• Tidak ada hasil yang ditemukan

Download (17kB)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Download (17kB)"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Laporan akhir ini berjudul “KINERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DALAM PENERTIBAN PEDAGANG KAKI LIMA DI KOTA BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT” disusun untuk mengetahui bagaimana upaya Satuan Polisi Pamong Praja untuk meningkatkan Kinerjanya dalam penertiban Pedagang Kaki Lima yang diidentifikasi memiliki beberapa masalah yaitu: Masih kurangnya sumber daya manusia atau aparatur Satuan Polisi Pamong Praja, Masih Kurangnya kedisiplinan yang dimiliki oleh anggota Satuan Polisi Pamong Praja, adanya oknum yang membeking atau yang melindungi yang selalu meminta kebijaksanaan dalam melakukan penertiban pedagang Kaki Lima, Belum ada tempat relokasi menyeluruh untuk Pedagang Kaki Lima, dan kurangnya kesadaran dari Pedagang Kaki Lima tentang Peraturan Daerah.

Metode yang digunakan pada pengamatan ini adalah kualitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif induktif yang betujuan untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki. Selanjutnya menarik kesimpulan, pemecahan masalah yang bersifat umum dengan menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi sebagai instrumen pengumpulan data.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan maka diperoleh kesimpulan bahwa Penerbitan Pedagang Kaki Lima di Kota Bandung belum optimam hal ini didasarkan pada teori Dwiyanto bahwa Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung belum memenuhi indikator Produktivitas. Meskipun terdapat hambatan-hambatan seperti jumlah anggota Satuan Polisi Pamong Praja masih kurang dan tidak sebanding dengan jumlah Pedagang Kaki Lima di Kota Bandung. Untuk mengatasi hambatan tersebut maka dilakukan upaya-upaya seperti menambah personil Satuan Polisi Pamong Praja, karena saat ini jumlah PKL tidak sebanding dengan personil Satuan Polisi Pamong Praja

i

(2)

ABSTRACT

This final report entitled "PERFORMANCE OF THE CIVIL SERVICE POLICE UNIT IN THE INTRODUCTION OF FIVE FOOTWEARS IN THE CITY OF BANDUNG WEST JAVA PROVINCE"

was established to find out how the efforts of the Civil Service Police Unit to improve its Performance in the discipline of street vendors identified have several problems namely: Still lack of resources people or apparatus of the Civil Service Police Unit, Lack of discipline owned by members of the Civil Service Police Unit, the existence of unscrupulous or protecting persons who always ask for policies in order to curb street vendors, There is no comprehensive relocation site for street vendors, and the lack of awareness of the Traditional Foot Trader on Local Regulations.

The method used in this observation is qualitative by using an inductive descriptive approach aimed at making a systematic, factual and accurate description, description or painting of the facts, traits and the relationship between the phenomena investigated. Further drawing conclusions, general problem solving using interviews, observation and documentation as an instrument of data collection.

Based on the observations made, it can be concluded that the Publishing of Street Traders in Bandung City has not been optimized this is based on Dwiyanto's theory that the performance of the Civil Service Police Units has not fulfilled the productivity indicator. Although there are obstacles such as the number of members of the Civil Service Police Unit is still less and not comparable with the number of street vendors in the city of Bandung. To overcome these obstacles then made efforts such as adding personnel of the Civil Service Police Unit, because at this time the number of street vendors are not comparable with personnel of the Civil Service Police Unit.

ii

Referensi

Dokumen terkait

Peneliti lantas menfokuskan tema penelitian menjadi implementasi penertiban pedagang kaki lima oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 9

Untuk mengetahui hambatan-hambatan dan solusi yang dilakukan Polisi Pamong Praja dalam rangka Melakukan Penertiban Pedagang Kaki Lima di Kota Kediri Pilihan tema

Untuk mengetahui hambatan-hambatan dan solusi yang dilakukan Polisi Pamong Praja dalam rangka Melakukan Penertiban Pedagang Kaki Lima di Kota Kediri Pilihan tema

pedagang kaki lima. Sering kali warga bermusushan bercekcok dengan actor pedagang kaki lima tak jarang warga taman pinang memberi laporan kepda petugas perda satuan polisi pamong

3.8 Diskusi Temuan Utama Penelitian Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terkait dengan penertiban pedagang kaki lima oleh Satuan Polisi Pamong Praja di alun-alun Kabupaten

Proses penertiban pedagang kaki lima secara langsung yang dilakukan oleh Satuan Polisi Pamong Praja Kota Sibolga meliputi himbauan, pendekatan persuasif dan edukatif, pemanggilan dan

Pembagian tugas dalam melaksanakan penertiban pedagang kaki lima yang dilakukan oleh Satuan Polisi Pamong Praja Kota Pariaman ialah sesuai dengan Surat Perintah Tugas SPT yang telah

KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai implementasi kebijakan ketertiban umum dalam penertiban pedagang kaki lima oleh Satuan Polisi Pamong Praja di Kecamatan