• Tidak ada hasil yang ditemukan

KUESIONER PENELITIAN TINGKAT EFEKTIFITAS PROSES PENGOLAHAN PADA DEPOT AIR MINUM

N/A
N/A
Vly's

Academic year: 2023

Membagikan "KUESIONER PENELITIAN TINGKAT EFEKTIFITAS PROSES PENGOLAHAN PADA DEPOT AIR MINUM"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

LAMPIRAN I

KUESIONER PENELITIAN

TINGKAT EFEKTIFITAS PROSES PENGOLAHAN PADA DEPOT AIR MINUM DI KECAMATAN BALIKPAPAN UTARA TAHUN 2015

I. Karakteristik Responden

1.1. Nama :

1.2. Umur :

1.3. Pendidikan Terakhir :

SD SMP SMA Perguruan Tinggi

1.4. Lama Usaha :

1.5. Lama Kerja :

II. Daftar Periksa

Berilah tanda (√) pada kolom yang sesuai!

No Daftar Periksa Pemenuhan Syarat

Ya Tidak

A. Administasi

1. Ada surat izin yang masih berlaku dari dinas terkait

2. Ada surat keterangan Laik Hygiene Sanitasi Depot Air Minum B. Lokasi

3. Bebas dari pencemaran:

a. Debu

b. Tempat pembuangan kotoran/sampah

c. Tempat penumpukan barang bekas/berbahaya/beracun d. Sistem saluran pembuangan air yang kurang baik e. Tergenang air dan rawa

C. Bangunan

4. Tata Ruang 1

a. Ruang proses pengolahan b. Ruang tempat penyimpanan

c. Ruang tempat pembagian/penyediaan d. Ruang tunggu pengunjung

5. Konstruksi kuat aman dan mudah dibersihkan2

6. Lantai .

a. Kedap air

b. Permukaan rata, halus, tidak licin, tidak menyerap debu dan mudah dibersihkan c. Selalu dalam keadaan bersih

7. Dinding 4

a. Terbuat dari bahan kedap air

b. Permukaan rata, halus, licin, tidak menyerap debu dan mudah dibersihkan c. Warnan dinding terang dan cerah

d. Selalu dalam keadaan bersih dan tidak berdebu e. Bebas dari pakaian tergantung

8. Atas dan langit-langit .

a. Halus, menutup sempurna, tahan terhadap air dan tidak bocor b. Konstruksi atap terbuat dari anti tikus

c. Bahan langit-langit mudah dibersihkan dan tidak menyerap debu d. Pernukaan rata dan berwarna terang

e. Tinggi langit-langit minimal 2,4 m

(2)

No Daftar Periksa Pemenuhan Syarat

Ya Tidak

9. Pintu 6

a. Bahan kuat dan tahan lama

b. Permukaan rata, halus, berwarna terang, dan mudah dibersihkan c. Dapat menutup rapat

10. Pencahayaan .

a. Penyinaran cahaya minimal 100-200 lux b. Lampu anti hancur/ada pelindung

11. Ventilasi .

a. Cukup untuk meminimalkan bau, gas, uap berbahaya b. Bersih

D. Akses Terhadap Fasilitas Sanitasi

12. Tempat cuci tangan dilengkapi dengan sabun cuci tangan dan saluran limbah1

13. Toilet 2

14. Tempat sampah 3

E. Sarana Pengolahan Air Minum

15. Tabung filter dan mikro filter terbuat dari bahan tara pangan3 16. Filter dimungkinkan dilakukan back washing

17. Terdapat lebih dari satu mikro filter ukuran berjenjang maksimal 10 mikron 18. Mikrofilter masih sesuai masa pakai

19. Pompa stainless yang berkekuatan tinggi 20. Terdapat penunjuk tekanan air

21. Pipa penyalur menggunkan bahan tara pangan 22. Penampung air baku terlindung dari sinar matahari 23. Penampung air baku

a. Dibuat dari bahan tara pangan

b. Bebas korosi dan dari bahan yang dapat mencemari air F. . Air Baku

24. Untuk menjamin kualitas air baku dilakukan pengambilan dan uji sampel secara. periodik

a. Mikrobiologi sekali dalam 3 bulan b. Fisika dan kimia 2 kali dalam setahun 25. Ada surat pasokan air baku dari pemasok2 G. Air Produksi

26. Untuk menjamin kualitas air produksi dilakukan pengambilan dan uji sampel secara periodik

a. Mikrobiologi dan fisika sekali dalam sebulan b. Kimia 2 kali dalam setahun

27. Ada contoh produk air minum sebagai sampel yang dipajang di depot H. . Desinfeksi

28. Fasilitas desinfeksi: . a. Menggunakan Ozon

b. Menggunakan sinar ultraviolet

29. Peralatan desinfeksi masih dalam masa efektif membunuh kuman2 I. Pencucian dan Pengisian Galon

30. Fasilitas pencucian galon 31. Fasilitas pembilasan galon

32. Fasilitas pengisian galon dalam keadaan tertutup 33. Tersedia tutup galon yang baru dan bersih

(3)

No Daftar Periksa Pemenuhan Syarat

Ya Tidak

J. . Pelayanan Konsumen

34. Wadah yang akan diisi dalam keadaan bersih dan layak pakai1 35. Proses pencucian botol disediakan oleh depot2

36. Wadah yang diisi ditutup dengan penutup wadah saniter3 37. Wadah yang sudah diisi langsung diberikan kepada pelanggan4 38. Tidak terdapat air dalam galon siap jual > 1x24 jam

K. Karyawan

39. Bebas dari penyakit menular 1

40. Bebas dari luka, bisul, penyakit kulit dan penyakit lain2

41. Dilakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala (min: 2 kali dalam setahun) 42. Mencuci tangan pada saat melayani pelanggan3

43. Pada waktu melayani konsumen, tidak;4 a. Merokok

b. Berkuku panjang c. Meludah d. Menggaruk

e. Mengorek hidung/telinga/gigi

44. Memiliki surat keterangan telah mengikuti kursus operator depot air minum5

45. Menggunakan 6

a. Pakain kerja yang bersih dan rapi b. Memakai penutup kepala c. Memakai sepatu L. . Pekarangan

46. Permukaan kedap air dan kemiringan cukup1 47. Dijaga kebersihannya 2

48. Bebas dari pencemaran lain 3

Sumber : Kepmenperindag No. 651 Tahun 2004 Tentang Persyaratan Teknis Air Minum dan Perdagangannya Menteri Perindustrian Dan Perdagangan Republik Indonesia, Permenkes nomor 736 Tahun 2010 Tentang Tata Lakasana Pengawasan Kualitas Air Minum dan Dirjen P2PL Kementerian Kesehatan RI Tahun 2010.

(4)

LAMPIRAN II

Uraian Detail Obyek Pada Daftar Periksa Dalam Kuesioner Penelitian Efektifitas Proses Pengolahan Pada Depot Air Minum

A. Administrasi

1. Pastikan izin yang diterbitkan oleh DKK/KKP masih berlaku

2. Pastikan terdapat surat keterangan laik hygiene sanitasi pada depot tersebut.

B. Lokasi

3. Lokasi di Depot Air Minum harus terbebas dari pencemaran yang berasal dari debu di sekitar Depot, daerah tempat pembuangan kotoran/sampah, tempat penumpukan barang bekas, tempat bersembunyi/berkembang biak serangga, binatang kecil, pengerat, dan lain-lain, tempat yang kurang baik sistem saluran pembuangan air dan tempat-tempat lain yang diduga dapat mengakibatkan pencemaran.

C. Bangunan

4. Ruang proses produksi menyediakan tempat yang cukup untuk penempatan peralatan proses produksi. Area produksi harus dapat dicapai untuk inspeksi dan pembersihan disetiap waktu.

5. Konstruksi area produksi harus baik dan selalu bersih. Dinding ruang pengisian harus dibuat dari bahan yang licin, berwarna terang dan tidak menyerap sehingga mudah dibersihkan. Pembersihan dilakukan secara rutin dan dijadwalkan.

6. Lantai area produksi harus baik dan selalu bersih. Dinding ruang pengisian harus dibuat dari bahan yang licin, berwarna terang dan tidak menyerap sehingga mudah dibersihkan. Pembersihan dilakukan secara rutin dan dijadwalkan.

7. Dinding area produksi harus baik dan selalu bersih. Dinding ruang pengisian harus dibuat dari bahan yang licin, berwarna terang dan tidak menyerap sehingga mudah dibersihkan. Pembersihan dilakukan secara rutin dan dijadwalkan.

8. Atap dan langit-langit dipersyaratkan; harus menutup sempurna seluruh bangunan, bahan atap tahan terhadap air dan tidak bocor, konstruksi atap dan langit-langit dibuat anti tikus (rodent proof), langit- langit harus menutup sempurna seluruh ruangan, bahan langit-langit harus kuat, tahan lama dan mudah dibersihkan, dan tidak menyerap debu. Permukaan langit-langit harus rata dan berwarna terang, dalam keadaan bersih dan tidak berdebu. Pembersihan dilakukan secara rutin dan dijadwalkan.

9. Pintu, bahan pintu harus kuat, tahan lama dan tidak melepaskan gas beracun, permukaan rata, halus, berwarna terang, mudah dibersihkan, pemasangannya rapih sehingga dapat menutup dengan baik, membuka kedua arah, selalu dalam keadaan bersih dan tidak berdebu.

10. Penerangan di area proses produksi, tempat pencucian, pembilasan, sterilisasi dan pengisian gallon harus cukup terang untuk mengetahui adanya kontaminasi fisik, sehingga karyawan/personil mempunyai pandangan yang terang untuk dapat melihat setiap kontaminasi produk. Dianjurkan penggunaan lampu yang anti hancur dan atau lampu yang memakai pelindung sehingga jika pecah, pecahan gelas lampu tidak mengkontaminasi produksi. Pencahayaan bisa buatan (lampu) maupun secara alami dengan dengan minimal 10–20 foot candle atau 100–200 lux.

11. Ventilasi harus cukup untuk meminimalkan bau, gas atau uap berbahaya dan kondensat dalam ruang proses produksi, pencucian/ pembilasan/sterilisasi dan pengisian gallon. Pengecekan terhadap perlengkapan ventilasi perlu dilakukan secara rutin agar tidak ada debu dan dijaga tetap bersih.

Semua bagian luar yang terbuka atau lubang harus dilindungi dengan layar/screen, pelindung lain atau pintu yang menutup sendiri untuk mencegah serangga, burung dan binatang kecil masuk ke dalam Depot.

D. Akses Terhadap Fasilitas Sanitasi

12. Depot harus menyediakan fasilitas sanitasi sedikitnya fasilitas yang meliputi; tempat cuci tangan yang dilengkapi dengan sabun pembersih dan saluran pembuangan.

(5)

13. Walaupun depot tidak memiliki toilet/jamban, tetapi dilingkungan tersebut ada sarana sanitasi yang dapat digunakan baik milik umum maupun pribadi.

14. Tempat sampah yang sesuai

E. Sarana Pengolahan Air Minum

15. Tabung filter air sebaiknya terbuat dari bahan food grade, seperti stainless steel aatau poly-vinyl- carbonate. Biasanya terdapat dua buah tabung yang berisi pasir aktif dan karbon aktif. Tabung filter ini harus tahan tekanan tinggi. Bahan wadah tabung mikro filter terbuat dari bahan food grade.

16. System back washing adalah cara pembersihan tabung filter dengan cara mengalirkan air tekanan tinggi secara terbalik sehingga kotoran atau residu yang selama ini tersaring dapat terbuang keluar 17. Mikro filter terdapat lebihdari satu buah dengan ukuran berjenjang dari besar ke kecil. Contoh 10μ,

5 μ, 1 μ, 0.4 μ (micron).Maksimal 10 mikron

18. Masa pakai adalah umur (life time) dari mikro filter, masa pakai ini biasanya sudah ditentukan oleh produsen (pabrik yang membuat) mikro filter.

19. Pompa air sebaiknya terbuat dari stainless, dengan kekuatan tekanan kurang lebih 3-5 kg/cm2, tekanan ini diperlukan untuk mendorong air melalui berbagai macam filter yang ada.

20. Alat petunjuk tekanan air adalah alat yang berfungsi untuk memonitor tekanan air hasil pemompaan dalam pipa penyalur.

21. Pipa penyalur atau distribusi menggunakan bahan food grade.

22. Tandon penyimpanan air baku tidak terkena sinar matahari secara langsung.

23. Tandon air baku sebaiknya terbuat dari bahan tara pangan seperti stainless steel atau poly vinyl carbonate

F. Air Baku

24. Bahan baku utama yang digunakan adalah air yang diambil dari sumber yang terjamin kualitasnya, untuk itu beberapa hal yang harus dilakukan untuk menjamin mutu air baku meliputi :

a. Sumber air baku harus terlindung dari cemaran kimia dan mikrobiologi yang bersifat merusak/mengganggu kesehatan

b. Air baku diperiksa secara berkala terhadap pemeriksaan organoleptik (bau, rasa, warna), fisika, kimia dan mikrobiologi

Syarat mutu sesuai dengan permenkes No. 416 Tahun 1990 tentang syarat kualitas air bersih.

25. Dokumen pengadaan air baku harus tersedia dalam DAM yang isinya antara lain nama pemasok, jumlah air dan tanggal pengadaan.

G. Air Produksi

26. Pada pengawasan internal DAM, air yang siap dimasukkan ke dalam galon atau wadah air minum harus dilakukan pengujian sebulan sekali untuk uji mikrobologi dan fisik sedangkan uji kimia 6 bulan sekali.

27. Setiap pengisian bahan baku sebaiknya diambil contoh air minum sebagai sampel kurang lebih sebanyak 1 liter disimpan dan dipajang selama 1 x 24 jam setelah itu dapat dibuang.

H. Desinfeksi

28. Peralatan sterilisasi/desinfeksi harus ada pada sebuah depot air minum, dapat berupa Ultra Violet atau Ozonisasi atau peralatan desinfeksi lainnya atau bisa lebih dari satu alat sterilisasi/desinfeksi yang berfungsi dan digunakan secara benar, contohnya jika kemampuan peralatan tersebut 8 GPM (galon per minute) berarti paling tidak, keran pengisian depot digunakan untuk mengisi sekitar 6–7 galon permenitnya.

29. Masa efektif membunuh kuman adalah umur (life time) dari peralatan sterilisasi/desinfeksi, masa efektif ini biasanya sudah ditentukan oleh produsen (pabrik yang membuat) mikro filter

I. Pencucian dan Pengisian Galon

30. Fasilitas pencucian botol (galon) adalah sarana pencucian botol untuk membersihkan botol yang terdapat pada depot

31. Fasilitas pembilasan botol (galon) adalah sarana pembilasan botol untuk membilas bagian dalam botol.

32. Fasilitas pengisian adalah sarana pengisian produk air minum kedalam botol (galon) yang terdapat dalam ruang tertutup.

(6)

33. Setiap botol galon yang telah diisi, langsung beri tutup yang baru dan bersih. Tetapi bukan dengan metode wrapping.

J. Pelayanan Konsumen

34. Depot air minum wajib memberikan wadah yang di bawa oleh konsumen dan dilarang mengisi wadah yang tidak layak pakai.

35. Depot air minum harus melakukan pembilasan dan atau pencucian dan atau sanitasi wadah yang di lakukan dengan cara yang benar

36. Proses pengisian dan penutupan dilakukan secara saniter yakni dilakukan dalam ruang yang hygienis. Tutup wadah yang disediakan oleh Depot Air Minum harus polos/tidak bermerek. Depot Air Minum tidak diperbolehkan memasang segel/”shrink wrap” pada wadah.

37. Depot Air Minum hanya diperbolehkan menjual produknya secara langsung kepada konsumen dilokasi Depot dengan cara mengisi wadah yang dibawa oleh konsumen atau disediakan Depot.

38. Depot Air Minum dilarangmemiliki “stock produk air minum dalam wadah yang siap dijual. > 1 x 24 jam.

K. Karyawan

39. Bebas dari penyakit yang dapat dengan mudah menular, misal bersin dan batuk dan atau TBC selama pengisian

40. Karyawan yang berhubungan dengan produksi harus dalam keadaan sehat, bebas dari luka, penyakit kulit atau hal lain yang diduga dapat mengakibatkan pencemaran terhadap air minum.

41. Dilakukan pemeriksaan secara berkala (minimal 2 x setahun)

42. Karyawan harus mencuci tangan sebelum melakukan pekerjaan, terutama pada saat penanganan wadah dan pengisian

43. Karyawan tidak diperbolehkan makan, merokok, meludah atau melakukan tindakan lain selama melakukan pekerjaan yang dapat menyebabkan pencemaran terhadap air minum.

44. Pernah mengikuti pelatihan higiene sanitasi Depot Air Minum

45. Karyawan bagian produksi (pengisian) diharuskan menggunakan pakaian kerja, tutup kepala dan sepatu yang sesuai.

L. Pekarangan

46. Lokasi depot harus mempunyai halaman atau pekarangan dengan persyaratan; cukup luas untuk parkir kendaraan, permukaan rapat air dan cukup miring sehingga tidak terjadi genanangan,

47. Selalu dijaga kebersihannya setiap saat,

48. Serta bebas dari kegiatan lain atau sumber pencemaran lainnya.

Sumber : Kepmenperindag No. 651 Tahun 2004 Tentang Persyaratan Teknis Air Minum dan Perdagangannya Menteri Perindustrian Dan Perdagangan Republik Indonesia, Permenkes nomor 736 Tahun 2010 Tentang Tata Lakasana Pengawasan Kualitas Air Minum dan Dirjen P2PL Kementerian Kesehatan RI Tahun 2010.

Referensi

Dokumen terkait