• Tidak ada hasil yang ditemukan

DOKUMEN RESUSITASI JANTUNG PARU

N/A
N/A
is2003 sidorame

Academic year: 2023

Membagikan "DOKUMEN RESUSITASI JANTUNG PARU"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

RESUSITASI JANTUNG PARU

NO. DOKUMEN 021/SPO/YANMED-

KIW/2023

NO. REVISI 00

HALAMAN /

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

TANGGAL TERBIT

17 JANUARI 2023

DITETEPKAN OLEH, KEPALA KLINIK INDOSEHAT 2003

dr. Purwakaning Agung Purnomo Mkes.Sp.PD Pengertian Resusi jantung paru-paru atau CPR adalah tindakan pertolongan pertama pada orang yang mengalami henti nafas karena sebab-sebab tertentu. CPR bertujuan untuk membuka kembali jalan nafas yang menyempit atau tertutup sama sekali. CPR sangat dibutuhkan bagi orang tenggelam, terkena serangan jantung, sesak nafas karena syok akibat kecelakaan, terjatuh dan sebagainya.

Namun yang perlu di perhatikan khusus untuk korban pingsan karena kecelakaan, tidak boleh langsung di pindahkan karena dikhawatirkan ada tulang yang patah. Biarkan sampai ditempat sampai petugas medis datang. Berbeda dengan korban orang tenggelam dan serangan jantung yang harus segera dilakukan CPR.

Tujuan Memberikan bantuan hidup dasar sebagai pertolongan pertama pada henti jantung nafas sampai datang bantuan medis.

Kebijakan Surat Keputusan Kepala Klinik Indosehat 2003 NOMOR : 81/SK- KKP/PK/I/2023 tentang Pelayanan Klinik Utama Indosehat 2003 Surabaya

Prosedur 1. Pastikan aman diri, aman pasien, aman lingkungan

2. Kaji kesadaran pasien : panggil sambil menepuk korban atau tekan garis sternum

3. Jika korban tidak merespon : panggil bantuan, untuk mengaktifkan code blue

4. Cek nadi carotis dan pernafasan pasien secara 10 detik

5. Bila nadi tidak ada, jika sendiri lakukan RPJ 30:2 sebanyak 5 siklus atau selama 2 menit. Atau 15:2 sebanyak 5 siklus jika penolong berdua

6. Cek nadi dan pernapasan pasien selama 10 detik 7. Jika tidak ada lakukan RPJ 5 siklus

8. Cek nadi dan pernapasan setiap 5 siklus atau kurang lebih 2 menit, cek nadi dan pernapasan dalam 5-10 detik

9. Bila nadi ada pernapasan belum ada posisikan pasien dengan posisi recovery position tidur miring

(2)

RESUSITASI JANTUNG PARU

NO. DOKUMEN 007/SPO/YANMED-

KIW/2023

NO. REVISI 00

HALAMAN / Prosedur 10. Resusitasi atau BHD dihentikan bila :

 Bila ada nadi (nadi teraba)

 Diambil alih oleh petugas profesional (code blue)

 Terdapat tanda lebam

 Penolong kelelahan Unit Terkait 1. Poliklinik Rawat Jalan

2. Pelayanan Medis

Referensi

Dokumen terkait

Selain itu, dari observasi menunjukkan bahwa keterampilan perawat di ruang kritis dan ruang IGD Rumah Sakit Moewardi tentang tindakan resusitasi jantung paru kenyataanya di lapangan

menurunnya kardiac output b.d gangguan fungsi mekanik dan / elektrik jantung Tujuan:. Pasien memiliki cardiag output yang adekuat ditandai dengan : - Respon

Berdasarkan uraian tersebut, peneliti tertarik ingin mengetahui tingkat pengetahuan tentang resusitasi jantung paru pada mahasiswa non kesehatan Universitas

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan RJP mekanik dengan manual terhadap Return of Spontaneous Circulation (ROSC) pada pasien henti jantung di ruang IGD RSUD

Dalam kaitannya dengan dengan kemampuan daya tahan jantung paru, dikemukakan oleh Sajoto (1990) bahwa, kemampuan daya tahan jantung paru sebagai kondisi fisik yang

Melihat kondisi seperti di atas, diketahui bahwa pencapaian ketrampilan tindakan resusitasi jantung paru agar menghasilkan kualitas yang tinggi harus dilakukan dengan

Resusitasi jantung paru dapat dibagi dalam 3 tahap: Basic Life Support (Bantuan Hidup Dasar), yang tediri dari : Airway yaitu bebaskan jalan

Hasil ketepatan tindakan penanganan CPR pada orang henti jantung Tindakan yang harus dilakukan dalam penanganan CPR pada henti jantung yaitu mencari minta bantuan, mengecek kesadaran