• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dokumen Tentang ASWAJA & KE-NU-AN

N/A
N/A
Ainul Zack

Academic year: 2023

Membagikan "Dokumen Tentang ASWAJA & KE-NU-AN"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

ASWAJA &

KE-NU-AN

(2)

PENGERTIAN DAN DALIL- DALIL RUJUKAN ASWAJA

Ahlu berarti : keluarga atau pengikut.

As Sunnah berarti : sesuatu yang berasal dari Nabi Muhammad SAW baik berupa ucapan, tingkah laku, kebiasaan atau perbuatan serta penetapan (Taqrir)

• Jama'ah berarti : kelompok ( perkumpulannya bebrapa orang atau kesatuan pendapat )

(3)

PENGERTIAN DAN DALIL- DALIL RUJUKAN ASWAJA

• Golongan atau orang-orang yang selalu setia mengikuti atau berpegang teguh pada sunnah Rasulullah SAW

( baik berupa qouliyah, Fi’liyah & Taqririyah ) dan para sahabanya.

(4)

MENURUT DALIL ASWAJA

• " Umat-Ku akan terpecah menjadi 73 golongan, yang selamat hanya satu, sedang yang lainya semua

binasa. Ditanyakan pada Rosulullah , siapakah yang selamat itu? Jawab Rosulullah ; Ahlis Sunnah Wal

Jama'ah. Ditanyakan lagi siapa Ahlis Sunnah Wal Jama'ah itu? Jawab Rosulullah ; mereka yang

mengikuti jejak-Ku dan jejak sahabat-Ku". (HR.

Imam Thabrani )

(5)

PADA ABAD KE-3 MUNCUL FAHAM-FAHAM SESAT

No Nama Golongan Terbagi menjadi

1 Mu'tazilah 20 kelompok

2 Syi'ah 22 kelompok

3 Khowarij 20 kelompok

4 Murji'ah 5 kelompok

5 Jabariyah 1 kelompok

6 Bukhoriyah 3 kelompok

7 Musyabbihah 1 kelompok

8 Ahlus Sunnah Wal Jama'ah 1 kelompok

Jumlah seluruhnya 73 kelompok

(6)

PRINSIP-PRINSIP DAN SIKAP ASWAJA

" ِمْييِدَقْل ييا ىَلَع ُةَظ َيفاَحُمل ييا

ِدْيِدَجل ييا ِ ييب ُذْخ َ ليياَو ِحِليياّصلييا

ِحَلْيص َ لييا

Artinya :

(mempertahankan tradisi yang baik, dan menerima unsur baru yang baik)"

(7)

KE-NU-AN

• Jam’iyah Nahdlatul Ulama berdiri pada tanggal 16 Rajab 1344 H., bertepatan dengan 31 Januari 1926 M. di Surabaya

• Pendirinya adalah Hadratussyaikh KH.

Hasyim Asy’ari

(8)

LATAR BELAKANG BERDIRINYA NU

Pertama, Umat Islam Indonesia pada saat itu sedang berada dalam cengkraman kaum penjaja Belanda,

sehingga ketentraman umat Islam dalam menjalankan ibadah banyak terganggu, sebab hak-hak mereka

dirampas oleh kaum penjajah.

Kedua, munculnya gerakan pembaruan Islam yang

berfaham wahabi, dengan menentang tradisi umat Islam yang sudah sejak lama ada di Indonesia, sebagai warisan dari para wali. Mereka beranggapan bahwa keislaman

masayarakat Nusantara waktu itu belum sempurna,

karen penuh dengan praktek-praktek tahayul, bid’ah dan khurafat.

(9)

LATAR BELAKANG BERDIRINYA NU

Selain kedua faktor yang terjadi di Indonesia tadi, ada juga faktor internasional,

yaitu; kebijakan Raja Abdul Aziz bin Suud (Saudi Arabia) yang mematenkan satu faham keagamaan saja, yaitu wahabi, dengan melakukan pelarangan bermadzab, larangan berziarah ke makam Syuhada’ dan makam

Rosulullah (Bahkan mereka bermaksud menghancurkan kubah hijau makam Rosulullah SAW di Madinah), berdoa, bertawasul dilarang keras.

(10)

STRUKTUR KEORGANISASIAN NAHDLATUL ‘ULAMA

• Struktur organisasi Nahdlatul Ulama terdiri dari :

• a.    Pengurus Besar, Berkedudukan di ibukota Negara

• b.    Pengurus Wilayah, berkdudukan di ibukota propinsi

• c.    Pengurus Cabang, berkdudukan di ibukota kabupaten/kota

• d.    Pengurus cabang istimewa, berkedudukan di luar negeri

• e.    Pengurus Majlis Wakil cabang, berkedudukan di ibukota kecamatan

• f.     Pengurus Ranting, berkedudukan di ibukota kelurahan

(11)

 LEMBAGA

NAHDLATUL ULAMA’

Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU)

Lembaga Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama (LBMNU)

Lembaga Pendidikan Ma'arif Nahdlatul Ulama (LPMNU)

Rabithah Ma'ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMINU)

Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU)

Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LPPNU)

Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU)

Lembaga Kemaslahatan Keluarga Nahdlatul Ulama (LKKNU)

Lembaga Kajian & Pengembangan SDM Nahdlatul Ulama (LAKPESDAM-NU)

Lembaga Penyuluhan & Bantuan Hukum Nahdlatul Ulama (LPBHNU)

Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia Nahdlatul Ulama (LESBUMI)

Lembaga Zakat, Infaq, & Shadaqah Nahdlatul Ulama (LAZISNU)

Lembaga Waqaf & Pertanahan Nahdlatul Ulama (LWPNU)

Lembaga Takmir Masjid Nahdlatul Ulama (LTMNU)

Lembaga Falakiyah Nahdlatul Ulama (LFNU)

Lembaga Penanggulangan Bencana & Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBPINU)

Lembaga Ta'lif wan Nasyr Nahdlatul Ulama (LTNNU)

Lembaga Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU)

(12)

BADAN OTONOM

NAHDLATUL ‘ULAMA

Gerakan Pemuda Ansor

Muslimat

Fatayat

Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU)

Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU)

Jam'iyatul Qurra' wal Huffazh (JQH)

Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu)

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII)

Pencak Silat Pagar Nusa

Jam'iyah Ahlit Thariqah Al Mu'tabarah an Nahdliyah (Jatman)

Ikatan Seni Hadrah Indonesia Nahdlatul Ulama (Ishari)

Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU)

Serikat Buruh Muslimin Indonesia (Sarbumusi)

Serikat Nelayan Nahdlatul Ulama (SNNU)

Perhimpunan Dokter Nahdlatul Ulama (PDNU) - Diusulkan di Muktamar 34 Lampung 2021

(13)

LAJNAH

NAHDLATUL ‘ULAMA

• Lajnah Falakiyah bertugas mengurus masalah hisab dan rukyat

• Lajnah Ta'lif wa Nasyr bertugas menangani masalah masalah penterjemahan, penyusunan dan penyebaran kitab kitab menurut faham aswaja

• Lajnah Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama bertugas mengembangkan pendidikan tinggi Nahdlatul Ulama

Referensi

Dokumen terkait

Dalam melakukananalisisterhadapkeputusan bahtsul masail muktamar ke 32 Nahdlatul Ulama tentang mewakilkan qabul nikah melalui SMS tentusangatmenarik bagi penulis, hal ini

Maksudnya para ulama yang tergabung dalam bahtsul masail, ketika menyelesaikan suatu masalah berorientasi kepada salah satu mazhab empat, baik pendapat-pendapatnya

202 Nahdlatul Ulama and the Struggle for Power 4 Lembaga Perekonomian Nahdlatul NU Economics Institute Ulama (LPNU) 5 Lembaga Pengembangan Pertanian NU Agricultural

Berdasarkan Hasil Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama dalam menetapkan hukum aborsi terkait dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2014 tentang

bertaggungjawab terhadap pembinaan berbagai pendidikan di lingkungan Nahdlatul Ulama wilayah Sumatera Utara, menjadikan Lembaga Pendidikan Ma'arif Nahdlatul Ulama

Hasil penelitian menunjukkan pada Lembaga Bahtsul Masail Pengurus Besar Nahdlatul Ulama sebanyak 17 (89,5%) partisipan menerima praktik khitan perempuan dan 2 (10,5%)

Khususnya hasil ijtihad yang dikeluarkan dari lembaga ijtihad resmi dari kedua ormas tersebut yaitu Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama dan Majelis Tarjih Muhammadiyah terkait dengan

PANDANGAN TOKOH NAHDLATUL ULAMA KONTEMPORER KABUPATEN BLORA TERHADAP KEPUTUSAN BAHTSUL MASAIL DALAM MUKTAMAR NU KE-28 NOMOR 378 TAHUN 1989 TENTANG TALAK DI PENGADILAN AGAMA