LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
SISTEM INFORMASI ABSENSI ANAK BUAH KAPAL PADA PT MARITIM BARITO PERKASA
Disusun oleh : Nama : RIZKY SAPUTRA
NPM : 12.63.0421
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN (UNISKA)
MUHAMMAD ARSYAD AL BANJARY BANJARMASIN
2015
i
Lembar Keterangan Telah Melaksanakan Praktek Kerja Lapangan
ii
LEMBAR PENGESAHAN
PENERAPAN SISTEM INFORMASI ABSENSI ANAK BUAH KAPAL PADA PT MARITIM BARITO PERKASA
Laporan Praktek Kerja Lapangan ini telah disidangkan pada :
Hari, tanggal : Senin, 10 Desember 2015
Tempat : Universitas Islam Kalimantan
Ketua Program Studi, Dosen Pembimbing
Ir. H. M. Muflih, M.Kom Silvia Ratna,S.Kom, M.Kom NIP . 19700902 199403 1006 NIP . 19750913 200501 2001
Mengetahui
Dekan Fakultas Teknologi Informasi Universitas Islam Kalimantan (UNISKA)
Silvia Ratna,S.Kom, M.Kom NIP . 19750913 200501 2001
iii
PERYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa Praktek Kerja Lapangan dengan judul : SISTEM INFORMASI ABSENSI ANAK BUAH KAPAL PADA PT
MARITIM BARITO PERKASA
Ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko / sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.
Banjarmasin, 12 Desember 2015
Rizky Saputra 12630421
iv
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia-Nya saya dapat menyusun Laporan Praktek Kerja Lapangan ini hingga selesai. Laporan Praktek Kerja Lapangan ini disusun sebagai syarat untuk melengkapi salah satu prasyarat dalam menyusun Laporan Praktek Kerja Lapangan Jurusan Teknik Informasi di Universitas Islam Kalimantan (UNISKA).
Laporan ini ditulis berdasarkan informasi yang di data dari berbagai pihak selama pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di PT Maritim Barito Perkasa.
Laporan ini dapat disusun dengan baik karena banyak masukan dan dukungan dari berbagai pihak yang berupa informasi, arahan dan bimbingan.Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Kedua orang tua yang telah mendukung sepenuh hati.
2. Ibu Silvia Ratna,S.Kom,M.Kom, selaku Dekan Fakultas Teknologi Informasi Universitas Islam Kalimantan (UNISKA) Muhammad Arsyad Al-Banjary Banjarmasin dan pembimbing yang telah memberikan masukan dan arahan dalam menyelesaikan skripsi ini.
3. Bapak Ir. H. M. Muflih, M.Kom,selaku Ketua Prodi Fakultas Teknologi Informasi.
4. Seluruh Dosen dan staf pengajar Fakultas Teknologi Informasi, khususnya jurusan Teknik Informatika yang telah membimbing dan membagi ilmunya ke pada penulis dari awal kuliah sampai akhir kuliah.
v
5. Bapak Pramudya Darmawan, selaku pimpinan IT PT Maritim Barito Perkasa
6. Para Karyawan dan karyawati PT Maritim Barito Perkasa.
7. Semua teman – teman kelas 7A Non Reguler Banjarmasin yang telah banyak memberikan motivasi dan informasi ilmu kepada saya.
Demikian kata pengantar dari saya, dengan harapan semoga laporan ini dapat bermanfaat dan berguna bagi para pembaca, dengan kesadaran saya bahwa laporan saya masih mempunyai banyak kekurangan dan kelemahan sehingga membutuhkan banyak saran dan kritik yang membangun untuk menghasilkan sesuatu yang lebih baik. Terima kasih.
Banjarmasin, 12 Desember 2015
Rizky Saputra 12630421
vi
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN ... ii
PERYATAAN ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR TABEL ... x
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Alasan Pemilihan Judul ... 2
1.3 Ruang Lingkup ... 2
1.4 Tujuan dan Manfaat ... 2
1.5 Sistematika Penulisan ... 3
BAB II HASIL PELAKSANAAN PKL ... 6
2.1 Lokasi/Tempat PKL ... 6
2.1.1 Sekilas Tentang Perusahaan ... 6
2.1.2 Visi dan Misi ... 6
2.1.3 Struktur Organisasi ... 7
vii
2.1.4 Deskripsi Kerja... 7
2.2 Pengumpulan Data ... 9
2.3 Kegiatan Sistem/Prosedur Tempat PKL ... 9
2.4 Hasil Temuan/Permasalahan ... 10
2.5 Kendala-kendala yang dihadapi selama PKL ... 10
2.6 Solusi Pemecahan Masalah ... 11
BAB III ANALISIS DAN PEMECAHAN MASALAH ... 13
3.1 Analisa terhadap Sistem/Prosedur yang sedang berjalan ... 13
3.1.1 Diagram Kontek Sistem Berjalan ... 15
3.2 Usulan Sistem Baru ... 16
3.2.1 Gambaran Sistem Usulan ... 17
3.2.2 Usulan Hardware/Software ... 22
3.2.3 Usulan Tenaga Kerja ... 31
3.3 Perancangan Output Sistem ... 31
3.3.1 Perancangan Database ... 31
3.3.2 Tabel Personnel ... 32
3.3.3 Tabel Data ABK ... 33
3.3.4 Tabel Absensi ... 33
3.3.5 Tabel Status ... 34
3.3.6 Relasi Antar Tabel... 34
viii
3.4 Perancangan Antar Muka Sistem ... 35
BAB IV PENUTUP ... 42
4.1 Kesimpulan ... 42
4.2 Saran – saran ... 43
DAFTAR PUSTAKA ... 44
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar II.1 Struktur Organisasi ... 7
Gambar III.1 Diagram Konteks... 15
Gambar III.2 Diagram Metode Waterfall... 17
Gambar III.3 Xampp Control Panel ... 25
Gambar III.4 MySQL Connector/ODBC ... 27
Gambar III.5 Tampilan Crystal Report ... 29
Gambar III.6 Relasi Antar Tabel ... 34
Gambar III.7 Tampilan Rancangan Form Halaman Utama ... 36
Gambar III.8 Tampilan Rancangan Form Login... 37
Gambar III.9 Rancangan Form Registrasi Personnel ... 37
Gambar III.10 Tampilan Rancangan Form Data ABK ... 38
Gambar III.11 Rancangan Pencarian Data ... 39
Gambar III.12 Rancangan Informasi Data ABK... 39
x
DAFTAR TABEL
Tabel III.1 Tabel user ... 32
Tabel III.2 Tabel Personnel ... 32
Tabel III.3 Tabel data_abk ... 33
Tabel III.4 Tabel absensi ... 33
Tabel III.5 Tabel status ... 34
1 1.1 Latar Belakang
Di jaman modern ini komputer sudah menjadi alat bantu pekerjaan, dimana hampir semua pekerjaan kantor dan lainnya menggunakan komputer, tidak hanya itu komputer dapat dipakai untuk membantu dalam kegiatan absensi.
Keakuratan waktu sangat di butuhkan dalam kegiatan absensi, oleh karena itu Komputer sangat di butuhkan dalam membantu kegiatan absensi dalam sebuah perusahaan.
Absensi dapat diaplikasikan kedalam komputer, kemudian diterapkan oleh perusahaan yang membutuhkan. Dengan pengimplementasian sistem informasi absensi ke dalam komputer, dapat menghasilkan beberapa manfaat seperti kecepatan dalam pemprosesan informasi dan keakuratan waktu sehingga dapat meringankan tugas dari para karyawan yang menangani masalah absensi. Sistem informasi absensi ini dapat diterapkan dalam sebuah perusahaan kecil maupun perusahaan besar, mengingat dimana absensi menjadi sebuah masalah bagi perusahaan terutama dalam pengisian daftar waktu hadir yang dapat dimanipulasi jika menggunakan cara manual.
2
1.2 Alasan Pemilihan Judul
Alasan pengambilan judul Sistem Informasi Absensi Anak Buah Kapal PT Maritim Barito Perkasa karena dalam perusahaan tersebut terdapat beberapa kendala dalam masalah absensi anak buah kapal terutama para admin crew yang mengurus masalah absensi anak buah kapal. Keakuratan waktu dan seringnya terjadi keterlambatan dalam pengumpulan data absensi manual menjadi sebuah kendala dalam proses pendataan anak buah kapal yang aktif bertugas atau yang sudah non aktif.
1.3 Ruang Lingkup
Sistem Informasi Absensi Anak Buah Kapal PT Maritim Barito Perkasa ini hanya dalam ruang lingkup informasi data anak buah kapal dan absensi anak buah kapal PT Maritim Barito Perkasa.
1.4 Tujuan dan Manfaat
Tujuan dari penelitian ini adalah merancang sistem informasi absensi anak buah kapal berbasis komputer dalam pengumpulan informasi data dan absensi anak buah kapal PT Mritim Barito Perkasa, sehingga dapat membantu dan mempermudah para admin crew dan anak buah kapal dalam melakukan absensi maupun pengecekan informasi data dengan tujuan dapat mempercepat dan mempermudah dalam pengumpulan data dan absensi.
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat :
a. Memberikan Kemudahan pada para admin crew dalam pencarian informasi data anak buah kapal.
b. Bagi anak buah kapal dapat digunakan sebagai absensi berbasis komputer sehingga keakuratan waktu absensi dapat dijamin.
1.5 Sistematika Penulisan
Sistematika yang digunakan dalam penulisan laporan praktek kerja lapangan ini terdiri dari bab I sampai dengan bab IV, adapun bahasan dalam sistematika penulisan laporan praktek kerja lapangan tersebut adalah :
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini akan dibahas tentang latar belakang masalah, alasan pemlihan judul, ruang lingkup, tujuan dan manfaat dan sistematika penulisan.
BAB II : HASIL PELAKSANAAN PKL
Pada bab ini dibahas tentang lokasi/tempat PKL, pengumulan data (analisa organisasi, wawancara/interview, observasi, quizioner), kegiatan sistem/prosedur pada tempat PKL, hasil temuan/permasalahan, kendala- kendala yang dihadapi selama PKL, solusi pemecahan masalah.
BAB III : ANALISIS DAN PEMECAHAN MASALAH
Pada bab ini dibahas tentang usulan organisasi, usulan hardware/software, usulan tenaga kerja, usulan sistem baru (gambaran sistem usulan,
4
sasaran/informasi sistem usulan, jadwal, peralatan yang dibutuhkan, rancangan sistem usulan).
BAB IV: PENUTUP
Pada bab ini dibahas kesimpulan dari laporan yang dibuat serta saran untuk pengembangan program, lembaga maupun untuk instansi.
6
BAB II
HASIL PELAKSANAAN PKL
2.1 Lokasi/Tempat PKL
PT Maritim Barito Perkasa beralamatkan di Jl. Tebus Pelabuhan Martapura Baru No. 25 Rt. 26 Mntuil, Banjarmasin 70245, Kalimantan Selatan.
2.1.1Sekilas Tentang Perusahaan
PT Maritim Barito Perkasa adalah energy group Indonesia yang berfokus pada pertambangan batubara terintegrasi melalui anak perusahaan . Lokasi utama kami adalah di Kabupaten Tabalong , Kalimantan Selatan , di mana anak kami PT Adaro Indonesia beroperasi tunggal - situs terbesar tambang batubara di belahan bumi selatan . Kami beroperasi di bawah generasi pertama CCA (coal co- operation agreement) dengan Pemerintah Indonesia yang berlaku hingga 2022.
2.1.2Visi dan Misi Visi :
1. Menjadi kelompok perusahaan tambang dan energy Indonesia yang terkemuka.
Misi :
Kami bergerak dibidang pertambangan dan enegy untuk :
1. Memuaskan kebutuhan pelanggan.
2. Mengembangkan karyawan.
3. Menjalin kemitraan
4. Mendukung pembangunan
5. Mengutamakan
6. Memaksimalkan
2.1.3Struktur Organisasi
2.1.4Deskripsi Kerja 1. Direktur
seseorang yang ditunjuk untuk memimpin Perseroan terbatas (PT).
Direktur dapat seseorang
profesional yang ditunjuk oleh pemilik usaha untuk menjalankan dan memimpin perseroan terbatas.
2. Manager
orang yang memiliki pengalaman, pengetahuan dan keterampilan yang baik yang diakui oleh organisasi untuk d
kemitraan dengan pemasok.
pembangunan masyarakat dan Negara.
Mengutamakan keselamatan dan kelestarian lingkungan.
Memaksimalkan nilai bagi pemegang saham.
Struktur Organisasi
Gambar II.1 Struktur Organisasi
Deskripsi Kerja
seseorang yang ditunjuk untuk memimpin Perseroan terbatas (PT).
Direktur dapat seseorang yang memiliki perusahaan tersebut atau orang profesional yang ditunjuk oleh pemilik usaha untuk menjalankan dan memimpin
orang yang memiliki pengalaman, pengetahuan dan keterampilan yang baik yang diakui oleh organisasi untuk dapat memimpin, mengelola, seseorang yang ditunjuk untuk memimpin Perseroan terbatas (PT).
yang memiliki perusahaan tersebut atau orang profesional yang ditunjuk oleh pemilik usaha untuk menjalankan dan memimpin
orang yang memiliki pengalaman, pengetahuan dan keterampilan yang apat memimpin, mengelola,
8
mengendalikan, mengatur serta mengembangkan organisasi dalam rangka mencapai tujuannya
3. HRD
bertugas melakukan persiapan dan seleksi tenaga kerja ( Preparation and Selection )
4. ICT
Bertugas sebagai payung besar terminologi yang mencakup seluruh peralatan teknis untuk memproses dan menyampaikan informasi.
5. Technical
Bertugas mengawasi dan memeriksa dan mengetahui berbagai macam masalah teknis mesin – mesin kapal maupun perawatannya.
6. Purcashing
Bertugas khusus ke pembelian barang – barang dan kebutuhan perusahaan baik untuk kantor maupun untuk kapal.
7. Accounting
Bertanggung jawab atas segala aktivitas keuangan, tugas utamanya yaitu melakukan pengaturan, transaksi, membuat laporan keuangan, dan pengaturan administrasi keuangan perusahaan serta pembayaran gaji keryawan.
8. Crewing
Bertanggung jawab mengurus anak buah kapal mulai dari persiapan kerja, pelatihan, dan perekrutan anak buah kapal.
2.2 Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data dan informasi yang diperlukan, penulis menggunakan metode deskriptif, yaitu dengan cara mengumpulkan data dan informasi anak buah kapal PT Maritim Barito Perkasa. Penulis mengadakan penelitian dengan metode - metode sebagai berikut:
1. Observasi dilakukan dengan cara pengamatan langsung dilokasi untuk memperoleh data anak buah kapal PT Maritim Barito Perkasa secara lengkap.
2. Wawancara dilakukan langsung dengan Supervisor crew, admin crew, dan para karyawan IT PT Maritim Barito Perkasa.
3. Dokumentasi dilakukan dengan cara pengumpulan foto anak buah kapal PT Maritim Barito Perkasa.
2.3 Kegiatan Sistem/Prosedur Tempat PKL
Sebagian besar PT Maritim Barito Perkasa menggunakan sistem yang sudah terkomputerisasi. Mulai pengelolaan data Karyawan, absensi karyawan, inventory, pembuatan laporan keluar dan masuknya barang, dan form request barang. Namun untuk sistem pengolahan data dan absensi karyawan hanya terfokus pada karyawan kantor saja, sehingga informasi data dan absensi anak buah kapal masih dalam bentuk manual. Laporan yang dibutuhkan Suvervisor dan
10
kapten kapal tidak tepat waktu karena untuk membuat satu laporan data anak buah kapal tergolong cukup lama. Oleh karena itu sistem informasi tambahan inilah yang dibutuhkan, khususnya yang berkaitan dengan informasi anak buah kapal dan absensi anak buah kapal, masih memakan waktu yang cukup lama sehingga dalam menyediakan beberapa informasi data dibutuhkan waktu cukup lama, sehingga Suvervisor crew dan kapten kapal menunggu lebih lama untuk menerima informasi dan absensi anak buah kapal.
2.4 Hasil Temuan/Permasalahan
Seiring berjalannya waktu, PT Maritim barito perkasa memiliki banyak anak buah kapal dan permasalahan pun mulai ditemukan terutama pada pengumpulan data anak buah kapal, seperti data diri/personal data dan juga absensi. Masalah ini berdampak pada proses penggajian anak buah kapal dikarenakan faktor lambatnya pengumpulan data terutama absensi atau daftar hadir anak buah kapal, dan keakuratan waktu absensi masih dapat dimanipulasi.
Selain itu, ABK (anak buah kapal) tidak dapat mengumpulkan data absensi tepat waktu dikarenakan kebanyakan ABK sedang berada di lapangan atau bertugas di kapal. Dari hasil temuan inilah penulis mencoba untuk membuat sistem informasi absensi anak buah kapal.
2.5 Kendala-kendala yang dihadapi selama PKL
1. Pemberian tugas tidak hanya dalam ruang lingkup program melainkan keseluruhan tugas IT.
2. Pengumpulan data anak buah kapal yang sering tidak berada di tempat.
3. Berkas – berkas sangat rahasia sehingga tidak dapat mengumpulkan data secara maksimal.
2.6 Solusi Pemecahan Masalah
Solusi pemecahan masalah ini adalah dengan merubah cara pengolahan data dan absensi anak buah kapal yang masih manual dengan cara komputerisasi, dimana biasanya para ABK melakukan absensi manual atau dengan menggunakan kertas di rubah menjadi cara komputerisasi dan dimana biasanya keakuratan waktu absensi yang dapat dimanipulasi dapat dihindari dengan cara absensi digital atau komputerisasi dimana keakuratan waktu dapat di pastikan sesuai dengan tanggal dan waktu saat para ABK melakukan absensi.
12
13
3.1 Analisa terhadap Sistem/Prosedur yang sedang berjalan
Analisa sistem yang sedang berjalan sangat dibutuhkan dalam perancangan sistem informasi , dari hasil observasi dan wawancara maka penulis dapat menggambarkan proses pengolahan data dan absensi anak buah kapal.
Adapun proses – proses yang dilakukan dalam pengolahan data dan absensi sebagai berikut :
1. Proses registrasi admin crew 2. Proses penyerahan berkas 3. Proses absensi
Berikut akan dibahas secara detail mengenai proses – proses yang terjadi pada sistem informasi absensi anak buah kapal pada PT Maritim Barito Perkasa :
1. Proses Penyerahan Berkas
Proses penyerahan berkas ini adalah proses yang harus dilakukan sebelum registrasi dilakukan, dimana para anak buah kapal mengumpulkan berkas – berkas yang wajib di serahkan pada admin crew, dimana proses ini menentukan apakah calon anak buah kapal dapat melanjutkan ke proses selanjutnya.
14
2. Proses Registrasi
Pada proses ini anak buah kapal akan melakukan registrasi pada admin crew PT Maritim Barito Perkasa. Registrasi dilakukan oleh admin crew dengan cara menginput data yang ada pada berkas, proses ini adalah proses perubahan status dari calon anak buah kapal menjadi anak buah kapal PT Maritim Barito Perkasa.
3. Proses Penempatan Lokasi Kerja Anak Buah Kapal
Proses ini adalah lanjutan dari proses registrasi, proses penempatan ini diberikan pada anak buah kapal sesuai dengan hasil wawancara calon anak buah kapal dengan kapten kapal, jika proses ini disetujui oleh kapten kapal maka admin crew akan memberikan hak akses untuk melakukan absensi, dimana status anak buah kapal akan menjadi aktif.
4. Proses Absensi
Proses Absensi dilakukan jika admin crew sudah memberikan hak akses berupa status aktif kepada anak buah kapal. Absensi dilakukan dua kali yaitu saat pertama bertugas dilokasi dan sesudah bertugas dilokasi sesuai dengan persetujuan kapten kapal.
3.1.1Diagram KontekDiagram Konteks Sistem Berjalan
Gambar III.1 Diagram Konteks
3.1.2DFD Level 0 ( Data Flow Diagram )
3.2 Usulan Sistem Baru
Berdasrkan hasil analisa sistem yang sedang berjalan diatas maka diusulkan sebuah penambahan
terkomputerisasi. Usulan perancangan
informasi absesni yang masih menggunakan lembaran kertas atau arsip menjadi terkomputerisasi.Sistem ini diharapkan
ada dan dapa menghasilkan
mendukung proses penyampaian informasi,penginputan DFD Level 0 ( Data Flow Diagram )
Gambar III.2 Data Flow Diagram
Sistem Baru
Berdasrkan hasil analisa sistem yang sedang berjalan diatas maka penambahan sistem informasi absensi anak buah kapal Usulan perancangan yang dilakukan adalah merubah
yang masih menggunakan lembaran kertas atau arsip menjadi terkomputerisasi.Sistem ini diharapkan dapat membantu mengatasi masalah yang
dapa menghasilkan informasi yang cepat,tepat dan penyampaian informasi,penginputan data absensi
16
Berdasrkan hasil analisa sistem yang sedang berjalan diatas maka sistem informasi absensi anak buah kapal yang dilakukan adalah merubah sistem yang masih menggunakan lembaran kertas atau arsip menjadi mengatasi masalah yang informasi yang cepat,tepat dan akurat. Serta absensi, data anak
buah kapal dan pembuatan laporan baik untuk anak buah kapal maupun untuk suvervisor crew dan kapten yang membutuhkan informasi anak buah kapal.
3.2.1Gambaran Sistem Usulan
Gambar III.3 Diagram Metode Waterfall
1. Perencanaan Sistem
Perencanaan sistem yang mendefinisikan perkiraan kebutuhan - kebutuhan sumber daya seperti perangkat fisik, manusia, metode (teknik
18
dan operasi), dan anggaran yang sifatnya masih umum (belum detail/rinci).
2. Analisis Sistem
Tahap penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru atau diperbarui.
3. Desain Sistem
Tahap desain sistem adalah tahap setelah analisis sistem yang menentukan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru.
4. Penerapan Sistem
Tahap penerapan atau implementasi adalah tahap di mana desain sistem dibentuk menjadi suatu kode (program) yang siap untuk dioperasikan.
5. Perawatan Sistem
Tahap pemeliharaan sistem merupakan tahap yang dilakukan setelah tahap penerapan, yang meliputi pemakaian atau penggunaan, audit sistem, penjagaan, perbaikan, dan peningkatan sistem.
3.2.1.1 Elemen Sistem
Elemen-elemen yang terdapat dalam sistem meliputi :
1. Tujuan Sistem
Tujuan sistem merupakan tujuan dari sistem tersebut dibuat.
2. Batasan Sistem
Batasan sistem merupakan sesuatu yang membatasi sistem dalam mencapai tujuan sistem. Batasan sistem dapat berupa peraturan - peraturan yang ada dalam organisasi.
3. Kontrol Sistem
Kontrol atau pengawasan sistem merupakan pengawasan terhadap pelaksanaan pencapaian tujuan dari sistem tersebut. Kontrol sistem dapat berupa kontrol terhadap masukan (input), kontrol terhadap keluaran (output), kontrol terhadap pengolahan data dan kontrol terhadap umpan balik.
4. Input
Input merupakan elemen sistem yang bertugas untuk menerima masukan data.
5. Proses
Proses merupakan elemen dari sistem yang bertugas untuk mengolah atau memproses seluruh masukan data menjadi suatu informasi yang lebih berguna.
6. Output
Output merupakan hasil dari input yang telah diproses oleh bagian pengolah dan merupakan tujuan akhir sistem.
7. Umpan Balik
Umpan balik merupakan elemen dalam sistem yang bertugas mengevaluasi bagian dari output yang dikeluarkan, dimana elemen ini sangat penting demi kemajuan sebuah sistem.Umpan balik ini dapat berupa perbaikan sistem maupun pemeliharaan sistem.
20
3.2.1.2 Karakteristik Sistem
Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat - sifat yang tertentu, yaitu :
1. Komponen - Komponen (Components)
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen - komponen sistem atau elemen – elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian - bagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai sifat - sifat dari system untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai suatu sistem yang lebih besar yang disebut dengan supra system. Misalnya suatu sistem yang lebih besar dapat disebut dengan suatu sistem dan industri yang merupakan sistem yang lebih besar dapat disebut dengan supra system.
2. Batas Sistem (Boundary)
Batas sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
3. Lingkungan Luar Sistem (Environments)
Lingkungan luar (Environment) dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.
4. Penghubung Sistem (Interface)
Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsitem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber - sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya.
Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi masukkan (input) untuk subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung.Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.
5. Masukan Sistem (Input)
Masukan (input) adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem.
Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukkan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energy yang diproses untuk didapatkan keluaran. Sebagai contoh di dalam sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
6. Keluaran Sistem (Output)
Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada suprasistem.
7. Pengolah (Process)
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukkan menjadi keluaran.
22
8. Sasaran (Objectives) atau Tujuan (Goal)
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.
Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.
3.2.2Usulan Hardware/Software 3.2.2.1 Usulan Hardware
Hardware merupakan perangkat keras yang diperlukan oleh sistem informasi berbasis komputerisasi untuk pengolahan data dan penyimpanan data di database. Adapun spesifikasi hardware yang digunakan untuk menerapkan sistem ini adalah :
1. Komputer dengan spesifikasi minimum Pentium Quadcore 3.5Ghz dengan memory RAM 2 GB, Hardisk 500 GB dan OS ( Operating System ) Windows XP/7.
2. Monitor/LCD 19” sebagai perangkat output.
3. Printer untuk mencetak suatu laporan atau informasi data.
3.2.2.2 Usulan Software
III.2.2.2.1 Visual Studio 2010
Microsoft Visual Studio by merupakan sebuah perangkat lunak lengkap (suite) yang dapat digunakan untuk melakukan pengembangan aplikasi, baik itu aplikasi bisnis, aplikasi personal, ataupun komponen aplikasinya, dalam bentuk aplikasi console, aplikasi Windows, ataupun aplikasi Web. Visual Studio mencakup kompiler, SDK, Integrated Development Environment (IDE), dan
dokumentasi (umumnya berupa MSDN Library). Kompiler yang dimasukkan ke dalam paket Visual Studio antara lain Visual C++, Visual C#, Visual Basic, Visual Basic .NET, Visual InterDev, Visual J++, Visual J#, Visual FoxPro, dan Visual SourceSafe.
Microsoft Visual Studio dapat digunakan untuk mengembangkan aplikasi dalam native code (dalam bentuk bahasa mesin yang berjalan di atas Windows) ataupun managed code (dalam bentuk Microsoft Intermediate Language di atas .NET Framework). Selain itu, Visual Studio juga dapat digunakan untuk mengembangkan aplikasi Silverlight, aplikasi Windows Mobile (yang berjalan di atas .NET Compact Framework).
Visual Studio kini telah menginjak versi Visual Studio 9.0.21022.08, atau dikenal dengan sebutan Microsoft Visual Studio 2008 yang diluncurkan pada 19 November 2007, yang ditujukan untuk platform Microsoft .NET Framework 3.5.
Versi sebelumnya, Visual Studio 2005 ditujukan untuk platform .NET Framework 2.0 dan 3.0. Visual Studio 2003 ditujukan untuk .NET Framework 1.1, dan Visual Studio 2002 ditujukan untuk .NET Framework 1.0. Versi-versi tersebut di atas kini dikenal dengan sebutan Visual Studio .NET, karena memang membutuhkan Microsoft .NET Framework. Sementara itu, sebelum muncul Visual Studio .NET, terdapat Microsoft Visual Studio 6.0 (VS1998).
III.2.2.2.2 Xamp
Xampp adalah perangkat lunak bebas yang mendukung banyak sistem operasi. Xampp merupakan kompilasi dari beberapa program. Fungsinya adalah
24
sebagai server yang berdiri sendiri (localhost) yang terdiri atas program Apache HTTP Server, MySQL database dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemrograman PHP dan Perl. Nama Xampp merupakan singkatan dari X (empat sistem operasi apapun), Apache, MySQL, PHP dan Perl. Program ini tersedia dalam GNU General Public License dan bebas. Xampp merupakan web server yang mudah digunakan yang dapat melayani tampilan halaman web yang dinamis.
Bagian penting XAMPP yang biasa digunakan pada umumnya.
• XAMPP Control Panel Aplication berfungsi mengelola layanan (service) XAMPP. Seperti mengaktifkan layanan (start) dan menghentikan (stop) layanan. Tampilan control panel Xampp dapat dilihat pada gambar 2.3.
• htdoc adalah folder tempat meletakkan berkas-berkas yang akan dijalankan. Di Windows, folder ini berada di C:/xampp.
• phpMyAdmin merupakan bagian untuk mengelola database.
Gambar III.4 Xampp Control Panel
1. Apache
Apache adalah sebuah nama web server yang bertanggung jawab pada request-response HTTP. Selain itu, Apache juga diartikan sebagai suatu web server yang kompak, modular, mengikuti standar protokol HTTP. Apache memiliki fitur-fitur canggih seperti pesan kesalahan yang dapat dikonfigurasi, autentikasi berbasis basis data dan lain-lain. Apache juga didukung oleh sejumlah antarmuka pengguna berbasis grafik (GUI) yang memungkinkan penanganan server menjadi mudah. Apache merupakan perangkat lunak sumber terbuka dikembangkan oleh komunitas terbuka yang terdiri dari pengembang-pengembang dibawah naungan Apache Software Foundation.
2. MySQL
26
MySQL merupakan aplikasi database server. SQL merupakan kepanjangan dari Structured Query Language. SQL merupakan bahasa terstruktur yang digunakan untuk mengolah database. MySQL dapat digunakan untuk membuat dan mengelola database beserta isinya. Kita dapat memanfaatkan MySQL untuk mengelola database.
III.2.2.2.3 MySQL Connector /ODBC
Open Database Connectivity (disingkat menjadi ODBC) adalah sebuah standar terbuka untuk konektivitas antar mesin basis data. Standar ini menyediakan API yang dapat digunakan untuk menjalankan dan mengoneksikan sebuah aplikasi dengan sebuah sistem manajemen basis data (SMBD). Para desainer ODBC membuatnya dengan tujuan agar ODBC terbebas dari penggunaan bahasa pemrograman tertentu, sistem manajemen basis data tertentu, dan sistem operasi tertentu.
Gambar III.5 MySQL Connector/ODBC
Spesifikasi ODBC menawarkan API prosedural untuk menggunakan query dengan bahasa SQL untuk mengakses sebuah basis data. Sebuah implementasi ODBC, akan menyediakan satu aplikasi atau lebih, pustaka inti ODBC, dan juga
"driver basis data". Pustaka inti ODBC, yang bersifat independen terhadap aplikasi dan juga DBMS, bertindak sebagai interpreter antara aplikasi dan juga driver basis data, sementara driver basis data mengandung detail-detail mengenai SMBD tertentu. Sehingga, dengan cara seperti ini, para programmer dapat menulis aplikasi basis data, tanpa harus memahami sistem manajemen basis data tertentu, mengingat semuanya telah ditangani oleh ODBC. Akan tetapi, para pembuat driver basis data ODBC hanya harus mengetahui bagaimana caranya memasukkan driver basis data ke dalam pustaka inti ODBC. Dengan begitu,
28
ODBC ini dapat disebut sebagai sistem yang modular. ODBC memiliki beberapa komponen utama, yakni sebagai berikut:
1. ODBC API: sekumpulan panggilan fungsi, kode-kode kesalahan dan sintaksis SQL yang mendefinisikan bagaimana data dalam sebuah DBMS diakses.
2. Driver basis data ODBC: driver (yang berupa dynamic link library) yang mampu memproses panggilan fungsi ODBC untuk sebuah DBMS tertentu.
3. ODBC Driver Manager: yang bertugas untuk memuat driver basis data ODBC yang dibutuhkan oleh aplikasi.
Pengguna sistem operasi Windows dapat mengonfigurasikan ODBC dengan menggunakan utilitas ODBC yang terdapat di dalam Control Panel.
Utilitas ini mengizinkan mereka untuk mendefinisikan DSN (Data Source Name) untuk basis data yang hendak diakses dan juga driver yang digunakan untuk mengakses basis data tersebut. Untuk mengonfigurasikan ODBC dengan utilitas ini, mereka dapat mengasosiasikan sebuah DSN dengan sebuah driver ODBC, yang mengizinkan aplikasi untuk dapat berinterakse dengan sebuah basis data yang disimpan baik secara lokal di dalam mesin yang sama maupun di dalam server jaringan.
III.2.2.2.4 Crystal Report
Crystal Reports merupakan salah satu
untuk mem-buat, menganalisa, dan menterjemahkan informasi yang terkandung dalam data-base ke dalam berbagai jenis laporan. Crystal Reports dirancang untuk membuat laporan yang dapat di--gunakan dengan berbagai bahasa pemrograma berbasis Windows, seperti Visual Basic, Visual C/C++, Visual Interdev, dan Borland Delphi. Beberapa kelebihan yang dimiliki program Crystal Reports, antara lain:
1. Pembuatan laporan dengan Crystal Reports tidak terlalu rumit dan banyak meli-bat-kan kode pr
2. Program Crystal Reports banyak digunakan karena mudah terintegrasi dengan baha-sa lain.
Crystal Report
Gambar III.6 Tampilan Crystal Report
Crystal Reports merupakan salah satu paket program yang digunakan untuk mem-buat, menganalisa, dan menterjemahkan informasi yang terkandung dalam data-base ke dalam berbagai jenis laporan. Crystal Reports dirancang untuk membuat laporan yang dapat di--gunakan dengan berbagai bahasa pemrograma berbasis Windows, seperti Visual Basic, Visual C/C++, Visual Interdev, dan Borland Delphi. Beberapa kelebihan yang dimiliki program Crystal Reports,
Pembuatan laporan dengan Crystal Reports tidak terlalu rumit dan banyak meli-bat-kan kode program.
Program Crystal Reports banyak digunakan karena mudah terintegrasi dengan baha-sa lain.
paket program yang digunakan untuk mem-buat, menganalisa, dan menterjemahkan informasi yang terkandung dalam data-base ke dalam berbagai jenis laporan. Crystal Reports dirancang untuk membuat laporan yang dapat di--gunakan dengan berbagai bahasa pemrograman berbasis Windows, seperti Visual Basic, Visual C/C++, Visual Interdev, dan Borland Delphi. Beberapa kelebihan yang dimiliki program Crystal Reports,
Pembuatan laporan dengan Crystal Reports tidak terlalu rumit dan
Program Crystal Reports banyak digunakan karena mudah
30
3. Fasilitas impor hasil laporan yang mendukung format-format paket program lain, se-perti Microsoft Office, Adobe Acrobat Reader, HTML, dan sebagainya.
Dalam membuat suatu laporan, data merupakan komponen yang sangat vital dan mutlak disediakan. Umumnya data-data tersebut disimpan dalam sebuah database.
Terdapat dua model untuk mengambil data yang ada di database guna ditampilkan di laporan, yaitu:
1. Pull Mode
Proses yang terjadi adalah driver akan melakukan koneksi ke database dan me-na-rik data yang ada di dalam database tersebut sesuai dengan permintaan.
Dengan mo-del ini, di antara koneksi dalam database dengan perintah SQL akan menghasilkan data yang dita-ngani oleh Crystal Reports. Umumnya model ini digunakan pada laporan yang peng-am-bilan datanya berasal dari sebuah database, di mana koneksinya tidak menga-lami peru-bah-an atau tidak memerlukan pengkodean.
2. Push Mode
Koneksi ke database digunakan untuk mengambil data dan mengisikan data ter-sebut ke dalam Dataset. Data yang berada dalam Dataset selanjutnya ditampilkan pada la-poran. Dengan metode ini memungkinkan untuk membangun koneksi yang terbagi (sharing) ke dalam aplikasi dan membagi data sebelum Crystal Reports menerima-nya.
Laporan yang telah dibuat dengan Crystal Reports masih belum terlihat bentuk tampilan datanya. Untuk itu dibutuhkan kontrol lain yang dipasang di form yaitu CristalReports-Viewer.
3.2.3Usulan Tenaga Kerja
Tenaga Kerja (Brainware) merupakan subjek (pelaku) yang mengendalikan seluruh sistem, yang dituntut untuk memiliki kemampuan dan penguasaannya terhadap ilmu dan teknologi. Sistem ini memiliki 2 user. Pertama sebagai administrator yang memiliki hak akses dalam pengolahan data pada sistem informasi ini. Selain itu diperlukan pula kemampuan untuk memadukan pengelolaan dengan pemanfaatan Sistem Informasi dan absensi agar data dapat digunakan secara efektif dan efisien. Kedua, Anak Buah Kapal (ABK) yang menggunakan sistem informasi ini, dimana anak buah kapal memiliki akses untuk melihat informasi data dan melakukan absensi.
3.3 Perancangan Output Sistem
Output sistem merupakan gambar dan segala sesuatu yang muncul pada layar monitor. Semua hasil program akan ditampilkan kepada pengguna melalui interface. Dalam perancangan interface digunakan storyboard. Storyboard adalah
rancangan kasar dari suatu tampilan layar atau merupakan gambaran umum dari apa yang akan ditampilkan.
3.3.1Perancangan Database
Sebagai sebuah tempat penyimpanan data yang terstruktur dan agar dapat diakses dengan cepat dan mudah maka dibutuhkan sebuah database. Dalam
32
pengolahan informasi data anak buah kapal dan absensi, penulis membuat database dengan nama absensi_magang. Dengan Tabel – tabel tersebut adalah user, personnel, data_abk dan absensi Pembuatan database dan tabel-tabel mengunakan fasilitas MySQL. Dibawah ini adalah gambaran isi database absensi_magang.sql dari masing - masing tabel beserta field-field.
Tabel III.1 Tabel user
No Field Name Type Size Key
1 ID_USER Varchar 12 PK
2 USERNAME Varchar 12
3 PASSWORD Varchar 10
4 LEVEL Varchar 1
3.3.2Tabel Personnel
Tabel III.2 Tabel Personnel
No Field Name Type Size Key
1 PERSONNEL_ID Varchar 9 PK
2 NAMA Varchar 50
3 ALAMAT Varchar 255
4 EMAIL Varchar 50
5 KOTA_LAHIR Varchar 70
6 TANGGAL_LAHIR Date
7 KONTAK Varchar 13
8 FOTO Varchar 100
3.3.3Tabel Data ABK
Tabel III.3 Tabel data_abk
No Field Name Type Size Key
1 CREW_ID Varchar 9 PK
2 KAPAL Varchar 30
3 POSISI Varchar 30
4 PERSONNEL_ID Varchar 9
5 BINNARY_DATA_ID Varchar 9
3.3.4Tabel Absensi
Tabel III.4 Tabel absensi
No Field Name Type Size Key
1 ABSEN_ID Int 12 PK
2 CREW_ID Varchar 9
3 MULAI_ABSEN DateTime
4 STATUS Int 1
34
3.3.5Tabel Status
Tabel III.5 Tabel status
No Field Name Type Size Key
1 STATUS Int 1
2 CREW_ID Varchar 9
3.3.6Relasi Antar Tabel
Gambar III.7 Relasi Antar Tabel
Pada gambar di atas menunjukkan gambar database dimana database tersebut memiliki lima buah tabel. Kelima tabel itu adalah tabel user, personnel, data_abk, absensi, dan status dimana tabel – tabel tersebut memiliki relasi satu sama lain.
3.4 Perancangan Antar Muka Sistem
Desain Antarmuka Pengguna (User Interface Design) atau rekayasa antarmuka pengguna adalah desain untuk komputer, peralatan, mesin, perangkat komunikasi mobile, aplikasi perangkat lunak, dan situs web yang berfokus pada pengalaman pengguna (User Experience) dan interaksi.
Tujuan dari Desain Antarmuka Pengguna adalah untuk membuat interaksi pengguna sesederhana dan seefisien mungkin, dalam hal mencapai tujuan pengguna—atau apa yang sering disebut dengan user-centered design. Desain Antarmuka Pengguna yang baik dapat memberikan penyelesaian pekerjaan dengan menggunakan tangan tanpa menarik perhatian yang tidak perlu terhadap dirinya sendiri. Desain grafis dapat dimanfaatkan untuk mendukung kegunaan (Usability). Proses desain haruslah seimbang antara fungsi teknis dan elemen visual (misalnya, model mental) untuk menciptakan sebuah sistem yang tidak hanya bisa beroperasi tetapi juga dapat digunakan dan disesuaikan dengan kebutuhan pengguna.
Desainer cenderung mengkhususkan diri pada jenis proyek tertentu dan memiliki kemampuan berpusat di sekitar keahlian mereka, apakah itu desain software, penelitian pengguna, desain web, atau desain industri. Kali ini penulis akan menampilkan beberapa rancangan antar muka sistem informasi absensi anak buah kapal yang terdiri dari beberapa form berikut :
36
Gambar III.8Tampilan Rancangan Form Halaman Utama
Pada form halaman utama Pengguna akan langsung masuk ke halaman utama yang terdapat form absensi, dimana pada halaman ini juga terdapat beberapa menu navigasi seperti : Beranda, Login, Master Data dan Laporan.
1. Tombol 1. Beranda Merupakan tampilan awal dari website yang berisi form absensi.
2. Tombol 2. Login Form ini berfungsi untuk login admin crew.
3. Tombol 3. Registrasi Form ini disediakan untuk admin crew, dimana admin crew dapat melakukan pengolahan data berupa registrasi personnel dan Anak Buah Kapal.
4. Tombol 4. Informasi Data Form ini disediakan bagi pengguna untuk mencari informasi data yang diperlukan.
Gambar III.9 Tampilan Rancangan Form Login
Pada gambar 3.8 menjelaskan tampilan form Login saat pengguna menekan tombol Login. Form login berfungsi agar admin crew dapat mengelola data master seperti menambahkan, menghapus, dan merubah data jika ada perubahan data yang diperlukan. Jika admin crew sudah memasukkan username dan password admin yang benar. Sistem akan memvalidasi username dan password tersebut, dan jika username dan password benar maka tombol Registrasi dan laporan yang sebelumnya tidak aktif akan menjadi aktif.
Gambar III.10 Rancangan Form Registrasi Personnel
38
Pada gambar 3.9 menjelaskan rancangan tampilan form registrasi personnel dimana nantinya admin akan menginputkan data registrasi berupa berkas kertas dan pada form ini lah data akan di simpan secara otomatis ke dalam data base saat penginputan berhasil dilakukan.
Gambar III.11 Tampilan Rancangan Form Data ABK
Pada gambar 3.10 adalah rancangan tampilan form registrasi ABK dimana nantinya admin akan merubah status personnel menjadi ABK dan pada form ini lah data akan di simpan secara otomatis ke dalam data base saat penginputan berhasil dilakukan.
Gambar III.12 Rancangan Pencarian Data
Pada gambar rancangan form pencarian data, admin atau anak buah kapal dapat mencari informasi data dan nantinya akan ditampilkan pada form informasi data.
Gambar III.13 Rancangan Informasi Data ABK
Pada Rancangan Gambar 3.12 menampilkan seluruh informasi data anak buah kapal.
40
Gambar III.14 Rancangan Report Absensi Anak Buah Kapal
Pada rancangan gambar 3.13 menampilkan keseluruhan report absensi anak buah kapal berdasarkan nama kapal dimana anak buah kapal ditugaskan yang nantinya akan di cetak untuk laporan absensi.
42
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Setelah melalui beberapa tahapan penelitian untuk membuat sebuah sistem informasi absensi anak buah kapal yaitu identifikasi masalah, analisis, perancangan, pengujian dan pemeliharaan sistem. Sedangkan sistem yang dibangun sudah mampu mempermudah proses pengolahan data untuk mendukung para admin crew dan para anak buah kapal. Maka penulis dapat menarik kesimpulan diantaranya:
a. Sistem yang ada selama ini sebagian masih menggunakan cara manual sehingga mengakibatkan kesulitannya para anak buah kapal mencari informasi data dan absensi mereka. Dengan sistem baru, maka para anak buah kapal dapat mencari informasi data dan melakukan absensi melalui sistem sendiri.
b. Aplikasi sistem informasi absensi ini dapat digunakan untuk membantu para anak buah kapal dalam proses absensi secara akurat.
c. Keakuratan sistem informasi absensi ini sesuai dengan waktu yang ada saat dilakukannya absensi sehingga penginputan data absensi menjadi lebih efisien.
d. Keuntungan yang diperoleh dengan adanya komputerisasi informasi absensi anak buah kapal ini antara lain:
1. Mampu mempermudah pekerjaan para admin crew dalam pengumpulan informasi data dan absensi anak buah kapal.
2. Dapat menghemat waktu pencarian data.
3. Dapat menyajikan informasi data dan absensi secara cepat, tepat dan akurat.
4. Mengurangi beban pekerjaan admin crew menjadi lebih ringan sehingga kinerja lebih meningkat.
4.2 Saran – saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka saran - saran yang dapat dikemukakan penulis agar menjadi bahan masukan dan pertimbangan untuk pengembangan selanjutnya adalah sebagai berikut :
1. Antarmuka dapat dibuat lebih menarik lagi untuk kedepannya.
2. Diperlukan pengembangan lebih lanjut dari pembuatan sistem informasi absensi ini terutama dari segi pengambilan absensi menggunakan id, sehingga dapat meminimalisir kecurangan.
3. Aplikasi yang dibuat masih menggunakan id sehingga dapat dibuat menjadi finger print.
44
DAFTAR PUSTAKA
Skripsi Fitri Anggraeni, Sistem Informasi Absensi Pegawai Pada Media Cetak Tabloid Tipikor
https://id.wikipedia.org/wiki/Microsoft_Visual_Studio
https://id.wikipedia.org/wiki/Open_Database_Connectivity
https://id.wikipedia.org/wiki/Desain_Antarmuka_Pengguna
http://studyinformatics.blogspot.co.id/2012/07/perancangan-antarmuka- pengguna.html
http://equilina.blogspot.co.id/2010/12/pengertian-crystal-report-dan.html
Hendra, ST. Bahasa pemograman VB.Net
IlmuKomputer.Com 2003. Step By Step Menjadi Programer Handal Dengan VB.NET
Zoeliandri Saputra, Belajar Cepat Membuat Aplikasi Menggunakan Visual Basic.Net + DB MYSQL