Disiplin seni rupa merupakan bagian dari kelompok taksonomi seni dan humaniora, yang antara lain meliputi sejarah seni, estetika, filsafat seni, teori dan kritik seni. Teori dan kritik). Seni Modern menggunakan pendekatan dialektis, dimana bidang penciptaan dan teori seni merupakan upaya mencari kebenaran tentang hakikat seni (orientasi filsafat seni). Bidang inti seni rupa berkembang seiring dengan perkembangan penciptaan seni dan tuntutan keilmuan interdisipliner yang semakin meningkat.
Sejalan dengan perkembangan tersebut, seni rupa kontemporer menjadi suatu disiplin ilmu pendidikan akademis yang menggunakan konsep dasar seni rupa. Disiplin seni rupa kini diperkaya dengan teori-teori postmodern seperti kajian budaya (gender, etnis, identitas), budaya visual (semiotika, budaya periklanan) dan budaya media (budaya tontonan, budaya internet). Prestasi (Outcome) Lulusan. Kurikulum pendidikan seni rupa yang bertumpu pada epistemologi ilmu dan epistemologi seni dilaksanakan di program studi Magister Seni Rupa pada tiga jalur pilihan, yaitu 1) Jalur Pilihan Penciptaan Karya; 2) Jalur Pilihan Sejarah dan Teori Kesenian, dan 3) Jalur Pilihan Manajemen Seni dan Kurator.
Agar dapat berhasil mengikuti program studi Magister Seni Rupa, mahasiswa harus memiliki latar belakang pendidikan setara dengan gelar sarjana di bidang seni rupa. Wawancara khusus dan presentasi portofolio merupakan bagian dari proses seleksi Tahap II yang diselenggarakan oleh program studi Magister Seni Rupa untuk mengetahui kemampuan calon mahasiswa di bidang seni rupa.
Evaluasi dan Penilaian Akhir, dilakukan secara berjenjang. Pada tingkat program studi dilakukan evaluasi yang merupakan penjumlahan kumulatif dari Penilaian Prasyarat Akademik
Pemahaman/pemahaman bidang seni rupa secara umum: materi tes mencakup pengetahuan dalam dunia keilmuan seni rupa secara umum untuk mengukur sejauh mana pemahaman calon mahasiswa, meliputi: ruang lingkup keilmuan; ruang lingkup profesional; aspek praktis. Pengalaman profesi terkait seni rupa: materi tes meliputi pengetahuan dunia profesi seni rupa secara umum untuk mengukur sejauh mana calon mahasiswa memahami dunia seni rupa. Pengalaman Menulis Karya Ilmiah: Materi tes Pengalaman Menulis Karya Ilmiah untuk mengukur sejauh mana calon mahasiswa memiliki kompetensi menulis ilmiah (khususnya karya tulis yang berkaitan dengan seni rupa).
Usulan rencana penelitian pada program Magister Seni Rupa: materi tes ini berkaitan dengan pemahaman tentang pemilihan masalah dalam penelitian, penentuan metode penelitian, pemilihan sampel penelitian dan rencana penyelesaian penelitian (untuk Sejarah dan Jalur Opsi Teori Seni dan Jalur Opsi Manajemen Seni dan Kurator) dan usulan penciptaan karya seni (untuk Jalur Opsional Penciptaan Karya).
Program Studi
Maksimum
Jumlah (SKS) 12
1b – Jalur Pilihan Sejarah dan Teori Seni
1c – Jalur Pilihan Manajemen Seni dan Kekuratoran
2b –Matakuliah Pilihan
STRUKTUR KURIKULUM PROGRAM MAGISTER SENI RUPA 2013-2018
JALUR MINAT PENCIPTAAN KARYA
JALUR MINAT SEJARAH DAN TEORI SENI
JALUR MINAT MANAJEMEN SENI DAN KEKURATORAN
Jalur Pilihan Penciptaan Karya
Jalur Pilihan Sejarah dan Teori Seni
Jalur Pilihan Manajemen Seni dan Kekuratoran
Peta Kaitan Matakuliah dengan Capaian Lulusan Program Magister Seni Rupa
Kode dan nama matakuliah
Jalur Pilihan Penciptaan Karya
Jalur Pilihan Sejarah dan Teori Seni
Jalur Pilihan Manajemen Seni dan Kekuratoran
5 Atmosfer Akademik
Perjanjian khusus di ruangan dosen di Program Studi Magister Seni Rupa;
Pertemuan di ruang studio; dan
Pembicaraan melalui e-mail jika dosen memberikan izin berdiskusi melalui media tersebut
Setiap mahasiswa program magister mempunyai Dosen Pembimbing Akademik yang tidak hanya berfungsi memberikan bimbingan akademik, namun juga dapat berperan sebagai konsultan dalam hal-hal lain di luar akademik, seperti peluang beasiswa, profesionalisme, manajemen kegiatan, soft skill, dan lain-lain. Seringkali permasalahan yang dihadapi oleh mahasiswa magister jauh lebih kompleks dibandingkan dengan mahasiswa sarjana, karena umumnya mereka sudah bekerja atau mempunyai keluarga, yang secara langsung maupun tidak langsung akan berdampak pada proses studinya. Di luar proses pengajaran, guna menciptakan suasana akademik yang kondusif, program studi secara rutin melibatkan mahasiswa dalam berbagai kegiatan, seperti kuliah lapangan, seminar, mengadakan pameran dan penelitian bersama.
6 Asesmen Pembelajaran
Program Magister Seni Rupa
- Track record penelitian sebelumnya, sehingga diutamakan pengalaman penelitian yang senada/terkait dengan penelitian yang diusulkan
- Usulan penelitian harus memiliki kesesuaian atau keterkaitan dengan roadmap research Kelompok Keilmuan Estetika dan Ilmu-Ilmu Seni (untuk Jalur Pilihan Sejarah dan Teori Seni
- Menyandang gelar akademik sekurang-kurangnya S-2 (Magister) dalam bidang keilmuan yang relevan dengan Program Studi Magister Seni Rupa FSRD ITB serta memiliki
- Pembimbing yang ditunjuk menjadi pembimbing ke-1 (utama) diutamakan untuk yang telah menyandang gelar akademik S-3 (Doktor);
- Dosen berstatus LB (Luar Biasa) yang diperbantukan di FSRD ITB, tidak diperkenankan untuk menjadi pembimbing utama namun dapat dijadikan pembimbing ke-2 (pendamping);
- Memiliki pengalaman sebagai reader dan/atau anggota penguji panel komite sidang tesis;
- Memiliki kompetensi keilmuan dan/atau keahlian teknikal yang relevan dengan topik penelitian mahasiswa yang akan dibimbingnya
Dalam proses penulisan skripsi tidak ada batasan pasti jumlah halaman skripsi, namun sangat disarankan untuk mencoba menulis skripsi yang efektif dan tidak bertele-tele, fokus pada permasalahan, analisis dan kesimpulan, sehingga untuk menghasilkan skripsi yang komprehensif dengan jumlah halaman minimal (harus/terlalu) tebal. Untuk pedoman penulisan skripsi, Sekolah Pascasarjana ITB telah menghasilkan Panduan Format Penulisan Tesis Magister yang dapat diakses melalui website Sekolah Pascasarjana (SPS) ITB (http://www.sps.itb.ac.id). Berlandaskan integritas akademik, kebebasan akademik yang bertanggung jawab dan penghormatan terhadap keluhuran etika akademik, yang dipelihara pada jenjang pendidikan pascasarjana oleh FSRD ITB;
Memiliki gelar akademik minimal Magister (Magister) dalam bidang keilmuan yang berkaitan dengan Program Studi Magister Seni Rupa FSRD ITB dan mempunyai sesuatu yang relevan dengan Program Studi Magister Seni Rupa FSRD ITB dan mempunyai minimal mengajar dan/ atau pengalaman penelitian di bidang tersebut minimal 5 tahun; Memiliki kompetensi keilmuan dan/atau keahlian teknis yang relevan dengan topik penelitian mahasiswa yang akan dibimbingnya. Mahasiswa melakukan presentasi lisan dan menanggapi pertanyaan, kritik dan/atau keberatan yang diajukan pembaca atau penguji mengenai kualitas dan muatan akademik tesis atau karya yang dihasilkannya.
Pembimbing 1 (utama) bertindak sebagai ketua Sidang dan moderator (direktur) dalam ujian skripsi dan memastikan proses skripsi berlangsung secara adil, seimbang dan merata. Tata cara wisuda Program Studi Magister Seni Rupa FSRD ITB akan ditentukan kemudian dengan mempertimbangkan persyaratan administrasi khususnya IPK dan.
Dokumen Kurikulum 2013-2018 Program Studi : Magister SENI RUPA
Fakultas : FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN Institut Teknologi Bandung
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan
Bandung
Kode Dokumen Total Halaman
Kur2013-S2-SR [32]
Ketiga] 12 Juli 2013
KURIKULUM ITB 2013-2018 – PROGRAM MAGISTER Program Studi Seni Rupa
Fakultas Seni Rupa dan Desain
Makna wacana, makna wacana visual, struktur wacana visual, unsur-unsur formatif dalam karya seni. Memberikan pengetahuan tentang proses penelitian dalam bidang seni rupa.Mata kuliah ini memperdalam pengetahuan mahasiswa tentang penelitian seni rupa dalam bidang seni rupa. Fokus perkuliahan adalah pada kemampuan mahasiswa dalam memahami penggunaan pendekatan ilmiah yang berbeda dalam penelitian seni rupa (interdisipliner).
Pengantar perkuliahan Metodologi Penelitian Seni II memberikan gambaran umum mengenai kedudukan mata kuliah pada seluruh mata kuliah program studi, termasuk pembahasan tujuan dan. Kursus Terkait Prasyarat Penulisan Proyek Seni SR5004 SR5003 Studio Seni Rupa III Kegiatan pendukung, diskusi dan presentasi secara bersamaan. Ujian akhir berupa esai mandiri metode artistik individu yang dikembangkan pada mata kuliah Art Studio III.
Mata kuliah ini membantu mahasiswa mengembangkan konsep karya seni yang akan diwujudkan pada mata kuliah Sanggar Seni Rupa III dan IV. Kursus Penulisan Proyek Seni Master Seni Rupa mencakup proses penulisan rencana penelitian dan pembuatan karya selama gelar Master of Fine Arts. Penulisan proyek seni Magister Seni Rupa meliputi perkuliahan yang menekankan pada pembahasan niat artistik mahasiswa dan rencana proyek kerja, diakhiri dengan penyusunan rencana penulisan akademik proposal karya. Proposal tertulis harus mencerminkan latar belakang, identifikasi masalah, ide, konsep, pendekatan dan referensi teoritis, visi seniman dan presentasi serta bibliografi.
Upaya menciptakan lulusan (seniman) yang sadar akan aspek 1. tradisi seni rupa (lokal-universal) dan 2. bidang kebudayaan lain yang terkait (pengetahuan), dan 3. pengembangan keterampilan seni melalui proses keseimbangan antara” arah" dan "kebebasan", antara penguasaan teknik (bentuk yang diterima) dan inovasi kreatif (orientasi masa depan), sehingga mencapai kompetensi tingkat 4, yang memungkinkannya berkontribusi dalam pengembangan seni. Pembahasan berbagai teori psikolog, khususnya kreativitas dan proses kreatif dalam bidang seni rupa, mata kuliah ini akan memperhatikan pendekatan interdisipliner dan meneliti aspek-aspek yang membuat kita tertarik pada estetika seni.
Irma Damajanti, Psikologi Seni: Suatu Pengantar, Bandung: Penerbit Kiblat dan Program Studi Seni Rupa ITB, 2006 (perpustakaan utama). Siswa memahami dan dapat mendeskripsikan hubungan konteks sosial budaya dengan kreativitas dalam seni rupa.
Semiotics II
Christian Metz, Bahasa Film: A Semiotics of the Cinema, The University of Chicago Press, 1991 (Perpustakaan Pendukung). UTS dan UAS merupakan tugas makalah individu analisis studi kasus yang akan memberikan pengalaman kepada mahasiswa dalam menerapkan pemahaman teoritis metode semiotika. Materi yang diberikan dikaitkan dengan konteks yang relevan dengan perkembangan seni rupa dan didukung dengan berbagai contoh visual dalam bentuk slide show atau multimedia.
Pemberian tugas diperlukan untuk mengevaluasi pemahaman dan penguasaan mahasiswa terhadap mata kuliah ini. Pengantar kuliah Semiotika I memberikan gambaran umum tentang kedudukan mata kuliah dalam seluruh kurikulum mata kuliah, termasuk pembahasan tujuan mata kuliah, serta hubungan antara satu topik perkuliahan dengan topik lainnya.
Silabus dan Contoh Satuan Acara Pengajaran (SAP) [Seni Rupa Kontemporer]
Mata kuliah ini memberikan pemahaman tentang benda-benda seni tradisional Indonesia dilihat dari perbedaan/persamaan serta perubahan bentuk bahasa visual yang terjadi berdasarkan perkembangan budaya, sejarah, antropologi dan sosiologi masyarakat Indonesia. Mata kuliah ini memberikan pemahaman tentang artefak tradisional Indonesia dilihat dari perbedaan/persamaan serta perubahan bentuk bahasa visual yang terjadi berdasarkan perkembangan budaya, sejarah, antropologi, sosiologi masyarakat Indonesia, posisinya dalam seni global dan pengaruhnya. tentang perkembangan seni rupa kontemporer Indonesia serta tentang pengetahuan teoritis seni rupa. Penekanan materinya adalah memberikan wawasan dalam membaca tampilan visual produk seni tradisional Nusantara (Indonesia) terkait perkembangan budaya dan pengaruhnya terhadap konstelasi seni rupa umumnya di Indonesia saat ini.
Mahasiswa diharapkan mempunyai kesadaran akan pentingnya mempertimbangkan untuk memahami kesinambungan antara tradisional dan modernitas, proses perubahan serta pengaruh dan kontribusi seni tradisional Indonesia terhadap perkembangan persoalan kontemporer yang sedang berkembang, serta terhadap perkembangan zaman. kegiatan. , proses, metode dan produk dari seni saat ini. 8 Mahasiswa UTS harus mencari minimal 10 jenis artefak tradisional Indonesia kemudian mempelajari dan mendeskripsikan pola konsep bahasa visual pada artefak tersebut. Perkembangan teknologi media dan pergeseran perilaku serta dampak modernisasi dalam penciptaan karya seni tradisional Indonesia.
Silabus dan Contoh Satuan Acara Pengajaran (SAP) [Studio Cipta Seni]
5 Tipologi ruang seni Penjelasan mengenai tipologi ruang seni berdasarkan sistem patronase dalam bidang seni rupa (perbandingan konteks Indonesia dan internasional). Penjelasan tentang sejarah kurator seni rupa di Indonesia dari masa pra kemerdekaan hingga masa Orde Lama. Studi lapangan tentang ruang yang dikelola seniman sebagai ruang dan institusi seni swasta di Indonesia.
Dokumen Kurikulum 2013-2018 Program Studi : Magister Seni Rupa
Fakultas : Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung
KURIKULUM ITB 2013-2018 – PROGRAM MAGISTER Program Studi Magister Seni Rupa
1 Peraturan Peralihan Kurikulum 2013
Aturan Umum
Prioritas Pengambilan Matakuliah Sisa pada Kurikulum Baru Untuk Program Magister, urutan prioritas adalah sebagai berikut
- Matakuliah Tesis atau Proyek Akhir
- Matakuliah wajib program studi
- Matakuliah wajib jalur pilihan
- Matakuliah pilihan
2 Ekivalensi Matakuliah antara Kurikulum 2013 dengan Kurikulum 2008
JALUR MINAT PENCIPTAAN KARYA
MK NAMA MATA KULIAH SKS W/P KODE
JALUR MINAT SEJARAH DAN TEORI SENI
JALUR MINAT MANAJEMEN SENI DAN KEKURATORAN
MK NAMA MATA KULIAH SKS W/P
KURIKULUM ITB 2013-2018 – PROGRAM MAGISTER SENI RUPA Fakultas Seni Rupa dan Desain
1 Peta Kebutuhan Sumberdaya Manusia
Catatan
Guru Magister Seni Rupa [Proyek Seni Tulis II, Sanggar Seni Rupa III & IV (Seni Rupa/FSRD)]. Psikologi Seni II, Metode Penciptaan Seni II, Semiotika II, Budaya Visual II (Ilmu Estetika & Seni/FSRD)]. Metodologi Penelitian Seni II, Estetika III, Teori Seni, Sejarah Seni I, Sejarah Seni II (Estetika & Ilmu Seni/FSRD)].
Asisten Ahli Doktor Estetika [Kritik Seni III, Manajemen Seni II, Manajemen Seni III, Ekonomi Seni dan Pasar II (Ilmu Estetika & Seni/FSRD)].
2 Peta Kebutuhan Sarana dan Prasarana
Galeri tempat mahasiswa melakukan kerja praktek (dalam hal ini dapat menggunakan Galeri Soemardja) 2 Jalur Pilihan. Sarana dan Prasarana harus menampung 20 siswa, asumsi tiap kelompok terdiri dari 10 siswa, maka dalam 1 tahun akan terbentuk 2 kelompok.