• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dokumen referensi: MANFAAT SIWAK

N/A
N/A
Nur Sifatullah

Academic year: 2024

Membagikan "Dokumen referensi: MANFAAT SIWAK "

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

MANFAAT SIWAK Irmawati

(

HR.BUKHARI : 4438. MUSLIM : 2443)

"Abdurahman bin Abu Bakar masuk pada Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam, sedangkan Rasulallah bersandar pada tubuhku, dan ditangan Abdurahman ada sepotong siwak yang sedang digunakan, maka Rasulallah memandang siwak tersebut dan aku tahu bahwa ia menyukai siwak. Lalu aku ambil siwak tersebut aku potong dan gigit lantas aku lunakan untuk beliau setelah itu aku berikan kepada beliau, kemudian Rasulallah

menggosokan pada giginya. Belum pernah aku melihat beliau bersiwak sebaik itu sebelumnya, tatkala beliau selesai bersiwak, beliau mengangat jari telunjuknya sembari berkata, "Bersama Kekasih Yang Maha Tinggi", sebanyak tiga kali, kemudian beliau meninggal". HR Bukhari no: 4438. Muslim no: 2443.

A. PENDAHULUAN

Diantara perkara-perkara sunnah yang sangat dianjurkan untuk di kerjakan akan tetapi banyak orang yang lalai dan meremehkannya ialah sunnah untuk bersiwak. Salah satu petunjuk Nabi dalam konteks ini adalah imbauan untuk menggunakan siwak setiap kali hendak salat (minimal lima kali dalam sehari). Siwak adalah batang semak (pohon kecil-kecil) yang biasa dikenal dengan istilah “ara“. Namun,siwak juga dapat dibuat dari batang kayu dari pohon-pohon kecil sperti kayu zaitun liar atau pohon sambur.

Siwak yang kualitasnya bagus adalah siwak yang dibuat dari akar-akar pohon ara.

Pohon ara, atau lebih tepatnya belukar yang tumbuh di Jazirah Arab dan kawasan-kawasan kering lainnya di Asia Barat dan Afrika Utara. Pohon ini memiliki banyak cabang, berdaun

(2)

hijau kekuning-kuningan, serta berbunga dan berbuah kecil. Buah pohon ara terkenal dengan nama Al-Kabats; berbenat ini mengandung unsur-unsur berbau tajam yang merangsang selera.

B. PEMBUKTIAN TEORI SAINS TERHADAP ISI KANDUNGAN HADIS

Penelitian laboratorium atas batang pohon ara (siwak) membuktikan bahwa ia mengandung sejumlah komposisi kimia yang dapat menjaga gigi dari ganguan kerapuhan dan kebusukan serta merawat gusi dari peradangan ,misalnya asam acrid. Kayu siwak juga mengandung komposisi kimia lainnya seperti lada (mustard) dan gula anggur yang mempunyai aroma menyengat dan rasa mengigit. Dua komposisi kimia ini memiliki kemampuan luar biasa membinasakan kuman-kuman mulut. Komposisi kimia lain yang terkandung dalam batang ara (siwak) adalah zat volatile, zat gula, getah, mineral, bulu-bulu alamiah dari serat-serat nabati yang mengandung karbonat sodium yang merupakan zat yang bias digunakan untuk membuat pasta gigi.

Data-data klinis tentang kandungan tentang kandungan pohon siwak ini tentu saja belum ada pada zaman diturunkan wahyu maupun beberapa abad setelahnya. Sehingga imbauan Nabi SAW untuk menggunakan siwak setiap kali hendak salat merupakan sebuah gebrakan ilmiah dan behavorial dengan sgala aspeknya. Imbauan bersiwak ini sekaligus merupakan wujud antusiasme Nabi SAW agar menjaga kebersihan dan kesucian mulut dan gigi. Sebab, mulut adalah pintu gerbang masuknya makanan ke dalam system pencernaan di dalam tubuh manusia. Karena itu, Nabi SAW pun mengingatkan dan berpesan agar umatnya rajin menggunakan siwak setiap kali hendak salat demi membersihkan mulut dan gigi dari berbagai sisa-sisa makanan, menghilangkan bau yang tidak sedap, sekaligus menghasilkan aroma mulut yang harum, merawat mulut dan gigi, dan melindungi seluruh anggota tubuh dari penyakit yang diakibatkan keduanya. Pada sebuah penelitian tahun 2004 membandingkan pembersihan ggi engan siwak dan sikat gigi bercampur pasta gigi. Hasilnya, gigi lebih bersih bila dibersihkan dengan siwak. Pada 1986 dan 2000, World Health Organization (WHO) menyarankan penggunaan siwak untuk membersihkan gigi. Salah seorang peneliti siwak

(3)

untuk membersihkan gigi. Penelitian ilmiah modern juga mengukuhkan bahwa siwak mengandung Fluoride, Silica, Sulfur, Vitamin C, Trimethly amine, Salvadorine, Tannins dan beberapa mineral lainnya yang berfungsi untuk membersihkan gigi, memutihkan dan menyehatkan gigi dan gusi. Bahan-bahan ini sering diekstrak sebagai bahan penyusun pasta gigi. Enzim yang mencegah pembentukan plaque yang menyebebkan radang gusi. Plaque juga merupakan penyebab utama tanggalnya gigi secra premature. Anti decay agent (Zat anti pembusukan), yang menurunkan jumlah bakteri di mulut dan mencegah proses pembusukan.

Selain itu, siwak juga turut merangsang produksi saliva (air liur) lebih, dimana saliva merupakan organik mulut yang melindungi dan membrsihkan mulut.

C .PENUTUP

Telah dijelaskan oleh Nabi Muhammad saw menganjurkan umatnya untuk bersiwak setiap kali hendak salat. Bukan hanya dalam bentuk ucapan namun beliau juga contohkan. Serta jenis siwak terbaik yang digunakan adalah diambil dari pohon arak (siwak). Dimana para peneliti telah melakukan sebuah riset yang tersimpul sebuah ketetapan bahwa partikel yang terdapat dalam kayu siwak mengandung senyawa alami yang bias melawan bakteri dan kuman yang menyebabkan gigi berlubang serta gusi luka dan bengkak.

DAFTAR PUSTAKA

An-Najjar, Zaghlul. 2011. Sains dalam Hadis. Jakarta: AMZAH.

An-Najjar, Zaghlul. 2006. Pembuktian Sains dalam Sunnah (Buku 1). Jakarta: HAMZAH.

(4)

Referensi

Dokumen terkait