• Tidak ada hasil yang ditemukan

DOKUMENTASI PEMETAAN ASET SECARA KOLABORATIF SLIDE

N/A
N/A
Firman Firman

Academic year: 2024

Membagikan "DOKUMENTASI PEMETAAN ASET SECARA KOLABORATIF SLIDE"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

DOKUMENTASI PEMETAAN ASET SECARA KOLABORATIF

Pendampingan individu 6

~ FIRMAN ~

SMPN 12 SATAP LIUKANG TANGAYA

CALON GURU PENGGERAK ANGKATAN 9

PANGKEP

(2)

pEMETAAN ASET SECARA KOLABORATIF

Dalam upaya peningkatan kulaitas pendidkan dan meningkatkan sinergitas asset di SMPN 12 Satap Lk.

Tangaya, pada Rapat PEMETAAN ASET SEKOLAH pada tanggal 01 Maret 2024, di putuskan salah satu hasilnya adalah penilaian merefleksi kembali project yang telah di buat. Berdasrkan usulk dari Ibu.

Nurjanna,S.Pd. bagi siswa kelas VIII yang telah Memulai melkasanakan Kegiatan Program “RECYCLING GLASS WASTE” didalam program pembinaan eks School akan tetapi mengerjakan project kegiatan yang pemberdayaan asset sekolah yang kurang bermanfaat menjadi manfaat dengan mengikludkan program sebelumnya yang sudah berjalan yaitu “LIPUT” yaitu (Lihat dan pungut)Rapat di hadiri oleh semua guru SMPN 12 Satap Lk. Tangaya dan di pimpin langsung oleh kepala Sekolah, Notulensi Terlampir sebagai berikut

NOTULEN pertemuan identifikasi EMETAAN ASET SECARA KOLABORATIF di smpn 12 satap lk. tangaya bersama kepala sekolah dan rekan guru

(3)

NOTULEN pertemuan identifikasi EMETAAN ASET SECARA KOLABORATIF di smpn 12 satap lk. tangaya bersama kepala sekolah dan rekan guru

(4)

daftar hadir diskusi pemetaan aset secara kolaborasi di smpn 12 satap liukang tangaya

(5)

NOTULEN pertemuan identifikasi EMETAAN ASET SECARA KOLABORATIF di smpn 12 satap lk. tangaya bersama murid

(6)

FOTO PROSES PERTEMUAN

Calon Guru Penggerak Melakukan Diskusi dengan Kepala Sekolah untuk mengidentifikasi Aset yang dimiliki oleh sekolah

Calon Guru Penggerak Melakukan Diskusi dengan Rekan guru untuk mengidentifikasi Aset yang dimiliki oleh sekolah baik internal maupun eksternal (Relasi dengan Masyarakat) Diskusi dengan Rekan Guru

Diskusi dengan Kepala Sekolah

(7)

Kami CALON GURU PENGGERAK ANGKATAN 9 mengadakan diskusi dengan siswa SMPN 12 Liukang Tangaya Pada Kelas VIII dijam kedua Pemebelajran tepatnya diadakan dikantor sekolah untuk melakukan pemetaan aset sekolah guna memahami kebutuhan mereka dan memperbaiki fasilitas yang ada agar lebih sesuai dengan kebutuhan belajar siswa.

Diskusi dengan Murid-Murid

(8)

hasil pEMETAAN ASET

Dalam paparan materi Modul bahwa ada dua pendekatan dalam pemanfaatan aset sekolah.

Pertama, Pendekatan Berbasis Kekurangan/Masalah (Deficit-Based Thinking) yang memusatkan perhatian pada apa yang mengganggu, apa yang kurang, dan apa yang tidak bekerja. Segala sesuatunya akan dilihat dengan cara pandang negatif.

Kedua Pendekatan berbasis Kekuatan/Aset (Asset-Based Thinking) yang memusatkan perhatian pada apa yang bekerja, yang menjadi inspirasi, yang menjadi kekuatan ataupun potensi yang positif.

Ada 7 Aset Utama atau Modal Utama dalam suatu Komunitas atau Sekolah

Modal Manusia (sumber daya manusia yang dimiliki sekolah, dilihat dari pengetahuan, kecerdasan, dan keterampilan yang dimiliki oleh setiap warga sekolah).

1.

Modal Sosial (Norma/aturan yang mengikat warga masyarakat, unsur kepercayaan, dan jaringan antar unsur yang ada dalam komunitas/masyarakat.

2.

Modal Fisik (Bangunan untuk pembelajaran dan atau infrastruktur/sarana prasarana).

3.

Modal Lingkungan/Alam (Potensi yang belum diolah dan mempunyai nilai ekonomi tinggi dalam upaya pelestarian alam dan juga kenyamanan hidup).

4.

Modal Finansial (Dukungan keuangan yang dimiliki dan dapat digunakan untuk pembiayaan proses pembangunan dan kegiatan).

5.

Modal Politik (Ukuran keterlibatan sosial. Lembaga pemerintah/perwakilan dan semua lapisan kelompok yang memiliki hubungan dengan sekolah).

6.

Modal Agama dan Budaya (Keberadaan kegiatan ritual kebudayaan dan keagamaan, kelembagaan, dan tokoh-tokoh penting yang berpotensi untuk menunjang pengembangan kegiatan sekolah).

7.

7 Modal Utama Aset Sekolah Guru Penggerak:

Membangun Sekolah Impian.

Di tengah arus perubahan dunia pendidikan, guru dituntut untuk menjadi lebih dari sekadar pengajar.

Lahirnya program Guru Penggerak menjadi angin segar, melahirkan para pemimpin pembelajaran yang menginisiasi perubahan positif di sekolah.

Namun, untuk mewujudkan visi tersebut, Guru Penggerak tidak bisa berjuang sendirian.

Mereka membutuhkan aset-aset sekolah yang dioptimalkan menjadi modal utama penggerak kemajuan.

(9)

HAsil pemetaan aset MODAL MANUSIA

Kepala Sekolah yang memiliki kompetensi dan bersikap terbuka serta mendukung ide positif setiap guru

Memiliki 2 CGP Agkatan IX yang diharapkan menginspirasi guru lain Siswa yang antusias belajar

Wali murid, komite dan tokoh masyarakat yang mendukung terhadapa program-program sekolah Guru-guru yang kompeten yang mendampingi siswa dengan sepenuh hati

MODAL SOSIAL

Rasa kekeluargaan dan saling mendukung sesama warga sekolah

Kepengurusan komite sekolah yang terstruktur, aktif dan terjalin komunikasi dua arah Hubungan baik antara sekolah dengan masyarakat sekitar sekolah

MODAL POLITIK

Kerjasama dengan Puskesmas terkait penyelenggaraan pemeriksaan Kesehatan Pihak kepolisian terkait keamanan

Pihak desa terkait status tanah

Kerjasama dengan tokoh masyarakat sekitar sekolah, untuk membantu sosialisasi.

MODAL FISIK Ruang kelas

Media pembelajaran yang memadai Halaman sekolah yang cukup luas Kamar mandi/WC Siswa dan Guru

Ruang Guru, Perpustakaan djadikan 1 Ruangan MODAL LINGKUNGAN

Sumber air bersih yang lancar Dekat dengan Laut

Dekat dengan Bakau

Masyarakat yang ramah dan peduli MODAL AGAMA

Menerapkan budaya 5S (Senyum, Sapa, Salam, Sopan, Santun) Pembiasaan sholat Duha dan yasinan Berjamaah

Pembiasaan hafalan surat pendek Adanya tokoh Agama di sekitar sekolah MODAL FINANSIAL

Dana BOSP dengan jumlah siswa 47 siswa cukup untuk menjalankan program-program sekolah

Referensi

Dokumen terkait