Ditengah banyak berita/kabar yang tidak enak dibaca apalagi dinikmati bahkan cenderung sangat meyebalkan, sore ini saya tertegun dengan sebuah berita....
“GOWA, KOMPAS.com - Nurjannah Djalil (70), nenek yang viral setelah berusaha menyelamatkan cucunya dengan berpegangan di
pohon akhirnya meninggal dunia, Kamis (24/1/2019)”
Hasil diagnosa pihak rumah sakit menyebutkan korban mengalami serangan jantung dan terlalu banyak menelan air kotor saat berusaha menolong cucunya, Waliziab Muhammad Nur (2), saat air bah dari luapan Sungai Jeneberang menerjang rumahnya di BTN Zigma Royal Part, Kelurahan Pangkabinanga, Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan,
Selasa (22/1/2019)..
Tentu saya tidak mengenal nenek itu, tapi ada dorongan yang kuat pada penutup sholat ashar hari ini, untuk mengantarkan sebuah doa padanya...SEMOGA ALLAH MENEMPATKANNYA PADA TEMPAT YANG TERMULIA ...sebagaimana nama Cahaya Surga
Di sisi lain, kemudian mendorong saya untuk kembali merenung, bertafakur tentang bagaimana kedudukan seorang nenek/ibu secara theologis dan mengingatkan saya pada sebuah pepatah ...
Kasih Ibu Sepanjang Jalan, Kasih
Anak Sepanjang Penggalan....
Nenek Nurjanah Djalil mengingatkan kita pada PEPATAH ITU, ia tidak hanya mengasihi anaknya tetapi “anak dari anaknya (cucu)” tak putus sepanjang hayatnya. Pun juga demikian Pada Ibunda saya tercinta dan ibunda-ibunda lainnya ...kasihnya sepanjang jalan...melintasi generasi, besar kasihnya pada anak-anak yang dilahirkan oleh kami anak-anaknya.
Berita ini, menjadi
pembukti
kasih ibu...dan harus menjadi peneguh bagi kita untuk memberikan kasih tak hanya SEPANJANG PENGGALAN...Dalam keyakinan yang saya anut dimana Al Quran adalah petunjuk yang absolute kebenarannya dinyatakan....
Dan Rabb mu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. ...
Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah:
"Wahai Rabb ku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil".
(Apa yang disebutkan tentang orang tua pada ayat diatas juga bisa mencakup kakek dan nenek...)
Menyandingkan perintah penyembahan Kepada Tuhan sebagai Al Kholik dengan berbuat baik kepada ibu menunjukkan peran dan posisi strategis dari seorang ibu/nenek....
Maka ayolah perkuat untuk berbuat baik kepada mereka... terlebih pada usia lanjutnya.
Sahabat seandainya Orang Tua kita sudah tidak ada maka renungkanlah sebuah sunah Rasul
Seorang laki-laki mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata, "Wahai Rasulullah, sungguh, aku telah berbuat dosa besar, apakah aku masih mempunyai kesempatan untuk bertaubat?"
beliau balik bertanya: "Apakah kamu masih mempunyai ibu?" Laki-laki itu menjawab, "Tidak." Kemudian beliau bertanya lagi: "Apakah kamu mempunyai bibi?" laki-laki itu menjawab, "Ya." Beliau bersabda:
"Kalau begitu, berbaktilah kepadanya." HR. Tirmidzi...
Dari Berita Nenek Nurjanah Djalil terpencar ANEKA HIKMAH ... Betapa Islam menempatkan keutuhan kebaikan pada sebuah keluarga yang harus dijaga ...
Keluarga yang Baik adalah Pilar Sebuah Negara Yang Adil & Sejahtera...
(dari ruang kerja 17.00-24/01/2019)