• Tidak ada hasil yang ditemukan

Download (77kB)

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Download (77kB)"

Copied!
48
0
0

Teks penuh

Kemudian guru memberikan pujian/pujian kepada anak yang dapat dengan benar menyebutkan konsep bilangan pada alat permainan congklak. Berdasarkan hasil observasi guru membimbing anak bermain congklak pada pertemuan pertama dalam kategori lulus. e) Memberikan pujian/hadiah kepada anak yang dapat melafalkan konsep bilangan dengan benar pada alat permainan congklak. Berdasarkan hasil observasi, guru memberikan pujian/pujian kepada anak yang dapat dengan benar menyebutkan konsep bilangan pada alat permainan congklak pada pertemuan I kategori lulus.

Data pengamatan pada tabel di atas menunjukkan kekalahan 17%. siswa atau sebanyak 2 orang siswa Kelompok B TK Satu Atap SDN 169 Kampung Baru Kecamatan Duampanua Kabupaten Pinrang mengembangkan kemampuan mengenal konsep bilangan pada siklus I pertemuan I. Adapun data yang lebih lengkap adalah sebagai berikut : .. baik dan 3 indikator termasuk kategori cukup. a) Kemampuan anak berhitung dengan menunjuk benda 1-10 menunjuk benda 1-10 menunjukkan bahwa ada 2 anak yang hasilnya baik, 4 anak hasilnya sedang dan 6 siswa lainnya yang hasilnya masih kurang. Nurul Aulia kurang mampu menghitung dengan menunjuk benda sampai 10, kemampuan menunjuk benda cukup 1-10. Mengenai kemampuan membuat urutan bilangan 1-10 dengan objek masih dalam kategori minor. Kemudian hasil evaluasi guru menunjukkan bahwa pada siklus I pertemuan pertama ada beberapa langkah yang belum dilakukan dengan baik, misalnya dengan memberikan pujian/hadiah kepada anak yang mampu menyebutkan konsep bilangan dengan benar.

Tabel 4.3  Hasil observasi kemampuan   mengenal  konsep   bilangan   siklus I pertemuan I
Tabel 4.3 Hasil observasi kemampuan mengenal konsep bilangan siklus I pertemuan I

Tahap Pelaksanaan

Pada kegiatan awal, kegiatan yang dilakukan adalah guru membimbing anak berdiri di depan kelas dan menyuruh anak masuk kelas satu per satu, guru menyapa anak selamat pagi, anak pun menjawab serempak. sebagai ucapan selamat pagi guru, dan guru mengajak anak berdoa sebelum mereka belajar, setelah itu guru menjelaskan kepada anak bahwa jika kita mendapatkan sesuatu, kita selalu mengucapkan terima kasih. Pada kegiatan inti, kegiatan yang dilakukan adalah menirukan kalimat sederhana seperti: “minum susu di pagi hari”. Kemudian guru membimbing anak bermain congklak dengan menggunakan sesi pertama dimainkan oleh 3 pasang anak dan 3 pasang berikutnya sebagai pengganti anak yang kalah pada sesi pertama.

Kegiatan selebihnya yaitu guru membimbing anak untuk mencuci tangan setelah belajar, guru membimbing anak untuk berdoa sebelum makan, dan guru membimbing anak untuk selalu makan bersama anak lainnya.

Tahap Observasi

Berdasarkan hasil observasi, guru mengatur tempat duduk anak dengan duduk berpasangan pada pertemuan kedua dalam kategori baik. Berdasarkan hasil observasi, guru menjelaskan cara bermain kongklak kepada anak pada pertemuan II dengan kategori baik. Berdasarkan hasil observasi guru membimbing anak bermain congklak pada pertemuan II kategori cukup e) Memberikan pujian/penghargaan kepada anak yang dapat menyebutkan konsep bilangan dengan benar pada alat permainan congklak.

Berdasarkan hasil observasi, guru memberikan pujian/hadiah kepada anak yang dapat dengan benar menyebutkan konsep bilangan pada alat permainan congklak pada pertemuan II dengan kategori cukup.

Tahap Refleksi

Nurul Aulia memiliki kemampuan berhitung yang baik dengan menunjuk benda hingga 10, kemampuan yang baik dalam menunjuk benda 1-10. Sedangkan untuk kemampuan membuat urutan bilangan 1-10 dengan objek masih dalam kategori kurang. Kemudian hasil evaluasi guru menunjukkan bahwa pada siklus I pertemuan II terjadi peningkatan yang signifikan karena langkah-langkah pada siklus I pertemuan I tidak dilaksanakan dengan baik, misalnya dengan memberikan pujian/penghargaan kepada anak yang konsep bilangannya benar. Refleksi proses pelaksanaan siklus 1 pertemuan II dapat berjalan, namun terdapat beberapa hal yang menjadi kekurangan dan kelemahan dalam pelaksanaannya.

Manakala bagi indikator, buat nombor 1-10 dengan perkara yang menunjukkan terdapat 2 orang murid yang berada dalam kategori paling sedikit. Pada peringkat pelaksanaan tindakan masih terdapat kekurangan dan kelemahan sama ada murid mahupun guru. Pada peringkat pemerhatian masih terdapat kekurangan dan kelemahan antaranya masih terdapat pelajar yang tergolong dalam kategori tersebut.

Pelaksanaan pertemuan 1 dan II pada siklus pertama belum dapat dikatakan berhasil, sehingga perlu dilaksanakan pertemuan kedua. Deskripsi kegiatan penelitian II. siklus dan hasil mengenai peningkatan kemampuan mengenal konsep bilangan anak dengan bantuan Media Bermain.

Tahap Pelaksanaan

Pada kegiatan inti, kegiatan yang dilakukan adalah mengarahkan anak untuk menirukan kalimat-kalimat sederhana seperti: “minum susu di pagi hari”. Siapkan alat permainan congklak yang terdiri dari 3 buah congklak dan 10 biji congklak, susun tempat duduk anak untuk duduk berpasangan, jelaskan kepada anak cara bermain congklak yaitu: buah congklak ke dalam lubang yang ada.

Kemudian pemain yang memenangkan undian tersebut mengambil 10 buah congklak ke dalam salah satu lubang anaknya lalu memasukkannya satu persatu ke dalam lubang utama searah jarum jam. Di akhir kegiatan, guru mengajak anak menirukan kalimat-kalimat sederhana, misalnya: bendera kita merah putih, bercerita tentang kegiatan pertama.

Tahap observasi

Berdasarkan hasil observasi pembelajaran guru siklus I dapat disimpulkan bahwa dari 5 indikator yang diamati pada pertemuan pertama, 3 indikator berada pada kategori baik dan 2 indikator berada pada kategori cukup. Selain itu, peneliti juga melakukan observasi pada anak-anak tersebut, melihat peningkatan yang dicapai dari segi kemampuan mengenal konsep bilangan pada setiap indikator. Data observasi pada tabel di atas menunjukkan hingga 42%. siswa atau sebanyak 9 siswa kelompok B Taman satu atap SDN 169 Kampung Baru Kecamatan Duampanua Kabupaten Pinrang.. mengembangkan kemampuan mengenal konsep bilangan pada pembelajaran siklus 1 II.

Refleksi

Dari hasil evaluasi pada tabel 4.6 di atas menunjukkan adanya peningkatan kemampuan mengenal konsep bilangan anak dengan bermain congklak, pembelajaran 1 siklus II dapat diuraikan sebagai berikut. Kemudian hasil evaluasi guru menunjukkan bahwa pada siklus II pertemuan I mengalami peningkatan yang signifikan karena langkah-langkah pembelajaran pada siklus II pertemuan I dapat terlaksana dengan lebih baik, hal ini dibuktikan dengan meningkatnya jumlah anak yang mampu mengenal konsep bilangan. Perencanaan siklus II pertemuan II dilaksanakan pada tanggal 30 Mei 2014. Hal itu dilakukan dengan menunjukkan RPP sebagai tindak lanjut dari upaya revisi kurikulum di tingkat satuan pendidikan Taman.

Melalui kurikulum taman kanak-kanak seperti yang telah dijelaskan dalam RKH membuat lembar observasi untuk melihat peningkatan kemampuan mengenal konsep bilangan melalui permainan kongklak selama proses pembelajaran yang berlangsung selama inkuiri. Kemudian suruh anak menghitung biji kongklak 1-10 saat bermain kongklak dengan cara : Menyiapkan alat permainan congklak yang terdiri dari 3 buah kongklak dan 10 biji kongklak, . mengatur tempat duduk anak-anak dengan duduk berpasangan, menjelaskan kepada anak-anak cara bermain kongklak, yaitu: Pertama, lakukan undian untuk menentukan siapa pemain pertama yang memasukkan buah kongklak ke dalam lubang yang ada. Berdasarkan hasil observasi, guru menyiapkan alat permainan congklak berupa 3 buah congklak dan 10 biji congklak pada pertemuan II dengan kategori baik.

Berdasarkan hasil observasi guru menginstruksikan anak bermain kongklak pada pertemuan II dengan kategori baik. e) Memberikan pujian/hadiah kepada anak yang mampu menyebutkan konsep bilangan dengan benar dalam alat permainan congklak. Berdasarkan hasil observasi, guru memberikan pujian/hadiah kepada anak yang mampu melafalkan konsep bilangan dengan benar pada alat permainan congklak pada pertemuan II dengan kategori baik. Berdasarkan hasil observasi pembelajaran guru siklus I dapat disimpulkan bahwa dari 5 indikator yang diamati pada pertemuan II terdapat 5 indikator (semua indikator) yang masuk kategori baik.

Peneliti juga melakukan observasi pada anak dengan melihat peningkatan yang dicapai pada aspek kemampuan mengenal konsep bilangan pada setiap indikator. Data observasi pada tabel di atas menunjukkan sebanyak 89%. Siswa kelompok B TK Satu Atap SDN 169 Kampung Baru Kecamatan Duampanua Kabupaten Pinrang mengembangkan kemampuan mengenal konsep bilangan pada Siklus II Sesi II.

Tahap Refleksi

Dari hasil tabel 4.8 di atas terlihat bahwa peningkatan kemampuan mengenal konsep bilangan pada anak pada siklus II dapat disimpulkan bahwa sebagian besar anak berada pada kategori baik artinya siswa memiliki kemampuan mengenal konsep bilangan dengan benar dan benar. Artinya penerapan bermain congklak untuk meningkatkan kemampuan mengenal konsep bilangan pada anak kelas B di TK Satu Atap di SDN 169 Kampung Baru Kecamatan Duampanua Kabupaten Pinrang sudah berhasil. Hal ini terlihat dari 3 indikator yaitu berhitung dengan m, menunjuk benda sampai dengan 10 dan menunjukkan urutan benda untuk bilangan sampai dengan 10 dan kemampuan membuat urutan bilangan 1-10 dengan benda terpenuhi.

Tabel 4.10 Gambaran Peningkatan Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan Anak Melalui Media Permainan Congklak  di Taman Kanak-Kanak Satu   Atap   SDN   169     Kampung   Baru     Kecamatan   Duampanua Kabupaten Pinrang siklus II pertemuan II
Tabel 4.10 Gambaran Peningkatan Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan Anak Melalui Media Permainan Congklak di Taman Kanak-Kanak Satu Atap SDN 169 Kampung Baru Kecamatan Duampanua Kabupaten Pinrang siklus II pertemuan II

Pembahasan

Hasil penelitian siklus II diamati kemampuan berhitung dengan menunjuk benda sampai dengan angka 10 yang menunjukkan peningkatan dikarenakan pembelajaran dari 2 siklus I terdapat 7 siswa yang mencapai hasil baik, 3 siswa hasil sedang dan 2 siswa kurang baik. hasil hasil. Namun pada pembelajaran siklus II hasil observasi menunjukkan bahwa seluruh anak yaitu 12 anak berada pada kategori baik dan tidak ada siswa yang berada pada kategori kurang. Hasil penelitian siklus II mengamati kemampuan menunjuk benda bilangan sampai dengan 10 yang menunjukkan peningkatan karena pembelajaran dari 2 Siklus I. Terdapat 8 siswa yang mencapai hasil baik, 3 siswa hasil sedang, dan 1 siswa orang tersebut mendapatkan hasil yang buruk. Hasil.

Namun pada pembelajaran siklus II hasil observasi menunjukkan 11 anak berada pada kategori baik, 1 orang berada pada kategori cukup, dan tidak ada lagi siswa yang berada pada kategori kurang. Hasil penelitian siklus II diamati kemampuan membentuk barisan bilangan 1-10 dengan benda meningkat dikarenakan pada pembelajaran siklus II terdapat 4 siswa dengan hasil baik, 6 siswa cukup berhasil dan 2 siswa kurang baik. hasil. Meningkatkan kemampuan mengenal konsep bilangan dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya melalui bermain, khususnya bermain congklak.

Bermain, termasuk bermain permainan congklak, merupakan cara yang cukup efektif untuk meningkatkan kemampuan anak dalam mengenal konsep bilangan. Hal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Beck (2004: 96) bahwa “kunci pengajaran bilangan pada anak adalah menyusun tingkatan agar anak dapat menemukannya sendiri dan mengenalkan konsep bilangan melalui permainan”. Pelaksanaan kegiatan bermain kongklak di TK Eendak SDN 169 Kampung Baru Kecamatan Duampanua Kabupaten Pinrang berjalan cukup baik, apabila intensitas pelaksanaannya juga dihitung secara rutin dan siswa antusias mengikutinya.

Hal ini terlihat dari pencapaian indikator kemampuan mengenal konsep bilangan anak yaitu anak mampu berhitung dengan menunjuk benda sampai 10, menunjuk barisan benda 1-10 dan membuat barisan bilangan 1-10 dengan objek. Selain itu, guru-guru di TK Satu Atap SDN 169 Kampung Baru Kecamatan Duampanua Kabupaten Pinrang berpartisipasi aktif agar kegiatan bermain congklak lebih terkontrol dan mudah diakses.

Kesimpulan

Guru TK disarankan untuk menguasai metode pembelajaran dengan menggunakan alat peraga sebagai salah satu pilihan dalam proses pembelajaran di TK. Disarankan kepada guru TK agar dapat meningkatkan kemampuan mengenal konsep bilangan anak melalui permainan perlu adanya sarana dan prasarana yang dapat mendukung permainan tersebut.

Gambar

Tabel   4.1  Keadan   guru   di     TK   Satu   Atap   SDN   169   Kampung   Baru Kecamatan Duampanua  Kabupaten Pinrang
Tabel 4.3  Hasil observasi kemampuan   mengenal  konsep   bilangan   siklus I pertemuan I
Tabel   4.4   Gambaran   Peningkatan   Kemampuan   Mengenal   Konsep   Bilangan Anak Melalui Media Permainan Congklak di Taman Kanak-Kanak Satu   Atap   SDN   169   Kampung   Baru   Kecamatan   Duampanua Kabupaten Pinrang siklus I pertemuan I
Tabel 4.5 Hasil observasi kemampuan   mengenal   konsep     bilangan   anak siklus I pertemuan II
+3

Referensi

Dokumen terkait

19% SIMILARITY INDEX 18% INTERNET SOURCES 3% PUBLICATIONS 3% STUDENT PAPERS 1 9% 2 4% 3 2% 4 1% 5 1% 6 1% 7 < 1% eai 5 ORIGINALITY REPORT PRIMARY SOURCES eudl.eu

12% SIMILARITY INDEX 10% INTERNET SOURCES 5% PUBLICATIONS 6% STUDENT PAPERS 1 2% 2 2% 3 1% 4 1% 5 1% 6 1% 7 1% 8 < 1% 9 < 1% nternasional_9-