Pada tanggal 4 Maret 2020, CV Sumber Berkat Makmur (SBM) menjadi telah melakukan illegal logging di hutan adat Negeri Sabuai, Kecamatan Siwalalat, Seram Bagian Timur, Maluku. Yang dimana telah ditemukan bukti satu alat berat loader merek komatsu, dua buldozer caterpillar dan 25 batang kayu bulat gelondongan dari berbagai ukuran dan jenis.
CV SBM tidak hanya melakukan pelanggaran berupa illegal logging saja, namun juga pengabaian lingkungan, dan hak-hak tenaga kerja tak diberikan baik. Juga dalam operasi perusahaan tak menunjukkan peta hutan perkebunan dan pembabatan hutan adat yang masuk di daerah aliran sungai.
CV SBM telah melanggar Pasal 30 UU No. 3 tahun 2014 yang dimana CV SBM telah mengabaikan pengelolaan/pemanfaatan sumber daya alam secara efisien, ramah lingkungan, dan berkelanjutan. Yang dimana berdasarkan Pasal 30 ayat 5 dijelaskan bahwa pelanggaran tersebut akan dikenai sanksi administrative berupa: peringatan tertulis, denda administratif, penutupan sementara, pembekuan izin usaha Industri atau izin usaha Kawasan Industri, dan/atau, pencabutan izin usaha Industri atau izin usaha Kawasan Industri.
Komisaris CV SBM juga telah dijerat dengan Pasal 12 Huruf k Jo. Pasal 87 Ayat 1 Huruf 1 dan/atau Pasal 19 Huruf a Jo. Pasal 94 Ayat 1 Huruf a, UU No 18/2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan. Ancaman pidana paling lama 15 tahun dan denda maksimum Rp100 miliar.