• Tidak ada hasil yang ditemukan

Download (37kB)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Download (37kB)"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Anak didik SDN 3 Sanga Desa Kabupaten Musi Banyuasin berjumlah 111 orang siswa. Dari seluruh jumlah tersebut semuanya tidak bisa dijadikan responden penelitian ini, karena lebih dari seratus, maka dalam penelitian ini peneliti mengambil sampel seluruh kelas V saja.

Dari jumlah tersebut usia mereka berkisar antara 09-11 tahun. Ditinjau dari segi perkembangan psikologinya pada usia tersebut sangat memungkinkan untuk membina tingkah lakunya, di karenakan kondisi fisik kejiwaan serta intelektualnya yang belum matang, akan tetapi pada usia tersebut mereka sudah mampu untuk membedakan mana yang baik dan yang buruk.

Dengan memperhatikan keadaan tersebut, maka sangat mungkin memberi peluang kepada guru PAI untuk dapat membimbing tingkah laku anak didik. Karena faktor yang sangat penting dalam membimbing tingkah laku anak didik di sekolah adalah guru PAI. Seorang guru PAI harus mengikuti segala perkembangan anak didiknya disekolah, agar proses bimbingan tingkah laku anak didik dapat berjalan dengan baik dan optimal.

A. Bimbingan Guru PAI

71

(2)

Tugas guru membimbing dan memberikan contoh (teladan) yang baik kepada anak didik. Oleh sebab itu sikap, cara bicara, cara berpakaian, cara bertindak dan juga cara menghadapi suatu permasalahan yang dilakukan oleh seorang guru akan diberikan adil bagi terbentuk tingkah laku anak didik. Adapun yang penulis maksud dengan pengaruh bimbingan guru PAI terhadap tingkah laku anak sesuai dengan hasil wawancara adalah membaca doa sebelum dimulai pelajaran, memberi contoh yang baik, saling menghormati sesama manusia, memberikan nasehat yang bermanfaat.

Untuk mengetahui bagaimana pengaruh bimbingan guru PAI terhadap tingkah laku anak didik di SDN 3 Sanga Desa Kabupaten Musi Banyuasin, digunakan angket yang disebarkan kepada 20 orang responden, angket tersebut disajikan dalam bentuk pertanyaan dengan jawaban tertutup.

Di dalam angket tersebut ada 20 item soal yang digunakan untuk mengetahui pengaruh bimbingan guru PAI terhadap tingkah laku anak didik. Setiap item pertanyaan mempunyai tiga alternatif jawaban, yaitu bagi yang menjawab a diberi skor 3, bagi yang menjawab b diberi skor 2, dan bagi yang menjawab c diberi skor 1.

Variabel X

(3)

28 28 28 36 40 39 38 36 40 42

26 42 28 30 24 36 38 36 42 40

Dari tabel di atas dapat diketahui nilai tertinggi adalah 42 dan nilai terendah adalah 24 selebihnya tersebar dalam rentang antara nilai tersebut. Oleh karena nilai yang ada pada data mentah tersebut sangat bervariasi, maka untuk mengelompokkan ke kategori tinggi, sedang, rendah di gunakan rumus nilai standar tiga dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Membuat tabel distribusi frekuensi Tabel 5

Distribusi Frekuensi

Interval F X F.X X2 F. X2

39 - 42 35 - 38 31-34 27 - 30 23-26

7 6 0 5 2

40,5 36,5 32,5 28,5 24,5

283,5 291,0 0 142,5 49

1640,2 5 1332,2 5 1056,2 5 812,25 600,25

1148,75 7993,5 0 4061,25 1200,5

Total N=20 ∑fx= 694 ∑fx2 = 24737

(4)

2. Langkah kedua adalah mencari rata-rata (MX) dengan melihat data tabel di atas maka dapat dicari mean skor kelompok rumus sebagai berikut:

MX =

fx

N

= 694 20

= 34,7

Mencari Standar Deviasi (SDX) dengan rumus sebagai berikut:

SDX = i

∑ fxN'2

(

Nfx'

)

2

= 1

2473720

(

69420

)

2

= 1

2473720 −(34,7)2

= 1

1236,85−1204,09

= 1

32,76

= 1 X 5,724

= 5,724

3. Setelah diketahui hasil mean (34,7) dan Standar Deviasi (5,724). Dapat diketahui bimbingan guru PAI dapat dikelompokkan dalam 3 kelompok yaitu tinggi, sedang dan rendah. Dengan ketentuan sebagai berikut:

Tinggi = M + 1 SD keatas

= 34,7 + 5,724

(5)

= 40,424 dibulatkan 40

= 40 ke atas

Sedang = antara M - 1 SD sampai dengan M +1 SD

= 34,7 – 5,724 s/d 34,7 +5,724

= 28,976 s/d 40,424

= 29 s/d 40

Rendah = M- 1 SD kebawah

= 34,7 – 5,724

= 28,976 dibulatkan 29

= 29 ke bawah

Setelah di lakukan perhitungan data mentah, maka dapat diketahui responden yang menjawab bimbingan guru PAI terhadap tingkah laku anak yang mendapat nilai 40 ke atas sebanyak 6 orang responden, yang sedang mendapat nilai 29 - 40 sebanyak 8 orang responden, dan nilai yang kurang 29 ke bawah sebanyak 6 orang responden.

Untuk lebih rincinya lihat tabel sebagai berikut:

Tabel 6

Bimbingan Guru PAI

No Bimbingan Guru PAI Frekuensi Persentasi 1

2 3

Tinggi Sedang Rendah

6 8 6

30%

40%

30%

F=20 100%

(6)

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar 6 orang responden (30%) tergolong baik, sedangkan 8 orang responden (40%) tergolong sedang dan 6 orang responden (30%) tergolong rendah. Jadi pengaruh bimbingan guru PAI terhadap tingkah laku anak di SDN 3 Sanga Desa Kabupaten Musi Banyuasin tergolong sedang.

B. Tingkah Laku Anak

Adapun yang penulis maksud dengan tingkah laku anak dalam penelitian ini seperti selalu mengucapkan salam ketika bertemu guru di jalan atau dimana pun, selalu mengucapkan salam kepada orang tua ketika hendak berangkat kesekolah, jika ada teman yang mengalami kesulitan dalam belajar akan membantunya, dan peduli terhadap orang-orang yang berada di sekitarnya.

Untuk mengetahui bagaimana tingkah laku anak sebagai hasil dari tranformasi Pendidikan Agama Islam melalui bimbingan guru PAI dengan kegiatan yang diprogramkan di SDN 3 Sanga Desa Kabupaten Musi Banyuasi, maka digunakan angket yang di sebarkan kepada 20 responden, angket tersebut di sajikan dalam bentuk pertanyaan dan jawaban tetutup.

Di dalam angket tersebut ada 20 item soal yang digunakan untuk mengetahui bimbingan guru PAI terhadap tingkah laku anak, setiap item pertanyaan mempunyai 3 alternatif jawaban, yaitu: a, b, c. Pada alternatif jawaban tersebut di beri nilai berupa angka, yaitu alternatif a di beri nilai (3), sementara alternatif b di beri nilai (2), sedangkan alternatif c di beri nilai (1).

(7)

Setelah terlebih dahulu diadakan penilaian terhadap data yang diperoleh dari lapangan, maka terkumpul data mentah, sebagai berikut:

Variabel Y

24 24 25 30 32 34 36 38 39 42

26 38 40 36 28 42 30 26 24 42

Dari data di atas diketahui nilai tertinggi adalah 42 dan terendah adalah 24 selebihnya tersebar dalam rentang antara kedua nilai tersebut. Oleh karena nilai yang ada pada data mentah tersebut sangat bervariasi, maka untuk mengelompokkan kedalam kategori tinggi, sedang, rendah digunakan rumus nilai standar tiga dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Membuat tabel distribusi frekuensi

Tabel 7

Distribusi Frekuensi Skor Responden Tingkah Laku Anak

Y F X F.X X2 F. X2

39 - 42 35 - 38 31 - 34 27 - 30 23 - 26

5 4 2 2 6

40, 5 36, 5 32, 5 28, 5

202,5 146 65 85,5 147

1640,25 1332,25 1056,25 812,25 600,25

8201,25 5329 2112,5 2436,75 3601,5

(8)

24, 5 Total N=2

0 ∑fx= 646 ∑fx2 = 21681

2. Mencari rata-rata (My) dengan rumus sebagai berikut:

My =

FY

N

= 646 20

= 32,3

Mencari SDy dengan rumus sebagai berikut:

SDy = i

∑ fyN'2

(

Nfx'

)

2

= 1

2168120

(

64620

)

2

= 1

2168120 −(32,3)2

= 1

1084,05−1043,29

= 1

40,76

= 1 X 6,384

= 6,384

3. Langkah keempat setelah mengetahui hasil mean (32,3) dan Standar Deviasi (6,384). Tingkah laku anak dapat di kelompokkan dalam 3 kelompok yaitu tinggi, sedang, rendah (TSR) dengan ketentuan sebagai berikut:

Tinggi = M + 1 SD keatas

(9)

= 32,3 + 1 (6,384)

= 38,684 dibulatkan 39

= 39 keatas

Sedang = M - 1 SD s/d M +1 SD

= 32,3 – 6,384s/d 32,3 + 6,384

= 25,916 s/d 38,684

=26 s/d 39 (27 – 38) Rendah = M – 1 SD kebawah

= 32,3 – 6,384

= 25,916 dibulatkan 26

= 26 ke bawah

Setelah dilakukan perhitungan data mentah, maka dapat diketahui bahwa responden yang menjawab bimbingan guru PAI terhadap tingkah laku anak mendapat nilai 39 ke atas sebanyak 5 orang responden, yang sedang mendapat nilai 26 - 39 sebanyak 9 orang responden, dan yang kurang nilai 26 ke bawah sebanyak 6 orang responde. Untuk lebih rincinya dapat di lihat dalam tabel berikut ini:

Tabel 8

Klasifikasi jawaban responden tentang tingkah laku anak No Tingkah laku anak Frekuensi Persentasi 1

2

Tinggi Sedang

5 9

25%

45%

(10)

3 Rendah 6 30%

20 100%

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar 5 orang responden (25%) tergolong baik, sedangkan 9 orang responden (45%) tergolong sedang dan 6 orang responden (30%) tergolong rendah. Jadi tingkah laku anak di SDN 3 Sanga Desa Kabupaten Musi Banyuasin tergolong sedang.

C. Pengaruh Bimbingan Guru PAI Terhadap Tingkah Laku Anak

Untuk mengetahui berpengaruh atau tidak bimbingan guru PAI terhadap tingkah laku anak, maka di gunakan rumus koefisiensi korelasi kontingensi yang berlambang C atau KK. Untuk menggunakan rumus tersebut terlebih dahulu harus dicari Chi Kuadrat ( X2 ). Sedangkan untuk mengambil interpelasi digunakan rumus phi ( ∅ ).

Untuk mengetahui bagaimana pengaruh bimbingan guru PAI terhadap tingkah laku anak, maka sebelum menuju rumus Kai Kuadrat, korelasi koefisien kontingensi dan phi maka terlebih dahulu dilakukan pentabulasian silang sebagai berikut:

Tabel 9

Pengaruh Bimbingan Guru PAI Terhadap Tingkah Laku Anak Tingkah Laku

Bimbingan Guru

Tinggi (39 ke atas)

Sedang (27-38)

Rendah

(26 ke bawah) Jumlah

Tinggi 1 2 3 6

(11)

(40 ke atas) 3 2 1 Sedang

(30-39)

4 1

5 6

6

1 8

Rendah (29 ke bawah)

7 1

8 1

9

4 6

Jumlah 5 9 6 N=20

Selanjutnya adalah penghitungan Chi Kuadrat X (¿¿2)

¿

dengan langkah- langkah sebagai berikut:

Tabel 10

Tabel Kerja Untuk Mencari Chi Kuadrat ( X2¿

Sel Fo ft (Fo - ft) (Fo - ft)2

(

foft

)

f

2

1 3 5X6

20 = 1,5

1,5 2,25 1,5

2 2 9X6

20 = 2,7

-0,7 0,49 0,1814

3 1 6X6

20 = 1,8

-0,8 0,64 0,3555

4 1 5X8

20 = 2

-1 1 0,5

5 6 9X8

20 = 3,6

2,4 5,76 1,6

6 1 6X8

20 = 2,4

-1,4 1,96 0.8166

(12)

7 1 5X6 20 = 1,5

-0,5 0,25 0,1666

8 1 9X6

20 = 2,7

-1,7 2,89 1,0703

9 4 6X6

20 = 1,8

2,2 4,84 2,6888

N = 20

(

foff t

)

=

8,8792

Mengacu pada data tabel di atas dapat diketahui Kai Kuadrat (x2) = 8,8792.

Setelah harga Kai Kuadrat diketahui, selanjutnya kita substansikan ke dalam rumus Koefisien Kontingensi:

C atau KK =

XX2+2N

=

8,87928,8792+20

=

28,87928,8792

=

0,3074

= 0,554

Berdasarkan perhitungan di atas di dapatkan harga C atau KK = 0,554 selanjutnya untuk memberikan interpretasi terhadap C atau KK tersebut, harga C terlebih dahulu kita ubah menjadi Phi ( ¿ dengan rumus sebagai berikut:

(13)

∅ = C

1−C2

= 0,554

1−0,5542

= 0,554

1−0,3069

= 0,554

0,6931

= 0,554 0,8325

= 0,665

Kemudian harga ∅ = 0,665 yang telah kita peroleh di konsultasikan dengan tabel Nilai “r” Product Moment, dengan terlebih dahulu mencari nilai df sebesar N-nr = 20 – 2 = 18

Dalam tabel nilai “r” prodact moment telah di jumpai df sebesar 18. Dengan df sebesar 18 di peroleh “r” tabel (rt) pada taraf signifikan 5 % sebesar 0,444.

Sedangkan pada taraf signifikan 1% sebesar 0,561. Dengan demikian harga phi yaitu 0,665 lebih besar dari rtabel baik pada taraf 1% yaitu 0,561. Hal ini menunjukan bahwa adanya korelasi positif antara bimbingan guru PAI terhadap tingkah laku anak.

Jadi hipotesa alternatif ( Ha ) dan hipotesa nol ( Ho ) adalah sebagai berikut:

Ha : terdapat pengaruh yang signifikan antara bimbingan guru PAI terhadap tingkah laku anak di SDN 3 Sanga Desa Kabupaten Musi Banyuasin di terima.

(14)

Ho : tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara bimbingan guru PAI terhadap

tingkah laku anak di SDN 3 Sanga Desa Kabupaten Musi Banyuasin di tolak.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara bimbingan guru PAI terhadap tingkah laku anak sangat kuat hubungannya (korelasi) dengan tinggi-rendahnya pelaksanaan bimbingan guru PAI. Tingkah laku anak kurang, karena kurangnya pelaksanaan bimbingan guru PAI dan begitu juga sebaliknya tingkah laku anak baik jika pelaksanaan bimbingan guru PAI baik.

Dengan demikian pelaksanaan bimbingan guru PAI terhadap tingkah laku anak di SDN 3 Sanga Desa Kabupaten Musi Banyuasin di kategorikan sedang lebih berpengaruh terhadap tingkah laku anak.

.

Referensi

Dokumen terkait

Dikaitkan dengan makna Peranan Guru PAI dalam pembinaan akhlak peserta didik maka dapat diartikan sebagai pelaksanaan seperangkat tingkah laku, kewajiban atau tugas

Dengan bimbingan guru berdiskusi dalam kelompoknya, untuk mengidentifikasi 5 bentuk adaptasi tingkah laku hewan terhadap lingkungannya beserta contohnya secara

Kegiatan bimbingan seperti pendampingan saat belajar, terapi seperti terapi okupasi (merespon lingkungan), dan terapi behavior (tingkah laku). Dari setiap kegiatan- kegiatan

PERANAN KONSELOR DALAM PELAYANAN PENDEKATAN KHUSUS BIMBINGAN DAN KONSELING TERHADAP PEMBINAAN TINGKAH LAKU.. SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH MUALLIMAT YAPEWI

maladjustment (tingkah laku salah suai) yang merupakan cara penyelesaian atau pelarian dari kenyataan. Selanjutnya pelaksanaan bidang bimbingan, jenis layanan, kegiatan

Sosial emosional sangat penting dalam kehidupan anak karna sosial emosional tersebut merupakan sikaf dan tingkah laku anak, bagaimana anak bertingkah laku kepada teman,keluarga

Bedasarkan 4 indikator tersebut akan terlihat bagaimana kompetensi mahasiswa dalam pelaksanaan layanan BKp, dimana berdasarkan angket yang disebarkan didapatkan

• Pelatihan orientasi pendidikan inklusif bagi 100 orang yang terdiri dari guru, Kepala Sekolah SD se-Kabupaten Musi Banyuasin tentang pendidikan.. inklusif dan bagaimana