya. . 14 hari dan pengujian yang dilakukan di laboratorium di bawah pengawasan pengawas kerja menentukan bahwa struktur telah mencapai kekuatan yang cukup untuk menahan tekanan yang dihasilkan oleh metode yang digunakan dan bahwa material menyebar melampaui batas tanpa kerusakan atau ketegangan. faktor keamanan. . g) Untuk menghindari gangguan terhadap konstruksi abutmen jembatan, dinding sayap dan gorong-gorong persegi, Penyedia Jasa, untuk lokasi tertentu yang ditentukan oleh Pemeriksa Pekerjaan, akan menunda pekerjaan tanggul yang membentuk bukaan struktur tersebut sampai di kemudian hari. pekerjaan diperbolehkan secara prioritas untuk penyelesaian pekerjaan tanpa resiko gangguan atau kerusakan pada pekerjaan jembatan. Jumlah pengujian harus sesuai petunjuk Pengawas Kerja, namun untuk setiap 1000 meter kubik bahan pengisi yang diperoleh dari masing-masing sumber bahan, paling sedikit harus dilakukan satu kali Uji Nilai Aktif sebagaimana disyaratkan dalam Pasal 3.2.2.2.c).

Pengawas kerja sewaktu-waktu dapat memerintahkan dilakukannya pengujian luasan tanah sesuai SNI. a) Lapisan tanah yang lebih dalam dari 30 cm di bawah tinggi substrat harus dipadatkan sampai 95% dari kepadatan kering maksimum yang ditentukan menurut SNI 1742:2008. Untuk tanah yang mengandung lebih dari 10% material yang tertahan dalam saringan 19 mm, kepadatan kering maksimum yang diperoleh harus dikoreksi untuk material curah seperti yang diarahkan oleh pengawas kerja. Uji lapangan harus dilakukan dengan memvariasikan jumlah lintasan peralatan pemadatan dan kadar air sampai kepadatan yang disyaratkan tercapai agar dapat diterima oleh Pengawas Ketenagakerjaan.

Dengan memasang pelat pengukur dan palang penyelesaian yang wajib dipasang dan diperhatikan bersama oleh pengelola pekerjaan dan kontraktor. Pada saat pemasangan, bersama dengan penyedia jasa, penyelesaiannya dikontrol dengan pelat dan batang ukur yang perlu dipasang, serta pengelola kerja.

GEOTEKSTIL

BAHAN

Nilai ukuran pori geotekstil (AOS) menunjukkan nilai rata-rata penggulungan maksimum. i) Tabel 3.5.2.1) memberikan sifat kekuatan untuk tiga kelas geotekstil. Geotekstil tersebut harus sesuai dengan nilai yang diberikan pada tabel 3.5.2.1) sesuai dengan kelas geotekstil yang diberikan pada tabel 3.5.2.2), tabel 3.5.2.3), tabel 3.5.2.4) atau tabel 3.5.2.5) sesuai dengan kegunaannya . ii) Seluruh nilai pada Tabel 3.5.2.1) menunjukkan nilai rata-rata puntiran minimum (MARV) pada arah utama terlemah. Geotekstil anyaman celah tidak boleh digunakan untuk drainase bawah permukaan. Seluruh nilai pada Tabel 3.5.2.2), kecuali ukuran pori geotekstil (AOS), menunjukkan nilai rata-rata gulungan terkecil pada arah utama terlemah.

Nilai ukuran pori geotekstil (AOS) menunjukkan nilai rata-rata rolling maksimum. iii) Nilai pada Tabel 3.5.2.2) merupakan nilai standar (default) yang mewakili ketahanan geotekstil pada berbagai kondisi. Semua nilai pada Tabel 3.5.2.3) kecuali ukuran pori geotekstil (AOS) menunjukkan nilai rata-rata rolling minimum pada arah utama terlemah. Nilai ukuran pori geotekstil menunjukkan nilai rata-rata rolling maksimum. iv) Nilai pada Tabel 3.5.3.3) merupakan nilai standar (default) yang mewakili ketahanan geotekstil pada berbagai kondisi. d) Penstabil geotekstil. i) Deskripsi : Spesifikasi ini dapat digunakan untuk aplikasi geotekstil pada kondisi basah dan jenuh air yang mempunyai fungsi ganda sebagai pemisah dan penyaring.

Seluruh nilai pada Tabel 3.5.2.3), kecuali ukuran pori geotekstil (AOS), menunjukkan nilai rata-rata gulungan terkecil pada arah utama terlemah. Nilai ukuran pori geotekstil menunjukkan nilai gabungan rata-rata maksimum. iv) Nilai pada tabel 3.5.2.5) merupakan nilai standar (default) yang menjamin ketahanan geotekstil dalam berbagai kondisi. Catatan (1) pada Tabel 3.5.2.5) memberikan pengurangan persyaratan kinerja minimum jika informasi mengenai ketahanan geotekstil tersedia.

Tabel 3.5.2.1)  Persyaratan Kekuatan Geotekstil
Tabel 3.5.2.1) Persyaratan Kekuatan Geotekstil

PELAKSANAAN 1) Umum

Penjelasan meliputi jenis sambungan, jenis jahitan, benang jahit dan kepadatan jahitan a) Penggalian saluran harus dilakukan sesuai dengan rincian rencana proyek. Setiap penggalian harus dilakukan sedemikian rupa untuk mencegah terbentuknya rongga-rongga besar pada sisi dan dasar saluran. Lembaran geotekstil yang berurutan harus tumpang tindih setidaknya 300 mm, dengan lembaran atas berada di atas lembaran berikutnya. i) Untuk saluran dengan lebar lebih dari 300 mm, setelah meletakkan agregat drainase, geotekstil harus dilipat di atas pengisi dengan agregat sedemikian rupa sehingga dapat dipastikan tumpang tindih minimal 300 mm. Untuk saluran yang lebarnya kurang dari 300 mm tetapi lebih besar dari 100 mm, lebar tumpang tindih harus sama dengan lebar saluran.

Semua sambungan harus mendapat izin dari Pemeriksa Pekerjaan. ii) Jika terjadi kerusakan pada geotekstil pada saat penempatan atau pada saat peletakan agregat drainase, maka potongan geotekstil harus dipasang di atas area yang rusak. Luas fragmentasi harus lebih besar dari luas geotekstil yang rusak, yaitu. 300 mm dari tepi luar area rusak atau sebesar kebutuhan sambungan tumpang tindih (pilih yang terbesar). c) Penghamparan agregat drainase harus dilakukan segera setelah penghamparan geotekstil. Jika diperlukan kekuatan tekan yang lebih tinggi, maka gunakan geotekstil Kelas 1 pada Tabel 3.5.2.1) dalam spesifikasi ini. a) Lokasi pemasangan geotekstil harus diratakan dengan cara membersihkan, memotong dan menggali atau mengisi sampai ketinggian yang direncanakan.

Lipatan atau tumpang tindih harus searah dengan lalu lintas alat berat dan ditahan dengan penjepit, staples, atau tumpukan tanah atau batu. e) Sebelum penimbunan kembali, geotekstil harus diperiksa untuk memastikan tidak terjadi kerusakan (misalnya berlubang, retak atau pecah) pada saat pemasangan. Lebar tambalan harus melebihi luas area yang rusak, paling tidak memenuhi persyaratan tumpang tindih. f) Penghamparan pondasi bawah di atas geotekstil dilakukan dengan cara tip dumping atau lean dumping dari tepi geotekstil atau di atas agregat lapisan pondasi bawah yang telah diletakkan sebelumnya. Tidak diperbolehkan memutar alat berat pada bagian pertama di atas geotekstil. g) Setiap alur yang timbul selama konstruksi harus diisi dengan material tanah dasar tambahan dan dipadatkan sampai kepadatan yang ditentukan tercapai. h) Jika penyebaran material timbunan mengakibatkan kerusakan pada geotekstil, maka area yang rusak tersebut harus diperbaiki sesuai langkah-langkah yang dijelaskan pada poin c).

PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN 1) Pengukuran Pekerjaan

Gambar

Tabel 3.1.2.1) Perbaikan Tanah Dasar dan Tipikal Lapisan Penopang
Tabel 3.5.2.1)  Persyaratan Kekuatan Geotekstil
Tabel 3.5.2.2) Persyaratan Geotekstil untuk Drainase Bawah Permukaan
Tabel 3.5.2.3) Persyaratan Geotekstil Separator
+3

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil evaluasi dokumen penawaran yang dilakukan oleh Pokja ULP Pekerjaan Kontruksi Tim 1 terhadap paket pekerjaan Pengadaan Tanah Urug