A. Pengelolaan Makam K.H. Samanhudi
Sebelum mendapat perhatian dari pengelola makam K.H. Samanhudi ini sama seperti makam- makam lain pada umumya. Bersamaan dengan diresmikannya Kampung Batik Laweyan. Masyarakat POKDARWIS (Kelompok Sadar Wisata) bermusyawarah dengan LPMK (Lembaga Pemberdaya Masyarakat Kelurahan) sondakan guna mencari tokoh untuk dijadikan ikon Kampung Batik Laweyan.
Tokoh tersebut diharapkan menjadi tambahan daya tarik wisata dan berkaitan dengan Kampung Batik Laweyan. Akhirnya terpilihlah K.H. Samanduhi pada tahun 2010 menjadi ikon Kampung Batik Laweyan. Makam K.H. Samanhudi berada di perbatasan Banaran dan Laweyan. Berawal dari makam keluarga Samanhudi, warga menjadikan temapt tersebut sebagai pemakaman umum di luar petak dari keluarga Samanhudi.
Setelah itu diresmikanlah Kawasan Wisata Kampung Batik Laweyan sebagai salah satu destinasi wisata Kota Solo. Untuk meningkatkan adanya kunjungan wisatawan ke kawasan Kmapung batik Laweyan, LPMK bekerjasama membuat kegiatan Napak Budaya K.H. Samanhudi yang pertama pada tahun 2011 dengan menggunakan dana swadaya masyarakat Kelurahan Sondakan. Diadakannya kegiatan ini menjadikan makam K.H. Samanhudi menjadi lebih terkenal oleh masyarakat sampai ke Pemerintah Kabupaten Sukoharjo. Munculah sebuah wacana pemindahan makam menuju taman makam pahlwan, tetapi hal tersebut tidak disetujui pihak keluarga karena dianggap akan merusak dan bertentangan dengan wasiat K.H. Samanhudi
Pengelolaan makam diserahkan pada masyarakat sekitar dengan bantuan Pemerintah Kabupaten Sukoharjo dan Pemerintah Kota Solo. Pengelolaan pemerintah Kota Solo melalui LPMK Sondakan dengan ketua bapak Suwardi. Hal ini bertujuan agar menjadikan sinergi pandangan dari pihak keluarga dan keinginan masyarakat untuk mengenalkan tokoh K.H. Samanhudi sebagai ikon Kampung Batik Laweyan. Sementara untuk perawatan kebersihan dan kuncen diserahkan kepada ibu Murwani sekeluarga
Struktur Pengelolaan Makam K.H. Samanhudi
Peran Pemerintah Kabupaten Sukoharjo dalam pengelolaan makam yakni membantu pihak keluarga dalam perawatan dan renovasi makam karena berada di kawasan Pemkab Sukoharjo.
Makam K.H. Samanhudi direnovasi pada tahun 2014 yaitu dipasangnya cungkup di bagian atas makam untuk kenyamanan orang-orang yang berziarah. Menurut Pemkab Sukoharjo, komplek
makam K.H. Samanhudi merupakan aset penting dalam hal tokoh/pahlawan pergerakan nasional Indonesia. Pemerintah hanya membantu proses perawatan dan renovasi agar makam lebih terlihat indah.
B. Potensi Komplek Makam K.H. Samanhudi
Potensi pengembangan destinasi wisata dapat dikaji melalui analisis 4A yaitu bentuk daya tarik (atraksi), bentuk kemudahan perjalanan (aksesbilitas), bentuk fasilitas dan pelayanan (amenias), dan kelembagaan (anseleri). Analisis 4A dari komplek makam K.H. samanhudi sebagai berikut:
1. Atraksi
Atraksi merupakan daya tarik sebuah objek wisata atau kesenian daerah yang menarik wisatawan untuk berkunjung. Makam K.H. Samanhudi memiliki daya tarik dalam Riwayat hidup K.H. Samanhudi yang berjasa untuk masyarakat dan sebagai pelopor dari pergerakan nasional pada masanya. K.H.
Samanhudi juga dikenal sebagai tokoh pengusaha yang sukses hingga saat ini.
2. Aksesbilitas
Aksesbilitas merupakan sarana yang mempermudah wisatawan dalam berkunjung ke sebuah objek wisata. Tidak hanya kemudahan transportasi dan jalan melainkan ketepatan waktu menuju objek wisata. Aksesbilitas menuju makam K.H. Samanhudi dijelaskan dibawah ini.
a) Kondisi Jalan
Kondisi jalan menuju makam sudah tergolong bagus, hanya saja akses jalan kampung yang kecil karena makam berada di tengah perkampungan warga
b) Sarana Transportasi
Untuk menuju makam, dapat menggunakan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum.
Untuk akses masuk ke dalam kampung lebih mudah menggunakan kendaraan roda dua c) Papan Petunjuk
Adanya papan petunjuk yang sudah terpasang menuju makam K.H. Samanhudi mempermudah wisatawan untuk mengunjungi tempat tersebut.
3. Amenitas
Amenitas adalah fasilitas pendukung kelancaran kegiatan pariwisata untuk memberi kenyamanan pengunjung. Fasilitas-fasilitas pendukung yang ada di sekitar makam K.H. Samanhudi seperti adanya hotel yang barada di sepanjang jalan menuju Pura Sonosewu makam K.H. Samanhudi, terdapat beberapa warung sederhana di sepanjang jalan menuju makam, mushola di luar komplek makam namun masih tergolong dekat, tersedianya jasa angkutan yang bisa mengantar para wisatawan menuju makam K.H. Samanhudi, fasilitas penerangan seperti lampu jalan dan kampung sudah cukup memenuhi kebutuhan, tersedia air bersih dan toilet, terdapat kuncen sebagai pemandu di komplek makam sekaligus penjaga komplek makam, ada papan keterangan objek dan ada toko cinderamata di sekitar komplek makam K.H. Samanhudi.
4. Anseleri
Anseleri adalah kelembagaan dan kepemilikan serta pengelolaan yang berkaitan dengan objek wisata. Kelembagaan yang baik dan benar menjadikan objek wisata menjadi lebih maju dan
berkembang serta menjadikan wisatawan yang mengunjungi objek wisata tersebut merasa puas. Ada 3 kelembagaan yang berperan dalam pengelolaan komplek makam K.H. Samanhudi, antara lain:
a) Pemerintah Kabupaten Sukoharjo
Pemerintah Kabupaten Sukoharjo berperan dalam perawatan dan penjagaan makam K.H.
Samanhudi karena Komplek makam berada di kawasan Sukoharjo. Sehingga Pemkab Sukoharjo menganggap makam K.H. Samanhudi sebagai aset penting.
b) Pemerintah Kota Solo
Pemkot Solo ikut serta berperan dalam pengelolaan dan pengembangan makam K.H.
Samanhudi.
c) LPMK
LPMK membantu Pemkot Solo dalam pengelolaan dan pengembangan makam K.H.
Samanhudi yang dibantu oleh POKDARWIS Sondakan.
C. Potensi Makam K.H. Samanhudi Setelah Dikelola
Saat ini sudah banyak masyarakat yang mengetahui K.H. Samanhudi sebagai tokoh Sejarah dan Pahlawan Nasional. Di kawasan Laweyan banyak peninggalan bersejarah yang berkaitan dengan K.H.
Samanhudi. Selain keberadaan K.H. Samanhudi, terdapat pula museum Samanhudi dan rumah pahlawan yang diberikan kepada keluarga K.H. Samanhudi. Berkaitan dengan Sejarah Kampung Laweyan dan tokoh K.H. Samanhudi, masyarakat mengadakan kegiatan Napak Budaya untuk mempromosikan Kampung Laweyan dan Makam K.H. Samanhudi sebagai objek wisata sejarah dan religi di Kota Solo.
D. Kendala yang dihadapi dalam Pengelolaan Makam K.H. Samanhudi
Makam K.H. Samanhudi dikelola oleh pihak keluarga karena tanah dari makam K.H. Samanhudi adalah milik keluarga sehingga pengelolaan makam Samanhudi masih dipegang oleh keluarga Samanhudi. Dalam mempermudah pengelolaan dan perawatan makam, keluarga Samanhudi memberi kepercayaan kepada masyarakat sekitar untuk mengelola yang tergabung dalam POKDARWIS yang bekerja sama dengan LPMK Sondakan. Karena pihak keluarga K.H. Samanhudi yang terpisah-pisah, maka pengelolaan makam diberikan kepada keluarga ibu Murwani sebagai penjaga, perawat, sekaligus kuncen di komplek makam tersebut. Setelah tahun 2014, pemerintah mulai membantu dalam pengelolaan dan perawan makam K.H. Samanhudi dan direnovasi dengan dana bantuan dari Pemkab Sukoharjo, pemerintah berharap dengan adanya renovasi makam tersebut pengunjung lebih nyaman dalam mengunjungi makam.
Pengelolaan yang dilakukan masih tergolong kurang cukup karena Upaya perawatan hanya dilakukan pada waktu-waktu tertentu saja, seperti pada hari pahlawan dan saat ada kunjungan pejabat pemerintahan. Kurang perhatiaannya dari pihak keluarga Samanhudi juga terlihat dari ketidaktersedianya buku tamu dan uang lelah sebagai ganti jasa dalam perawatan dan kebersihan makam K.H. Samanhudi. Pengelolaan yang belum mencukupi menjadikan makam K.H. Samanhudi tidak terawat secara maksimal. Koordinasi antara pihak keluarga dengan pemerintah belum terlihat adanya kesadaran untuk menjaga dan merawat makam terebut, sehingga POKDARWIS bergerak melakukan perawatan dengan kerja sama melalui LPMK.