• Tidak ada hasil yang ditemukan

DOKUMENTASI CAGAR BUDAYA PADA KAWASAN MENTENG

N/A
N/A
Muhammad Fachdi Nugroho

Academic year: 2024

Membagikan "DOKUMENTASI CAGAR BUDAYA PADA KAWASAN MENTENG "

Copied!
57
0
0

Teks penuh

(1)

DOKUMENTASI CAGAR BUDAYA PADA KAWASAN MENTENG

Muhammad Fachdi Nugroho 052002000014

DOSEN :

PUNTO WIJAYANTO, ST., MT

Dr. I. M. RIRIK WINANDARI, ST., MT

(2)

Kantor Pos Cikini

(3)

Jl. Cikini Raya no. 2 Kantor Pos Cikini

1912

Menteng Huis Jl. kalipasir Perumahan kalipasir Toko sanggar antik Cikini

Menteng Jakarta Pusat DKI Jakarta 10330

BUMN

PT. Pos Indonesia Kantor cabang Tjikini Post Kantoor

Eduard Cuypers

(4)

arsitektur kolonial Belanda yang menggabungkan berbagai gaya, seperti Art Nouveau dan Neo-Renaissance

Dinding menggunakan material bata dan penutup atap menggunakan genteng merah

kantor

-

Berada di jalan cikini raya dan berada di area pertokoan

-

Berada di pinggir jalan cikini raya dan memiiki pedestrian yang cukup besar menjadikan feeling bangunan ini sangat klasik

-

(5)

Kantor Pos Cikini adalah bangunan bersejarah di Jakarta yang dibangun pada tahun 1912 oleh arsitek Belanda Eduard Cuypers. Bangunan ini merupakan contoh arsitektur kolonial Belanda yang menggabungkan berbagai gaya, seperti Art Nouveau dan Neo-Renaissance. Kantor Pos Cikini memiliki atap mansard, jendela besar dengan panel kaca patri, dan ornamen dekoratif. Bangunan ini masih digunakan sebagai kantor pos dan menjadi ikon arsitektur kolonial Belanda di Jakarta.

Atap berbentuk mansard

Bata, plaster, beton, keramik, kayu

- kantor

Merupakan bangunan 2 lantai yang terdiri dari

ruang kerja, ruang tamu, ruang makan, ruang

santai, kamar tidur, kamar mandi, juga

perpustakaan milik Moh. Hatta.

(6)

Kantor Pos Cikini adalah bangunan bersejarah dengan arsitektur kolonial Belanda. Bangunan ini berwarna putih, memiliki fasad simetris dengan pintu masuk utama di tengah, jendela-jendela besar, tangga masuk batu, dan ornamen dekoratif. Atap miring dengan genteng merah adalah ciri khasnya, dan bangunan ini menggabungkan gaya arsitektur klasik seperti Art Nouveau dan Neo-Renaissance.

Kantor Pos Cikini adalah ikon arsitektur kota Jakarta.

(7)

Tidak terlihat sisi Selatan dan Timur karena berbatasan dengan bangunan sekitarnya

Terlihat pedestrian yang besar dan tulisan Kantor pos serta Pegadaian

(8)

Kondisi bangunan mulai rusak seperti lantainya yang sudah retak dan juga mulai bocor di lantai atas.

Berada di kawasan pertokoan Jl. Cikini raya dan berada di hook antara

Lokasi Kantor Pos Cikini berada di Jl. Cikini Raya No. 2.

Area sekitarnya merupakan daerah niaga yang padat dengan beberapa hunian di sekitarnya. Kantor Pos Cikini terawat dengan baik, termasuk kondisi jalan- jalannya.

Kondisi nya cukup terawata karena kantor masih beroperasional seperti sediakala

Ancaman terbesar nya ialah factor usia karena lebih dari 100 tahun

pada tahun 2014, Kantor Pos Cikini menjalani proses

renovasi yang bertujuan untuk menjaga keasliannya,

dengan menyisipkan elemen-elemen modern dalam

penampilan eksteriornya.

(9)

Tidak ada penambahan yang signifikan, hanya beberapa kali

renovasi untuk menjaga keutuhan bangunan

(10)

Kawasan Menteng di Jakarta Pusat adalah bagian penting dari sejarah dan warisan budaya ibu kota Indonesia. Dibangun oleh pemerintah kolonial Belanda pada awal abad ke-20, Menteng awalnya dirancang sebagai perumahan elit untuk warga Belanda terkemuka.

Namun, seiring perubahan sejarah, Menteng telah berubah menjadi lingkungan yang beragam dengan campuran budaya dan sejarah yang kaya. Bangunan-bangunan bergaya kolonial Belanda yang masih berdiri hingga saat ini menjadi saksi bisu perkembangan kota Jakarta. Menteng juga telah menjadi pusat bisnis, budaya, dan hiburan yang penting di Jakarta, dengan restoran, galeri seni, dan pusat perbelanjaan yang mewah. Keberagaman dalam penggunaan lahan dan perkembangan kawasan ini mencerminkan perjalanan sejarahnya yang panjang dan beragam. Menteng adalah contoh yang indah dari bagaimana sejarah dan modernitas berdampingan dalam sebuah kawasan kota yang berkembang pesat.

Kawasan sekitar Kantor Pos Cikini memiliki sejarah yang kaya dan beragam. Pada masa kolonial Belanda, kawasan ini telah menjadi bagian dari perkembangan kota Jakarta, mencerminkan jejak kolonial dalam arsitektur dan tata kota. Seiring berjalannya waktu, kawasan ini mengalami perubahan yang signifikan, menjadi pusat aktivitas bisnis, administratif, dan tempat tinggal.

Keberagaman dalam penggunaan lahan dan kegiatan masyarakat telah menjadi ciri khasnya.

Daerah perkantoran di sekitar Kantor Pos Cikini telah memainkan peran penting dalam perkembangan sejarah, budaya, dan ekonomi Jakarta. Dengan demikian, kawasan ini memiliki nilai sejarah dan budaya yang signifikan dalam konteks perkembangan kota dan negara Indonesia. Untuk informasi lebih rinci tentang sejarah kawasan ini, konsultasikan dengan ahli sejarah setempat atau arsip sejarah Jakarta.

(11)

Kantor Pos Cikini adalah salah satu bangunan bersejarah yang terletak di Jakarta, Indonesia. Bangunan ini memiliki sejarah panjang yang mencerminkan perkembangan Jakarta sebagai ibu kota Indonesia.

Dibangun pada tahun 1912 di bawah pemerintahan Hindia Belanda,

bangunan ini dirancang oleh arsitek Belanda, Eduard Cuypers, dan

mencerminkan gaya arsitektur kolonial Belanda yang khas pada masa

itu. Sejak awal, Kantor Pos Cikini telah digunakan sebagai kantor pos,

berfungsi sebagai pusat komunikasi dan pengiriman surat dan paket

di wilayah tersebut. Dengan pemeliharaan dan pelestarian yang

cermat, bangunan ini telah menjadi salah satu ikon arsitektur kolonial

Belanda di Jakarta dan terus menarik perhatian pengunjung dan

pecinta sejarah dengan keindahan arsitekturnya. Sejarah panjang

Kantor Pos Cikini mencerminkan periode kolonial Belanda di Indonesia

dan peran penting bangunan bersejarah dalam menjaga kenangan

masa lalu yang berharga serta saksi bisu perkembangan Jakarta dan

Indonesia selama bertahun-tahun.

(12)

Tampak bangunan pada tahun 1970

Perpusatakaan Moh. Hatta

Sumber : Pemprov DKI Jakarta

Sumber : Google street view

Tampak bangunan pada tahun 2014

(13)

SMP Kollese Kanisius

(14)

S M P K o l l e s e K a n i s i u s -

-

Pemukiman

-

30 Juni 2017

Fermont-Cuypers

Yayasan Cannisius College Yayasan Cannisius College Sekolah

22 Oktober 2023

Jl. Menteng Raya No. 40-44

-

1927

Kebon sirih

Jakarta pusat DKI Jakarta 10340

Menteng Jl. Menteng raya

Area perkantoran PP muhammadiyah

(15)

Sekolah

-

Berada di sekitar area perkantoran dan permukiman

-

-

Dinding menggunakan Beton, batu bata dan berbagai bahan kaca, kayu

Bangunan terlihat megah dan mewah dengan berbagai oranamen kristiani S M P K o l l e s e K a n i s i u s

(16)

SMP Kanisius mengadopsi gaya arsitektur yang mencerminkan kolonial Belanda dan gaya arsitektur Katolik. Ini mencakup elemen- elemen arsitektur kolonial Belanda, seperti fasad simetris, jendela besar dengan panel kayu, atap miring dengan genteng merah, dan ornamen dekoratif khas. Sebagai lembaga Katolik, bangunan di SMP Kanisius juga mencerminkan pengaruh Katolik, dengan gereja, kapel, salib, dan karya seni yang mengacu pada agama Katolik.

Atap SMP Kollese Kanisius umumnya berbentuk atap miring atau atap tegak dengan kemiringan tertentu, Genteng merah digunakan sebagai penutup atap.

Merupakan bangunan 2 lantai. Setelah masuk lewat pagar/gerbang sekolah, terdapat tempat persinggahan yang membuka jalan ke dalam lapangan sekolah. Di sekeliling lapangan merupakan ruangan kelas dan ruang lain seperti ruang guru dan UKS, yang berbentuk mengelilingi lapangan.

Sarana Pendidikan

Bata, plaster, beton, keramik, kayu

(17)

SMP Kollese Kanisius memiliki arsitektur yang mencerminkan pengaruh kolonial Belanda dan

Katolik. Ini termasuk ciri khas arsitektur kolonial Belanda seperti fasad simetris, jendela besar

dengan panel kayu, atap miring dengan genteng merah, dan ornamen dekoratif. Bangunan ini

juga mencerminkan pengaruh Katolik dengan adanya elemen-elemen seperti kapel, salib, dan

karya seni religius. Walaupun bangunan ini mungkin mengalami pemeliharaan dan adaptasi

modern, ciri khas arsitektur asli tetap dipertahankan. Sekolah ini juga terintegrasi dalam

lingkungan pendidikan dengan berbagai fasilitas pendukung.

(18)

Merupakan sisi Timur bagian dalam. Terlihat

ruangan-ruangan yang berbentuk mengelilingi lapangan.

Tidak terlihat sisi Utara, Selatan dan Barat karena berbatasan

dengan bangunan perkantoran

(19)

Merupakan sebuah sekoah swasta berbasis agama Kristen yang berada di jl. Menteng raya no.40-44

Bangunan tetap berdiri dan kuat hingga hari ini, sekolah ini menarik minat kareba bangunan ini terlihat sangat terawat.

Keberadaan SMP kollese kanisius yang berada tepat di jalan menteng raya

Smp kollese kanisius ini mendapatkan perawatan yang bisa di bilang cukup baik, karena bangunan ini tetap terlihat kokoh walaupun sudah berusia hamper 100 tahun

Ancaman terbesar dari bangunan ini adalah usia

Penambahan bentuk yang dapat dilihat dari fasilitas yang semakin maju

(20)

Foto berikut di ambil pada tahun 1935 Foto terkini

(21)

Kawasan Menteng di Jakarta Pusat adalah bagian penting dari sejarah dan warisan budaya ibu kota Indonesia. Dibangun oleh pemerintah kolonial Belanda pada awal abad ke-20, Menteng awalnya dirancang sebagai perumahan elit untuk warga Belanda terkemuka.

Namun, seiring perubahan sejarah, Menteng telah berubah menjadi lingkungan yang beragam dengan campuran budaya dan sejarah yang kaya. Bangunan-bangunan bergaya kolonial Belanda yang masih berdiri hingga saat ini menjadi saksi bisu perkembangan kota Jakarta. Menteng juga telah menjadi pusat bisnis, budaya, dan hiburan yang penting di Jakarta, dengan restoran, galeri seni, dan pusat perbelanjaan yang mewah. Keberagaman dalam penggunaan lahan dan perkembangan kawasan ini mencerminkan perjalanan sejarahnya yang panjang dan beragam. Menteng adalah contoh yang indah dari bagaimana sejarah dan modernitas berdampingan dalam sebuah kawasan kota yang berkembang pesat.

Kawasan sekitar SMP Kanisius, salah satu lembaga pendidikan Katolik terkemuka di Jakarta, Indonesia, memiliki sejarah yang kaya dan berpengaruh. Lembaga ini didirikan pada tahun 1927 oleh Serikat Jesus (SJ) dengan tujuan memberikan pendidikan yang berkualitas dan berakar pada nilai-nilai Katolik. Sejak berdirinya, SMP Kanisius telah mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang signifikan, mencapai prestasi akademik yang tinggi, dan menekankan pendidikan karakter yang kokoh. Selalu berupaya mengikuti perkembangan pendidikan di Indonesia, SMP Kanisius telah menjadi salah satu lembaga pendidikan yang berpengaruh di Jakarta dan negara ini. Kawasan sekitar sekolah ini juga merupakan bagian penting dalam integritas budaya dan pendidikan Katolik, menyediakan fasilitas dan tempat penting dalam aktivitas sekolah dan masyarakat. Sejarah kawasan ini mencerminkan peran vital lembaga pendidikan dalam perkembangan pendidikan dan budaya di Indonesia.

(22)

Kawasan Menteng di Jakarta Pusat adalah bagian penting dari sejarah dan warisan budaya ibu kota Indonesia. Dibangun oleh pemerintah kolonial Belanda pada awal abad ke-20, Menteng awalnya dirancang sebagai perumahan elit untuk warga Belanda terkemuka.

Namun, seiring perubahan sejarah, Menteng telah berubah menjadi lingkungan yang beragam dengan campuran budaya dan sejarah yang kaya. Bangunan-bangunan bergaya kolonial Belanda yang masih berdiri hingga saat ini menjadi saksi bisu perkembangan kota Jakarta. Menteng juga telah menjadi pusat bisnis, budaya, dan hiburan yang penting di Jakarta, dengan restoran, galeri seni, dan pusat perbelanjaan yang mewah. Keberagaman dalam penggunaan lahan dan perkembangan kawasan ini mencerminkan perjalanan sejarahnya yang panjang dan beragam. Menteng adalah contoh yang indah dari bagaimana sejarah dan modernitas berdampingan dalam sebuah kawasan kota yang berkembang pesat.

Kawasan sekitar SMP Kanisius, salah satu lembaga pendidikan Katolik terkemuka di Jakarta, Indonesia, memiliki sejarah yang kaya dan berpengaruh. Lembaga ini didirikan pada tahun 1927 oleh Serikat Jesus (SJ) dengan tujuan memberikan pendidikan yang berkualitas dan berakar pada nilai-nilai Katolik. Sejak berdirinya, SMP Kanisius telah mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang signifikan, mencapai prestasi akademik yang tinggi, dan menekankan pendidikan karakter yang kokoh. Selalu berupaya mengikuti perkembangan pendidikan di Indonesia, SMP Kanisius telah menjadi salah satu lembaga pendidikan yang berpengaruh di Jakarta dan negara ini. Kawasan sekitar sekolah ini juga merupakan bagian penting dalam integritas budaya dan pendidikan Katolik, menyediakan fasilitas dan tempat penting dalam aktivitas sekolah dan masyarakat. Sejarah kawasan ini mencerminkan peran vital lembaga pendidikan dalam perkembangan pendidikan dan budaya di Indonesia.

(23)

SMP Kolose Kanisius, juga dikenal sebagai "Kolese Kanisius Junior High School," adalah salah satu sekolah menengah pertama yang memiliki sejarah panjang dalam dunia pendidikan di Jakarta, Indonesia. Didirikan pada tahun 1927 sebagai bagian dari upaya pendidikan Katolik, sekolah ini telah menjadi lembaga pendidikan yang dihormati dengan fokus pada nilai-nilai moral dan etika Katolik.

Dengan perkembangan selama bertahun-tahun, SMP Kolose Kanisius

telah membina generasi siswa yang unggul baik dalam prestasi

akademik maupun karakter. Sebagai bagian dari warisan budaya

Katolik di Indonesia, sekolah ini memiliki dampak signifikan dalam

mengembangkan pendidikan di negara ini dan terus berperan dalam

memberikan pendidikan berkualitas serta berkontribusi positif di

masyarakat. Sejarah SMP Kolose Kanisius mencerminkan peran

penting yang dimainkan oleh lembaga pendidikan Katolik dalam

pengembangan sistem pendidikan di Indonesia.

(24)

Patung Barry Kecil

Patung st.petrus kanisius

Koridor depan kelas

Fasad dalam

(25)

Rumah Dinas Gubernur

DKI Jakarta

(26)

Jl. Taman Suropati No.7

Menteng Menteng Jakarta Pusat DKI Jakarta 10310

-

Jl. Taman suropati

Rumah dinas kedutaan india Permukiman

Jl. Syamsurizal -

- Rumah Dinas Gubernur DKI Jakarta

Pemerintah

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Rumah Dinas

- -

-

- - Rumah Wali Kota Batavia

Ir. Kubath 1939

(27)

Langgam arsitektur colonial belanda

Batu bata dan kaca

Rumah dinas gubernur DKI jakarta

-

-

Sejuk karena taman rindangnya taman Suropati

-

Jl. Taman Suropati No.7

(28)

bangunan utama rumah dinas Gubernur DKI Jakarta adalah bangunan besar dengan arsitektur yang elegan, menggabungkan elemen-elemen arsitektur klasik dan modern.

Penggunaan batu bata merah dan kaca besar untuk jendela.

- Rumah dinas

Rumah Dinas Gubernur DKI Jakarta adalah kediaman resmi Gubernur Jakarta dan memiliki sejarah panjang yang mungkin bermula dari masa kolonial Belanda. Saat ini, rumah dinas ini berfungsi sebagai tempat kediaman resmi Gubernur Jakarta dan digunakan untuk berbagai acara pemerintah.

Atap berbentuk perisai.

(29)

Rumah Dinas Gubernur DKI Jakarta di Menteng adalah bangunan bersejarah yang mencerminkan gaya arsitektur kolonial Belanda. Bangunan ini berasal dari masa pemerintahan kolonial Belanda dan memperlihatkan aksen bidang segi empat yang jelas pada pintu, jendela, dan lubang angin. Di lantai dua, terdapat pilar-pilar penyangga atap teras yang berbentuk tiang bulat. Awalnya, rumah ini adalah kediaman Mr. GJ Bisschop, yang menjabat sebagai

Burgermeester (wali kota) pertama Gemeenteraad Batavia dari tahun 1916 hingga 29 Juni 1920. Namun, saat ini,

bangunan tersebut digunakan sebagai kediaman resmi Gubernur DKI Jakarta. Selain sebagai tempat kediaman resmi,

Rumah Dinas Gubernur DKI Jakarta juga sering digunakan untuk kegiatan kenegaraan. Seiring berjalannya waktu,

bangunan ini mungkin telah mengalami beberapa pemugaran dan perubahan guna mempertahankan nilai cagar

budaya.

(30)

Tidak terlihat sisi Timur dikarenakan berbatasan langsung dengan

permukiman.

(31)

Kondisi bangunan masih terlihat baik.

Lokasinya berada di lingkungan perumahan yang tetap terpelihara dengan baik. Untuk mencapai bangunan tersebut, bisa menggunakan kendaraan pribadi atau bus. Akses jalan di sekitar kawasan masih dalam kondisi baik. Bangunan ini juga berdekatan dengan Taman Suropati yang indah.

Area sekitar bangunan masih terawat dan terlihat bersih. Lokasinya berada di sisi taman Suropati menjadikan suasana yang sejuk dengan vegetasi pohon besar di sekeliling taman.

Rumah dinas ini masih dalam kondisi yang bagus

Bangunan yang termakan usia.

Tidak ada perubahan bentuk yang signifikan hanya ada perubahan kecil karena fungsi

(32)

Bangunan cukup terawatt degan baik, karena masih

merupakan bangunan yang masih aktif ditempati oleh setiap

pemimpin Jakarta menjabat

(33)

Kawasan Menteng di Jakarta Pusat adalah bagian penting dari sejarah dan warisan budaya ibu kota Indonesia. Dibangun oleh pemerintah kolonial Belanda pada awal abad ke-20, Menteng awalnya dirancang sebagai perumahan elit untuk warga Belanda terkemuka.

Namun, seiring perubahan sejarah, Menteng telah berubah menjadi lingkungan yang beragam dengan campuran budaya dan sejarah yang kaya. Bangunan-bangunan bergaya kolonial Belanda yang masih berdiri hingga saat ini menjadi saksi bisu perkembangan kota Jakarta. Menteng juga telah menjadi pusat bisnis, budaya, dan hiburan yang penting di Jakarta, dengan restoran, galeri seni, dan pusat perbelanjaan yang mewah. Keberagaman dalam penggunaan lahan dan perkembangan kawasan ini mencerminkan perjalanan sejarahnya yang panjang dan beragam. Menteng adalah contoh yang indah dari bagaimana sejarah dan modernitas berdampingan dalam sebuah kawasan kota yang berkembang pesat.

Rumah Dinas Gubernur DKI Jakarta, yang terletak di Menteng, adalah bangunan bersejarah yang mencerminkan arsitektur kolonial Belanda. Bangunan ini awalnya dibangun pada masa pemerintahan kolonial Belanda. Ciri khasnya mencakup aksen geometris segi empat pada pintu, jendela, dan lubang angin. Lantai dua bangunan ini memiliki pilar-pilar penyangga atap teras yang berbentuk tiang bulat.

Sejarah rumah ini melibatkan peran penting dalam administrasi kota Jakarta. Pada awalnya, rumah ini digunakan sebagai tempat tinggal untuk Mr. GJ Bisschop, yang menjabat sebagai Burgermeester (wali kota) pertama Gemeenteraad Batavia dari tahun 1916 hingga 29 Juni 1920.

Namun, dalam perkembangan sejarah, bangunan ini kemudian dijadikan sebagai kediaman resmi Gubernur DKI Jakarta. Rumah Dinas Gubernur DKI Jakarta masih digunakan sebagai kediaman resmi Gubernur DKI Jakarta hingga saat ini. Selain itu, bangunan ini juga sering digunakan untuk berbagai acara kenegaraan. Untuk menjaga nilai budaya dan sejarahnya, kemungkinan besar telah mengalami beberapa pemugaran dan perubahan selama bertahun-tahun.

(34)

Rumah Dinas Gubernur Jakarta memiliki sejarah yang mencerminkan perkembangan kota Jakarta dan peran gubernur dalam administrasi provinsi.

Sejarahnya dimulai sejak masa kolonial Belanda ketika Jakarta dikenal sebagai Batavia. Pada masa itu, bangunan ini mungkin digunakan sebagai kediaman resmi pejabat tingagi kolonial. Setelah kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, bangunan ini terus digunakan sebagai rumah dinas resmi untuk gubernur Jakarta.

Seiring berjalannya waktu, rumah dinas ini mungkin mengalami berbagai perubahan fisik, pemugaran, dan renovasi untuk memenuhi kebutuhan gubernur dan mencerminkan perkembangan arsitektur zaman. Selama beberapa dekade, rumah dinas ini menjadi saksi bisu perkembangan Jakarta, dari sebuah kota kolonial menjadi ibu kota Indonesia yang modern.

Hingga hari ini, rumah dinas ini tetap menjadi pusat administrasi pemerintahan dan tempat kediaman resmi Gubernur DKI Jakarta. Sejarah panjangnya mencerminkan peran penting bangunan ini dalam pemerintahan dan perkembangan ibu kota Indonesia.

(35)

Bagian dalam dari rumah dinas

Halaman depan

Bagian dalam dari rumah dinas

(36)

Rumah Dinas

Kedutaan India

(37)

Jl. Taman Suropati No.6

Facebook 2012

TK Negeri tegal Hunian

Hunian / Jl. Teuku Cik Ditiro Rumah dinas gubernur

-

Direktorat SD - Gunadi

Kedutaan Rumah dinas

23 Oktober 2023

Menteng Menteng Jakarta Pusat DKI Jakarta 10310

2018

Rumah dinas kedutaaan india Rumah dinas kedutaaan india

(38)

Langgam arsitektur berbentuk

Batu bata dan kaca

Rumah dinas kedutaan india

-

-

Sejuk karena taman rindangnya taman Suropati

-

Jl. Taman Suropati No.7

(39)

bangunan utama rumah dinas kedutaan india adalah bangunan besar dengan arsitektur yang elegan, menggabungkan elemen-elemen arsitektur klasik dan modern.

Penggunaan batu bata merah dan kaca besar untuk jendela.

- Rumah dinas

Rumah ini terletak di sudut timur Kawasan Menteng, di persimpangan Jl. Teuku Umar dan Taman Suropati, bersebelahan dengan rumah dinas gubernur DKI Jakarta.

Awalnya, rumah ini dibangun untuk konsul Italia, sehingga arsitekturnya memiliki ciri fasis atau driessen yang

dituduhkan sebagai tendensius. Selama pendudukan Jepang, rumah ini digunakan oleh Mr. J Tanaka.

Atap berbentuk datar.

(40)

Bangunan ini berlantai dua dan menghadap Taman Suropati. Lantai bawah memiliki jendela

panjang, teritis beton, dan lubang ventilasi panjang yang menguatkan dimensi horisontal. Di lantai

atas, terdapat koridor terbuka dengan tiang pendek berjejer. Jarak antara tiang disesuaikan dengan

bidang putih di antara jendela yang berwarna gelap di lantai bawah, menciptakan irama yang

teratur.

(41)

Tidak terlihat sisi Timur, Barat, dan Utara dikarenakan berbatasan

dengan bangunan lain dan minimnya informasi

(42)

Kondisi bangunan masih terlihat baik.

Lokasinya berada di lingkungan perumahan yang tetap terpelihara dengan baik. Untuk mencapai bangunan tersebut. Akses jalan di sekitar kawasan masih dalam kondisi baik. Bangunan ini juga berdekatan dengan Taman Suropati yang indah.

Area sekitar bangunan masih terawat dan terlihat bersih. Lokasinya berada di sisi taman Suropati menjadikan suasana yang sejuk dengan vegetasi pohon besar di sekeliling taman.

Rumah dinas ini masih dalam kondisi yang bagus

Bangunan yang termakan usia.

Tidak ada perubahan bentuk yang signifikan hanya ada perubahan kecil karena fungsi

(43)

Tidak ada perubahan bentuk pada bangunan ini

(44)

Kawasan Menteng di Jakarta Pusat adalah bagian penting dari sejarah dan warisan budaya ibu kota Indonesia. Dibangun oleh pemerintah kolonial Belanda pada awal abad ke-20, Menteng awalnya dirancang sebagai perumahan elit untuk warga Belanda terkemuka.

Namun, seiring perubahan sejarah, Menteng telah berubah menjadi lingkungan yang beragam dengan campuran budaya dan sejarah yang kaya. Bangunan-bangunan bergaya kolonial Belanda yang masih berdiri hingga saat ini menjadi saksi bisu perkembangan kota Jakarta. Menteng juga telah menjadi pusat bisnis, budaya, dan hiburan yang penting di Jakarta, dengan restoran, galeri seni, dan pusat perbelanjaan yang mewah. Keberagaman dalam penggunaan lahan dan perkembangan kawasan ini mencerminkan perjalanan sejarahnya yang panjang dan beragam. Menteng adalah contoh yang indah dari bagaimana sejarah dan modernitas berdampingan dalam sebuah kawasan kota yang berkembang pesat.

(45)

Rumah ini terletak di sudut timur Kawasan Menteng, di persimpangan

Jl. Taman Suropati, bersebelahan dengan rumah dinas gubernur DKI

Jakarta. Awalnya, rumah ini dibangun untuk konsul Italia, sehingga

arsitekturnya memiliki ciri fasis atau driessen yang dituduhkan

sebagai tendensius. Selama pendudukan Jepang, rumah ini

digunakan oleh Mr. J Tanaka.

(46)
(47)

Monumen Jl. Cilacap

(48)

Monumen Jl. Cilacap No. 5

Jl. Cilacap No. 5 -

Tasya Nandya 2015

Sdn menteng 03 Sdn menteng 03 Smpn 280 jakarta Hotel The hermitage -

-

tempat.com - Kitchenesia

-

27 Oktober 2023

Menteng Menteng Jakarta Pusat DKI Jakarta 10310

-

1985

(49)

statue

Jl. Cilacap No.5

-

27 Oktober 2023

statue Batu dan besi

(50)

Monumen ini menggunakan gaya militer dengan 2 buah pelontar sebagai situsnya

Situs ini menggunakan batu sebagai media utama dan pelontar sebagai pendukungnya

-

26 Oktober 2023

(51)

Monumen ini menggunakan gaya militer dengan 2 buah pelontar dan sebuah batu yang bertuliskan

Prajurit pejuang bersama rakyat senantiasa mengawal mengamankan dan mengamalkan Pancasila &

UUD 45" Jalan Cilacap No. 5

1. Dari tanggal 27 Agustus 1945 s/d 19 November 1945 ditempati oleh Markas BKR/TKR Jakarta Raya pimpinan Letnan Kolonel Moef Raini Moemin

2. Dari tanggal 19 November 1945 s/d 27 Juli 1947 ditempati oleh Kantor Penghubung Tentara pimpinan Letnan Kolonel Harjono MT

Diresmikan pada tanggal 8 Agustus 1985 Panglima Komando Daerah Militer Jakarta Raya Jakarta

Try Sutrisno Mayor Jendral TNI

(52)

Tidak terlihat sisi Utara, Barat, dan Timur karena terhimpit oleh 2

bangunan sekolah.

(53)

Kondisi situs kurang terawat Faktor ancaman dari cuaca dan usia

Karena terdapat pohon yang cukup besar di

area ini menyebabkan banyaknya daun yang

gugur di situs ini

(54)

Kondisi saat ini kurang terlalu terawatt karena

sudah mulai berkarat pada bagian alusista

pelontar

(55)

Kawasan Menteng di Jakarta Pusat adalah bagian penting dari sejarah dan warisan budaya ibu kota Indonesia. Dibangun oleh pemerintah kolonial Belanda pada awal abad ke-20, Menteng awalnya dirancang sebagai perumahan elit untuk warga Belanda terkemuka.

Namun, seiring perubahan sejarah, Menteng telah berubah menjadi lingkungan yang beragam dengan campuran budaya dan sejarah yang kaya. Bangunan-bangunan bergaya kolonial Belanda yang masih berdiri hingga saat ini menjadi saksi bisu perkembangan kota Jakarta. Menteng juga telah menjadi pusat bisnis, budaya, dan hiburan yang penting di Jakarta, dengan restoran, galeri seni, dan pusat perbelanjaan yang mewah. Keberagaman dalam penggunaan lahan dan perkembangan kawasan ini mencerminkan perjalanan sejarahnya yang panjang dan beragam. Menteng adalah contoh yang indah dari bagaimana sejarah dan modernitas berdampingan dalam sebuah kawasan kota yang berkembang pesat.

(56)

Monumen Jl. Cilacap No. 5 merupakan monumen yang didirikan oleh Angkatan Bersenjata Republik Indonesia . TNI Angkatan Darat . Komando Daerah Militer Jakarta Raya. Monumen ini menandai peran penting lokasi Jl.

Cilacap No. 5 (sekarang menjadi SD Negeri Menteng 03) yang pada masa lalu beberapa kali menjadi objek penting dalam Revolusi Nasional Indonesia.

Peran sebagaimana dimaksud, antara lain:

1. Menjadi Markas Besar BKR/TKR Jakarta Raya selama periode Agustus- November 1945, dan

2. Menjadi Kantor Penghubung Tentara selama periode November 1945 s/d Juli 1947.

Kantor Penghubung Tentara di Jl. Cilacap No. 5 tersebut kemudian tidak

beroperasi lagi sejak Agresi Militer Belanda I (Operasi Gagak) yang membuat

Jakarta jatuh ke tangan Belanda, serta instalasi-instalasi militer milik TNI

dikuasai Belanda.

(57)

Gambar

Foto berikut di ambil pada tahun 1935 Foto terkini

Referensi

Dokumen terkait