• Tidak ada hasil yang ditemukan

DOC BAB I - siskotkln.bnp2tki.go.id

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "DOC BAB I - siskotkln.bnp2tki.go.id"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Tinjauan Umum Hotel Kuta Paradiso

Hotel Kuta Paradiso merupakan salah satu Hotel mewah bintang 5 yang ada di bali khususnya di kawasan Kuta Bali. Hotel ini memiliki luas bangunan 13825,45 m2 dan memiliki fasilitas kamar hotel sebanyak 240 kamar, diantaranya sebanyak 187 kamar tipe d’lux, 40 kamar tipe super d’lux, 12 kamar tipe junior sweet, dan 1 kamar tipe president sweet. Selain kamar tidur juga ada restauran, gymnasic, pool bar, spa, laundry room, dan kolam renang. Hotel Kuta Paradiso terletak di jalan Kartika Plassa di sebelah selatan pantai kuta, dari bandara Ngurah Rai menuju Hotel berjarak 10 menit, lokasi hotel ini terletak di tengah-tengah pusat kota yang dikelilingi berbagai restoran, pusat perbelanjaan, dan hiburan malam.

gambar 4.1 Denah Lokasi Hotel Kuta Paradiso Bali.

Hotel ini terletak di banjar segara Legian Kuta Bali. Hotel Kuta Paradiso ini di lengkapi dengan berbagai peralatan yang menggunakan energi listrik. Hal ini dapat di lihat dari penggunaan energi listrik seperti AC (Air Conditioner), pemanas air, lift, pompa air, lampu-lampu, kulkas, adalah alat-alat yang dominan dalam operasional di hotel.

(2)

Dalam menunjang kegiatan yang dilakukan, Hotel Kuta Paradiso membutuhkan energi listrik yang cukup besar, karena energi yang digunakan sangat berhubungan erat dengan aspek kenyamanan, keindahan, dan dari segi artistik bangunannya. Hal ini dikarenakan sebagian besar alat-alat yang di gunakan pada Hotel Kuta Paradiso membutuhkan energi listrik sebagai sumber energi yang utama.

4.1.1 Sistem Distribusi Energi Listrik

Untuk memenuhi kebutuhan energi listriknya, Hotel Kuta Paradiso ini menggunakan sumber energi listrik yang disuplai dari PLN dengan daya 1730 KVA, dengan golongan B3 untuk bisnis. Tegangan 1730KVA yang disalurkan melalui trafo berkapasitas 2200KVA yang terpasang dihalaman hotel. Bila distribusi yang disalurkan oleh PLN sebesar 1730 KVA terjadi gangguan atau pemadaman, Pihak hotel telah menyediakan energi cadangan berupa 2 buah genset dengan kapasitas masing-masing sebesar 1000 KVA. Dimana untuk proses transfer dari saluran PLN ke genset saat terjadi gangguan menggunakan ATS (Automatik Transfer Switch) dengan selang waktu beberapa detik saja. Sehingga saat terjadi transfer dari PLN ke genset komunitas daya ke beban akan tetap terjaga.

(3)

4.1.2 Data Historis Penggunaan Energi Listrik Hotel Kuta Paradiso

Data kosumsi energi listrik di Hotel Kuta Paradiso dari bulan Januari 2010 sampai dengan Desember 2010. Data ini adalah data sekunder yang diperoleh dari Hotel Kuta Paradiso.

Tabel 4.1 kosumsi energi listrik tiap bulan tahun 2010 Stand meter

Tahun Bulan Total

Stand akhir Stand awal

Selisih (kwh)

(kwh) x 2400

Januari 5691 5565 126 302400

Februari 5816 5691 125 300000

Maret 5929 5816 113 271200

April 6054 5929 125 300000

Mei 6168 6054 114 273600

2010 Juni 6286 6168 118 283200

Juli 6406 6286 120 288000

Agustus 6529 6406 123 295200

September 6648 6529 119 285600

Oktober 6766 6648 118 283200

November 6892 6766 126 302400

Desember 7015 6892 123 295200

TOTAL 3480000

Dari data diatas nilai pada stand meter awal dan stand meter akhir dikurangi, sehingga mendapatkan selisih KWH tiap bulannya. Adapun perhitungannya bulan Januari 2010 dengan cara:

Selisih (KWH) = stand awal – stand akhir (KWH) = 5565 – 5691

= 126 kwhper bulan

Untuk mendapatkan total (KWH), hasil dari selisih (KWH) dikalikan faktor meter yang sudah di tentukan dari PLN sebesar 2400. Ada pun cara perhitungannya dengan cara:

(4)

total (KWH) = faktor meter x selisih (KWH) total (KWH) = 2400 x 126 kwhper bulan

= 302400 kwhper bulan

Jadi total (KWH) pada bulan Januari 2010 sebesar 302400 kwhper bulan, untuk mencari total (KWH) bulan berikutnya sama. Sehingga untuk mencari total penggunaan energi listrik pertahunnya tinggal menjumlahkan total (KWH) tiap bulannya. Nilai yang didapatkan sesuai dengan tabel 1.2 diatas. Apabila total energi listrik tiap bulannya digambarkan dalam bentuk grafik, maka akan tampak seperti gambar 4.2 sebagai berikut.

Gambar 4.2 kosumsi energi listrik selama setahun

Untuk kosumsi energi listrik LWBP (Luar Waktu Beban Puncak) terjadi antara pukul 22.00 sampai pukul 17.00 yaitu tepatnya 19 jam, LWBP dapat dicari dengan cara mengalikan luar waktu beban puncak dengan total (KWH) di bagi 24 jam, maka didapatlah LWBP selama 1 bulan. Adapun cara menghitung LWBP bulan Januari sebagai contoh dengan cara:

(5)

) 24 xtotal(kwh

jam waktuLWBP LWBP

kwh LWBP

kwh jam x

LWBP jam

239400

302400 24

19

Sehingga kosumsi energi listrik LWBP (Luar Waktu Beban Puncak) didapatkan sebesar 239400 kwh per bulannya, untuk bulan yang lainnya menggunakan perhitungan LWBP yang sama. Nilai yang didapatkan sesuai dengan tabel 1.3 kosumsi energi listrik LWBP dan WBP.

Nilai perhitungan WBP (waktu Beban Puncak) terjadi antara pukul 17.00 sampai dengan 22.00 tepatnya 5 jam saja, cara perhitungan WBP pun sama dengan LWBP. sebagai contoh perhitungan pada bulan Januari 2010 dengan cara:

) 24 xtotal(kwh

jam waktuWBP WBP

kwh WBP

kwh jamx

WBP jam

63000

302400 24

5

Kosumsi energi listrik yang digunakan bulan januari 2010 pada waktu beban puncak adalah 63000 kwh per bulannya. Untuk bulan berikutnya cara perhitungan pun sama. Hasil dapat dilihat pada tabel 4.2 kosumsi energi listrik LWBP dan WBP.

(6)

Tabel 4.2 kosumsi energi listrik LWBP dan WBP

4.1.3 Tingkat Hunian Hotel Kuta Paradiso

Kosumsi energi listrik pada suatu bangunan hotel sangat dipengaruhi oleh tingkat hunian hotel tersebut. Berdasarkan data tingkat hunian bangunan Hotel Kuta Paradiso dihitung dari tingkat pengunjung yang menginap selama sebulan dibagi tempat tidur yang ada, hasilnya dibagi jumlah hari dalam sebulan.

Berdasarkan data pihak manajemen hotel terjadi perubahan jumlah pengunjung tiap bulannya. Data ini sebagai salah satu indikator yang menggambarkan tinggi rendahnya tingkat hunian yang menginap di hotel.

(7)

Gambar 4.3 Tingkat hunian hotel kuta paradise

Dari gambar 4.3 tentang tingkat hunian di atas, terlihat bahwa tingkat hunian hotel melebihi 70% memenuhi areal kamar hotel. Pada bulan januari 2010 dan bulan desember tingkat hunian hotel mencapai 89%, hal ini dikarenakan pada akhir bulan dan awal bulan bertepatan dengan tahun baru.

Tabel 4.3 Tingkat hunian hotel 2010

No Bulan Tingkat hunian

1 Januari 80%

2 Februari 83%

3 Maret 76%

4 April 80%

5 Mei 78%

6 Juni 80%

7 Juli 80%

8 Agustus 82%

9 September 81%

10 Oktober 80%

11 November 82%

12 Desember 80%

rata-rata 80%

4.1.4 komposisi luas gedung Hotel Kuta Paradiso

Hotel Kuta Paradiso memiliki bangunan yang terdiri dari 5 lantai, yang terdiri dari Basement, lantai 1, lantai 2, lantai 3, dan lantai 4. Sesuai dengan fungsinya bangunan hotel secara garis besar fungsi ruangan dibagi menjadi dua bagian, yaitu area room dan area non-room. Area room adalah area yang

(8)

disewakan kepada pengunjung, sedangkan area non-room adalah area yang tidak disewakan untuk pengunjung. Luas bangunan basement 2365,3 m2 , bangunan lantai 1 memiliki luas 2948,6 m2, lantai 2 memiliki luas 2866 m2, lantai 3 memiliki luas sama dengan lantai 2 yaitu 2866 m2, dan lantai 4 memiliki luas 2779,55 m2. Untuk luas bangunan yang lebih terinci room dan non-room dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut.

tabel 4.4 komposisi luas bangunan tiap lantai

Lantai Jenis Luas Luas

ruangan ruangan (m2) Total (m2)

Basement room 280 2365.3

non-room 2085.3

Lantai 1 room 868 2948.6

non-room 2080.6

Lantai 2 room 1932 2866.0

non-room 934

Lantai 3 room 1932 2866.0

non-room 934

lantai 4 room 1824.55 2779.5

non-room 955

TOTAL 13825.4

Untuk mengetahui luas ruangan berdasarkan room dan non-room dapat dilihat pada tabel 4.5 dan jika digambarkan dalam bentuk diagram seperti gambar 4.3.

Tabel 4.5 luas bangunan total Roon dan non-room

No Area Luas total (m2)

1 Room 6836.5

2 Non-room 6988.9

TOTAL 13825.4

(9)

Gambar 4.3 Komposisi luas bangunan Hotel Kuta Paradiso

4.1.5 Perhitungan IKE awal

Dari data konsumsi energi total dan tingkat hunian rata-rata di hotel, maka dapat dihitung besarnya Intensitas Kosumsi Energi (IKE) listrik di hotel ini selama setahun, adapun perhitungan dengan cara :

   

   

tahun m

kWh

room non area room

area hunian tingkat

total IKE kWh

/ 2

3 , 279

9 , 6988 55

, 6836

% 80

00 3.480.000,

Berdasarkan perhitungan IKE tersebut, diketahui bahwa IKE awal Hotel Kuta Paradiso adalah sebesar 279,3 kWh/m2 per tahun. IKE tersebut lebih kecil dari pada acuan target besaran IKE listrik untuk hotel ataw apartement yaitu 300 kWh/m2 per tahun. Sehingga penggunaan energi listrik Hotel Kuta Paradiso sudah memenuhi standar IKE untuk hotel.

4.2 Audit Energi Rinci

Dari perhitungan IKE awal yang berdasarkan data historis hotel yang telah dilakukan, didapatkan IKE sebesar 200,5 kWh/m2 per tahun. Nilai ini lebih kecil dari IKE hotel yang disarankan sebesar 300 kWh/m2 per tahun. Akan tetapi nilai

(10)

IKE awal yang diperoleh pada pehitungan sebelumnya belum sepenuhnya mempresentasikan kosumsi energi listrik di Hotel Kuta Paradiso. Hal ini disebabkan karena data historis di atas hanya berdasarkan staff engineering pada KWH meter dari PLN. Sehingga kosumsi energi listrik yang tercatat hanyalah nilai kosumsi energi yang dibayar ke PLN saja. Maka dari itu, untuk mengetahui kosumsi energi listrik yang lebih detail dan sesuai dengan kondisi aktual di Hotel Kuta Paradiso perlu dilakukan audit energi rinci.

Dalam sub-bab ini akan dihitung besarnya nlai konsumsi energi listrik yang sesungguhnya berdasarkan kondisi aktual di Hotel Kuta Paradiso. Dalam perhitungan ini data yang digunakan adalah data spesifikasi peralatan-peralatan listrik yang digunakan dan lama operasinya tiap hari. Pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan dan pencatatan langsung, serta mengumpulkan informasi lisan dari staff-staff yang dianggap mengetahui pola pengoperasian peralatan listrik di lingkungan Hotel Kuta Paradiso. Hasil perhitungan ini nantinya diharapkan dapat menghasilkan nilai konsumsi energi listrik yg mendekati nilai yang sebenarnya.

Jika hasil dari penghitungan IKE listrik berdasarkan data dan perhitungan pada Hotel Kuta Paradiso nantinya masih jauh dari target IKE listrik, maka akan dilakukan usaha-usaha untuk penghematan energi yang diharapkan akan menurunkan lagi harga IKE listrik pada Hotel Kuta paradiso. Dan usaha-usaha penghematan yang akan dilakukan nantinya akan lebih difokuskan pada peralatan yang menggunakan energi listrik yang sangat besar. Hal ini dimaksudkan agar usaha-usaha yang dilakukan untuk penghematan energi akan sangat berarti (signifikan) dan tentunya akan berimplikasi pada penghematan anggaran pengeluaran

4.2.1 Beban Listrik di Hotel Kuta Paradiso

Dalam usaha perhotelan energi listrik memegang peranan yang sangat penting dalam menunjang seluruh kegiatan hotel tersebut. Suplai energi listrik yang baik dan kontinyu juga berpengaruh terhadap kenyamanan para tamu hotel.

Dalam kegiatannya, hotel ini mengoperasikan peralatan-peralatan listrik yang

(11)

terdiri dari sistem pencahayaan umum, stop kontak, AC, lift, sistem pemanas air (water heater), dan pompa-pompa. Dalam sub-bab ini akan dibahas secara mendetail tentang beban-beban listrik di Hotel Kuta Paradiso.

4.2.2 Sistem Pencahayaan dan Stop Kontak

4.2.2.1 Pencahayaan Lantai Basement, Semi Basement dan Ruang Genset Kosumsi energi listrik pada sistem pencahayaan dipengaruhi oleh waktu operasi dan sistem pencahayaan tersebut tergantung dari jadwal kegiatan pada lantai basement, semi basement dan ruang genset. Secara perhitungan matematis nilai kosumsi energi listrik adalah hasil kali dari daya lampu dengan lama operasi dibagi cos φ 0,85 . Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.6

Tabel 4.6 Lantai basement dan ruang genset (DB-G)

No Jenis Jumlah Daya

(watt) Lama operasi

/hari(jam) Kosumsi energi/

hari(kwh)

1 TL Balok 1x36w 13 468 12 6.6

2 TL balok 1x36w+nicad 6 216 12 3.0

3 exhaust fan 525w 2 1050 24 25.2

Total 1734 34.9

Pada lantai basement ini memiliki 3 buah panel yaitu DB-G sebagai panel pertama, DBS-BA sebagai panel yang kedua dan DBS-BB sebagai panel ketiga.

Untuk tabel lantai basement DBS-BA dapat dilihat pada tabel 4.7 Tabel 4.7 Lantai basement dan ruang genset (DB-SBA)

No Jenis Jumlah

Daya (watt)

Lama operasi /hari(jam)

Kosumsi energi/

hari(kwh)

1 TL Balok 1x36w 87 3132 12 44.2

2 TL balok 1x36w+nicad 18 648 12 9.1

3

TL balok 2x36w dust

proof 17 1224 12 17.3

4 TL balok 2x36w+nicad 3 216 12 3.0

5 downlight PL 11w 92 1012 12 12.1

6 lampu wastafel 1x18w 12 216 12 2.6

7 TL balok 1x18w 4 72 12 1.0

8 stop kontak 100w 17 1700 8 13.6

(12)

9 stop kontak 1000w 4 4000 8 32.0

Total 12220 135.0

Kosumsi energi listrik pencahayaan dan stop kontak per hari pada lantai basement dapat dihitung dengan mengendalikan daya lampu, jam menyala dan jumlah lampu pada lantai basement. Sebagai contoh perhitungan kosumsi energi listik untuk sistem penerangan pada lantai basement adalah sebagai berikut:

Konsumsi listrik lampu per hari(kWh)=(Jumlah lampu TL balok xPxt/0.85) / 1000

= (87 x 36 x 12/0.85) / 1000

= 44.2 kWh

Hasil perhitungan selengkapnya ditampilkan pada tabel 4.6 dan tabel 4.7.

Total daya yang terpasang untuk sistem pencahayaan dapat dihitung dengan cara menambahkan total daya dari tabel 4.6 dan tabel 4.7. Dimana untuk tabel 4.6 total dayanya sebesar 34.9 kwh dan tabel 4.7 sebesar 44.2 kwh. Total daya pada kedua tabel tersebut adalah 79.1 kwh.

Pada semi basement panel yang digunakan DB-SBB sebagai penyalur daya listrik yang digunakan sebagai kosumsi energi listrik. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat tabel 4.8 sebagai berikut:

Tabel 4.8 semi basement (DB-SBB) untuk lampu dan stop kontak

No Jenis Jumlah

Daya (watt)

Lama operasi /hari(jam)

Kosumsi energi/

hari(kwh) non-room

1 TL balok 1x36W 22 792 12 11.2

2 TL balok 2x36w 50 3600 12 50.8

3 TL balok 2x36w

dust proof 5 360 12 5.1

4

TL balok 2x36w +

nicad dust proof 2 144 12 2.0

5 downlight PL 11w 75 825 12 9.9

6 lampu wastafel

1x18w 20 360 12 4.32

8 stop kontak 100w 17 1700 12 20.4

(13)

Total 103.7 Kosumsi energi listrik total lantai basement untuk pencahayaan dan stop kontak dimana menjumlahkan ketiga buah panel yang ada agar mendapat kosumsi energi total lantai basement. Maka hasil yang didapatkan 273.6 KWh untuk lantai basement.

4.2.2.2 Sistem Pencahayaan dan Stop Kontak Lantai 1

Nilai kosumsi energi listrik lantai satu untuk sistem pencahayaan dan stop kontak dibagi menjadi dua panel. Panel DB-1A adalah panel pertama yang digunakan untuk membagi kosumsi energi listrik, dan panel DB-1B adalah panel kedua untuk membagi kosumsi daya listrik di lantai satu. Untuk lebih jelasnya pembagian panel dapat dilihat pada tabel 4.9 dan tabel 4.10 utuk lantai satu.

Tabel 4.9 panel lantai 1 (DB-1A) untuk lampu dan stop kontak

No Jenis Jumlah

Daya (watt)

Lama operasi /hari(jam)

Kosumsi energi/

hari(kwh) non-room

1 TL balok 1x36W 7 252 12 3.6

2 TL balok 2x36W 8 576 12 8.1

3 downlight PL 11w 100 1100 12 13.2

4 lampu wastafel 18w 4 72 24 1.7

6 stop kontak 100w 8 800 12 9.6

Total 36.2

Untuk panel DB-1B dapat dilihat pada tabel 4.10

tabel 4.10 panel lantai 1 (DB-1B) untuk lampu dan stop kontak

No Jenis Jumlah Daya

(watt) Lama operasi

/hari(jam) Kosumsi energi/

hari(kwh) non-room

1 TL balok 1x36w 3 108 12 1.5

2 TL balok 2x36w 42 3024 12 42.7

3 downlight PL 11w 48 528 12 6.3

4 lampu wastafel 18w 5 90 12 1.1

6 stop kontak 100w 5 500 12 6.0

Total 57.6

(14)

Total kosumsi energi listrik lantai satu dengan menjumlahkan panel-panel lantai satu yaitu DB-1A dan DB-1B. Dimana DB-1A kosumsi energi listrik sebesar 36.2 kwh, dan DB-1B kosumsi energi listrik sebesar 57.6 kwh. Total kosumsi energi listrik untuk lampu dan stop kontak di dapatkan sebesar 93.7 kwh untuk lantai satu.

4.2.2.3 Sistem Pencahayaan dan Stop Kontak Lantai 2

Nilai kosumsi energi listrik lantai dua untuk sistem pencahayaan dan stop kontak dibagi menjadi dua panel. Panel DB-2A adalah panel pertama yang digunakan untuk membagi kosumsi energi listrik, dan panel DB-2B adalah panel kedua untuk membagi kosumsi daya listrik di lantai dua. Untuk lebih jelasnya pembagian panel dapat dilihat pada tabel 4.11 dan tabel 4.12 utuk lantai dua.

Tabel4.11 panel lantai 2 (DB-2A) untuk lampu dan stop kontak

No Jenis Jumlah

Daya (watt)

Lama operasi /hari(jam)

Kosumsi energi/

hari(kwh) non-room

1 TL balok 1x36w 4 144 12 2.0

2 stop kontak 100w 12 1200 24 14.4

Total 16.4

Nilai kosumsi energi listrik lampu dan stop kontak pada panel DB-2A untuk lantai dua sebesar 16.4 kwh. Untuk panel DB-2B kosumsi energi listrik lampu dan stop kontak pada lantai dua dapat dilihat pada tabel 4.12.

Tabel 4.12 panel lantai 2 (DB-2B) untuk lampu dan stop kontak

No Jenis Jumlah

Daya (watt)

Lama operasi /hari(jam)

Kosumsi energi/

hari(kwh) non-room

1 TL balok 1x36w 4 144 12 2.0

2 stop kontak 100w 12 1200 12 14.4

Total 16.4

(15)

Total kosumsi energi listrik lantai dua dengan menjumlahkan panel-panel lantai dua yaitu DB-2A dan DB-2B. Dimana DB-2A kosumsi energi listrik sebesar 16.4 kwh, dan DB-2B kosumsi energi listrik sebesar 16.4 kwh. Total kosumsi energi listrik untuk lampu dan stop kontak di dapatkan sebesar 22.8 kwh untuk lantai dua.

4.2.2.4 Sistem Pencahayaan dan Stop Kontak Lantai 3

Nilai kosumsi energi listrik lantai tiga untuk sistem pencahayaan dan stop kontak dibagi menjadi dua panel. Panel DB-3A adalah panel pertama yang digunakan untuk membagi kosumsi energi listrik, dan panel DB-3B adalah panel kedua untuk membagi kosumsi daya listrik di lantai tiga. Untuk lebih jelasnya pembagian panel dapat dilihat pada tabel 4.13 dan tabel 4.14 utuk lantai tiga.

Tabel 4.13 panel lantai 3 (DB-3A) untuk lampu dan stop kontak

No Jenis Jumlah

Daya (watt)

Lama operasi /hari(jam)

Kosumsi energi/

hari(kwh) non-room

1 TL balok 1x36w 4 144 12 2.0

2 stop kontak 100w 12 1200 12 14.4

Total 16.4

Nilai kosumsi energi listrik lampu dan stop kontak pada panel DB-3A untuk lantai tiga sebesar 30,5 kwh. Untuk panel DB-3B kosumsi energi listrik lampu dan stop kontak pada lantai tiga dapat dilihat pada tabel 4.14.

Tabel 4.14 panel lantai 3 (DB-3B) untuk lampu dan stop kontak

No Jenis Jumlah Daya

(watt) Lama operasi

/hari(jam) Kosumsi energi/

hari(kwh) non-room

1 TL balok 1x36w 4 144 12 2.0

2 stop kontak 100w 2 200 12 2.4

Total 4.4

(16)

Total kosumsi energi listrik lantai tiga dengan menjumlahkan panel-panel lantai tiga yaitu DB-3A dan DB-3B. Dimana DB-3A kosumsi energi listrik sebesar 16.4 kwh, dan DB-3B kosumsi energi listrik sebesar 4.4 kwh. Total kosumsi energi listrik untuk lampu dan stop kontak di dapatkan sebesar 20.8 kwh untuk lantai tiga.

4.2.2.5 Sistem Pencahayaan dan Stop Kontak Lantai 4

Pada lantai empat terdapat dua panel juga sebagai pembagi kosumsi energi listrik yaitu DB-4A dan DB-4B. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.15 untuk DB-4A dan tabel 4.16 untuk panel DB-4A.

Tabel 4.15 panel lantai 4 (DB-4A) untuk lampu dan stop kontak

No Jenis Jumlah

Daya (watt)

Lama operasi /hari(jam)

Kosumsi energi/

hari(kwh) non-room

1 TL balok 1x36w 4 144 12 2.0

2 stop kontak 100w 10 1000 12 12.0

3

stop kontak kulkas

100w 1 100 24 2.4

4

stop kontak house

keeping 100w 2 200 1 0.2

Total 16.6

Tabel 4.16 panel lantai 4 (DB-4B) untuk lampu dan stop kontak

No Jenis Jumlah Daya

(watt) Lama operasi

/hari(jam) Kosumsi energi/

hari(kwh) non-room

1 TL balok 1x36w 4 144 12 2.0

2 stop kontak 100w 10 1000 12 12.0

Total 14.0

Total kosumsi energi listrik lantai empat dengan menjumlahkan panel- panel lantai empat yaitu DB-4A dan DB-4B. Dimana DB-4A kosumsi energi

(17)

listrik sebesar 16.6 kwh, dan DB-4B kosumsi energi listrik sebesar 12.0 kwh.

Total kosumsi energi listrik untuk lampu dan stop kontak di dapatkan sebesar 30.6 kwh untuk lantai empat.

4.2.2.6 Sistem Pencahayaan dan Stop Kontak Lantai Atap

Lantai atap hanya memiliki satu buah panel yang menyalurkan kosumsi energi listrik. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.17 kosumsi energi listrik rinci yang terdapat pada lantai atap.

Tabel 4.17 stop kontak dan diagram panel lantai atap

No Jenis Jumlah

Daya (watt)

Lama operasi /hari(jam)

Kosumsi energi/

hari(kwh) 1 stop kontak

3000w U/gondola 16 48000 0 0.0

2 lampu pijar 60w 2 120 12 1.4

Total 1.4

Untuk lantai atap kosumsi energi listrik yang digunakan sebesar 1,4 kwh, karena hanya menggunakan dua alat-alat listrik yang terpasang pada lantai atap.

4.2.2.7 Sistem Pencahayaan dan Stop Kontak Pada Bagunan Hotel

Kosumsi energi listrik total untuk pencahayaan dan stop kontak di Hotel Kuta Paradiso dapat diketahui dari menjumlahkan kosumsi energi room dan non – room tiap lantai. Dari lantai basement sampai lantai atap. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.18.

Tabel 4.18 total pencahayaan dan stop kontak pada bangunan hotel

No Lantai Kosumsi energi/hari(kwh)

1 basement 273.6

2 lantai 1 93.7

3 lantai 2 22.8

4 lantai 3 20.8

5 lantai 4 30.6

6 lantai atap 1.4

TOTAL 406.9

(18)

Total kosumsi energi listrik untuk sistem pencahayaan dan stop kontak seluruh lantai yang ada di Hotel Kuta Paradiso adalah sebesar 406.9 KWh.

4.2.3 Lift

Lift adalah suatu alat transportasi yang dalam hal ini berfungsi untuk akses bagi para pengunjung untuk berpindah antar lantai di dalam bangunan hotel.

Kosumsi energi listrik untuk lift di Hotel Kuta Paradiso bekerja efektif selama 12 jam. Lift di hotel ini mengoprasikan lima buah unit, diantaranya tiga buah lift untuk khusus pengunjung dan dua buah lift barang. Panel lift yang digunakan di Hotel Kuta paradise adalah DB-Lift yang khusus untuk lift. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.19.

Tabel 4.19 DB-Lift

No Jenis

Daya

(watt) Jumlah

Lama operasi /hari(jam)

Kosumsi energi/

hari(kwh)

1 Lift penumpang 7500 3 12 270.0

2 Lift Barang 7500 2 8 120.0

TOTAL 390.0

Dengan lama operasi efektif selama 12 jam per hari, maka kosumsi energi listrik perharinya adalah 7,5kw x 3 unit x 12 jam = 270 kwh. Untuk lift barang efektif digunakan selama 8 jam per hari 7,5kw x 2 unit x 8 jam = 120 kwh. Total yang didapat adalah sebesar 390 kwh per hari.

4.2.4 Pompa-pompa

Hotel Kuta Paradiso memiliki struktur bangunan yang terdiri dari lima lantai, untuk menyalurkan air tiap ruangan memerlukan alat berupa pompa- pompa. Pompa yang digunakan terdiri dari electric pump, transfer pump, jockey pump, hot water pump, dan boiler. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel.

Tabel 4.20 DB-Pompa

No Jenis

Daya

(watt) Jumlah

Lama operasi /hari(jam)

Kosumsi energi/

hari(kwh)

1 Elektric Pump 4500 2 0 0.0

2 Transfer Pump 7500 2 8 120.0

3 Jockey Pump 5500 1 0 0.0

(19)

4 Hot water Pump 2200 4 8 70.4

5 Boiler Pump 2200 2 8 35.2

TOTAL 225.6

Dari tabel 4.20 dapat dilihat besarnya kosumsi energi tiap pompa dan daya pompa yang dibutuhkan untuk bekerja yang efektif. Dengan perhitungan yang sama kerja pompa diasumsikan bekerja efektif sesuai dengan tabel 4.20, maka didapatkan total kosumsi energi per hari adalah sebesar 225.6 kwh.

4.2.5 Pengkondisian Udara

Untuk menjaga kenyamanan para pengunjung hotel dan pekerja hotel itu sendiri, maka diperlukan sistem tata udara (AC) yang memadai. Air conditioning (AC) bertujuan untuk mengatur suhu ruangan sesuai dengan yang diinginkan oleh pengguna. Unit AC yang terpasang di Hotel Kuta Paradiso meliputi Chiller, AHU (Air Hendling Unit) ,FCU (Fan Cooling Unit) , EF (Exhaust Fan), dan SF (Suply Fan). Masing-masing unit terpasang di tiap lantai untuk menyalurkan suhu udara pada tiap ruangan.

Pada lantai basement alat-alat yang ada meliputi Chiller, AHU (Air Hendling Unit) ,FCU (Fan Cooling Unit) , EF (Exhaust Fan), dan SF (Suply Fan). Untuk chiller terdapat pada panel DB-CH. Daya pada masing-masing alat tersebut berbeda sesuai dengan fungsi dan kegunaannya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.21.

Tabel 4.21 pengkondisian udara lantai basement (DB-CH)

No Jenis

Daya

(watt) Jumlah

Lama operasi/hari(jam)

Kosumsi energi/

hari(kwh)

1 chiller 1 192000 1 16 3072.0

2 chiller 2 192000 1 5 768.0

3 Heat pump 2200 1 16 140.8

TOTAL 4172.0

Kosumsi energi listrik per hari dari chiller dalam waktu efektif pada lantai basement adalah 3840.0 KWh dan untuk heat pump waktu efektif 16 jam

(20)

memerlukan daya sebesar 140.8 KWh. Pengkondisisan udara seluruh lantai untuk non-room dapat dilihat pada tabel 4.22

Tabel 4.22 Pengkondisian udara

Lantai

Panel

distribusi Jenis

Daya (watt)

Jumlah (unit)

Lama operasi /hari(jam)

Kosumsi energi/

hari(kwh)

baement DBAC-SBB Exhaust Fan 500 4 12 24.0

Exhaust Fan 1000 2 12 24.0

Exhaust Fan 30 2 12 0.7

Exhaust Fan 550 1 12 6.6

Suply Fan 1500 1 12 18.0

Suply Fan 500 2 12 12.0

AHU 3700 2 12 88.8

AHU 5500 1 12 66.0

DBAC-SBA FCU 270 2 12 6.5

Exhaust Fan 100 2 12 2.4

Exhaust Fan 500 4 12 24.0

Exhaust Fan 1000 2 12 24.0

Suply Fan 200 1 12 2.4

Suply Fan 500 4 12 24.0

Suply Fan 1000 1 12 12.0

AHU 3700 2 12 88.8

AHU 5500 1 12 66.0

semi

basement DBAC-SBB FCU (room) 100 2 12 2.40

lantai 1 DBAC-1A FCU(room) 200 12 12 28.8

DBAC-1B FCU(room) 200 21 12 50.4

lantai 2 DBAC-2A FCU(room) 200 32 12 76.8

DBAC-2B FCU(room) 200 36 12 86.4

lantai 3 DBAC-3A FCU(room) 200 33 12 79.2

(21)

DBAC-3B FCU(room) 200 38 12 91.2

lantai 4 DBAC-4A FCU(room) 200 32 12 76.8

DBAC-4B FCU(room) 200 34 12 81.6

Total 1063.8

4.2.6 Besar beban pada kamar hotel

Hotel kuta paradiso memiliki kamar hotel sebanyak 246, akan tetapi kamar yang digunakan hanya sebanyak 240. Masing-masing kamar memiliki daya yang berbeda tergantung dari jenis dan tipe kamar. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel.

Tabel 4.23 beban kamar hotel

Lantai Jenis ruangan Jumlah

Daya (watt)

Lama operasi /hari(jam)

Kosumsi energi / hari(kwh) semi

basemant

superior B room 2 2000 12 48.0

8

lantai 1 standard A room 9 1500 12 162.0

superior A room 2 2000 12 48.0

11

standard A room 18 1500 12 324.0

standard B room 1 1500 12 18.0

superior A room 2 2000 12 48.0

21

lantai 2 standard A room 23 1500 12 414.0

standard B room 1 1500 12 18.0

superior B room 2 2000 12 48.0

superior C room 3 2000 12 72.0

superior D room 1 2000 12 24.0

superior E room 1 2000 12 24.0

jr. suite A room 1 2000 12 24.0

32

standard A room 26 1500 12 468.0

(22)

standard B room 2 1500 12 36.0

superior B room 2 2000 12 48.0

superior C room 3 2000 12 72.0

superior D room 1 2000 12 24.0

superior E room 1 2000 12 24.0

Jr. suite A room 1 2000 12 24.0

36

lantai 3 standard A room 24 1500 12 432.0

standard B room 2 1500 12 36.0

superior B room 2 2000 12 48.0

superior C room 2 2000 12 48.0

superior D room 1 2000 12 24.0

superior E room 1 2000 12 24.0

jr. suite A room 1 2000 12 24.0

33

standard A room 28 1500 12 504.0

standard B room 2 1500 12 36.0

superior B room 2 2000 12 48.0

superior C room 2 2000 12 48.0

superior D room 3 2000 12 72.0

superior E room 1 2000 12 24.0

jr. suite A room 1 2000 12 24.0

39

lantai 4 standard A room 24 1500 12 432.0

standard B room 2 1500 12 36.0

superior B room 2 2000 12 48.0

superior C room 1 2000 12 24.0

superior D room 1 2000 12 24.0

superior E room 1 2000 12 24.0

jr. suite A room 1 2000 12 24.0

32

standard A room 24 1500 12 432.0

standard B room 2 1500 12 36.0

suite B room 2 2000 12 48.0

superior C room 2 2000 12 48.0

superior D room 1 2000 12 24.0

superior E room 1 2000 12 24.0

superior F room 1 2000 12 24.0

jr. suite A room 1 2000 12 24.0

34 Total 4632.0

(23)

Dengan besarnya daya konsumsi untuk kamar hotel yang adalah 4632.0 KWh / hari. Mengingat besar FCU sudah termasuk didalam pengkondisian udara yaitu sebesar 573.6 maka beban kamar hotel menjadi 4058.4 KWh / hari.

4.2.7 Rekapitulasi beban

Apabila beban-beban listrik yang terdapat di Hotel Kuta Paradiso per hari digabung dan disajikan dalam bentuk tabel, maka hasilnya akan tampak seperti pada tabel 4.24.

Tabel 4.24 Rekapitulasi beban hotel

Jenis beban Total kosumsi energi/hari(kwh)

pompa 225.6

lift 390.0

pengkondisian udara 1063.8

chiller 4032.0

pencahayaan dan stop kontak 406.9

heat pump 88.0

TOTAL 6259.0

Pada tabel 4.24 terlihat bahwa daya dan kosumsi energi listrik didapatkan sebesar 6259.0 kwh per hari dan jika digambarkan dalam bentuk diagram dapat dilihat seperti gambar 4.4

(24)

Gambar 4.4 komposisi rekapitulasi beban hotel

4.2.8 Perhitungan Konsumsi Energi Selama Satu Tahun

Dari data diatas kosumsi energi listrik per hari yang telah dihitung pada tabel 4.26 sebelumnya, maka nilai kosumsi energi listrik selama satu tahun dapat ditentukan. Contoh perhitungan kosumsi energi listrik selama bulan Januari 2010 adalah sebagai berikut :

Konsumsi energi pada room = (umur bulan) x tingkat hunian x konsumsi room per hari

= 31 x 80% x 4058 kwh

= 100.638,4 kwh

Konsumsi energi non-room = (umur bulan) x konsumsi non-room

= 31 x 6259 kwh

= 194.029 kwh

Total konsumsi energi = 100638.4 kwh + 194029.0 kwh

= 294.667,4 KWh

(25)

Konsumsi energi pada bulan-bulan yang lain dapat dilihat pada tabel 4.25 Tabel 4.25 konsumsi energi total selama 2010

Bulan

Tingkat hunian

Umur

bulan Room Non-room Total

Januari 80% 31 100638.4 194029.0 294667.4

Februari 83% 28 94307.9 175252.0 269559.9

Maret 76% 31 95606.5 194029.0 289635.5

April 80% 30 97392.0 187770.0 285162.0

Mei 78% 31 98122.4 194029.0 292151.4

Juni 80% 30 97392.0 187770.0 285162.0

Juli 80% 31 100638.4 194029.0 294667.4

Agustus 82% 31 103154.4 194029.0 297183.4

September 81% 30 98609.4 187770.0 286379.4

Oktober 80% 31 100638.4 194029.0 294667.4

November 82% 30 99826.8 187770.0 287596.8

Desember 80% 31 100638.4 194029.0 294667.4

rata-rata 80% 365 1186965.0 2284535.0 3471500.0 Dari tabel 4.25 Dapat dilihat bahwa konsumsi energi listrik total selama tahun 2010 adalah sebesar 3.471.500 kwh dimana, sektor room mengkonsumsi sebesar 1.186.965 kwh dan sektor non-room sebesar 2.284.535 kwh.

4.2.9 Perhitungan IKE hasil audit rinci

Dari perhitungan konsumsi energi listrik total dan tingkat hunian rata-rata di hotel, maka dapat dihitung besarnya intensitas konsumsi energi (IKE) listrik dihotel selama satu tahun dari bulan Januari 2010 sampai Desaember 2010.

   

   

tahun m

kWh

room non area room

area hunian tingkat

total IKE kWh

/ 2

6 , 278

9 , 6988 55

, 6836

% 80

3.471.500

Dari perhitungan diatas dapat diperoleh besarnya IKE listrik hasil audit rinci per satuan luas yangdikondisikan adalah 279,4 kWh/m2 per tahun. Dari hasil audit awal diperoleh nilai IKE listrik per satuan luas yang dikondisikan sebesar 278,6 kWh/m2 per tahun.

(26)

4.3 Peluang Penghematan Energi Listrik

Peluang penghematan energi listrik akan mempengaruhi besar biaya tagihan listrik yang akan dibayarkan. Makin banyak pemborosan yang terjadi maka akan menyebabkan biaya tagihan makin besar. Beban listrik terbesar pada hotel ada pada pengkondisian udara. Untuk mengurangi besar penggunaan beban pada pengkondisian udara dapat dilakukan dengan membandingkan penggunaan AC chiller dengan AC split.

Chiller yang ada pada hotel bekerja efektif selama 20 jam per hari. Beban chiller yang diperlukan untuk mengatur suhu agar tetap 10° yang ada pada colling tower sebesar 4032 KWh per hari. Kapasitas chiller sebesar 257 PK untuk 240 kamar hotel yang ada. AHU bekerja menyalurkan udara dari cooling tower menuju FCU ruangan dengan waktu efektif selama 12 jam per hari dengan daya sebesar 1063.8 KWh per hari untuk 240 kamar hotel.

Tabel 4.26 beban pengkondisian udara

Jenis Lama operasi/ hari Daya (KWh)/ hari

chiller 20 4032.0

pengkondisian udara 12 1063.7

Perkiraan perhitungan kebutuhan pengkondisian udara dengan menggunakan AC split adalah dimisalkan pada standard A atau kamar tipe d’lux pada hotel, yakni dengan lebar ruangan 4m dan panjang ruangan 5m dengan tinggi 3m adalah :

Btuh

Btuh x

x x

CLR kebutuhan x

T x L x P

CLR

m

9000

150 3 5 4

3

Jadi besar kapasitas AC yang dibutuhkan pada kamar standar A atau tipe d’lux berdasarkan perhitungan adalah sebesar 9000 Btuh atau kapasitas AC 1 PK.

Untuk selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.27 Tabel 4.27 kapasitas AC split per ruangan

(27)

Tipe

kamar Jumlah

Kapasitas (Btu)

Daya AC

(kwh) Waktu

Daya/

hari (KWh) Luas

kamar Volume Kebutuhan PK Kebutuhan (m3)

d'lux 187 4 x 5 x 3 60 9000 1.0 0.878 12 1969.4

super

d'lux 40 4 x 5 x 3 60 9000 1.0 0.878 12 421.3

Jr.

sweet 12 6 x 5 x 3 90 13500 1.5 1.316 12 189.6

pres.

Sweet 1 8 x 5 x 3 120 18000 2.0 1.755 12 21.1

Total 2601.3

Dari tabel 4.27 terlihat penggunaan AC split per hari dibagi dengan cos φ 0,85 sebesar 2601.3 KWh per hari untuk pengkondisian udara pada kamar hotel.

Dari perhitungan yang didapatkan selisih penggunaan pengkondisian udara pada AC chiller dan AC split adalah 5095.7 KWh – 2601.3 KWh = 2494.4 KWh per hari.

Berdasarkan data yang diperoleh dari Water and Energy Consumer Associaton of malaysia (WECAM) Research Division terlihat perbedaan kemampuan pendingin AC inverter untuk berbagai merk seperti terlihat pada tabel 4.28.

Tabel 4.28 spesifikasi AC 1 PK berbagai merk

Merk Tipe Spesifikasi Rangking

Cooling

capacity Daya EER

Hitachi RAS-X10CY 9900 725 13.66 1

LG V10CRH 9000 670 13.43 2

Panasonic CS-S10KKH 9550 760 12.57 3

Sharp AHXP10LV 9000 735 11.84 4

York Y5WMY10J 9000 760 11.84 5

Daikin FTKD25DVM 8500 725 11.72 6

Hailer HSU-108HEA03 10000 900 11.11 7

Dari tabel 4.28 terlihat kemampuan pendingin AC 1 PK berbagai merk, yang memiliki EER (Energy Efisiensi Ratio) tertinggi adalah pada AC hitachi

(28)

dengan EER sebesar 13,66. Untuk AC dengan kapasitas 1,5 PK dan 2 PK dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.29 spesifikasi AC 1,5 PK berbagai merk

Merk Tipe Spesifikasi Rangking

Cooling

capacity Daya EER

Hitachi RAS-X13CY 13000 995 13.07 1

Panasonic CS-S13KKH 12500 1040 12.02 2

Sharp AHXP13LV 12000 1010 11.88 3

LG V12CRH 12000 1010 11.88 4

Hailer HSU-138HEA03 13000 1300 11.88 5

Daikin FTKD35DVM 11900 1035 11.50 6

York Y5WMY15J 12000 1060 11.32 7

Tabel 4.30 spesifikasi AC 2 PK berbagai merk

Merk Tipe Spesifikasi Rangking

Cooling

capacity Daya EER

Panasonic CS-S18KKH 18000 1470 12.24 1

Hitachi RAS-X18CY 17740 1580 11.23 2

Daikin FTKD50DVM 17700 1600 11.06 3

Setelah dilakukan peluang penghematan pada pengkondisian udara maka konsumsi energi listrik total turun dari 6259 KWh per hari menjadi 3764.6 KWh per hari. Dengan menggunakan kondisi tingkat hunian pada tahun 2010, maka perhitungan total konsumsi selama bulan Januari 2010 dapat dihitung dengan proses sebagai berikut :

Konsumsi energi pada room = (umur bulan) x tingkat hunian x konsumsi room per hari

= 31 x 80% x 4058 kwh

= 100.638,4 kwh

Konsumsi energi non-room = (umur bulan) x konsumsi non-room

= 31 x 3.764,6 kwh

(29)

= 116.702,6 kwh

Total konsumsi energi = 100.638,4 kwh + 116.702,06 kwh

= 217.341 KWh

Total kosumsi selama satu tahun dapat dilihat pada tabel 4.28 berikut

Tabel 4.31 total konsumsi setelah penghematan

Bulan

Tingkat hunian

Umur

bulan Room Non-room Total

Januari 80% 31 100638.4 116702.6 217341.0

Februari 83% 28 94307.9 105408.8 199716.7

Maret 76% 31 95606.5 116702.6 212309.1

April 80% 30 97392.0 112938.0 210330.0

Mei 78% 31 98122.4 116702.6 214825.0

Juni 80% 30 97392.0 112938.0 210330.0

Juli 80% 31 100638.4 116702.6 217341.0

Agustus 82% 31 103154.4 116702.6 219857.0

September 81% 30 98609.4 112938.0 211547.4

Oktober 80% 31 100638.4 116702.6 217341.0

November 82% 30 99826.8 112938.0 212764.8

Desember 80% 31 100638.4 116702.6 217341.0

rata-rata 80% 365 1186965.0 1374079.0 2561044.0

(30)

Dari tabel 4.28 terlihat bahwa total konsumsi energi listrik per tahun pasca dilakukan penghematan turun dari 3.471.500 kwh per tahun menjadi 2.561.044 Kwh per tahun. IKE listrik paca penghematan dapat dilakukan dengan proses perhitungan sebagai berikut :

   

   

tahun m

kWh

room non area room

area hunian tingkat

total IKE kWh

/ 2

5 , 205

9 , 6988 55

, 6836

% 80

2.561.044

IKE pasca audit mengalami penurunan menjadi 205,5 KWh/m2 tahun dari IKE sebelumnya yaitu 278,6 kwh/m2tahun. Persentase penghematan dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut:

% 2 , 26

% 6 100

, 278

205,5 - 278,6

% tan 100

tan tan tan

x

penghema x pra

IKE

penghema pasca

IKE penghema

pra Penghema IKE

Peluang penghematan selanjutnya dilakukan pada sistem pencahayaan yang terpasang pada hotel. Sistem pencahayaan dengan menggunakan lampu TL- 36 watt yang terpasang pada hotel dibagi dengan cos φ 0,85 untuk mendapatkan nilai real pada sistem pencahayaan. Sebagai perbandingannya lampu TL-36 watt daibandingkan dengan lampu hemat energi PLC (Philips Linier Compact) 18 watt karena cos φ mendekati 1. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.32 Tabel 4.32 pergandingan sitem penerangan

Jenis Jumlah Daya (watt) Waktu Konsumsi energi / hari (KWh)

TL-Balok 384 36 12 195.16

PLC 384 18 12 83.78

Dari tabel 4.32 terlihat bahwa konsumsi energi pada sistem penerangan menggunakan lampu TL-36 watt mengkonsumsi energi sebesar 196,16 KWh per hari. Hal ini dikarenakan lampu TL-36 watt memiliki cos φ sebesar 0,85. Pada lampu PLC 18 watt mengkonsumsi energi 83.78 KWh per hari. Hal ini dikarenakan lampu PLC 18 watt memiliki cos φ sebesar 0,99 dan hampir mendekati nilai satu. Selisih yang didapatkan pada sistem pencahayaan adalah

(31)

sebesar 111,38 KWh per hari. Rekapitulasi beban pasca penghematan pengkondisian udara dan sistem pencahayaan dapat dilihat pada tabel 4.33.

Tabel 4.33 rekapitulasi total beban pasca penghematan

jenis beban total kosumsi energi/hari(kwh)

pompa 225.6

lift 390.0

heat pump 140.8

AC split 2601.3

pencahayaan danstop kontak 295.5

Total 3653.2

Jika digambarkan dalam bentuk diagram lingkaran, maka rekapitulasi total beban pasca penghematan akan tampak seperti gambar 4.5 :

Gambar 4.5 rekapitulasi total beban pasca penghematan

Untuk memperbaiki faktor daya pada beban hotel daapat dipasang kapasitor bank yang berfungsi menaikkan nilai cos φ. Kapasitor bank bukan sebagai alat untuk menghemat energi, tetapi alat untuk menurunkan arus listrik dengan memperbaiki nilai cos φ. Perhitungan total konsumsi selama dapat dilakukan pada bulan Januari 2010 dapat dihitung dengan proses sebagai berikut : Konsumsi energi pada room = (umur bulan) x tingkat hunian x

konsumsi room per hari

= 31 x 80% x 4058 kwh

(32)

= 100.638,4 kwh

Konsumsi energi non-room = (umur bulan) x konsumsi non-room

= 31 x 3.653,2 kwh

= 113.249,2 kwh

Total konsumsi energi = 100.638,4 kwh + 113.249,2 kwh

= 213.887,6 KWh

Total kosumsi selama satu tahun dapat dilihat pada tabel 4.33 berikut

Tabel 4.34 total konsumsi setelah penghematan

Bulan

Tingkat hunian

Umur

bulan Room Non-room Total

Januari 80% 31 100638.4 113249.2 213887.6

Februari 83% 28 94307.9 102289.6 196597.5

Maret 76% 31 95606.5 113249.2 208855.7

April 80% 30 97392.0 109596.0 206988.0

Mei 78% 31 98122.4 113249.2 211371.6

Juni 80% 30 97392.0 109596.0 206988.0

Juli 80% 31 100638.4 113249.2 213887.6

Agustus 82% 31 103154.4 113249.2 216403.6

September 81% 30 98609.4 109596.0 208205.4

Oktober 80% 31 100638.4 113249.2 213887.6

November 82% 30 99826.8 109596.0 209422.8

Desember 80% 31 100638.4 113249.2 213887.6

rata-rata 80% 365 1186965.0 1333418.0 2520383.0 Dari tabel 4.33 terlihat bahwa total konsumsi energi listrik per tahun pasca dilakukan penghematan turun dari 3.471.500 kwh per tahun menjadi 2.520.383 Kwh per tahun. IKE listrik paca penghematan dapat dilakukan dengan proses perhitungan sebagai berikut :

   

   

tahun m

kWh

room non area room

area hunian tingkat

total IKE kWh

/ 2

3 , 202

9 , 6988 55

, 6836

% 80

2.520.383

(33)

IKE pasca audit mengalami penurunan menjadi 202,3 KWh/m2 tahun dari IKE sebelumnya yaitu 278,6 kwh/m2tahun. Persentase penghematan dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut:

% 3 , 27

% 6 100

, 278

202,3 - 278,6

% tan 100

tan tan tan

x

penghema x pra

IKE

penghema pasca

IKE penghema

pra Penghema IKE

4.3.1 Perbandingan total beban sebelum dan sesudah penghematan

Perbandingan total konsumsi energi sebelum dan sesudah dilakukan penghematan dapat dilihat pada gambar 4.6 grafik sebelum penghematan dan gambar 4.7 grafik sesudah penghematan.

Gambar 4.6 grafik sebelum penghematan

(34)

Gambar 4.7 grafik setelah penghematan

Perbandingan yang didapat dari kedua grafik tersebut dapat dilihat pada gambar :

Gambar 4.8 perbandingan penurunan beban

Pada grafik 4.8 perbandingan penurunan beban yang diperoleh dari hasil penghematan yang dapat, pengkondisian udara dan chiller setelah dilakukan penghematan menggunakan AC split didapatkan 26.2%. Untuk sistem pencahayaan dari lampu TL-36 Watt menggunakan lampu PLC 18 Watt didapat penghematan sebesar 1.1%. penurunan total beban dapat dilihat pada grafik 4.9.

(35)

Gambar 4.9 perbandingan total beban

Dari tabel 4.9 perbandingan total beban yang diperoleh dari sebelum dan sesudah penghematan didapatkan sebesar 27.3%.

Gambar

gambar 4.1 Denah Lokasi Hotel Kuta Paradiso Bali.
Gambar 4.2 kosumsi energi listrik selama setahun
Tabel 4.2 kosumsi energi listrik LWBP dan WBP
Gambar 4.3 Tingkat hunian hotel kuta paradise
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil perhitungan energi kohesi dari tabel 1 sampai tabel 4 dengan metode yang berbeda terhadap ketiga struktur Mg0001 dapat diketahui struktur magnesium yang memenuhi