• Tidak ada hasil yang ditemukan

DOKUMEN DOSA-DOSA BESAR

N/A
N/A
Angeline Charlothe

Academic year: 2023

Membagikan "DOKUMEN DOSA-DOSA BESAR"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

1

DOSA-DOSA BESAR

Indah nur fitri ritonga1, Hanafi2, Harya fitra3

Universitas Islam Negeri Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan e-mail: 1ritongaindahnurfitri@gmail.com, 2tanjunghanafi958@gmail.com,

3haryafitra24@gmail.com.

Abstract

This article discusses major sins. At the same time trying to reveal a little about the sinful acts that humans often commit. Sin is any act that is contrary to the will and commands of Allah SWT. Abdullah bin Abbas said, "every act against the teachings of Islam is a big sin." Major sins are prohibited by Allah and His Messenger. In the perspective of the hadith, there are many major sins, including: shirk, disobedience to parents, killing a soul without rights, sorcery, qadzaf, giving up hope of Allah's mercy, consuming usury, consuming the wealth of orphans, committing adultery, abandoning prayer, Drinking alcoholic beverages is also a big sin and is a sin that destroys. However, of the many sins that are classified as major sins, the sin of idolatry ranks at the top (the biggest) compared to other major sins.

Keywords: Actions, Prohibitions, Disobedience, Big Sins, Associating Partners with Allah

Abstrak

Tulisan ini membahas tentang dosa besar. Sekaligus mencoba mengungkapkan serba sedikit tentang perbuatan dosa yang sering dilakukan manusia. Dosa adalah segala perbuatan yang bertentangan dengan kehendak dan perintah Allah Swt. Abdullah bin Abbas berkata, “setiap perbuatan menentang ajaran Islam adalah dosa besar.” Dosa- dosa besar merupakan larangan dari Allah maupun Rasul-Nya. Dalam perspektif hadis dosa-dosa besar sangat banyak jumlahnya, diantaranya: syirik, durhaka terhadap kedua orang tua, membunuh jiwa tanpa hak, sihir, qadzaf, berputus asa dari rahmat Allah, memakan riba, memakan harta anak yatim, berbuat zina, meninggalkan sholat, meminum minuman keras juga merupakan dosa besar dan termasuk dosa yang membinasakan. Namun demikian, dari sekian banyak dosa yang tergolong kepada dosa-dosa besar, dosa musyrik menempati urutan paling atas (yang terbesar) dari dosa-dosa besar lainnya.

Kata Kunci: Perbuatan, Larangan, Durhaka, Dosa besar, Menyekutukan Allah

Pendahuluan

Manusia adalah makhluk Allah Swt. Yang paling sempurna diantara makhluk-

makhluk lainnya. Mereka diberi akal untuk berfikir, memilih mana yang hak dan yang bathil,

akan tetapi sering kali manusia tidak menggunakan akalnya untuk berfikir apakah tindakan

yang diambil itu perbuatan yang dilarang agama atau tidak. Oleh karena itu, Allah berjanji

akan melaknat orang-orang yang berbuat kemungkaran. Allah juga akan memasukkannya ke

dalam api neraka yang sangat panas diakhirat nantinya. Pada kesempatan kali ini kami akan

membahas tentang dosa-dosa besar, yang mana diantara lain, tentang menyekutukan Allah,

durhaka kepada orant tua, membunuh tanpa alasan yang dibenarkan, dan lainnya.

(2)

2

Di dalam ajaran islam, dikenal adanya dosa besar dan dosa kecil. Namun tidak didapati dalam Al-Qur’an dan hadits tentang kesalahan apa saja yang dapat dikategorikan dosa besar dan dosa kecil. Hadits merupakan sumber hukum kedua setelah Al-Qur’an, sebagaimana fungsi hadits diantaranya sebagai penjelas Al-Qur’an, tidak menjelaskan semua itu. Justru yang terungkap hanya dosa-dosa yang paling besar diantara dosa-dosa besar.

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Sehingga penelitian ini menekankan pengumpulan fakta dan identifikasi data. Komponen dalam metode penelitian ini ialah mendeskripsi, menganalisis, dan menafsirkan temuan dalam istilah yang jelas dan tepat.

Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah studi analis dokumenter guna mengungkapkan informasi-informasi yang ada dalam bidang kajian tertentu. Secara lebih khusus analisis dokumen yang dilakukan ataupun yang dianalisis ini adalah analisis berupa kajian bibliografi dengan mengemukakan karakter literatur berupa jenis dan bahasa literatur, peringkat pengarang dan jurnal, serta subyek ilmu yang dikaji dengan analisis subyek.

Hasil dan Pembahasan

A. Pengertian Dosa Besar

Menurut KBBI kata dosa besar mempunyai arti perbuatan yang melanggar hukum Tuhan atau agama. Di dalam agama islam dosa merupakan perbuatan yang di lakukan seorang mukallaf yang melanggar hukum Allah SWT.

Kata dosa besar terdiri dari dua kata yaitu: dosa dan besar. Dosa adalah perbuatan yang melanggar hukum tuhan atau agama. Sedangkan besar adalah lebih dari ukuran sedang (tinggi, luas, lebar, banyak, dan lain sebagainya). Namun kata besar disini jika di hubungkan dengan kata dosa maka dapat di artikan dosa yang mengenai perkara yang besar (berat). Jadi dosa besar adalah perbuatan yang melanggar hukum tuhan atau agama yang berkaitan dengan perkara yang besar (berat).

Dosa yang identik dengan sebuah siksa adalah jenis-jenis perbuatan yang balasan nya adalah neraka. Penegasan tentang siksa dari perbuatan menyimpang ini menurut Allah adalh bagian dari hikmah pensyariatan kebaikan untuk kemaslahatan semua makhluk. Apa yang telah di janjikan Allah kepada manusia maupun yang di ancamnya tidak perlu di ragukan , karena hati yang ragu akan membawa akibat rusaknya iman dan lenyapnya sinar Allah dari batin kita, bahwa yang telah di janjikan Allah pasti akan di terima semua hamba.

Manusia sebagai makhluk ciptaan Allah SWT tidak akan luput dari salah dan dosa. Besar kemungkinan, kesalahan-kesalahan ini di sebab kan tidak kuatnya seseorang dalam menahan hawa nafsu, terutama nafsu yang mengajak kepada kesesatan (nafsu lawwamah).

(3)

3

Dosa terbagi atas dua macam, yakni dosa besar dan dosa kecil. Pembagian ini berdasarkan berat atau ringan hukuman yang Allah timpakan kepada pelakunya. Semakin berat sanksi yang Allah timpakan berarti semakin besar kualitas suatu dosa.

Dosa besar adalah buah dari amal perbuatan yang sangat di larang keras oleh Al-qur’an dan hadits rasulullah baik bersifat larangan maupun perintah. Disebut dosa besar karena bahaya yang di akibatkannya sangat besar. Sedangkan dosa kecil adalah buah dari amal perbuatan yang tidak begitu di larang oleh nash-nash Al-qur’an dan hadis rasulullah SAW.

1. Syirik Kepada Allah

Syirik adalah keyakinan, perbuatan dan perkataan yang menyekutukan Allah SWT.

Menyekutukan atau mempercayai bahwa selain Allah masih ada yang layak untuk di jadikan sebagai tempat menyembah dan meminta. Syirik dalam keyakinan termasuk dalam iktikad seperti orang yang berkeyakinan bahwa Tuhan memiliki anak dan sebagainya. Syirik dalam perbuatan termasuk di dalam ibadah dan tingkah laku, seperti orang yang sujud di hadapan patung, orang yang menyembah pohon kayu yang besar,mengikuti acara ritual di gereja, dan sebagainya. Perbuatan ini langsung di terangkan oleh Allah SWT di dalam Al-qur’an yang menyebutkan bahwa Dia tidak akan mengampuni dosa pelaku syirik, karena memang kadar perbuatan ini sudah melampaui batas. Dan tempat yang layak bagi pelaku syirik kelak di akhirat adalah neraka, bukan syurga. Dan di akhirat nanti tidak ada orang- orang yang akan menolong atau membantunya. Siapapun yang melakukan perbuatan ini; ulama, para pengusaha, pedagang, sopir, maupun yang lainnya, bagi Allah tidak akan mengecualikannya. Siapapun dia, kalau di hadapan Allah itu sama, ketika telah melakukan perbuatan ini dia harus di tempat kan di neraka kelak. Perbuatan syirik adalah suatu perbuatan yang memutuskan hubungan antara Allah dan hambanya, maka tidak ada ampunan bagi hambanya apabila sewaktu meninggal dunia ini mereka dalam keadaan syirik. Allah SWT berfirman :

هٰاللّ َّنِا هغ ها نها ُرِف شُّغ هِب هك هر هغ هو وُد اهم ُرِف ذ هن نهمِل هكِل اهشَّغ

ُء ا ًم يِظهع اًم ثِا ى رـهت قا ِ هدهق ِٰللّاِب ك ِر شُّغ نهم هو ۚ ٨٤

“ Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni (dosa) karena mempersekutukan-Nya (syirik), dan Dia mengampuni apa (dosa) yang selain (syirik) itu bagi siapa yang Dia kehendaki. Barangsiapa mempersekutukan Allah, maka sungguh, dia telah berbuat dosa yang besar.” (Q.S An-Nisa: 48)

هق هو ِنْغه ِلا هوْلا ُقوُدُع هو ِللهاِب ُك ْرِ شلا هلاهق ِرِئاهبهكْلا يِق همَّلهس هو ِهْيهلهع ُالله ىَّلهص ِ يِبَّنلا ْنهع ٍسْنهع ِرو ُّزلا ُلوهق هو ِسْفَّنلا ُلْت

( ىراخبلا هاور

ملسملاو

)

“Dari anas, dari Nabi shallallahu’laihi wasallam di tanya tentang kabair (dosa besar), beliau bersabda: “Syirik kepada Allah, durhaka terhadap orang tua, membunuh jiwa, dan berkata (sumpah) dengan kata-kata palsu” (HR. Bukhari dan Muslim)

.

(4)

4

ِللهاِب ُك ْرِ شلا ُرِئاهبهكْلها ْن ِم ُساهغِ ْلْا هو ,

ِالله ِح ْو هر ِاللهِةهمْح هر ْ، ِم ُط ْوُنُدْلا هو ,

“(Diantara) dosa besar itu ialah menyekutukan Allah (syirik), putus asa dari bantuan Allah dan putus asa dari rahmat Allah”.

Diriwayatkan oleh AL-Bazar dari Ibnu Abbas. As Suyuti mengelompokkannya ke dalam hadis hasannya. Kata Al Iraqi, hadis ini sanadnya hasan. Allah SWT juga berfirman di dalam Al-qur’an QS.

Al-Maidah ayat 72

ٍ راَصْنَاٍٍْنِمٍٍَنْيِمِلٍ ظلِلٍاَم َوٍ ٍٍۗ راَّنلاٍٍ هىٍ وْأَم َوٍٍَةَّنَجْلاٍٍِهْيَلَعٍٍ اللٍٍَّم َّرَحٍٍْدَقَفٍٍِ للّاِبٍٍْك ِرْشُّيٍٍْنَمٍٍ هَّنِا

“Sesungguhnya barangsiapa mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka sungguh, Allah mengharamkan surga baginya , dan tempatnya ialah neraka. Dan tidak ada seorang pun penolong bagi orang-orang zalim itu”. (QS. Al Maidah:72).

Ibnu Katsir rahimallah menjelaskan ayat ini:

“Maksudnya, Allah wajibkan mereka (orang yang berbuat syirik) masuk neraka dan Allah haramkan mereka masuk surga. Sebagaiman Allah juga berfirman (yang artinya): Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari syirik itu, bagi siapa yang di kehendakinya” (Tafsir Ibnu Katsir).

Di dalam Fath al-Majid Syarh kitab at-Tauhid. Syaikh Abdurrah bin Hasan Alu asy-Syaikh mengatakan bahwa maksud firman Allah, “Allah tidak akan mengampuni dosa syirik,” adalah Dia tidak akan mengampuni dosa pelaku dosa besar tersebut selama pelakunya tidak bertaubat. Jika pelakunya bertaubat maka Allah akan mengampuninya. Pelaku syirik yang tidak bertaubat kepada Allah maka balasannya tidak lain adalah neraka dan ia diharamkan Allah untuk memasuki surga-Nya.

Layak nya cinta manusia dengan manusia, dari salah satu pasangan akan sangat sakit hati jika pada saat saat mencintai, pasangannya malah selingkuh dengan orang lain , begitu jugak Allah, Allah akan murka jika ciptaan-Nya berpaling dari-Nya, karena suatu cinta yang sejati itu hanya untuk pencipta cinta. Intinya syirik itu adalah berpaling dari Allah.

2. Durhaka Terhadap Kedua Orang tua

Di antara kemaksiatan terbesar di permukaan bumi ini adalah durhaka kepada kedua orang tua.

Durhaka kepada keduanya adalah tindakan kriminal terbesar yang membuat bulu kuduk merinding, bahkan masyarakat jahiliyah sendiri sekalipun tidak mengingkari keburukannya. Allah memberi ancaman dengan azab yang pedih kepada pelakunya. Orang yang durhaka kepada kedua orang tuanya berarti telah melakukan dosa besar dan ia akan mendapat hukuman berat di hari kiamat nanti. Bahkan, ketika hidup di dunia pun ia akan mendapat azabnya. Allah SWT mewajibkan setiap anak untuk berbakti kepada kedua orang tuanya. Bagaimana pun keberadaan seseorang di muka bumi ini tidak akan terlepas dari peran ibu dan bapak nya. Bahkan kita yang sekarang juga akan menjadi seorang

(5)

5

ayah dan ibu nantinya. Yang mana seorang ibu telah mengandung dan melahirkan bahkan menyusui membesarkan anaknya, begitupun sebagian manusia itu masih banyak lalai terhadap baktinya kepada kedua orang tua nya , dan masih sanggup membuat kedua orang tuanya menetaskan air mata, dan seorang ayah yang mana telah bersusah payah mencari rezeki tanpa mengenal lelah untuk menafkahi membiayai anak nya. Allah SWT berfirman:

ٍ ِهْيَدِلا َوِبٍَناَسْنِ ْلْاٍاَنْيَّص َو َو

ٍ هُّم اٍ هْتَلَمَح ٍ

ٍ لَعٍاًنْه َو ٍ

ٍ ه لاَصِف َّوٍ نْه َوٍى

ٍ َكْيَدِلا َوِل َوٍْيِلٍ ْر كْشاٍِنَاٍِنْيَماَعٍْيِف ٍ

ٍ رْي ِصَمْلاٍَّيَلِا ٍ

Artinya: “Dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua ibu bapaknya. Ibunya telah mengandung dalam keadaan lemah yang bertambah tambah dan menyapihnya dalam dua tahun.

Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua ibu bapakmu. Hanya kepadaKu lah kamu semuanya kembali”. (QS. Lukman:14).

Setiap anak harus selalu ingat bahwa pengorbanan kedua orang tuanya sangatlah besar, bahkan tidak mungkin dapat di balas dengan harta sebesar apapun. Alangkah kejam dan tidak berakalya orang yang berani menyakiti hati kedua orang tuanya sendiri. Tidak heran, jika Allah SWT, memberikan keistimewaan kepada setiap orang tua, terutama seorang ibu yang di sakiti oleh anak sendiri dengan mengabulkan do’anya. Dengan demikian jika orang tuanya mendoa’kan agar anak nya celaka, sang anak di pastikan akan celaka. Hal itu di jelaskan dalam hadits yang di riwayatkan oleh Tirmidzi:

لاقٍَمَّلَس َوٍِهْيَلَعٍ َّاللٍّىَّلَصٍِ َّاللٍَّلو س َرٍَّنَأٍهنعٍاللهٍيضرٍةريرهٍيبأٍنَع

ٍ َّنِهيِفٍ َّكَشٍ َلٍْ ٌتاَباَجَتْس مٍ تا َوَعَدٍ ث َلََث ٍ:

ٍ ة َوْعَد ٍ:

ٍَوْلاٍ ة َوْعَد َوٍ،ٍ ِرِفاَس مْلاٍ ة َوْعَد َوٍ،ٍ ِمو لْظَمْلا هِدَل َوٍىَلَعٍِدِلا

Artinya:

“Abu Hurairah r.a. berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Ada tiga do’a yang mustadjab dan tidak di ragukan lagi yaitu do’a orang yang teraniaya, do’a orang bepergian. Dan do’a kedua orang tua kepada anaknya”.(H.R. Tirmidzi)

.

ٍ ف اٍٍ اَم هَّلٍْل قَتٍ َلََفٍاَم هٍ لِكٍ ْوَاٍٍ اَم ه دَحَاٍ َرَبِكْلاٍ َكَدْنِعٍَّنَغ لْبَيٍاَّمِاٍٍ اًنٍ سْحِاٍِنْيَدِلا َوْلاِب َوٍ هاَّيِاٍٍ َّلِْاٍاٍ ْو د بْعَتٍ َّلَْاٍ َكُّب َرٍىٍ ضَق َو اًمْي ِرَكٍ ًلْ ْوَقٍاَم هَّلٍْل ق َوٍاَم ه ْرَهْنَتٍ َلْ َّو

Artinya:

“Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibuk bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaan mu, maka sekali-kali jangan lah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “Ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, serta ucapkanlah kepada keduaya perkataan yang baik.

Berdasarkan rangkuman dari Tafsir Tahlili Kementrian Agama (Kemenag), ada lima aturan yang perlu di perhatikan seorang anak dalam menjalin hubungan yang baik dengan orang tua. Berikut lima aturan yang di maksud:

(6)

6

1. Dilarang mengatakan perkataan yang bersifat menggampangkan, meremehkan, atau menganggap kecil (uffin).

2. Tidak membentak orang tua dengan kata-kata kasar seperti “Ah”!

3. Tidak berbicara dengan orang tua kecuali dengan perkataan yang mulia 4. Bersikap tawadhu kepada orang tua , misalnya rendah hati dan tidak sombong

5. Senantiasa untuk mendo’akan orang tua yang masih hidup atau yang sudah meninggal.

Di dalam riwayat lain, Rasulullah SAW juga melarang muslim untuk menyakiti orang tua. Berikut artinya:

“Tiga orang yang tidak akan di pandang Allah di hari kiamat. Yang durhaka kepada orang tua, yang kecanduan alkohol, yang juga mengungkit-ungkit pemberian. Dan tiga orang yang tidak akan masuk surga, yang durhaka pada orang tua, dayyuts(membiarkan istrinya melakukan maksiat), dan lelaki yang menyerupai perempuan.”(HR. Nasa’i).

Ridho Allah tergantung pada ridho orang tua merupakan ajaran dalam islam yang penting untuk di pahami. Ajaran ini di dasarkan pada sebuah hadits yang di riwayatkan oleh Imam Tirmidzi, yang merupakan sabda Nabi Muhammad SAW . Dalam hadits tersebut , Nabi Muhammad SAW mengajarkan kepada ummatnya bahwa untuk mencapai ridho Allah, mereka harus meraih ridho orang tua. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya hubungan anak dengan orang tua dalam agama Islam.

ِ ِلا هوْلا ِطهخهس يِق ِب َّرلا ُطهخهس هو ِ ِلا هوْلا ىهض ِر يِق ِب َّرلا ىهض ِر هلاهق همَّلهس هو ِهْيهلهع ُ َّاللّ ىَّلهص ِيِبَّنلا ْنهع و ٍرْمهع ِنْب ِ َّاللّ ِ ْبهع ْنهع

“Dari Abdullah bin Amr radiallahu ‘anhuma dari sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda:”Ridho Allah terdapat pada ridho orang tua, dan murka Allah juga terdapat pada murkanya orang tua.”(HR. Tirmidzi).

Berbakti kepada orang tua, atau yang dalam islam di kenal sebagai Birrul Walidaini, di anggap sebagai kunci untuk mendatang kan keberkahan dalam hidup setiap muslim. Direktorat Pendidikan dan Pembinaan Agama Islam (DPPAI) UII menekan kan bahwa menghormati orang tua adalah salah satu amalan yang sangat di cintai oleh Allah SWT, Sebagaimana yang tercantum dalam Al-Qur’an.

3. Membunuh Jiwa Manusia

Membunuh orang tanpa sebab yang di benarkan syari’at termasuk salah satu dosa besar dalam islam. Dalam Al-Qur’an maupun hadits telah di sebutkan ancaman bagi pelaku pembunuhan.1 2 Maksud membunuh dalam pembahasan ini adalah membunuh jiwa yang di haramkan tanpa hak dengan sengaja. Orang yang berbuat seperti itu akan di masukkan ke neraka jahannam dan kekal di dalamnya. Sebagaimana firman Allah SWT:

اهزهجهق اً ِ مهعهتُّم اًنِم ْؤُم ْلُتْدَّغ ْنهم هو هُؤ

ُٰاللّ هب ِضهغ هو اههْيِق اً ِلاهخ ُمَّنهههج هعهل هو ِهْيهلهع

ههن

ههل َّ هعها هو

اًمْيِظهع اًباهذهع

Artinya :

(7)

7

“Dan barang siapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja, maka balasannya ialah, jahannam, ia kekal di dalam nya dan Allah murka kepadanya, dan mengutuknya serta menyediakan azab yang besar baginya”. (Q.S.An-Nisa:93).

Di dalam riwayat at-Tirmidzi rahimallahu dengan lafadzh:

هلُتْدهغ ْنهأ اَّمِإ هو هوُفْعهغ ْنهأ اَّمِإ ِنْغ هرهظَّنلا ٍرْيهخِب هوُههق ٌلْيِتهق ُههل هلِتُق ْنهم

“Siapa yang menjadi keluarga korban terbunuh maka ia mempunyai dua pilihan, bisa memilih memaafkannya atau bisa membunuhnya”.

Hadits di atas menunjukkan wali (keluarga) korban pembunuhan dengan sengaja memiliki pilihan untuk membunuh pelaku tersebut (qishash) bila menghendakinya, bila tidak, bisa memilih diyat dan pengampunan. Pada asalnya pengampunan lebih utama, selama tidak mengantar kepada mafsadat(kerusakan) atau ada kemaslahatan lainnya.

4. Memakan Harta Anak Yatim

Memakan harta anak yatim dengan batil sangat di kecam dalam islam dan di golongkan ke dalam dosa besar. Di antara kewajiban wali terhadap anak yatim yang menjadi tanggungannya adalah mengurusnya dan mengurus hartanya dengan sebaik baiknya. Ketika anak yatim itu telah dewasa dan mampu mengurus hartanya sendiri, hendaklah ia meyerahkan harta tersebut kepada si yatim tadi.

Allah SWT berfirman:

ًٍلْ ْوٍ ـْسَمٍٍَناَكٍٍَدْهَعْلاٍٍَّنِاٍٍ ِدْهٍَعْلاِبٍا ْو ف ْوَا َوٍٍ هَّد شَاٍٍَغ لْبَيٍىٍ تَحٍٍ نَسْحَاٍٍَيِهٍٍْيِتَّلاِبٍٍَّلِْاٍٍِمْيِتَيْلاٍٍَلاَمٍا ْو ب َرْقَتٍٍَلْ َو

Artinya: Dan janganlah kamu mendekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih baik (bermanfaat) sampai ia dewasa dan penuhilah janji, sesungguhnya janji itu pasti di minta pertanggung jawaban nya. (QS. Al-Isra’:34)

Allah Swt. Sangat mengutuk orang-orang yang ingkar kepada-Nya dan menjanjikan neraka sebagai balasannya. Termasuk bagi orang-orang yang memakan harta anak yatim. Neraka untuk orang yang memakan harta anak yatim adalah neraka Sa’ir

Dan terdapat juga di dalam surah Al-Ma’un ayat 1 dan 2

ِنغِ لٱ ِب ُبِ ذهكُغ ىِذَّلٱ هتْغهء هرهأ هميِتهيْلٱ ُّعُ هغ ىِذَّلٱ هكِل هذهق

Artinya:

1. Tahukah kamu orang yang mendustakan agama?

2. Itulah orang yang menghardik anak yatim.

(8)

8

Jadi maksud dari ayat di atas ialah orang yang mendustakan agama itu ialah salah satunya dengan rasa tida peduli dan menyakiti anak yatim. Jadi menyakiti anak yatim itu atau memakan harta anak yatim itu adalah termasuk dari salah satu dosa besar dan Allah sangat murka kepada orang yang menghardik anak yatim.

Hal ini juga di sebutkan dalam hadits Rasulullah SAW bersabda:

“Jauhilah oleh kalian tujuh perkara yang merusak , dan salah satu di antara perkara yang Rasulullah sebutkan adalah “ memakan harta anak yatim.”(HR. Bukhari dan Muslim).

Jadi memakan harta anak yatim dengan zalim diibaratkan seperti orang yang mengisi perutnya dengan api, dan di akhirat akan di masukkan ke dalam neraka yang akan menyala-nyala, sebagaimana firman Allah berikut ini:

ا ًرْيِعَسٍٍَن ْوَلْصَيَس َوٍٍ ٍۗا ًراَنٍٍْمِهِن ْو ط بٍٍْيِفٍٍَن ْو ل كْأَيٍاَمَّنِاٍاًمْل ظٍىٍ مٍ تَيْلاٍٍَلا َوْمَاٍٍَن ْو ل كْأَيٍٍَنْيِذَّلاٍٍَّنِا ࣖ

Artinya:

“Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta ank yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu menelan api dalam perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api neraka yang menyala-nyala. (QS.

An-Nisa :10).

Memakan harta anak yatim secara zalim merupakan salah satu perbuatan yang di kategorikan kepada dosa besar yang ancaman dosanya di samakan dengan dosa syirik dan lainnya.

5. Memakan Riba

Memakan riba adalah salah satu perbuatan dosa besar . Riba menurut bahasa adalah tambahan, menurut istilah Riba adalah tuntutan di kembalikan hutang dengan meminta tambahan atau yang biasa kita sebut membungakan yang di haramkan dari hasil usaha yang meminjami. Atau pekerjaan yang sekarang itu yang kita ketahui seperti Koperasi. Riba merupakan tindakan yang secara mendasar bertentang dengan kaidah-kaidah praktek kezhaliman yang di dalam nya tidak terdapat penjagaan dan pemeliharan. Islam mengharamkan riba sebagaimana firman Allah SWT dalam surah Al-Imran ayat 130 :

ٍ َن ْو حِلْف تٍٍْم كَّلَعَلٍٍَ اللٍّاو قَّتا َّوٍ ًٍٍۗةَفَعٍ ضُّمٍاًفاَعْضَاٍاٍ وٍ ب ِ رلاٍاو ل كْأَتٍٍَلٍْا ْو نَمٍ اٍٍَنْيِذَّلاٍاَهُّيَاٍ ي

Artinya:

“Wahai orang-orang yang beriman ! Jangan lah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung.(QS. Al-Imran :130).

Hikmah di haramkan riba adalah agar pihak yang berhutang tidak semakin terjepit di dalam kesusahan dengan semakin bertambahnya hutangnya. Harta riba adalah harta yang tidak halal, jika seseorang makan dan menafkahi keluarganya dengan yang haram, maka bisa jadi dirinya dan keluarganya akan menjadi pengikut setan, sebab dari makanan , pakaian, dan apapun itu yang di dapatkan dengan cara yag haram niscaya ia akan menjadi buruk hasilnya , orang yang melakukan sesuatu yang buruk dan sesuatu yang keji, dan melawan perintah Allah niscaya ia akan di murkai Allah , do’anya tidak akan di kabulkan , dan hidupnya sengsara dunia dan di akhirat.

(9)

9 Hadis

ٍَكِلَذِلٍٍ باَجَتْس يٍىَّنَأَفٍٍِما َرَحْلاِبٍٍَىِذ غ َوٌٍٍما َرَحٍٍ ه سَبْلَم َوٌٍٍما َرَحٍٍ ه ب َرْشَم َوٌٍٍما َرَحٍٍ ه مَعْطَم َوٍٍ ِب َرٍاَيٍٍ ِب َرٍاَي

Artinya: “Wahai rabbku wahai rabb ku. Padahal makanannya dari barang yang haram, minumannya dari yang haram, pakaian nya dari yang haram dan di beri makan dari yang haram maka bagaimanakah Allah akan memperkenankan do’anya? “(HR.Muslim).

Hadits tentang riba:

اًب ِيَطٍٍَّلِْإٍٍ لَبْقَيٍٍَلٌٍٍْب ِيَطٍٍََّاللٍٍَّّنِإٍٍ ساَّنلاٍاٍَهُّيَأ

Artinya: “Wahai sekalian manusia, sesungguhnya Allah itu tayyibah(baik). Allah tidak akan menerima sesuatu melainkan dari yang thayyibah(baik).

Hadist tentang riba:

ٌٍءا َوَسٍٍْم هٍ:ٍٍَلاَق َوٍ.ٍِهْيَدِهاَش َوٍ، هَبِتاَك َوٍ، هَلِكْؤ م َوٍ،اَب ِ رلاٍٍَلِكآٍٍَمَّلَس َوٍٍِهْيَلَعٍٍ َّاللٍّىَّلَصٍٍَِّاللٍٍّ لو س َرٍٍَنَعَلٍ:ٍٍَلاَقٍ،ٍٍ رِباَجٍٍْنَع

Artinya: “Dari Jabir, Rasulullah SAW melaknat pemakan riba, yang memberikannya, pencatatan, dan saksi-saksinya. Rasulullah SAW mengatakan mereka itu sama “(HR. Muslim No. 1598).

6. Sihir

Penentuan Sihir dalam bahasa arab apabia ada setiap hal atau kejadian yang tersembunyi atau kejadian yang tidak di ketahui sumber dan penyebabnya. Sihir bukan hanya dapat menyesatkan diri sendiri tetapi juga menyebabkan orang lain merugi. Sihir bukanlah hanya persoalan klasik yang telah terlupakan sejarah . Ternyata persoalan ini masih tetap actual di bicarakan di area kontemporer ini, bahkan persoalan yang sekarang ini yaitu santet (nama lain dari sihir) telah menggelinding menjadi permasalahan nasional. Sihir adalah salah satu yang bersifat supranatural namun memiliki efek natural bagi yang di kenai perbuatan sihir, menurut etimologis, sihir adalah guna-guna , hikmah, atau kebinasaan. Oleh pengarang mu’jam al-wasith ia di sebut sebagai “sesuatu yang halus tempatnya”.

Hukum mempelajari sihir menurut sebagian para ulama adalah mubah (boleh) dengan alasan bahwa malaikat mengajari sihir kepada manusia sebagaimana di nyatakan di dalam Al-qur’an.

Peristiwa-peristiwa yang di kisahkan di dalam Al-qur’an seperti Nabi Musa as. Memukulkan tongkatnya ke batu, maka memancar air dari batu itu 12 mata air untuk keperluan minum kaumnya.

(QS.Al-Baqarah:60):

اوُلُك ۖ ْمُههب هرْشَّم ٍساهنُأ ُّلُك همِلهع ْ هق ۖ اًنْيهع هة هرْشهع اهتهنْثٱ ُهْنِم ْت هرهجهفنٱ هق ۖ هرهجهحْلٱ هكاهصهعِ ب ب ِرْضٱ اهنْلُدهق ۦ ِهِم ْوهدِل ىهسوُم ىهدْسهتْسٱ ِذِإ هو

هنغِ ِسْفُم ِض ْره ْلْٱ ىِق ا ْوهثْعهت ها هو ِ َّللّٱ ِق ْز ِ ر نِم اوُب هرْشٱ هو

Artinya: “Dan (ingatlah) ketika Musa memohon air untuk kaumnya, lalu Kami berfirman: “pukullh batu itu dengan tongkatmu”. Lalu memancarlah daripadanya dua belas mata air. Sungguh tiap-tiap

(10)

10

suku telah mengetahui tempat minumnya (masing-masing). Makan dan minumlah rezeki yang diberikan Allah, dan jaganlah kamu berkeiaran dimuka bumi dengan berbuat kerusakan”.

Nabi Musa juga melemparkan tongkatnya, maka tongkat itu menjadi ular yang dapat mengalahkan tukang sihir Fir’aun. Nabi Isa menciptakan burung dari tanah, menghidupkan orang mati, serta menyembuhkan orang buta dan berpenyakit lepra (QS. Al-Imran: 40).

ُء اهشهغ اهم ُلهعْفهغ ُ َّللّٱ هكِل هذهك هلاهق ۖ ٌرِقاهع ىِتهأ هرْمٱ هو ُرهبِكْلٱ هىِنه هلهب ْ هق هو ٌم هلُغ ىِل ُنوُكهغ ىَّنهأ ِ ب هر هلاهق

Artinya: “Zakariya berkata: “Ya Tuhanku, bagaimana aku bisa mendapat anak sedang aku telah sangat tua dan isteriku un seorang yang mandul?”. Allah berfiman: “Demikianlah, Allah berbuat apa yang dikehendaki-Nya”.

Sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang di riwayatkan oleh Tirmidzi:

ٍِفْيَّسلاِبٌٍةَب ْرَضٍ ِر ِحاَّسلاٍُّدَح

ٍ ( يذمرتلاٍهاور (

Artinya: “Hukuman bagi tukang sihir itu ialah di penggal dengan pedang” (HR.Tirmidzi)

Bagaimanapun tidak semua peristiwa itu dapat di tafsirkan menjadi peristiwa luar biasa. Oleh sebab itu sebagian para ulama di rumuskan bahwa dapat di bedakan antara mu’jizat dengan sihir sebagai berikut:

1. Sihir adalah: berasal dari setan, dapat di pelajari, khusus bagi manusia fasik, dapat di kerjakan berulang-ulang, melalui ajakan atau panggilan setan, tidak sesuai dengan syariat islam.

2. Mu’jizat adalah: berasal dari Allah swt, tidak dapat di pelajari, khusus bagi Nabi dan Rasul, tidak dapat di kerjakan berulang-ulang, sesuai dengan syariat islam.

Di dalam Al-qur’an di temukan ayat-ayat yang membicarakan tentang sihir , yaitu surah Al- Baqarah ayat 102 di dalam ayat tersebut di jelaskan bahwa sihir adalah perbuatan dosa besar yang di haramkan oleh Allah swt. Bahkan, di dalam hadisnya , Nabi bersabda “hukuman tukang sihir adalah di penggal. Di dalam hadis lain di katakan pula, pelaku sihir tidak akan memasuki surga Allah swt.

7. Meninggalkan Sholat

Shalat merupakan salah satu rukun islam dan merupakan kewajiban terbesar setelah dua syahadat. Rasulullah saw bersabda :

“Siapa yang meninggalkan shalat karena sengaja, maka sungguh ia telah kafir secara tegas” .

Hadist di atas di hukumi shahih oleh imam As-suyuti dalam kitabnya Al-Jami’ asshagir. Sampai dalam

(11)

11

urusan jodoh pun yang wajib pertama di lihat yakni shalatnya.

Dalam ceramahnya ,Habib Husain bin Ahmad alhamid mengatakan meninggalkan sholat merupakan dosa besar. Dan Ibnu Qayyim Al-Jauziyah mengatakan dalam itab Ash Shalah, kaum muslimin sepakat bahwa meninggalkan sholat lima waktu dengan sengaja adalah dosa besar yang paling besar dan dosanya lebih besar dari dosa membunuh, merampas harta orang lain, berzina, mencuri, dan minum minuman keras.

Ibnu Abbas mengatakan bahwa yang di maksud dosa besar adalah setiap dosa yang Allah SWT menjanjikan neraka kepada orang-orang yang melakukannya atau Allah SWT marah dan melaknat orang-orang yang melakukan perbuatan tersebut atau Dia berjanji akan mengazabnya. Dosa meninggalkan sholat ini juga di jelaskan dalam firman Allah swt:

٩٥ ۙ اًّيهغ هن ْوهدْلهغ هف ْوهسهق ِت وههَّشلا اوُعهبَّتا هو هةو لَّصلا اوُعاهضها ٌفْلهخ ْمِهِ ْعهب ْنِم هفهلهخهق ۞

Artinya: “Kemudian, datanglah setelah mereka (generasi) pengganti yang mengabaikan sholat dan mengikuti hawa nafsu. Mereka kelak akan tersesat.” (QS.Maryam:59).

Selain itu, dalam sebuah riwayat di sebutkan bahwa orang yang meninggalkan sholat termasuk orang kafir. “Perjanjian antara kami dan mereka (orang kafir) adalah mengenai sholat, barang siapa meninggalkannya maka dia kafir,” (HR Ahmad, At-Tirmidzi, AN-nasa’I, dan Ibnu Majah).

Sholat adalah tiang agama, sehingga jika kita tidak melaksanakannya maka akan roboh. Dari Mu’adz bin Jabal, Nabi SAW bersabda:

ٍ ةَلََّصلاٍ ه دو مَع َوٍ مَلَْسِلإاٍ ِرْمَلأاٍ سْأ َر

Artinya: “Inti dari segala perkara adalah Islam dan tiangnya yang merupakan sholat.” (HR.Tirmidzi no.2616 dan Ibnu Majah no.3973.).

Tugas utama manusia adalah untuk beribadah kepada Allah swt. Shalat adalah ibadah yang paling utama . Shalat itu merupakan sarana komunikasi antara hamba dengan Tuhan nya, tentunya harus di pergunakan dengan sebaik-baiknya. Bahkan islam menempatkan kedudukan shalat itu sangatlah mulia . Orang yang melalaikan sholat berarti telah melalaikan tugas utamanya dari Allah swt. Dan orang yang semacam ini di sebut sebagai orang yang mendapatkan kecelakaan, sebagaimana firman Allah:

هنيِ لهصُمْلِ ل ٌلْغ هوهق

(12)

12

ٍَنو هاَسٍْمِهِت َلََصٍنَعٍْم هٍَنيِذَّلٱ

Artinya: “Maka celakalah bagi orang-orang yang sholat (4), (yaitu) orang-orang yang lalai dari sholatnya,”

Dan sholat merupakan pembeda antara seorang muslim dengan orang kafir. Dan orang yang meninggalkan sholat akan mendapatkan kecelakaan. Nabi SAW Bersabda:

“Yang pertama di hisab dari seorang hamba dari amalnya pada hari kiamat adalah shalat, jika benar shalatnya ia beruntung dan selamat , dan jika kurang, ia menyesal dan merugi.” (Di riwayatkan Ahmad, Abu daud, dan Ibnu majah)

Nabi saw bersabda:

“(Batas) antara seorang hamba dengan kekafiran adalah (perbuatanya) meninggalkan shalat”.

(Diriwayatkan Ahmad, Muslim, Abu daud, tirmidzi, dan Ibnu majah).

(13)

13 Kesimpulan

Dosa-dosa besar merupakan segala larangan yang berasal dari Allah maupun Rasulnya. Dosa- dosa besar sangat banyak jumlahnya , diantaranya: syirik, durhaka terhadap ke dua orang tua , sihir, membunuh, memakan harta anak yatim, meninggalkan sholat, riba dan lain sebagainya. Selain itu, durhaka kepada ke dua orang tua juga merupakan dosa besar dan termasuk dosa yang membinasakan . Sudah sepatutnya kita harus taat terhadap keduanya sesuai dengan syariat islam yg bersumber dari Al- qur’an dan hadis. Namun demikian, dari sekian banyak nya dosa yang tergolong kepada dosa-dosa besar, dosa musyrik menempati urutan paling atas (yang terbesar) dari dosa-dosa besar lainnya . Adapun dosa-dosa besar lainnya yang tidak tercantum di atas, tetapi menjadi kriteria dosa besar dalam Al-qur’an dan hadis yg lain, di antaranya adalah menuduh wanita baik-baik berzina, meminum minuman keras, persaksian palsu, khianat, menyebar fitnah,mencuri dan lain sebagainya yang tidak dapat kami paparkan semuanya di jurnal kami ini. Jadi sebelumnya kami mohon maaf atas kekurangan jurnal yang kami tulis ini. Karna masih banyak kesalahan dan kekurangan dalam penulisan jurnal kami ini.

(14)

14 Referensi

Fatkhu Mubin. (2020) Dosa-dosa Besar Dalam Perspektif Hadits. 1-10. Jurnal Keagamaan.

https://osf.io/kzjem/download . Diakses 14 oktober 2023

Khoirul Fattah. (2020) Dosa-dosa Besar. 3. 1-10. Jurnal Keagamaan.

https://doi.org/10.31219/osf.io/zj74m . Diakses 13 oktober 2023

Nafilah. (2020) Dosa Besar. 4. 1-12. Jurnal akidah dan adab.

https://doi.org/10.31219/osf.io/xs3mf . Diakses 15 oktober 2023

Ismail, Abu. 2013.Majalah As-Sunnah edisi 06. Solo: Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta Sulaemang L. (2015). Hukum Riba Dalam Perspektif Hadis Jabir ra. Jurnal Al-‘Adl 159 (8).

https://ejournal.iainkendari.ac.id/index.php/al-adl/article/view/355 . Diakses 15 Oktober

2023

HMILHA. (2022). Hadis-hadis Tentang Implikasi Riba. HMPS Ilmu Hadis UAD.

http://hm.tafsir.uad.ac.id/hadis-hadis-tentang-implikasi-riba-dalam-kehidupan/. Diakses 14

oktober 2023

Adz-Dzahabi. 2012. Al-Kabair Galaksi Dosa. Bekasi: Darul Falah

Referensi

Dokumen terkait

Masih dalam terkait dengan hak-hak yang harus dipenuhi oleh anak terhadap orang tua, al- Maraghi menambahkan bahwa anjuran berbakti kepada kedua orang tua berlaku selama