EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT (PHBS) DALAM MENINGKATKAN KESADARAN MASYARAKAT
TERHADAP POLA HIDUP SEHAT DI KELURAHAN GUNUNG KELUA KECAMATAN SAMARINDA ULU
Fika Andriani
Dr. Marjoni Rachman, M.Si dan Diana, S.Sos, M.Si
1Administrasi Negara, Fisipol, Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda, Indonesia.
2Dosen Fisipol, Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda 75124, Indonesia.
ABSTRAK
Perilaku hidup bersih sehat (PHBS) pada dasarnya merupakan sebuah upaya untuk menularkan pengalaman mengenai pola hidup sehat melalui individu, kelompok ataupun masyarakat luas dengan jalur-jalur komunikasi sebagai media berbagi informasi, Mengingat semakin seringnya masyarakat kurang peduli pada lingkungan sekitar maka pemerintah melakukan program PHBS dilingkungan masyarakat serta bersosialisi dengan tujuan agar masyarakat perduli dan bisa meningkatkan perilaku hidup bersih sehat. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui penyebab kurang efektifnya tingkat kesadaran masyarakat untuk perilaku hidup bersih dan sehat di Kelurahan Gunung Kelua Samarinda. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan teknik purpose sampling dengan jumlah sampel sebanyak 5 responden menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi.
Maka dari hasil pembahasan ini dapat disimpulkan bahwa Efektivitas Pelaksanaan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) Dalam Meningkatkan Kesadaran Masyarakat Terhadap Pola Hidup Sehat di Kelurahan Gunung Kelua Kecamatan Samarinda Ulu berjalan cukup baik. Faktor lingkungan, perilaku dan kesadaran menjadi faktor penunjang untuk tercapainya efektivitas pelaksanaan PBHS itu sendiri apabila salah satu dari faktor tersebut belum tercapai maka efektivitas pelaksaan PBHS belum dapat terpenuhi secara signifikan maka dari itu ketiga faktor tersebut harus terpenuhi agar tercapainya efektivitas pelaksanaan PBHS dilingkungan warga atau masyarakat dalam mencapai peningkatan kesadaran masyrakat terhadap pola hidup sehat.
Kata Kunci : Efektivitas Pelaksanaan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS)
I. PENDAHULUAN
Masyarakat berperan aktif dalam mendukung visi dan misi pembangunan pemerintah daerah, partisipasi masyarakat dalam meningkatkan pelayanan pemerintahan, pembangunan, dan pemberdayaan masyarakat berperan dalam penataan lingkungan hidup menjadi fasilitator yang dapat menjaga komunikasi dan harmonisasi
program-program dari
pemerintahan.
Peran serta masyarakat dalam peningkatan kesadaran terhadap lingkungan sekitar sangat dibutuhkan untuk pelaksanaan perilaku hidup bersih sehat, seperti yang diketahui saat ini tingkat kesadaran masyarakat terhadap lingkungan masih sangat rendah karena kurangnya kesadaran dari masyarakat saat ini. Oleh sebab itu sangatlah penting peran serta masyarakat dalam peningkatan efektivitas kesadaran masyarakat terhadap lingkungan sekitar. Efektivitas merupakan suatu konsep strategis bagi kelangsungan hidup organisasi karena merupakan aspek penting dalam pencapaian tujuan dan saran organisasi.
Efektivitas dapat diwujudkan dalam pemanfaatan waktu yang tepat serta prosedur kerja yang tepat. Dalam hal ini efektivitas tingkat kesadaran masyarakat
sangat penting dalam
keberlangsungan hidup bermasyarakat karena perilaku hidup sehat bersih sangatlah penting untuk kesehatan kita dan orang disekitar kita.
Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan karena kesadaran pribadi sehingga keluarga dan seluruh anggotanya mampu menolong diri sendiri pada bidang kesehatan serta memiliki peran aktif dalam aktifitas masyarakat.
Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) pada dasarnya merupakan sebuah upaya untuk menularkan pengalaman mengenai pola hidup sehat melalui individu, kelompok ataupun masyarakat luas dengan jalur-jalur komunikasi sebagai media berbagi informasi (promkes.kemkes.go.id, 2016).
PHBS adalah sebuah
rekayasa sosial yang bertujuan menjadikan sebanyak
mungkin anggota masyarakat sebagai agen perubahan agar mampu meningkatkan kualitas perilaku sehari-hari dengan tujuan hidup bersih dan sehat.
Terdapat langkah-langkah berupa edukasi melalui pendekatan pemuka atau pimpinan masyarakat dengan tujuan kemampuan mengenal dan tahu masalah kesehatan yang ada disekitar, terutama pada masyarakat sebagai awal untuk memperbaiki pola dan gaya hidup agar lebih sehat.
Kesadaran merupakan satu- satunya tingkat kehidupan mental secara langsung tersedia bagi kita. Pikiran-pikiran dapat mencapai kesadaran dari dua arah yang berbeda, pertama dari sistem sadar perseptual yang
diarahkan ke dunia luar dan bertindak sebagai medium persepsi terhadap stimulus- stimulus eksternal dengan kata lain apa yang kita persepsikan melalui organ-organ panca indra kita bila tidak perlu mengancam akan memasuki kesadaran (Kanisuis, 2006).
Menurut Kainth (2009), mendefinisikan kesadaran sebagai kepemilikan pengetahuan atau menjadi sadar akan seseorang, situasi atau sesuatu.
Kesadaran biasanya muncul dari diri sendiri atau dorongan dari luar. Kesadaran dari dalam diri sendiri muncul karena keinginan atau juga kebutuhan. Kesadaran dari luar dapat dimunculkan kareana adanya faktor pemicu yang sengaja dibuat oleh orang lain atau kondisi tertentu yang membuat individu memiliki kesadaran (Hermawati, 2013).
II. RUMUSAN MASALAH
Bagaimana Efektivitas
Pelaksanaan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pola hidup sehat di Kelurahan Gunung Kelua, Kecamatan Samarinda Ulu?.
III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Adapun dimaksud dengan penelitian Kualitatif Menurut Sugiyono (2010), metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyektif yang ilmiah, (
sebagai lawan adalah eksperimen ) dimana penelitian adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowball, teknik
pengumpulan dengan
tringulasi (gabungan), analisis data yang bersifat induktif/
Kualitatif lebih menekan makna dari generalisasi.
3.2 Subyek penelitian
Subyek penelitian dapat diartikan sebagai sesuatu yang di teliti, baik orang, benda, ataupun lembaga (organisasi).
Subyek penelitian pada dasarnya mengetahui informasi atau memiliki pengetahuan serta pemahaman mendalam mengenai permasalahan yang ingin di teliti. Adapun subyek penelitian atau informan penelitian ini di tentukan berdasarkan kompentensi dan kesesuaian dengan kebutuhan data. Adapun subyek penelitian ini terdiri dari:
1. Kepala Kelurahan Gunung kelua Kecamatan Samarinda Ulu
2. Ketua RT. 23 Kelurahan Gunung Kelua Kecamatan Samarinda Ulu
3. Warga RT.23 Kelurahan Gunung Kelua Kecamatan Samarinda Ulu sebanyak 5 responden
3.3. Teknik Pengumpulan Data Tujuan utama dari penelitian yang dilakukan ini yaitu mendapatkan data melalui pengumpulan data dengan cara sebagai berikut:
1. Wawancara 2. Observasi
3. Dokumentasi
IV. HASIL DAN
PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
4.1.1. Sejarah Kelurahan Gunung Kelua
Pemerintah di tingkat desa dan kelurahan
merupakan unsur
pemerintahan yang berhubungan langsung dengan masyarakat.
Kelurahan adalah pembagian wilayah administrartif di Indonesia dibawah kecamatan.
Dalam konteks Otonomi daerah di Indonesia, kelurahan merupakan wilayah kerja Lurah sebagai Perangkat Daerah Kabupaten atau
Kota. Kelurahan
dipimpin oleh Seorang Lurah yang berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil. Kelurahan
merupakan unit
pemerintahan terkecil setingkat dengan desa.
Berbeda dengan desa, kelurahan memiliki hak mengatur wilayah lebih
terbatas. Dalam
perkembangannya, sebuah desa dapat diubah statusnya menjadi kelurahan. Kelurahan Gunung Kelua terbentuk pada tahun 1997, dasar
pembentukan : SK Gubernur No. 19 Tahun 1996 dan SK Walikota Tanggal 15 Januari 1997 4.2. Hasil Penelitian
Penelitian merupakan kegiatan yang dilakukan secara sistematis mengikuti aturan- aturan metodologi misalnya observasi, wawancara yang dikontrol berdasarkan teori yang ada dan diperkuat dengan data yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Efektivitas Pelaksanaan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) dalam Meningkatkan Kesadaran Masyarakat Terhadap Pola Hidup Sehat Di Kelurahan Gunung Kelua Kecamatan
Samarinda Ulu dan
mengidentifikasi tingkat kesadaran masyarakat terhadap Perilaku Hidup Bersih Sehat, adapun untuk melihat efektifitas pelaksanaan PHBS dan identifikasi tingkat kesadaran masyrakat maka penelitian ini mengacu pada beberapa aspek efektifitas (Muasaroh,2010) yaitu mengacu pada aspek peraturan/ketentuan,
fungsi/tugas, rencana program, tujuan untuk pemaparan lebih jelas dari hasil penelitian ini beradasarkan aspek-aspek tersebut maka dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Peraturan/Ketentuan
Efektivitas suatu program juga dapat dilihat dari berfungsi atau tidaknya aturan yang telah dibuat dalam rangka menjaga berlangsungnya proses
kegiatan. Untuk mengetahui hal tersebut
maka dilakukan
wawancara dengan lurah
Gunung Kelua
Kecamatan Samarinda ulu sebagai berikut:
“Untuk aturan dan ketentuan PHBS pada dasarnya menindak lanjuti program dari Pemkot dalam hal ini di prakarsai oleh Permenkes RI No.65 Tahun 2013 tentang “ Pelaksanaan pembinaaan pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan” (hasil wawancara tgl 20 Januari 2020).
2. Aspek Fungsi/ Tugas
Yaitu lembaga dikatakan efektivitas jika melaksanakan tugas dan fungsinya, begitu juga
suatu program
pembelajaran akan efektiv jika tugas dan fungsinya dilaksanakan dengan baik. Untuk mengetahui hal tersebut
maka dilakukan
wawancara dengan lurah
Gunung Kelua
Kecamatan Samarinda ulu sebagai berikut:
“Dalam hal ini terdapat dua poin yaitu dimana fungsi dalam pelaksanaan program tersebut melihat dan melaksanakan program PHBS dapat terlaksana dengan baik, kemudian
bagaimana kita
mensosialisasikan tentang program PHBS terutama di
RT. 23 Kelurahan Gunung Kelua Kecamatan Samarinda Ulu” (hasil wawancara tgl 20 Januari 2020).
3. Aspek rencana/program Yang dimaksud dengan rencana, atau program disini adalah rencana pembelajaran yang terprogram, jika seluruh rencana dapat dilaksanakan maka rencana atau program dapat dikatakan efektif.
Untuk mengetahui hal tersebut maka dilakukan wawancara dengan lurah Gunung Kelua Kecamatan Samarinda ulu sebagai berikut:
“Untuk rencana dan program dari Kelurahan Gunung Kelua itu sendiri adalah melakukan dan merubah pola hidup masyarakat yakni perilaku hidup bersih dan sehat , yang tadinya kurang menyadari pola hidup sehat diberlakukan sosialisasi menjadi perilaku hidup bersih dan sehat dengan harapan masyarakat dapat
melaksanakan PHBS di lingkungan tempat
tinggalnya” (hasil wawancara tgl 20 Januari 2020).
4. Aspek Tujuan
Suatu program kegiatan dikatakan efektif dari sudut hasil jika tujuan atau kondisi ideal program tersebut dapat dicapai. Untuk mengetahui hal tersebut maka dilakukan wawancara dengan lurah Gunung Kelua Kecamatan Samarinda ulu sebagai berikut:
5.
“pada dasarnya manfaaat dari program tersebut khusus nya untuk masyarakat itu sendiri, karena untuk menciptakan perilaku hidup bersih sehat terutama di lingkungan timbul dari kesadaran dari diri sendiri sehingga apabila rumah/tempat tinggal itu bersih otomatis lingkungan di sekitar nya menjadi bersih, sehingga “Menciptakan Lingkungan Bersih Sehat dan Rumah Tangga ber-PHBS di Kelurahan Gunung Kelua Kecamatan Samarinda Ulu”(hasil wawancara tgl 20 Januari 2020).
4.2.1. Faktor – Faktor yang mempengaruhi kesadaran
1. Lingkungan
Pada faktor ini lingkungan sangat berpengaruh dalam meningkatkan efektivitas pelaksanaan PHBS.
Lingkungan bagi manusia, lingkungan hidup
adalah segala sesuatu yang ada disekitarnya, baik berupa benda hidup, benda
mati, benda nyata, ataupun abstrak, termasuk manusia lainnya, serta suasana yang terbentuk karena terjadinya
interaksi antar
elemen-elemen tersebut.
Dengan demikian, lingkungan
ini sangat
luas oleh
karenanya seringkali dikelompokkan untuk
mempermudah pemahamannya (Soemirat, 2011).
Setelah dilakukan wawancara dengan Ketua RT. 23 Kelurahan Gunung Kelua
didapatkan data sebagai berikut:
“untuk lingkungan RT. 23 sendiri saat ini hampir seluruh warga sudah mulai menyadari pentingnya kebersihan lingkungan disekitar tempat tinggal warga dan kami juga rutin menjalankan aktifitas bulanan yaitu dengan melakukan gotong royong bersih-bersih lingkungan di wilayah tempat tinggal kami RT.23, selain menjalin tali silahturami kami juga dapat bertukar informasi terbaru terkait program kesahatan atau tentang lingkungan disekitar RT. 23” (hasil wawancara tgl 20 Januari 2020).
2. Perilaku
Perilaku adalah
kumpulan dari reaksi, perbuatan, aktivitas, gabungan gerakan, tanggapan dan jawaban
yang dilakukan
seseorang, seperti proses berpikir, bekerja dan sebagainya
(Chaplin,2006).
Setelah dilakukan wawancara dengan Ketua RT 23 Kelurahan Gunung Kelua
didapatkan data sebagai berikut:
“Untuk saat ini reaksi warga masih sangat baik meskipun tidak semua warga mau mengikuti program yang dilakukan dari pihak RT tetapi ada beberapa yang memang rutin mengikuti program- program yang telah dilakukan pihak RT”
(hasil wawancara tgl 20 Januari 2020).
3. Kesadaran
Hasil penelitian teoritik tentang kesadaran lingkungan hidup dari
Neolaka (1991),
menyatakan bahwa kesadaran adalah keadaan tergugah jiwa terhadap sesuatu, dalam hal ini terhadap lingkungan hidup, dan dapat
terlihat pada perilaku dan tindakan masing-masing individu
((Neolaka,2008).
“ untuk saat ini kesadaran masyarakat tentang lingkungan sudah cukup baik meskipun tidak semua warga peduli atau sadar terhadap lingkungan sekitarnya dengan berbagai kendalanya”
(hasil wawancara tgl 20 Januari
2020).
4.3. Pembahasan
Pada pembahasan ini, akan dibahas hasil penelitian yang didapat dari hasil
wawancara terhadap Lurah, Ketua Rt 23 Dan Warga RT. 23.
1. Faktor – faktor yang mempengaruhi kesadaran
Terdapat beberapa faktor yang mempegaruhi kesadaran seseorang yaitu
lingkungan, perilaku, kesadaran. Dari hasil
wawancara terhadap beberapa responden dapat
disimpulkan bahwa lingkungan sangat
berpengaruh terhadap suatu tingkat kesadaran seseorang untuk lingkungan RT. 23 sendiri didapat data bahwa tingkat kesadaran masyarakat terhadap lingkungan sudah
2. Efektivitas pelaksanaan Perilaku Hidup Bersih Sehat dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pola hidup sehat
Dalam hal ini efektivitas perilaku hidup bersih dan sehat di RT. 23 dapat dikatakan sudah sangat cukup baik karena dari hasil wawancara didapatkan data bahwa hampir seluruh warga sudah memenuhi syarat dan standar untuk
peningkatan efektivitas
PHBS dilingkungan
masyarakat. Banyak warga yang sudah paham dan
mengerti tentang
pentingnya kesehatan lingkungan sekitar mereka mulai dari kepemilikan kartu jaminan kesehatan sampai dengan kesadaran masyarakat itu sendiri tentang pola hidup sehat terhadap diri sendiri dan anggota keluarga yang lain, ini sejalan dengan manfaat PHBS dimasyarakat adalah masyarakat yang mampu menciptakan lingkungan yang sehat, mencegah penyebaran penyakit, masyarakat memanfaatkan pelayanan fasilitas kesehatan dan mampu mengembangkan kesehatan yang bersumber dari masyarakat
(Promkes.kemkes.go.id) V. PENUTUP
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan dalam bab IV dapat diambil beberapa kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan penelitian tentang Efektivitas Pelaksanaan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) Dalam
Meningkatkan Kesadaran
Masyarakat Terhadap Pola Hidup Sehat di Kelurahan Gunung Kelua Kecamatan Samarinda Ulu.
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan tujuan penelitian yang telah dibuat maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Efektivitas Pelaksanaan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS)
Dalam Meningkatkan Kesadaran Masyarakat Terhadap Pola Hidup Sehat di Kelurahan Gunung Kelua Kecamatan Samarinda Ulu saat ini sudah berjalan cukup baik meskipun ada beberapa warga yang masih kurang peduli dan acuh tak acuh terhadap kebersihan lingkungan dan masih kurangnya tingkat kesadaran masyarakat terhadap lingkungan sekitar sehingga terjadi kurang efektifnya pelaksanaan PHBS dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pola hidup sehat di lingkungan RT. 23.
Faktor lingkungan, perilaku dan kesadaran menjadi faktor penunjang untuk tercapainya efektivitas pelaksanaan PBHS itu sendiri apabila salah satu dari faktor tersebut belum tercapai maka efektivitas pelaksaan PBHS belum dapat terpenuhi secara signifikan maka dari itu ketiga faktor tersebut harus terpenuhi agar tercapainya efektivitas pelaksanaan PBHS dilingkungan warga atau masyarakat dalam mencapai peningkatan kesadaran masyrakat terhadap pola hidup sehat.
5.2. Saran
Adapun saran yang penulis paparkan terkait dengan hasil penelitian adalah sebagai berikut:
1. Kelurahan Gunung Kelua Diharapkan dari pihak kelurahan sering melakukan sosialisasi terkait PHBS dan
tidak hanya berfokus ke RT.23 saja karena PHBS sendiri adalah cikal bakal dari kesehatan keluarga dan sebagai wujud tercapainya visi misi dan tujuan dari pelaksaan PHBS yang di jalankan oleh pihak kelurahan.
2. Ketua RT. 23
Disarankan dari pihak RT dapat mengembangkan program perilaku hidup
bersih sehat dan
meningkatkan program rutin kebersihan dilingkungan RT.
23 yang tadi nya 1 bulan sekali menjadi 2 minggu sekali, kegiatan ini diharapkan bisa merangsang
dan membiasakan
warga/masyarakat untuk hidup bersih dan sehat serta
dapat meningkatkan
kesadaran masyarakat terhadap lingkungannya, sehingga dapat tercipta lingkungan yang ber-PHBS.
DAFTAR PUSTAKA
Bungkaes H.R, J. H. Posumah, Burhanuddin Kiyai. 2013.
Hubungan Efektifitas Pengelolaan Program Raskin
dengan Peningkatan
Kesejahteraan Masyarakat di Desa Mamahan Kecamatan Gemeh Kabupaten Kepualauan Talaud. Acta Diurna.
Casida, Jesus,2008. Lingking Nursing Unit’s Culture to Organization Effectiveness:A Measurement Too. Diperoleh tanggal 16 Oktober, 2019, dari http://www.google.com/
Chaplin, J.P. 2006. Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Hermawati, Sri. 2013.
Pengaruh Gender, Tingkat Pendidikan Dan Usia Terhadapat
Kesadaran. Berasuransi pada Masyarakat Indonesia. Jurnal Asuransi dan Manajemen Resiko, Vol. 1, No. 1, hlm. 53- 69.
Juli Soemirat Slamet. 2011.
Kesehatan Lingkungan.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Kanisius, Berger L Peter, Brigitte Berger, Hasnfried Kellner (1992). Pikiran Kembara, Modernisasi Dan Kesadaran Manusia. Jogjakarta. Diperoleh tanggal 10 Oktober, 2019, dari http://www.google.com/
Makmur. 2011. Efektivitas Kebijakan Kelembagaan Pengawasan. Bandung:
PT Refika Aditama.
Muasaroh,2010. Aspek-aspek Efektivitas studi tentang
efektivitas pelaksanaan
program PNPM-MP.
Universitas Brawijaya Malang.
https://www.maxmanroe.com/vi d/manajemen/pengertian-
efektivitas.htm (diakses 08 oktober 2019).
Neolaka, Amos, 2008. Kesadaran Lingkungan. Jakarta: Rineka Cipta
Notoatmodjo, Soekidjo, 2007. Promosi kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta:
Rineka Cipta.
Pengertian Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS)
http://promkes.kemkes.go.id/phbs (diakses 10 oktober 2019) Prihartono. 2012. Administrasi, Organisasi, dan Manajemen : Pendekatan Praktis
dan Teknik Mengelola Organisasi.
Yogyakarta: Andi Offset
Priyoto, 2014. Teori Sikap & Perilaku Dalam Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika
Proverawati Atiqah, Eni Rahmawati, 2016. PHBS Perilaku Hidup Bersih &
Sehat.
Yogyakarta: Nuha Medika.
Sugiyono, 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif
& RND. Bandung:
Alfabeta
180