JURNAL
PERENCANAAN TEKNIS JARINGAN PIPA DISTRIBUSI AIR BERSIH DI DAERAH PURWAJAYA KEC. LOA JANAN
KAB. KUTAI KARTANEGARA
Disusun oleh :
Rossy Tririzki 09.11.1001.7311.121
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SAMARINDA
SAMARINDA
2013
JURNAL
PERENCANAAN TEKNIS JARINGAN PIPA DISTRIBUSI AIR BERSIH DI DAERAH PURWAJAYA KEC. LOA JANAN
KAB. KUTAI KARTANEGARA
Disusun dan dipersiapkan oleh : ROSSY TRI RIZKI NPM. 09. 11. 1001. 7311. 121
Telah Disetujui Oleh Dosen Pembimbing
Pada Tanggal : ……….
Ir. Yayuk Sri Sundari, MT Pembimbing I ... Daru Purbaningtyas, ST.,
MT Pembimbing II ...
Jurnal ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan
Untuk memperoleh gelar Strata Satu (S1) Pada Tanggal : ………
Ketua Jurusan
Hence Michael Wuaten, ST., M. Eng NIDN. 11.250581.01
INTISARI
Kebutuhan manusia akan air bersih terus meningkat setiap tahunmya. Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan penduduk pada setiap daerah atau kota. Air merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia untuk berbagai keperluan. Prioritas pemakaian air yang utama adalah untuk pemakaian domestic seperti air minum dan keperluan rumah tangga, serta digunakan pula untuk keperluan industri, pertanian, perikanan, dll. Pemenuhan kebutuhan air bersih dibeberapa tempat di wilayah perkotaan dan pedesaan, merupakan masalah yang tidak mudah untuk diselesaikan, hal ini berkaitan dengan Jumlah atau ketersediaan sumber air yang sangat terbatas, cara pendistribusian air bersih ke daerah tempat tinggal penduduk, kebutuhan biaya serta teknologi pengolahan air .
Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui jumlah penduduk dan kebutuhan air bersih di Desa Purwajaya Kec. Loa Janan pada tahun 2022 serta mengetahui dimensi pipa yang diperlukan untuk pendistribusian air bersih ke rumah warga dan fasilitas umum yang berada di Desa Purwajaya Kec. Loa Janan. Dari hasil perhitungan, didapat jumlah penduduk pada tahun 2022 sebesar 4544 jiwa dengan kebutuhan air bersih sebesar 12.5 lt/dtk. Dengan besarnya kebutuhan air bersih maka didapat dimensi pipa distribusi berdiameter 200 mm untuk pipa induk dan diameter 150 mm untuk pipa sekunder.
Kata Kunci : Penduduk, kebutuhan air, pipa distribusi dan pompa distribusi.
PENDAHULUAN
Kabupaten Kutai Kartanegara saat ini secara umum telah berkembang dengan pesat hal ini dapat di lihat dari beberapa aspek, diantaranya aspek sosial ekonomi, sumber daya alam dan manusia, sehubungan dengan diberlakukannya undang – undang otonomi daerah dari pusat. Sehingga daerah – daerah lebih leluasa dalam memacu pembangunan diberbagai sektor untuk memanfaatkan sebaik – baiknya dana perimbangan dan wewenang yang diberikan oleh pemerintah pusat untuk kemajuan daerahnya.
Air merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia untuk berbagai keperluan.
Prioritas pemakaian air yang utama adalah untuk pemakaian domestic seperti air minum dan keperluan rumah tangga, serta digunakan pula untuk keperluan industri, pertanian, perikanan, dll.
Air bersih merupakan materi yang penting dimana keberadaannya sangat dibutuhkan baik dimusim kering maupun di musim penghujan. Dalam rangka
peningkatan kesejahteraan masyarakat dan mengantisipasi perkembangan daerah ,diperlukan ketersediaan air bersih yang memadai, dalam arti secara kuantitas, kualitas maupun kontinuitas sesuai dengan harapan masyarakat. Mengingat selama ini ketersediaan air bersih masih kurang
dibandingkan dengan kebutuhan masyarakat.
Pemenuhan kebutuhan air bersih dibeberapa tempat di wilayah perkotaan dan pedesaan, merupakan masalah yang tidak mudah untuk diselesaikan, hal ini berkaitan dengan Jumlah atau ketersediaan sumber air yang sangat terbatas, cara pendistribusian air bersih ke daerah tempat tinggal penduduk, kebutuhan biaya serta teknologi pengolahan air bersih sebelum dimanfaatkan oleh berbagai masyarakat untuk berbagai keperluannya.
Salah satu cara untuk mengatasi hal tersebut yaitu dengan membuat suatu jaringan distribusi air bersih yang baik dan mampu untuk melayani kebutuhan penduduk akan air secara maksimal serta menyeluruh. Pada dasarnya upaya perencanaan suatu wilayah sangat berkaitan erat dengan ketersediaan sumber air bersih di wilayah itu sendiri.
Karena air merupakan sumber daya alam yang sangat penting, maka perencanaan dan pengelolaannya menjadi salah satu prioritas dalam upaya pengembangan suatu wilayah.
TINJAUAN PUSTAKA A. PENDUDUK
1. Pengertian Penduduk
Penduduk ialah orang atau individu yang tingga atau menetap pada suatu daerah tertentu dalam jangka waktu yang lama. Adapun factor – factor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk :
- Fertilitas
Fertilitas adalah salah satu istilah yang digunakan di dalam bidang
demografi untuk menggambarkan jumlah anak – anak yang benar – benar dilahirkan hidup. Atau dengan kata lain fertilitas adalah suatu ukuran yang diterapkan untuk mengukur hasil reproduksi dari wanita yang diperoleh dari data statistika kelahiran anak.
- Mortalitas Mortalitas atau kematian merupakan salah satu factor yang dapat mempengaruhi perubahan penduduk. Yang dimaksud dengan kematian adalah peristiwa
menghilangnya semua tandatanda kehidupan secara permanen, yang bias terjadi setiap saat setelah kelahiran. Dengan kata lain mati tidak pernah ada apabila kehidupan tidak ada, sedang kehidupan dimulai dengan lahir hidup.
2. Proyeksi Penduduk
Proyeksi penduduk adalah suatu metode untuk menentukan atau memperkirakan jumlah penduduk
dimasa mendatang. Dasar
perhtunngan proyeksi penduduk adalah kondisi perkembangan penduduk setempat pada tahun – tahun sebelumnya. Setelah diketahui prosentase perkembangan penduduk tiap tahunnya, maka dapat diperkirakan jumlah penduduk untuk tahun rencana proyeksi.
3. Manfaat Proyeksi Penduduk
Manfaat atau kegunaan dari proyeksi ini adalah sangat banyak, selain
untuk meramalkan atau
memperkirakan kejadian – kejadian atau hal – hal yang mungkin terjadi, juga sebagai alat perencanaan dan
alat evaluasi untuk memperbaiki perencanaan pembangunan dimasa yang akan datang untuk lebih baik lagi sehingga dapat dipergunakan dan dikembangkan secara efektif dan efisien.
4. Perhitungan Perkembangan Penduduk Rata - Rata ( Metode Geometrik ).
Metode perhitungan perkembangan penduduk rata-rata di dasarkan pada angka kenaikkan penduduk rata-rata tiap tahun.
Rumus:
Pn = Po ( 1 + r ) n Dimana :
Pn = jumlah penduduk pada tahun proyeksi ( jiwa )
Po = jumlah penduduk pada awal tahun dasar ( jiwa )
r = rata – rata pertambahan penduduk ( jiwa/tahun )
n = kurun waktu proyeksi ( tahun )
5. Proyeksi Fasilitas Sosial Ekonomi Seperti halnya data penduduk, data fasilitas sosial ekonomi yang ada pada daerah di Kecamatan Loa Janan juga perlu diperhitungkan dalam memenuhi kebutuhan air bersih pada aktivitas sehari-hari dalam fungsinya.
Rumus:
fn = w . fo
Dimana:
Fn = Jumlah
fasilitas untuk tahun ke-n
w = Perbandingan
jumlah penduduk pada tahun ken dengan
Jumlah
penduduk pada tahun ke- 0.
Fo = Jumlah fasilitas yang ada pada tahun data.
B. STANDAR PENYEDIAAN AIR BERSIH
1. Standar Penyediaan Air Domestik
Standar Penyediaan Air Domestik ditentukan oleh jumlah konsumen domestik yang dapat diketahui dari data penduduk yang ada. Standar Penyediaan Kebutuhan Air Domestik ini meliputi minum, mandi, masak, dan lain – lain. Kecenderungan meningkatnya kebutuhan dasar air ditentukan oleh kebiasaan pola hidup masyarakat setempat dan didukung oleh kondisi sosial ekonomi. Jadi, kebutuhan air domestik adalah kebutuhan air yang digunakan untuk keperluan rumah tangga seperti
- Minum dan memasak - Cuci pakaian dan perabotan - Mandi dan kebersihan diri - Menyiram tanaman
dan halaman
- Mencuci mobil dan kendaraan lain
Jumlah penduduk suatu kota sangat mempengaruhi kebutuhan
air perorangan. Hal tersebut
dapat dilihat pada tabel berikut : 2. Standar Penyediaan Air Non
Domestik
Standar Penyediaan Air Non Domestik ditentukan oleh banyaknya konsumen non domestik yang meliputi fasilitas seperti perkantoran, kesehatan, industri, komersial, umum dan lainnya.
Konsumsi non domestik terbagi menjadi beberapa kategori yaitu
Umum, meliputi : tempat ibadah, rumah sakit, sekolah, terminal, kantor dan lain sebagainya
Komersil, meliputi : hotel, pasar, pertokoan, rumah makan, dan sebagainya
Industri, meliputi : peternakan, industri dan sebagainya.
Kategori konsumsi non domestik diatas tidak meningkat karena pembagian tersebut berdasarkan atas pertimbangan operasional lain.
Untuk memprediksi perkembangan kebutuhan air non domestik perlu diketahui rencana pembagian kota serta aktifitasnya. Apabila tidak diketahui, maka prediksi dapat didasarkan pada satuan ekivalen penduduk, dimana
konsumen non domestik dapat dihitung
mengikuti perkembangan Standar Penyediaan Air Domestik. Secara lengkap dapat dilihat pada tabel berikut : ( Intake ).
Bangunan penangkap air ini merupakan suatu bangunan untuk menangkap / mengumpulkan air dari suatu sumber asal air, untuk dimanfaatkan. Adapun bentuk dan konstruksi ini bergantung kepada jenis dan macam sumber air baku yang kita tangkap. Fungsi dari bangunan penangkap air ini sangat penting artinya untuk menjaga kontinuitas pengairan.
2. Pipa Transmisi.
Pipa Transmisi yang direncanakan untuk dipasang pada perencanaan ini adalah sebuah pipa pembawa air dari Intake menuju Water Treatment Plant (bangunan pengolah air).
3. Water Threatmen Plant.
Untuk dapat memenuhi syarat kualitas air bersih yang telah ditetapkan oleh Departemen Kesehatan RI, maka air yang diambil dari sungai Mahakam melalui pipa Transmisi ditampung dan diolah pada bangunan
C. UNIT – UNIT PENGOLAHAN 4. Reservoir AIR BERSIH
Fungsi reservoir adalah untuk 1. Bangunan Penangkap Air menampung air bersih yang telah
pengolahaan air. Pengolahan yang dilakukan adalah pengolahaan lengkap. diolah dan memberi tekanan. Adapun Jenis reservoir yang akan digunakan :
- Ground Reservoir
Ground Reservoir adalah bangunan penampung air dibawah permukaan tanah.
5. Pompa Distribusi
Pompa Distribusi berfungsi untuk menaikkan atau mengalirkan air dari reservoir ke pipa distribusi. Untuk mengetahui daya pompa tersebut, maka rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :
P = ρ . g . Q . H / n_ . SF
Dimana : P = Daya pompa ( watt ) ρ = Massa jenis fluida ( kg / M³ ) g = Percepatan gravitasi ( 9,8 m/
dtk² )
Q = Kapasitas pompa ( l / dtk ) H
= Head pompa ( m ) n
= Efisiensi total pompa ( m ) SF = Faktor keamanan (1.3) Tabel Efisiensi Total Pompa Intake
Tabel Efisiensi Total Pompa Distribusi
Tabel Kebutuhan Unit Pompa
6. Pipa Distribusi
1. Dasar Perhitungan Dimensi Pipa Distribusi
Perhitungan Dimensi Pipa Distribusi didasarkan pada persamaan sebagai berikut :
Dimana :
A = Luas Penampang Pipa ( ¼ . π . D ) (m²)
Q = Debit aliran dalam pipa (m³/dtk) V = Kecepatan aliran dalam pipa
(m/dtk)
D = Diameter pipa (m)
2. Kecepatan Aliran Fluida
Tabel Nilai Kecepatan Aliran 3. Dasar Perhitungan Kehilangan
Tekanan Pada Pipa Distribusi Dalam perjalanannya dari ruang distribusi sampai pada konsumen, pipa distribusi mengalami kehilangan tekanan,
kehilangan tekanan itu dibedakan menurut beberapa penyebabnya.
Dalam hal ini di khususkan dalam
pehitungan kehilangan tekan karena :
- Kehilangan tinggi tekan mayor (major losses)
Dimana :
Q = kapasitas aliran (m3/detik) L = panjang pipa (m)
C = koefisien kekasaran Hazen- Williams
D = diameter pipa (m)
Tabel Nilai koefisien kekasaran pipa Chw (hazen-William)
- Kehilangan tinggi tekan minor (minor losses)
Kehilangan tinggi tekanan didalam system pemipaan disebabkan oleh trubulensi yang terjadi pada lobang masuk (inlet) dan lobang keluar (ex H) pipa dan perlengkapanya sepanjang pipa.Kehilangan tinggi tekanan ini juga sebanding lurus dengan energi kinetik dan dapat dinyatakan dengan Minor Tabel Nilai koefisien kehilangan
energy pada belokan pipa
Loses. Ada berbagai macam kehilangan tinggi tekan minor sebagai berikut : 1. Kehilangan tinggi minor karena
pelebaran pipa.
2. Kehilangan tinggi minor karena penyempitan mendadak pada pipa.
3. Kehilangan tinggi tekan minor karenamulut pipa.
4. Kehilangan tinggi minor belokan pada tinggi pipa.
5. Kehilangan tinggi minor sambungan dan katup pada pipa Secara umum rumus kehilangan tinggi tekan akibat minor losses :
hl = kL Dimana :
hl = kehilangan tinggi tekan minor (m) L
= panjang pipa (m) k = koefisien
karakteristik pipa (m) Harga K didapat dari percobaan untuk tiap – tiap perlengkapan pipa.
- Hambatan pintu – pintu dibuka penuh
- Sambungan T
Energi potensial menunjukkan energi yang dimiliki oleh suatu aliran fluida karena adanya perbedaan ketinggian yang dimiliki fluida dengan tempat jatuhnya.
Energi potensial (Ep) dirumuskan sebagai:
Ep = W . z
dimana: W = berat fluida (N) z = beda ketinggian (m) DATA LAPANGAN
1. Lokasi Penelitian
Lokasi Penelitian pada Tugas Akhir ini berada di Desa Purwajaya Kec.
Loa
Janan Kab. Kutai Kartanegara.
Karena daerah ini merupakan daerah yang sedang berkembang serta pertumbuhan penduduk sangatlah pesat dan tingginya kebutuhan akan Air Bersih.
Peta Lokasi Penelitian
2. Data Penduduk
Berdasarkan pada data Badan Pusat Statistik
Daerah Provinsi
Kalimantan Timur, Maka data penduduk Desa
Gate Valve K = 0.15
- Energi Potensial Pada Pipa Distribusi
K = 0.6
Purwajaya Kecamatan Loa Janan dari tahun 2003 s/d 2012 adalah sebagai berikut :
Data Penduduk di Desa Puwajaya Kec. Loa Janan
No Tahun
Jumlah Penduduk
1 2003 4323 Jiwa
2 2004 4184 Jiwa
3 2005 4427 Jiwa
4 2006 4060 Jiwa
5 2007 4133 Jiwa
6 2008 4156 Jiwa
7 2009 4206 Jiwa
8 2010 4206 Jiwa
9 2011 5468 Jiwa
10 2012 4263 Jiwa
3. Data Fasilitas Umum
Berdasarkan pada data Badan Pusat Statistik Daerah Provinsi Kalimantan Timur, Maka data Fasilitas umum Desa Purwajaya Kecamatan Loa Janan dari tahun 2003 s/d 2012 adalah sebagai berikut :
ANALISA DAN PEMBAHASAN
1. Proyeksi Pertumbuhan Penduduk Proyeksi penduduk adalah suatu metode untuk menentukan atau memperkirakan jumlah penduduk dimasa mendatang.
Dasar perhitungan proyeksi penduduk adalah kondisi pertumbuhan penduduk pada tahun-tahun sebelumnya.
a. Perhitungan Proyeksi Pertumbuhan
Penduduk Dengan Menggunakan Metode
Geometrik
Metode perhitungan perkembangan penduduk ratarata di dasarkan pada angka kenaikkan penduduk rata-rata tiap tahun.
Perhitungan dengan Metode Geometrik :
Rumus : Pn = Po
Dari data diatas didapat : Po
= 4263 jiwa a = 0.64 % = 0.0064
b. Perhitungan Proyeksi Fasilitas Sosial Ekonomi
Seperti halnya data penduduk, data fasilitas sosial ekonomi yang ada pada daerah di Desa Purwajaya Kec. Loa Janan juga perlu diperhitungkan dalam memenuhi kebutuhan air bersih pada aktifitas sehari hari dalam fungsinya. Untuk menghitung proyeksi fasilitas sosial ekonominya dipakai data perkembangan pertumbuhan penduduk sebagai bahan pertimbangan. Ini sesuai dengan pengertian bahwa fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan adalah tuntutan kebutuhan masyarakat, artinya banyaknya fasilitas yang harus tersedia berbanding lurus dengan jumlah penduduk yang
menggunakan fasilitas tersebut.
Untuk perhitungannya, dipakai perumusan sebagai berikut : Rumus :
Fn = w. fo Dimana :
Fn = Jumlah Fasilitas untuk tahun ke – n
W = Perbandingan jumlah
penduduk pada tahun ke – n dengan jumlah
penduduk pada tahun ke - 0
Fo = Jumlah Fasilitas yang ada pada tahun ke - 0
Maka : Fn = w. fo
= 4544 x 2 = 3 Unit
4263
2. Proyeksi
Kebutuhan Air Maka :
Pn = 4263
= 4544 Jiwa
Bersih
Tuntutan kebutuhan air bersih dikategorikan menjadi 2 kategori :
Kebutuhan Domestik Kebutuhan Non
Domestik a. Kebutuhan Air Domestik
Perhitungan kebutuhan air bersih untuk tahun proyeksi dalam masing- masing konsumen dapat diperkirakan sebagai berikut :
b. Kebutuhan Air Non Domestik Perhitungan kebutuhan air bersih
non domestik untuk tahun proyeksi dalam memenuhi kebutuhannya dapat kita perincikan masing masing kebutuhan dijelaskan sebagai berikut :
Faktor kehilangan air sebesar 20 %, maka kebutuhan kapasitas produksinya untuk tahun proyeksi pada tahun 2022 adalah sebesar :
Pn = ( 8,0392 x 20% ) + 8,0392 = 1,60784 + 8,0392
= 9,64704 Ltr/dtk
Menurut Buku Pedoman / Petunjuk Teknik Dan Manual Air Minum Perdesaan Bagian 5 Vol I, maka. :
Fhm = 1.1 Fjp = 1.2
Jadi kriteria pemakaian air bersih diperkirakan sebagai berikut :
- Untuk Kebutuhan hari maximum (maximum day)
= 1.1 x kebutuhan rata-rata
- Untuk Kebutuhan jam pucak (peak hour) = 1.2 x kebutuhan rata-rata
Fhm = 9,64704 x 1,1 = 10,61 ltr/dtk Fjp = 9,64704 x 1,2
= 11,58 ~» 12,5 ltr/dtk
3. Perencanaan Reservoir
Dalam suatu perencanaan jaringan penyediaan air bersih, senantiasa dituntut untuk memenuhi kapasitas reservoir yang dibutuhkan guna memenuhi tuntutan kebutuhan konsumen. Karena produksi “aliran masuk (inflow)
Harus sama dengan aliran yang keluar (outflow)”, maka penetapan kapasitas guna menyediakan produksi yang
besarnya tertentu didasarkan pada persamaan tampungan :
I – ΔS = O ΔS = I + O Dimana : I = inflow ( m³/jam )
O = outflow ( m³/jam )
ΔS = tampungan reservoir ( m³ )
Produksi pompa didasarkan pada suatu perkiraan tentang kebutuhan maksimum dari para konsumen, yakni sebesar 12,5 ltr/dtk. Laju aliran masuk di pastikan dengan memutuskan permintaan dengan laju yang seimbang/ tetap (konstan).
Lama operasi pompa adalah 15 jam, Perhitungan Debit Pompa :
Q total = 12,5 / 1000 x 86400
= 1080 m3 / hari Q jam = 1080 / 24
= 45 m3 / jam
Q pompa = 1080 / 15 = 72 m3 / dtk
Dari perhitungan table diatas maka kuantitas / volume air yang maksimal adalah “ 405 ~ 410 m3”. Jadi dimensi ruang untuk bangunan reservoir adalah : P = 10 m ; l = 10 m ; t = 4,1 m 4. Perhitungan Jaringan Pipa Distribusi
a. Perhitungan Dimensi Pipa Distribusi
Perhitungan Dimensi pipa distribusi didasarkan pada persamaan sebagai berikut :
Q = V x A Dimana :
Q = Debit aliran dalam pipa (m³/dtk)
V = Kecepatan aliran dalam pipa (m/dtk)
A = Luas Penampang Pipa ( ¼ . π . D ) (m²)
D = Diameter pipa (m)
Dalam perencanaan pipa distribusi dibagi menjadi beberapa cabang dan jalur yaitu, jalur I dan cabang I, sehingga besaran diameter pipa masing masing cabang dan jalur sebagai berikut :
Jalur I
Pada jalur I diketahui Q = 0.0125 m³/dtk
Q = V x A
Q = V x (1/4. 3.14.D)
0.0125 = V x (1/4. 3.14.D) D =
D = D
=
D
=
D = 0.16 m = 16 cm = 20 cm
= 200 mm = 8”
Jadi digunakan Pipa PVC RRJ-S10 Ø 200 mm.
Cabang I
Pada cabang I diketahui
Q = = 0.006 m³/dtk Q = V x A
Q = V x (1/4. 3.14.D)
0.006 = V x (1/4. 3.14.D) D =
D =
D =
D =
D = 0.11 m = 11 cm = 15 cm = 150 mm = 6”
Jadi digunakan Pipa PVC RRJ-S10 Ø 150 mm.
b. Perhitungan Kehilangan Energi (Headloss)
a. Mayor Losses
Mayor Losses adalah kehilangan energy akibat gesekan pada pipa.
Hf = 1.85
Dimana :
Hf = Head kerugian gesek dalam pipa (m)
Q = Kapasitas Reservoir (m³/dtk)
L = Panjang pipa (m) Chw= Kekasaran Pipa D = Diameter (m)
Berdasarkan rumus diatas, maka kehilangan energy akibat gesekan di sepanjang pipa distribusi adalah sebagai berikut :
Mayor Losses pada Jalur I
Hf = 1.85
Hf = 1.85
Hf
=
Hf = 2.615 m
Mayor Losses pada Cabang I
Hf = 1.85
Hf = 1.85
Hf
=
Hf = 2.253 m
Total Mayor Losses pada pipa distribusi Hf total = Hf jalur I +Hf cabang
I
= 2.615 m + 2.253 m
= 4.868 m b. Minor Losses
Minor Losses adalah kehilangan energy akibat belokan, katup, dan perubahan besaran pipa.
Hf = K
Hf = Head kerugian head (m) K = Koefisien keehilangan g = Perepatan gravitasi (9.8 m/s)
V = Kecepatan rata - rata didalam pipa (m/s)
c. Energi Potensial Pada Pipa Distribusi Energi potensial menunjukkan energi yang dimiliki oleh suatu aliran fluida karena adanya perbedaan ketinggian yang dimiliki fluida dengan tempat jatuhnya. Energi potensial (Ep) dirumuskan sebagai:
Ep = W . z dimana:
W = berat fluida (N) Z = beda ketinggian (m)
Ep 1= W . z
= 0.0098 . (66-60.9)
= 0.050
1.85
1.85
d. Perhitungan Daya Pompa
Perhitungan daya pompa dari intake ke water treatment plant dan dari reservoir ke rumah penduduk, untuk mendapatkan daya pompa yang dipakai untuk menaikkan / mengalirkan air dari dari sumur dalam ke water treatment plant dan dari reservoir ke rumah penduduk.
Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :
P = ρ . g. Q . H / n_ . SF Dimana :
P = daya pompa ( kw ) ρ = Massa Jenis Fluida (Kg/M³) g = percepatan gravitasi ( m/dtk² ) Q = Kapasitas Pompa ( m / dtk ) H = Head pompa ( m )
n = Efisiensi total pompa ( m) SF= Faktor keamanan ( 1,3 )
maka, pompa yang akan digunakan adalah 2 unit. Untuk pompa distribusi digunakan Pompa jenis Sentrifugal. masing – masing
pompa akan di operasikan selama 15 jam.
● Daya pompa untuk distribusi ialah : P = ρ . g. Q . H / n_ . SF
P = 1 x 9,8 x 0,0125 x 6 /
0,75 x 1,3 P = 1,3 KW
PENUTUP 1. Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasannya, maka dapat diambil suatu kesimpulan sebagai berikut :
1. Jumlah Penduduk di Desa Purwajaya Kecamatan Loa Janan pada tahun rencana 2022 mencapai 4544 Jiwa dengan kebutuhan air bersih = 12,5 liter/detik.
2. Berdasarkan dari debit tersebut, maka Volume Reservoir terbesar pada pukul 04 s/d 05, yakni 405 m³. Jadi digunakan Reservoir berdimensi P = 10 m ; L
= 10m ; T = 4,1m 3. Ukuran pipa induk yang dperlukan berdiameter 200 mm dan pipa sekunder yang diperlukan diameter 150 mm.
4. Daya Pompa distribusi yang diperlukan sebesar 1.3 Kw. Jenis pompa yang digunakan adalah pompa sentrifugalsebanyak 2 unit.
2. Saran Untuk mendapatkan hasil yang baik dalam suatu perencanaan sistem jaringan pipa, maka perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut : 1. Data jumlah penduduk dan fasilitas yang lebih akurat serta mata pencaharian penduduk dan fasilitas harus jelas.
2. Rumusan perhitungan harus jelas asal usulnya dan benar.
Dengan tersedianya data tersebut, maka diharapkan pada perencanaan selanjutnya dapat lebih teliti dan mendekati realisasi lapangan yang lebih.
DAFTAR PUSTAKA
Pedoman / Petunjuk Teknik Dan Manual Air Minum Perdesaan Bagian 5 Vol I, 2005
Joko, Tri., 2010 Unit Air Baku Dalam Sistem Penyediaan Air Minum.
Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta
Kodoatie, Robert J., 2001 Hidrolika Terapan, Penerbit Andi Offset, Yogyakarta Acep Hidayat, Modul Kuliah Mekanika Dan Fluida Hidrolika, 2011 http://envirodiary.com/id/docs/ModulT Leste.pdf
http://yefrichan.wordpree.com/2011/03 / 13/kehilangan -tekanan-pada-
sistemperpipaan/
http:www.thedigilib.com/doc284906analisa -head-loss-pada-sistemperpipaan-gas-di- laboratoriumrekayasa-energi-teknik-fisika- its